Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR 2

HUKUM JOULE

Nama : Muhammad Rendi Renaldi

NPM : 22410038

Grup : 1T2

Dosen : Ronny S.,S.STMT.,MBA.

Asisten Dosen : Ngadiyono,ST.

Dinan sapta O.,S.ST

POLITEKNIK STTT BANDUNG

TAHUN AJARAN 2023


Muhammad Rendi Renaldi (224100), Teknik Tekstil,

Politeknik STTT Bandung

Email: rendirenaldi1504@gmail.com

Phone : 082116377323

ABSTRAK
Jika suatu kawat yang dialiri listrik dimasukkan ke dalam sebuah bejana berisi zat cair,
maka akan terjadi perpindahan kalor dari listrik ke zat cair. Semakin lama diujikan, maka nilai
kalornya semakin tinggi dan suhu pada zat cair meningkat. Namun, bila kawat tidak dialiri
listrik, maka suhu pada zat cair akan tetap atau menurun.

. Dalam praktikum ini digunakan rumus Q=a . I 2 . R . T . Pada percoban Hukum Joule
dilakukan untuk membuktikan keberlakuan hukum kekekalan energy pada proses konservasi
energi listrik menjadi kalor.
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Dalam kehidupan sehari-hari kita menemukan beberapa alat yang menerapkan aplikasi
listrik. Beberapa alat yang menerapkan aplikasi listrik, seperti motor listrik. Panas joule
merupakan sesuatu yang tidak diinginkan akan tetapi pada aplikasi lainnya seperti
pemanggang listrik dan memanas listrik, energy listrik secara sengaja dikonversi menjadi
panas. Pada peralatan-peralatan yang menggunakan arus listrik sebagai sumber energinya,
apabila kita aktifkan dalam jangka waktu tertentu, maka akan timbul panas pada bagian
rangkaian listrik yang merupakan tempat atau pusat aktifitas arus listrik. Hal inilah yang
melatar belakangi percobaan tentang panas yang ditimbulkan oleh arus listrik.

1.2 TUJUAN PENELITIAN

1. Menentukan kalor yang ditimbulkan oleh arus listrik.


2. Mampu menggunakan Rumus yang diberikan dalam eksperimen.
BAB II

TEORI DASAR

1. PENGERTIAN ENERGI (JOULE)


Energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha (kerja) atau melakukan
suatu perubahan. Energi merupakan bagian dari suatu benda tetapi tidak terikat pada
benda tersebut. Energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, tetapi dapat dirubah
bentuknya. Energi juga disebut tenaga. Satuan energi menurut Satuan Internasional
(SI) adalah joule (J). Sedangkan satuan energi lain yaitu erg, kalori, dan kWh. Energi
bersifat fleksible, artinya dapat berpindah dan berubah.

2. PANAS DAN KALOR


Besaran yang menyatakan panas dinginnya suatu benda terhadap suatu ukuran
standar dinamakan temperature atau suhu. Energy panas yang di pindahkan dari satu
benda ke benda yang lain dinamakan kalor (Surya,2009).
Energi dalam yang dipindahkan dari suatu benda kebenda yang lain akibat
perbedaan suhu disebut kalor . kalor selalu mengalir dari benda bersuhu tinggi ke
benda bersuhu rendah (Surya,2009).

3. ARUS LISTRIK
 Arus listrik menimbulkan panas pada suatu kawat tahanan yang dialirinya, jika
kawat tahanan ini dimasukan dalam zat cair, maka akan terjadi perpindahan panas
dari kawat ke zat cair yang keadaannya lebih dingin. Maka banyaknya panas yang
ditimbulkan oleh aliran listrik sama dengan jumlah panas yang dihisap oleh zat
cair bersama tempatnya. (Kalorimeter).Panas yang ditimbulkan oleh arus listrik
adalah.
Q¿ a . I 2 . R .t

Keterangan : Q = jumlah panas yang ditimbul (dalam kalori)


I = kuat arus dan ampere
R = tahanan dalam ohm
t = waktu dalam detik
Sedangkan panas yang diterima calorimeter beserta isinya adalah

Q=H.(T a−T m)
Keterangan H : harga calorimeter dengan isinya
T a: temperature akhir calorimeter

T m: temperature mula-mula calometer

Dari persamaan-persamaan (1) dan (2) maka di dapat :

H.(T a−T m) = 0,24. I 2 . R .t

Dari persamaan (3) kecuali dapat dihitung jumlah kalor perampere


persekon,dapat juga dihitung tahanan dari kawat pemanas yang digunakan.

