Anda di halaman 1dari 14

HAND OUT

SEKOLAH
MATA PELAJARAN
KELAS/SEMESTER
MATERI POKOK
ALOKASI WAKTU

: SMAN 2 BATUSANGKAR
: FISIKA
: X/2
: SUHU & KALOR
: 8 X 40 MENIT

STANDAR KOMPETENSI
Menerapkan konsep kalor dan prinsip konservasi pada berbagai perubahan energi
KOMPETENSI DASAR
2.1 Menganalisis pengaruh kalor terhadap suatu zat
INDIKATOR
Diharapkan selama dan setelah mengikuti pelajaran ini peserta didik dapat:
1.

Mendefinisikan pengertian suhu

2.

Menjelaskan sifat termometrik suatu zat

3.

Mampu menyelesaikan soal mengkonversi skala suhu


pada berbagai termometer

4.

Mendefinisikan pengertian kalor

5.

Menjelaskan faktor yang mempengaruhi banyaknya


kalor yang berpindah dalam menaikkan suhu suatu zat

6.

Menyelesaikan

soal-soal

dengan

menggunakan

persamaan kalor
7.

Menjelaskan tentang pemuaian

8.

Menjelaskan

peristiwa

perubahan

wujud

dari

berbagai zat padat, cair, dan gas


9.

Menjelaskan perbedaan jenis-jenis kalor laten

10.

Merumuskan persamaan kalor laten

11.

Menyelesaikan soal-soal yang berhubungan dengan


pemuaian dan perubahan wujud

B.
1.

Materi Pembelajaran
Suhu
suhu adalah derajat panas atau dingin suatu benda. Alat pengukur suhu yaitu
temometer.

Gambar. Termometer

Sifat Termometrik suatu zat


Sifat termometrik adalah sifat zat yang peka terhadap perubahan suhu. Dengan
mengukur sifat termometrik maka nilai suhu dapat ditentukan. Beberapa contoh sifat
termometrik:

Panjang, panjang kolom cairan dalam termometer berubah bila suhu


berubah.

Hambatan listrik, hambatan listrik berubah bila suhu berubah.

Tekanan, tekanan gas (massa dan volum tetap) berubah bila suhu berubah.

Tegangan listrik, tegangan listrik yang dihasilkan oleh termokopel berubah


bila suhunya berubah

Skala Termometer

Skala Celsius
Skala celsius menggunakan titik lebur es murni dan titik didih air murni sebagai dua
titik tetap. Titik lebur es murni ditetapkan sebagai suhu 00. Titik didih air murni pada
tekanan standar ditetapkan sebagai suhu 1000.

Skala Reamur
Pada Penentuan skala Reamur, es melebur dan air mendidih juga dipilih sebagai dua
titik tetap. Es yang melebur didefinisikan memiliki suhu 0 0, sedangkan titik didih air
murni pada tekanan standar ditetapkan memiliki suhu 800.

Skala Fahrenheit
Pada skala Fahrenheit juga ditetapkan dua titik tetap, yaitu titik lebur es dan titik didih
air pada tekanan standar. Titik lebur es ditetapkan memiliki suhu 32 0, sedangkan titik
didih air murni pada tekanan standar ditetapkan memilki suhu 2120.

Skala Kelvin
Skala kelvin merupakan satuan SI untuk suhu.

Skala Kelvin tidak dikalibrasi

berdasarkan titik lebur dan titik didih air, tetapi dikalibrasi berdasarkan titik batasan
energi yang dimiliki oleh benda itu sendiri. Suhu nol mutlak berarti partikel di dalam
benda sama sekali tidak memiliki energi kinetik.

Hubungan skala suhu Celsius, Reamur, Kelvin dan Fahrenheit

tC =

tC =

tk = tC + 273 K

tR =

tF =
tR =

tF =

CONTOH SOAL
Pada suhu berapa skala Celsius dan skala Fahrenheit akan menunjukkan angka yang sama?
Misal : C = F = X

4X = - 160
X = - 40
Jadi, skala Celsius dan skala Fahrenheit menunjukkan angka yang sama pada - 400
2.

