0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
128 tayangan24 halaman
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis reaksi kimia dan termodinamika, bentuk-bentuk energi serta perpindahannya, dan kalor jenis yang menjelaskan panas yang dibutuhkan untuk mengubah suhu zat. Dokumen ini juga menjelaskan satuan-satuan energi dan contoh soal perhitungan energi dalam berbagai reaksi kimia.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis reaksi kimia dan termodinamika, bentuk-bentuk energi serta perpindahannya, dan kalor jenis yang menjelaskan panas yang dibutuhkan untuk mengubah suhu zat. Dokumen ini juga menjelaskan satuan-satuan energi dan contoh soal perhitungan energi dalam berbagai reaksi kimia.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis reaksi kimia dan termodinamika, bentuk-bentuk energi serta perpindahannya, dan kalor jenis yang menjelaskan panas yang dibutuhkan untuk mengubah suhu zat. Dokumen ini juga menjelaskan satuan-satuan energi dan contoh soal perhitungan energi dalam berbagai reaksi kimia.
Terdapat dua reaksi kimia yang sangat umum yakni : a. reaksi yang mengarah ke pembentukan produk product-favored : contohnya
Pada reaksi ini disertai dengan perubahan energi menjadi panas dan cahaya hal ini ditandai dengan adanya pijaran pada saat reaksi. b. reaksi yang mengarah ke pembentukan reaktan reactant-favored : contohnya
Reaksi ini hanya terjadi apabila tersedianya energi. Untuk mendapatkan gas hydrogen dan oksigen ini, diperlukan arus listrik sebagai sumber energi yang dialirkan pada air (H 2 O). Syarat terjadinya reaksi ini adalah dengan adanya pengaruh dari luar separti temperatur yang tinggi, energi listrik (yang dapat merubah lelehan NaCl menjadi Natrium dan Klorin) dan energi-energi lainya yang digunakan sesuai dengan syarat kondisi terjadinya suatu reaksi kimia. Energi merupakan bagian yang penting dalam menggambarkan suaru reaksi kimia baik reactant-favored maupun product-favored. Interaksi antara materi kimia dengan energi ini menyebabkan tejadinya transfer energi sebagai panas atau energi termal ketika reaksi kimia berlangsung. Transfer panas inilah yang dipelajari dalam Thermodynamics. Termodinamika merupakan ilmu yang mempelajari mengenai panas dan kerja, khususnya mengenai perpindahan atau transfer energi sebagai panas atau energi termal ketika reaksi- reaksi kimia berlangsung.dengan termodinamika ini kita dapat mengetahui efesiensi energi dari suatu reaksi kimia.
B. ENERGI : BENTUK DAN SATUANNYA
Energi merupakan kapasitas atau kemampuan untuk melakukan suatu kerja. Dan kerja itu sendiri adalah sesuatu yang kita lakukan sepanjang satuan waktu. Kita dapat melakukan kerja karena kita memiliki energi atau kemampuan untuk melakukan kerja tersebut. Energi tersebuta dapat berasal dari makanan yang kita makan. Energi dari makanan adalah energi kimiawi yang disimpan dalam benruk senyawa-senyawa kimia yang dihasilkan ketika senyawa tersebut mengalami reaksi kimia dalam proses metabolisme. Energi diklasifikasikan menjadi : a. Energi Kinetik : energi yang terdapat apabila sebuah benda bergerak. Besar energi kinetik dipengaruhi oleh massa dan kecepatan gerak benda, dapat dirumuskan dengan persamaan :
Beberapa contoh diantaranya, Energi Termal dari atom-atom, molekul-molekul, atau ion-ion dalam pergerakannya pada tingkatan submikroskopik. Semua materi memiliki energi termal berdasarkan teori kinetik molekular, dimana partikel- partikel submikroskopik pada sebuah materi berada dalam pergerakan yang konstan. Energi Mekanik dari sebuah benda makroskopik, seperti pergerakan pantulan bola basket. Energi listrik dari elektron yang berpindah melalui sebuah konduktor. Bunyi, yang berhubungan dengan kompresi dan ekspansi pada ruang antar molekul . b. Energi Potensial : energi yang dihasilkan karena kedudukan suatu benda. Energi ini berasal karena benda tersebut tertarik atau ditolak oleh benda lain. Beberapa contoh diantaranya Energi potensial kimia yang dihasilkan dari interaksi antara elektron- elektron dengan inti atom pada sebuah molekul. Energi gravitasi, contohnya sebuah bola yang diam pada lantai, dan air pada bagian tebing atas air terjun sebelum jatuh. Energi elektrostatik, contohnya posisi ion-ion bermuatan positif dan negatif dengan jarak yang pendek. Energi potensial merupan energi yang tersimpan, namun energi ini bisa dirubah menjadi energi kinetik, contohnya apa air terjun, dimana energi potensial dari air yang diam ketka jatuh memiliki energi kinetik yang mengakibatkan air dapat bergerak jatuh dengan cepat. Sama halnya, energi kinetik ini dapat dirubah lagi menjadi energi potensial, energi kinetik air terjun ini dapat menggerakan turbin untuk menghasilkan listrik (energi potensial listrik).
Perubahan-perubahan energi ini baik potensial menjadi kinetik maupun kinetik menjadi potensial, menggambarkan Hukum Kekekalan Energi dimana energi tidak dapat diciptakan amaupun dimusnahkan dan energi total yang ada di bumi adalah konstan. Dari hukum ini maka dikembangkan pengetahuan menganai panas, kerja, dan transfer energi yang terjadi pada suatu reaksi kimia sebelum dan setelah reaksi, total energinya haruslah sama.
Satuan Energi
Satuan untuk mengukur energi pada sebenarnya berupa pengukuran panas. Satuan kalori (kal) menggambarkan jumlah energi yang berpindah karena pemanasan. Mula-mula kalori didefinisikan sebagai jumlah panas yang diperlukan untuk menaikan temperatur 1 gram air dengan suhu awal 15 o C sebesar 1 o C. dalam mengacu pada energi yang terlibat dalam reaksi antara pereaksi dengan ukuran molekul biasa digantikan satuan yang lebih besar yaitu, kilokalori (kkal). Satu kilokalori sama dengan 1000 kalori. Satuan kalori juga digunakan untuk menyatakan energi yang terdapat dalam makanan. Kalori (dengan huruf capital K) setara dengan kilokalori. Contohnya pada kemasan makanan sereal tertera 100Kal maka, seral itu mengandung 100 Kal yang dapat diberikan pada tubuh konsumennya.