 Kesalahan utama dalam percobaan ini,terjadi dari pengukuran kuat arus I dan
temperature (T a−T m).Kesalahan dalam mengukur massa,tahanan dan waktu dapat
diabaikan terhadap kesalahan-kesalahan diatas.Dapat ditambahkan bahwa
pengukuran panas antar calorimeter dengan sekelilingnya selama percobaan
berlangsung dapat pula menyebabkan kesalahan-kesalahan.Bila temperature
calorimeter tidak begitu jauh bedanya dengan temperature ruangan dinyatakan
dalam rumus newton sebagai berikut.
T = -K (T C −T r).t
T : Kelebihan atau kekurangan temp sebagai akibat pengaruh ruangan (℃ ¿
K : konstanta pertukaran kalor
T c : temperature calorimeter rata-rata (℃ ¿
T r : temperature ruangan rata-rata (℃ ¿
T : selang waktu lamanya percobaan.

4. KALORIMETER
kalorimeter adalah suatu alat untuk memperlihatkan besarnya kalor jenis suatu zat.
Kalorimeter ini dilakukan berdasarkan Asas Black yang berbunyi :”Besarnya kalor yang
dilepaskan oleh sebuah benda yang suhunya lebih tinggi akan sama dengan kalor yang diterima
oleh benda yang bersuhu lebih rendah”.

5. ENERGI DAN DAYA LISTRIK


Hambatan (R) yang dialiri arus listrik (I) akan menimbulkan beda tegangan V antar
ujung-ujung dinyatakan P=VI. Karena V=IR, maka daya listriknya dapat dirumuskan menjadi
P=I2R. Bila aliran listrik mengalir selama t detik, maka dirumuskan W=I2Rt, dengan W =
energi yang dilepaskan oleh sumber tegangan (J), P = Daya listrik (watt), R = hambatan
(ohm), V = tegangan listrik (volt), dan I = arus listrik (Ampere).

BAB III
METODE EKSPERIMEN
1.1 ALAT DAN BAHAN
 Kalorimeter dengan pengaduknya
 Kawat tahanan (kawat pemanas)
 Stopwatch
 Termometer
 Amperemeter
 Tahanan geser
 Kawat penghubung
 Gelas ukuran
 Batu timbangan,neraca teknis
 Penghubung arus
 Sumber arus
 Slide regulator

1.2 LANGKAH EKSPERIMEN


a. Menentukan nilai air kilometer (H)
 Timbanglah calorimeter kosong dengan neraca teknis
 Isilah calorimeter dengan air kira-kira setengahnya
 Timbanglah calorimeter berisi air
 Timbanglah pengaduknya
 Ukuran volume bagian termometer yang terendam air didalam
calorimeter selama percobaan ini.

b. Rangkaian

 Susunlah rangkaian seperti diagram dibawah ini.


 Janganlah dihubungkan dengan sumber arus dulu sebelum mendapat
persetujuan asisten.
c. Percobaan pendahuluan : (menentukan harga K)

 Dinginkam calorimeter beserta airnya kira-kira 3 (℃ ¿ dibawah


temperature ruangan
 Amatilah dan catatlah temperature calorimeter dan air setiap setengah
menit,untuk beberapa menit (pertukaran panas dan udara sekitarnya )
 Catatlah keadaan ruangan (p,t,c) sebelum dan sesudah tiap percobaan
(calorimeter tetap pada tempatnya).

d. Percobaan sesungguhnya :

 Aturlah tahanan muka Rm sehingga didapat kuat arus yang pantas


(ditentukan asisten)
 Masukan kawat spiral kedalam calorimeter dan tunggulah sebentar
 Aduklah calorimeter dan tunggulah sebentar
 Baca dan catatlah temperature calorimeter dengan seksama sebelum
ada arus listrik
 Alirkan arus listrik dan adukalah calorimeter setiap saat
 Baca dan catat kuat arus serta temperature calorimeter setiap setengah
menit
 Catalah temperature ruang selama percobaan ini
 Jangan lupa mengaduk calorimeter perlahan-lahan dan teratur
(periodic)
 Hentikan arus jika temperature calorimeter telah naik kira kira 5 (℃ ¿

e. Percobaan akhir (menentukan harga k lagi )

 Catatlah temperature calorimeter setiap setengah menit selama


beberapa menit (calorimeter tetap didaakam)
 Jangan lupa mengaduk perlahan -lahan setiap saat
 Pada akhir catatlah temperature ruangan sekali lagi

f. Pengulangan dan penerapan :

 Ulangilah percobaan 11 sampai dengan 11 atau 12 dengan kuat arus


yang berlainan (ditentukan asisten)
 Periksalah setiap kuat arus yang dipakai dengan alat presisi
 Ukurlah beda tegangan antara kedua ujung tahanan a dan b untuk setiap
harga
 Ukur pula tegangan sumber arus

