Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN

PRAKTIKUM FISIKA DASAR

KOEFISIEN MUAI

Nama : Najma Aurelia Syahriani

Group : 1T2

Dosen : 1. Dr. Valentinus Galih V. P., M.Sc., S.Si.

2. Endah P.S.T

3. M.Indra P.S.ST

POLITEKNIK STTT BANDUNG

TEKNIK TEKSTIL

TAHUN AJARAN 2022/2023


KOEFISIEN MUAI

Najma Aurelia Syahriani (22410027) Teknik Tekstil (T2) Politeknik STTT Bandung

E-Mail : hoodnajma@gmail.com

Nomor : 081292462324

Abstrak
Dalam kehidupan sehari-hari kita dapat melihat banyak hal yang terjadi berkaitan dengan
pemuaian dan pengerutan suatu benda. Misalnya, pada suatu hari panas, kawat-kawat
listrik atau kawat telepon yang bergantung pada tiangnya akan bergantung kendur. Tetapi
sebaliknya pada hari yang dingin. Rel kereta api dibangun dengan memberikan sedikit
ruang pemisah diantara sambungan – sambungan antar relnya sehingga rel tersebut tidak
akan melengkung ketika musim panas.
Suatu besi jika dipanaskan oleh suhu tertentu akan mengalami ekspansi termal, sehingga
terjadi perubahan panjang. Agar besi mengalami penyusutan maka dapat dilakukan
komprebilitas dengan memberinya tekanan. Perubahan bentuk suatu materi yang
diakibatkan suhu dan tekanan dapat menentukan karakteristik suatu bahan. Pada
eksperimen bab ini akan diteliti hubungan antara bertambahnya suhu terhadap
pertambahan panjang suatu bahan. Teori ralat juga digunakan dalam eksperimen ini.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Pemuaian merupakan proses bertambahnya ukuran suatu benda karena pengaruh dari
peruahan suhu atau menerima kalor. Pemuaian benda dapat diamati dalam bentuk
pemuaian panjang, pemuaian luas, dan pemuaian volume.

Pemuaian panjang adalah proses memanjangnya suatu benda akibat menerima kalor atau
adanya perubahan suhu.

Suatu benda pada umumnya akan mengaami perubahan ukuran. Perubahan ini biasanya
sangat kecil. Hal itu dinamakan pemuaian. Pemuian dapat terjadi pada zat padat, zat cair,
dan zat gas sekalipun.

1.2 TUJUAN

1. Mampu menggunakan teori ralat dalam melakukan eksperimen


2. Mampu dan memahami cara penulisan ilmiah.
3. Mampu menggunakan percobaan koefisien muai untuk menentukan konstanta
muai termal suatu bahan.

BAB II

TEORI DASAR

Pemuaian adalah bertambahnya ukuran suatu benda karena pengaruh perubahan suhu
atau bertambahnya ukuran suatu benda karena menerima kalor. Sebagian besar zat akan
memuai bila dipanaskan dan menyusut ketika didinginkan. Bila suatu zat dipanaskan
(suhunya dinaikkan) maka molekul-molekulnya akan bergetar lebih cepat dan amplitudo
getaran akan bertambah besar, akibatnya jarak antara molekul benda menjadi lebih besar
dan terjadilah pemuaian. Pemuaian adalah bertambahnya ukuran benda akibat kenaikan
suhu zat tersebut. Pemuaian dapat terjadi pada zat padat, cair, dan gas. Pada eksperimen
kali ini akan dibahas mengenai pemuaian pada zat padat, yaitu pemuaian panjang.

 Pemuaian zat padat


Pada umumya benda yang berwujud (zat padat) akan bertambah panjangnya dengan
meningkatnya suhu seperti alumunium dan sebagainya. Apabila sebatang logam pada
suhu T1 mempunyai panjang Lo akibat dipanaskan suhu menjadi T2, panjangnya akan
bertambah menjadi Lt.
Rumus umum untuk muai panjang dinyatakan sebagai berikut:

¿=Lo(1+α ∆ T )

Keterangan :
Lt= panjang setelah dipanaskan
Lo= panjang mula-mula
α= koefisian muai panjang
∆T= perbedaan suhu

