Anda di halaman 1dari 18

Tanggal Percobaan : 21 Oktober 2022

Tanggal Pengumpulan : 11 November 2022

PRAKTIKUM FISIKA DASAR I SEMESTER 117


jxkjkm
KONSTANTA JOULE

NAMA : Boris Agung Ramadhan


NIM : 13026220043
DOSEN PENGAMPU : Dwi Susanti, M.Pd.

ASISTEN LABORATORIUM :
Daffa Viandika (1306620068)
Siva Ardelia Azzahra (1306620037)
Siska Miati Jati Ningsih (1306620030)
Vivi Fitriyani (1306620050)

Laporan Awal Laporan Akhir Total

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2022
MENENTUKAN KONSTANTA JOULE
A. TUJUAN
1. Untuk menentukan angka kesetaraan panas dan tenaga, yaitu tetapan Joule.
2. Mampu memahami penggunaan alat voltmeter untuk mengukur tegangan dan kuat
arus.
3. Mampu menjelaskan konsep fisis yang mendasari percobaan konstanta joule.
4. Memahami konsep perubahan bentuk energi yang terjadi pada percobaan, dalam
percobaan ini adalah perubahan energi listrik menjadi energi panas.
5. Mampu menentukan besar konstanta joule berdasarkan data pengamatan saat
percobaan.

B. ALAT DAN BAHAN


1. Kalorimeter dan lilitan pemanas

2. Tahanan geser atau Rheostat

3. Voltmeter AC dan Amperemeter

4. Pemutus Arus AC

5. Jam tangan

6. Transformator (Step Down)

7. Termometer

8. Neraca

C. TEORI DASAR

Tenaga dapat ditemui dalam berbagai bentuk. Perubahan dalam proses fisika sering
merupakan perubahan tenaga dari satu bentuk ke bentuk lainnya, misalnya
perubahan tenaga listrik menjadi tenaga panas, perubahan tenaga mekanis menjadi
tenaga panas atau sebaliknya. Kalau W adalah tenaga yang dinyatakan dalam Joule
dan Q adalah jumlah panas yang timbul sebagai lepasan dan dinyatakan dalam kalori
maka angka kesetaraannya atau tetapan Joule (J) dinyatakan :

𝑾
𝑱= (1)
𝑸
Apabila sejumlah air yang massanya (𝑀𝑎 ) , suhunya (𝑇𝑎 ) berada dalam sebuah
kalorimeter yang harga terima kalornya (𝐻 = 𝑀𝑘. 𝐶𝑘 ) , dipanaskan sampai
mencapai suhu tm, maka jumlah panas yang diterima oleh air dan kalorimeter adalah
:

𝑸 = (𝑴 + 𝑯)(𝒕𝒎 − 𝒕𝒂 ) (2)

Jumlah panas tersebut dapat merupakan lesapan tenaga listrik atau tenaga mekanis.
Tahanan pada suatu rangkaian listrik ada kesamaan sifat dengan gesekan pada sistem
mekanis. Dengan adanya arus listrik melewati suatu tahanan maka suhu tahanan ini
akan naik, sebagai akibat dari lesapan tenaga listrik. Tenaga lesapan ini dinyatakan
dalam persamaan berikut :

𝑾 = 𝑽 .𝑰 .𝒕 (3)

V = beda tegangan antara kedua ujung tahanan


(Volt) I = arus yang melewati tahanan tersebut
(Ampere)

T = selang waktu yang menyatakan lamanya tahanan dilewati arus (detik).

Pada percobaan ini sejumlah air dimasukkan ke dalam kalorimeter, kemudian


sebuah lilitan pemanas dicelupkan ke dalamnya, sehingga apabila lilitan ini dialiri
listrik yang cukup besar maka timbulah panas yang mampu menaikkan suhu air,
misalnya ta menjadi tm Jumlah panas yang diperlukan untuk itu dinyatakan oleh
persamaan (2). Dengan demikian tetapan Joule dapat dihitung dari persamaan berikut
:

𝑱 = 𝑽 .𝑰 .𝑻 𝐽𝑜𝑢𝑙𝑒/𝐾𝑎𝑙𝑜𝑟𝑖 (4)

(𝑴𝒂 + 𝑯)(𝒕𝒎 − 𝒕𝒂 )

