Anda di halaman 1dari 23

Unit

8
Zat dan Kalor

A. Pegaruh Kalor terhadap Zat


B. Kesetaraan Kalor
C. Pemuaian Zat
D. Perpindahan Kalor

Fisika untuk Kelas X SMA


Diskusi
Peristiwa perubahan suhu dan perubahan
wujud zat akibat perpindahan kalor sering
Anda alami dalam kehidupan sehari-hari.
Akan tetapi, tahukah Anda perbedaan suhu
dan kalor? Apakah akibat-akibat dari
perubahan suhu dan perpindahan kalor pada
suatu zat? Diskusikan bersama teman Anda.
Tampilkan hasil diskusi Anda di depan kelas.
A. Pengaruh Kalor terhadap Zat

Kalor adalah energi yang dipindahkan oleh benda ke benda lain karena perbedaan suhu.
Suhu adalah derajat panas atau dinginnya sebuah benda.
Satu kalori adalah banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu satu gram air sebesar 1°C.
1. Pengaruh Kalor terhadap Kenaikan Suhu Zat
Contoh
a. Kalor Jenis
Tentukan banyaknya kalor yang dibutuhkan untuk
Kalor jenis adalah banyaknya kalor yang memanaskan air sebanyak 2 kg dari suhu 20°C hingga
diperlukan suatu zat untuk menaikkan suhu mencapai titik didihnya, yaitu 100°C. Diketahui kalor
1 kg zat tersebut sebesar 1°C. jenis air 4,2 kJkg–1°C–1.
Q Jawab:
c atau Q  mcT m = 2 kg, c = 4,2 kJkg–1°C–1
mT
ΔT= 100 °C – 20 °C = 80 °C
Alat yang digunakan untuk mengukur kalor Dengan menggunakan persamaan;
jenis suatu zat adalah kalorimeter. Q = mcΔT
= (2 kg) (4,2 kJkg–1°C–1) (80 °C)
= 672 kJ
b. Kapasitas Kalor Contoh
Kalor jenis air 1 kalg–1°C–1. Tentukanlah kapasitas kalor
Kapasitas kalor (C) dapat didefinisikan sebagai dari 5 liter air dalam satuan J°C–1, jika 1 kal = 4,2 J.
banyaknya kalor yang diperlukan suatu zat Jawab:
untuk menaikkan suhu sebesar 1°C. Diketahui: 1 kal = 4,2 J; Kalor jenis air (ca) = 1 kalg–1°C–1
Q = 4.200 Jkg–1 °C–1; Massa air (ma) = 5 liter = 5 kg
mc  C  atau Q  C T
T Diperoleh: C = m c = (5 kg) (4.200 Jkg–1·°C–1)
= 21.000 J°C–1 = 21 kJ°C–1
2. Pengaruh Kalor terhadap Perubahan Wujud Zat
a. Proses Melebur dan Membeku
Perubahan wujud zat dari padat menjadi cair Kalor yang dilepaskan ketika zat membeku disebut kalor
disebut mencair atau melebur, sebaliknya laten pembekuan atau kalor beku (L).
perubahan wujud zat dari cair menjadi padat
disebut membeku. Kalor lebur suatu zat dapat didefinisikan sebagai kalor
yang diperlukan oleh satu satuan massa zat untuk
Kalor yang dibutuhkan untuk melebur disebut melebur seluruhnya pada titik leburnya.
kalor laten peleburan atau kalor lebur (L).
Q
L atau Q  mL
m
b. Proses Menguap dan Mengembun Contoh
Menguap merupakan proses perubahan wujud dari Dengan menggunakan data kalor uap pada Tabel
cair menjadi uap. 8.1 (di buku Fisika X SMA halaman 208),
Mendidih adalah proses penguapan yang terjadi tentukan banyaknya kalor yang dibutuhkan untuk
di seluruh bagian zat cair. menguapkan 0,5 kg air pada suhu 100°C sehingga
Kalor uap suatu zat didefinisikan sebagai kalor yang seluruhnya menjadi uap pada suhu 100°C.
dibutuhkan oleh satu satuan massa zat untuk Jawab:
menguap pada titik uapnya. Diketahui: L = 2,26 × 106 Jkg–1 dan m = 0,5 kg
Kalor yang dibutuhkan:
Kalor embun suatu zat didefinisikan sebagai kalor Q = m L = (0,5 kg) (2,26 × 106 Jkg–1) = 1,13 × 106 J
yang dilepaskan oleh suatu satuan massa zat untuk
mengembun pada titik embunnya.

