Anda di halaman 1dari 20

Rumus Pemuaian Panjang

Suatu benda yang mula-mula memiliki panjang L  kemudian dipanaskan hingga


0

terjadi perubahan suhu sebesar ∆T, maka panjang akhir benda (L) setelah
pemanasan dirumuskan sebagai berikut.

L = L (1 + α∆T) ….…… Pers.


0

(1)
Keterangan:
L = panjang benda saat dipanaskan (m)
L  = panjang benda mula-mula (m)
0

α = koefisien muai linear/panjang (/ C) o

∆T = perubahan suhu ( C)
o

Rumus Pemuaian Luas


Suatu benda yang mula-mula memiliki luas A  kemudian dipanaskan hingga
0

terjadi perubahan suhu sebesar ∆T, maka luas akhir benda (A) setelah
pemanasan dirumuskan sebagai berikut.

A = A (1 + β∆T) ….…… Pers.


0

(2)
Keterangan:
A = luas benda saat dipanaskan (m ) 2

A  = luas benda mula-mula (m )


0
2

β = 2α = koefisien muai luas (/ C)


o

∆T = perubahan suhu ( C)
o

Rumus Pemuaian Volume


Suatu benda yang mula-mula memiliki volume V  kemudian dipanaskan hingga
0

terjadi perubahan suhu sebesar ∆T, maka volume akhir benda (V) setelah
pemanasan dirumuskan sebagai berikut.
V = V (1 + γ∆T) ….…… Pers.
0

(3)
Keterangan:
V = luas benda saat dipanaskan (m ) 3

V  = luas benda mula-mula (m )


0
3

γ = 3α = koefisien muai volume (/ C) o

∆T = perubahan suhu ( C)
o

Pemuaian Volume pada Gas


Berdasarkan proses pemanasannya, pemuaian volume yang dialami zat gas
dibedakan dalam tiga jenis kondisi, yaitu sebagai berikut.
1. Pemuaian Volume pada Tekanan Tetap (Isobarik)
Pada tekanan tetap, volume gas sebanding dengan suhu mutlak gas itu.
Pernyataan itu disebut Hukum Gay-Lussac. Secara matematik dapat
dinyatakan:
V~T
Atau secara lengkap dapat ditulis dalam bentuk persamaan berikut.
V V V … Pers.
= tetap atau =
1 2

T T T 1 2 (4)

2. Pemuaian Tekanan Gas pada Volume Tetap (Isokhorik)


Pada volume tetap tekanan gas sebanding dengan suhu mutlak gas.
Pernyataan itu disebut juga dengan hukum Gay-Lussac. Secara matematik
dapat dinyatakan sebagai berikut.
P~T
Atau secara lengkap dapat ditulis dalam bentuk persamaan berikut.
P P P … Pers.
= tetap atau =
1 2

T T T 1 2 (5)
3. Pemuaian Volume Gas pada Suhu Tetap (Isotermis)
pada suhu tetap, tekanan gas berbanding terbalik dengan volume gas.
Pernyataan itu disebut hukum Boyle. Salah satu penerapan hukum Boyle yaitu
pada pompa sepeda. Dari hukum Boyle tersebut, diperoleh:

PV =
atau P V  = P V  ………. Pers. (6)
tetap
1 1 2 2

Jika pada proses pemuaian gas terjadi dengan tekanan berubah, volum
berubah dan suhu berubah maka dapat diselesaikan dengan
persamaan hukum Boyle - Gay Lussac, dimana:
P
ata PV PV … Pers.
V = tetap =
1 1 2 2

u (7)
T T 1 T 2

Contoh Soal dan Pembahasan


1. Sebuah benda yang terbuat dari baja memiliki panjang 1000 cm. Berapakah
pertambahan panjang baja itu, jika terjadi perubahan suhu sebesar 50°C?
Penyelesaian:
Diketahui :
L  = 1000 cm
0

∆T = 50 °C
α = 12 × 10  °C  (lihat di tabel koefisien muai panjang)
-6 -1

Ditanyakan : ∆L = ...?