Pada umumnya para ilmuan menggunakan satuan Joule (J), satuan standart energi sesuiai dengan satuan SI. Satuan Joule digunakan sebagai satuan energi karena Joule ini menggambarkan langsung hasil penjumlahan energi mekanik (kinetik dan potensial). Satuan Joule sama dengan kg.m 2 /s 2 sesuai dengan penutunan persamaan pada energi kinetik
dimana satuan massa benda dalam kg, dan satuan kecepatan benda dalam m/s. sama halnya dengan satuan kalori, satuan joule pada reaksi kimia umumnya dalam jumlah yang besar sehingga digunakan satuan kilojoule (kJ). Sesuai dengan satuan yang berlaku dalam SI maka kalori dapat dirubah menjadi joule dengan kesataraan 1 kal = 4.184 Joule 1 kkal = 4.184 kJ Contoh soal 1 Total energi matahari yang dietrima pada permukaan daerah Wisconsin, Madison pada musim panas sebesar 2.3 X 10 7 J/m 2 tiap harinya. Bila sebuah rumah di Madison memiliki penampang atap berukuran 10 m X 25 m, berapa kilojoule energi yang diserap oleh atap rumah tiap harinya? Penyelesaian : Karena mengetahui energi yang terpancar tiap m 2 maka perlu diketahui dahulu luas penampang atap rumah,
Jika satuan energi dirubah dalam kilowatt-hour (kwh), dimana 1 kwh = 3.61 x 10 6 J
Soal latihan 1 : 1. Sebuah sajian sereal dengan susu skim mengandung 250 kal, berapa joule energi yang terdapat pada sereal ini? 2. Energi yang digunakan pada lampu pijar dengan daya W watt dalam waktu s detik adalah Ws Joule. Jika lampu 75W berpijar selama 3 jam, maka berapa joule energi yang digunkan lampu untuk berpijar? 3. suatu pemanis nonsugar mengandung 16 kJ energi nutrisi per saji. Berapa kilokalori energi ini?
C. KALOR JENIS DAN PERPINDAHAN ENERGI TERMAL
Kapasitas panas dapat didefinisikan sebagai panas yang diperlukan untuk menghasilkan perubahan temperatur suatu zat. Kapasitas panas bersifat ekstensif yang berarti bahwa jumlah kapasitas panas bergantung pada besar ukuran sampel. Pada suatu materi yang sama, semakin besar ukuran materi tersebut semakin besar kapasitas panasnya. Karena bergantung pada ukuran sampel yang beragam, maka kapasitas ini bersifat spesifik untuk setiap jenis zat. Kalor jenis (kalor jenis, C) adalah panas yang diperlukan untuk menghasilkan perubahan suhu tiap satu gram materi. Secara matematika dapat dirumuskan sebagai,
dimana jumlah panas yang berpindah adalah q dalam satuan joule, perubahan temperatur adalah T dalam satuan kelvin, dan massa zat adalah m dalam gram. Sehingga panas spesifik/ kalor jenis dinyatakan dengan satuan J g -1 K -1 . Kalor jenis dari beberapa zat, telah ditetapkan berrdasarkan eksperimen, seperti yang terdapat pada tabel Zat Nama Kalor Jenis (J/g.K) Unsur Al C Fe Cu Au Senyawa NH3 (l) H2O (l) C2H5OH (l) HOCH2CH2OH (l) H2O (s) Beberapa padatan Kayu Semen Kaca Granit Aluminum Grafit Besi Tembaga Emas
Ammonia Air (cairan) Etanol Etilen glikol Es 0.902 0.720 0.451 0.385 0.128
4.70 4.184 2.46 2.39 2.06
1.76 0.88 0.84 0.79 Untuk air, kalor jenisnya adalah 4.184 J g -1
o C -1 sedangkan untuk besi adalah 0.45 J g -1o C - 1 , dan kaca sebesar 0.84 J g -1
o C -1 . Hal ini menunjukan bahwa diperlukan sembilan kali jumlah panas untuk menaikan suhu satu gram air sebasar 1 K dibandingkan dengan jumlah panas yang dibutuhkan besi, dan lima kali dari jumlah panas yang diperlukan untuk menaikan suhu pada bahan kaca. Selain itu kalor jenis ini juga menggambarkan keseluruhan jumlah energi panas yang dikeluarkan oleh suatu zat pada proses pendinginan. Contohnya, 1 gram air harus mengeluarkan energi panas sebesar 4.184 J untuk menurunkan suhu sebesar 1 K. Semakin besar kapasitas panas suatu zat, dan semakin besar massa zat itu, maka semakin besar energi panas yang dapat disimpan oleh zat tersebut.
Jika kita mengetahui kalor jenis zat, massa suatu zat dan perubahan suhu, maka kita dapat menghitung panas yang berpindah dari dan kedalam zat tersebut. Hubungan ini terdapat dalam persamaan
Dimana T merupakan perubahan suhu
T dapat bernilai positif (+) bila terjadi kenaikan suhu Tf > Ti, dan negatif (-) untuk penurunan suhu Tf < Ti. Karena harga T yang dapat bernilai positif dan negatif ini maka nilai q pun dapt bernilai positif dan negatif. Apabila q benilai negatif hal ini menunjukan bahwa terjadi perpindahan energi panas dari zat ke lingkungan ditandai dengan adanya penurunan suhu.
