TERMOMETER
PEMUAIAN
KALOR/PANAS
KALORIMETRI DAN KALORIMETER
PERUBAHAN FASE DAN PANAS LATEN
PERPINDAHAN PANAS KONDUKSI, KONVEKSI, DAN RADIASI
TERMOMETER
• Besaran fisis yang menentukan besar kecil ukuran panas suatu benda
secara relatif disebut temperatur atau suhu.
• Dengan sifat itulah dibuat orang alat pengukur temperatur yang disebut
Termometer.
Macam-macam Termometer :
• Cairan di dalam gelas
• Logam bimetal, termostat
• Hambatan listrik, termokopel, termistor
HUBUNGAN ANTARA SKALA TERMOMETER
Contoh Soal
Titik lebur perak dalam skala Fahrenheit adalah 1760°F. Nyatakan
titik lebur itu dalam °C, K, dan °Ra.
Penyelesaian :
d
T
kng L 0 ,kng baja L 0 ,baja
5 x 106
T 6 6
6.94 0
C
( 20 x 10 )(0.03) (12 x 10 ) (0.01)
T 27 0C 6.94 0C 33.94 0C
CONTOH SOAL
Volume bola termometer air raksa dalam gelas pada 0C adalah 0,15 cm³, sedang luas
penampang tabungnya 10-3m². Koefisien muai panjang gelas adalah 5.10-6 (C-1),
sedangkan koefisien muai ruang air raksa 0,182.10-3 (C-1). Kalau pada 0C air raksa
tepat memenuhi seluruh bola, berapa tinggi kolom air raksa pada temperatur 100°C.
Penyelesaian :
Pada temperatur 100°C, volume Hg adalah :
V’hg = Vºhg(1+ t)
= 0,15 [1+(0,182.10-3).100] = 0,15273 cm³
Volume bola pada temperatur 100°C adalah :
V’bola = Vºbola (1+3gelas t)
= 0,15 [ 1+3(5.10-6).100] = 0,150225 cm³
Volume Hg yang keluar dari bola adalah
V’Hg-V’bola = 2,5.10-3 cm³
Luas penampang tabung pada 100°C adalah :
A100 = Ao (1 + 2t)
= 10-3 [1+2.5.10-6.100] = 0,001 cm²
Jadi tinggi kolom air raksa sekarang adalah :
KONSEP PANAS
Dua sistem A dan B yang berbeda suhunya, bila dihubungkan satu sama
lain akan terjadi perubahan suhu sampai suhu keduanya sama besar
(setimbang). Perihal perubahan suhu yang terjadi itu biasanya dikatakan
bahwa pada peristiwa itu terjadi aliran panas atau perpindahan panas dari A
ke B atau sebaliknya.
Jumlah energi yang berpindah dalam kurun waktu tertentu disebut
kuantitas panas Q. Satuan kuantitas panas adalah kalori, yang
didefinisikan sebagai :
dQ Joule …………(2.3)
cm (n = jumlah molekul)
n dt mole K
KAPASITAS PANAS JENIS BERBAGAI BAHAN
Berdasarkan persamaan (2.1), kuantitas panas Q yang harus
diberikan kepada benda bermassa m untuk mengubah suhunya
dari T1 menjadi T2 ialah
Q = mc dt ……..(2.4)
Q = mL ……....(2.6)
dengan :
Q = panas yang diserap / dikeluarkan pada perubahan fasa (Joule)
m = massa benda (kg)
L = panas Laten (kalor lebur, kalor uap), (Joule/kg)
AZAS BLACK : PANAS YANG DIBERIKAN (DILEPAS) SAMA DENGAN
PANAS YANG DITERIMA
Qdiberikan = Qditerima
Contoh soal :
Air sebanyak 0,5 kg yang bersuhu 100° C di tuangkan ke dalam
bejana dari aluminium yang memiliki massa 0,5 kg. Jika suhu awal
bejana sebesar 25° C, kalor jenis aluminium 900 J/kg °C, dan kalor
jenis air 4.200 J/kg °C, maka tentukan suhu kesetimbangan yang
tercapai! (anggap tidak ada kalor yang mengalir ke lingkungan)
KALORIMETER
Kalorimeter adalah alat yang digunakan untuk menentukan besarnya
kapasitas panas suatu zat.
Macam kalorimeter :
Kalorimeter air
berdinding ganda
Kalorimeter bom
Cara kerja kalorimeter air berdinding ganda :
Massa kalorimeter, mc , panas jenis kalorimeter, cc, dan massa air,
ma. telah diketahui
Sepotong bahan yang akan di cari panas jenisnya (yaitu cb.)