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Data Pecobaan

Berat cawan tanpa air : 85,0gram

Berat cawan ada air (H): 350,7gram

Suhu awal (Tm) : 28,12 ℃

Suhu akhir (Ta) : 27,81 ℃

Tegangan (Volt) : 16 V

Arus (I) : 1,8 A

Waktu (T) : 20 menit

B. Data Perhitungan
2
Q=a . I . R . T (Jumlah panas yang ditimbulkan)
a = T a−T m (perhitungan suhu akhir dan suhu awal)
V
R= (mencari tahanan dalam ohm)
I
 a = T a−T m
= 28,12 – 27,81
= 0,31 (℃ ¿
 I2 = 1,82
= 3,24 A
v
 R=
i
16
R= =0,1125 ohm
1,8
 T = 20 menit
2
 Q=a . I . R . T
Q=0 ,31 . 3 ,24 . 0,1125 . 20
Q=2.259 joule

C. Tugas Akhir
 Buatlah grafik antara temperature terhadap waktu untuk tiap-tiap percobaan
 Hitunglah perubahan temperature T a−T m pada rumus (2) dari grafik diatas
 Perlukah koreksi newton diadakan
 Hitunglah Q dengan memakai rumus (2)
 Hitunglah Q dengan hasil percobaan no.24 dan 25
 Hitunglah R dengan rumus (1) (Q dalam joule)
 Hitunglah R dengan rumus (1) (Q dalam kalori)
 Hitunglah tara kalor listrik dengan hasil-hasil perhitungan 4 dan
6.Bandingkan harga-harga yang didapat dengan yang dipakai pada rumus (1)
dan dengan literatur
 Bandingkan Q hasil pertayaan no.4 dengan pertayaan no.7.Berilah
penjelasan.
D. Jawaban

Waktu Suhu Waktu Suhu


1 28,12 11 27,81
2 28,06 12 27,81
3 28,00 13 27,81
4 27,94 14 27,81
5 27,94 15 27,81
6 27,87 16 27,81
7 27,87 17 27,81
8 27,87 18 27,81
9 27,87 19 27,81
10 27,81 20 27,81
2. Perhitungan menggunakan rumus (2) dari grafik diatas
Q = H( T a−T m)
= 350,7 (28,12 – 27,81)
= 350,7 . 0,31
= 108,7 j

3. Perlu,karena perhitungan berpengaruh pada lingkungan terhadap suhu benda yang


dihitung dengan menggunakan model koreksi newton yang berdasarkan hukum laju
pendinginan.Perubahan suhu terhadap waktu karena adanya laju pendinginan ini
merupakan fungsi eksponensial.Pada saat benda mendapatkan tambahan energi,maka
perhitungan koreksi newton yang optimal diambil menggunakan acuan suhu benda pada
pertengahan tengat waktu pengamatan.Perhitungan koreksi suhu melalui model yang
dihasilkan dalam penelitian ini menjadikan perhitungan parameter termofisika lainnya
lebih akurat.Dan koreksi newton juga diaplikasikan untuk kodisi suhu lingkungan yang
berubah-rubah,serta penentuan batas-batas keberlakuan koreksi ini khususnya untuk
selisih suhu benda dengan suhu lingkungan yang sangat ekstrim.

4. Perhitungan menggunakan rumus kedua


Q = H( T a−T m)
= 350,7 (28,12 – 27,81)
= 357,5 . 0,31
= 108,7 j

5. Menggunakan rumus R (tahanan dan ohm)


V
R=
I
16
= =0,1125 ohm
1, 8
6. Menggunakan rumus ke 1 (joule)
2
Q=a . I . R . T
Q=0 ,31 . 3 ,24 . 0,1125 . 20
Q=2.259 joule
7. Menggunakan rumus ke 1 (kalori)
2
Q=a . I . R . T
Q=0 ,31 . 3 ,24 . 0,1125 . 20
Q=2.259 K

8. Perbandingan perhitungan 4 dan 6


Ke 1 : Q = H( T a−T m)

= 350,7 (28,12 – 27,81)


= 350,7 . 0,31
= 108,7 j
Ke 2 : Q=a . I 2 . R . T
Q=0 ,31 . 3 ,24 . 0,1125 . 20
Q=2.259 K
(Perbandingan yang cukup jauh dri kedua hasil)

9. setelah mengamati dan mencari hasil perbandingan nya cukup jauh hal ini bahwa suhu
awal dan suhu akhir bisa berpengaruh terhadap waktu dan nilai.
BAB V
KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan tersebut didapatkan data bahwa hasil perhitungan 4 yaitu 108,7 j
dan hasil perhitungan 6 yaitu 2.259 K bisa diartikan perbandingan yang cukup jauh hal ini
terjadi karena suhu awal dan suhu akhir bisa berpengaruh terhadap waktu dan nilai.

DAFTAR PUSTAKA
Andini, Milenia Sri, 2019, Laporan Praktikum Fisika Dasar Hukum Joule, Bandung,
Politeknik Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil Bandung

Siregar, Susi Afriana, 2019, Laporan Praktikum Fisika Dasar Hukum Joule, Bandung,
Politeknik Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil Bandung

https://studylibid.com/doc/346313/teori-hukum-joule

Anda mungkin juga menyukai