Susunan alat-alat pada percobaan ini dapat dilihat pada gambar 1 berikut:
(Dosen Fisika Dasar FMIPA UNJ, 2014)

TEORI TAMBAHAN
Prinsip percobaan Joule adalah mengaduk air menggunakan energi beban yang
dijatuhkan dari ketinggian tertentu. Beban itu digantungkan pada sebuah tali yang
dililitkan pada sumbu roda sudu. Roda sudu berada dalam bejana yang berisi air yang
disebut kalorimeter. Setelah dilakukan berulang-ulang, ternyata suhu air naik. Apabila
kalor merupakan zat alir, naiknya suhu air dalam kalorimeter sangat mengherankan
karena dalam hal ini tidak ada aliran kalor ke air. Dalam menentukan kalor suatu benda
kita harus memperhatikan ketelitian dalam menghitung temperatur benda tersebut.
Karena kalor suatu benda sangat bergantung pada suhu.1

Pendapat bahwa kalor berhubungan dengan energi dikerjakan lebih lanjut oleh
sejumlah ilmuwan pada tahun 1800-an, terutama oleh seorang ilmuwan dari Inggris,
James Prescott Joule (1818 - 1889). Joule melakukan sejumlah percobaan yang penting
untuk menetapkan pandangan bahwa kalor merupakan bentuk transfer energi. Salah
satu bentuk percobaan Joule adalah Beban yang jatuh menyebabkan roda pedal
berputar. Gesekan antara air dan roda pedal menyebabkan suhu air naik sedikit (yang
sebenarnya hampir tidak terukur oleh Joule). Kenaikan suhu yang sama juga bisa
diperoleh dengan memanaskan air di atas kompor. Joule menentukan bahwa sejumlah
kerja tertentu yang dilakukan selalu ekivalen dengan sejumlah masukan kalor tertentu.

1
Adi Wijaya, ‘Hukum Joule’, Course Hero, 2017, 1.
Secara kuantitatif, kerja 4,186 joule (J) ternyata ekivalen dengan 1 kalori (kal) kalor.
Nilai ini dikenal sebagai tara kalor mekanik. 4,186 J = 1 kal 4,186 × 103 J = 1 kka2

Konsep Hukum kekekalan energi dapat diberikan melalui percobaan Tara Kalor
Mekanik dan Percobaan Hukum Joule. Percobaan Tara Kalor Mekanik membuktikan
konsep perubahan energi mekanik menjadi energi panas, sedangkan percobaan Hukum
Joule membuktikan konsep perubahan energi listrik menjadi energi panas. Percobaan
Tara Kalor Mekanik menggunakan 3 jenis calorimeter yaitu calorimeter tembaga
kosong, calorimeter tembaga pejal.3

Konversi energi merupakan kondisi fisis perubahan bentuk energi dari satu
bentuk menjadi bentuk yang lain. Salah satu contoh konversi energi adalah energi
listrik dapat berubah menjadi energi panas (kalor), hal ini harus memperhatikan
kesetaraan antara satuan energi listrik dan kalor, kesetaraan tersebut adalah bahwa 1
joule = 0,24 kalori. Bilangan 0,24 merupakan nilai kesetaraan antara joule dan kalori.
Salah satu alat untuk mengubah energi listrik menjadi kalor dilengkapi dengan
elemen pemanas, dialiri arus listrik, yaitu aliran elektron yang mengalir melalui
elemen pemanas, sehingga dapat mengubah energi listrik menjadi kalor.4

Hukum Pertama Joule, yang juga dikenal sebagai Hukum Joule – Lenz, menyatakan
daya panas yang dibangkitkan oleh penghantar listrik sebanding dengan hasil
perkalian resistansi listrik penghantar dengan pangkat dua kuat arus listrik yang
melalui penghantar tersebut. Resistansi listrik penghantar sama dengan perbedaan
potensial listrik ujung-ujung penghantar dibagi kuat arus yang mengalirinya.5

Bila kumparan pemanas suatu kalorimeter listrik dialiri arus listrik, maka

2
Joko Sumarsono, Fisika : Untuk SMA/MA Kelas X, ed. by Dyah Nuraini, 1st edn (Jakarta: CV Teguh Karya,
2019).
3
Mekanik Dan, Hukum Joule, and Nani Yuningsih, ‘Mempengaruhi Proses Konversi Energi ( Studi Kasus
Percobaan Tara Kalor’, VII (2018), 77–84.
4
H Kunlestiowati, ‘Analisis Penyimpangan Konversi Energi Listrik Menjadi Kalor Pada Perangkat Eksperimen
Hukum Joule’, Jurnal Riset Dan Kajian Pendidikan Fisika, 5.1 (2018), 34
<https://doi.org/10.12928/jrkpf.v5i1.9210>.

