A. SUHU
Pengertian Suhu
Termometer skala Celsius Memiliki titik didih air 100°C dan titik bekunya 0°C.
Rentang temperaturnya berada pada temperatur 0°C – 100°C dan dibagi
dalam 100 skala.
Temometer skala Reamur Memiliki titik didih air 80°R dan titik bekunya 0°R.
Rentang temperaturnya berada pada temperatur 0°R – 80°R dan dibagi
dalam 80 skala
Termometer skala Fahrenheit Memiliki titik didih air 212°F dan titik bekunya
32°F. Rentang temperaturnya berada pada temperatur 32°F – 212°F dan
dibagi dalam 180 skala
Termometer skala Kelvin Memiliki titik didih air 373,15 K dan titik bekunya
273,15 K. Rentang temperaturnya berada pada temperatur 273,15 K – 373,15
K dan dibagi dalam 100 skala.
RUMUS
(X-X1)/(X2-X1 )=(Y-Y1)/(Y2-Y1 )
dimana
X = skala yang ditanyakan
X1 = titik beku pada skala yang ditanyankan
X2 = titik didih pada skala yang ditanyakan
Y = skala yang diketahui
Y1 = titik beku pada skala yang diketahui
Y2 = titik didih pada skala yang diketahui
Latihan Soal !
1. Diketahui sebuah termometer memiliki titik beku pada temperatur –10°X dan
titik didih 80°X. Bagaimanakah hubungan termometer ini terhadap skala
Celsius
2. Temperatur yang terbaca pada skala Celsius menunjukkan nilai 30°C.
Berapakah nilai yang terbaca pada skala Kelvin?
3. Berapakah nilai yang terbaca pada temperatur skala Celsius jika Anda
menemukan sebuah data yang menyatakan bahwa temperatur di ruangan
Anda menunjukkan nilai 20°R?
Pemuaian Zat
Pemuaian Panjang
Jika temperatur dari sebuah benda naik, kemungkinan besar benda tersebut akan
mengalami pemuaian.
Jika sebuah batang mempunyai panjang mula-mula L1, koefisien muai panjang (α),
suhu mula-mula T1, lalu dipanaskan sehingga panjangnya menjadi L2 dan suhunya
menjadi T2, maka akan berlaku persamaan, sebagai berikut.
∆L = L2-L1
L2= ∆L+L1
L1=L2-∆L
Keterangan:
L1 : panjang batang mula-mula (m)
L2 : panjang batang setelah dipanaskan (m)
∆L: selisih panjang batang = L1 – L2
α :koefisien muai panjang (l°C)
T1 : suhu batang mula-mula (° C)
T2 : suhu batang setelah dipanaskan (° C)
∆T: selisih suhu (° C) = T2 – T1
SOAL!
1. Sebuah benda yang terbuat dari baja memiliki panjang 1000 cm. Berapakah
pertambahan panjang baja itu, jika terjadi perubahan suhu sebesar 50°C.
2. Sebuah kuningan memiliki panjang 1 m. Tentukanlah pertambahan panjang
kuningan tersebut jika temperaturnya naik dari 10°C sampai 40°C.
Pemuaian Luas
Untuk benda-benda yang berbentuk lempengan plat (dua dimensi), akan terjadi
pemuaian dalam arah panjang dan lebar.
Hal ini berarti lempengan tersebut mengalami pertambahan luas atau pemuaian
luas.
∆A=A2-A1
A2= ∆A+A1
A1=A2-∆A
SOAL
1. Pada suhu 30° C sebuah pelat besi luasnya 10 m2. Apabila suhunya
dinaikkan menjadi 90° C dan koefisien muai panjang besi sebesar 0,000012/°
C, maka tentukan luas pelat besi tersebut!
2. Sebuah balok berukuran panjang sebeser 5m2 dan lebar 10m2, dipanaskan
dari suhu sebesar 250C smpai 750C, jika balok tersebut terbuat dari besai,
maka tentukan muai luas besi tersebut! (nilai koeisien beli lihat ditabel!)