Contoh soal 2 : perhitungan menggunakan kalor jenis Sebuah danau memiliki luas permukaan 2.6 X 10 6 m 2 dan kedalaman 10 m. berpakan jumlah panas yang diperlukan untuk menaikan suhu air danau sebesar 1 o C, apabila densitas air adalah 1.0 g cm -3 ? Penyelesaian Untuk menghitung jumlah panas maka kita perlu mengetahui massa air seluruh danau tersebut,
Dari volume didapat massa air
Dengan mengatahui massa air, panas dapat dihitung
Contoh soal 3 : menentukan kalor jenis / kalor jenis Sepotong logam seberat 55.0 g dipanaskan pada air mendidih mencapai suhu 99.8 o C, kemudian logam dimasukkan dalam 225 ml air pada piala gelas (density = 1.00 g/ml). sushu ai dalam pila gelas sebelum logam dimasukkan adalah 21.0 o C, dan temperatur akhir air dalam pila gelas adalah 23.1 o C. Berapakan kapasitas spesifik logam tersebut? Penyelesaian : Hal yang perlu diperhatikan dalam kasus ini adalah Suhu akhir baik logam dan air adalah sama Sesuai dengan kekekalan energi, energi panas yang berpindah untuk menaikan suhun air adalah sama dengan energi panas yang berpindah dari logam menjadikan logam mengalami pendinginan. q logam bernilai negatif karena logam mengalami penurunan suhu akibat panas yang berpindah dari logam. Kebalikannya, q air bernilai positif karena air mengalami kenaikan suhu akibat panas yang diterima oleh air. Sehingga diperoleh persamaan,
Soal latihan 2 Jika kalor yang digunakan untuk memanaskan sepotong aluminum seberat 250 g adalah 24.1 kJ, dengan kalor jenis aluminum adalah 0.902 J g -1 K -1 dan temperatur awal 5.0 o C. Berapakah suhu akhir aluminum tersebut?
Soal latihan 3 Sepotong logam Kromium seberat 15.5 g dipanaskan hingga 100 o C, kemudian dimasukkan kedalam 55.5 g air bersuhu 16.5 o C. Temperatur akhir logam dan air adalah 18.9 o C. Berapakah kalor jenis logam Kromium?
D. ENERGI DAN PERUBAHAN WUJUD ZAT
Ketika sebuah padatan meleleh, atom-atom, molekul-molekul, atau ion-ionnya bergerak bebas melepaskan ikatan dan pengaruh tegangan dari atom, molekul, atau ion sekitarnya pada wujud padatan. Dan ketika sebuah cairan dipanaskan, partikel-partikel yang ada pada cairan akan bergerak menjauhi partikel-partikel lainya. Pada kedua kasus ini, pergerakkan tolak-menolak partikel-partikel ini membutuhkan energi. Energi yang dimaksud adalah panas, oleh karena inilah panas memiliki peranan dalam perubahan kedudukan partikel-partikel dalam suatu zat. Jumlah panas yang dibutuhkan untuk melelehkan es pada suhu 0 o C adalah 333 J g -1 dan panas ini disebut kalor peleburan es. Sedangakan jumlah panas yang dibutuhkan untuk merubah air menjadi uap pada suhu 100 o C, sebesar 2256 J g -1 disebut kalor penguapan air. Misalkan tersedia kalor sebesar 500 kJ, maka es yang dapat dileburkan pada 0 o C adalah sebesar
Sedangkan untuk jika 500 kJ panas digunakan untuk menguapkan air, maka air yang berubah menjadi uap adalah sebesar,
Soal latihan 4 Berapakah jumlah panas yang harus diserap untuk memenaskan 25.0 g cairan methanol CH 3 OH, dari suhu awal 25.0 o C sampai mencapai titik didihnya (64.6 o C) dan kemudian untuk menguapkan methanol seluruhnya pada suhu tersebut? Kalor jenis methanol cair adalah 2.53 J g -1 K -1 dan kalor penguapan metanol adalah 2.00 x 10 3 J g -1 .
Soal latihan 5 Sepotong logam seberat 9.85 g dipanaskan hingga suhunya 100 o C, dan kemudian besi tersebut dimasukkan kedalam es. Ketika suhu logam menjadi 0.0 o C, diketahui bahwa es mencair sebanyak 1.32 g menjadi air dengan suhu 0.0 o C. Berapakah kapasitas panas logam?
E. ENTALPI
Untuk menggambarkan perubahan wujud dari padatan menjadi gas secara termodinamika pertama kali kita perlu membicarakan mengenai perpindahan panas sebagai energi antar zat. Dalam termodinamika, zat yang terlibat dalam perubahan wujud ataupun zat yangyang ikut serta dalam reaksi disebut sistem. Dan zat diluar sistem adalah lingkungan, termasuk seluruh benda yang berada diluar sistem yang dapat bertukar energi dengan sistem. Sebagai contoh pada reaksi penyubliman dry ice karbon dioksida berikut,
Pada reaksi ini, energi yang dibutuhkan satu molekul untuk terlepas dari wujud padatan menjadi molekul gas diperoleh dari molekul yang berada disekitarnya, yang sedikit bervibrasi pada posisinya di kisi kristal wujud padatannya. Atom-atom, dan molekul- molekul yang berada pada lingkungan sekitar sistem (wadah atau tempat sistem berlangsung) bersinggungan dengan molekul CO 2 dalam wujud padatan, sehingga terjadi perpindahan energi. Karena suhu padatan CO 2 lebih rendah dari pada lingkungannya, maka energi berpindah dari lingkungan ke padatan CO 2 . Panas yang berpindah dari lingkungan sebanding dengan energi yang dibutuhkan agar padatan CO 2 dapat mengalami sublimasi.
Proses dimana panas berpindah dari lingkungan ke dalam sistem disebut proses endotermis. Sebaliknya proses dimana panas berpindah dari sistem ke lingkungan disebut proses eksotermis. Pada proses ini gas CO 2 mengalami kondensasi menjadi padatan CO 2 .
