A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong
royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
Pertemuan 3 (2 JP)
3.3.7 Menjelaskan metode pemisahan campuran
Pertemuan 4 (3 JP)
3.3.8 Menjelaskan sifat fisika.
3.3.9 Menjelaskan sifat kimia.
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
Pertemuan 5 (2 JP)
3.3.10 Menjelaskan perubahan fisika.
3.3.11 Menjelaskan perubahan kimia.
3.3.12 Menjelaskan perbedaan perubahan fisika dan kimia.
4.3 Menyajikan hasil Pertemuan 1 (2 JP)
penyelidikan atau 4.3.1 Menyajikan hasil pengamatan terhadap berbagai
karya tentang sifat materi dalam bentuk unsur, senyawa, dan campuran
larutan, perubahan
fisika dan perubahan Pertemuan 2 (3 JP)
kimia, atau pemisahan 4.3.2 Melakukan percobaan uji asam basa suatu larutan
campuran. dengan indikator buatan
4.3.3 Melakukan percobaan uji asam basa suatu larutan
dengan indikator alami
Pertemuan 3 (2 JP)
4.3.4 Melakukan percobaan pemisahan campuran dengan
cara kromatografi, filtrasi dan sublimasi.
Pertemuan 4 (3 JP)
4.3.5 Menyajikan hasil pengamatan, mengidentifikasi, dan
mengomunikasikan hasil observasi tentang sifat fisika
dan sifat kimia
Pertemuan 5 (2 JP)
4.3.6 Menyajikan hasil pengamatan, mengidentifikasi, dan
mengomunikasikan hasil observasi tentang perubahan
fisika dan perubahan kimia
4.3.7 Menyajikan hasil pengamatan, mengidentifikasi, dan
mengomunikasikan hasil observasi mengenai
perbedaan perubahan fisika dan kimia
C. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan 1 (Sub materi : Klasifikasi materi)
1. Melalui pengamatan lingkungan sekitar sekolah, peserta didik dapat menjelaskan
karakteristik materi.
2. Melalui pengamatan lingkungan sekitar sekolah peserta didik dapat menjelaskan
perbedaan unsur, senyawa, dan campuran.
3. Melalui kegiatan pengamatan, peserta didik dapat menyajikan hasil pengamatan
terhadap unsur, senyawa, dan campuran.
4. Melalui kegiatan pengamatan, peserta didik dapat menyajikan hasil pengamatan
mengenai perbedaan unsur, senyawa, dan campuran.
Pertemuan 2 (Sub materi : Perbedaan campuran)
1. Melalui pengamatan, peserta didik dapat menjelaskan perbedaan campuran
homogen dan campuran heterogen.
2. Melalui pengamatan, peserta didik dapat menjelaskan larutan yang bersifat asam.
3. Melalui pengamatan, peserta didik dapat menjelaskan larutan yang bersifat basa.
4. Melalui pengamatan, peserta didik dapat menjelaskan larutan yang bersifat netral.
5. Melalui kegiatan praktikum, peserta didik dapat melakukan percobaan asam-basa
suatu larutan dengan menggunakan indikator buatan.
6. Melalui kegiatan praktikum, peserta didik dapat melakukan percobaan asam-basa
suatu larutan dengan menggunakan indikator alami.
7. Melalui kegiatan praktikum uji sifat larutan, siswa dapat membedakan larutan yang
bersifat asam, basa, dan netral.
Pertemuan 3 (Sub materi : Pemisahan campuran)
1. Melalui pengamatan di lingkungan sekitar, peserta didik dapat menjelaskan metode
pemisahan campuran.
2. Melalui kegiatan praktikum, peserta didik dapat melakukan percobaan pemisahan
campuran.
Pertemuan 4 (Sub materi: Sifat fisika dan kimia)
1. Melalui pengamatan lingkungan sekitar, peserta didik dapat menjelaskan sifat
fisika.
2. Melalui pengamatan lingkungan sekitar, peserta didik dapat menjelaskan sifat
kimia.
3. Melalui kegiatan praktikum, peserta didik dapat mendeskripsikan sifat fisika.
4. Melaui kegiatan praktikum, peserta didik dapat mendeskripsikan sifat kimia.
Pertemuan 5 (Sub materi: Perubahan fisika dan kimia)
1. Melalui pengamatan lingkungan sekitar, peserta didik dapat menjelaskan
perubahan fisika.
2. Melalui pengamatan lingkungan sekitar, peserta didik dapat menjelaskan
perubahan kimia.
3. Melalui kegiatan praktikum, peserta didik dapat mendeskripsikan perubahan fisika.
4. Melalui kegiatan praktikum, peserta didik dapat mendeskripsikan perubahan kimia.
5. Melalui kegiatan praktikum, peserta didik dapat mendeskripsikan perbedaan
perubahan fisika dan kimia.
D. Materi Pembelajaran
Pertemuan 1:
1. Materi Reguler
Karakteristik materi
Berdasarkan susunan partikel suatu materi, dapat dikelompokkan menjadi 3 yaitu
zat padat, cair, dan gas. Materi adalah sesuatu yang mempunyai massa dan dapat
menempati ruang. Contoh zat padat adalah beberapa jenis logam, seperti besi,
emas, dan seng. Beberapa jenis larutan merupakan contoh wujud cair. Contoh
zat berwujud gas adalah hidrogen, oksigen, dan nitrogen.
Unsur, senyawa, dan campuran
Berdasarkan partikel penyusunnya, materi yang ada di alam semesta, dapat
diklasifikasikan menjadi unsur, senyawa, dan campuran.
a. Unsur
Unsur merupakan zat tunggal yang tidak dapat dibagi lagi menjadi bagian
yang lebih sederhana di mana akan tetap mempertahankan karakteristik asli
dari unsur tersebut. Unsur di alam dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu
unsur logam dan nonlogam. Contoh unsur logam adalah besi, emas, seng, dan
contoh unsur nonlogam adalah karbon, nitrogen, dan oksigen. Unsur logam
dan nonlogam memiliki perbedaan sifat fisika dan kimia
b. Senyawa
Senyawa merupakan zat tunggal yang dapat diuraikan menjadi dua jenis atau
lebih zat yang lebih sederhana dengan cara kimia. Misalnya, air yang
memiliki rumus H2O dapat diuraikan menjadi unsur hidrogen (H 2) dan
oksigen (O2).
c. Campuran
Campuran adalah suatu materi yang terdiri atas dua zat atau lebih dan masih
mempunyai sifat zat asalnya. Ciri- ciri campuran adalah tersusun dari
beberapa zat dan sifat campuran sama dengan sifat gabungan zat
penyusunnya. Contoh campuran dalam kehidupan sehari-hari adalah teh dan
kopi.