Pemuaian Volume
Zat padat yang mempunyai tiga dimensi (panjang, lebar, dan tinggi), seperti bola
dan balok, jika dipanaskan akan mengalami muai volume, yakni bertambahnya
panjang, lebar, dan tinggi zat padat tersebut.
∆V=V2-V1
V2= ∆V+V1
V1=V2-∆V
Pertambahan Luas: VA=γ×V×∆T
γ=3×α
Panjang seluruh benda setelah dipanaskan: V2=V1 (1+3α×∆T)
SOAL!
1. Sebuah bejana dari memiliki volume 1 liter pada suhu 25° C. Jika koefisien
muai panjang bejana 2 × 10-5 /°C, maka tentukan volume bejana pada suhu
75° C!
2. Sebuah bola dari aluminium yang memiliki volume 50 m3 jika dipanaskan
hingga mencapai temperatur 50°C. Jika pada kondisi awal kondisi tersebut
memiliki temperature 0°C, tentukanlah volume akhir bola tersebut setelah
terjadi !pemuaian
Perubahan Wujud
Q=mL
dengan:
Soal
1. Berapakah besarnya kalor yang dibutuhkan untuk mencairkan es
sebanyak 500 gram pada temperatur 00C menjadi cair seluruhnya
yang memiliki temperatur 100C ? Diketahui kalor laten peleburan es
menjadi air sebesar 80 kal/g.
2. Untuk meleburkan es sebesar 100 kg dibutuhkan kalor sebesar
5000 J. Berapakah kalor lebur es tersebut ?
Kalor Uap: kalor untuk mengubah dari cair menjadi gas. Kalor uap
zat sama dengan kalor embun kalor yang dibutuhkan zat bermassa
m untuk mengubah wujudnya yaitu sebagai berikut:
Q=mU
dengan:
Soal
Q=mc∆T
dengan:
Kapasitas Kalor
Q=C∆T
dengan:
C=mc
dengan:
Soal
1. Sepotong besi yang memiliki massa 3 kg, dipanaskan dari suhu 20°
C hingga 120° C. Jika kalor yang diserap besi sebesar 135 kJ.
Tentukan kapasitas kalor besi dan kalor jenis besi?
Asas Black
Q_(L )= Q_(T )
Soal
Perpindahan Kalor
Konduksi: Peristiwa perpindahan kalor melalui suatu zat tanpa
disertai dengan perpindahan partikel-partikelnya.
H=KA ∆T/L
dengan:
Soal
H=hA∆T
dengan:
Soal
H=AeσT^4
Keterangan:
Soal
1. Sebuah plat tipis memiliki total luas permukaan 0,02 m2. Plat
tersebut di panaskan dengan sebuah tungku hingga suhunya
mencapai 1.000 K. Jika emisitas plat 0,6, maka tentukan laju
radiasi yang dipancarkan plat tersebut!
The tutorial worksheets have two main aims: 1) to guide students in developing a
conceptual framework of important topics that research shows are difficult for students,
and 2) to address persistent conceptual difficulties.
Lembar kerja tutorial memiliki dua tujuan utama yaitu untuk membimbing siswa dalam
mengembangkan kerangka konseptual topik penting yang ditunjukkan oleh penelitian sulit
bagi siswa, dan untuk mengatasi kesulitan konseptual yang terus-menerus.
Copyright © 2016 by the author/s; licensee iSER, Ankara, TURKEY. This is an open access article distributed
under the terms of the Creative Commons Attribution License (CC BY 4.0)
(http://creativecommons.org/licenses/by/4.0/), which permits unrestricted use, distribution, and reproduction in
any medium, provided the original paper is accurately cited. ISSN: 1305-8223
http://iserjournals.com/journals/ejmste
Pablo Barniol dan Genaro Zavala,” A Tutorial Worksheet to Help Students Develop the Ability to Interpret the
Dot Product as a Projection”, Eurasia Journal of Mathematics, Science & Technology Education, Vol 12 No
9,(2016)
Lembar kerja berisi pertanyaan yang menyusun proses penalaran menjadi langkah-langkah
sistematis untuk membimbing siswa dalam penalaran ilmiah guna membangun pemahaman
konseptual.