Anda di halaman 1dari 64

Projek Media Pembelajaran

“Suhu, Kalor Dan Perpindahan Kalor”

Nama: Nuri Yuliani


NIM: 21033031
Dosen Pengampu: Drs. Hufri, M. Si
Kompetensi Dasar

KD 3.5 Kelas 11
Menganalisis pengaruh kalor dan p erpindahan kalor yang
meliputikarakteristik termal suatu bahan, kapasitas dan
konduktivitas kalor pada kehidupan sehari-hari
Indikator
1 •Menjelaskan pengertian suhu

2 •Menjelaskan pengertian kalor

3 •Menjelaskan perbedaan antara suhu dan kalor

4 •Menjelaskan bunyi Asas Black

5 •Menjelaskan perpindahan kalor secara konduksi, konveksi, radiasidalam kehidupan sehari-hari

6 •Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi peristiwa perpindahankalor secara konduksi, konveksi dan radiasi

7 •Menyebutkan contoh secara konduksi, konveksi, dan radiasi

8 •Menganalisis perpindahan kalor secara konduksi, konveksi dan radiasi.

9 •Melakukan percobaan perpindahan kalor secara konduksi

10 •Melakukan percobaan perpindahan kalor secara konveksi

11 •Melakukan percobaan perpindahan kalor secara radiasi


PERTEMUAN 1
Suhu
Suhu

Suhu diartikan sebagai ukuran kuantitatif dari temperatur, panas


atau dingin, dan diukur menggunakan termometer. Suhu menjadi
besaran yang akan menyatakan ukuran derajat dingin dan panas
suatu benda.
T T
e e
r r
m m
o o
m m
e
e
t
e
t
r
e
r
C
e R
l e
c a
i m
u u
s r

Termometer

T
e
r
m
o
m
e
t
e
r

K
e
l
v
i
n
Konversi Suhu

Rumus:

Ketentuan

Termometer Ketentuan
Dari Fahreinheit Suhu diketahui -32
Ke Fahreinheit Hasil rumus +32
Dari Kelvin Suhu diketahui -273
Ke Kelvin Hasil rumus +273
Pemuaian Zat
Pemuaian panjang

∆L = L0 α ∆T
L = L0 (1 + α ∆T)
Dimana
• L = panjang akhir (m)
• L0 = panjang mula mula (m)
• ∆L = perubahan panjang (m)
• α = koefisien muai panjang (/0C)
• ∆T = perubahan suhu (0C)
Pemuaian Zat

Pemuaian Luas

∆A = A0 β ∆T
A = A0 (1 + α ∆T)
Dimana
• A = luas akhir (m2)
• A0 = luas mula mula (m2)
• ∆A = perubahan luas (m2)
• β = koefisien muai luas (/0C)
• ∆T = perubahan suhu (0C)
Pemuaian Zat
Pemuaian Volume

∆V = V0 α ∆T
V = V0 (1 + α ∆T)
Dimana
• V = volume akhir (m3)
• V0 = volume mula mula (m3)
• ∆V = perubahan volume (m3)
• γ = koefisien muai volume (/0C)
• ∆T = perubahan suhu (0C)
Penerapan Konsep Pemuaian Zat
Contoh Soal

1. Sebuah benda yang terbuat dari baja Ditanyakan : ∆L = ...?


memiliki panjang 1000 cm. Berapakah
Jawab:
pertambahan panjang baja itu, jika terjadi
perubahan suhu sebesar 50°C? L = L0(1 + α∆T)
Penyelesaian: L = L0 + L0α∆T
Diketahui :
L – L0 = L0α∆T
L0 = 1000 cm
∆L = L0α∆T
∆T = 50 °C
∆L = 1000 × 12 × 10-6 × 50
α = 12 × 10-6 °C-1 (lihat di tabel koefisien
muai panjang) ∆L = 0,6 cm
Contoh Soal

