Anda di halaman 1dari 9

PERTEMUAN 12

SUHU DAN KALOR

A. PENGANTAR
Pada bab ini akan dijelaskan tentang “Suhu dan Kalor ”. Setelah mempelajari bab ini,
mahasiswa diharapkan:
1. menjelaskan pengururan suhu,
2. mengetahui dan menjelaskan tentang kalor dan pemuaian
3. mengetahui dan menjelaskan tentang hukum dalam pemuaian gas
4. mengetahui dan menjelaskan laju perpindahan kalor

B. DESKRIPSI MATERI

A. SUHU

Alat untuk mengukur suhu disebut termometer. Hubungan antara skala termometer, pemuaian
zat cair, yang satu dengan lainnya diberikan:

Xt Yt titik didih air X  X0 Y  Y0



Xt  X0 Yt  Y0
X Y
X0 Y0 titik beku air
X : suhu yang ditunjukkan termometer X,
termometer X termometer Y
Y : suhu yang ditunjukkan termometer Y.

Untuk skala Celcius, Fahrenheit, Reamur, dan Kelvin hubungannya adalah sebagai berikut:
C R F K
titik C : R : (F – 32) = 5 : 4 : 9
100 80 212 373
didih air

0 0 32 273 titik Untuk hubungan skala Kelvin (K) dan celcius


beku air
(C): K = 273 + C
Celcius Reamur Fahrenheit Kelvin
Contoh:
1. Sebuah termometer dengan skala bebas °X memiliki titik beku air pada -20 °C dan titik
didih air 180 °C. pada saat termometer tersebut terbaca 25 °X maka pada thermometer
skala celcius terbaca … °C
Jawab:
o
°X C

180 100 25  20 x 0



180   20 100  0
45 x
25 x  
200 10
-20 0  x  22,5 C

2. Suatu benda memiliki suhu 44 oR, jika dinyatakan dalam celcius menjadi …oC.
Jawab :
Perbandingan celcius dengan reamur:

Diketahui: 44 oR

C 5

R 4
5
 C  44
4
 C  55 C

B. PEMUAIAN
Kebanyakan zat memuai jika dipanaskan dan menyusut ketika didinginkan. Memuai =
bertambah panjang, bertambah luas, dan bertambah volume.

• Pemuaian Panjang

L = .Lo. T

L0 = panjang mula-mula, (m)


L = perubahan panjang, (m)
T = perubahan suhu, (K atau Co)
 = koefisien muai panjang, ( /K atau /Co)

Setelah suhu naik T, panjangnya menjadi: L = Lo + L

Contoh :
Sebuah logam dengan panjang 40 cm memiliki koefisien muai logam 10-4/oC. Jika logam
tersebut dipanasi dari suhu 20 oC menjadi 50 oC maka pertambahan panjang logam tersebut
adalah … cm.
Pertambahan panjang karena pemuaian:

Jawab

L = Lo..T

= 4010-4(50 – 20)

= 0,12 cm

• Pemuaian Luas

A = .Ao.T

Ao = luas mula-mula (m2),


A = perubahan luas (m2),
T = perubahan suhu ( K atau Co ),
 = koefisien muai luas ( /K atau /Co), dengan  = 2.

Setelah suhu naik T, luasnya menjadi: A = Ao + A


Contoh :
Sebuah plat persegi terbuat dari logam dengan sisi 8 cm memiliki koefisien muai panjang
sebesar 1,2  10-5/oC. Jika plat dipanasi hingga suhu bertambah 20 oC maka luas plat logam
tersebut menjadi … cm2.
Jawab :
Pertambahan luas pemuaian:
A = Ao..T

Dengan:

 = 2 = 2(1,210-5/oC) = 2,410-5/oC

A = Ao..T

= (88)(2,410-5)(20)

= 0,03 cm2

Luas logam jadi

At = 64 + 0,03 = 64,03 cm2

 Pemuaian Volume

V =  Vo T

Vo = volume mula-mula (m3),


V = perubahan volume (m3),
T = perubahan suhu (Co),
 = koefisien muai volume ( /Co), dengan  = 3 .

Setelah suhu naik T, volumenya menjadi: V = Vo + V


Contoh :
Sebuah balok kaca pada suhu 20 oC terisi penuh dengan air raksa sebanyak 350 cm3. Jika
suhu balok kaca dan air raksa dinaikkan menjadi 50 oC, maka volume air raksa yang
tumpah dari bejana itu adalah … cm3. (koefisien muai linier balok kaca 3 x 10 5/ OC dan
koefisien muai Volume raksa =1,8 x 10-4/oC)
Jawab :
Pertambahan Volum pemuaian:

V = Vo..T

Untuk raksa:

Vr = (350)( 1,8x10-4)(50)


Untuk kaca:

Vk = (350)( 33x10-5)(50)

Volume tumpah = Vr - Vk = 1,575 cm3

• Hukum pada Pemuaian Gas


- Hukum Boyle – Gay Lussac
Perbandingan antara hasil kali tekanan dan volume gas dengan suhu mutlaknya (satuan
Kelvin) adalah konstan.

p. V
 tetap
T

Jika pada suhu T1 volume gas V1 dan tekanannya p1 dan pada suhu T2 volume gas V2 dan
tekanannya p2 maka berlaku:

p1 . V1 p2 . V2

T1 T2

C. KALOR
1. Kalor Menaikan / Menurunkan suhu:

Q  m.c. T
suhu naik  kalor diserap / diterima
suhu turun  kalor dilepas

m = massa benda (kg, gr),


c = kalor jenis benda (J/kg K; kal/gr K),
T = perubahan suhu.

2. Kalor Perubahan Wujud:

Q = m.L
Mencair , Menguap  kalor diserap
Membeku , mengembun  kalor dilepas

m = massa benda (kg, gr),


L = kalor Laten/kalor lebur/kalor uap
(J/kg; kal/gr).
3. Asas Black
Pada proses percampuran beberapa zat terjadi proses pelepasan dari yang suhu/fase tinggi
ke suhu/fase lebih rendah. Penerimaan kalor ini akan terus berlangsung sampai kedua
benda itu memiliki suhu yang sama. Pada proses ini berlaku: Jumlah kalor dilepas =
jumlah kalor diserap.

Q lepas
 Q diserap

Contoh:
1. Jika 50 gram air yang suhunya 0 oC dicampur dengan 50 gram air yang suhunya 100
o
C , maka suhu akhir campuran itu adalah…oC
Jawab:

Qlepas = Qserap

 m1c.T1 = m2c.T2

 50.(100 – T) = 50(T – 0)

 5000-50T = 50T

 T = 50 oC

2. Sebuah bejana berisi air yang suhunya 30oC dicampur dengan 100 gram air yang
suhunya 90oC, didapat suhu akhir campuran 25 oC.Maka suhu air semula adalah …
Proses dapat digambarkan:

100 gr
Jawab: 90
Qlepas = Qserap Qa
40
Q1
 Qa = Q1 30
X gr
 (100)cair(90 – 40) = (x)cair(40 – 30)

 5000 = x.10

 X = 500 g
• PERPINDAHAN KALOR
Ada 3 cara perpindahan kalor, yaitu:
1. Konduksi (hantaran/rambatan)  biasa pada zat padat
2. Konveksi (aliran)  biasa pada zat cair dan gas
3. Radiasi (pancaran)  tanpa zat perantara

1. Laju perpindahan kalor secara Konduksi dirumuskan:


Q/t : laju kalor secara konduksi (J/s),
Q A. T k : konduktivitas (koefisien konduksi) termal zat, (W/m K),
H k
t L A : luas penampang lintang (m2),
T : selisih suhu antara ujung-ujung zat padat (K),
L : panjang (tebal) zat padat (m).