Jawab:
L = L (1 + α∆T)
0

L = L  + L α∆T
0 0

L – L  = L α∆T
0 0

∆L = L α∆T 0

∆L = 1000 × 12 × 10  × 50 -6

∆L = 0,6 cm
Jadi, pertambahan panjang benda tersebut sebesar 0,6 cm.
2. Pada suhu 30 C sebuah pelat besi luasnya 10 m . Apabila suhunya dinaikkan
o 2

menjadi 90 C dan koefisien muai panjang besi sebesar 0,000012/ C, maka


o o

tentukan luas pelat besi tersebut!


Penyelesaian:
Diketahui:
A  = 10 m
0
2

T  = 30 C
0
o

T = 90 C o

∆T = T – T  = 90 – 30 = 60 C
0
o

α = 0,000012/ C o

β = 2α = 2 × 0,000012/ C = 0,000024/ C o o

Ditanyakan: A = …?
Jawab:
A = A (1 + β × ∆T)
0

A = 10(1 + 0,000024 × 60)


A = 10(1 + 0,00144)
A = 10 × 1,00144
A = 10,0144 m 2

Jadi, luas pelat besi setelah dipanaskan adalah 10,0144 m . 2

3. Sebuah bejana memiliki volume 1 liter pada suhu 25 C. Jika koefisien muai
o

panjang bejana 2 × 10 / C, maka tentukan volume bejana pada suhu 75 C!


-5 o o

Penyelesaian:
Diketahui:
γ = 3α = 3 × 2 × 10 / C = 6 × 10 / C
-5 o -5 o

∆T = 75 C – 25 C = 50 C
o o o

V  = 1 L
0
Ditanyakan: V = …?
Jawab:
V = V (1 + γ × ∆T)
0

V = 1(1 + 6 × 10 × 50) -5 

V = 1(1 + 3 × 10 ) -3

V = 1(1 + 0,003)
V = 1 × 1,003
V = 1,003 liter
Jadi, volume bejana setelah dipanaskan adalah 1,003 liter.

4. Pada suhu 20 C, panjang kawat besi adalah 20 m. Berapakah panjang kawat


o

besi tersebut pada suhu 100 C jika koefisien muai panjang besi 1,1 × 10 / C?
o -5 o

Penyelesaian:
Diketahui:
T  = 20 C
0
o

T = 100 C o

L  = 20 m
0

α = 1,1 × 10  C -5 -1

Ditanyakan: L = …?
Jawab:
L = L  [1 + α(T – T )]
0 0

L = 20[1 + 1,1 × 10 (100 – 20)] -5

L = 20[1 + 1,1 × 10 (80)] -5

L = 20(1 + 8,8 × 10 ) -4

L = 20(1 + 0,00088)
L = 20(1,00088)
L = 20,0176 m
Jadi, panjang kawat besi tersebut pada suhu 100 C adalah 20,0176 m.
o
5. Sekeping aluminium dengan panjang 40 cm dan lebar 30 cm dipanaskan dari
40 C sampai 140 C. Jika koefisien muai panjang aluminium tersebut (α) adalah
o o

2,5 × 10   C, tentuan luas keping aluminium setelah dipanaskan.


-5 o

Penyelesaian:
Diketahui:
A  = 40 cm × 30 cm = 1.200 cm
0
2

β = 2α = 2(2,5 × 10   C) = 5 × 10   C-5 o -5 o

∆T = 140 C – 40 C = 100 C


o o o

Ditanyakan: A = …?
Jawab:
A = A (1 + β∆T)
0

A = 1.200(1 + 5 × 10  × 100) -5

A = 1.200(1 + 5 × 10 ) -3

A = 1.200(1 + 0,005)
A = 1.200(1,005)
A = 1206 cm 2

Jadi, luas penampang aluminium setelah dipanaskan adalah 1206 cm . 2

6. Sebuah besi bervolume 1 m  dipanaskan dari 0 C sampai 1.000 C. Jika massa


3 o o

besi pada suhu 0 C adalah 7.200 kg dan koefisien muai panjangnya 1,1 ×10 / C,
o -5 o

hitunglah massa jenis besi pada suhu 1.000 C. o

Penyelesaian:
Diketahui:
V  = 1 m
0
3

γ = 3α = 3(1,1 × 10 ) = 3,3 × 10 / C -5 -5 o

ρ = 7.200 kg/m 3

∆T = 1000 C – 0 C = 1000 C


o o o
Ditanyakan: massa jenis besi setelah dipanaskan
Jawab:
□ Volume besi setelah dipanaskan adalah:
V = V (1 + γ∆T)
0