2. Pada suhu 30oC sebuah pelat besi luasnya 10 m2. Apabila Ditanyakan: A = …?
suhunya dinaikkan menjadi 90oC dan koefisien muai panjang
besi sebesar 0,000012/oC, maka tentukan luas pelat besi
Jawab:
tersebut! A = A0(1 + β × ∆T)
Penyelesaian:
A = 10(1 + 0,000024 × 60)
Diketahui:
A = 10(1 + 0,00144)
A0 = 10 m2
T0 = 30oC
A = 10 × 1,00144
T = 90oC A = 10,0144 m2
∆T = T – T0 = 90 – 30 = 60oC
α = 0,000012/oC
β = 2α = 2 × 0,000012/oC = 0,000024/oC
Contoh Soal

3. Sebuah bejana memiliki volume 1 Ditanyakan: V = …?


liter pada suhu 25oC. Jika koefisien
muai panjang bejana 2 × 10-5/oC, maka Jawab:
tentukan volume bejana pada suhu V = V0(1 + γ × ∆T)
75oC!
V = 1(1 + 6 × 10-5 × 50)
Penyelesaian:
V = 1(1 + 3 × 10-3)
Diketahui:
γ = 3α = 3 × 2 × 10-5/oC = 6 × 10-5/oC V = 1(1 + 0,003)
∆T = 75oC – 25oC = 50oC V = 1 × 1,003
V0 = 1 L V = 1,003 liter
Contoh Soal

4. Pada suhu 20oC, panjang kawat besi


Ditanyakan: L = …?
adalah 20 m. Berapakah panjang kawat
Jawab:
besi tersebut pada suhu 100oC jika
koefisien muai panjang besi 1,1 × 10-5/oC? L = L0 [1 + α(T – T0)]

Penyelesaian: L = 20[1 + 1,1 × 10-5(100 – 20)]


Diketahui: L = 20[1 + 1,1 × 10-5(80)]
T0 = 20oC L = 20(1 + 8,8 × 10-4)

T = 100oC L = 20(1 + 0,00088)

L0 = 20 m L = 20(1,00088)
L = 20,0176 m
α = 1,1 × 10 C
-5 -1
Contoh Soal

5. Sekeping aluminium dengan panjang 40 cm


Ditanyakan: A = …?
dan lebar 30 cm dipanaskan dari 40oC sampai
140oC. Jika koefisien muai panjang aluminium Jawab:
tersebut (α) adalah 2,5 × 10-5 oC, tentuan luas A = A0(1 + β∆T)
keping aluminium setelah dipanaskan.
A = 1.200(1 + 5 × 10-5 × 100)
Penyelesaian:
A = 1.200(1 + 5 × 10-3)
Diketahui:
A0 = 40 cm × 30 cm = 1.200 cm2 A = 1.200(1 + 0,005)

β = 2α = 2(2,5 × 10-5 oC) = 5 × 10-5 oC A = 1.200(1,005)

∆T = 140oC – 40oC = 100oC A = 1206 cm2


KUIS

MULAI
Kuis

1. Yang bukan merupakan pemanfaatan pemuaian dalam kehidupan


sehari-hari adalah….

A. Pemasangan r el kereta api.

B. Pengelingan (penyambungan dua logam).

C. Pemasangan lego dalam permainan anak.

D. Konstruksi rangka jembatan besi.

E. Pemasangan jaringan listrik.


Penerapan Konsep Pemuaian Zat

2. Mengapa termometer menjadi salah satu benda yang mengalami


pemuaian?
A. Karena termometer mengukur suhu.
B. Karena termometer digunakan untuk memeriksa demam.
C. Karena ada skala suhu pada termometer.
D. Karena ada air raksa di dalam termometer.
E. Karena termometer berbentuk tabung.
Penerapan Konsep Pemuaian Zat

3. Sebatang baja bersuhu 45°C dipanaskan sampai suhu 85°C sehingga


panjangnya menjadi 50,02 cm. Jika koefisien muai panjang baja 1,0 ×
10−5 °C−1 , maka panjang batang baja mula-mula adalah….
A. 46
B. 48
C. 50
D. 52
E. 54
Penerapan Konsep Pemuaian Zat