Koefisien muai panjang suatu benda adalah perbandingan antara pertambahan panjang
terhadap panjang awal benda persatuan kenaikan suhu. Jika suatu benda padat dipanaskan
maka benda tersebut akan memuai kesegala arah, dengan kata lain ukuran panjang
bertambahnya ukuran panjang suatu benda karena menerima kalor. Alat untuk
membandingkan muai panjang dari berbagai logam adalah maschen brock. Ketika tiga
batang logam yang berbeda jenis (tembaga, almunium, besi) dan sama panjang walaupun
panjang dari ketiga logam sama dengan mengalami kenaikan suhu yang sama, tetapi
pertambahan panjangnya berbeda.
Peristiwa yang mengikuti penambahan temperatur pada bahan adalah perubahan ukuran
dan keadaanya. Keadaan temperatur akan mengakibatkan terjadinya penambahan jarak
rata-rata atom bahan. Hal ini mengakibatkan terjadinya pemuaian (ekspansi) pada seluruh
padatan tersebut. Perubahan pada dimensi linier disebut sebagai muai linier, jika
penambahan temperatur ΔT adalah penambahan panjang ΔT, untuk penambahan
temperatur yang kecil, maka pertambahan panjang pada temperatur (lt) akan sebanding
dengan perubahan temperatur dengan panjang muai. (Lo).
Pemuaian pada zat padat ada 3 jenis yaitu pemuaian panjang (untuk satu dimensi),
pemuaian luas (dua dimensi) dan pemuaian volume (untuk tiga dimensi). Sedangkan pada
zat cair dan zat gas hanya terjadi pemuaian volume saja, khusus pada zat gas biasanya
diambil nilai koefisien muai volumenya sama dengan 1/273.

 Pemuaian panjang
Pemuaian panjang adalah bertambahnya ukuran panjang suatu benda karena menerima
kalor. Pada pemuaian panjang nilai lebar dan tebal sangat kecil dibandingkan dengan nilai
panjang benda tersebut, sehingga lebar dan tebal dianggap tidak ada. Pemuaian panjang
suatu benda dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu panjang awal benda, koefisien muai
panjang dan besar perubahan suhu. Koefisien muai panjang suatu benda sendiri
dipengaruhi oleh jenis benda atau jenis bahan.

BAB III

METODE EKSPERIMEN

3.1 Alat dan Bahan

1. Logam
2. Termometer
3. Ketel uap
4. Seperangkap Alat koefisien muai panjang (jarum penunjuk,skala,bahan statif)
5. Penggaris
6. Jangka sorong
7. Alat tulis
3.2 Cara Kerja

1. Merangkai seluruh alat ukur dengan pipa uji pada alat ukur.
2. Mengukur panjang logam awal (Lo) dan temperatur awal (To)
3. Mengukur panjang jarum penunjuk (R) menggunakan penggaris dan jari-jari
silinder (r) menggunakan jangka sorong.
4. Memeriksa apakah ketel uap sudah diisi dengan air, jika belum isilah.
Menyambungkan selang dari ketel uap dengan ujung pipa. Memasang selang
pendek dengan logam yang akan di uji.
5. Menyalakan kompor.
6. Membiarkan logam yang dipanaskan sampai seluruh logam memiliki panas
yang sama dan yang maksimal bisa dicapai hingga jarum penunjuk bergeser.
7. Mencatat posisi jarum penunjuk pada penggaris beserta suhunya
8. Mengamati jarum penunjuk hingga terjadi penurunan
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 DATA PENGUKURAN DAN PENGAMATAN


 Panjang Awal Batang (Lo)
a. Logam : ( 60 , 5 ±0 ,05 ) cm
 Suhu Awal Batang (To)
a. Logam : 27,1 ᵒC
 Panjang R : (20 , 1± 0 , 05)cm
 Diameter r : (2 , 09 ±0,005)cm
 Jari – Jari r : ( 1 , 04 ± 0,005 ) cm
 Δℒ : ( 1 , 3± 0 , 05 ) cm

∆L
T (oC) ∆ T (oC) ∆ L(cm) .10
Lo
33,6 oC 6,5oC 0 , 68 1,12
27,1 oC 0 0 0

4.2 PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN


a. logam
Pada perhitungan didapatkan bahwa panjang batang tembaga awal, jejari
silinder, dan jarum penunjuk adalah :
¿=27 , 1℃

Lo±∆Lo= ( 60,5±0,05 ) cm

r ± ∆ r= (1 , 04 ± 0,005 ) cm

R ± ∆ R= (20 ,1 ± 0 ,05 ) cm

( ∆ L ± 0 , 05 ) cm T (oC)
0 27,1
0 , 68 33,6
∑T=60,7℃
∑T2=3684,49

T akhir =33 , 6 ℃

∆T= T akhir -To=33,6-27,1= 6,5 ℃

27 ,1+33 , 6
X=
2

¿ 30 , 35

∆ ∆ T =√ ¿¿ ¿

¿√¿¿¿

¿√¿¿¿

¿
√ 10 , 24+ 10 ,56
2

= √ 10 , 4

= 3,22

( ∆ T ± ∆ ∆ T ) ℃=( 6 , 5 ±3 , 22 ) ℃

∆∆T
AP= ×100 %
∆T
3 ,22
¿ × 100 %
6 ,5
AP=49 , 5 %
Perubahan Panjang Batang (∆ L)
r
∆ L= ∆ L
R
1, 04
¿ ×1 , 3
20 , 1