5
Sardjito and Nani Yuningsih, ‘Penentuan Kapasitas Panas Kalorimeter Bejana Dewar Menggunakan Percobaan
Konversi Energi Listrik Menjadi Kalor Sesuai Hukum Joule’, Prosiding The 12th Industrial Research Workshop
and National Seminar, 12 (2021), 805–9.
panas yang ditimbulkannya akan diterima oleh air, termometer dan tabung
kalorimeter itu sendiri. Tara kalor listrik didefinisikan sebagai pembanding antara
energi listrik yang digunakan dengan panas yang ditimbulkan.
𝑾 𝑽 .𝑰 .𝑻
𝑱= = (𝑵 𝐽𝑜𝑢𝑙𝑒/𝐾𝑎𝑙𝑜𝑟𝑖
𝑯 𝒂 + 𝑴𝒂 . 𝑪𝒂 ) ∆𝑻

Dengan :
Na = nilai air kalorimeter.
V = tegangan listrik (Volt).
t = waktu (detik).
Ca = kalor jenis air.
M = massa air dalam kalorimeter.
I = arus listrik (Ampere).
ΔT = perubahan suhu dalam °C.6

Konstanta Joule merupakan percobaan Joule yang menemukan kesamaan (ekivalensi)


antara kerja mekanikal terhadap jumlah perpindahan panas (mechanical equivalent of
heat). Semua energi, apakah itu energi listrik, energi kalor, energi kinetik, energi
potensial, energi cahaya, energi bunyi dan sebagainya, dalam SI memiliki satuan yang
sama yaitu joule (disingkat J) dan dimensinya adalah [M][L]²[T]-2

𝐽
Satuan kalor jenis = 𝐾𝑔 𝐾 = J kg-1 K-1

Dimensi kalor jenis = [L]²[T]-2[θ]-1 7

D. CARA KERJA
1. Memasang rangkaian listrik sesuai dengan gambar di atas (Dasar Teori). Namun,
Jangan menghubungkam dengan sumber arus sebelum diperiksa oleh asisten.

2. Setelah diperiksa, Menghubungkan rangkaian dengan sumber arus AC, lalu


menutup pemutus arus dan mengatur tahanan geser sehingga terbaca arus yang
cukup besar setelah itu pemutus dibuka lagi.
3. Menimbang kalorimeter kosong. Kemudian mengisikan air secukupnya,sehingga

6
Sudirman T P Lumbangaol and others, MODUL PENUNTUN PRAKTIKUM FISIKA DASAR LANJUTAN, CV WIDINA
MEDIA UTAMA (Bandung: CV WIDINA MEDIA UTAMA, 2021).
7
Muhammad Muharam, ‘Konstanta Joule’, Joule, 1 (2014), 1.
lilitan pemanas dapat tercelup semua. Kemudian kalorimeter yang berisi air
ditimbang lagi dengan demikian massa air dapat dihitung.
4. Mendinginkan kalorimeter didalam lemari es atau termos es, sampai suhunya
turun beberapa derajat dibawah suhu ruangan.
5. Memasang kalorimeter pada tempatnya, lalu mengaduknya pelan-pelan sampai
suhu awal yang diinginkan tercapai. Pertukaran kalor disekelilingnya tak dapat
dihindari. Tetapi hal ini dapat diperkecil, misalnya dengan memulai percobaan
ini dengan suhu awal lebihrendah dari suhu ruangan dan mengakhiri pada suhu
yang lebih tinggi dari suhu ruangan dengan selisih suhu yang sama, misalnya:
suhu ruangan = 30oC. Bila percobaan dimulai dari suhu 29°C, maka percobaan
diakhiri pada suhu 31°C.
6. Pada saat suhu awal yang diinginkan tercapai lalu memutus pemutus arus (pada
saat jarum detik arloji menunjuk nol). Kemudian mencatat beda potensial V dan
arus I setiap 30 detik. Selama pengamatan penunjukan amperemeter diusahakan
konstan. Apabila terjadi penurunan/kenaikan, rheostat digeser sampai
penunjukan amperemeter kembali seperti semula. Air dalam kalorimeter
senantiasa diaduk perlahan-lahan
7. Setelah suhu akhir yang dikehendaki tercapai, lalu membuka pemutus arus dan
mencatat waktu yang ditentukan, dan mencatat pula suhu akhirnya.
8. Mengulangi Langkah 3 s/d 7 dengan mengambil massa air yang beda.

