Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR II

PERCOBAAN P07
(HUKUM JOULE )

OLEH

RAFLY
NIM.1007121485

JURUSAN TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS RIAU
2011

Percobaan P07
Hukum Joule
I. Pen dahuluan

Bila ada arus listrik dalam sebuah konduktor, maka aka nada energy listrik yang
dikonversikan ke energi panas. Untuk arus I tertentu, konversi energy lebih besar untuk tahanan
atau hambatan dari konduktor yang lebih besar. Fenomena ini mempunyai analogi yang sama
dengan konversi energy kimia ke energi panas karena adanya hambatan gesekan.

Panas yang dihasilkan (daya yang dibuang) dalam rangkaian listrik disebut sebagai panas
Joule (Joule Heat), kerena ditemukan oleh ahli fisika dari Inggris James Prescott Joule (1818-
1889). Ahli ini meneliti konversi energi listrik ke energi panas (juga energi mekanik ke energi
panas).
Dalam beberapa aplikasi listrik, seperti motor listrik, panas joule merupakan sesuatu yang
tidak diinginkan akan tetapi pada aplikasi lainnya seperti pemanggang listrik dan memanas
listrik, energi listrik secara sengaja dikonversi menjadi panas. Pada percobaan ini, efek panas
pada arus listrik dan panas listrik ekuivalennya akan diselidiki.

II. Tujuan

Setelah melakukan percobaan ini, diharapkan anda mampu:


1. Menjelaskan apa yang disebut panas Joule.
2. Menjelaskan factor-faktor yang mempengaruhi panas joule.
3. Menjelaskan bagaimana panas joule dapat diukur secara eksperimen.

III. Alat-Alat yang diperlukan

1. Kalorimeter dengan panas/kawat


2. Power Supply 12 V
3. Stopwatch
4. Amperemeter
5. Voltmeter
6. Rheostat (tahanan geser)
7. Kabel penghubung
8. Thermometer
9. Timbangan
10. Es jika diperlukan

IV. Teori
Arus listrik adalah aliran partikel-partikel listrik bermuatan positif didalam suatu pengantar
atau arus listrik adalah gerakan atau aliran muatan listrik. Pergerakan muatan ini terjadi pada
bahan yang disebut konduktor. Konduktor bisa berupa logam , gas, atau larutan, sedangkan
pembawa muatan sendiri tergantung pada jenis konduktor yaitu pada:
- Logam, pembawa muatannya adalah electron-elektron
- gas, pembawa muatannya adalah ion positif dan electron
- larutan, pembawa muatannya adalah ion positif dan ion negatif

Untuk mengukur suatu benda secara tepat haruslah mempergunakan suatu alatyang
mempunyai sifat fisis yang dapat diukur, karena terjadi suatu perubahan yangdapat
diukur dengan berubahnya temparatur benda tersebut. Alat untuk mengukur
temperature disebut thermometer, yang bekerja atas perubahan fisis yang bersamaan
dengan perubahan temperatur, yaitu perubahan volume zat air,perybahan tahanan
listrik dari suatukawat penghantar, perubahan warna filament lampu pijar.
Perubahan-perubahan ini semua bersamaan dan berbanding dengan temperatur yang
dapat diukur. Satu kalori didefenisikan sebagai banyaknya kalor yang diperlukan
untuk memanaskan satu gram air sehingga suhunya naik satu derajat celcius.
Satu kalori didefenisikan sebagai banyaknya kalor yang diperlukan
untuk memanaskan satu gram air sehingga suhunya naik satu derajat celcius.
1 kalori = 4,2 Joule atau 1 Joule = 0,24 kalori
Karena kalor adalah bentuk energi, maka satuan SI untuk kalor sama seperti energi,
yaitu Joule.

1. Kalor berpindah dari suhu tinggi ke suhu rendah.

Pada sebuah benda yang mempunyai suhu yang tidak sama untuk
seluruh bagian-bagiannya akan terjadi perpindahan kalor dari bagian yang
b e r s u h u l e b i h tinggi ke bagian benda yang bersuhu lebih rendah. Demikian juga
bila sebuah bendabersuhu lebih tinggi dari suhu lingkungannya. Benda tersebut akan
memancarkan energi sampai suhu benda sama dengan suhu lingkungannya. Bila
suhu sudah samaakan terjadi keseimbangan atau tidak ada lagi perpindahan kalor atau energi.

