Anda di halaman 1dari 5

Abstrak

Telah dilakukan eksperimen TARA KALOR MEKANIK. Dengan adanya ekperimen ini
diharapkan agar mahasiswa mampu memahami prinsip kesetaraan (ekuivalensi) energi panas dan
energi mekanis serta menentukan nilai kesetaraan energy panas dan energi mekanis. Adapun alat dan
bahan yang digunakan pada percobaan kali ini adalah Power supply, Amperemeter, Voltmeter.
Kalorimeter joule lengkap, Thermometer, Stopwatch, Neraca, dan Kabel penghubung. Pertama-tama
timbang kalorimeter kosong beserta batang pengaduk dengan menggunakan neraca, lalu tambahkan
aquades dan timbang kembali. Rangkai alat sesuai instruksi dan nyalakan power supply dan ukur arus
yang mengalir. Perhatikan penujukkan thermometer, lalu mulai menghitung waktu saat penunjukkan
thermometer sudah sampai pada suhu yang di tentukan. Lakukan tiga pengambilan data. Pada
praktikum ini dapat disimpulkan bahwa energi sebesar 1 kalori mampu menaikkan suhu 1 gram air.

Kata kunci: Azas black, Energi, Kalor, Termodinamika.

A. DASAR TEORI
Tara Kalor Mekanik Kalor merupakan transfer energi dari satu benda ke
benda kedua yang temperaturnya lebih rendah.Berarti, kalor sangat mirip
dengan kerja.Untuk membedakannya,Kalor didefenisikan sebagai transfer
energi yang disebabkan oleh perbedaan temperatur,sementara kerja ialah
transfer energi yang tidak disebabkan oleh perbedaan temperatur.Jadi dapat
didefenisikan bahwa tara kalor mekanik adalah kesetaraan energi mekanik dan

1
energi panas atau perbandingan antara usaha dan kalor. Teori yang melandasi
tentang tara kalor mekanik yaitu hukum joule dan azas Black.Dimana suatu
bentuk energi dapat berubah menjadi bentuk energi yang lain.Seperti energi
listrik dapat diubah menjadi panas atau sebaliknya.Sehingga dikenal adanya
kesetaraan panas-energi listrik/mekanik.Kesetaraan panas-energi mekanik
pertama kali diukur oleh Joile dengan mengambil energi mekanik benda jatuh
untuk mengaduk air dalam kalorimeter sehingga air menjadi panas. Panas
jenis air konstan meliputi jangkauan temperature yang lebar, sedangkan panas
jenis sebuah benda dengan mudah dapat diukur dengan memanaskan benda
sampai suatu temperature tertentu yang mudah diukur, dengan
menempatkannya dalam bejana air yang masa dan temperaturenya diketahui,
dan dengan mengukur temperature kesetimbangan akhir. Jika seluruh system
terisolasi dari sekitarnya, maka panas yang keluar dari benda sama dengan
panas yang masuk ke air dan wadahnya. Prosedur ini dinamakan calorimetri,
dan wadah yang terisolasi dinamakan kalorimater.
Qkeluar = Qmasuk (1)
Menurut Joule, jika kawat logam berhambatan R ohm dialiri arus listrik i
ampere selama t detik, kawat tersebut melepaskan energy sebesar :
E = i2Rt (2)
Jika kawat ters ebut berada dalam bejana calorimeter berpengaduk yang
berisi air, maka energy tersebut akan diterima oleh calorimeter,, pengaduk dan
air, sehingga manaikkan suhunya dari T1 menjadi T2. Energi yang diterima
tersebut adalah :
Q = W (T2-T1) kalori (3)
Dengan W harga air calorimeter beserta pengaduk dan air di dalamnya.
Jika massa calorimeter dan pengaduk (terbuat dari bahan logam yang sama) =
mk dan kalo jenisnya ck, sedangkan massa air = ma dan kalor jenisnya ca maka :
W = (mkck+ maca) kalori/oC (4)
Dengan ck=0,215 kalori /goC, ca=1 kalori /oC.

2
Jika 1 joule = A kalori, dalam hal ini A dinamakan Tara Kalor Mekanik,
maka:
W (T 2−T 1)
W (T2-T1) = Ai2Rt Atau A = (5)
i 2 Rt

B. TUJUAN
Menentukan Tara Kalor Mekanik

C. ALAT DAN BAHAN


1. Kalori meter listrik
2. Termometer Gambar C. 7 Hambatan Geser

3. Stopwatch

8. Adaptor

4. Neraca Torsi
5. Amperemeter DC
6. Voltmeter DC 9.Gambar C. 8tegangan
Sumber Adaptor AC

Gambar C. 3 Stopwatch 10. Air

7. Hambatan geser

3
D. PROSEDUR
1. Menimbang massa (m1) calorimeter kosong dengan pengaduknya.
2. Menimbang massa (m2) kalori meter berisi air seperempat bagian volume
beserta pengaduknya.
3. Menempatkan bejana kslorimeter berisi air dan pengaduk dalam bejana
pelindung calorimeter dan menutupnya, kemudian memasang
thermometer. Setelah satu menit membaca dan mencatat suhunya (T1)
4. Membuat rangkaian listrik.
hambatan geser
A

Kalorimeter Listrik
Isi : Kawat hambatan,
pengaduk air dan termometer

Gambar E.2 Sketsa Rangkaian Listrik

Perhatian : Menunjukkan kepada asisten sebelum rangkaian dihubungkan


dengan sumber tegangan

5. Mengatur Rg (R masih dalam keadaan tidak tercelup dengan air).


Sehingga pembasaan amperemeter A menunjukkan kuat arus 1 ampere.
6. Dalam keadaan R tercelup dalam air dan calorimeter dalam keadaan
tertutup, menghubungkan arus dalam rangkaian dan mengaduk perlahan
agar kalor dari R diserap merata oleh air dan calorimeter, sambil
mengamati kenaikan suhunya pada thermometer.
Gambar E.3 Rangkaian yang sudah Terangkai
7. Mencatat suhunya setelah naik ± 3°C, dan mencatat pula waktu lamanya
arus mengalir dan tegangan atau kuat arus pada multimeter.

4
8. Mengulangi untuk kuat arus 1,5 ampere dan 2 ampere.

Anda mungkin juga menyukai