E. PERTANYAAN AWAL
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan kapasitas kalor jenis?
Jawaban :
Kapasitas kalor jenis adalah besaran yang menyatakan banyaknya kalor yang
dibutuhkan sebuah zat untuk menaikkan suhu 1 gr zat tersebut sebesar 1°𝐶
2. Bila air bermassa 250 gr bersuhu 28°𝐶 dimasukan kedalam bejana, kemudian
diberi aliran listrik melalui lilitan kawat berdaya 60 watt selama 2 menit. Bila
hanya air yang menyerap kalor berapa suhu air sekarang.
Jawaban :

Dik : m air = 250 gr = 0,25 kg


T1 = 28oC ; P = 60 watt ; t = 2 menit = 120 s

Dit : T2?
Jawab :
W = Q
𝑃. 𝑡 = 𝑚 . 𝑐 (𝑇2 − 𝑇1 )

60 . 120 = 0,25 . 1(T2-28°𝐶 ) 7200 = 1,25 T2-7


7207 = 0,25T2
T2 = 28,828°𝐶
Maka, suhu air setelah diberi aliran listrik selama 2 menit adalah 28,828°𝐶

F. DATA PENGAMATAN
Massa tutup gelas : 56 gram
Massa pengaduk : 24 gram
Massa tempat : 57 gram
Massa tempat terisi air : 245,5 gram
Suhu ruangan : 24 °C
Suhu awal : 22 °C
Suhu akhir : 26 °C
Percobaan Waktu (t) Kuat arus (I) Tegangan (V) Suhu (°c)
1 0s 9,87 A 8,55 V 22 °C
2 15 s 9,64 A 8,57 V 22,2 °C
3 30 s 10,26 A 8,6 V 22,4 °C
4 45 s 10,91 A 8,44 V 22,6 °C
5 60 s 10,31 A 8,43 V 22,8 °C
6 75 s 10,29 A 8,55 V 23 °C
7 90 s 10,41 A 8,55 V 23,2 °C
8 120 s 10,96 A 8,51 V 23,5 °C
9 135 s 10,1 A 8,42 V 23,8 °C
10 150 s 10,31 A 8,6 V 24 °C
11 165 s 10,1 A 8,59 V 24,2 °C
12 180 s 10,25 A 8,49 V 24,4 °C
13 195 s 10,25 A 8,57 V 24,6 °C
14 190 s 10,15 A 8,59 V 25 °C
15 210 s 10,33 A 8,46 V 25,4 °C
16 225 s 10,23 A 8,41 V 25,6 °C
17 240 s 10,18 A 8,45 V 25,8 °C
18 255 s 10,8 A 8,35 V 26 °C

G. PENGOLAHAN DATA
a) Data Tunggal
1) Massa bejana
𝑚 = 57 𝑔
𝑛𝑠𝑡 = 0,01 𝑔
Massa bejana ∆m KSR m
57 𝑔 1 ∆𝑚 𝑚 = (𝑚 𝑎𝑤𝑎𝑙 ± ∆𝑚)
∆𝑚 = × 𝑛𝑠𝑡 𝐾𝑆𝑅 = × 100%
2 𝑚 𝑎𝑤𝑎𝑙 𝑚 = (57 ± 0,005) 𝑔
1 0,005
∆𝑚 = × 0,01 𝐾𝑆𝑅 = × 100%
2 57
∆𝑚 = 0,005 𝑔 𝐾𝑆𝑅 = 0,00892%