Pada proses endoterm, panas yang diabsopsi pada volume konastan (q v ) haruslah sebanding dengan perubahan energi yang terjadi pada sistem, E. Energi tidak hanya berpindah ke sistem dalam bentuk panas melainkan juga energi berpindah dari sistem dalam bentuk kerja, w. Sehingga energi pada sistem tidak lagi sebanding dengan q, dan persamaan baru diperoleh,
Persamaan ini menggambarkan Hukum Termodinamika I, energi pada sistem adalah perubahan energi dari jumlah energi yang diterima sebagai panas dan jumlah energi yang berpindah dalam bentuk kerja. Karena q merupakan panas yang diterima oleh sistem, maka q bernilai positif (sistem menerina energi), sebaliknya w bernilai negatif karena merupakan kerja yang dilakukan oleh sistem (sistem melepas energi). Sehingga
Maka,
Pada umumnya reaksi berlangsung pada tekanan yang tetap (konstan). Panas reaksi yang berpindah dari dan kedalam sistem pada tekanantetap adalah q p yang sebanding dengan perubahan entalpi , H.
Jika entalpi, H akhir reaksi sistem lebih besar dari entalpi awal sistem (nilai entalpi naik), maka proses memiliki nilai H positif, q p juga bernilai positif dan proses yang terjadi adalah proses endotermis. Dan kebalikannya, jika entalpi akhir sistem lebih kecil dari entalpi awal, hal ini menunjukan bahwa panas berpindah keluar sistem, H bernilai negatif, proses terjadi secara eksotermis. Salah satu contoh proses endotermis adalah proses penguapan air menjadi uap pada suhu 25 o C. pengapan satu mol air memerlukan 44 kJ :
Proses kondensasi adalah proses eksoterm, dimana 44.0 kJ/mol panas berpindah dari sistem ke lingkungan ketika satu mol molekul gas H 2 O berkondensasi menjadi cairan.
Contoh soal 5 : perubahan wujud dan H Perubahan entalpi untuk penguapan methanol, CH 3 OH, pada 25 o C adalah 37.43 kJ/mol. Berapakah jumlah energi yang digunnakan untuk menguapkan 25.0 g methanol pada 25 o C? Penyelesaian Untuk menggunakan entalpi penguapan, massa zat diubah menjadi mol.
Dan panas yang dibutuhkan dapat dihitung,
Soal latihan 6 Perubahan entalpi untuk reaksi sublimasi padatan iodine adlah 62.4 kJ/mol
Berapakah besarnya panas yang dibutuhkan 10.0 g padatan iodine untuk menyublim? Jika 3.45 g uap iodine berkondensasi menjadi padatan iodine, berapa jumlah energi yang terlibat? Dan proses apakah yang terjadi (eksoterm/endoterm)?
F. PERUBAHAN ENTALPI PADA REAKSI KIMIA
Perubahan entalpi dapat ditentukan dengan perubahan secara fisika maupun perubahan kimia. Pada reaksi kimia produk mewakili akhir dari sistem, dan reaktan mewakili awal dari sistem. Sehingga,
Oleh karena entalpi adalah suatu fungsi keadaan,maka untuk mempelajari perubahan entalpi yang menyertai pada reaksi kimia,dilihat dari penguraian mol dari uap air menjadi elemen-elemennya penyusunnya.
Uap air akan menyerap energi dari lingkungan pada tekanan konstan sebesar untuk terurai menjadi elemen-elemennya. Reaksi ini merupakan reaksi endotermik dengan .
Reaksi kebalikan dari reaksi penguraian uap air tersebut menjadi elemen-elemennya, adalah reaksi pembentukkan uap air dengan penggabungan oksigen dan hydrogen. Energi yang mempengaruhi reaksi oksidasi-reduksi ini adalah sebesar,
Jumlah energi yang mempengaruhi reaksi pembentukan uap air ini sama dengan pada reaksi penguraian uap air, hanya saja reaksi pembentukan uap air ini merupakan reaksi eksotermik dan nilai .
(DIAGRAM ALIR ENERGI AIR!!! Belum nemu nih penjelasan !)
Karena energi berpindah ketika sebuah zat mengalami perubahan wujud, maka besarnya energi yang terlibat dalam reaksi kimia tersebut bergantung pada wujud fisik (padat, cair, atau gas) reakstan dan produknya. Contohnya pada penguraian 1 mol air menjadi H 2 dan O 2 ,
Membutuhkan energi yang lebih besar dari pada penguraian uap air menjadi H 2 dan O 2 . Hal ini dikarenakan entalpi penguapan air menjadi uap air perlu ditambahkan pada entalpi penguraian uap air menjadi H 2 dan O 2 untuk memperoleh nilai entalpi penguraian air menjadi molekul-molekul gas H 2 dan O 2 .
Perubahan entalpi setiap reaksi memiliki aplikasi yang beragam, seperti pada reaksi pembakaran, perubahan entalpi reaksi merupakan besarnya panas yang berpindah dari hasil pembakaran suatu bahan bakar. Jika entalpi pembakaran diketaui, maka besarnya panas yang berpindah sebagai hasil pembakaran dapat dihitung. Sebagai contoh, pada pembakaran gas propane
Bila gas propana yang digunakan adalah sebesar 454 g, dan reaksi eksotermal ini memiliki per mol propana yang terbakar, maka untuk menghitung panas yang berpindah ke lingkungan perlu diketahui terlebih dahulu jumlah mol propana yang terbakar,
Dan besarnya panas yang dihasilkan adalah,
Soal Latihan 7 Berapakah energi yang dibutuhkan untuk menguraikan 12.6 g air menjadi elemen- elemennya?
G. HUKUM HESS
Dasar dari Hukum Hess adalah kekekalan energi, dimana apabila terdapat sebuah reaksi yang merupakan penggabungan dua atau lebih reaksi, maka untuk keseluruhan proses adalah penjumlahan masing-masing reaksi. Seperti pada proses penguraian air menjadi komponen-komponen H 2 (g) dan O 2 (g) dimana proses ini terbagi menjadi dua tahap, tahap pertama adalah penguapan air menjadi uap air, selajutnya penguraian uap air menjadi komponen-komponen H 2 (g) dan O 2 (g). Dan perubahan entalpi reaksi ini adalah penjumlahan dari masing-masing tahapan reaksi,
Contoh 6 : Untuk mengetahui perubahan entalpi pembentukan metana dari komponen-komponennya (carbon/grafit, dan gas hydrogen),
Perubahan entalpi dari penggabungan langsung kedua elemen ini sulit untuk diukur di laboratorium, namun hal ini dapat diatasi dengan membakar kedua elemen ini dan metana itu sendiri mengunakan oksigen, sehinggan dihasilkan reaksi sebagai berikut
Reaksi H (kJ)
-393.5
-285.8
-890.3
Penyelesaian: Pada tabel, reaksi ke-tiga pembakaran metana memeliki nilai H sebesar -890.3 kJ reaksi yang terjadi merupakan reaksi eksotermal, namun yang diperlukan adalah H pembentukan metana diamana metana berperan sebagai produk. Oleh karena itu, reaksi kebalikan dari pembakaran metana (metana di posisi sebagai produk) memilki nilai H = + 890.3 kJ dan reaksi yang terjadi adalah reaksi endotermal,
Selanjutnya pada reaksi ke-dua, untuk reaksi ke-tiga diperlukan 2 mol H 2 O, maka secara stoikiometrik koefisien reaksi dikalaikan dua, begitu pula dengan nilai H 2 . Reaksinya menjadi,
Sehingga total seluruh reaksi yang terjadi adalah, Reaksi H (kJ)
-393.5
-571.6
+890.3
(CARI DIAGRAM ALIRNYA!!!!!)
Soal latihan 8 Berpakah perubahan entalpi pembentukan etana, C2H6 dari unsure karbon dan hydrogen?
Bila diketahui H pembakaran etana adalah,
Soal latihan 9 Untuk memperoleh logam timbal murni, timbal(II)sufida (PbS, umum dikenal dengan galena) dibakar agar menghasilkan timbal(II)oksida (PbO).
Dan kemudian timbal(II)oksida tereduksi oleh karbon menjadi logamnya,
Berapakan perubahan entalpi dari reaksi berikut ?
Apakah reaksi yang terjadi ? berapakah energi yang dibutuhkan atau dihasilkan ketika 454 g PbS dirubah menjadi logam timbal ?
H. FUNGSI KEADAAN
Berdasarkan Hukum Hess, karena entalpi merupaka fungai keadaan, maka besarnya entalpi ditentukan oleh keadaan sistem. Perubahan entalpi untuk perubahan kimia dan fisika tidak ditentukan oleh jalur atau cara keadaan awal menuju keadaan akhi, karana total panas yang dibutuhkan maupun dilepaskan pada tekanan konstan adalah sama.
Semua besaran yang dapat terukur separti, tekanan gas, volume zat, temperatur zat, bahkan jumlah tabungan kita di bank adalah merupakan fungsi keadaan. Misalkan, kita ingin memilki jumlah simpanan di bank sebesar 100$, kita dapat menabungkan uang kita secara sekaligus maupun bertahap, seperti pada awal menabung 25$ selanjutnya menabung lagi 75$ hingga total tabungan kita adalah 100$. Hal ini menggambarkan bahwa pada keadaan terakhir uang kita tetap 100$, ini tidak bergantung pada cara kita menuju keadaaan akhir ini. Prinsip ini diterapkan pada entalpi reaktan (H awal = H reaktan ) dan untuk produk (H akhir = H produk ). Perbedaan entalpi ini adalh perubahan yang dialami sistem dan besarnya,
Karena rarksi dimulai dan berakhir pada keadaan yang sama tidak bergantung pada jalur reksi yang dipakai, maka nilai H pun tidak bergantung pada jalur reaksi. Tidak seperti volume,temperatur, tekanan, energi, atau tabungan di bank, entalpi absolute (H) sebuah zat tidak dapat ditenetukan, yang dapat ditentikan hanyalah perubahannya saja (H). panas yang dihasilkan maupun yang dibutuhkan dalam reaksi kimia, menggambarkan perbedaaan entalpi antara reaktan dan produk, sebesar H.
I. ENTALPI PEMBENTUKAN STANDARD
Besarnya H tergantung pada keadaan suhu, tekanan, dan bentuk fisik (gas, padat, dan cair) dari rekatan dan produk. Untuk menghindari pengulangan yang menyebutkan keadaan dimana H diukur, juga agar dapat dibandingakan harga H bermacam-macam senyawa, maka dibuat keadaan standard pada 25 dan tekanan 1 bar keadaan ini adalah keadaan dimana suatu zat berada pada bentuk yang paling stabil.
Ketika suatu reaksi kimia terjadi dengan reaktan dan produk dalam keadaaan standard, perubahan entalpi yang terukur disebut perubahan entalpi standard H o . Untuk tiap unsur pada keadaan murninya paling stabil pada suhu 25 o C dan 1atm (1 bar = 1atm) adalah nol (0) hal ini dikarenakan, pada keadaan standard tidak terjadi perubahan kimia ataupun fisika.
Perubahan entalpi standard dari reaksi pembentukan 1 mol senyawa dari komponen- komponen penyusunnya disebut entalpi molar standard pembentukan, . Contohnya,
Namun apabila pembentukan senyawa berasal dari gabungan senyawa-senyawa lainnya bukan dari komponen penyusunya, perubahan entalpi yang yang terjadi adalah H reaksi, biasa menggunakan symbol .
walaupun reaksi tersebut berasal dari komponen penyusunnya, namun pada reaksi terbentuk lebih dari 1 mol produk, untuk itu H yang terjadi adalah . Dan nilai .
Berikut adalah entalpi pembentukan standard beberapa zat dari sumber the National Institute for Standards and Technology (NIST).