2. Kalor jenis.

Suatu zat yang menerima kalor, selain mengalami pemuaian atau


perubahanwujud, pada zat tersebut juga terjadi kenaikan suhu. Ketika kita
memanaskan air didalam ketel, makin besar nyala api berarti makin besar kalor yang
diberikan padaair, dan menghasilkan kenaikan suhu air yang lebih besar daripada kenaikan
suhu air sebelumnya. Jika kalor yang sama diberikan pada ketel yang berisi lebih
sedikit air,kenaikan suhu air lebih cepat kenaikan suhu air sebelumnya. Akibatnya, untuk
selangw a k t u p e m a n a s a n y a n g s a m a a k a n d i c a p a i s u h u a i r y a n g l e b i h t i n g g i
d a r i p a d a sebelumnya.Besarnya kenaikan suhu dari zat tersebut dapat dituliskan dalam
persamaanberikut:

Dengan :
c = kalor jenis (kal/g ) atau (J/Kg.K)

Q = kalor ( kalor atau Jou le)


m = massa benda ( gram atau Kg)
= perubahan suhu ( )

Jadi, t adalah perubahan suhu dari suatu zat yang menerima kalor sebesar Q.
Kalor jenis suatu zat didefinisikan sebagai banyaknya kalor yang diperlukan olehsuatu zat untuk
menaikan suhu 1 Kg zat itu sebesar 1 .

3. Kapasitas kalor.
Kapasitas kalor adalah bilangan yang menunjukkan banyaknya kalor
yangdiperlukan oleh suatu benda untuk menaikkan suhu benda sebesar 1 . Kapasitas kalor

dapat dituliskan dalam persamaan berikut:

Apabila kapasitas kalor (C) yang dihubungkan dengan kalor jenis (c) maka
a k a n didapat persamaan berikut:
C = mc

4. Kalorimeter.

Kalorimeter adalah suatu alat untuk memperlihatkan besarnya kalor jenis suatu
zat. Kalorimeter ini bekerja baerdasarkan Asas Black. Asas black berbunyi: Basarnyak a l o r
yang dilepaskan oleh sebuah benda yang suhunya lebih tinggi akan
s a m a dengan kalor yang diterima oleh benda yang bersuhu lebih rendah

A. Kalorimeter elektrik.

Kalorimeterini digunakan untuk mengukur kalor jenis zat cair. Prinsip kerja
kalorimeter elektrik adalah sebagai berikut: Sejumlah massa zat cair contoh (m kg) dimasukkan
dalam bejana tembaga yang kapasitas kalornya diketahui (JK -1). Kemudian zat cair
tersebut dipanaskan selama selang waktu t sekon secara elektrik oleh pemanas listrik
yang memiliki elemen pemanas yang beda potensialnya V volt dan dilalui arus listrik
dengan kuat arus I Ampere.

Kenaikan suhu (T ) selama selang waktu t diukur dengan termometer.

E n e r g i l i s t r i k y a n g d i b e r i k a n k e p a d a z a t c a i r d a l a m s e l a n g w a k t u t adalah
V.I.t(Joule). Jika dianggap tidak ada kalor yang hilang maka energi kalor yang
diserapoleh kalorimeter dan zat cair adalah
( C T + m c T ) = ( m c + C ) T. Sesuai kekalan energi
Vit = (mc + C ) T

B. Kalorimeter Bom.
Digunakan khusus untuk menentukan kandungan energi dalam makanan dan
lemak. Makanan yang akan ditentukan kandungan energinya diletakkan
dalamcangkir platina. Contoh: makanan kemudian dibakar secara elektrik. Kalor yang diserap
oleh bejana dalam cangkir, dan air diukur secara cermat. Sebagai contoh, 10 gram kue
melepaskan 159 kJ ketika dibakar dalam kalorimeter bom. Ini berarti bahwakandungan energi
100 gram kue tersebut adalah 1590 Kj, yang setara dengan 380 Kalori.
m = massa zat (gr)
Arus LiStrik

Jumlah muatan arus listrik baik positif maupun negative yang mengalir melaluipenampang
sebuah penghantar persatuan waktu disebut dengan kuat arus listrik.

Dengan :
Q = muatan listrik (couloum)
t = waktu (detik)
I = kuat arus listrik (Ampere)
Energi Dan Daya Listrik

Hambatan (R) yang dialiri arus listrik (I) akan menimbulkan


b e d a tengangan V antar ujung-ujung berarti daya listriknya: P = V.I Karena V = I . R maka
daya listriknya dapat dirumuskan menjadi : P = ( I.R ) I = I2.

Dengan: P = Daya listrik ( watt )


Bila arus listrik mengalir selama t detik energi listrik yang terpakai ialah: W = I2 R.t Dengan: t =
Waktu ( dt )
Sedangkan bunyi hukum joule: Pembentukan panas persatuan waktu
berbandinglangsung dengan kuadrat arus.
Hukum joule menuliskan bagaimana tenaga diubah kedalam tenaga termal, y a n g
didalam suatu penghantar merupakan suatu proses yang tidak dapat
d i b a l i k ( hanya berlangsung satu arah ).