2) Massa sendok pengaduk


𝑚 = 24 𝑔
𝑛𝑠𝑡 = 0,01 𝑔
Massa sendok ∆m KSR m
pengaduk
24 𝑔 1 ∆𝑚 𝑚 = (𝑚 𝑎𝑤𝑎𝑙 ± ∆𝑚)
∆𝑚 = × 𝑛𝑠𝑡 𝐾𝑆𝑅 = × 100%
2 𝑚 𝑎𝑤𝑎𝑙 𝑚 = (24 ± 0,005) 𝑔
1 0,005
∆𝑚 = × 0,01 𝐾𝑆𝑅 = × 100%
2 24
∆𝑚 = 0,005 𝑔 𝐾𝑆𝑅 = 0,02083%
3) Massa penutup bejana
𝑚 = 56 𝑔
𝑛𝑠𝑡 = 0,01 𝑔
Massa penutup ∆m KSR m
bejana
56 𝑔 1 ∆𝑚 𝑚 = (𝑚 𝑎𝑤𝑎𝑙 ± ∆𝑚)
∆𝑚 = × 𝑛𝑠𝑡 𝐾𝑆𝑅 =
2 𝑚 𝑎𝑤𝑎𝑙 𝑚 = (56 ± 0,005) 𝑔
∆𝑚 × 100%
1 0,005
= × 0,01 𝐾𝑆𝑅 = × 100%
2 45
∆𝑚 = 0,005 𝑔 𝐾𝑆𝑅 = 0,01111%

4) Suhu air awal (𝑇1 )


𝑛𝑠𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑚𝑜𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 = 0,1°C
𝑇1 = 22 °C
Suhu air ∆T1 KSR T1
awal(T1 )
22 °C 1 ∆𝑇1 𝑇1 = (𝑇1 𝑎𝑤𝑎𝑙 ± ∆𝑇1 )
∆𝑇1 = × 𝑛𝑠𝑡 𝐾𝑆𝑅 = × 100%
2 𝑇1 𝑎𝑤𝑎𝑙 𝑇1 = (22 ± 0,05) 𝑔
1 0,05
∆𝑇1 = × 0,1 𝐾𝑆𝑅 = × 100%
2 22
∆𝑇1 = 0,05 𝑔 𝐾𝑆𝑅 = 0,22%

5) Suhu air akhir (𝑇2 )


𝑛𝑠𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑚𝑜𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 = 0,1 °C
𝑇2 = 26 °C
Suhu air ∆T2 KSR T2
akhir(T2 )
26 °C 1 ∆𝑇2 𝑇2 = (𝑇2 𝑎𝑤𝑎𝑙 ± ∆𝑇2 )
∆𝑇2 = × 𝑛𝑠𝑡 𝐾𝑆𝑅 = × 100%
2 𝑇2 𝑎𝑤𝑎𝑙 𝑇2 = (26 ± 0,05) 𝑔
1 0,05
∆𝑇2 = × 0,1 𝐾𝑆𝑅 = × 100%
2 26
∆𝑇2 = 0,05 𝑔 𝐾𝑆𝑅 = 0,19%

b) Data Majemuk
1) Beda potensial (V)
Percobaan ke − V V2
1 8,55 73,1025
2 8,57 73,4449
3 8,6 73,96
4 8,44 71,2336
5 8,43 71,0649
6 8,55 73,1025
7 8,55 73,1025
8 8,51 72,4201
9 8,42 70,8964
10 8,6 73,96
11 8,59 73,7881
12 8,49 72,0801
13 8,57 73,4449
14 8,59 73,7881
15 8,46 71,5716
16 8,41 70,7281
17 8,45 71,4025
18 8,35 69,7225
∑ 153,13
1.302,813
Rata-rata 8,50
72,37
∑𝑉 ∆𝑉
𝑉= 1 𝑛(∑ 𝑉 2 ) − (∑ 𝑉)2 𝐾𝑆𝑅 = × 100%
𝑛 ∆𝑉 = √ 𝑉
𝑛 𝑛−1
153,13 0,005
𝑉= 𝐾𝑆𝑅 = × 100%
18 8,50
1 18(1.302,813) − (153,13)2
𝑉 = 8,50 ∆𝑉 = √ 𝐾𝑆𝑅 = 0,0587%
18 18 − 1

∆𝑉 = 0,018 𝑣𝑜𝑙𝑡
𝑉 = (𝑉 + ∆𝑉)
𝑉 = (8,50 ± 0,018)

