Anda di halaman 1dari 24

PRINSIP REAKTIVITAS : ENERGI DAN REAKSI KIMIA

A. JENIS REAKSI KIMIA DAN TERMODINAMIKA



Terdapat dua reaksi kimia yang sangat umum yakni :
a. reaksi yang mengarah ke pembentukan produk product-favored : contohnya

Pada reaksi ini disertai dengan perubahan energi menjadi panas dan cahaya hal ini
ditandai dengan adanya pijaran pada saat reaksi.
b. reaksi yang mengarah ke pembentukan reaktan reactant-favored : contohnya

Reaksi ini hanya terjadi apabila tersedianya energi. Untuk mendapatkan gas
hydrogen dan oksigen ini, diperlukan arus listrik sebagai sumber energi yang
dialirkan pada air (H
2
O).
Syarat terjadinya reaksi ini adalah dengan adanya pengaruh dari luar separti temperatur
yang tinggi, energi listrik (yang dapat merubah lelehan NaCl menjadi Natrium dan
Klorin) dan energi-energi lainya yang digunakan sesuai dengan syarat kondisi terjadinya
suatu reaksi kimia.
Energi merupakan bagian yang penting dalam menggambarkan suaru reaksi kimia baik
reactant-favored maupun product-favored. Interaksi antara materi kimia dengan energi
ini menyebabkan tejadinya transfer energi sebagai panas atau energi termal ketika reaksi
kimia berlangsung. Transfer panas inilah yang dipelajari dalam Thermodynamics.
Termodinamika merupakan ilmu yang mempelajari mengenai panas dan kerja, khususnya
mengenai perpindahan atau transfer energi sebagai panas atau energi termal ketika reaksi-
reaksi kimia berlangsung.dengan termodinamika ini kita dapat mengetahui efesiensi
energi dari suatu reaksi kimia.

B. ENERGI : BENTUK DAN SATUANNYA

Energi merupakan kapasitas atau kemampuan untuk melakukan suatu kerja. Dan kerja
itu sendiri adalah sesuatu yang kita lakukan sepanjang satuan waktu. Kita dapat
melakukan kerja karena kita memiliki energi atau kemampuan untuk melakukan kerja
tersebut. Energi tersebuta dapat berasal dari makanan yang kita makan. Energi dari
makanan adalah energi kimiawi yang disimpan dalam benruk senyawa-senyawa kimia
yang dihasilkan ketika senyawa tersebut mengalami reaksi kimia dalam proses
metabolisme.
Energi diklasifikasikan menjadi :
a. Energi Kinetik : energi yang terdapat apabila sebuah benda bergerak. Besar energi
kinetik dipengaruhi oleh massa dan kecepatan gerak benda, dapat dirumuskan
dengan persamaan :

Beberapa contoh diantaranya,
Energi Termal dari atom-atom, molekul-molekul, atau ion-ion dalam
pergerakannya pada tingkatan submikroskopik. Semua materi memiliki
energi termal berdasarkan teori kinetik molekular, dimana partikel-
partikel submikroskopik pada sebuah materi berada dalam pergerakan
yang konstan.
Energi Mekanik dari sebuah benda makroskopik, seperti pergerakan
pantulan bola basket.
Energi listrik dari elektron yang berpindah melalui sebuah konduktor.
Bunyi, yang berhubungan dengan kompresi dan ekspansi pada ruang antar
molekul .
b. Energi Potensial : energi yang dihasilkan karena kedudukan suatu benda. Energi
ini berasal karena benda tersebut tertarik atau ditolak oleh benda lain.
Beberapa contoh diantaranya
Energi potensial kimia yang dihasilkan dari interaksi antara elektron-
elektron dengan inti atom pada sebuah molekul.
Energi gravitasi, contohnya sebuah bola yang diam pada lantai, dan air
pada bagian tebing atas air terjun sebelum jatuh.
Energi elektrostatik, contohnya posisi ion-ion bermuatan positif dan
negatif dengan jarak yang pendek.
Energi potensial merupan energi yang tersimpan, namun energi ini bisa dirubah menjadi
energi kinetik, contohnya apa air terjun, dimana energi potensial dari air yang diam ketka
jatuh memiliki energi kinetik yang mengakibatkan air dapat bergerak jatuh dengan cepat.
Sama halnya, energi kinetik ini dapat dirubah lagi menjadi energi potensial, energi
kinetik air terjun ini dapat menggerakan turbin untuk menghasilkan listrik (energi
potensial listrik).

Perubahan-perubahan energi ini baik potensial menjadi kinetik maupun kinetik menjadi
potensial, menggambarkan Hukum Kekekalan Energi dimana energi tidak dapat
diciptakan amaupun dimusnahkan dan energi total yang ada di bumi adalah konstan. Dari
hukum ini maka dikembangkan pengetahuan menganai panas, kerja, dan transfer energi
yang terjadi pada suatu reaksi kimia sebelum dan setelah reaksi, total energinya haruslah
sama.