2. Materi Remidial
Karakteristik materi
Berdasarkan susunan suatu materi, dapat dikelompokkan menjadi 3 yaitu zat
padat, cair, dan gas. Contoh zat padat adalah beberapa jenis logam, seperti besi,
emas, dan seng. Beberapa jenis larutan merupakan contoh wujud cair. Contoh
zat berwujud gas adalah hidrogen, oksigen, dan nitrogen.
Unsur, senyawa, dan campuran
Berdasarkan partikel penyusunnya, materi yang ada di alam semesta, dapat
diklasifikasikan menjadi unsur, senyawa, dan campuran.
- Unsur
Unsur merupakan zat tunggal yang tidak dapat dibagi lagi menjadi bagian
yang lebih sederhana di mana akan tetap mempertahankan karakteristik asli
dari unsur tersebut.
- Senyawa
Senyawa merupakan zat tunggal yang dapat diuraikan menjadi dua jenis atau
lebih zat yang lebih sederhana dengan cara kimia.
- Campuran
Campuran adalah suatu materi yang terdiri atas dua zat atau lebih dan masih
mempunyai sifat zat asalnya.
3. Materi Pengayaan
Pengamatan terhadap unsur, senyawa, dan campura yang dapat ditemukan peserta
didik pada kehidupan sehari-hari.
Pertemuan 2:
1. Materi Reguler
Jenis Campuran
Berdasarkan komponen penyusunnya, campuran dibedakan menjadi dua, yaitu:
Campuran Homogen
Campuran Homogen atau sering disebut larutan adalah campuran yang seluruh
bagiannya mempunyai komposisi yang sama. Ciri-cirinya tidak ada bidang
batas antara zat pelarut (solvent) dan zat terlarut (solute). Pelarut yang sering
digunakan adalah air, dan ada senyawa yang lain yang dapat digunakan ,yaitu
pelarut organik ( klorofom,alkohol). Contoh campuran homegen dalam
kehidupan sehari-hari adalah teh,sirop,udara.
Campuran Heterogen
Campuran Heterogen adalah campuran yang komposisi penyusunnya tidak
sama.Campuran Heterogen dibedakan menjadi 2,yaitu :
a. Koloid, adalah campuran heterogen yang partikel penyusunnya sangat kecil.
Contoh : Asap,kabut,agar-agar.
b.Suspensi,adalah campuran heterogen yang partikel penyusunnya bisa dilihat
dengan mikroskop biasa. Contoh : air kapur,air keran.
Larutan Asam dan Basa
Larutan Asam
Ciri –ciri dari larutan asam:
1. Rasanya asam.
2. Dapat menimbulkan korosif.
3. Mengubah warna kertas lakmus biru menjadi merah.
4. Mempunyai Ph kurang dari 7.
5. Dalam air akan akan melepaskan ion H+
Berdasarkan asalnya, asam dikelompokkan dalam 2 golongan, yaitu asam
organik dan asam anorganik. Asam organik umumnya bersifat asam lemah,
korosif, dan banyak terdapat di alam. Asam anorganik umumnya bersifat
asam kuat dan korosif.
Larutan Basa
Ciri – ciri dari larutan basa:
a. Terasa licin di kulit.
b. Bersifat Kaustik (merusak kulit)
3. Berasa agak pahit.
4. Mengubah kertas lakmus merah menjadi biru.
5. Mempunyai Ph lebih dari 7.
6. Dalam air akan akan melepaskan ion hidroksida (OH-)
Identifikasi Asam dan Basa
Cara menentukan sifat asam dan basa larutan secara tepat yaitu menggunakan
indikator. Indikator yang dapat digunakan adalah indikator asam basa. Cara
menentukan senyawa bersifat asam, basa, atau netral dapat menggunakan
a) Indikator buatan
Salah satu jenis indikator buatan yang bukan dalam bentuk larutan cair
adalah kertas lakmus. Ada 2 jenis kertas lakmus yaitu lakmus biru dan
lakmus merah. Sifat dari masing-masing kertas lakmus tersebut adalah
sebagai berikut.
- Lakmus merah dalam larutan asam berwarna merah dan dalam larutan
basa berwarna biru.
- Lakmus biru dalam larutan asam berwarna merah dan dalam larutan basa
berwarna biru.
b) Indikator alami
Cara lain untuk mengidentifikasi sifat asam atau basa suatu zat dapat
menggunakan indikator alami. Berbagai bunga yang berwarna atau
tumbuhan, seperti daun, mahkota bunga, kunyit, kulit manggis, dan kubis
ungu dapat digunakan sebagai indikator asam basa.
2. Materi Remidial
Berdasarkan komponen penyusunnya, campuran dibedakan menjadi dua, yaitu:
Campuran Homogen
Campuran Homogen atau sering disebut larutan adalah campuran yang seluruh
bagiannya mempunyai komposisi yang sama.
Campuran Heterogen
Campuran Heterogen adalah campuran yang komposisi penyusunnya tidak
sama.
Larutan Asam dan Basa
Larutan Asam
Ciri –ciri dari larutan asam:
1. Rasanya asam.
2. Dapat menimbulkan korosif.
3. Mengubah warna kertas lakmus biru menjadi merah.
4. Mempunyai Ph kurang dari 7.
5. Dalam air akan akan melepaskan ion H+
Larutan Basa
Ciri – ciri dari larutan basa:
1. Terasa licin di kulit
2. Bersifat Kaustik (merusak kulit)
3. Mengubah kertas lakmus merah menjadi biru.
4. Mempunyai Ph lebih dari 7.
5. Dalam air akan akan melepaskan ion hidroksida (OH-)
Identifikasi Asam dan Basa
Cara menentukan sifat asam dan basa larutan secara tepat yaitu menggunakan
indikator. Indikator yang dapat digunakan adalah indikator asam basa.
3. Materi Pengayaan
Peserta didik mengidentifikasi asam basa dengan indikator asam basa alami.