4. Sebuah kuningan memiliki panjang 1 • Ditanyakan: ∆L = …?


m. Apabila koefisien muai panjang
kuningan adalah 19 × 10-6/K, tentukan
• Jawab:
pertambahan panjang kuningan • ∆L = L0α∆T
tersebut jika temperaturnya naik dari
10oC sampai 40oC? • ∆L = 1 × 19 × 10-6 × 303
• Penyelesaian: • ∆L = 5,76 × 10-3
• Diketahui: • ∆L = 0,00576 m
• L0 = 1 m
• ∆T = 40oC – 10oC = 30oC = 303 K
• α = 19 × 10-6/K
Penerapan Konsep Pemuaian Zat

• 8. Sebuah batang aluminium memiliki • Ditanyakan: ∆A = …?


luas 100 cm2. Jika batang aluminium
tersebut dipanaskan mulai dari 0oC
• Jawab:
sampai 30oC, berapakah perubahan • ΔA = A0βΔT
luasnya setelah terjadi pemuaian?
(Diketahui: α = 24 × 10–6/K). • ΔA = 1 m2 × 48 × 10–6/K × 303 K
• Penyelesaian: • ΔA = 0,0145 m2
• Diketahui:
• A0 = 100 cm2 = 1 m2
• ΔT = 30oC – 0oC = 30oC = 303 K
• β = 2α = 48 × 10–6/K
PERTEMUAN 2
Kalor
Kalor adalah bentuk energi yang berpindah dari benda yang
suhunya tinggi ke benda yang suhunya rendah ketika kedua
benda bersentuhan.
Satuan kalor adalah Joule (J)

1kalori  4,2 Joule 1Joule  0,24kalori


Jumlah kalor (Q) yang diserap atau dilepaskan
oleh suatu zat adalah
Q  c.m.T Q
:
c x m x ΔT
Dengan :
Q = jumlah kalor (J atau kal)
m = massa benda (kg)
c = kalor jenis zat (J/kg oC)
∆T = kenaikan suhu (oC atau K)
= suhu akhir – suhu awal ( T-To)
• Kalor jenis
adalah banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu 1 kg zat
sebesar 1oC atau 1 K
Persamaannya :
Q
c
m.T

• Kapasitas kalor
adalah kemampuan suatu zat menyerap kalor untuk menaikkan suhunya
menjadi 1oC lebih tinggi
Persamaannya : Q
C C  m.c
T
atau

H = kapasitas kalor (J/oC)


Asas Black

"Pada pencampuran dua zat, banyaknya kalor yang dilepas


oleh zat yang suhunya lebih tinggi sama dengan banyaknya
kalor yang diterima zat yang suhunya lebih rendah"
Azaz Black

 Jika suatu zat menyerap kalor, maka suhu akan naik


dan
 Jika suatu zat melepas kalor, maka suhu akan turun
Rumus

Keterangan:
m1 = Massa benda dengan suhu lebih tinggi
c1 = Kalor jenis benda dengan suhu lebih tinggi
Q lepas = Q serap T1 = Temperatur benda dengan suhu lebih tinggi
m1.c1.∆T1= m2.c2.∆T2 Ta = Temperatur akhir pencampuran kedua benda
m1.c1.(T1-Ta)=m2.c2.(Ta-T2) m2 = Massa benda dengan suhu lebih rendah
c2 = Kalor jenis benda dengan suhu lebih rendah
T2 = Temperatur benda dengan suhu lebih rendah
Contoh Soal

1. Berapakah kalor yang dibutuhkan Ditanyakan:


untuk menaikkan suhu sebuah logam Q=?
perak yang massanya 8 kg dari 20oC
hingga suhu 120 oC. Jika diketahui Jawab:
kalor jenis perak 230 J/kgoC?. Q = mc∆T
Q = mc(T2 – T1)
Penyelesaian:
Q = 8 x 230 x 100 oC
Diketahui: Q = 184.000 j = 184 KJ
m = 8 kg
T1 = 20oC
T2 = 120 oC
c = 230 J/kgoC
Contoh Soal

