Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN PEMUAIAN ZAT PADAT

A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1. Tujuan Praktikum
a. Mengetahui terjadinya pemuaian zat padat
b. Menentukan besar pemuaian zat padat
2. Waktu
Tangga l : Rabu, 7 April 2021
Pukul : 11.00-15.00
3. Tempat
a. Luwung RT 07/RW 02 Sarirogo Sidoarjo Jawa Timur
b. Jember

B. ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM


1. Penggaris plastik
2. Penggaris besi
3. Kertas
4. Bolpoin
5. Sinar matahari

C. LANDASAN TEORI
Pemuaian merupakan perubahan panjang benda yang terjadi beberapa faktor salah
satunya adalah perubahan suhu (Joseph, 1978). Pemuaian panjang terjadi ketika suatu
benda diberikan kalor sehingga suhunya mengalami kenaikan. Benda tersebut pada
awalnya memiliki panjang awal L0 dengan suhu T0 kemudian benda akan dipanaskan
sehingga akan mengalami perubahan suhu dan mengalami perubahan panjang menjadi L.
Pemuaian panjang ini berbanding lurus dengan panjang awal dan kenaikan suhu,
sehingga faktor ketidak sebandingan dinyatan sebagai α.
∆ L=α L 0 ∆ T
Dengan α merupakan koefisien muai panjang yaitu perubahan penjang dibagi
perubahan suhu (Sears dan Zemansky, 1982). Nilai koefisien panjang ini berubah sesuai
dengan jenis zat. Dengan begitu perubahan panjang dapat didefinisikan sebagai berikut
L=L 0(1+∝ ∆ T )
Dalam melakukan praktikum, temperatur tidak selalu tetap dan bahkan berubah-
ubah sehingga diberikan koreksi akibat temperatur yaitu sebagai berikut
α (T 0−T )
ct=
L
Dengan αmerupakan koefisien pemuaian suhu, T0 merupakan suhu ketika
pengukuran dan T adalah suhu standar dengan L adalah bacaan pada pita ukur.
D. PROSEDUR PRAKTIKUM
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Mengukur panjang awal penggaris dengan menggambar garis di kertas sesuai
dengan panjang awal penggaris
3. Meletakkan penggaris di luar ruangan dan dipastikan terkena cahaya matahari.
4. Mengukur suhu ketika penggaris mulai diletakkan di luar ruangan.
5. Praktikum dilakukan selama hampir 3 jam
6. Setelah hampir selesai, mengukur suhu untuk suhu akhir
7. Mengambil penggaris dan menggambarkan garis pada kertas semula
8. Mengamati panjang akhir penggaris setelah diletakkan di luar ruangan.

E. HASIL PENGAMATAN

No. Benda L0 (m) L (m) ∆ L (m) T0 (℃ ¿ T (℃ ¿ ∆ T (℃)


1. Penggaris 0,306 0,306 0
Plastik
2. Penggaris 0,226 0,226 0 30 29 -1
Besi

F. ANALISA DATA
1. Penggaris Plastik
L=L 0 ( 1+α ∆T )
0,306=0,306 ( 1+α )
1=1

2. Penggaris Besi
Koefisien muai panjang dari penggaris besi adalah sebagai berikut
L=L 0 ( 1+α ∆T )
0,226=0,226 ( 1+α (−1) )
1=1−α
0=α
Dengan koreksi temperatur sebagai berikut
α (T 0−T )
ct=
L
0(29−25)
ct=
0,226
0× 4
ct=
0,226
ct=0

G. PEMBAHASAN
Pada percobaan pertama yaitu percobaan menggunakan penggaris plastik dengan
panjang awal 0,306 m dan panjang akhir 0,306 m dilakukan dengan suhu awal …. dan
suhu akhir… Dari hasil percobaan tersebut dapat diketahui bahwa tidak terjadi perubahan
panjang, dan perubahan suhu. Sehingga koefisien muai panjang yang didapatkan pada
percobaan penggaris plastik adalah… dengan koreksi temperatur ….
Pada percobaan kedua menggunakan penggaris besi dengan panjang awal 0,226
m dan panjang akhir 0,226 m mengalami perubahan suhu sebesar −1 ℃ yaitu dengan
suhu awal 30 ℃ dan suhu akhir 29 ℃. Dari hasil percobaan tersebut diketahui bahwa
tidak terjadi perubahan panjang bahkan terjadi penurunan suhu. Sehingga koefisien muai
suhu yang didapat adalah 0 dengan koreksi temperatur 0.
Sesuai dengan hasil percobaan didapatkan bahwa tidak terjadi perubahan panjang
pada penggaris plastik maupun pada penggaris besi. Bahkan pada percobaan penggaris
besi suhu semakin menurun, padahal syarat suatu benda mengalami pemuaian adalah
suhu mengalami kenaikan. Hal ini disebabkan karena pada hari percobaan dilakukan saat
langit mendung sehingga mengalami penurunan suhu.

H. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil praktikum, dapat disimpulkan bahwa pemuaian pada benda
tidak dapat terjadi ketika benda tersebut mengalami penurunan suhu. Hal ini ditandai
dengan tidak terjadinya perubahan panjang pada benda tersebut.

Anda mungkin juga menyukai