Pertemuan 3:
1. Materi Reguler
Campuran terdiri atas dua zat atau lebih. Untuk memperoleh zat murni, penyusun
campuran tersebut harus dipisahkan. Zat-zat dalam campuran tersebut dapat
dipisahkan secara fisika. Prinsip pemisahan campuran didasarkan pada perbedaan
sifat-sifat fisis zat penyusunnya, seperti
wujud zat, ukuran partikel, titik leleh, titik didih, sifat magnetik, kelarutan, dan lain
sebagainya.
Filtrasi (Penyaringan)
Salah satu metoda pemisahan yang paling sederhana adalah dengan
menggunakan metoda filtrasi (penyaringan). Penyaringan dilakukan untuk
memisahkan zat dari suatu campuran. Prinsip kerja penyaringan didasarkan pada
perbedaan ukuran partikel zat-zat yang bercampur, umumnya untuk memisahkan
padatan dari cairan.
Sentrifugasi
Metode jenis ini sering dilakukan sebagai pengganti filtrasi jika partikel padatan
sangat halus dan jumlah campurannya lebih sedikit. Metode sentrifugasi
digunakan secara luas untuk memisahkan sel-sel darah dan sel-sel darah putih
dari plasma darah.
Destilasi (Penyulingan)
Pemisahan campuran dengan cara destilasi (penyulingan) banyak digunakan
dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam kegiatan industri. Pemisahan
campuran dengan cara penyulingan digunakan untuk memisahkan suatu zat cair
dari campurannya.
Kromatografi
Pemisahan campuran dengan cara kromatografi pada umumnya digunakan untuk
mengidentifikasi suatu zat yang berada dalam suatu campuran. Prinsip kerjanya
didasarkan pada perbedaan kecepatan merambat antara partikel-partikel zat yang
bercampur dalam suatu medium diam ketika dialiri suatu medium gerak.
Sublimasi
Prinsip kerja metode pemisahan campuran dengan cara sublimasi adalah
didasarkan pada campuran zat yang memiliki satu zat yang dapat menyublim
(perubahan wujud padat ke wujud gas), sedangkan zat yang lainnya tidak dapat
menyublim. Contohnya, campuran iodin dengan garam dapat dipisahkan dengan
cara sublimasi.
2. Materi Remidial
Campuran terdiri atas dua zat atau lebih. Untuk memperoleh zat murni, penyusun
campuran tersebut harus dipisahkan. Zat-zat dalam campuran tersebut dapat
dipisahkan secara fisika. Prinsip pemisahan campuran didasarkan pada perbedaan
sifat-sifat fisis zat penyusunnya, seperti
wujud zat, ukuran partikel, titik leleh, titik didih, sifat magnetik, kelarutan, dan lain
sebagainya.
Filtrasi (Penyaringan)
Sentrifugasi
Destilasi (Penyulingan)
Kromatografi
Sublimasi
3. Materi Pengayaan
Peserta didik melakukan kegiatan pemisahan campuran pada kehidupan sehari-hari.
Pertemuan 4:
1. Materi Reguler
Sifat Fisika
Sebelum lebih jauh membahas tentang perubahan materi (benda) perlu kita
ketahui tentang sifat-sifat zat terlebih dahulu. Sifat-sifat benda sangat penting
diketahui, untuk membedakan perubahan-perubahan yang terjadi pada benda.
Sifat-sifat benda secara garis besar dibedakan menjadi sifat fisika dan sifat kimia,
Sifat fisika merupakan sifat yang yang bekaitan dengan keadaan fisik suatu zat.
Sifat fisika termasuk didalamnya bentuk, warna, bau, kekerasan, titik didih, titik
beku, titik leleh, daya hantar, ukuran partikel dan massa jenis (densitas). Massa
jenis merupakan hasil bagi antara massa dan volume sebuah benda. Yang
dirumuskan :
Keterangan:
ρ = massa jenis (satuannya kg/m3
m = massa zat (dalam kg atau gram)
V = volume zat (dalam m3)
- Benda dalam keadan tenggelam jika massa jenis benda lebih besar di
bandingkan massa jenis air.
- Benda dalam keadan melayang jika massa jenis sama dengan massa jenis
air.
- Benda dalam keadan terapung : massa jenis benda lebih kecil di
bandingkan massa jenis air.
Sifat Kimia
Sifat kimia merupakan sifat zat yang berhubungan dengan mudah atau
sukarnya zat untuk bereaksi kimia. Salah satu contohnya adalah besi. Besi
sebelum berkarat adalah unsur Fe, tetapi besi setelah berkarat berubah menjadi
senyawa Fe2O3. Yang menyebabkan besi itu berkarat adalah reaksi antara logam
dan oksigen. Ini menunjukkan bahwa besi memilki sifat kimia yang sangat besar
sehinga mudah bereaksi kimia dengan benda yang ada disekitarnya. Sifat kimia
yang di miliki suatu benda : mudah terbakar,busuk dan asam,berkarat,mudah
meledak,beracun
2. Materi Remidial
Sifat Fisika
Sifat fisika merupakan sifat yang yang bekaitan dengan keadaan fisik suatu zat.
Sifat fisika termasuk didalamnya bentuk, warna, bau, kekerasan, titik didih, titik
beku, titik leleh, daya hantar, ukuran partikel dan massa jenis (densitas).
Sifat Kimia
Sifat kimia merupakan sifat zat yang berhubungan dengan mudah atau sukarnya
zat untuk bereaksi kimia. Sifat kimia yang di miliki suatu benda: mudah
terbakar,busuk dan asam,berkarat,mudah meledak,beracun
3. Materi Pengayaan
Peserta didik mengamati sifat fisika dan sifat kimia yang ada di lingkungan sekitar.
Pertemuan 5:
1. Materi Reguler
Perubahan Fisika
Perubahan zat yang tidak disertai dengan terbentuknya zat baru disebut
perubahan fisika. Komposisi materi tersebut juga tidak akan berubah, misalnya es
yang mencair. Baik dalam bentuk padat maupun dalam bentuk cair keduanya
tetaplah air, yaitu H2O. Contoh perubahan fisika antara lain menguap,
mengembun, mencair, membeku, menyublim, melarut, serta perubahan bentuk
lainnya.
Perubahan Kimia
Perubahan kimia adalah perubahan zat yang menghasilkan zat baru dengan sifat
kimia yang
berbeda dengan zat asalnya. Zat baru yang terbentuk dalam perubahan kimia
disebabkan adanya perubahan komposisi materi. Perubahan tersebut dapat berupa
penggabungan sejumlah zat atau peruraian suatu zat.
