Anda di halaman 1dari 9

BAB / TOPIK : Suhu dan Kalor

SUB.BAB/SUB TOPIK : Pengertian Suhu, Pengertian Kalor, Pengaruh Kalor,


ALOKASI WAKTU : 4 Jam / minggu
SEMESTER : I ( satu )

Capaian Pembelajaran Umum


Mahasiswa diharapkan mampu memahami dan menjelaskan pengertian suhu, kalor,
pengaruh kalor,

Capaian Pembelajaran Khusus


 Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan pengertian suhu

 Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan pengertian kalor

 Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan pengaruh kalor

102
X. SUHU DAN KALOR

10.1 Pengertian Suhu

Derajad panas dingin suatu benda disebut dengan suhu atau temperatur, dan dapat
diukur dengan alat yang disebut termometer.
Termometer yang umum dipakai adalah termometer yang berbentuk pipa kapiler
dan di dalamnya diisi dengan air raksa dan pada termometer tersebut terdapat skala. Skala
termometer ada beberapa skala dan yang umum dipakai adalah skala Celcius ( C ), skala
Reamur ( R ), skala Fahrenheit ( F ), dan skala Kalvin ( K ).
Pada setiak termometer terdapat angka-angka yang menunjukkan titik beku air dan
titik didih air, seperti pada gambar 10.1.

C R F K
100 80 212 373 titik didih air

0 0 32 273 titik beku air

Gambar 10.1 beberapa skala termometer

Dari gambar 11.1 antara titik beku dab titik didih air dibagi menjadi beberapa
bagian dengan perbandingan sebagai berikut :
C : R : F : K = 100 : 80 : 180 : 100 = 5 : 4 : 9 : 5
Dari perbandingan skala tersebut terlihat bahwa
1 skala C = 1 skala K
> 1 skala F
< 1 skala R
Untuk mengubah suhu suatu benda dari skala yang satu ke skala yang lainnya
digunakan rumus interpolasi sebagai berikut :
t 0A = …….. 0B

103
skal.B 0
t 0A = (t A  tb. A)  tb.B
skal. A
Contoh :
500 C = ….. 0 R
skal.R 4
= (500 C  tb.C )  tb.R = (50  0)  0  400 R
skal.C 5
500 C = ….. 0 F
skal.F 9
= (500 C  tb.C )  tb.F = (50  0)  32  1220 F
skal.C 5
1220 F = ….. 0 K
skal.K 5
= (1220 F  tb.F )  tb.K = (122  32)  273  3230 K
skal.F 9

10.2 Pengertian Kalor

Kalor adalah salah satu bentuk energi. Oleh para ahli kimia dan fisika kalor
dianggap sejenis zat alir yang tidak terlihat. Berdasarkan itulah maka satuan kalor diberi
nama kalori (kal). Karena kalor sebagai energi maka satuan kalor bisa juga menggunakan
satuan joule (J).
Satu kalori adalah banyaknya kalor yang diperlukan untuk memanaskan 1 gram air
sehingga suhunya naik 10 C.
1 kal = 4,2 joule.

Kalor Jenis

Kalor jenis suatu zat adalah banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan
suhu 1 kg zat sebesar 10 C, sehingga persamaannya
Q
Q = m c t atau c 
mt
Dimana : Q = kalor yang diperlukan [ kal ] atau [joule ]
c = kalor jenis [ kal/gr0C ] atau [ J/kg0C ]
m = massa benda [ gram ] atau [ kg ]
t = perubahan suhu [ 0 C ]

Kapasitas kalor

Kapasitas kalor adalah banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu
benda sebesar 10 C, persamaannya :

104
Q
Q = C t atau C 
t
Dimana : C = kapasitas kalor [ kal/0 C ] atau [ J/0 C ]

Contoh :
Suatu benda bermasa 100 gr diberi kalor sebesar 400 kal sehingga suhunya naik
sebesar 80 C. Berapakah kalor jenis benda tersebut.
Penyelesaian:
m = 100 gr, Q = 400 kal, t = 80 C
Q 400
maka c   0,5 kal / gr 0C
mt 100.8

10.3 Pengaruh Kalor


Jika suatu zat diberi kalor, maka pada zat tersebut dapat terjadi perubahan-
perubahan yaitu terjadi pemuaian, perubahan suhu dan perubahan wujud.