Dalam percobaannya, Joule mengunakan air didalam sebuah selinder yangdiaduk


dengan suhu yang berputar. Beberapa lama kemudian suhu air akan naik,
inidisebabkan karena suhu bergesekan dengan air. Menurut Joule gerakan elktro dalam suatu
penghantar dapat digambarkan sebagai serangkai percepatan yang masing-masing terakhir
karena tumbukan dengan salah satu pastikel yang tetap dalam suatu pengahantar, elktero itu
akan mendapatkan tenaga kinetik pada setiap tumbukan dant enaga itu berubah menjadi panas.

Joule juga merumuskan juga perbandingan jumlah satuan usaha


d e n g a n jumlah satuan panas yang dihasilkan selalu sama, sehingga:
W=Q
V.I.t=Q
Dan dapat dirumuskan sebagai berikut:
Q = V.I.t, dimana : Q = panas yang ditimbulkan arus listrik (Joule atau kalori)
Keterangan:
V = tegangan listrik (volt).
I = arus listrik (A).
T = waktu (sekon).
Menurut hukum termodinamikon I dikatakan bahwa : jika kalor
d i u b a h menjadi bentuk energi lain atau jika bentuk energi lain diubah menjadi
kalori, makaenergi sebelumnya selalu konstan. Karena kalor adalah suatu bentuk
energi, makausaha selalu dapat diubah menjadi panas atau sebaliknya.

Tabel Data 7.1


Tujuan : Menentukan ekuivalen mekanik dari panas.

Massa Bahan Panas Jenis


Tabung Kalorimeter 0,0561 Kg Aluminium 0,22 Joule/Kg

Koil Pemanas 0,00028 Kg Aluminium 0,22 Joule/Kg

Tabung dan Air 0,1751 Kg


Air 0,119 Kg
1. Untuk titik A sebagai sumbu rotasi (titik gantung)
Jarak O ke A :
Waktu Tegangan V Arus I Temperatur
(menit) (V) (A) ( )

1. 0,05 0,044 1
2. 0,045 0,04 1
3. 0,14 0,014 2
4. 0,04 0,032 3

Tegangan Rata-Rata : 0,07 V


Arus Rata-Rata : 0,03 A
Energi yang digunakan : 0,126 Coloum
Panas yang diperoleh : 0,523 Coloum
Perbandingan : 0,241 Coloum
Presentase kesalahan : 7,59 %
PERHITUNGAN
1. Tegangan Rata-Rata

0,06875 = 0,07 V

2. Arus Rata-Rata

0,0325 = 0,03

3. Energi yang digunakan

Waktu dihitung setiap 60 detik selama 4 menit

4. Panas yang diperoleh

= 3-1 = 2

c = Kalor jenis aluminium = 0,22 Joule/Kg

m = Massa air = 0,119 Kg


5.

6. Presentase kesalahan

Laporan Praktikum Fisika Dasar II


Semester Genap 2010/2011

KESIMPULAN DARI PERCOBAAN ( Sertakan kesimpulan anda tentang percobaan tersebut


dan nyatakan yang anda hadapi dalam melakukan percobaan).

Setelah melakukan percobaan Hukum Joule, Saya dapat menyimpulkan bahwa:

1. Bila dua benda yang berlainan temperaturnya dicampur, setelah mencapai kesetimbangan akan
mempunyai temperatur akhir yang sama.
2. Benda yang temperaturnya lebih tinggi akan memaparkan panasnya kepada benda
yang temperaturnya lebih rendah.
3. Benda yang temperaturnya lebih dingin menerima paparan panas dari benda yang
temperaturnya lebih tinggi.
4. Panas yang dipaparkan oleh benda yang temperaturnya lebih tinggi dalam B sama
dengan panas yang diterima oleh benda yang temperaturnya lebih dingin dalam C.
5. Satuan dari kalor adalah kalori/kal.
6. Satu kalori didefenisikan sebagai banyaknya kalor yang diperlukan untuk memanaskan
satu gram air sehingga suhunya naik satu derajat celcius.
7. Kalori yang diperlukan dalam kalori dapat dihitung dengan menggunakan rumus :

8. Bunyi hukum joule: Pembentukan panas persatuan waktu berbanding langsung


dengan kuadrat arus.

KESULITAN :
- Menyeimbangkan Voltmeter dan Ampermeter hingga benar-benar stabil.
- Koil pemanas mudah terlepas dari tempatnya, sehingga Voltmeter dan Ampermeter tidak berjalan
jarumnya.
REFERENSI :
Xena, Didah. 2010. Fisika 3. http://www.scribd.com/doc/44388676/Fisika-3. Diakses pada tanggal
10 maret 2011 pukul 15:35 WIB.
Penuntun Praktikum Fisika Dasar II, Laboratorium Fisika Dasar Jurusan Fisika-FMIPA Universitas
Riau 2011.

Anda mungkin juga menyukai