Berlangsungnya perubahan kimia dapat diketahui dengan ciri-ciri sebagai
berikut.
(1) Terbentuknya zat baru.
(2) Terbentuknya gas
(3) Terbentuknya endapan.
(4) Terjadinya perubahan warna.
(5) Terjadinya perubahan suhu.
Berikut ini merupakan tabel perbedaan perubahan fisika dan kimia.
No Perubahan Fisika Perubahan Kimia
1 Tidak terbentuk zat baru Terbentuk zat baru
2 Komposisi materi tidak berubah Komposisi materi sebelum dan
sesudah reaksi mengalami
perubahan atau perbedaan
2. Materi Remidial
Perubahan Fisika
Perubahan zat yang tidak disertai dengan terbentuknya zat baru disebut
perubahan fisika. Komposisi materi tersebut juga tidak akan berubah, misalnya es
yang mencair., serta perubahan bentuk lainnya.
Perubahan Kimia
Perubahan kimia adalah perubahan zat yang menghasilkan zat baru dengan sifat
kimia yang
berbeda dengan zat asalnya. Zat baru yang terbentuk dalam perubahan kimia
disebabkan adanya perubahan komposisi materi. Perubahan tersebut dapat berupa
penggabungan sejumlah zat atau peruraian suatu zat.
3. Materi Pengayaan
Melakukan kegiatan perubahan fisika dan kimia yang dapat ditemui pada kehidupan
sehari-hari.
E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Model Pembelajaran : Discovery learning
3. Metode :Ceramah,Diskusi,Eksperimen,Tanya Jawab
G. Sumber Belajar
2. Pertemuan 2 (3 JP)
Kegiatan Langkah-langkah Pembelajaran Waktu
Pembelajaran
Pendahuluan 1. Guru membuka pelajaran dengan memberi salam 10 menit
kepada siswa serta berdoa.
2. Guru mengecek kebersihan ruang Lab IPA dan
halaman sekitar.
3. Guru memusatkan perhatian dengan mengecek
kehadiran peserta didik.
4. Guru memberikan kesempatan 10 menit bagi siswa
untuk literasi dengan membaca hal buku siswa
mengenai campuran homogen dan campuran
heterogen.
5. Memberi motivasi: Pernahkah kamu mengamati
campuran yang dapat kamu temui di kehidupan
sehari-hari?
6. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan cakupan
Kegiatan Langkah-langkah Pembelajaran Waktu
Pembelajaran
materi.
Inti Peserta didik membentuk kelompok dengan jumlah 100 menit
anggota 3-5 anak untuk mengerjakan LKS 2.1
“Campuran homogen dan campuran heterogen” dan
LKS 2.2 “Menguji sifat larutan”.
Stimulation (Stimulasi /Pemberian Rangsangan)
1) Peserta didik mengamati campuran homogen dan
campuran heterogen yang telah disiapkan.
2) Peserta didik mengamati larutan asam, basa, dan
netral yang telah disediakan.
Problem Statement (Pertanyaan/ Identifikasi
Masalah )
3. Pertemuan 3 (2 JP)
Kegiatan Langkah-langkah Pembelajaran Waktu
Pembelajaran
Pendahuluan 1. Guru memberi salam dan mengajak siswa berdoa 10 menit
sebelum memulai pelajaran
2. Guru mengecek kebersihan Lab IPA dan halaman
sekitar.
3. Guru memusatkan perhatian dengan mengecek
kehadiran peserta didik
4. Guru memberikan kesempatan 10 menit bagi siswa
untuk literasi dengan membaca hal mengenai
metode pemisahan campuran.
5. Menyampaikan apersepsi dengan bertanya, Apakah
kalian pernah mengamati cara kerja mesin filtrasi
air sehingga dapat kita konsumsi?
6. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan cakupan
materi
Inti Peserta didik membentuk kelompok dengan jumlah 60 menit
anggota 3-5 anak untuk mengerjakan LKS 3
“Pemisahan campuran dengan metode filtrasi dan
kristalisasi”.
Stimulation (Stimulasi /Pemberian Rangsangan)
Peserta didik mengamati campuran yang telah
disediakan
Problem Statement (Pertanyaan/ Identifikasi
Masalah )
Mengasosiasi:
Peserta didik melakukan diskusi cara melakukan
pemisahan campuran sesuai dengan LKS yang
diberikan
Mengomunikasikan:
1. Peserta didik menyusun laporan dan
mempresentasikan hasil pengamatan dan
mendiskusikannya.
2. Guru memberikan penghargaan (misalnya pujian
atau bentuk penghargaan lain yang relevan) kepada
kelompok yang berkinerja baik.
Penutup 1. Peserta didik bersama guru menyimpulkan hasil 10 menit
pembelajaran pada pertemuan ini.
2. Guru melakukan refleksi, dengan mengajukan
pertanyaan untuk mengetahui tingkat penguasaan
kompetensi.
3. Guru mendorong peserta didik untuk selalu
bersyukur atas karunia Tuhan berupa
keanekaragaman makhluk hidup.
4. Guru menyampaikan informasi materi pada
pertemuan berikutnya, yaitu: Sifat fisika dan kimia
5. Guru mengecek kembali kebersihan Lab IPA dan
halaman sekitar
6. Menutup pembelajaran dengan salam penutup.
4. Pertemuan 4 (3 JP)
Kegiatan Langkah-langkah Pembelajaran Waktu
Pembelajaran
Pendahuluan 1. Guru memberi salam dan mengajak siswa berdoa 10 menit
sebelum memulai pelajaran
2. Guru mengecek kebersihan Lab IPA dan halaman
sekitar.
3. Guru memusatkan perhatian dengan mengecek
kehadiran peserta didik
4. Guru memberikan kesempatan 10 menit bagi siswa
untuk literasi dengan membaca mengenai sifat
fisika dan sifat kimia.
Kegiatan Langkah-langkah Pembelajaran Waktu
Pembelajaran
5. Menyampaikan apersepsi dengan bertanya, Apakah
kalian pernah mengamati kertas yang dibakar?
6. Menyampaikan tujuan pembelajaran dan cakupan
materi.