Satuan Energi

Satuan untuk mengukur energi pada sebenarnya berupa pengukuran panas. Satuan kalori
(kal) menggambarkan jumlah energi yang berpindah karena pemanasan. Mula-mula
kalori didefinisikan sebagai jumlah panas yang diperlukan untuk menaikan temperatur 1
gram air dengan suhu awal 15
o
C sebesar 1
o
C. dalam mengacu pada energi yang terlibat
dalam reaksi antara pereaksi dengan ukuran molekul biasa digantikan satuan yang lebih
besar yaitu, kilokalori (kkal). Satu kilokalori sama dengan 1000 kalori. Satuan kalori
juga digunakan untuk menyatakan energi yang terdapat dalam makanan. Kalori (dengan
huruf capital K) setara dengan kilokalori. Contohnya pada kemasan makanan sereal
tertera 100Kal maka, seral itu mengandung 100 Kal yang dapat diberikan pada tubuh
konsumennya.

Pada umumnya para ilmuan menggunakan satuan Joule (J), satuan standart energi sesuiai
dengan satuan SI. Satuan Joule digunakan sebagai satuan energi karena Joule ini
menggambarkan langsung hasil penjumlahan energi mekanik (kinetik dan potensial).
Satuan Joule sama dengan kg.m
2
/s
2
sesuai dengan penutunan persamaan pada energi
kinetik

dimana satuan massa benda dalam kg, dan satuan kecepatan benda dalam m/s.
sama halnya dengan satuan kalori, satuan joule pada reaksi kimia umumnya dalam
jumlah yang besar sehingga digunakan satuan kilojoule (kJ). Sesuai dengan satuan yang
berlaku dalam SI maka kalori dapat dirubah menjadi joule dengan kesataraan
1 kal = 4.184 Joule
1 kkal = 4.184 kJ
Contoh soal 1
Total energi matahari yang dietrima pada permukaan daerah Wisconsin, Madison pada
musim panas sebesar 2.3 X 10
7
J/m
2
tiap harinya. Bila sebuah rumah di Madison
memiliki penampang atap berukuran 10 m X 25 m, berapa kilojoule energi yang diserap
oleh atap rumah tiap harinya?
Penyelesaian :
Karena mengetahui energi yang terpancar tiap m
2
maka perlu diketahui dahulu luas
penampang atap rumah,




Jika satuan energi dirubah dalam kilowatt-hour (kwh), dimana 1 kwh = 3.61 x 10
6
J


Soal latihan 1 :
1. Sebuah sajian sereal dengan susu skim mengandung 250 kal, berapa joule energi
yang terdapat pada sereal ini?
2. Energi yang digunakan pada lampu pijar dengan daya W watt dalam waktu s
detik adalah Ws Joule. Jika lampu 75W berpijar selama 3 jam, maka berapa joule
energi yang digunkan lampu untuk berpijar?
3. suatu pemanis nonsugar mengandung 16 kJ energi nutrisi per saji. Berapa
kilokalori energi ini?


C. KALOR JENIS DAN PERPINDAHAN ENERGI TERMAL

Kapasitas panas dapat didefinisikan sebagai panas yang diperlukan untuk menghasilkan
perubahan temperatur suatu zat. Kapasitas panas bersifat ekstensif yang berarti bahwa
jumlah kapasitas panas bergantung pada besar ukuran sampel. Pada suatu materi yang
sama, semakin besar ukuran materi tersebut semakin besar kapasitas panasnya. Karena
bergantung pada ukuran sampel yang beragam, maka kapasitas ini bersifat spesifik untuk
setiap jenis zat. Kalor jenis (kalor jenis, C) adalah panas yang diperlukan untuk
menghasilkan perubahan suhu tiap satu gram materi. Secara matematika dapat
dirumuskan sebagai,




dimana jumlah panas yang berpindah adalah q dalam satuan joule, perubahan temperatur
adalah T dalam satuan kelvin, dan massa zat adalah m dalam gram. Sehingga panas
spesifik/ kalor jenis dinyatakan dengan satuan J g
-1
K
-1
.
Kalor jenis dari beberapa zat, telah ditetapkan berrdasarkan eksperimen, seperti yang
terdapat pada tabel
Zat Nama Kalor Jenis (J/g.K)
Unsur
Al
C
Fe
Cu
Au
Senyawa
NH3 (l)
H2O (l)
C2H5OH (l)
HOCH2CH2OH (l)
H2O (s)
Beberapa padatan
Kayu
Semen
Kaca
Granit
Aluminum
Grafit
Besi
Tembaga
Emas

Ammonia
Air (cairan)
Etanol
Etilen glikol
Es
0.902
0.720
0.451
0.385
0.128

4.70
4.184
2.46
2.39
2.06

1.76
0.88
0.84
0.79
Untuk air, kalor jenisnya adalah 4.184 J g
-1

o
C
-1
sedangkan untuk besi adalah 0.45 J g
-1o
C
-
1
, dan kaca sebesar 0.84 J g
-1

o
C
-1
. Hal ini menunjukan bahwa diperlukan sembilan kali
jumlah panas untuk menaikan suhu satu gram air sebasar 1 K dibandingkan dengan
jumlah panas yang dibutuhkan besi, dan lima kali dari jumlah panas yang diperlukan
untuk menaikan suhu pada bahan kaca. Selain itu kalor jenis ini juga menggambarkan
keseluruhan jumlah energi panas yang dikeluarkan oleh suatu zat pada proses
pendinginan. Contohnya, 1 gram air harus mengeluarkan energi panas sebesar 4.184 J
untuk menurunkan suhu sebesar 1 K. Semakin besar kapasitas panas suatu zat, dan
semakin besar massa zat itu, maka semakin besar energi panas yang dapat disimpan oleh
zat tersebut.