2) Kuat arus (I)


Percobaan ke − I I2
1 9,87 97,4169
2 9,64 92,9296
3 10,26 105,2676
4 10,91 119,0281
5 10,31 106,2961
6 10,29 105,8841
7 10,41 108,3681
8 10,96 120,1216
9 10,1 102,01
10 10,31 106,2961
11 10,1 102,01
12 10,25 105,0625
13 10,25 105,0625
14 10,15 103,0225
15 10,33 106,7089
16 10,23 104,6529
17 10,18 103,6324
18 10,8 116,64
∑ 185,35
1.910,41
Rata-rata 10,29
106,13
∑𝐼 ∆𝐼
𝐼= 1 𝑛(∑ 𝐼 2 ) − (∑ 𝐼)2 𝐾𝑆𝑅 = × 100%
𝑛 ∆𝐼 = √ 𝐼
𝑛 𝑛−1
185,35 0,005
𝐼= 𝐾𝑆𝑅 = × 100%
18 10,29
1 18(1.910,41) − (185,35)2
𝐼 = 10,29 ∆𝐼 = √ 𝐾𝑆𝑅 = 0,0485%
18 18 − 1

∆𝐼 = 0,077 𝐴𝑚𝑝𝑒𝑟𝑒
𝐼 = (𝐼 + ∆𝐼)
𝐼 = (10,29 ± 0,077)

H. PERHITUNGAN
1) Nilai Kesetaraan Panas dan Tenaga
𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑡𝑢𝑡𝑢𝑝 𝑏𝑒𝑗𝑎𝑛𝑎 ∶ 56 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑎𝑑𝑢𝑘 ∶ 24 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑏𝑒𝑗𝑎𝑛𝑎 ∶ 57 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑏𝑒𝑗𝑎𝑛𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑖𝑠𝑖 𝑎𝑖𝑟 ∶ 245,5 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑎𝑖𝑟 ∶ 188,5 𝑔𝑟𝑎𝑚 = 0,1885 𝑘𝑔
𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 ∶ 245 𝑠
𝑆𝑢ℎ𝑢 𝑎𝑤𝑎𝑙 ∶ 22 °𝐶
𝑆𝑢ℎ𝑢 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 ∶ 26 °𝐶
𝐽
𝐶𝑎𝑖𝑟 = 1000 ⁄𝐾𝑔 °C

𝐽
𝐶𝐵𝑒𝑗𝑎𝑛𝑎 = 388 ⁄𝐾𝑔 K

𝑄 = 𝐻(𝑇2 − 𝑇1 )
𝑄 = (𝑀𝑎𝑖𝑟 × 𝐶𝑎𝑖𝑟 + 𝑀𝑏𝑒𝑗𝑎𝑛𝑎 × 𝐶𝑏𝑒𝑗𝑎𝑛𝑎 )(𝑇2 − 𝑇1 )
𝑄 = [(0,1885 × 1000 + 0,057 × 388)](26 − 22)
𝑄 = (188,5 + 22,12)(4)
𝑄 = 842,48 𝑘𝑎𝑙𝑜𝑟𝑖

𝑊 = 𝑉𝐼𝑡
𝑊 = 8,51 × 10,3 × 435
𝑊 = 38129,05 𝑗𝑜𝑢𝑙𝑒

a) Q
𝑄 𝑄2
842,48 709772,6

∆𝑄
1 𝑛(∑ 𝑄 2 ) − (∑ 𝑄)2 𝐾𝑆𝑅 = × 100%
∆𝑄 = √ 𝑄
𝑛 𝑛−1
0
𝐾𝑆𝑅 = × 100%
842,48
𝐾𝑆𝑅 = 0 %
1 1(709772,6) − (842,48)2
∆𝑄 = √ 𝑄 = (𝑄 ± ∆𝑄)
1 1−1