10.3.1 Pemuaian Zat


Jika suatu zat baik padat, cair maupun gas diberi kalor, akan mengalami pemuaian
atau pertambahan volume. Besarnya pertambahan volume tergantung pada jenis benda,
ukuran bendamula-mula dan besarnya perubahan suhu.

a. Pemuaian Zat Padat


 Pemuaian Panjang
Jika suatu batang panjang diberi kalor akan mengalami penambahan panjang yang
dapat dicari dengan rumus
l = .l0.t
dimana : l = penambahan panjang [ m ]
. = koefisien muai panjang [/0 C ]
l0 = panjang mula-mula [ m ]
t = perubahan suhu [ 0 C ]

 Pemuaian Bidang

Suatu bidang jika diberi kalor akan terjadi penambahan luas yang dicari dengan persamaan
sebagai berikut :
A = .A0.t
dimana : A = penembahan luas [ m2 ]

105
 = koefisien muai luas [ /0 C ] = 2
A0 = luas mula-mula [ m2 ]

 Pemuaian Ruang
Suatu benda dengan volume awal V0 jika diberi kalor akan mengalami penambahan
volume yang dicari dengan persamaan :
V = .V0.t
dimana : V = penambahan volume [ m3 ]
 = koefisien muai ruang [ /0 C ] = 3
V0 = volume mula-mula [ m3 ]

b. Pemuaian Zat Cair


Jika zat cair diberi kalor akan terjadi pemuaian volume yang dapat dicari dengan
persamaan V = .V0.t. Hal tersebut tidak sepenuhnya berlaku pada air, karena jika air
pada 00 C diberi kalor hingga 40 C, volume air berkurang seperti pada gambar. Peristiwa
ini disebut anomali air.
V
es

0 4 t0 C

c. Pemuaian Gas
Seperti halnya pada zat cair , pada gas juga hanya mempunyai koefisien muai ruang
yang mana pada tekanan tetap untuk semua jenis gas besarnya sama  = 1/ 273. Untuk
mencari besar penambahan volume dapat menggunakan persamaan yang sama dengan
pada pemuaian ruang pada zat cair.

Contoh soal :
1. Batang Aluminium pada suhu 300 C panjangnya 4 m. Jika koefisien muai panjang
Aluminium 25.10-6/0C, tentukan panjang aluminium jika suhunya dinaikkan
menjadi 600 C.
Penyelesaian :
t0 = 300C, l0 = 4 m,  = 25.10-6 / 0C , t1 = 60
106
l = .l0.t
= 25.10-6. 4. ( 60 – 30 ) = 3.10-3 m
maka lt = l + l0 = 4 + 3.10-3 = 4,003 m

2. Sebuah plat besi pada suhu 300 C luasnya 4 m2. Jika suhunya dinaikkan menjadi
1000 C, berapa luas plat tersebut. ( koefisien muai panjang besi 11.10-6 / 0 C )
Penyelesaian:
A0 = 4 m2 , t =( 100 – 30 ) = 70 0C ,  = 11.10-6 / 0 C
A = .A0.t , =2
= 2  A0.t = 2. 11.10-6. 4. 70 = 0,00616 m2
At = A0 + A = 4 + 0,00616 = 4,00616 m2
Jadi luas plat menjadi 4,00616 m2

3. Sebuah bola baja dengan koefisien muai linier 12.10-6 / 0C pada suhu 20 0C,
diameternya 2 cm. Berapa volume bola baja bila dipanaskan hingga 80 0C.
Penyelesaian :
D = 2 cm , maka R = 1 cm, t = 80 –20 = 60 0C ,  = 3 

V0 = 4 R 3  4  13  4  [cm3 ]
3 3 3
V = .V0.t.
= 3  V0.t. = 3. 12.10-6.4/3 . 60 = 0,00288  [ cm3 ]
Vt = V0 + V
= 4/3  + 0,00288  = 1,33621  [cm3 ]
Jadi volume bola baja menjadi 1,33621  [cm3 ].
4. Pada sebuah gelas yang volumenya 500 [ ml ] penuh berisi Alkohol pada suhu 20
0
C. Jika gelas tersebut dipanaskan hingga mencapai 60 0C, berapakah volume
Alkohol yang tumpah. (koefisien muai linier gelas 3.10-6 / 0C, koefisien muai ruang
alcohol 11.10-4 / 0C)
Penyelesaian :
Pada suhu 20 0C V0 gelas = V0 alkohol = 50 [ ml ]
Pada suhu 60 0C Vtg = V0. 3.  t = 500. 3. 3.10-6.(60 – 20)
= 0,18 [ ml ]
Vta = .V0.t. = 11.10-4.500.40
= 22 [ ml ]

107
Jadi volume alcohol yang tumpah = Vta - Vtg = 22 – 0,18 = 21,82 [ ml ]
5. Gas dalam ruang tertutup dengan volume V, suhunya 0 0C. Gas dipanaskan hingga
91 0C pada tekanan tetap, maka volume gas menjadi berapa kali volume semula.
Penyelesaian :
V0 =V,  = 1/ 273, .t = 91 – 0 = 91 0C
V = V0  .t = V (1/ 273) 91 = 1/ 3 V
maka Vt = Vo + V = V + 1/ 3 V = 4/ 3 V
jadi volume gas menjadi 4/ 3 volume semula.