Jika kita mengetahui kalor jenis zat, massa suatu zat dan perubahan suhu, maka kita dapat
menghitung panas yang berpindah dari dan kedalam zat tersebut. Hubungan ini terdapat
dalam persamaan



Dimana T merupakan perubahan suhu



T dapat bernilai positif (+) bila terjadi kenaikan suhu Tf > Ti, dan negatif (-) untuk
penurunan suhu Tf < Ti. Karena harga T yang dapat bernilai positif dan negatif ini
maka nilai q pun dapt bernilai positif dan negatif. Apabila q benilai negatif hal ini
menunjukan bahwa terjadi perpindahan energi panas dari zat ke lingkungan ditandai
dengan adanya penurunan suhu.

Contoh soal 2 : perhitungan menggunakan kalor jenis
Sebuah danau memiliki luas permukaan 2.6 X 10
6
m
2
dan kedalaman 10 m. berpakan
jumlah panas yang diperlukan untuk menaikan suhu air danau sebesar 1
o
C, apabila
densitas air adalah 1.0 g cm
-3
?
Penyelesaian
Untuk menghitung jumlah panas maka kita perlu mengetahui massa air seluruh danau
tersebut,

Dari volume didapat massa air


Dengan mengatahui massa air, panas dapat dihitung





Contoh soal 3 : menentukan kalor jenis / kalor jenis
Sepotong logam seberat 55.0 g dipanaskan pada air mendidih mencapai suhu 99.8
o
C,
kemudian logam dimasukkan dalam 225 ml air pada piala gelas (density = 1.00 g/ml).
sushu ai dalam pila gelas sebelum logam dimasukkan adalah 21.0
o
C, dan temperatur
akhir air dalam pila gelas adalah 23.1
o
C. Berapakan kapasitas spesifik logam tersebut?
Penyelesaian :
Hal yang perlu diperhatikan dalam kasus ini adalah
Suhu akhir baik logam dan air adalah sama
Sesuai dengan kekekalan energi, energi panas yang berpindah untuk menaikan
suhun air adalah sama dengan energi panas yang berpindah dari logam
menjadikan logam mengalami pendinginan.
q
logam
bernilai negatif karena logam mengalami penurunan suhu akibat panas
yang berpindah dari logam. Kebalikannya, q
air
bernilai positif karena air
mengalami kenaikan suhu akibat panas yang diterima oleh air. Sehingga diperoleh
persamaan,





Soal latihan 2
Jika kalor yang digunakan untuk memanaskan sepotong aluminum seberat 250 g adalah
24.1 kJ, dengan kalor jenis aluminum adalah 0.902 J g
-1
K
-1
dan temperatur awal 5.0
o
C.
Berapakah suhu akhir aluminum tersebut?

Soal latihan 3
Sepotong logam Kromium seberat 15.5 g dipanaskan hingga 100
o
C, kemudian
dimasukkan kedalam 55.5 g air bersuhu 16.5
o
C. Temperatur akhir logam dan air adalah
18.9
o
C. Berapakah kalor jenis logam Kromium?

D. ENERGI DAN PERUBAHAN WUJUD ZAT

Ketika sebuah padatan meleleh, atom-atom, molekul-molekul, atau ion-ionnya bergerak
bebas melepaskan ikatan dan pengaruh tegangan dari atom, molekul, atau ion sekitarnya
pada wujud padatan. Dan ketika sebuah cairan dipanaskan, partikel-partikel yang ada
pada cairan akan bergerak menjauhi partikel-partikel lainya. Pada kedua kasus ini,
pergerakkan tolak-menolak partikel-partikel ini membutuhkan energi. Energi yang
dimaksud adalah panas, oleh karena inilah panas memiliki peranan dalam perubahan
kedudukan partikel-partikel dalam suatu zat.
Jumlah panas yang dibutuhkan untuk melelehkan es pada suhu 0
o
C adalah 333 J g
-1
dan
panas ini disebut kalor peleburan es.
Sedangakan jumlah panas yang dibutuhkan untuk merubah air menjadi uap pada suhu
100
o
C, sebesar 2256 J g
-1
disebut kalor penguapan air.
Misalkan tersedia kalor sebesar 500 kJ, maka es yang dapat dileburkan pada 0
o
C adalah
sebesar


Sedangkan untuk jika 500 kJ panas digunakan untuk menguapkan air, maka air yang
berubah menjadi uap adalah sebesar,



Soal latihan 4
Berapakah jumlah panas yang harus diserap untuk memenaskan 25.0 g cairan methanol
CH
3
OH, dari suhu awal 25.0
o
C sampai mencapai titik didihnya (64.6
o
C) dan kemudian
untuk menguapkan methanol seluruhnya pada suhu tersebut? Kalor jenis methanol cair
adalah 2.53 J g
-1
K
-1
dan kalor penguapan metanol adalah 2.00 x 10
3
J g
-1
.