Inti Peserta didik membentuk kelompok dengan jumlah 100 menit
anggota 3-5 anak untuk mengerjakan LKS 4 “Sifat
fisika dan kimia”
Stimulation (Stimulasi /Pemberian Rangsangan)
Peserta didik mengamati sifat fisika dan kimia di
lingkungan sekitar sekolah.
Problem Statement (Pertanyaan/ Identifikasi
Masalah )
5. Pertemuan 5 (2 JP)
Kegiatan Langkah-langkah Pembelajaran Waktu
Pembelajaran
Pendahuluan 1) Guru memberi salam dan mengajak siswa berdoa 10 menit
sebelum memulai pelajaran
2) Guru mengecek kebersihan Lab IPA dan halaman
sekitar
3) Guru memusatkan perhatian dengan mengecek
kehadiran peserta didik
4) Guru memberikan kesempatan 10 menit bagi siswa
untuk literasi dengan membaca hal mengenai
perubahan fisika dan kimia.
5) Menyampaikan apersepsi dengan bertanya, Apakah
kalian pernah mengamati besi yang karatan?
Mengapa besi tersebut bisa karatan?
6) Menyampaikan tujuan pembelajaran dan cakupan
materi
Inti Peserta didik membentuk kelompok dengan jumlah 60 menit
anggota 3-5 anak untuk mengerjakan LKS 5
“Perubahan fisika dan kimia”.
Mengamati:
Peserta didik mengamati kertas dan larutan yang telah
disediakan
Problem Statement (Pertanyaan/ Identifikasi
Masalah )
I. Penilaian
1. Pengetahuan
a. Teknik Penilaian : Tes Tulis
b. Bentuk Instrumen : Tes Uraian
c. Kisi-kisi :
No Indikator Tingkat Butir Instrumen
Kompetensi
1 Mengkategorikan karakteristik C6 Soal uraian No.1
materi.
2 Membandingkan perbedaan C5 Soal uraian No.2
unsur, senyawa, dan campuran.
3 Membandingkan campuran C5 Soal uraian No.3
homogen dan campuran
heterogen.
4 Mengidentifikasi campuran C4 Soal uraian No.4
homogen dan heterogen.
5 Mengidentifikasi larutan yang C4 Soal uraian No.5a
bersifat asam.
6 Mengidentifikasi larutan yang C4 Soal uraian No. 5b
bersifat basa.
7 Mengidentifikasi larutan yang C4 Soal uraian No.5c
bersifat netral.
8 Menjelaskan uji sifat larutan C2 Soal uraian No.6
dengan indikator buatan.
No Indikator Tingkat Butir Instrumen
Kompetensi
9 Menentukan sifat larutan C3 Soal uraian No.7
dengan indikator buatan.
10 Menjelaskan metode pemisahan C2 Soal uraian No.8
campuran.
11 Membandingkan perbedaan sifat C5 Soal uraian No.9
fisika dan kimia
12 Membandingkan perbedaan C5 Soal uraian No.10
perubahan fisika dan kimia.
2. Keterampilan
a. Teknik Penilaian : Tes Praktik
b. Bentuk Instrumen : Tes Unjuk Kerja/Praktik (Check list)
c. Kisi-kisi :
Penilaian Tes Praktik
No. Keterampilan Butir Instrumen
1. Mengamati karakteristik materi yang ada di lingkungan Tes Praktik 1
sekitar.
2. Menyajikan hasil pengamatan. Tes Praktik 1
3. Mengomunikasikan hasil pengamatan secara tertulis Tes Praktik 1
dan lisan.
4. Mengamati perbedaan campuran homogen dan Tes Praktik 2.1
campuran heterogen.
5. Menyajikan hasil pengamatan mengenai perbedaan Tes Praktik 2.1
campuran homogen dan campuran heterogen.
6. Mengomunikasikan hasil pengamatan mengenai Tes Praktik 2.1
perbedaan campuran homogen dan campuran
heterogen.
7. Melakukan percobaan menguji sifat larutan asam, basa, Tes Praktik 2.2
dan netral.
8. Menyajikan hasil pengamatan mengenai sifat larutan Tes Praktik 2.2
asam, basa, dan netral.
9. Mengkomunikasikan hasil percobaan mengenai sifat Tes Praktik 2.2
larutan asam, basa, dan netral.
10. Melakukan percobaan pemisahan campuran dengan Tes Praktik 3
metode filtrasi dan kristalisasi.
11. Menyajikan hasil pengamatan pemisahan campuran Tes Praktik 3
dengan metode filtrasi dan kristalisasi.
12. Mengkomunikasikan hasil percobaan mengenai Tes Praktik 3
pemisahan campuran dengan metode filtrasi dan
kristalisasi.
No. Keterampilan Butir Instrumen
13. Mengamati perbedaan sifat fisika dan kimia. Tes Praktik 4
14. Menyajikan hasil pengamatan perbedaan sifat fisika dan Tes Praktik 4
kimia.
15. Mengomunikasikan hasil pengamatan mengenai Tes Praktik 4
perbedaan sifat fisika dan kimia
16. Mengamati perbedaan perubahan fisika dan kimia. Tes Praktik 5
Soal Uraian:
1) Kategorikanlah materi berdasakan komponen penyusunnya!
2) Bandingkanlah sifat materi berdasarkan wujudnya!
3) Tentukan perbedaan campuran homogen dan campuran heterogen!
4) Identifikasilah masing-masing 2 jenis campuran yang terdapat di kantin sekolahmu!
5) Jelaskan perubahan warna yang terjadi pada kertas lakmus untuk menguji sifat larutan!
6) Sebutkan indikator alami yang dapat menguji sifat larutan!
7) Tentukanlah sifat larutan:
a. Asam
b. Basa
c. Garam
8) Jelaskan metode pemisahan campuran!
9) Bandingkanlah sifat fisika dan kimia!
10) Bandingkanlah perubahan fisika dan kimia!
Kunci Jawaban:
No. Kunci Jawaban Skor
1 Berdasarkan komponen penyusunnya, materi diklasifiikasikan menjadi zat tunggal dan 2
campuran. Zat tunggal dapat dikelompokkan menjadi unsur dan senyawa, sedangkan
campuran dapat dikelompokkan menjadi campuran heterogen dan campuran homogen.
2 Perbedaan sifat zat padat, cair, dan gas 3
Padat Cair Gas
Mempunyai bentuk dan Mempunyai volume Tidak mempunyai
volume tertentu tertentu, tetapi tidak volume dan bentuk yang
mempunyai bentuk tetap tertentu.
bergantung pada media
yang digunakan.