2. Sebuah logam seberat 2 Kg ber suhu 40 oC. Jawab:


untuk menaikkan suhunya agar menjadi Kalor jenis benda bisa ditentukan dari
90 oC, dibutuhkan kalor sebesar 5 x 104 kal. keadaan pertama, yakni;
berapakah kalor yang dibutuhkan untuk • Q1 = mc∆T1
menaikkan suhu logam tersebut menjadi
5 × 104 = 2.000 x c x 50
140oC ?.
5 × 104 = 100.000 c
Penyelesaian: c = 5 × 104 / 105
Diketahui: c = 5 x 10-1
m = 4 kg = 2000 g c = 0,5 kal/goC
∆T1 = 90 oC – 40oC = 50oC ➜ Q1 = 5 × 104 kal • Q2 = mc∆T2
∆T1 = 140 oC – 40oC = 100oC ➜ Q2 = ? Q2 = 2.000 x 0,5 x 100
Ditanyakan: Q2 = 100.000
Q2 = ? Q2 = 105 Kal
Contoh Soal

3. Berapakah kalori yang diperlukan Ditanyakan:


untuk memanaskan 4 liter air dari Q=?
45oC menjadi 75oC, jika massa jenis Jawab:
air 1 gram/cm3, dan kalor jenis air m = ρ x V = 1 x 4 x 103 = 4 x
nya 1 kal/goC? 103 gram
Penyelesaian: Q = mc∆T
Diketahui: Q = (4 x 103)(1 kal/goC)(25oC)
V = 4 liter = 4 x 103 cm3 Q = 105 Kalori
∆T = 95oC – 45oC = 25oC
ρ = 1 gram/cm3
c = 1 kal/goC
Contoh Soal

4. Berapakah kapasitas kalor dari 8 Ditanyakan:


kg suatu zat yang memiliki kalor C=?
jenis 4 kal/goC? Jawab:
Penyelesaian: C=mxc
Diketahui: C = 8.000 g x 4 kal/goC
m = 8 kg = 8.000 g C = 32.000 kal/oC
c = 4 kal/goC
Contoh Soal

5. Air yang awalnya bersuhu 15oC Jawab:


dipanaskan sampai suhunya Q = C x ∆T
menjadi 40oC. jika kapasitas kalor Q = 12.558 J/oC x 25oC
air tersebut sebesar 12.558 J/oC, Q = 313.950 joule
berapakah kalor yang diserap oleh
air tersebut?
Penyelesaian:
Diketahui:
∆T = 40oC – 15oC = 25oC
C = 12.558 J/oC
Contoh Soal

1. Air Sebanyak 2 kg bersuhu 40 oC akan Ditanyakan:


dipanaskan hingga suhu 70 oC. Jika diketahui
kalor jenis air 4.186 j/kgoC, Berapakah kalor yang Q=?
diserap oleh air tersebut?
Jawab:
Penyelesaian:
Q = mc∆T
Diketahui:
m = 2 kg Q = 2 x 4.186 j/kgoC x 30oC
c = 4.186 j/kgoC Q = 251.160 J
∆T = (70 – 40)oC = 30oC
Contoh Soal
Contoh Soal
PERTEMUAN 3
Pengaruh Kalor terhadap Perubahan Wujud Zat

Gas

Me
m

Me
bli

n
tal

gu
yu

n
ris

ge

ap
n
Me

gk

mb
n

un
Me
Mencair / melebur
Padat Cair
Membeku

Keterangan: Kuning = Melepaskan kalor


Putih = Menerima Kalor
• Perubahan wujud zat yang melepaskan kalor adalah

membeku

mengembun mengkristal
• Perubahan wujud zat yang memerlukan kalor adalah

Mencair / melebur menguap

menyublim
• Kalor laten
adalah kalor yang dilepas atau diserap
pada saat perubahan wujud zat.
Satuannya J/kg.
• Kalor laten terdiri dari 2, yaitu :
a. Kalor lebur (L) = Kalor beku
Q
L
m
Q
:
atau m x L
Q  m.L
.
• Kalor lebur
adalah kalor yang diperlukan oleh satu satuan
massa zat padat untuk mencair
(melebur) pada titik leburnya
• Titik lebur
adalah suhu zat ketika melebur.
• Kalor beku
adalah kalor yang diperlukan oleh satu satuan
massa zat cair untuk membeku pada
titik bekunya.
• Titik beku
adalah suhu zat ketika membeku
Gambar 1.4 Grafik Perubahan wujud air