Soal latihan 5
Sepotong logam seberat 9.85 g dipanaskan hingga suhunya 100
o
C, dan kemudian besi
tersebut dimasukkan kedalam es. Ketika suhu logam menjadi 0.0
o
C, diketahui bahwa es
mencair sebanyak 1.32 g menjadi air dengan suhu 0.0
o
C. Berapakah kapasitas panas
logam?

E. ENTALPI

Untuk menggambarkan perubahan wujud dari padatan menjadi gas secara termodinamika
pertama kali kita perlu membicarakan mengenai perpindahan panas sebagai energi antar
zat. Dalam termodinamika, zat yang terlibat dalam perubahan wujud ataupun zat
yangyang ikut serta dalam reaksi disebut sistem. Dan zat diluar sistem adalah
lingkungan, termasuk seluruh benda yang berada diluar sistem yang dapat bertukar
energi dengan sistem. Sebagai contoh pada reaksi penyubliman dry ice karbon dioksida
berikut,

Pada reaksi ini, energi yang dibutuhkan satu molekul untuk terlepas dari wujud padatan
menjadi molekul gas diperoleh dari molekul yang berada disekitarnya, yang sedikit
bervibrasi pada posisinya di kisi kristal wujud padatannya. Atom-atom, dan molekul-
molekul yang berada pada lingkungan sekitar sistem (wadah atau tempat sistem
berlangsung) bersinggungan dengan molekul CO
2
dalam wujud padatan, sehingga terjadi
perpindahan energi. Karena suhu padatan CO
2
lebih rendah dari pada lingkungannya,
maka energi berpindah dari lingkungan ke padatan CO
2
. Panas yang berpindah dari
lingkungan sebanding dengan energi yang dibutuhkan agar padatan CO
2
dapat
mengalami sublimasi.

Proses dimana panas berpindah dari lingkungan ke dalam sistem disebut proses
endotermis. Sebaliknya proses dimana panas berpindah dari sistem ke lingkungan
disebut proses eksotermis. Pada proses ini gas CO
2
mengalami kondensasi menjadi
padatan CO
2
.

Pada proses endoterm, panas yang diabsopsi pada volume konastan (q
v
) haruslah
sebanding dengan perubahan energi yang terjadi pada sistem, E.
Energi tidak hanya berpindah ke sistem dalam bentuk panas melainkan juga energi
berpindah dari sistem dalam bentuk kerja, w. Sehingga energi pada sistem tidak lagi
sebanding dengan q, dan persamaan baru diperoleh,

Persamaan ini menggambarkan Hukum Termodinamika I, energi pada sistem adalah
perubahan energi dari jumlah energi yang diterima sebagai panas dan jumlah energi yang
berpindah dalam bentuk kerja.
Karena q merupakan panas yang diterima oleh sistem, maka q bernilai positif (sistem
menerina energi), sebaliknya w bernilai negatif karena merupakan kerja yang dilakukan
oleh sistem (sistem melepas energi). Sehingga


Maka,


Pada umumnya reaksi berlangsung pada tekanan yang tetap (konstan). Panas reaksi yang
berpindah dari dan kedalam sistem pada tekanantetap adalah q
p
yang sebanding dengan
perubahan entalpi , H.



Jika entalpi, H akhir reaksi sistem lebih besar dari entalpi awal sistem (nilai entalpi naik),
maka proses memiliki nilai H positif, q
p
juga bernilai positif dan proses yang terjadi
adalah proses endotermis. Dan kebalikannya, jika entalpi akhir sistem lebih kecil dari
entalpi awal, hal ini menunjukan bahwa panas berpindah keluar sistem, H bernilai
negatif, proses terjadi secara eksotermis.
Salah satu contoh proses endotermis adalah proses penguapan air menjadi uap pada suhu
25
o
C. pengapan satu mol air memerlukan 44 kJ :


Proses kondensasi adalah proses eksoterm, dimana 44.0 kJ/mol panas berpindah dari
sistem ke lingkungan ketika satu mol molekul gas H
2
O berkondensasi menjadi cairan.



Contoh soal 5 : perubahan wujud dan H
Perubahan entalpi untuk penguapan methanol, CH
3
OH, pada 25
o
C adalah 37.43 kJ/mol.
Berapakah jumlah energi yang digunnakan untuk menguapkan 25.0 g methanol pada 25
o
C?
Penyelesaian
Untuk menggunakan entalpi penguapan, massa zat diubah menjadi mol.


Dan panas yang dibutuhkan dapat dihitung,

Soal latihan 6
Perubahan entalpi untuk reaksi sublimasi padatan iodine adlah 62.4 kJ/mol

Berapakah besarnya panas yang dibutuhkan 10.0 g padatan iodine untuk menyublim?
Jika 3.45 g uap iodine berkondensasi menjadi padatan iodine, berapa jumlah energi
yang terlibat? Dan proses apakah yang terjadi (eksoterm/endoterm)?

F. PERUBAHAN ENTALPI PADA REAKSI KIMIA

Perubahan entalpi dapat ditentukan dengan perubahan secara fisika maupun perubahan
kimia. Pada reaksi kimia produk mewakili akhir dari sistem, dan reaktan mewakili awal
dari sistem. Sehingga,

Oleh karena entalpi adalah suatu fungsi keadaan,maka untuk mempelajari perubahan
entalpi yang menyertai pada reaksi kimia,dilihat dari penguraian mol dari uap air menjadi
elemen-elemennya penyusunnya.