Jarak antarpartikel zat Jarak antarpartikel zat Jarak antarpartikel gas
sangat rapat. cair lebih renggang. sangat renggang.
Partikel-partikel zat Partikel-partikel zat cair Partikel-partikel gas
padat tidak dapat dapat bergerak bebas, dapat bergerak sangat
bergerak bebas. namun terbatas. bebas.
No. Kunci Jawaban Skor
3 Berikut ini perbedaan campuran homogen dan campuran homogen: 3
No Campuran Homegen Campuran Heterogen
2 Tidak ada bidang batas antara solvent dengan Terdapat bidang batas antara
solute solvent dengan solute
Nilai =
Lampiran 2: Penilaian Keterampilan
Tes Praktik 1
Digunakan untuk menilai keterampilan peserta didik dalam menyajikan hasil pengamatan,
inferensi, dan mengkomunikasikan hasilnya.
5
Tabel 2 hasil pengamatan
No Nama materi Wujud Gambar partikel Sifat materi
1
VI. Pertanyaan :
1. Berdasarkan komposisinya, materi dapat dikelompokkan menjadi berapa bagian?
Jelaskan!
Jawab:................................................................................................................................
2. Berdasarkan wujudnya, materi dapat dikelompokkan menjadi berapa bagian? Jelaskan!
Jawab:...............................................................................................................................
VII. Kesimpulan :
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
Prensentasikan hasil pengamatanmu!
VI. Pertanyaan :
1. Adakah perbedaan campuran pada gelas X dan Y?
Jawab:................................................................................................................................
Jelaskan!
Jawab: ...............................................................................................................................
..............
VII. Kesimpulan :
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
Prensentasikan hasil pengamatanmu!
Hasil Pengamatan:
Nama Indikator:
No Nama larutan Perubahan warna pada Sifat larutan
larutan
1
2
3
4
5
6
Pertanyaan :
1. Berdasarkan tabel di atas manakah larutan yang bersifat asam, basa, netral?
Jawab:
Larutan bersifat
asam:....................................................................................................................
Larutan bersifat
basa:.....................................................................................................................
Larutan bersifat
netral:.....................................................................................................................
2. Bila larutan bersifat asam maka perubahan warna yang terjadi pada larutan adalah:
Jawab:...............................................................................................................................
3. Larutan bersifat basa maka perubahan warna yang terjadi pada larutan adalah:
Jawab:...............................................................................................................................
4. Bila netral maka perubahan warna yang terjadi pada larutan adalah:
Jawab:...............................................................................................................................
5. Sebutkan indikator alami yang lain yang terdapat di lingkungan sekitarmu!
Jawab: ..............................................................................................................................
..........................................................................................................................................
...........Kesimpulan :
.............................................................................................................................
..............................................................................................................................
Prensentasikan hasil pengamatanmu!
Nilai =
Tes Praktik 3
Digunakan untuk menilai keterampilan peserta didik dalam menyajikan hasil pengamatan,
inferensi, dan mengkomunikasikan hasilnya.
Cara Kerja :
1. Larutkan 1 sendok makan garam ke dalam 50 ml air.
2. Siapkan kertas saring dan lipat dengan cara sebagai berikut:
3. Letakkan kertas saring di dalam corong dan semprotkan sedikit air sampai kertas
saring menempel pada corong.
4. Letakkan corong di atas labu Erlenmeyer atau letakkan corong pada alat
penyangganya.
5. Masukkan filtrat (hasil saringan) ke dalam cawan penguap
6. Panaskan filtrat tersebut sampai mendidih dan airnya menguap.
7. Amati zat yang tersisa pada cawan penguap!
Hasil Pengamatan:
Nama campuran Filtrat Residu
Pertanyaan :
1. Adakah zat yang tertinggal di kertas saring?
Jawab:................................................................................................................................
Zat apakah itu?
Jawab.................................................................................................................................
Zat yang tertinggal di dalam kertas saring
disebut...............................................................................................................................
2. Bagaimana keadaan cairan sebelum dan sesudah penyaringan?
Jawab:................................................................................................................................
3. Hasil saringan pada gelas kimia
berupa......................................disebut........................................
4. Setelah dipanaskan, apakah yang terjadi pada filtrat?
Jawab:................................................................................................................................
Mengapa demikian?
Jawab................................................................................................................................
5. Tahapan pemisahan campuran dengan menggunakan metode kristalisasi meliputi:
Jawab:
a..........................................................................................................................................
b.........................................................................................................................................
c..........................................................................................................................................
Kesimpulan :
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
Prensentasikan hasil pengamatanmu!
(LKS 4 KD 3.3)
Cara Kerja :
1. Perhatikan carta 1. Hitunglah massa benda tersebut dan masukkan hasilnya pada tabel
pengamatan.
2. Perhatikan carta 2. . Hitunglah volume benda tersebut dan masukkan hasilnya pada
tabel pengamatan.
Hasil Pengamatan:
Volume Massa jenis
Benda Massa (g)
(cm3) (g/cm3)
Batu
Pertanyaan :
1. Apakah yang dimaksudkan dengan massa jenis?
Jawab:.....................................................................................................................................
Kesimpulan :
Hasil Pengamatan:
No Perubahan fisika Perubahan kimia
1
2
Pertanyaan :
1. Berdasarkan tabel hasil pengamatan, manakah yang termasuk perubahan fisika?
Jawab:.........................................................................................................................................
2. Apa yang dimaksudkan dengan perubahan fisika?
Jawab:..........................................................................................................................................
3. Berdasarkan tabel hasil pengamatan, manakah yang termasuk perubahan kimia?
Jawab:.........................................................................................................................................
4. Apa yang dimaksud dengan perubahan kimia?
Jawab:..........................................................................................................................................
Kesimpulan :
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
Prensentasikan hasil pengamatanmu!
Nilai =
A. KLASIFIKASI MATERI
Berdasarkan susunan partikel suatu benda/ materi, dapat dikelompokkan
menjadi 3 yaitu zat padat, cair, dan gas. Materi adalah sesuatu yang mempunyai
massa dan dapat menempati ruang. Contoh zat padat adalah beberapa jenis logam,
seperti besi, emas, dan seng. Beberapa jenis larutan merupakan contoh wujud cair.
