Anda di halaman 1dari 7

NKN-MDL KK.

001

A. Pembelajaran 3

Pembelajaran 1 menjelaskan tentang : BagianBagian Kapal

1. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat menjelaskan bagian-bagian kapal secara membujur
Siswa dapat menjelaskan fungsi bagian-bagian kapal secara membujur

2. Uraian Materi
Bagian-bagian Kapal Penampang membujur

Keterangan :
1. Linggi depan 13. Kamar mesin
2. Dinding kedap air muka 14. Ruang muat belakang
3. Dinding kedap air muka kamar mesin 15. Tangki pit belakang
4. Dinding kedap air belakang 16. Dasar ganda
5. Dinding kedap air belakang kamar mesin 17. Tembusan dasar berganda
6. Linggi belakang 18. Bak
7. Linggi baling baling 19. Anjungan
8. Poros baling baling 20. Cerobong
9. Baling baling 21. Rumah rumah
10. Kemudi 22. Geladak utama
11. Tangki pik depan 23. Kepala palkah
12. Ruang muat depan

1
NKN-MDL KK.001
24. (1). Kulit kapal
25. Plat plat yang disambung menjadi lajur yang terdapat pada badan kapal biasa disebut
dengan kulit kapal.
26. Guna kulit kapal. :
a. Untuk kekuatan membujur kapal
b. Menerima tekanan dari kapal
c. Merupakan penutupan kedap air dari dasar hingga bagian atas kapal
d. Lajur kulit kapal diberi nama dengan abjad a,b,c,d dan seterusnya mulai dengan lajur dasar
e. Sambungan plat diberi nama dengan angka 1,2,3 dan seterusnya dari depan ke belakang
27. (2). Sekat Pelanggaran atau sekat kedap air
28. Pada kapal sekat pelanggaran ini ditentukan letaknya, ialah 5% dari panjang kapal pada
garis air dihitung dari haluan kapal, Padal kapal panjang ditambah 10 ( feet )
29. Sekat pelanggaran memiliki berbagai keguanaan yaitu :
a. Mencegah kebocoran
b. Memperkuat melintang kapal setempat
c. Jika terjadi kebocoran pada kapal, dapat berlayar pelan pelan dengan menggunakan sekat
pelanggaran.
30. Beberapa hal yang perlu diperhatikan kaitannya dengan sekat pelanggaran adalah:
a. Sekat pelanggaran ini harus lebih tebal dari pada sekat kedap air lainnya.
b. Batas penguat harus ditaruh pada bagian muka sekat pelanggaran masing masing berjarak 24
c. Baja siku dipasang pada bagian sekat pelanggaran
31. (3). Sekat Belakang
32. Pada sekat belakang pada bagian lobang baling baling harus ditambah plat yang lebih
tebal 22 mm untuk menahan getaran baling baling. Bagi penguat terletak di bagian belakang kapal
masing masing berjarak 24 dan Baja siku keliling diletakkan pada bagian muka kapal
33. (4). Linggi kapal
34. Konstruksi pada badan kapal diperlengkapi di depan dengan linggi haluan dan
dibelakang dengan linggi buritan yang merupakan ujung-ujung yang kokoh untuk suatu kapal.
35. Bentuk linggi haluan ada berbagai macam yaitu :

3
NKN-MDL KK.001
36. Haluan Lurus 38. Haluan Miring ( 41. Haluan
( Plumb Bow Raked Bow ) Miring
atau Straight 39. ( Raked
Bow ) 40. Bow II )
37. 42.

WL

43. Haluan 47. Haluan Senduk 51. Haluan


Gunting (Spoon Bow ) Meier
(Clipper 48. ( Meier
Bow) 49. Bow )
44. 50. 52.
45. 53.

WL

46.
54. Haluan 56. Haluan 59.
Pemecah Es Berumbi
(Ice Breaker (Bulbous Bow )
Bow ) 57.
55. 58.

WL

60. Bentuk linggi buritan ada berbagai macam yaitu :


61. Buritan Counter ( Counter 63. Buritan Cruiser spoon
Stern ) ( Cruiser spoon Stern )

3
NKN-MDL KK.001
62. 64.

W L

65. Buritan Cruiser spoon 2 67. Buritan Full Cruiser ( Full


(Cruiser spoon Stern 2) Cruiser Stern )
68.

66.

69.
70. (5). Lingkaran kemudi/ baling-baling
71. Lingkaran kemudi atau baling-baling merupakan bagian penting dikapal sebagai
pengendali arah dan kecepatan kapal. Kemudi merupakan pengontrol arah haluan kapal sedangkan
baling-baling pada dasarnya berfungsi untuk mengontrol kecepatan kapal dengan fungsi gaya
dorongnya.
72. Sistem penataan kemudi ada 2 yaitu kemudi utama dan kemudi darurat.