Uap air akan menyerap energi dari lingkungan pada tekanan konstan sebesar
untuk terurai menjadi elemen-elemennya. Reaksi ini merupakan reaksi endotermik
dengan .

Reaksi kebalikan dari reaksi penguraian uap air tersebut menjadi elemen-elemennya,
adalah reaksi pembentukkan uap air dengan penggabungan oksigen dan hydrogen. Energi
yang mempengaruhi reaksi oksidasi-reduksi ini adalah sebesar,


Jumlah energi yang mempengaruhi reaksi pembentukan uap air ini sama dengan pada
reaksi penguraian uap air, hanya saja reaksi pembentukan uap air ini merupakan reaksi
eksotermik dan nilai .

(DIAGRAM ALIR ENERGI AIR!!! Belum nemu nih penjelasan !)

Karena energi berpindah ketika sebuah zat mengalami perubahan wujud, maka besarnya
energi yang terlibat dalam reaksi kimia tersebut bergantung pada wujud fisik (padat, cair,
atau gas) reakstan dan produknya. Contohnya pada penguraian 1 mol air menjadi H
2
dan
O
2
,


Membutuhkan energi yang lebih besar dari pada penguraian uap air menjadi H
2
dan O
2
.
Hal ini dikarenakan entalpi penguapan air menjadi uap air perlu
ditambahkan pada entalpi penguraian uap air menjadi H
2
dan O
2
untuk memperoleh nilai
entalpi penguraian air menjadi molekul-molekul gas H
2
dan O
2
.

Perubahan entalpi setiap reaksi memiliki aplikasi yang beragam, seperti pada reaksi
pembakaran, perubahan entalpi reaksi merupakan besarnya panas yang berpindah dari
hasil pembakaran suatu bahan bakar. Jika entalpi pembakaran diketaui, maka besarnya
panas yang berpindah sebagai hasil pembakaran dapat dihitung. Sebagai contoh, pada
pembakaran gas propane


Bila gas propana yang digunakan adalah sebesar 454 g, dan reaksi eksotermal ini
memiliki per mol propana yang terbakar, maka untuk menghitung
panas yang berpindah ke lingkungan perlu diketahui terlebih dahulu jumlah mol propana
yang terbakar,


Dan besarnya panas yang dihasilkan adalah,



Soal Latihan 7
Berapakah energi yang dibutuhkan untuk menguraikan 12.6 g air menjadi elemen-
elemennya?



G. HUKUM HESS

Dasar dari Hukum Hess adalah kekekalan energi, dimana apabila terdapat sebuah reaksi
yang merupakan penggabungan dua atau lebih reaksi, maka untuk keseluruhan proses
adalah penjumlahan masing-masing reaksi. Seperti pada proses penguraian air
menjadi komponen-komponen H
2
(g) dan O
2
(g) dimana proses ini terbagi menjadi dua
tahap, tahap pertama adalah penguapan air menjadi uap air, selajutnya penguraian uap air
menjadi komponen-komponen H
2
(g) dan O
2
(g). Dan perubahan entalpi reaksi ini adalah
penjumlahan dari masing-masing tahapan reaksi,







Contoh 6 :
Untuk mengetahui perubahan entalpi pembentukan metana dari komponen-komponennya
(carbon/grafit, dan gas hydrogen),


Perubahan entalpi dari penggabungan langsung kedua elemen ini sulit untuk diukur di
laboratorium, namun hal ini dapat diatasi dengan membakar kedua elemen ini dan metana
itu sendiri mengunakan oksigen, sehinggan dihasilkan reaksi sebagai berikut

Reaksi H (kJ)


-393.5

-285.8

-890.3


Penyelesaian:
Pada tabel, reaksi ke-tiga pembakaran metana memeliki nilai H sebesar -890.3 kJ reaksi
yang terjadi merupakan reaksi eksotermal, namun yang diperlukan adalah H
pembentukan metana diamana metana berperan sebagai produk. Oleh karena itu, reaksi
kebalikan dari pembakaran metana (metana di posisi sebagai produk) memilki nilai H =
+ 890.3 kJ dan reaksi yang terjadi adalah reaksi endotermal,


Selanjutnya pada reaksi ke-dua, untuk reaksi ke-tiga diperlukan 2 mol H
2
O, maka secara
stoikiometrik koefisien reaksi dikalaikan dua, begitu pula dengan nilai H
2
. Reaksinya
menjadi,


Sehingga total seluruh reaksi yang terjadi adalah,
Reaksi H (kJ)


-393.5

-571.6

+890.3


(CARI DIAGRAM ALIRNYA!!!!!)

Soal latihan 8
Berpakah perubahan entalpi pembentukan etana, C2H6 dari unsure karbon dan
hydrogen?

Bila diketahui H pembakaran etana adalah,



Soal latihan 9
Untuk memperoleh logam timbal murni, timbal(II)sufida (PbS, umum dikenal dengan
galena) dibakar agar menghasilkan timbal(II)oksida (PbO).