L
Q
m
atau Q  mL L A T I HAN
Energi yang dibutuhkan untuk mencairkan 1 kg es
Pernahkan Anda mendengar istilah titik didih bersuhu 0°C sama dengan energi yang dibutuhkan
dan titik didih normal? Coba jelaskan kedua sebuah kendaraan bermassa 336 kg untuk bergerak
istilah tersebut di depan kelas. dengan percepatan 1 ms–2 sejauh 1 km. Samakah
kedua bentuk energi tersebut? Jelaskan.
c. Hubungan antara Perubahan Suhu dan Perubahan Wujud Benda

1. Proses A–B
Suhu es –T1°C menyerap kalor sebesar Q1 sehingga
suhunya menjadi 0°C, dan tetap berwujud es.
Q1  mes ces Tes  mes ces  0   T1    mes cesT1

2. Proses B–C
Terjadi perubahan wujud dari es (0°C) menjadi air
(0°C), pada suhu tetap.
Q2  mes L (kalor lebur)
3. Proses C–D Bangkit Karakter
Suhu air 0 °C naik hingga mencapai suhu 100°C, tetapi
masih dalam wujud cair. Ketelitian harus diperhatikan baik dalam
Q3  mair cair Tair  mair cair  100C  0C   mair cair 100C tindakan maupun sikap. Pada saat
menerapkan konsep perumusan materi
4. Proses D–E terhadap latihan soal diperlukan
Terjadi perubahan wujud dari air (100°C) menjadi uap ketelitian agar tidak terjadi kesalahan
(100°C), pada suhu tetap. dalam memecahkan soal tersebut.
Q4  mair L  kalor uap 
a
d. Perubahan Fase Zat

1. Jika wujud padat (es) dipanaskan pada tekanan rendah, di bawah


tekanan titik tripelnya, es tidak akan melebur, tetapi langsung menjadi
uap. Peristiwa tersebut dinamakan sublimasi.

2. Di bawah titik didih normalnya atau di bawah titik kritis C, jika tekanan b
permukaan zat cair diturunkan untuk suhu tetap (di bawah suhu
100°C), wujud cair (air) akan dapat berubah menjadi uap.

3. Di bawah titik tripel, wujud padat pada suhu tetap dapat berubah
menjadi wujud cair, dengan menambah tekanannya. Penambahan
tekanan akan dapat mencairkan es. Proses sebaliknya juga dapat
terjadi, yaitu pada suhu tetap di bawah titik tripelnya, jika tekanan zat c
cair diturunkan, akan terjadi perubahan wujud cair menjadi wujud
padat.

Kerjakan
Uji Materi 8.1 halaman 212,
buku Fisika untuk Kelas X SMA
B. Kesetaraan Kalor
1. Kesetaraan Kalor Mekanik

Air di dalam silinder diaduk oleh sudu-sudu yang dapat
berputar karena dihubungkan dengan sebuah massa M. Pada
saat M dilepaskan, tali yang dihubungkan dengan katrol akan
memutar sudu-sudu di dalam silinder. Sudu-sudu bergesekan
dengan air sehingga menaikkan suhu air. Berdasarkan kenaikan
suhu air tersebut dapat dihitung besarnya kalor yang diterima
oleh air.
Dari hasil percobaan tersebut, Joule mendapatkan
kesetaraan kalor mekanik, yaitu 1 kalori = 4,186 joule dan
sering dibulatkan 1 kal = 4,2 J.
Percobaan yang dilakukan oleh Joule menunjukkan
hubungan antara energi mekanik atau usaha yang dilakukan
oleh benda bermassa M terhadap besarnya kalor yang
dihasilkan oleh gesekan sudu-sudu dan air.
2. Asas Black
Asas Black menyatakan bahwa kalor yang dilepaskan oleh sebuah benda sama dengan kalor
yang diterima oleh benda yang lain. Dengan menggunakan asas Black, kalor jenis suatu zat
dapat ditentukan dengan menggunakan kalorimeter.