Kalor
Kalor adalah salah satu bentuk energi yang berpindah dari benda yang bersuhu tinggi
ke benda yang bersuhu rendah.ketika kedua benda tersebut bersentuhan. Satuan kalor
dalam SI adalah Joule. sedangkan berdasarkan sistem CGS satuan kalor adalah kalori (
kal ). Kesetaraan kedua satuan ini
1 J =0,24 kalori atau 1 kalori = 4.2 J
Kalor berbeda dengan suhu. suhu merupakan besaran pokok sedangkan kalor adalah
besaran turunan.
Tiga faktor yang mempengaruhi banyaknya kalor yang diperlukan dalam menaikkan
suhu suatu zat yaitu:
a. Kenaikan suhu
Jika semakin banyak kalor yang diberikan maka kenaikan suhunya akan semakin besar
disaat massanya konstan

Grafik Kalor terhadap Perubahan suhu


b. Massa
Semakin besar massa benda maka kalor yang dibutuhkan juga semakin besar.
Q

Grafik Kalor terhadap massa


c. Kalor Jenis Zat
Semakin besar kalor jenis suatu zat kalor yang dibutuhkan juga semakain besar,begitu
juga sebaliknya. Kalor jenis zat adalah banyaknya kalor yang dibutuhkan untuk
menaikan suhu 1 kg suatu zat sebesar 1 K.
maka persamaan kalor dapat dirumuskan sebagai berikut:
....................... (1)
Q: Banyaknya kalor yang dilepaskan atau diterima (J) atau kalori ( kal )
m: Massa benda (Kg)
: Perubahan suhu (K)
c : kalor jenis zat.
Berdasarkan rumusan

diatas maka kalor jenis zat dapat dirumuskan

sebagai berikut:
...............( 2 )

Satuannya secara SI adalah


Sedangkan dalam satuan CGS

Daftar kalor jenis beberapa zat padat dan zat cair ( pada 20 0 C dan tekanan 1 atm )
Zat
Aluminium
Tembaga
Gelas / Kaca

Besi/ Baja
Timbal
Marmer
Perak
Banyaknya kalor

Kalor Jenis Zat


( J/kg 0 C )
900
390
840

Zat
Alkohol
Raksa
Air
Es ( - 5 0 C )
Cair ( 15 0 C )
Uap (110 0 C )
Tubuh Manusia
Protein

Kalor Jenis Zat


( J/kg 0 C )
2400
140
2100
4200
2010
3470
1700

450
130
860
230
yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu yang sama dari benda pada

umumya berbeda. Perbandingan banyaknya kalor yang diberikan terhadap kenaikan suhu
benda disebut kapasitas kalor. Jadi, kapasitas kalor adalah kemampuan suatu benda dalam
menerima atau melepaskan kalor untuk menaikan atau menurunkan suhu benda sebesar 1

C atau 1 K.
Kapasitas kalor dapat dirumuskan dengan persamaan :

.................................. ( 3)
dengan :
C : Kapasitas Kalor ( J/K atau kal/0C )
Q : kalor yang diserap atau dilepaskan ( J atau kal )
: Perubahan suhu (K)
Jika disubsitusikan persaman 1 ke dalam persamaan 3 maka kapasitas kalor dapat juga
dirumuskan dengan :
...................................( 4 )
Artinya zat yang sama akan memiliki kapasitas kalor yang berbeda jika massanya berbeda.
Sebaliknya, zat yang sama dapat memiliki kapasitas kalor yang sama bila memiliki
perbandingan massa tertentu.

CONTOH SOAL

1. Kony memasak air sebanyak 5 kg. Jika suhu ai rmula-mula adalah 20 0C dan Kony
memanaskan air sampai mendidih. Berapa kalor yang dibutuhkan untuk mendidihkan
air tersebut ?
Penyelesaian :
Diketahui:
m = 5 kg
T1 = 20 0C = 20 +273 = 293 K
T2 = 100 0C = 100+273 =373 K
c = 4200 J/kg K
Ditanya : Q=?
Jawab :
= 373-293 = 80 K
maka kalor yang dibutuhkan untuk mendidihkan air tersebut adalah
Q = mc
= 5 kg.4200 J/kg K.80 K
Q = 16800000 J = 403200 kalori.
Kalor berpengaruh pada perubahan suhu , ukuran (terjadi pemuaian) dan wujud benda.
3.