Dan kemudian timbal(II)oksida tereduksi oleh karbon menjadi logamnya,

Berapakan perubahan entalpi dari reaksi berikut ?

Apakah reaksi yang terjadi ? berapakah energi yang dibutuhkan atau dihasilkan ketika
454 g PbS dirubah menjadi logam timbal ?

H. FUNGSI KEADAAN

Berdasarkan Hukum Hess, karena entalpi merupaka fungai keadaan, maka besarnya
entalpi ditentukan oleh keadaan sistem. Perubahan entalpi untuk perubahan kimia dan
fisika tidak ditentukan oleh jalur atau cara keadaan awal menuju keadaan akhi, karana
total panas yang dibutuhkan maupun dilepaskan pada tekanan konstan adalah sama.

Semua besaran yang dapat terukur separti, tekanan gas, volume zat, temperatur zat,
bahkan jumlah tabungan kita di bank adalah merupakan fungsi keadaan. Misalkan, kita
ingin memilki jumlah simpanan di bank sebesar 100$, kita dapat menabungkan uang kita
secara sekaligus maupun bertahap, seperti pada awal menabung 25$ selanjutnya
menabung lagi 75$ hingga total tabungan kita adalah 100$. Hal ini menggambarkan
bahwa pada keadaan terakhir uang kita tetap 100$, ini tidak bergantung pada cara kita
menuju keadaaan akhir ini. Prinsip ini diterapkan pada entalpi reaktan (H
awal
= H
reaktan
)
dan untuk produk (H
akhir
= H
produk
). Perbedaan entalpi ini adalh perubahan yang dialami
sistem dan besarnya,

Karena rarksi dimulai dan berakhir pada keadaan yang sama tidak bergantung pada jalur
reksi yang dipakai, maka nilai H pun tidak bergantung pada jalur reaksi. Tidak seperti
volume,temperatur, tekanan, energi, atau tabungan di bank, entalpi absolute (H) sebuah
zat tidak dapat ditenetukan, yang dapat ditentikan hanyalah perubahannya saja (H).
panas yang dihasilkan maupun yang dibutuhkan dalam reaksi kimia, menggambarkan
perbedaaan entalpi antara reaktan dan produk, sebesar H.

I. ENTALPI PEMBENTUKAN STANDARD

Besarnya H tergantung pada keadaan suhu, tekanan, dan bentuk fisik (gas, padat, dan
cair) dari rekatan dan produk. Untuk menghindari pengulangan yang menyebutkan
keadaan dimana H diukur, juga agar dapat dibandingakan harga H bermacam-macam
senyawa, maka dibuat keadaan standard pada 25 dan tekanan 1 bar keadaan ini
adalah keadaan dimana suatu zat berada pada bentuk yang paling stabil.

Ketika suatu reaksi kimia terjadi dengan reaktan dan produk dalam keadaaan standard,
perubahan entalpi yang terukur disebut perubahan entalpi standard H
o
. Untuk tiap
unsur pada keadaan murninya paling stabil pada suhu 25
o
C dan 1atm (1 bar = 1atm)
adalah nol (0) hal ini dikarenakan, pada keadaan standard tidak terjadi perubahan kimia
ataupun fisika.

Perubahan entalpi standard dari reaksi pembentukan 1 mol senyawa dari komponen-
komponen penyusunnya disebut entalpi molar standard pembentukan, .
Contohnya,




Namun apabila pembentukan senyawa berasal dari gabungan senyawa-senyawa lainnya
bukan dari komponen penyusunya, perubahan entalpi yang yang terjadi adalah H reaksi,
biasa menggunakan symbol .


walaupun reaksi tersebut berasal dari komponen penyusunnya, namun pada reaksi
terbentuk lebih dari 1 mol produk, untuk itu H yang terjadi adalah . Dan nilai
.

Berikut adalah entalpi pembentukan standard beberapa zat dari sumber the National
Institute for Standards and Technology (NIST).

Senyawa Nama
Entalpi molar
pembentukan standard
(kJ/mol)
Al
2
O
3
(s)
BaCO
3
(s)
CaCO
3
(s)
CaO(s)
CCl
4
(l)
CH
4
(g)
CH
3
OH(l)
C
2
H
5
OH(l)
CO(g)
CO
2
(g)
C
2
H
2
(g)
C
2
H
4
(g)
C
2
H
6
(g)
C
3
H
8
(g)
C
4
H
10
(g)
CuSO
4
(s)
H
2
O(g)
H
2
O(l)
HF(g)
HCl(g)
HBr(g)
HI(g)
KF(s)
KCl(s)
KBr(s)
MgO(s)
MgSO
4
(s)
Mg(OH)
2
(s)
NaF(s)
NaCl(s)
Aluminum oksida
Barium karbonat
Kalsium karbonat
Kalsium oksida
Karbon tetraklorida
Metana
Methanol
Etanol
Karbon monoksida
Karbon dioksida
Asetilen
Etilen
Etana
Propana
Butana
Tembaga(II)sulfat
Uap air
Air
Asam florida
Asam klorida
Asam bromida
Asam iodida
Kalium florida
Kalium klorida
Kalium bromida
Magnesium oksida
Magnesium sulfat
Magnesium hidroksida
Natrium florida
Natrium klorida
-1675.7
-1216.3
-1206.9
-635.1
-135.4
-74.8
-238.7
-277.7
-110.5
-393.5
+226.7
+52.3
-84.7
-103.8
-125.6
-771.4
-241.8
-285.8
-271.1
-92.3
-36.4
+26.5
-567.3
-436.7
-393.8
-601.7
-1284.9
-924.5
-573.6
-411.2
NaBr(s)
NaI(s)
NH
3
(g)
NO(g)
NO
2
(g)
PCl
3
(l)
PCl
5
(s)
SiO
5
(s)
SnCl
2
(s)
SnCl
4
(l)
SO
2
(g)
SO
3
(g)
Natrium bromide
Natrium iodide
Ammonia
Nitrogen monoksida
Nitrogen dioksida
Fosfor triklorida
Fosfor pentaklorida
Silicon dioksida
Timah(II)klorida
Timah(IV)klorida
Sulfur dioksida
Sulfur trioksida