Keterangan :
A – B : wujud es
B – C : wujud es dan air (proses melebur)
Titik lebur es = titik beku air = 0oC
b. Kalor Uap (U) = Kalor Embun
atau
Q Q  m.U Q
U
m :
m x U
Kalor uap
adalah kalor yang diperlukan oleh satu satuan massa
zat cair untuk menguap pada titik didihnya
Titik didih
adalah suhu zat ketika mendidih.
Kalor embun
adalah kalor yang diperlukan oleh satu satuan massa
gas untuk mengembun pada titik embunnya.
Titik embun
adalah suhu zat ketika mengembun
Gambar 1.4 Grafik Perubahan wujud air

Keterangan :
C – D : wujud air
D – E : wujud air dan uap (menguap)
Titik uap air = titik embun uap = 100oC
Gambar 1.4 Grafik Perubahan wujud air

Qtotal  Q1  Q2  Q3  Q4  Q5
• Penguapan dapat dipercepat dengan cara:
a. Pemanasan (menaikkan suhu)
Contoh : menjemur
pakaian di
bawah sinar
matahari
b. Memperluas permukaan zat cair
(a)
(b)

Contoh :
(a) Kopi panas dituangkan di atas cawan
agar cepat dingin
(b) pakaian basah dijemur dengan cara
direntangkan (diperluas permukaannya)
c. Mengalirkan udara di atas permukaan zat cair atau
mengurangi tekanan udara pada permukaan zat
cair
Contoh :
Meniup minuman kopi panas
• Mendidih
Zat cair dikatakan mendidih jika gelembung-
gelembung uap terjadi di seluruh zat cair dan dapat
meninggalkan zat cair.
• Titik didih dipengaruhi oleh tekanan udara diatas
permukaan zat cair dan jenis zat
PERTEMUAN 4
Perpindahan Kalor
• Perpindahan kalor ada 3 cara, yaitu
1. Konduksi
2. Konveksi
3. Radiasi
Konduksi
• Konduksi
adalah perpindahan kalor melalui suatu
zat tanpa disertai perpindahan
partikel-partikel zat tersebut.
Contoh :
Memanaskan B
A
logam
• Penghantar kalor yang baik disebut konduktor
Contoh :
besi, baja, tembaga, seng, dan aluminium (jenis
logam)

besi baja kuningan tembaga


• Penghantar kalor yang kurang baik/buruk disebut
isolator
Contoh :
kayu, kaca, wol, kertas, dan plastik
(jenis bukan logam)
Konveksi
• Konveksi
adalah perpindahan kalor melalui zat
disertai perpindahan partikel-
partikel zat tersebut.
• Konveksi terjadi karena perbedaan massa jenis zat
• Konveksi terjadi dalam zat cair dan gas
• Contoh :
1. Terjadinya angin laut

Angin laut terjadi pada siang hari


Terjadinya angin darat

Angin darat terjadi pada malam hari


2. sistem pendinginan mobil 3. pembuatan cerobong asap
(radiator)
4. Lemari es
Radiasi
• Radiasi (pancaran)
adalah perpindahan kalor tanpa zat
perantara (medium)
Contoh :
sinar matahari sampai ke bumi melalui radiasi
Pemanfaatan Kalor dalam kehidupan sehari-hari
1. Panci masak
dari bahan
konduktor

mengkilap

dari bahan
isolator
2. Termos 3. Setrika

Anda mungkin juga menyukai