Senyawa Nama Entalpi molar pembentukan standard (kJ/mol) Al 2 O 3 (s) BaCO 3 (s) CaCO 3 (s) CaO(s) CCl 4 (l) CH 4 (g) CH 3 OH(l) C 2 H 5 OH(l) CO(g) CO 2 (g) C 2 H 2 (g) C 2 H 4 (g) C 2 H 6 (g) C 3 H 8 (g) C 4 H 10 (g) CuSO 4 (s) H 2 O(g) H 2 O(l) HF(g) HCl(g) HBr(g) HI(g) KF(s) KCl(s) KBr(s) MgO(s) MgSO 4 (s) Mg(OH) 2 (s) NaF(s) NaCl(s) Aluminum oksida Barium karbonat Kalsium karbonat Kalsium oksida Karbon tetraklorida Metana Methanol Etanol Karbon monoksida Karbon dioksida Asetilen Etilen Etana Propana Butana Tembaga(II)sulfat Uap air Air Asam florida Asam klorida Asam bromida Asam iodida Kalium florida Kalium klorida Kalium bromida Magnesium oksida Magnesium sulfat Magnesium hidroksida Natrium florida Natrium klorida -1675.7 -1216.3 -1206.9 -635.1 -135.4 -74.8 -238.7 -277.7 -110.5 -393.5 +226.7 +52.3 -84.7 -103.8 -125.6 -771.4 -241.8 -285.8 -271.1 -92.3 -36.4 +26.5 -567.3 -436.7 -393.8 -601.7 -1284.9 -924.5 -573.6 -411.2 NaBr(s) NaI(s) NH 3 (g) NO(g) NO 2 (g) PCl 3 (l) PCl 5 (s) SiO 5 (s) SnCl 2 (s) SnCl 4 (l) SO 2 (g) SO 3 (g) Natrium bromide Natrium iodide Ammonia Nitrogen monoksida Nitrogen dioksida Fosfor triklorida Fosfor pentaklorida Silicon dioksida Timah(II)klorida Timah(IV)klorida Sulfur dioksida Sulfur trioksida
Sebagian besar bernilai negatif karena proses pembentukkan senyawa dari komponen penyusunnya pada umumnya merupakan proses eksotermal. Seperti pada reaksi antara oksigen dengan logam,
Dan karbon membentuk senyawa yang stabil dengan unsur lainnya seperti oksigen dan hydrogen,
Namun ada juga reaksi yang memiliki positif yang besar seperti pada,
Senyawa dengan entalpi pembentukkan yang positif merupakan peminpan potensial kimia yang baik. Sebagai contoh asetilena adalah bahan bakar yang baik, yang menghasilkan panas yang besar.
Contoh soal 7 Entapi pembentukkan standard gas ammonia adalah -46.11 kJ/mol. Tuliskan persamaan reaksi dalam kesetimbangan untuk harga entalpi reaksi sebesar -46.11 kJ/mol Penyelesaian : Pada keadaan standard 25 o C dan tekanan 1 bar,
Soal latihan 10 Tuliskan kesetimbangan dari persamaan reaksi pembentukan methanol dan tembaga sulfat dari komponen penyusun masing-masing beserta entalpi standard molar pembentukan masing-masing. Berapakah nilai , bila 1.5 mol methanol terbentuk dari komponenya?
Entalpi pembentukan standard sangat berguna, kita dapat mencari perubahan entalpi standard utuk setiap reaksi dengan mengetahui entalpi pembentukan setiap reaktan dan produk yang terlibat dalam reaksi. Seandainya seorang seseorang ingin mengetahui berapa besar panas yang dibutuhkan untuk menguraikan kasium karbonat menjadi kalsium oksida dan karbon diokasida, dengan keadaan standard untuk seluruh komponennya.
Berdasarkan tabel NIST, CaCO 3 (s) = -1206.9 CaO(s) = -635.1 CO 2 (g) = -393.5
Sesuai dengan persamaan,
Dengan nilai entalpi yang didapat dapat menujukan bahwa reaksi penguraian kasium karbonat ini adalah reaksi endoterm, energi dibutuhkan pada reaksi.
Contoh soal 8 Ntrogliserin merupahkan bahan peledak yang kuat, yang dapat menghasilkan empat buah gas yang berbeda ketika meledak.
Dengan = -364 kJ/mol untuk pembentukan nitrogliserin, dan sesuai dengan tabel NIST, N 2 dan O 2 dalam keadaan murni memliki , CO 2 (g) H 2 O(g)
Entapi tersebut merupakan entalpi untuk peledakan 2 mol nitrogliserin, apabila terdapat 10.0 g nitrogliserin maka kalor yang dihasilkan adalah sebesar,
Soal Latihan 11 Benzene, C 6 H 6 merupakan hidrokarbon yang penting. Hitunglah entalpi pembakaran benzene apabila diketahui benzene memiliki
J. MENENTUKAN ENTALPI REAKSI
Kalorimetri panas yang dihasilkan dari reaksi kimia dapat ditentukan dengan sebuah teknik yang dinamakan kalorimetri. Panas dari pembakaran ataupun dari kalori pada makanan dapat diukur dengan bom kalorimeter.
Sejumlah sampel dalam bentuk padatan yang dapat terbakar maupun cairan ditempatkan pada wadah sampel, yang ada dalam bom (silinder berupa tabung stanles-steel. Kemudian bom diletakan pada tabung terisolasi berisi air. Pada bom diliri oksigen murni, ketika arus listrik dilirkan pada sampel, sampel akan terbakar dan panas yang dihasilkan akan memanaskan bom dan air sekitar bom dengan temperatur yang sama. Pada kasus ini sampel dam oksigen merupakan sistem, bom dan air merupkan lingkungan. Sesuai dengan hokum kekekalan energi,
Nilai negatif karena pembakaran merupakan reaksi eksotermal. Perubahan temperatur pada air sama dengan perubahan panas yang dialami oleh bom. Panas yang dihasilkan reaksi adlah panas yang siserap oleh bom dan air, dan dapat dihitung mengunakan nilai kapasitas panas air dan bom. Karena bom suatu benda yang tetap, maka panas terukur pada volume yang konstan sebesar q v =E, sedangkan perubahan entalpi merupakan panas yang terukur pada tekanan yang konstan H=q p . Untuk itu H diperoleh dari nilai E yang didapat dari hasil pengamatan pada bom calorimeter.