V = 1[1 + (3,3 × 10 )(1000)] -5

V = 1(1 + 3,3 × 10 ) -2

V = 1(1 + 0,033)
V = 1(1,033)
V = 1,033 m 3

□ Setelah dipanaskan, volume benda berubah tetapi massanya tetap.


m
ρ =
V
7200 kg
ρ =
1,033 m 3

6.969,99
ρ =
kg/m 3

Jadi, massa jenis besi menjadi 6.969,99 kg/m . 3

7. Sebuah kuningan memiliki panjang 1 m. Apabila koefisien muai panjang


kuningan adalah 19 × 10 /K, tentukan pertambahan panjang kuningan
-6

tersebut jika temperaturnya naik dari 10 C sampai 40 C?


o o

Penyelesaian:
Diketahui:
L  = 1 m
0

∆T = 40 C – 10 C = 30 C = 303 K
o o o

α = 19 × 10 /K -6

Ditanyakan: ∆L = …?
Jawab:
∆L = L α∆T
0
∆L = 1 × 19 × 10  × 303 -6

∆L = 5,76 × 10 -3

∆L = 0,00576 m
Jadi, pertambahan panjang kuningan setelah temperaturnya naik menjadi 4 C o

adalah 5,76 mm.

8. Sebuah batang aluminium memiliki luas 100 cm . Jika batang aluminium


2

tersebut dipanaskan mulai dari 0 C sampai 30 C, berapakah perubahan luasnya


o o

setelah terjadi pemuaian? (Diketahui: α = 24 × 10 /K). –6

Penyelesaian:
Diketahui:
A  = 100 cm  = 1 m
0
2 2

ΔT = 30 C – 0 C = 30 C = 303 K
o o o

β = 2α = 48 × 10 /K –6

Ditanyakan: ∆A = …?
Jawab:
ΔA = A βΔT
0

ΔA = 1 m  × 48 × 10 /K × 303 K
2 –6

ΔA = 0,0145 m 2

Jadi, perubahan luas bidang aluminium setelah pemuaian adalah 145 cm . 2

9. Sebuah bola yang memiliki volume 50 m  jika dipanaskan hingga mencapai


3

temperatur 50 C. Jika pada kondisi awal, kondisi tersebut memiliki temperatur


o

0 C, tentukanlah volume akhir bola tersebut setelah terjadi pemuaian


o

(diketahui α = 17 × 10 /K). -6

Penyelesaian:
Diketahui:
V  = 50 m
0
3

∆T = 50 C – 0 C = 50 C = 323 K
o o o
γ = 3α = 3(17 × 10 /K) = 51 × 10 /K -6 -6

Ditanyakan: V = …?
Jawab:
∆V
γ =
V ∆T 0

∆V = γV ∆T0

∆V = (51 × 10 )(50)(323) -6

∆V = 823.650 × 10 -6

∆V =0,82 m 3

Pertambahan volume adalah selisih volume akhir dengan volume mula-mula.


Maka volume akhirnya adalah sebagai berikut.
∆V = V – V 0

V = ∆V + V 0

V = 0,82 m  + 50 m3 3

V = 50,82 m 3

Jadi, volume akhir bola setelah pemuaian adalah 50,82 m .


3

10. Sebatang besi yang panjangnya 80 cm, dipanasi sampai 50 C ternyata


o

bertambah panjang 5 mm, maka berapa pertambahan panjang besi tersebut


jika panjangnya 50 cm dipanasi sampai 60 C? o

Penyelesaian:
Diketahui:
L  = 80 cm
01

L  = 50 cm
02

∆T  = 50 C
1
o

∆T  = 60 C
2
o

∆L  = 5 mm
1

Ditanyakan: ∆L  = …? 2

Jawab:
Karena jenis bahan sama (besi), maka:
α  = α
1 2

∆L 1 ∆L 2

=
L ∆T01 L ∆T
1 02 2

5 ∆L 2

= 50 ×
80 × 50
60
5 ∆L
=
2

4000 3000
4000∆L  = 5 × 30002

4000∆L  = 15000 2

∆L  = 15000/4000
2

∆L  = 3,75 mm
2

11. Sebuah bejana tembaga dengan volume 100 cm  diisi penuh dengan air 3

pada suhu 30 C. Kemudian keduanya dipanasi hingga suhunya 100 C.


o o

Jika αtembaga = 1,8 × 10 / C dan γ air = 4,4 × 10 / C. Berapa volume air yang


-5 o -4 o

tumpah saat itu?