¿ 0 , 68
∆L
AP= ×100 %
L
0 ,68
¿ ×100 %
60 ,5
AP=1 ,12 %

Ralat Panjang Batang (∆ ∆ L)

∆ ∆ L= |∂∂∆rL ∆ r|+|∂∂∆RL ∆ R|+|∂∂ ∆∆ LL ∆ ∆ L|

| || || |
r ∆L r∆L r ∆L
R R R
¿ ∆r + ∆R + ∆∆ L
r R ∆L

¿ |∆RL ∆ r|+|r R∆ L ∆ R|+|Rr ∆ ∆ L|


2

|201 ,3, 1 0,005|+|1404


, 04.1 , 3
, 01
0 , 05|+|
1 , 04
20 ,1
0 , 05|

≅|0,00032338|+|0,00016729|+|0,00258706|

¿ 0,0030 cm

( ∆ L ± ∆ ∆ L ) cm=( 0 , 68 ± 0,0030 ) cm

∆∆ L
AP= × 100 %
∆L
0,0030
¿ ×100 %
0 , 68
AP=0 , 44 %

Untuk menentukan nilai α adalah besar M gradien dapat dilakukan

∆L
=α ∆ T
Lo
0 , 68
=α 6 , 5
60 ,5
0,0112
α=
6 ,5
−3
α =1 , 72× 10 ¿
−3
α =M gradien :α =1 , 72× 10 ¿
Ralat koefisien (∆α)

∆L
α=
Lo . ∆ T

|∆ α∨¿ | ∂∂∆αL ∆ ∆ L|+|∂∂Loα ∆ Lo| |∂∂∆αT ∆ ∆ T|


+

| || || |
∆L ∆L ∆L
Lo . ∆ T Lo . ∆ T Lo . ∆ T
¿ ∆∆ L + ∆ Lo + ∆∆T
∆L Lo ∆T

¿| Lo ∆∆TL∆ L ∆ ∆ L|+| Lo ∆∆ TL Lo ∆ Lo|+|Lo ∆∆TL∆ T ∆ ∆ T|


¿| Lo1∆ T ∆ ∆ L|+| Lo∆ ∆L T ∆ Lo| | Lo∆∆LT ∆ ∆ T|
2 + 2

¿
| 1
60 , 5.6 , 5 ||
❑ 0,0030 +
0 ,68
3660 .6 ,5
0 , 05 |
|60 ,05.42
+
, 68
,25
3 ,22|

≅ 0,00000763 + 0,00000143 + 0,00085665

≅ 0,86 x10-3¿

(α ± ∆ α ) ¿

2
Perubahan Panjang Tiap Panjang Awal

M1
1.5

Mgrad
1

M2
0.5 M2

0 Mgrad
0 1 2 3 4 5 6 7

-0.5
M1

-1
Perubahan Suhu

1, 72 −4 −4
M 1= 10 =0 ,26 × 10 /℃
6 ,5

0 ,52 −4 −4
M 2= 10 =0 , 08 ×10 /℃
6 ,5

| M 1−M grad|+|M 2−M grad|


∆ M gradien=
2

|0 , 26−1 , 72|+|0 , 08−1 ,72| −1 , 46−1 , 64 −4


¿ 10−4 ¿ 10
2 2

−4
∆ M gradien=3 , 1×10 /℃
BAB V

KESIMPULAN

Pemuaian panjang suatu benda dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu panjang awal
benda, koefisien muai panjang, dan besar perubahan suhu. Dengan menggunakan
∆L
persamaan (1), yaitu =α ∆ T , maka dapat ditentukan bahwa α dari logam adalah
Lo
−4
besar Mgradien= 1 ,72 x 1 0−4/℃ . Hasil akhir yaitu ∆ M gradien=3 , 1×10 /℃ .
DAFTAR PUSTAKA

Putra, V.G.V. dan Purnomosari, E. 2015. Pengantar Eksperimen Fisika (untuk


SMA/S1). Yogyakarta. CV.Mulia Jaya.Ray, W Kenworthy., College Physics

zinatadaram.blogspot.com/2017/08/laporam-praktikum-koefisien-muai-termal.html?
m=1

Anda mungkin juga menyukai