Contoh zat berwujud gas adalah hidrogen, oksigen, dan nitrogen. Contoh wujud
zat yang sederhana adalah air. Ketika dalam bentuk bongkahan es, maka es
tersebut dalam wujud padat. Tetapi ketika es tersebut dipanaskan akan berubah
kembali menjadi air, maka air tersebut dalam wujud cair. Ketika air dipanaskan
pada suhu 100°C akan berubah menjadi uap air, maka uap air dalam wujud gas.
Materi
Unsur Senyawa
a
Homogen Heterogen
Molekul
Atom Molekul
Koloid Suspensi
1. Unsur
Unsur merupakan zat tunggal yang tidak dapat dibagi lagi menjadi bagian yang lebih
sederhana di mana akan tetap mempertahankan karakteristik asli dari unsur tersebut.
Unsur di alam dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu unsur logam dan nonlogam. Contoh
unsur logam adalah besi, emas, seng, dan contoh unsur nonlogam adalah karbon, nitrogen,
dan oksigen. Unsur logam dan nonlogam memiliki perbedaan sifat fisika dan kimia.
3. Campuran
Campuran adalah suatu materi yang terdiri atas dua zat atau lebih dan masih
mempunyai sifat zat asalnya.
Ciri- ciri campuran: a. Tersusun dari beberapa zat
b. Sifat campuran sama dengan sifat gabungan zat penyusunnya
Contoh campuran dalam kehidupan sehari –hari adalah teh,minuman kopi,udara
b. Campuran Heterogen
Campuran Heterogen adalah campuran yang komposisi penyusunnya tidak
sama.Campuran Heterogen dibedakan menjadi 2,yaitu :
1. Koloid, adalah campuran heterogen yang partikel penyusunnya sangat kecil.
Contoh: Asap,kabut,agar-agar.
2. Suspensi,adalah campuran heterogen yang partikel penyusunnya bisa dilihat
dengan mikroskop biasa.
Contoh: air kapur,air keran
1. Asam
Ciri –ciri dari larutan asam:
a) Rasanya asam.
b) Dapat menimbulkan korosif.
c) Mengubah warna kertas lakmus biru menjadi merah.
d) Mempunyai Ph kurang dari 7.
e) Dalam air akan akan melepaskan ion H+
Berdasarkan asalnya, asam dikelompokkan dalam 2 golongan, yaitu asam organik dan
asam anorganik. Asam organik umumnya bersifat asam lemah, korosif, dan banyak
terdapat di alam. Asam anorganik umumnya bersifat asam kuat dan korosif. Karena
sifat-sifatnya itulah, maka asam-asam anorganik banyak digunakan di berbagai
kebutuhan manusia
Contoh asam dalam kehidupan sehari-hari:
Tabel asam dalam kehidupan sehari-hari :
Hujan asam
Hujan asam terjadi bila kadar gas belerang dioksida ( SO2 ) dan Nitrogen oksida ( NO )
diatmosfer sangat tinggi akan bersenyawa dengan air membentuk asan sulfat dan asam
nitrat, serta asam lain. Jika terjadi hujan , air yang dihasilkan bersifat lebih asam dari
normal.
2. Basa
Ciri – ciri dari larutan basa:
a. Terasa licin di kulit.
b. Bersifat Kaustik (merusak kulit)
c. Berasa agak pahit.
d. Mengubah kertas lakmus merah menjadi biru.
e. Mempunyai Ph lebih dari 7.
f. Dalam air akan akan melepaskan ion hidroksida (OH-)
Contoh Basa dalam kehidupan sehari-hari:
Tabel basa dalam kehidupan sehari-hari
3. Garam
Orang mengalami sakit perut disebabkan asam lambung yang meningkat. Untuk
menetralkan asam lambung (HCl) digunakan antacid. Antacid mengandung basa yang dapat
menetralkan kelebihan asam lambung (HCl). Umumnya zat-zat dengan sifat yang
berlawanan, seperti asam dan basa cenderung bereaksi membentuk zat baru. Bila larutan
asam direaksikan dengan larutan basa, maka ion H+ dari asam akan bereaksi dengan ion OH-
dari basa membentuk molekul air.
H+ (aq) + OH- (aq) —> H2O (ℓ)
Asam Basa Air
Karena air bersifat netral, maka reaksi asam dengan basa disebut reaksi penetralan. Ion-ion
ini akan bergabung membentuk senyawa ion yang disebut garam. Bila garam yang terbentuk
ini mudah larut dalam air, maka ion-ionnya akan tetap ada di dalam larutan. Tetapi jika
garam itu sukar larut dalam air, maka ion-ionnya akan bergabung membentuk suatu endapan.
Jadi, reaksi asam dengan basa disebut juga reaksi penggaraman karena membentuk senyawa
garam.
Asam + Basa —> Garam + Air
Asam klorida + Natrium hidroksida —> Natrium klorida + air
HCl (aq) + Na OH (aq) —> Na Cl (aq) + H2O (ℓ)
Asam Basa Garam Air
Walaupun reaksi asam dengan basa disebut reaksi penetralan, tetapi hasil reaksi
(garam) tidak selalu bersifat netral. Sifat asam basa dari larutan garam bergantung pada
kekuatan asam dan basa penyusunnya. Garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat
bersifat netral, disebut garam normal, contohnya NaCl dan KNO3. Garam yang berasal dari
asam kuat dan basa lemah bersifat asam dan disebut garam asam, contohnya adalah NH4 Cl.
Garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat bersifat basa dan disebut garam basa,
contohnya adalah CH3COONa.
Contoh asam kuat adalah HCl, HNO3, H2SO4. Adapun KOH, NaOH,
Ca(OH)2 termasuk basa kuat.
D. PEMISAHAN CAMPURAN
Untuk memperoleh zat murni, penyusunnya campuran tersebut harus dipisahkan. Zat-
zat dalam campuran tersebut dapat dipisahkan secara fisika. Prinsip pemisahan campuran
didasarkan pada perbedaan sifat-sifat fisis zat penyusunnya, seperti wujud zat, ukuran
partikel, titik leleh, titik didih, sifat magnetik, kelarutan, dan lain sebagainya. Metoda
pemisahan campuran banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari seperti untuk
penjernihan air, pemisahan garam, analisis logam berat, dan sebagainya. Beberapa metoda
pemisahan campuran yang sering digunakan antara lain penyaringan (filtrasi), sentrifugasi,
sublimasi, kromatografi, dan distilasi.