Pemuaian Zat
Pemuaian timbul akibat getaran atom yang makin cepat bila suhu dinaikkan. Getaran

atom yang cepat akan berimbas pada makin jauhnya jarak antar-atom dalam bahan. Efek
keseluruhan dari jarak antar-atom yang makin besar adalah volume benda bertambah atau
benda dikatakan memuai.
a.

Pemuaian Zat Padat

1)

Pemuaian panjang
Misalkan sebuah benda memiliki panjang Lo. Benda tersebut dipanaskan
sehingga suhunya naik sebesar T . Akibat pemanasan maka terjadi
pertambahan panjang benda sebesar L, seperti pada gambar berikut:
Lo

Pertambahan panjang (L) suatu batang tergantung pada:


1. Panjang batang mula-mula (Lo)
2. Kenaikan suhu zat (T)

3. Jenis logam atau bahan


Besaran yang besarnya tergantung jenis bahan dinyatakan sebagai Koefisien muai panjang
()
Secara matematis dapat ditulis:
L = Lo T.3
Dengan:
L = perubahan panjang benda (m)
Lo = panjamg awal benda (m)
T = perubahan suhu (K)
= koefisien muai panjang (K-1)
Panjang benda setelah mengalami kenaikan suhu menjadi: L = L0 +L
Tabel 1. Koefisien muai panjamg beberapa zat
Nama Zat
Aluminium
Bismuth
Kuningan
Tembaga
Gelas
Emas
Besi
Timbal
Nikel
Platina
Perak
Baja
Tungsten
Seng
Es
Timah putih
Pyrex
Kuarsa

(K-1)
0.0000255
0.0000157
0.0000193
0.0000167
0.0000083
0.0000139
0.0000119
0.0000276
0.0000128
0.0000089
0.0000188
0.000012
0.0000044
0.0000263
0.000051
0.000027
0.0000036
0.0000004

Sifat pemuaian harus dipertimbangkan dengan seksama pada saat membangun


jembatan, memasang rel kereta api, memasang kaca jendela, memasang tegel pada lantai,
dan sebagainya.
CONTOH SOAL
Sebuah jembatan baja pada suhu 50C panjangnya 500 m. Tentukan perubahan panjang
jembatan jika suhu naik menjadi 550C. Jika diketahui koefisien muai panjang baja
1,1x 10-6/0C.
Penyelesaian:
L = Lo T = Lo (T2 T1)

2) Pemuaian Luas
Jika suatu benda pelat (misalnya) empat persegi panjang mengalami perubahan suhu,
maka selain terjadi pertambahan panjang, juga pertambahan lebarnya atau benda tersebut
mengalami pertambahan luas
Ao

A = Ao T4
Ao

Dimana
= 2
Dengan:
A = pertambahan luas lempeng (m2)
Ao = luas lempeng mula-mula (m2)
T = perubahan suhu (K)
= koefisien muai luas(K-1)
Dengan demikian, panjang benda setelah mengalami kenaikan suhu menjadi:
A = Ao + A
Salah satu pemanfaatan pemuaian luas terjadi pada saat pemasangan roda delman pada
kerangkanya

CONTOH SOAL:
Luas permukaan suatu benda adalah 900 m2 pada suhu 250C. Jika koefisien muai luas
0,0000004 C-1. Tentukan pertambahan luas benda tersebut pada suhu 500C.
Penyelesaian:
A = Ao T = Ao (T2 T1)
3) Pemuaian Volume
Jika balok mengalami perubahan suhu, maka selain terjadi pertambahan panjang,
pertambahan lebar, juga tingginya atau balok tersebut mengalami pertambahan volume.
Seperti pada gambar berikut;
Vo

Vo
V
V

umumnya benda volumenya bertambah, apabila suhunya naik, atau volume benda
menyusut apabila suhunya diturunkan. Sehingga diperoleh:
V = Vo T .5
Dimana,

= 3

dengan
V = pertambahan volume benda (m3)
Vo = volume benda mula-mula (m3)
T = perubahan suhu (K)

= koefisien muai volum (K-1)

Dengan demikian, volume benda setelah mengalami kenaikan suhu menjadi:


V = Vo + V

CONTOH SOAL
Sebuah gelas kaca yang volumenya 500 ml berisi penuh zat cair pada suhu 10 0C. Bila gelas
tersebut dipanaskan hingga suhu 500C, berapa volume zat cair yang tumpah?
kaca = 3 x 10-6/0C dan

zat cair = 11x 10-4/0C

Penyelesaian:
Jika suhunya dinaikkan menjadi 500C maka volume gelas kaca
V = Vo + V

= 3 = 3 (3 x 10-6/0C) = 9 x 10-6/0C

V = Vo ( 1 + T) = (500 ml) {1 + (9 x 10-6/0C) (500C-100C)} = 500,18 ml


Volume zat cair: V = Vo + V
V = Vo ( 1 + T)
= (500 ml) {1 + (11 x 10-4/0C) (500C-100C)} = 522 ml
Jadi, Volume zat cair yang tumpah ( 522 500,18)ml = 21,82 ml
b.

Pemuaian Zat Cair


Pemuaian pada zat cair yaitu terjadi pemuaian volume.Suatu zat jika dipanaskan
biasanya akan memuai, tapi lain halnya dengan air. Jika air dipanaskan, pada suhu 0 0C
- 40C air menyusut dan pada suhu diatas 4 0C air kemudian memuai. Sifat air yang
tidak normal itulah dikenal dengan anomali air

Anomali air dapat dinyatakan dengan grafik:


V

c.

2 3 4

T (0C)

Pemuaian Gas
1)

Hukum Boyle
Hukum yang menghubungkan volume dengan tekanan gas pada suhu yang
konstan.
PV= konstan.7
V = Vo ( 1 + T)
Dimana =

2)

Hukum Charles ( Gay Lussac)


Pada tekanan konstan, volume gas sebanding dengan suhu T
= Konstan.8

3)

Hukum Tekanan
Pada volume tetap dapat dihubungkan
= Konstan.9
P = Po ( 1 + T)

4. Perubahan Wujud Zat


Zat memiliki tiga wujud, yaitu padat, cair dan gas, oleh karena pengaruh kalor, wujud
zat dapat berubah.

GAS
1
5

2
3

PADAT

CAIR
4

Keterangan
1. Mengembun (melepaskan kalor)

4. melebur (menyerap kalor)

2. Menguap (menyerap kalor)

5. Mengkristal

3. Membeku (melepaskan kalor)

6. Menyublim

Es yang memiliki suhu minus beberapa derajat Celcius, apabila diberikan kalor akan
naik suhunya. Akan tetapi, ketika suhu telah mencapai 0 0C, suhu es tidak berubah
meskipun kalor tetap diberikan. Apa yang terjadi adalah es meleleh menjadi air. Suhu es
tidak berubah sampai seluruh es berubah menjadi air yang juga memiliki suhu 0 0C.
Setelah es meleleh seluruhnya dan kalor terus diberikan, maka suhu air tidak berubah,
meskipun kalor tetap diberikan. Apa yang terjadi adalah air berubah menjadi uap air. Suhu
tetap 100 0C hingga seluruh air menguap. Setelah menjadi uap seluruhnya dan kalor tetap
diberikan maka suhu uap mulai meningkat. Secara skematik, proses perubahan wujud es
karena pengaruh kalor dapat diungkapkan dalam gambar berikut:
T 0C

F
D

100

0
A

es

Q (J)

Proses A ke B, terjadi perubahan suhu tanpa perubahan wujud

Q1 = mes. Ces . t

Proses B ke C, terjadi perubahan wujud

Q2 = mes. Le
Proses C ke D, terjadi perubahan suhu tanpa perubahan wujud

Q3 = mair. Cair . t
Proses B ke C, terjadi perubahan wujud

Q4 = mair. Lu
Proses C ke D, terjadi perubahan suhu tanpa perubahan wujud

Q5 = mair. Cair . t
Jadi banyaknya kalor yang diperlukan untuk meleburkan es menjadi uap

Q = Q1 + Q2 + Q3 + Q4 + Q5
Kalor Laten
Kalor laten adalah kalor yang dibutuhkan oleh suatu zat untuk berubah wujud.
Kalor laten peleburan: kalor yang dibutuhkan oleh suatu zat untuk melebur.
Dapat dihitung dengan rumus Q = Le m
dengan m = massa zat padat (kg), Q = kalor lebur (J) dan L e = kalor laten

peleburan

(J/kg).
Tabel Kalor laten peleburan sejumlah zat
Zat
Aluminium
Tembaga
Es
Besi
Timbal
Perak
Raksa
Emas