Penyelesaian:
Diketahui:
V  tembaga = V  air = 100 cm
0 0
3

∆T = 100 C – 30 C = 70 C
o o o

α tembaga = 1,8 × 10 / C -5 o

γ tembaga = 3α = 3 × 1,8 × 10  = 5,4 × 10 / C -5 -5 o

γ air = 4,4 × 10 / C -4 o

Ditanyakan: V air yang tumpah = …?


Jawab:
Untuk tembaga:
V  = V (1 + γ∆T)
t 0

V  = 100(1 + 5,4 × 10  × 70)


t
-5
V  = 100(1 + 3,78 × 10 )
t
-3

V  = 100(1 + 0,00378)
t

V  = 100(1,00378)
t

V  = 100,378 cm
t
3

Untuk air:
V  = V (1 + γ∆T)
t 0

V  = 100(1 + 4,4 × 10  × 70)


t
-4

V  = 100(1 + 3,08 × 10 )
t
-2

V  = 100(1 + 0,0308)
t

V  = 100(1,0308)
t

V  = 103,08 cm
t
3

Jadi, volume air yang tumpah adalah sebagai berikut.


V air tumpah = V  air – V  tembaga
t t

V air tumpah = 103,08 – 100,378


V air tumpah = 2,702 cm 3

12. Gas dalam ruang tertutup mempunyai tekanan 1 cmHg. Jika kemudian gas
tersebut ditekan pada suhu tetap sehingga volum gas menjadi  /  volum mula-
1
4

mula, berapa tekanan gas yang terjadi?


Penyelesaian:
Diketahui:
P  = 1 atm
1

V  =  /  V
2
1
4 1

Ditanyakan: P  = …?
2

Jawab:
P V  = P V
1 1 2 2

1V  = P ( / V )
1 2
1
4 1

V =  / V P

1
4 1 2

P  = 4 atm
2

13. Pada suhu 0 C suatu logam mempunyai panjang 75 cm. Setelah dipanasi
o

hingga shu 100 C, panjangnya menjadi 75,09 cm. Berapakah koefisien muai
o

panjang logam tersebut?


Penyelesaian:
Diketahui:
L = 75,09 cm = 0,7509 m
L  = 75 cm = 0,75 m
0

T = 100 C o

T  = 0 C
0
o

Ditanyakan: α = …?
Jawab:
Untuk mencari koefisien muai panjang logam tersebut, kita gunakan
persamaan berikut.
L – L 0

α =
L (T – T ) 0 0

0,7509 – 0,75
α =
0,75(100 – 0)
0,0009
α =
0,75(100)

α = 10 -4

75
α = 1,2 × 10 / C -5 o

Jadi, koefisien muai panjang tembaga tersebut adalah 1,2 × 10 / C.


-5 o
14. Sebuah plat yang terbuat dari aluminium dengan luas mula-mula 40
cm  mempunyai suhu 5 C. Apabila plat tersebut dipanaskan hingga 100 C,
2 o o

berapakah pertambahan luas aluminium tersebut?


Penyelesaian:
Diketahui:
α = 2,4 × 10  / C -5 o

β = 2α = 4,8 × 10  / C -5 o

A  =  40 cm  = 0,004 m
0
2 2

T  = 5 C
0
o

T = 100 C o

∆T = (100 – 5) C = 95 C o o

Ditanyakan: ∆A = …?
Jawab:
Untuk mencari pertambahan luas plat, kita dapat menggunakan persamaan
berikut.
∆A
β =
A ∆T 0