-361.1
-287.8
-46.1
+90.3
+33.2
-319.7
-443.5
-910.9
-325.1
-511.3
-296.8
-395.7
Sumber : http://webbook.nist.gov/

Sebagian besar bernilai negatif karena proses pembentukkan senyawa dari
komponen penyusunnya pada umumnya merupakan proses eksotermal. Seperti pada
reaksi antara oksigen dengan logam,

Dan karbon membentuk senyawa yang stabil dengan unsur lainnya seperti oksigen dan
hydrogen,



Namun ada juga reaksi yang memiliki positif yang besar seperti pada,

Senyawa dengan entalpi pembentukkan yang positif merupakan peminpan potensial
kimia yang baik. Sebagai contoh asetilena adalah bahan bakar yang baik, yang
menghasilkan panas yang besar.

Contoh soal 7
Entapi pembentukkan standard gas ammonia adalah -46.11 kJ/mol. Tuliskan persamaan
reaksi dalam kesetimbangan untuk harga entalpi reaksi sebesar -46.11 kJ/mol
Penyelesaian :
Pada keadaan standard 25
o
C dan tekanan 1 bar,


Soal latihan 10
Tuliskan kesetimbangan dari persamaan reaksi pembentukan methanol dan tembaga
sulfat dari komponen penyusun masing-masing beserta entalpi standard molar
pembentukan masing-masing. Berapakah nilai , bila 1.5 mol methanol terbentuk
dari komponenya?

Entalpi pembentukan standard sangat berguna, kita dapat mencari perubahan entalpi
standard utuk setiap reaksi dengan mengetahui entalpi pembentukan setiap reaktan dan
produk yang terlibat dalam reaksi.
Seandainya seorang seseorang ingin mengetahui berapa besar panas yang dibutuhkan
untuk menguraikan kasium karbonat menjadi kalsium oksida dan karbon diokasida,
dengan keadaan standard untuk seluruh komponennya.

Berdasarkan tabel NIST,
CaCO
3
(s) = -1206.9
CaO(s) = -635.1
CO
2
(g) = -393.5

Sesuai dengan persamaan,





Dengan nilai entalpi yang didapat dapat menujukan bahwa reaksi penguraian kasium
karbonat ini adalah reaksi endoterm, energi dibutuhkan pada reaksi.

Contoh soal 8
Ntrogliserin merupahkan bahan peledak yang kuat, yang dapat menghasilkan empat buah
gas yang berbeda ketika meledak.

Dengan = -364 kJ/mol untuk pembentukan nitrogliserin, dan sesuai dengan tabel
NIST, N
2
dan O
2
dalam keadaan murni memliki ,
CO
2
(g)
H
2
O(g)





Entapi tersebut merupakan entalpi untuk peledakan 2 mol nitrogliserin, apabila terdapat
10.0 g nitrogliserin maka kalor yang dihasilkan adalah sebesar,




Soal Latihan 11
Benzene, C
6
H
6
merupakan hidrokarbon yang penting. Hitunglah entalpi pembakaran
benzene apabila diketahui benzene memiliki



J. MENENTUKAN ENTALPI REAKSI

Kalorimetri panas yang dihasilkan dari reaksi kimia dapat ditentukan dengan sebuah
teknik yang dinamakan kalorimetri. Panas dari pembakaran ataupun dari kalori pada
makanan dapat diukur dengan bom kalorimeter.

Sejumlah sampel dalam bentuk padatan yang dapat terbakar maupun cairan ditempatkan
pada wadah sampel, yang ada dalam bom (silinder berupa tabung stanles-steel. Kemudian
bom diletakan pada tabung terisolasi berisi air. Pada bom diliri oksigen murni, ketika arus
listrik dilirkan pada sampel, sampel akan terbakar dan panas yang dihasilkan akan
memanaskan bom dan air sekitar bom dengan temperatur yang sama. Pada kasus ini
sampel dam oksigen merupakan sistem, bom dan air merupkan lingkungan. Sesuai
dengan hokum kekekalan energi,



Nilai negatif karena pembakaran merupakan reaksi eksotermal. Perubahan
temperatur pada air sama dengan perubahan panas yang dialami oleh bom. Panas yang
dihasilkan reaksi adlah panas yang siserap oleh bom dan air, dan dapat dihitung
mengunakan nilai kapasitas panas air dan bom.
Karena bom suatu benda yang tetap, maka panas terukur pada volume yang konstan
sebesar q
v
=E, sedangkan perubahan entalpi merupakan panas yang terukur pada tekanan
yang konstan H=q
p
. Untuk itu H diperoleh dari nilai E yang didapat dari hasil
pengamatan pada bom calorimeter.