1. Filtrasi (Penyaringan)
Salah satu metoda pemisahan yang paling sederhana adalah dengan menggunakan
metoda filtrasi (penyaringan). Penyaringan dilakukan untuk memisahkan zat dari suatu
campuran. Prinsip kerja penyaringan didasarkan pada perbedaan ukuran partikel zat-zat
yang bercampur, umumnya untuk memisahkan padatan dari cairan. Alat utama dalam
penyaringan adalah suatu penyaring dari bahan berpori yang dapat dilewati partikel-
partikel kecil, tetapi menahan partikel yang lebih besar. Penyaringan adalah metode
pemisahan campuran yang digunakan untuk memisahkan cairan dan padatan yang tidak
larut berdasarkan pada perbedaan ukuran partikel zat-zat yang bercampur.
2. Sentrifugasi
Metode jenis ini sering dilakukan sebagai pengganti filtrasi jika partikel padatan
sangat halus dan jumlah campurannya lebih sedikit. Metode sentrifugasi digunakan secara
luas untuk memisahkan sel-sel darah dan sel-sel darah putih dari plasma darah. Dalam hal
ini, padatan adalah sel-sel darah yang akan mengumpul di dasar tabung reaksi, sedangkan
plasma darah berupa cairan berada di bagian atas.
3. Destilasi (Penyulingan)
Pemisahan campuran dengan cara destilasi (penyulingan) banyak digunakan dalam
kehidupan sehari-hari maupun dalam kegiatan industri. Pemisahan campuran dengan cara
penyulingan digunakan untuk memisahkan suatu zat cair dari campurannya. Prinsip
kerjanya didasarkan pada perbedaan titik didih dari zat cair yang bercampur sehingga saat
menguap, setiap zat akan terpisah.
5. Sublimasi
Prinsip kerja metode pemisahan campuran dengan cara sublimasi adalah didasarkan
pada campuran zat yang memiliki satu zat yang dapat menyublim (perubahan wujud padat
ke wujud gas), sedangkan zat yang lainnya tidak dapat menyublim. Contohnya, campuran
iodin dengan garam dapat dipisahkan dengan cara sublimasi.
E. SIFAT FISIKA DAN KIMIA
1. Sifat Fisika
Sebelum lebih jauh membahas tentang perubahan materi (benda) perlu kita ketahui
tentang sifat-sifat zat terlebih dahulu. Sifat-sifat benda sangat penting diketahui, untuk
membedakan perubahan-perubahan yang terjadi pada benda. Sifat-sifat benda secara garis
besar dibedakan menjadi sifat fisika dan sifat kimia, Sifat fisika adalah merupakan sifat
yang yang bekaitan dengan keadaan fisik suatu zat. Sifat fisika termasuk didalamnya
bentuk, warna, bau, kekerasan, titik didih, titik beku, titik leleh, daya hantar, ukuran
partikel dan massa jenis (densitas). Massa jenis merupakan hasil bagi antara massa dan
volume sebuah benda. Yang dirumuskan:
Keterangan:
ρ = massa jenis (satuannya kg/m3
m = massa zat (dalam kg atau gram)
V = volume zat (dalam m3)
- Benda dalam keadan tenggelam jika massa jenis benda lebih besar di
bandingkan massa jenis air.
- Benda dalam keadan melayang jika massa jenis sama dengan massa jenis
air.
- Benda dalam keadan terapung jika massa jenis benda lebih kecil di
bandingkan massa jenis air.
2. Sifat Kimia
Sifat kimia merupakan sifat zat yang berhubungan dengan mudah atau sukarnya zat
untuk bereaksi kimia. Salah satu contohnya adalah besi. Besi sebelum berkarat adalah
unsur Fe, tetapi besi setelah berkarat berubah menjadi senyawa Fe 2O3. Yang
menyebabkan besi itu berkarat adalah reaksi antara logam dan oksigen. Ini
menunjukkan bahwa besi memilki sifat kimia yang sangat besar sehinga mudah
bereaksi kimia dengan benda yang ada disekitarnya. Sifat kimia yang di miliki suatu
benda: mudah terbakar,busuk dan asam,berkarat,mudah meledak,beracun
3. Perubahan Fisika
Materi yang ada di alam ini dapat mengalami perubahan. Perubahan materi
dibedakan menjadi dua macam, yaitu perubahan yang menghasilkan zat baru dan
perubahan yang tidak menhasilkan zat baru. Perubahan yang terjadi pada suatu zat
yang tidak menghasilkan zat yang baru disebut perubahan fisika. Perubahan fisika
hanya bersifat sementara dan zat-zat yang bereaksi dapat dengan mudah kembali ke
bentuk asalnya selain itu komposisi materi itu juga tidak berubah. Misalnya air berubah
menjadi es batu. Baik dalam bentuk es maupun dalam bentuk cair keduanya tetaplah
air, yaitu H2O. Contoh perubahan fisika dan perubahan kimia antara lain menguap,
mengembun, mencair, membeku, menyublim, melarut, serta perubahan bentuk.
Contoh perubahan fisika:
1. perubahan wujud yang dialami oleh benda,
2. proses terjadinya hujan,
3. adanya embun pagi akibat udara dingin malam hari
4. Perubahan Kimia
Perhatikan, apabila kayu dibakar, apakah kayu sebelum dan setelah dibakar akan
menghasilkan zat yang sama? Kayu sebelum dibakar mengandung serat selulosa, tetapi
setelah dibakar berubah menjadi arang atau karbon. Dengan demikian, dari proses
pembakaran kayu diperoleh zat baru yang memiliki sifat berbeda dengan zat
sebelumnya. Proses pembakaran kayu yang mengakibatkan terbentuknya zat baru
merupakan salah satu contoh perubahan kimia. Perubahan kimia adalah perubahan zat
yang dapat menghasilkan zat baru dengan sifat kimia yang berbeda dengan zat asalnya.
Zat baru yang terbentuk dalam perubahan kimia disebabkan adanya perubahan
komposisi materi. Perubahan tersebut dapat berupa penggabungan sejumlah zat atau
peruraian suatu zat. Berlangsungnya perubahan kimia dapat diketahui dengan ciri-ciri
sebagai berikut.
Terbentuknya gas
Terbentuknya endapan
Terjadinya perubahan warna
Terjadinya perubahan suhu