73.
(a) (b)
74. Gambar (a) Kemudi utama, (b) kemudi darurat/bantu

75. Jenis-jenis kemudi :

3
NKN-MDL KK.001

76.
77. (6). Lajur Geladak
78. Bagian ini biasanya terbuat dari kayu yang melapisi geladak baja. Untuk itu kayu lajur
geladak ini harus memenuhi sebagai berikut :
79. (a). Cukup keras, tahan lama, dan daya serap air harus sekecilnya.
80. (b). Dalam perubahan suhu, perubahan kembang dan menyusut harus sekecilnya.
81. (c). Tidak mengandung bahan kimia yang merusak baja.
82. (d). Harus cukup kering
83. (e). Harus bersih dari serat serat licin
84. Untuk itulah maka lapisan ini biasanya terbuat dari bahan kayu teak sejenis Jati (di
Indonesia) dan atau kayu Cemara.
85. (7). Lunas
86. Sebagai bagian terbawah dari kapal, lunas terdiri dari berbagai jenis yaitu lunas dasar,
lunas tegak dan lunas lambung. Lunas dasar merupakan lajur kapal pada dasar yang tebalnya +/-
35 % dari pada kulit kapal lainnya. Sedangkan lunas tegak ialah lunas yang tegak sepanjang
kapal , tebalnya 5/8 lebih besar daripada lunas dasar pada 4/10 bagian lunas tegak ditengah
tengah kapal. Kapal besar pada umumya memiliki lunas lambung yang berfungsi untuk
melindungi kapal bila kandas. Lunas lambung ini biasanya terdapat - 1/3 dari panjang kapal
pada bagian tengah yang berfungsi juga untuk mengurangi olengan kapal.
87.
88. (8). Double Bottom (DB)
89. Double Bottom (DB) atau dasar berganda
ini dibentuk oleh sekat pelanggaran hingga sedikit
kesekat belakang. Ketinggian DB ini bervariasi
sesuai dengan ukuran kapal. Sebagai acuan tinggi
Gambar (a) Sekat pelanggaran
(b) Sekat belakang (c) Dasar
DB pada kapal-kapal adalah sebagai berikut :
90.berganda.
91. Pada kapal kapal kecil = 26, pada kapal kapal besar = 6 ( feet ) dan pada kapal
berukuran sedang biasanya lebih kurang 4 feet.
92. Secara teknis Double Bottom ini berfungsi :
3
NKN-MDL KK.001
93. (a). untuk menyimpan air ballast, air tawar dan minyak
94. (b). untuk menjaga keselamatan kapal jiga bocor
95. (c). mempertinggi titik tinggi kapal
96. (d). memperkuat bangunan membujur dari pada kapal
97. Disamping kegunaannya, dengan menggunakan double bottom ini ada kerugiannya
yaitu:
98. (a). Kehilangan ruang muatan.
99. (b). titik berat kapal terlalu keatas bila kapal kosong .
100. Isi dasar berganda ini lebih kurang 15 % daya muat kapal mempunyai tinggi 14 kaki
untuk kapal besar , dan untuk kapal kecil sampai 26 . Untuk kapal kapal besar maka isi dari
dasar berganda ini tidak cukup untuk menurunkan titik berat kapal hingga untuk ini di kapal
masih diperlukannya satu ruangan yang dipergunakan untuk menurunkan titik B atau untuk
memperbesar balas kapasitas kapal tersebut. Ruangan ini dinamakan tangki dalam (deep tank ).
101. Deep tank berguna untuk memperbesar kapasitas ruang balas kapal tersebut. Deep tank
ini biasanya diisi denagn air , tetapi kadang kadang disi pula dengan bahan bakar kapal sendiri
dan juga minyak palm (general kargo). Secara struktur posisinya deep tank ini biasanya terletak
di muka atau dibelakang kamar mesin. Ditengahtengah tangki ini diberi pemisah (dinding
kedap minyak ) agar muatan cair tidak mengganggu stabilitas kapal.
102. (9). Bak
103. Pada umumnya kapal memiliki satu gudang mini yang dipergunakan untuk
memperlancar kegiatan deck terutama pada saat sandar dan lepas sandar. Untuk itu disediakan
satu ruangan yang biasa disebut bak. Bak adalah bagian bangunan kapal yang ada diujung depan
kapal, digunakan untuk menyimpan alat tali menali kapal dan rantai jangkar.
104. (10). Anjungan
105. Untuk tempat mengemudikan kapal, dimana alat alat navigasi guna menentukan
posisi kapal berada disitu. Pada anjungan biasanya terdapat kamar nahkoda dan kamar radio.
106. (11). Geladak
107. Nama nama geladak ini tergantung dari banyaknya geladak yang ada dikapal
tersebut . pada umumnya geladak yang berada dibawah sendiri dinamakan geladak dasar serta
geladak yang diatas dinamakan geladak atas atau geladak utama ( main deck ) Bila antara
geladak dasar dan geladak atas terdapat geladak lagi , maka geladak tersebut dinamakan geladak
antara (Tween geladak). Geladak atas tidak lurus bentuknya tetapi melengkung baik kemuka
maupun kesamping , gunanya untuk memudahkan mengalirnya air. Pada bagian tegak kapal
dimana terdapat titik terendah, maka geladak makin kemuka atau makin kebelakang geladak
makin tinggi . perbedaan tinggi ini kita namakan sosok (sheer). Tingginya sosok dihaluan kira

3
NKN-MDL KK.001
kira 2 % dan diburitan kira kira 1 % dari panjang kapal. Bila dilihat dari samping geladak ini
makin kesamping makin rendah (Chamber). Perbedaan tinggi ini kira kira 1/50 lebar kapal.
108. (12) Ruang muat (palkah)
109. Suatu ruangan yang digunakan untuk muatan curah (basah dan kering).
110. (13) Kamar mesin
111. Suatu ruangan/tempat dimana kapal dioperasikan.
112. (14) Cerobong
113. Bagian kapal yang berfungsi untuk mengeluarkan asap. Biasanya kapal ini digunakan
pada kapal zaman dahulu yang menggunakan bahan bakar batu bara.
114. (15) Rumah-rumah
115. Rumah-rumah ini berada di deck, Agil atau fore castle adalah bangunan diatas haluan
kapal, dimana terdapat mesin jangkar. Kimbul atau poop deck, bangunan dibagan buritan, tempat
akomodasi awak kapal.

Anda mungkin juga menyukai