bertemperatur t1. bermassa mb . dimasukkan ke dalam kalorimeter
dan diaduk-aduk hingga temperatur air yang ditunjukkan
termometer menjadi, misal t2
Jika selama percobaan ini tidak ada panas yang hilang dari kalori
meter, maka panas yang diberikan oleh potongan bahan waktu
temperatur turun dari ts menjadi t2 sama dengan panas yang
diterima oleh air dan bejana kalorimeter (azas black), jadi
Uap
Temperaturt, t
Cair + uap
cair
Padat + cair
Padat
𝑏 𝑘 2𝜋𝐿 𝑇1 − 𝑇2
𝐻 𝑙𝑛 = 𝑘 2𝜋𝐿 𝑇1 − 𝑇2 𝐻 =
𝑎 𝑏
𝑙𝑛
𝑎
Konduksi (Hantaran) Panas Lewat Bola
2
𝑑𝑇 Konduksi panas pada bola
𝐻 = −𝑘 4𝜋𝑟
𝑑𝑟 1 1
−𝐻 − = −4𝜋𝑘 𝑇2 − 𝑇1
𝑑𝑟 𝑏 𝑎
𝐻 2 = −4𝜋𝑘𝑑𝑇
𝑟 𝑏−𝑎
𝑏 𝑇2 𝐻 = 4𝜋𝑘 𝑇1 − 𝑇2
𝑑𝑟 𝑎𝑏
𝐻 න 2 = −4𝜋𝑘 න 𝑑𝑇
𝑎 𝑟 𝑇1 4𝜋𝑘𝑎𝑏 𝑇1 − 𝑇2
𝐻=
𝑏−𝑎
PERPINDAHAN PANAS KONVEKSI
Suatu kasus umum yang sering terjadi adalah konveksi alami dari dinding
atau pipa pada temperatur tetap dan dilingkungi oleh tekanan atmosfer
dimana temperaturnya berbeda sebesar ΔT dengan dinding pipa.
Bentuk matematik peristiwa konveksi ini sangat rumit, tidak semudah
konduksi, karena panas yang hilang atau yang masuk dari suatu
permukaan yang berhubungan dengan suatu fluida tergantung berbagai
hal antara lain :
Bentuk permukaan : melengkung, horizontal, vertikal.
R = e σ T4
1. Jika batu bara mengeluarkan 7000 kkal/kg ketika dibakar, berapa banyak
batu bara yang dibutuhkan untuk memanaskan sebuah rumah yang
membutuhkan 4,8 x 107 kkal sepanjang musim dingin? Anggap bahwa
tambahan 30% dari kalor tersebut hilang ke atas cerobong asap.
Penyelesaian:
Laju perpindahan panas yang lewat luasan sebesar A adalah
𝑘𝐴 𝑇2 − 𝑇1
𝐻=
𝐿
Perpindahan panas persatuan luas adalah
𝐻 𝑘 𝑇2 − 𝑇1
= = 4,4 x 104 watt/𝑚2
𝐴 𝐿
Dari hubungan ini diperoleh: k = (4,4 x 104 W/ 𝑚2 )(0,03 m)(70°C - 50°C)
k = 66 W/m °C
2. Sebuah batang besi memiliki panjang 50 cm, memiliki luas penampang 2,5
𝑐𝑚2 dan dihubungkan dengan tangkai kayu yang berpenampang sama tetapi
memiliki panjang 20 cm. Diketahui konduktivitas termal besi adalah 50 J/s.m.K
dan konduktivitas termal kayu 0,10 J/s.m.K. Bila ujung besi bertemperatur 1000
K, sedangkan ujung kayu bertemperatur 300 K. Carilah:
a. Temperatur di daerah sambungan,
b. Hantaran panas.
Penyelesaian:
a. Aliran panas yang mengalir di batang besi adalah
𝐻2 = 25 − 0,025 𝑇𝑥
Aliran panas yang mengalir di batang kayu adalah
𝐽
𝑘1 𝐴1 𝑇𝑥 − 𝑇1 0,10 2,5𝑥10−4 𝑚2 𝑇𝑥 − 300𝐾
𝐻1 = = 𝑠. 𝑚. 𝐾
𝐿1 0,2 𝑚
𝐽
𝑘1 𝐴 𝑇𝑥 − 𝑇1 0,10 2,5𝑥10−4 𝑚2 996,5 𝐾 − 300𝐾
𝐻1 = = 𝑠. 𝑚. 𝐾
𝐿1 0,2 𝑚
𝐻1 = 0,0875 𝐽Τ𝑠
3. Sebuah batang tembaga yang panjangnya 1 m dihubungkan dengan
batang baja yang memiliki panjang L. Luas penampang ke dua batang
adalah sama. Ternyata temperatur titik hubung pada keadaan
setimbang adalah 60 °C. Jika temperatur di ujung-ujung batang
tembaga dan baja masing-masing adalah 100 °C dan 0 °C. Hitunglah
panjang batang baja, bila dianggap tidak ada panas yang hilang di
sepanjang batang?
ktembaga = k1 = 0,92 kal/s.cm.°C
kbaja = k2 = 0,12 kal/s.cm.°C
Penyelesaian:
𝑇1 = 100 °C 𝑇𝑥 = 60 °C 𝑇2 = 0 °C
Tembaga 𝑘1 Baja 𝑘2
𝐻1 = 𝐻2 = 𝐻; 𝐴1 = 𝐴2 = 𝐴
𝑘1 𝐴1 𝑇1 −𝑇𝑥 𝑘2 𝐴2 𝑇𝑥 −𝑇2
𝐿1
= 𝐿2
𝐿2 = 19,56 cm