∆𝑄 = 0 𝑄 = (842,48 ± 0)

b) W
𝑊 𝑊2
38129,05 1.453.382,4454

∆𝑊
1 𝑛(∑ 𝑊 2 ) − (∑ 𝑊)2 𝐾𝑆𝑅 = × 100%
∆𝑊 = √ 𝑊
𝑛 𝑛−1
0
𝐾𝑆𝑅 =
38129,05
∆𝑊 × 100%
𝐾𝑆𝑅 = 0 %
1 1(1.453.382,4454) − (38129,05)2
= √ 𝑊 = (𝑊 ± ∆𝑊)
1 1−1
𝑊 = (38129,05 ± 0)
∆𝑊 = 0

c) Konstanta joule

1 2 −𝑊 2 2 2
∆𝐽 = √( ) (∆𝑊)2 + ( 2 ) ( ∆𝑄)
𝑄 𝑄 3

2
1 −38129,05 2
2 2
∆𝐽 = √( ) (0)2 +( ) ( 0)
842,48 709772,6 3

∆𝐽 = √0
∆𝐽 = 0

2) Tahapan Joule (dengan kesalahannya)


𝑊
𝐽=
𝑄
38129,05
𝐽=
842,48
𝐽
𝐽 = 45,25811 ⁄𝐾𝑔 𝐾

I. ANALISIS
Pada praktikum kali ini sejumlah air dimasukkan ke dalam calorimeter, lalu ditutup
menggunakan penutup bejana dan di aduk hingga suhu naik menjadi 26 °𝐶. Terjadi
kenaikan suhu karena pada sendok pengaduk terdapat aliran listrik sehingga
menimbulkan kalor/panas. Selain itu, dapat kita amati pada volt meter terjadi
perubahan tegangan dan kuat arus yang terjadi didalam bejana. Pengukuran suhu
dilakukan setiap 15 detik dan dicatat perubahan suhu, tegangan dan kuat arus.
Perubahan tegangan dan kuat arus terjadi dengan selisih yang tidak jauh. Dalam
praktikum ini diperlukan waktu yang sebentar, tetapi memerlukan fokus dan
ketelitian dalam mencatat data karena perubahan data pada volt meter terjadi sangat
cepat. Semua nilai tenaga hampir sama karena data dan massa air dan bejana hanya
terdapat satu data.Hasil praktikum ini dianggap kurang maksimal karena data yang
didapat dalam perhitungan berbeda dengan notulensi yang dibaca di modul. Hal
tersebut dikarenakan kurangnya pemahaman tentang perhitungan, pemahaman
terhadap alat praktikum, ketidaktelitian peneliti dalam menggunakan stopwatch dan
alat ukur serta kondisi alat kalorimeter yang tidak terisolasi dengan baik.

J. PERTANYAAN AKHIR
1) Carilah nilai kesetaraan panas dan tenaga berdasarkan pengamatan anda.
Jawab:
𝑄 = 𝐻(𝑇2 − 𝑇1 )
𝑄 = (𝑀𝑎𝑖𝑟 × 𝐶𝑎𝑖𝑟 + 𝑀𝑏𝑒𝑗𝑎𝑛𝑎 × 𝐶𝑏𝑒𝑗𝑎𝑛𝑎 )(𝑇2 − 𝑇1 )
𝑄 = [(0,1885 × 1000 + 0,057 × 388)](26 − 22)
𝑄 = (188,5 + 22,12)(4)
𝑄 = 842,48 𝑘𝑎𝑙𝑜𝑟𝑖
𝑊 = 𝑉𝐼𝑡
𝑊 = 8,51 × 10,3 × 435
𝑊 = 38129,05 𝑗𝑜𝑢𝑙𝑒

2) Hitunglah berapa tetapan joule (dengan kesalahannya)


Jawab:
𝑊
𝐽=
𝑄
38129,05
𝐽=
842,48
𝐽
𝐽 = 45,25811 ⁄𝐾𝑔 𝐾

3) Carilah tetapan Joule yang sudah standar pada buku-buku fisika


Jawab:
𝑗𝑜𝑢𝑙𝑒⁄
Tetapan 𝑗𝑜𝑢𝑙𝑒 standar adalah 4,186 𝑘𝑎𝑙𝑜𝑟𝑖 sedangkan 1 𝑗𝑜𝑢𝑙𝑒 =
0,24 𝑘𝑎𝑙𝑜𝑟𝑖

4) Apakah tetapan standar tersebut berada di daerah anda? Jika tidak, jelaskan
mengapa bisa terjadi demikian, jelaskan alasannya?
Jawab :
Dari hasil percobaan yang dilakukan, nilai tetapan 𝐽𝑜𝑢𝑙𝑒 tidak berada dalam
tetapan standar 𝐽𝑜𝑢𝑙𝑒. Hal ini terjadi karena terdapat kesalahan-kesalahan dalam
perhitungan dan mengolah data.