Lf (KJ/g)
397
134
334
289
23,2
88,2
11,5
64,4

Kalor Laten Penguapan: kalor yang dibutuhkan oleh suatu zat untuk menguap
Dapat dihitung dengan rumus Q = Lv m
dengan m = massa zat padat (kg), Q = kalor lebur (J) dan L v = kalor laten
penguapan (J/kg).
Tabel Kalor laten penguapan sejumlah zat

Zat
Aluminium

Lf (KJ/g)
11.400

Contoh Soal

Tembaga

5.060

penguapan sampai habis. Berapakah massa aluminium

Es

2.260

cair akan menguap bila dipanaskan dengan kalor yang

Besi

6.340

sama dengan kalor untuk penguapan air?

Timbal

870

Jawab:

Perak

2.330

Q = m Lv air = 10 kg x 2.260 J/kg = 22.600 J

Raksa

2.970

Jika jumlah kalor yang sama diberikan pada aluminium

Emas

1.580

cair, maka diperoleh massa aluminium

m=

Sebanyak 10 kg air bersuhu 100

C mengalami

BUKU SUMBER:
1. Abdullah, Mikrajudin. 2007.Fisika 1B SMS & MA Untuk Kelas X Semester 2.
Bandung : PT. Gelora Aksara Pratama.
2. Kanginan, Marthen. 2004. Fisika Untuk SMA Kelas X Semester 2. Jakarta:
Erlangga.
3. M, Dewi & S, Maryatun. 2007. GITA Fisika SMA Kelas X Semester 2. Jakarta: PT.
Pabelan Cerdas Nusantara.

1.

LATIHA
N
a. Jelaskan perbedaan suhu dengan kalor?

Jelaskan sifat termometrik suatu zat?


2. Mengapa anggota tubuh kita dikatakan bukan pengukur suhu yang baik?
3. Pada sebuah termometer x, titik beku air adalah 40 0x dan titik didih air adalah 1900. Bila
sebuah benda diukur dengan termometer Reamur, maka suhunya 300 R. Berapa suhu
ini jika diukur dengan termometer x? Dan pada angka berapa kedua skala menunjukkan
angka yang sama?
4. Jelaskan faktor yang mempengaruhi banyaknya kalor yang berpindah dalam menaikkan
suhu suatu zat?
5. Berapa kalorikah kalor yang dibutuhkan untuk memanaskan 500 g air dari suhu 30 0C
sampai mendidih. Jika kalor jenis air 4200J/Kg K.
6. Sebuah logam dengan massa 5 kg dipanaskan dari suhu 20 0 C sampai suhu 90 0 C. Jika
kalor yang dibutuhkan untuk memanaskan logam ini adalah 720 J. Berapakah kalor
jenis dari logam ? Tentukan juga kapasitas kalornya?
7. Mengapa sambungan pada rel kereta api tidak boleh disambung dengan rapat?

8. Sebuah logam mengalami pertambahan panjang sebesar 0,1 cm jika dipanaskan dari
suhu 30 0C hingga 600C. Berapakah pertambahan panjang logam jika dipanaskan dari
suhu 300C hingga 800C.
9. Bejana baja kapasitas 4 liter, 95% dari total volumenya berisi alkohol dipanaskan dari
00C sampai dengan 700C. Bila koefisien muai panjang baja 11 x 10 -4 c-1 dan koefisien
muai volume alkohol 10-3. Tentukan volume alkohol yang tumpah.
10. Jika koefisien muai ruang air raksa 0,000180C pada suhu 150C dinaikkan suhunya
sehingga volumenya dari 1000 cc menjadi 1001,8 cc. Tentukanlah suhu akhir air raksa
tersebut.
11. Sebuah bola berongga yang terbuat dari besi mula-mula berada pada suhu 10 0C,
kemudian dipanaskan hingga mencapai suhu 600C. Hitung penambahan jari-jari bola
jika jari-jari awal bola ini adalah 14 cm.

SELAMAT BELAJAR

Anda mungkin juga menyukai