Qlepas (logam)  Qterima ( air )


 Jika suhu awal logam adalah , suhu
 mcT  log am   mcT  air awal air , dan suhu kesetimbangan
termalnya .
mL cL TL  ma ca Ta

mL cL  TL  Tt   ma ca  Tt  Ta 
Bangkit Karakter
Ketika sedang menyusun peralatan
Kegiatan aktivitas ilmiah, hati-hati dalam
menggunakan peralatan tersebut.
Untuk mengetahui fungsi kalorimeter
Gunakan perlatan dengan baik dan
dalam menentukan kalor jenis zat,
benar agar tidak terjadi kesalahan,
pelajari Aktivitas Ilmiah 8.1.
perhatikan langkah kerja dengan teliti.
Contoh
L A T I HAN
Di dalam sebuah gelas terdapat air teh sebanyak 60 mL dengan Pemanas listrik yang memiliki daya 2,5 W akan
suhu 80 °C. Kemudian, ke dalam gelas tersebut ditambahkan air
digunakan untuk memanaskan 2 kg zat cair yang
sebanyak 40 mL bersuhu 5°C . Jika diketahui kalor jenis air teh
sama dengan kalor jenis air dingin, tentukanlah suhu campuran suhunya adalah 17 oC. Hitunglah energi yang
air tersebut. dibutuhkan untuk menaikkan suhu air hingga
Jawab: mencapai titik didih dan waktu yang diperlukan
Diketahui: mteh = 60 mL; Tteh = 80°C untuk mencapai titik didih zat cair tersebut.
mair = 40 mL; Tair = 5°C; cteh= cair
Jika suhu akhir campuran adalah Tc, diperoleh
Qlepas(teh) = Qterima(air es)
mteh cteh (Tteh – Tc) = mair cair (Tc – Tair)
60 mL (80 °C –Tc) = 40 mL (Tc – 5 °C)
4.800 °C – (60Tc) = (40 Tc) – 200 °C
100 Tc = 5.000 °C  Tc = 50 °C Kerjakan
Jadi, suhu campuran air teh dan air dingin menjadi 50 °C. Uji Materi 8.2 halaman 217,
buku Fisika untuk Kelas X SMA
C. Pemuaian Zat
Zat tersusun atas atom. Kumpulan atom-atom membentuk molekul. Molekul-molekul pembentuk zat
senantiasa bergerak dan menimbulkan gaya tarik-menarik. Jika zat dipanaskan, gerakan molekul-
molekulnya makin cepat. Hal tersebut menyebabkan terjadinya dorongan antara satu molekul dan
molekul yang lain sehingga jarak antarmolekulnya menjadi lebih besar. Molekul-molekul akan
menempati ruang yang lebih besar. Peristiwa tersebut dinamakan pemuaian.
1. Pemuaian Zat Padat
a. Pemuaian Panjang
Untuk membedakan sifat muai berbagai macam zat, digunakan konsep
koefisien muai dan untuk pemuaian panjang disebut koefisien muai
panjang. Koefisien muai panjang didefinisikan sebagai perbandingan
antara pertambahan panjang batang dari panjangnya semula untuk setiap
kenaikan suhu sebesar satu satuan suhu.

Koefisien muai panjang    t  0 t  0  1   T 
0 T
b. Pemuaian Luas
  Sebuah bidang pada suhu , memiliki luas . Jika terjadi kenaikan
suhu pada bidang tersebut sebesar T sehingga suhunya menjadi ,
bidang akan mengalami pertambahan luas sebesar A sehingga
luas bidang menjadi
A   A0 T

At  A0  1  T 
c. Pemuaian Volume
  Pemuaian ruang atau pemuaian volume merupakan perkalian
panjang dikalikan panjang dikalikan panjang, atau panjang pangkat
tiga. Sebuah kubus pada suhu , volumenya . Jika terjadi kenaikan suhu
pada benda yang berupa kubus tersebut sebesar T sehingga suhunya
menjadi , pertambahan volume kubus menjadi V.