10.3.2.Perubahan Wujud Zat

Yang dimaksud dengan perubahan wujud adalah perubahan keadaan suatu zat dari
padat menjadi cair atau sebaliknya, dari cair menjadi gas atau sebaliknya dan dari padat
menjadi gas atau sebaliknya. Di mana hali ini berlangsung pada suhu tetap.
Besarnya kalor yang diperlukan suatu zat jika terjadi perubanahan wujud dapat
dicari dengan persamaan sebagai berikut :
Q = m L ,dimana : L = panas laten [ kal/gr ]
m = massa zat [ kg ]

10.3.3.Perubahan Suhu

Suatu zat yang menerima kalor, selain terjadi pemuaian atau perubahan wujud,
pada zat tersebut juga terjadi perubahan suhu.
Besarnya kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu dapat dicari dengan
persamaan :
Q = m c t , dimana : m = massa zat [ kg ]
c = kalor jenis [ kal/ kg0C ]
t = perubahan suhu pada zat [ 0C ]
Contoh :
Air sebanyak 200 gram pada suhu 25 0C diberi kalor 1000 kal dengan cara
dipanaskan. Bila kalor jenis air 1 kal/gr 0C. Tentukan suhu air setelah pemanasan tersebut.
Penyelesaian : Q = m c t
1000 = 200 (1 ) t t = (1000)/ 200 = 5 0C
t = t2 – t1 , maka t2 = t + t1 = 5 + 25 = 30 0C

108
Jika dibuat grafik hubungan antara kenaikan suhu dan perubahan wujud terhadap
waktu suatu zat padat ( es pada –10 0C ) yang diberi panas hingga menjadi uap dapat
dilihat pada gambar berikut.
T (0C)
100 air uap
100

0 es air
-10 waktu

a ke b : es suhunya naik dari –10 0C menjadi 0 0C


b ke c : perubahan wujud dari es 0 0C menjadi air 0 0C
c ke d : air suhunya naik dari 0 0C menjadi 100 0C
d ke e : perubahan wujud dari air 100 0C menjadi uap 100 0C
e ke f : uap suhunya naik dari 100 0C menjadi lebih tinggi

Kalorimeter

Adalah suatu alat yang dapat dipergunakan untuk menentukan besarnya kalor jenis
suatu zat. Kalorimeter ini bekerja berdasarka azas Black, yakni kalor yang diberikan sama
dengan kalor yang diterima.
Contoh :
Misalnya kapasitas suatu kalorimeter adalah 100 kal/ 0C. Berapakah perubahan
suhunya bila kalorimeter ini menyerap kalor sebanyak 840 joule.
Penyelesaian :
C = Q/ t , maka t = Q/ C = (840 . 0,24) / 100 = 2 0C

109
Soal-soal Latihan.

1. Jika skala pada derajad Kelvin menunjukka angka 293 K, maka angka ini sesuai
dengan berapa derajad dalam skala Fahrenheit.

2. Karena suhunya dinaikkan dari 0 0C menjadi 100 0C suatu batang baja yang
panjangnya 1 m bertambah panjang 1 mm. Berapakah pertambahan panjang suatu
batang baja yang panjangnya 60 cm, jika dipanaskan dari 0 0C menjadi 20 0C

3. 100 gram es pada –5 0C dicampur dengan 200 gram air pada 30 0C . Jika kalor
jenis es 0,5 kal/gr0C dan kalor lebur es 80 kal/ 0C tentukan keadaan akhir
campuran.

4. Dalam gelas berisi 200 cc air bersuhu 400C ,kemudian dimasukkan 40 gr es 0 0C.
Jika kapasitas kalor gelas 20 kal/ 0C dan kalor lebur es 80 kal/ 0C ,maka tentukan
suhu akhir campuran tersebut.

5. Grafik disamping menunjukkan hubungan


t ( 0C ) antara kenaikan suhu (t) dengankalor (Q) yang
00 375 Q diserap oleh suatu zat padat yang mempunyai
6375 kalor lebur 80 kal/ 0C. Tentukan massa zat padat
-100 tersebut.

6. Supaya kuat terpasang, paku keeling Aluminium untuk pesawat terbang dibuat lebih
besar sedikit dari lubangnya, dan sebelum dipasangkan paku itu didinginkan dengan
es kering ( CO2 padat ). Jika diameter lubang 0,25 inci, berapa harusnya diameter
paku pada 20 0C agar diameternya sma denga diameter lubang apabiala paku
didinginkan sampai –78 0C (  Al = 7,2.10-5/ 0C

110

Anda mungkin juga menyukai