Oleh :
Mellinda Septia Wati
H1C019020
2. Pembahasan
Kesetaraan tara kalor mekanik merupakan kesetaraan energi mekanik dan
energi panas atau perbandingan antara usaha dan kalor. Untuk mengetahui nilai dari
suatu tara kalor dilakukan suatu uji coba, dimana hasil energi kinetik disalurkan untuk
menghasilkan suatu energi panas yang akan diukur nilainya. Pada uji coba dilakukan
menggunakan mesin tara kalor, neraca digital dan sebuah beban.. Usaha yang
diakukan pada sistem yaitu tara kalor yang dapat dinyatakan W = V x I x t adalah
beda potensial ujung-ujung elemen adalah arus listrik dalam rangkaian,dan t adalah
waktu pengaliran arus ke tara kalor.Energi panas yang dilepaskan oleh elemen listrik
tersebut akan diterima oleh system sehingga temperatur sistem menjadi meningkat.
Dan besar energi panas yang dibutuhkan untuk menaikkan temperatur sebanding
dengan perubahan temperatur yang dinyatakan Q= mc∆𝑡 dimana c adalah kalor
benda. hasil usaha atau kalor joule serta besar energi yang dihasilkan berbeda-beda
karena suhu awal,suhu akhir serta waktu yang dibutuhkan berbeda setiap
pengukuran, lingkungan disekitar pengamatan juga berpengaruh seperti kelembapan,
tekanan, suhu dan lain sebagainya.
Meskipun pada hasil percobaan yang telah dilakukan ada yang memiliki suhu
awal,tegangan dan kuat arus yang sama namun waktu yang dibutuhkan untuk
menaikkan suhunya. Perbedaan pengukuran ini dipengaruhi oleh beberapa faktor
diantaranya kelembapan ruangan, tekanan, suhu ruangan yang dipengaruhi oleh AC
ataupun pemanas ruangan yang akan mempengaruhi hasil ukur,karena membuat
perubahan pada suhu awal maupun suhu akhir. Kelalaian penelitian seperti tidak
tepatnya pengamat memencet tombol stopwatch yang akan menambah atau
mengurangi hasil ukur,salahnya perhitungan nilai tara kalor mekanik yang tidak
sesuai, dan lain sebagainya.
3.Kesimpulan
Prinsip kesetaraan (ekuivalensi) energi panas dan energi mekanis ( dalam hal ini
yang digunakan energi mekanik) yaitu apabila energi panas yang diterima oleh air dan
kalorimeter tidak jauh berbeda dengan energi termal yang dilepaskan oleh elemen
listrik atau dengan kata lain apabila energi listrik dapat diubah manjadi panas atau
sebaliknya sehingga dikenal adanya kesetaraan antara panas dengan energy
makanik/listrik.Kesetaraan panas-energi mekanik pertama kali diukur oleh joule
dengan mengambil energi mekanik benda jatuh untuk mengaduk air dalam
calorimeter sehingga air menjadi panas.Energi listrik dapat diubah menjadi panas
dengan cara mengalirkan arus listrik pada suatu kawat tahanan yang tercelup dalam
air yang bertada dalam kalorimeter.Sehingga kita dapat menentukan nilai keasetaraan
energi panas dan energi mekanis yaitu untuk besar usaha untuk memanaskan air atau
dikenal dengan kalor joule yaitu dinyatakan dengan W = VIt
sedangkan besar energy panas yang dibutuhkan air yaitu dinyatakan dengan Q =
mc∆𝑡
Dan berdasarkan teori eksperimen joule dibutuhkan 4,18 joule untuk
meningkatkan q 1 gram air dengan 1 atau 4,18 joule energi mekanis atau listrik adalah
ekuivalen denagn 1 kal energy panas.
3.Daftar Pustaka
Halliday, David dan Resnick, Robert. 1999.Fisika jilid 1 edisi terjemahan, Jakarta:Erlangga.
Wulandari, Chatib H. 2014. “Tara kalor Mekanik”. Kimia Sains UNM 2014. Volume No 1 : 2-3.