Vt  V0  1  T 
d. Manfaat Pemuaian

1. Mengeling pelat logam


Mengeling, yaitu menyambung dua pelat dengan menggunakan paku keling.
2. Bimetal
Setiap logam memiliki koefisien muai yang berbeda sehingga dapat
dimanfaatkan untuk dibuat sebuah keping bimetal. Bimetal berfungsi sebagai
sakelar otomatis pada beberapa peralatan elektronik.

e. Permasalahan Akibat Pemuaian


Dalam kehidupan sehari-hari, permasalahan yang paling umum akibat pemuaian adalah
pecahnya kaca-kaca jendela pada musim panas. Peristiwa tersebut dapat terjadi karena
kaca jendela tidak diberi ruang yang cukup untuk memuai ketika udara panas pada siang
hari. Cara mengatasinya adalah dengan membuat kaca jendela sedikit lebih kecil dari
ukuran tempat kaca tersebut.
2. Pemuaian Zat Cair dan Gas
Bangkit Karakter
a. Pemuaian Zat Cair
Dalam melakukan aktivitas ilmiah
Kegiatan dibutuhkan kerja sama satu sama
lain agar hasil pengamatan yang
Untuk mengetahui pemuaian pada zat cair, diperoleh dapat maksimal.
pelajari Aktivitas Ilmiah 8.2.

Berdasarkan hasil pengamatan, alkohol mengalami pertambahan volume


paling besar, diikuti oleh air, dan yang paling kecil pemuaiannya adalah
raksa. Pertambahan volume tersebut dapat dituliskan sebagai berikut

V   V0 T   V0  T1  T0 
Setelah suhunya naik, volumenya menjadi

Vt  V0  V Vt  V0  1   T 
b. Pemuaian Gas
1) Pengaruh Suhu terhadap Volume Gas
Untuk tekanan (P) tetap, kenaikan suhu gas akan meningkatkan volume gas.
Vt  V0  1   T 

 T 
Vt  V0 1  
 273 
2) Pengaruh Suhu terhadap Tekanan
1  T 
Pt  P0  1   T   C 1 Pt  P0  1  
273  273 
3) Pengaruh Tekanan terhadap Volume Gas
P V = tetap P1 V1  P2 V2

Kerjakan
Uji Materi 8.3 halaman 217,
buku Fisika untuk Kelas X SMA
D. Perpindahan Kalor
Pernahkah Anda merasakan panas ketika berjalan di siang hari?
Darimana sumber panas tersebut? Sumber panas yang Anda rasakan
berasal dari Matahari. Matahari merupakan sumber energi panas yang
sangat besar. Matahari selalu memancarkan energi panas setiap hari
tanpa henti, lalu dari mana atau siapa yang menjadikan sumber energi
Matahari? Hanya Tuhan Yang Maha Pencipta langit dan Bumi beserta
isinya dan Tuhan Yang Maha Mengetahui segala kebenarannya.
Bangkit Karakter
Kegiatan Dalam menyusun perlatan praktikum Anda
harus hati-hati agar tidak terjadi kesalahan
Untuk mempelajari perpindahan kalor, pelajari
ketika proses pengamatan berlangsung.
Aktivitas Ilmiah 8.3.
Tumbuhkan sikap kerjasama, sabar, dan teliti
1. Konduksi dalam melakukan setiap aktivitas ilmiah.
Konduksi adalah perpindahan kalor melalui zat perantara dan
selama terjadi perpindahan kalor tidak disertai dengan T2  T1 T
perpindahan partikel-partikel zat perantaranya. Perpindahan
H  kA  kA
 
kalor secara konduksi per satuan waktu adalah
2. Konveksi
Perpindahan kalor secara konveksi disertai gerakan massa atau gerakan partikel-partikel zat
perantaranya. Perpindahan tersebut terjadi karena adanya perbedaan massa jenis.
H  hA  T2  T1   h A T
Untuk menentukan besarnya kalor yang dilepaskan dalam selang waktu tertentu dapat
digunakan persamaan:
QHt

3. Radiasi
Energi yang dihasilkan oleh Matahari dapat sampai ke Bumi karena radiasi. Radiasi adalah
perpindahan kalor dalam bentuk gelombang elektromagnetik.