Contoh soal 9 Oktana C 8 H 18 , merupakan salah satu penyusun utama bensin, yang dapat terbakar di udara :
Apabila 1.00 g sampel oktana dibakar pada calorimeter yang berisi 1.20 kg air. Suhu air dan bom naik dari 25 o C (293.15K) menjadi 33.20 o C (306.35K).dan kapasitas panas bom, C bom = 873 J/K. Hitunglah panas yang dihasilkan dari pembakaran oktana tersebut? Penyelesaian : Panas tang diterima air adalah,
Dan panas yang dietrima bonm adalah,
Total panas yang dihasilkan pembakaran 1.00 g oktana adalah,
Soal latihan 12 1.00 g sampel gula (sukrosa,C 12 H 22 O 11 ) dibakar pada bom calorimeter. Temperatur air naik dari 25.00 o C menjadi 27.32 o C. Bila kapasitas panas bom adalah - 837 J/K, dan alor jenis air adalah 4.184 J/g.K. Hitunglah panas yang dihasilkan per garam sukrosa yang terbakar dan panas yang dihasilkan per mol sukrosa yang terbakar!
Bom calorimeter merupkan seperangkat alat yang cukup rumit, dan hanya dapat digunakan pada laboratorium. Namun hal ini dapat diatasi dengan menggunakan alat yang cukup simple dan mudah yang memiliki tekanan yang konstan sehingga dapat digunakan untuk mengukur panas dan menentukan perubahan entalpi reaksi alat ini adalah coffee-cup calorimeter.
Contoh soal 10 Apabila 0.500 g pita magnesium diletakan pada coffee-cup calorimeter, kemudian ditambahkan 100.0 ml HCl 1.00 M. reaksi yang terjadi,
Suhu larutan naik dari 22.2 o C menjadi 44.8 o C. Berapakah perubakhan entalpi yang terjadiuntuk setiap mol Mg yang beraksi? (kalor jenis larutan 4.20 J/g.K, dan densitas HCl adalah 1.00 g/ml) Penyelesaian : Massa larutan adalah massa Mg dan HCl. Massa larutan adalah 100.5 g. Panas yang dihasilkan adalah
Karena reaksi ini berjalan secara eksotermal, maka nilai H negatif, H = - 464 kJ/mol.
Soal latihan 12 Bila 200 ml HCl 0.400 M dan 200 ml NaOH 0.400 M dicampur dalam coffee-cup calorimeter. Temperatur naik dari 25.10 o C, menjadi 26.60 o C. Berapakah entalpi molar reaksi penetralan ini? ( density larutan dianggap 1.00 g/ml, dan kalor jenis larutan = 4.2 J/g.K)
K. PENERAPAN TERMODINAMIKA
Ketersediaan Sumber Energi Berdasarkan sejarah, pada mulanya terdapat biomassa yang dihasilkan oleh organism yang mengandung sejumlah energi potensial kimia. Umumnya biomassa adalah sejenis kayu, yang menghasilkan sepertiga sumber energi yang masih digunakan di beberapa negara berkembang. Bahan bakar yang berasal dari fosil- petroleum, batu bara, dan gas alam merupakan penyumbang energi terbesar, dan berperan penting dalam revolusi industri. Selama 200 tahun batubara memegang peranan penting sebagai bahan bakar pada industri, namun di pertengahan abad ini barubara tergantikan oleh petroleum, dan gas alam. Petroleum dan gas alam sangat mudah didapat dan bersih dalam pemakaiannya, namun harga petroleum dan gas alam dangat sulit diprdiksi, karena disesuaikan dengan kondisi perekomomian global.Karena ketersediaan batubara yang melimpah, saat ini banyak pula yang kembali menggunakan batubara.
Walapun dalam jumlah yang sedikit, energi juga dihasilkan oleh sumber hydroelectric dan energi nuklir. Selain itu energi tersebut dapat dihasilkan dalam bentuk energi panas matahari, energi geothermal, arus angin dan arus lautan. Energi-energi primer ini akan dirubah menjadi energi listrik (energi sekunder), bentuk yang lebih sering digunakan.
Energi panas matahari adalah energi yang paling besar dan penting dalam kehidupan di bumi. Kita dapat meggunakan energi matahari melalui perantara biomassa dalam proses fotosintesis, minyak bumi terbentuk dari biomassa yang tersimpan jutaan tahun, angin dan air yang memiliki energi kinetik dan potensial. Namun sekarang energi matahari dapat ditransformasikan kedalam bentuk energi listrik dengan menggunakan photovoltaic cells contohnya pada kalkulator yang mengunakan energi cahaya, dan beberapa spacecraft.
Fotosintesis pada tumbuhan hanya menggunakan 1% sampai 3% dari sinar matahari yang mengenai tumbuhan. Sinar matahari digunakan untuk menguraikan molekul air menjadi komponen-komponen penyusunnya.
Saat ini banyak dilakukan fotosintesis buatan yang bertujuan untuk menangkap energi sinar matahari dan menyimpannya dalam bentuk sel fotoelektrokimia ataupun dalam bentuk bahan bakar kimia, seperti gas H 2 yang digunakan untuk kepentingan transportasi.
Nilai Ekonomis Hidrogen
Hydrogen dapat diperoleh dari beberapa proses (seperti proses fotosintesis buatan) dan hidrogen dapat digunkan sebagai bahan bakar.pembakaran hidrogen menghasilkan lebih banyak energi dari pada senyawa lainnya. Oleh karena itu hidrogen banyak digunakan sebagai bahan bakar pesawat luar angkasa. Hydrogen bersamaan dengan oksigen digunakan sebagai bahanbakar karena energi yang dihasilkan cukup tinggi selain itu hasil pembkarannya tidak menimbulkan polusi (menghasilkan molekul air).
Namun, ada dua hal yang menjadikan hydrogen bukan sebagai bahan bakar alternative pengganti petroleum. Pertama, harga produksi H2 tidaklah murah karena, untuk menghasilkan H2 diperlukan energi listrik yang dapat mengurai air menjadi H2. Kedua, hydrogen dapat disimpan dalam bentuk cair, untuk mencairkan H2 diperlukan suhu yang rendah dan tekanan yang tinggi, ini membutuhkan biaya yang cukup besar. Untuk itu diperlukan metode baru untuk proses elektrolisis air dan penyinpanan H2 yang menggunakan biaya yang murah.