∆A = βA ∆T 0

∆A = (4,8 × 10 ) × (4 × 10 ) × 95 -5 -3

∆A = 1,82 × 10  m -5 2

Jadi, pertambahan luas plat aluminium tersebut adalah 1,82 × 10  m . -5 2

15. Volume air raksa pada suhu 0 C adalah 8,84 cm . Jika koefisien muai volume
o 3

air raksa adalah 1,8 × 10 / C, berapakah volume air raksa setelah suhunya
-4 o

dinaikkan menjadi 100 C? o

Penyelesaian:
Diketahui:
V  = 8,84 cm
0
3

γ = 1,8 × 10 / C -4 o

∆T = (100 – 0) = 100 C o
Ditanyakan: V = …?
Jawab:
Untuk mencari V, kita dapat menggunakan rumus:
V = V (1 + γ∆T)
0

V = 8,84[1 + (1,8 × 10 )(100)] -4

V = 8,84(1 + 1,8 × 10 ) -2

V = 8,84(1 + 0,018)
V = 8,84(1,018)
V = 8,99 cm 3

Jadi, volume air raksa setelah dipanaskan menjadi 8,99 cm . 3

16. Sebatang pipa besi pada suhu 20 C mempunyai panjang 200 cm. Apabila
o

pipa besi tersebut dipanasi hingga 100 C dan koefisien muai panjangnya 1,2 ×
o

10 / C, hitunglah pertambahan panjang pipa besi tersebut.


-5 o

Penyelesaian:
Diketahui:
T  = 20 C
0
o

T = 100 C o

L  = 200 cm = 2 m
0

α = 1,2 × 10 / C -5 o

Ditanyakan: ∆L = …?
Jawab:
Untuk mencari pertambahan panjang besi yaitu sebagai berikut.
∆L
α =
L ∆T 0

∆L= αL ∆T 0

∆L = (1,2 × 10 ) × 2 × (100 – 200) -5

∆L = 1,92 × 10  m -3

Jadi, pertambahan panjang pipa besi tersebut adalah 1,92 mm.


17. Sebatang besi dengan panjang 4 m dan lebar 20 cm bersuhu 20 C. Jika besi o

tersebut dipanaskan hingga mencapai 40 C, berapakah luas kaca setelah o

dipanaskan? ( α = 12 × 10  / C) -6 o

Penyelesaian:
Diketahui:
A  = 4 × 0,2 = 0,8 m
0
2

ΔT = (40 – 20) C = 20 Co o

α = 12 × 10  / C → β = 24 × 10  / C


-6 o -6 o

Ditanya: A = ... ?
Jawab:
ΔA = βA ΔT 0

ΔA = (24 × 10 )(0,8)(20)


-6

ΔA = 384 × 10  m -6 2

ΔA = 0,384 × 10  m -3 2

Luas besi setelah dipanaskan adalah sebagai berikut.


A =A  + ΔA
0

A = (0,8) + (0,384 × 10 ) -3

A = (800 × 10 ) + (0,384 × 10 )
-3 -3

A = 800,384 × 10  m -3 2

A = 0,800384 m 2

Dengan demikian, luas batang besi setelah dipanaskan adalah 0,800384 m . 2

18. Volume gas pada suhu 27 C adalah 300 cm . Berapakah volume gas jika
o 3

suhunya diturunkan menjadi 15 C pada tekanan sama? o

Penyelesaian:
V  = 300 cm
0
3

T  = 27 C
0
o
T = 15 C o

Ditanyakan: V saat 15 C o

Jawab:
Untuk mencari volume pada suhu 15 C, kita dapat menggunakan persamaan
o

berikut.
1
V = V 1 + ∆T
273
0

1 (15 – 27
V = 300 1 +
273 )

-12
V = 300 1 +
273
V = 300[1 + (-0,044)]
V = 300(0,956)
V = 286,8 cm 3

Jadi, volume gas saat bersuhu 15 C adalah 286,8 cm .


o 3

19. Suatu gas volumenya 0,5 m  perlahan-lahan dipanaskan pada tekanan tetap
3

hingga volumenya menjadi 2 m . Jika energi yang dikeluarkan gas tersebut


3

3 × 10  joule dan suhu semula sebesar 150 K. Hitunglah:


5

a) Tekanan gas tersebut


b) Suhu akhir gas tersebut
Penyelesaian:
Diketahui:
V  = 0,5 m
1
3

V  = 2 m
2
3

W = 3 × 10  joule 5

T  = 150 K
1
Ditanyakan: P dan T 2

Jawab:
a) kita tahu bahwa usaha/energi adalah gaya dikali perpindahannya,
sedangkan tekanan adalah gaya persatuan luas penampang.
W = F∆s
Karena P = F/A, maa F = PA sehingga:
W = PA∆s
A∆s menghasilkan perubahan volume sehingga:
W = P∆V
P = W/∆V
P = (3 × 10 )/(2 – 0,5) 5

P = (3 × 10 )/1,5 5

P = 2 × 10 N/m 5  2

b) untuk panas pada tekanan tetap


V/T = konstan
V /T  = V /T
1 1 2 2

T = V T /V
2  2 1 1

T  = (2 × 150)/0,5
2

T  = 300/0,5
2

T  = 600 K
2
Pada muai volume zat padat, pemuaiannya dianggap kesemua arah. Pemuaian
volume dapat juga diartikan sebagai pertambahan panjang suatu objek padat tiga
dimensi.

Dengan demikian, koefisien muai volume benda sama dengan tiga kali koefisien
muai panjang (γ = 3α).

Suatu benda dengan volume awalnya Vo jika dipanaskan, maka benda tersebut
akan memuai dan mengalami pertambahan volume sebesar ΔV.

Hubungannya antara volume benda, pertambahan volume, kenaikan suhu, dan


koefisien muai volume dapat dirumuskan sebagai berikut.

ΔV = Vo.γ.ΔT
Vt= Vo + ΔV
Vt=  Vo(1+γ.ΔT)

Keterangan :

ΔV = Pertambahan volume (m3)

Vo = Volume awal (m3)

Vt = Volume akhir (m3)

ΔT = Kenaikan suhu (°C)

γ = Koefisien muai volume (/oC) ( (dibaca gamma)

Contoh Soal Pemuaian Volume (1)

Sebuah kubus dengan panjang sisi 10 cm diberi kalor, sehingga suhunya naik dari
30oC mejadi 80oC. Hitunglah pertambahan volume dan volume akhir kubus
tersebut? (koefisien muai panjang kubus 0,001/ oC)

Penyelesaian :

Diketahui

s = 10 cm3

Vo = s3 = 103 cm3 = 1000 cm3


ΔT = (80 – 50)°C = 30 °C

γ = 0,001/oC

Ditanyakan : ΔV = …. ?

Jawab :

ΔV = Vo.γ.ΔT

ΔV = (1000) x (3 x 0,001) x 30

ΔV = 150 cm3

V = Vo + ΔV

V = (1000 + 50) cm3

V = 1.050 cm3

Jadi pertambahan panjang kubus adalah 150 cm3 dan volume akhirnya menjadi
sebesar 1.050 cm3.

Contoh Soal Pemuaian Volume (2)


Sebuah bejana tembaga dengan volum 200 cm3 diisi penuh dengan air pada suhu
30°C. Kemudian keduanya dipanasi hingga suhunya mencapai 80°C. Jika koefesien
muai panjang tembaga 1,8 × 10-5/°C dan koefesien muai volume air 4,4 × 10 -4/°C,
berapa volum air yang tumpah saat itu?

Penyelesaian

Diketahui:

Vo tembaga = Vo air = 200 cm3

To = 30°C

T = 80°C

α tembaga = 1,8 × 10-5/°C

γ air = 4,4 × 10-4/°C

Ditanya: V air yang tumpah = …?


Jawab:

Untuk tembaga

γ = 3.α

γ = 3.1,8 × 10-5/°C

γ = 5,4 × 10-5/°C

Δt = T – To

Δt = 80°C – 30°C

Δt = 50°C

Vt = Vo (1 + γ . ΔT)

Vt = 200 (1 + 5,4 × 10-5 . 50)

Vt = 200,54 cm3

Untuk air :

Vt = Vo (1 + γ . ΔT)

Vt = 200 (1 + 4,4 × 10-4 . 50)

Vt = 204,40 cm3

Volume air yang tumpah (Vt) setelah pemanasan :

Vt = V air – V tembaga

Vt = 204,40 – 200,54

Vt = 3,86 cm3

Jadi volume air yang tumpah sebanyak 3,86 cm3

Baca juga :

Anda mungkin juga menyukai