5) Jelaskan apa yang dimaksud dengan kapasitas kalor jenis?


Jawab:
Kalor jenis adalah banyaknya kalor yang diserap atau diperlukan oleh 1 kg zat
untuk menaikkan suhu sebesar 1⁰C, atau bisa juga diartikan sebagai kemampuan
suatu benda untuk melepas atau menerima kalor. Masing-masing benda
mempunyai kalor jenis yang berbeda-beda.

6) Bila air bermassa 250 gr bersuhu 28°C dimasukan kedalam bejana, kemudian
diberi aliran listrik melalui lilitan kawat berdaya 60 watt selama 2 menit. Bila
hanya air yang menyerap kalor berapa suhu air sekarang.
Jawab:
𝑚𝑎𝑖𝑟 = 0,25 𝑘𝑔
𝑇1 = 28 °𝐶
𝑝 = 60 𝑤𝑎𝑡𝑡
𝑡 = 120 𝑠
𝑇2 ?

𝑊=𝑄
𝑝 × 𝑡 = 𝑚 × 𝑐(𝑇2 − 𝑇1 )
60 × 120 = 0,25 (𝑇2 − 28 °𝐶)
𝑇2 = 28,8 °𝐶 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 120 𝑠

K. KESIMPULAN
1) Nilai air kalorimeter merupakan kapasitas panas kalorimeter yang dilambangkan
dengan huruf X. Nilai air kelorimeter dirumuskan dengan X = mk .ck. Selain itu
nilai X juga dapat ditentukan dengan asas black.
2) Konstanta joule dapat ditentukan melalui percobaan menggunakan
kalorimeterlistrik. Konstanta joule adalah perbandingan antara energi listrik
dengan kalor yang ditimbulkan.
3) Kalor energi yang berpindah akibat adanya perbedaan suhu. Hukum pertama
termodinamika menghubungkan perubahan energi dalam suatu proses
termodinamika dengan jumlah kerja yang dilakukkan pada sistem dan jumlah
kalor yang dipindahkan kesistem
4) Suhu dan waktu mempengaruhi kuat arus dan tegangan pada kalorimeter
𝐽
5) Nilai tetapan joule yang kami dapat sebesar 45,25811 ⁄𝐾𝑔 𝐾 hasil tersebut

masih melenceng jauh karena nilai tetapan joule pada 1 kalori = 4,186 Joule
DAFTAR PUSTAKA

Dan, Mekanik, Hukum Joule, and Nani Yuningsih, ‘Mempengaruhi Proses Konversi Energi (
Studi Kasus Percobaan Tara Kalor’, VII (2018), 77–84

Kunlestiowati, H, ‘Analisis Penyimpangan Konversi Energi Listrik Menjadi Kalor Pada


Perangkat Eksperimen Hukum Joule’, Jurnal Riset Dan Kajian Pendidikan Fisika, 5.1
(2018), 34 <https://doi.org/10.12928/jrkpf.v5i1.9210>

Lumbangaol, Sudirman T P, Ara Doni Nainggolan, Ricky Reymondo Sipayung, and Kevin
William Andri Siahaan, MODUL PENUNTUN PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LANJUTAN, CV WIDINA MEDIA UTAMA (Bandung: CV WIDINA MEDIA UTAMA,
2021)

Muharam, Muhammad, ‘Konstanta Joule’, Joule, 1 (2014), 1

Sardjito, and Nani Yuningsih, ‘Penentuan Kapasitas Panas Kalorimeter Bejana Dewar
Menggunakan Percobaan Konversi Energi Listrik Menjadi Kalor Sesuai Hukum Joule’,
Prosiding The 12th Industrial Research Workshop and National Seminar, 12 (2021),
805–9

Sumarsono, Joko, Fisika : Untuk SMA/MA Kelas X, ed. by Dyah Nuraini, 1st edn (Jakarta: CV
Teguh Karya, 2019)

Wijaya, Adi, ‘Hukum Joule’, Course Hero, 2017, 1

Tim Dosen Fisika Dasar. (2018). Modul Pratikum Fisika Dasar I. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai