Anda di halaman 1dari 41

SUHU DAN KALOR

FISIKA TEKNIK
3 SKS

Aprillia Dwi Ardianti, S.Si., M.Pd


Menu Utama
Suhu

Termometer

Pemuaian
Kalor

Asas Black
SUHU
Menyatakan tinggi rendahnya suhu yang memerlukan titik acuan
(titik patokan).
Termometer Termometer
Celcius Fahreinheit
Termometer
Termometer Termometer
Reamur Kelvin
TERMOMETER

Termometer berasal dari bahasa Yunani, yaitu


Thermos yang berarti panas dan meter berarti
pengukur (pembanding).
Termometer Termometer Termometer
Celcius Reamur Fahreinheit
C R F

Skala Atas (Ta) 1000 80 0 2120 Titik Didih Air

Skala Bawah (Tb) 0 0 Titik Lebur Es


0 0
0 32

100 skala 80 skala 180 skala


Perbandingan termometer C : R : F adalah 5 : 4 : 9 sehingga hubungan ketiga
termometer tersebut dinyatakan dengan

0 4 0 0 5 0
𝑇 𝐶= 𝑇 𝑅→𝑇 𝑅= 𝑇 𝐶
5 4 ()
9 0 0 5 0
𝑇𝐶= 𝑇 + 32 𝐹 →𝑇 𝐹= (𝑇−32) 𝐶
5 9
Termometer Kelvin

Hubungan Termometer Celcius dengan


Termometer Kelvin (K) adalah

0
𝑇 𝐶=𝑇 +273 𝐾
Contoh Soal :
Suhu daerah pegunungan  menunjukkan 20 °C. Jika dinyatakan dalam skala Fahrenheit
berapa skala yang ditunjukkan?

Diketahui :     TC = 20 °C


Ditanya :     TF = …… ?
Jawab :                       
              TF = (9/5 x TC) + 32
              TF = (9/5 x 20) + 32     
              TF = 36 + 32
              TF = 68 °F

Jadi skala pada termometer Fahrenheit menunjukkan  68 °F


Pemuaian

Zat Padat Zat Cair Gas


PEMUAIAN
Pemuaian adalah perubahan suatu benda yang bisa menjadi bertambah
panjang, lebar, luas, atau berubah volumenya karena terkena panas.
2. Muai Luas

1. Muai Panjang 3. Muai Volume

Pemuaian
Zat Padat
1. Muai Panjang

L0 ∆ 𝐿=𝛼 𝐿0 ∆𝑇
ΔL

Lt

𝐿𝑡 = 𝐿0 (1+𝛼 ∆ 𝑇 )
= panjang benda pada setelah suhunya dinaikan
Koefisien Muai Panjang berdasarkan Jenis Benda
2. Muai Luas
∆ 𝐴= 𝛽 𝐴0 ∆ 𝑇

AO

= perubahan luas (m2, cm2)


At = koefisien muai luas (K-1, 0C-1)
= Luas mula-mula (m2, cm2)
= perubahan suhu (K, 0C)
3. Muai Volume
∆ 𝑉 =𝛾 𝑉 0 ∆ 𝑇
VO
Vt

ΔV

= perubahan volume (m3, cm3)


= koefisien muai luas (K-1, 0C-1)
= volume mula-mula (m3, cm3)
= perubahan suhu (K, 0C)
Pemuaian pada ZAT CAIR
Molekul zat car lebih bebas dibandingkan pada zat padat.

∆ 𝑉 =𝛾 𝑉 0 ∆ 𝑇
MASSA JENIS ZAT CAIR
𝑚
𝜌0 =
𝑉0
𝑚 𝑚
𝜌= =
= massa jenis setelah suhunya dinaikan
= massa jenis zat cair mula-mula
𝑉 𝑡 𝑉 0 (1+𝛾 ∆ 𝑇 )
= perubahan suhu (K, 0C)
= koefisien muai volume zat cair (K-1, 0C-1)
𝜌0
𝜌=
(1+𝛾 ∆ 𝑇 )
Koefisien Muai Volume berdasarkan Jenis
zat
ANOMALI AIR
Perilaku aneh air pada rentang suhu 0°C hingga 4°C, dimana pada
suhu tersebut air menyusut (pengerutan) seiring dengan kenaikan
suhu.
Contoh Soal
Batang tembaga pada suhu 20 °C panjangnya 50 cm, kemudian dipanaskan sampai
suhunya 100 °C. Jika koefisien muai panjang tembaga 1,7 x 10-5 / °C, berapa
panjang batang tembaga sekarang?
Penyelesaian:
Diketahui:T1= 20 °C
                      Lo = 50 cm
                      T2= 100 °C
                       = 0,000017 /  °C
Ditanya:       L = …… ?
Jawab:      ΔT= 100 °C - 20 °C = 80 °C
                      L = Lo (1 + ΔT)
                      L = 50 cm ( 1 + 0,000017 /  °C x 80 °C )
                      L = 50 cm ( 1+ 0,00136 )
                      L = 50,068 cm
Jadi panjang batang tembaga sekarang adalah 50,068 cm.
Pemuaian Gas
Isotermik
Isobarik
Isokorik
PEMUAIAN PADA GAS
Persamaan gas ideal dinyatakan dengan persamaan :

Hukum Boyle-Gay
Lussac
Isotermik Isobarik Isokorik
(Suhu Tetap) (Tekanan Tetap) (Volume Tetap)

𝑇 1 =𝑇 2 𝑃 1= 𝑃 2 𝑉 1=𝑉 2
KALOR
Suatu bentuk energi yang berpindah dari benda yang suhunya
tinggi ke suhu rendah jika keduanya bersentuhan.

1 Joule = 0,24 Kalori


1 Kalori = 4,186 Joule
𝑄=𝑚𝑐∆𝑇
= banyaknya kalor yang diterima/dilepas (Joule,
Kalori)
= massa benda (kg, gram )
= kalor jenis benda (Joule/kg0C , kal/gr0C)
= perubahan suhu (K, 0C)
Kapasitas Kalor (C)

 k
Kalor Laten

Kalor Laten  Kalor yang diperlukan oleh satu kilogram


zat untuk berubah wujud.

Q = kalor (joule)
m = massa zat (Kg)
L = kalor laten (Joule/kg) (kalor lebur, kalor beku, kalor
uap, dan kalor embun)
ASAS BLACK

TP > TQ

TP TQ Asas Black menyatakan bahwa “Dalam sistem


tertutup terisolasi, kalor yang dilepaskan oleh
Benda A melepaskan kalor & benda bersuhu tinggi = kalor yang diserap oleh
Benda B menyerap kalor benda bersuhu rendah.”
Qlepas = Qterima

Suhu akhir (Ta) kedua benda sama

Ta
= massa benda yang menerima kalor
= massa benda yang melepas kalor
= suhu rendah (suhu mula-mula m1)
= suhu tinggi (suhu mula-mula m2)
= suhu akhir (suhu campuran)
Skema Perubahan Wujud Benda
GAS

menyublim deposisi mengembun


menguap

melebur
PADAT membeku CAIR
Grafik Perubahan Wujud

GAS
Air Gas
100 -------------------------------------------------------- --------------------- Air Mendidih
D E
suhu

AIR

Es Air
0 ---------- --------------------------------------------------------------- Es Melebur
B C
ES
waktu
-10 A
A
Contoh Soal
Jika kalor jenis air 1 kkal/Kg0C, kalor jenis es 0,5 kkal/Kg0C, kalor lebur es 80
kkal/Kg, hitunglah kalor yang diperlukan untuk menaikan suhu 5 kg es dengan suhu -
200C menjadi air 800C!
Dik. : cair = 1 kkal/Kg0C
ces = 0,5 kkal/Kg0C
L = 80 kkal/Kg
T1 = -200C
800C T2 = 800C
Dit. : Qtotal = ?
Q3 Air Jawab :
Qtotal = Q1 + Q2 + Q3
Q2
Qtotal = mcesTes + mL+ mcairTair
Q1 Qtotal = 5(0,5)(20) + 5(80) + 5(1)(80)
Es
-200C Qtotal = 850 kkal
Konduksi

Perpindahan
Kalor

Konveksi Radiasi
Konduksi
Konduksi terjadi karena satu partikel (atom atau molekul ) bergetar dan
berinteraksi dengan atom-atom atau molekul tetangga.
TB TC A = luas permukaan (m2)
d = panjang bahan ( m)
A TB = suhu pada ujung B atau titik B
TC = suhu pada ujung C atau titik C
k = konduktivitas termal (W/mK)
d t = waktu ( sekon )

Q kAT
Laju kalor
konduksi  T  TB  TC
t d
Konveksi
Perpindahan kalor karena berpindahnya parikel-partikel atau materi zat itu
sendiri.

TB TC A = luas permukaan (m2)


fluida A
TB
TC
= suhu pada ujung B atau titik B
= suhu pada ujung C atau titik c
h = Koefisien konveksi ( W/m2K)
d

Q
Laju kalor Konveksi
 hAT T  TB  TC
t
Radiasi
Energi berpindah dengan cara merambat tanpa memerlukan
medium (zat perantara).

e = emisivitas ( 0  e  1 ), yaitu
faktor yang membedakan sifat penyerapan permukaan.
Hitam sempurna, e = 1
Putih sempurna , e = 0
 = tetapan Stefan-Boltzmann (5,67x10-8 W/m2K4)

Hukum Stefan- Q 4
Boltzmann  eAT
t
Contoh Soal
Sebuah jendela kaca dalam ruangan yang berpengatur suhu (ber AC) tebalnya 3,2
mm, uasnya 3 m² dan suhu pada kaca bagian dalam adalah 25°C, sedangkan suhu
pada kaca bagian luar adalah 30°C. Bila diketahui konduktivitas termal 0,8
W/mK, maka kalor yang mengalir tiap detik adalah.....
Dik: k = 0,8 W/mK
A = 3 m²
T = (30-25) = 5°C
Jawab :
d = 3,2 mm = 3,2 x 10ˉ³
Dit: H.......?
LATIHAN SOAL
Kerjakan latihan soal berikut ini dengan baik dan benar.

1. Seorang siswa memasukkan sepotong kecil es yang meleleh kedalam mulutnya. Akhirnya, seluruh es berubah menjadi air
pada T1 = 32F ke suhu tubuh siswa, T2 = 98,60F. Nyatakan suhu-suhu ini dalam C dan K, dan cari selisih suhu dalam kedua
skala !

2. Sebuah silinder yang diameternya 1,00000 cm pada suhu 30C akan dimasukkan ke dalam sebuah lubang pada sebuah pelat
baja yang diameternya 0,99970 cm pada suhu 39C. Berapakan suhu pelat baja agar silinder dapat tetap dimasukkan ke dalam
lubang tersebut ? koefisien muai panjang baja diketahui 1,1 x 10 -5/C
 
3. Suatu lempengtembaga mempunyai luas 500 cm2 pada suhu 10C. Hitunglah luasnya pada suhu 70C! diketahui koefisien
muai panjang tembaga α = 1,67 x 10-5/C.

4. Pada suhu 0C, massa jenis raksa 13600 kg/m3. Hitunglah massa jenis pada suhu 50C jika diketahui muai volume raksa
sama dengan 1,82 x 10-4/C!

5. Sebuah wadah yang terbuat dari alumunium berisi penuh dengan 300 mL gliserin pada suhu 20C. Berapakah banyaknya
gliserin yang tumpah jika wadah itu dipanaskan sampai suhu 110C ? koefisien muai panjang alumunium 2,55 x 10-5/C dan
koefisien muai volume gliserin 5,3 x 10-4/C.
Kunci jawaban

Anda mungkin juga menyukai