SOAL-SOAL LATIHAN
1. Sebuah area parkir di Los Angeles menerima pancaran sinar matahari setiap harinya pada musim panas. Jika area parkir memiliki lebar 50.0 m dan panjang 325.0 m, berapakah sinar matahari yang terpancarkan di area parkir ini tiap harinya? 2. Berapakah energi panas yang dibutuhkan untuk memanaskan seluruh aluminum dari aluminum foil (485 g) dari temperatur ruang (25 o C) menjadi temperatur oven panas (255 o C)? 3. Sepotong tembaga 192 g dipanaskan sampai suhu 100 o C pada penangas air, dan kemudian dimasukkan pada sebuah piala gelas berisi 750.0 ml air (densitas = 1.00 g/ml) dengan suhu 4.0 o C. Berapakah suhu akhir tembaga dan air setelah berada pada kesetimbangan panas?( kalor jenis tembaga= 0.385 J/g.K) 4. Sepotong molybdenum seberat 237 g dengan suhu awal 100 o C, dimasukkan dalam 244 g air dengan suhu 10 o C. Suhu pada saat kesetimbangan adalah 15.3 o C. Berapakah kalor jenis molybdenum tersebut? 5. Berapakah panas yang dibutuhkan untuk merubah 60.1 g es pada suhu 0.0 o C menjadi uap air pada suhu 100.0 o C? Kalor peleburan es pada 0 o C adalah 333 J/g, dan kalor penguapan air pada 100 o C adalah 2260 J/g. 6. Merkuri, dengan titik beku -38.8 o C, merupakan satu-satunya logam yang berbentuk cair pada suhu kamar. Berapakah panas yang harus lepaskan apabila 1.00 g merkuri didinginkan dari suhu kamar 23.0 o C menjadi -39 o C sehingga membeku menjadi padatan merkuri? (densitas merkuri adalah 13.6 g/cm3, kalor jenis merkuri adalah 0.140 J/g.K, kalor peleburan merkuri adalah 11.4 J/g) 7. Berapakah energi panas yang dibutuhkan (dalam joule) untuk menaikan 454 g timah dari suhu kamar 25 o C hingga pada titik lelehnya 231.9 o C sehingga timah tersebut meleleh?(kalor jenis timah 0.227 J/g.K, timah memerulukan 59.2 J/g untuk meleleh) 8. Isookktana (2,2,4-trimetilpentana) terbakar dan menghasilkan air dan karbon dioksida,
jenis apakah reaksi yang terjadi? Jika kita membakar 1.00 L hidrokarbon tersebut (densitas = 0.6878 g/ml), berpakah panas yang terlibat pada reaksi ini? 9. Pada reaksi pembakaran metanol,
0.0466 g methanol menghasilkan 1110 J ketika dibakar pada tekanan konstan. Berapakah perubahan entalpi pada rekasi ini ? Berapakah perubahan entalpi per mol methanol? 10. Fosfor putih, P 4 dipijarkan untuk menghasilkan panas, nyala dan P 4 O 10 , , apabila 3.56 g P 4 dibakar, 37.4 kJ panas dihasilkan pada tekanan konstan. Berapakah perubahan entalpi untuk pembakaran 1 mol P 4 ? 11. Hitunglah perubahan entalpi H o , untuk pembentukan 1.00 mol strontium karbonat dari penyusunnya, dengan merunut reaksi-reaksi lainnya,
12. Dengan menggunakan reaksi berikut, hitunglah perubahan entalpi untuk pembentukan PbO(s) dari logam timbal dan gas oksigen,
apabila 250 g timbal direaksikan dengan oksigen untuk mengahasilkan timbale(II)oksida, berapakanh panas yang dibutuhkan ataupun dihasilkan? 13. Entalpi molar standard pembentukan padatan kromium(III)oksida adalah -1139.7 kJ/mol. Tuliskan persamaan kesetimbangan reaksi ini, bila entalpi reaksinya sebesar -1139.7 kJ! 14. Entalpi pembentukan padatan barium oksida adalah -553.5 kJ/mol, dan emtalpi pembentukan barium peroksida adalah -634.3 kJ/mol. Hitunglah perubahan entalpi untuk reaksi berikut 15. Stiren, C 8 H 8 dibakar dalam calorimeter untuk mengetahui perubahan entalpi reaksi pembakarannya,
berapakah entalpi molar pembentukan stiren? 16. Sebanyak 2.56 g sulfur dibakar dengan oksigen berlebih pada bom calorimeter. Suhu naik dari 21.25 o C sampai 26.72 o C. Kapasitas panas bom adalah 923 J/K, dan calorimeter berisi 815 g air. Hitunglah panas yang terbentuk untuk setiap mol SO 2 yang terbentuk? 17. Apabila 1.5 g asam benzoat dibakar dalam calorimeter, suhu calorimeter naik dari 22.5 o C menjadi 31.69 o C. Calorimeter berisi 775 g air, dan kapasitas panas bom adalah 893 J/K. Berapakah panas yang dihasilkan per mol asam benzoate yang terbakar? 18. Sepotong platina 9.36 g dipanaskan sampai 98.6 o C pada penangas airdan kemudian dimasukkan dalam es. Ketika suhu platina 0.0 o C ditemukan 0.37 g es meleleh. Berapakah kalor jenis platina? 19. Sebuah kompor gas kecil berbahan bakar propane (C 3 H 8 ), butane [C 4 H 10 (g), = -125.6 kJ/mol], etanol (C 2 H 5 OH). Hitunglah panas pembakaran untuk tiap gram masing-masing bahan bakar tersebut! 20. Pada pembakaran glukosa menjadi CO 2 dan H 2 O adalah reaksi yang menghasilkan energi yang berlangsung dalam tubuh kita.
Selain karbohidrat (glukosa), energi juga dihasilkan oleh fruktosa yang juga memiliki formula C 6 H 12 O 6 . Manakah yang menghasilkan energi yang lebih banyak tiap gramnya, glukosa ataukah fruktosa? Glukosa = -1273.3 kJ/mol Fruktosa = -1265.6 kJ/mol