Pada persambungan 2 konduktor berlaku laju rambatan kalor sama

TX T TY
X Y h X  hY
A X .  TX  T  A .  T  TY 
kX  kY Y
LX LY

2. Laju Perpindahan Kalor secara Konveksi dirumuskan:

Q
 h.A. T Q/t : laju kalor secara konveksi (J/s atau W),
t
A : luas permukaan benda yang kontak dengan fluida (m2),
T : beda suhu antara benda dan fluida (Co atau K),
h : koefisien konveksi (J/s m2K).

3. Laju Perpindahan Kalor secara Radiasi, yang secara matematis dituliskan:

P : daya (laju) radiasi energi (J/s atau W),


Q
P  e  A T4
t e : emisivitas permukaan,
 : konstanta Stefan-Boltzmann ( = 5,67 x 10-8 W/m2K4),
A : luas permukaan benda (m2)
T : suhu mutlak benda (K),

Jika sebuah benda berada dalam kesetimbangan termis dengan sekitarnya, T = Ts, dan benda
memancarkan serta menyerap radiasi pada laju yang sama, maka laju total radiasi sebuah benda
pada suhu T dengan lingkungan pada suhu Ts adalah:

Ptotal = e  A ( T4 – Ts4 )

Contoh:
1. Suatu logam dengan tebal 2 mm terdapat laju aliran kalor per satuan luas sebesar 8 kW/m 2,
terjadi penurunan suhu di antara ujung-ujung logam dari 70°C menjadi 50 °C. Besar
konduktivitas termal logam tersebut adalah … W/mK
Jawab:
Q k.A( T)
Laju rambatan kalor: H  
t d
H kT

A d
k20
 8  103 
2  103
16
k   0,8 W m.K
20
2. Dua batang logam P dan Q disambungkan dengan suhu ujung-ujungnya berlainan,
dilekatkan seperti pada gambar di bawah. Ujung kiri P bersuhu 70oC dan ujung kanan Q
bersuhu 30oC. Jika koefisien konduksi termal P adalah setengah kali konduksi termal Q
maka suhu bidang batas T yang terletak ditengah-tengah P dan Q adalah ...oC.

70C

30C
T
P Q
3.
Jawab:

Dalam persambungan berlaku: Hp  HQ

Ukuran sama (A dan d) sama besar


KP .ATP  KQ .ATQ 

d d
 1 2 KQ 70  T  KQ T  30
 35  1 2 T  T  30
 T  50 o C

C. LATIHAN SOAL
1. Sebuah termometer dengan skala °X memiliki titik didih air 160 °C. Pada saat termometer
tersebut terbaca 20 °X dan pada termometer skala celcius terbaca 30 °C, maka titik beku
air pada termometer tersebut adalah … °C
2. Sebatang baja dengan suhu 25 oC panjangnya 120 cm memiliki koefisien muai linear 10–5
/oC,. Jika batang baja tersebut dipanasi hingga panjangnya bertambah menjadi 120,3 cm,
maka suhu batang baja sekarang adalah ….
3. Dalam kalorimeter berisi kopi sebanyak 180 gram pada suhu 60oC. Dicampurkan 30
gram susu sebanyak dengan suhu 10oC, maka suhu campurannya adalah ... oC. (cair = ckopi
= csusu = 1,00kal/ goC dan kapasitas kalor kalorimeter 50 kal/oC)
4. Dua batang logam sejenis A dan B penampangnya berbanding 2:1, sedangkan
panjangnya berbanding 4:1. Bila beda suhu ujung-ujung kedua batang sama maka
jumlah rambatan kalor tiap satuan waktu pada A dan berbanding B adalah …

D. REFERENSI
Giancoli, Douglas C. 1996. Physics (3rd Edition). New York: Prentice Hall, Inc.

Serway, Raymond A. 2000. Physics for Scientists and Engineers with Modern Physics. Virginia:
Saunders College Publishing.

Young, H.D. and Freedman, Roger A. 2000. University Physics (Tenth Edition). New York:
Addison Wesley Longman, Inc.

Anda mungkin juga menyukai