Laju rambatan kalor per satuan luas P  e T 4


Untuk menentukan besarnya kalor atau energi yang dipancarkan oleh suatu benda dapat digunakan
persamaan:
W  P At  e T At
4

Besarnya kalor yang dipancarkan oleh benda ke lingkungannya akan memenuhi persamaan:
W  e  T 4  T04  At
Contoh
L A T I HAN
Seorang anak tanpa pakaian suhu kulitnya 36°C dan berada di Ketika belajar di SMP, Anda telah mempelajari
suatu ruangan yang suhunya 29°C. Jika luas seluruh
proses terjadinya angin laut. Dapatkah Anda
permukaan badannya 1 m2 dan diketahui koefisien konveksi
termal udara di sekitar tubuh anak tersebut 8 Js–1m–2°C–1, menjelaskan proses terjadinya kedua angin
tentukan laju rambatan kalor dari tubuh anak itu ke udara tersebut ditinjau dari aspek konveksi?
sekelilingnya. Diskusikanlah dengan teman-teman Anda.
Jawab: Kemudian, presentasikan hasil diskusi yang Anda
Diketahui: h = 8 Js–1m–1°C–1 peroleh.
A = 1 m2
T = 36°C – 29°C = 7°C
Maka diperoleh:
H = h A T = (8 Js–1m–2°C–1) (1 m2) (7 °C) = 56 Js–1
Jadi, laju rambatan kalor dari badan anak ke lingkungannya
sebesar
56 Js–1. Kerjakan
Uji Materi 8.4 halaman 237,
buku Fisika untuk Kelas X SMA
Kesimpulan

Carilah informasi tentang


Fluida Statis:
Situs
http://sidikpurnomo.net/kalo
r-dan-perubahan-wujud-zat.h
tml
http://
id.wikibooks.org/wiki/Rumus-
Rumus_Fisika_Lengkap/Kalor

Kegiatan
Lakukan Eksplorasi Fisika halaman 237, Kemukakanlah pertanyaan atau pendapat
buku Fisika untuk Kelas X SMA. Anda tentang materi pembelajaran unit ini.
KUIS
1. Jarak sambungan antara dua rel kereta api pada suhu 20°C adalah 11 mm. Jika
setiap rel panjangnya 20 meter dan terbuat dari besi, dengan = 1,1 × 10–5 °C–1, pada
suhu berapakah kedua sambungan rel tersebut akan berimpit?
2. Sebuah mobil berwarna hitam berada di bawah terik sinar Matahari. Luas
permukaan mobil yang mendapatkan penyinaran 2 m2 sehingga suhunya mencapai
47 °C. Jika suhu udara di sekelilingnya 27°C, dan mobil dianggap benda hitam
sempurna, hitung besarnya energi radiasi yang dipancarkan oleh mobil ke
lingkungan dalam waktu 1 menit.

Kerjakan
Uji Kompetensi Unit 8 halaman 238 – 242,
buku Fisika untuk Kelas X SMA
- Terima Kasih -

“Yang payah pada orang-orang yang ingin memperbaiki


dunia adalah mereka tidak memulainya dari diri sendiri.”

Thornton Wilder
Referensi

www.wlne.images.worldnow.com
www.orkadventures.files.wordpress.com
www.id.wikipedia.org
www.kfk.kompas.com
www.datasoal.com
www.smpn5solo.net
Dokumentasi penerbit
Created by:
Yulistya Pratiwi
Rani A. Sujadi

Anda mungkin juga menyukai