Contoh soal 9
Oktana C
8
H
18
, merupakan salah satu penyusun utama bensin, yang dapat terbakar di
udara :

Apabila 1.00 g sampel oktana dibakar pada calorimeter yang berisi 1.20 kg air. Suhu air
dan bom naik dari 25
o
C (293.15K) menjadi 33.20
o
C (306.35K).dan kapasitas panas
bom, C
bom
= 873 J/K. Hitunglah panas yang dihasilkan dari pembakaran oktana tersebut?
Penyelesaian :
Panas tang diterima air adalah,



Dan panas yang dietrima bonm adalah,



Total panas yang dihasilkan pembakaran 1.00 g oktana adalah,






Soal latihan 12
1.00 g sampel gula (sukrosa,C
12
H
22
O
11
) dibakar pada bom calorimeter. Temperatur
air naik dari 25.00
o
C menjadi 27.32
o
C. Bila kapasitas panas bom adalah -
837 J/K, dan alor jenis air adalah 4.184 J/g.K. Hitunglah panas yang dihasilkan per garam
sukrosa yang terbakar dan panas yang dihasilkan per mol sukrosa yang terbakar!


Bom calorimeter merupkan seperangkat alat yang cukup rumit, dan hanya dapat
digunakan pada laboratorium. Namun hal ini dapat diatasi dengan menggunakan alat
yang cukup simple dan mudah yang memiliki tekanan yang konstan sehingga dapat
digunakan untuk mengukur panas dan menentukan perubahan entalpi reaksi alat ini
adalah coffee-cup calorimeter.




Contoh soal 10
Apabila 0.500 g pita magnesium diletakan pada coffee-cup calorimeter, kemudian
ditambahkan 100.0 ml HCl 1.00 M. reaksi yang terjadi,

Suhu larutan naik dari 22.2
o
C menjadi 44.8
o
C. Berapakah perubakhan entalpi yang
terjadiuntuk setiap mol Mg yang beraksi? (kalor jenis larutan 4.20 J/g.K, dan densitas
HCl adalah 1.00 g/ml)
Penyelesaian :
Massa larutan adalah massa Mg dan HCl. Massa larutan adalah 100.5 g.
Panas yang dihasilkan adalah





Karena reaksi ini berjalan secara eksotermal, maka nilai H negatif, H = - 464 kJ/mol.

Soal latihan 12
Bila 200 ml HCl 0.400 M dan 200 ml NaOH 0.400 M dicampur dalam coffee-cup
calorimeter. Temperatur naik dari 25.10
o
C, menjadi 26.60
o
C. Berapakah entalpi molar
reaksi penetralan ini? ( density larutan dianggap 1.00 g/ml, dan kalor jenis larutan = 4.2
J/g.K)






K. PENERAPAN TERMODINAMIKA

Ketersediaan Sumber Energi
Berdasarkan sejarah, pada mulanya terdapat biomassa yang dihasilkan oleh organism
yang mengandung sejumlah energi potensial kimia. Umumnya biomassa adalah sejenis
kayu, yang menghasilkan sepertiga sumber energi yang masih digunakan di beberapa
negara berkembang. Bahan bakar yang berasal dari fosil- petroleum, batu bara, dan gas
alam merupakan penyumbang energi terbesar, dan berperan penting dalam revolusi
industri. Selama 200 tahun batubara memegang peranan penting sebagai bahan bakar
pada industri, namun di pertengahan abad ini barubara tergantikan oleh petroleum, dan
gas alam. Petroleum dan gas alam sangat mudah didapat dan bersih dalam pemakaiannya,
namun harga petroleum dan gas alam dangat sulit diprdiksi, karena disesuaikan dengan
kondisi perekomomian global.Karena ketersediaan batubara yang melimpah, saat ini
banyak pula yang kembali menggunakan batubara.

Walapun dalam jumlah yang sedikit, energi juga dihasilkan oleh sumber hydroelectric
dan energi nuklir. Selain itu energi tersebut dapat dihasilkan dalam bentuk energi panas
matahari, energi geothermal, arus angin dan arus lautan. Energi-energi primer ini akan
dirubah menjadi energi listrik (energi sekunder), bentuk yang lebih sering digunakan.

Energi panas matahari adalah energi yang paling besar dan penting dalam kehidupan di
bumi. Kita dapat meggunakan energi matahari melalui perantara biomassa dalam proses
fotosintesis, minyak bumi terbentuk dari biomassa yang tersimpan jutaan tahun, angin
dan air yang memiliki energi kinetik dan potensial. Namun sekarang energi matahari
dapat ditransformasikan kedalam bentuk energi listrik dengan menggunakan photovoltaic
cells contohnya pada kalkulator yang mengunakan energi cahaya, dan beberapa
spacecraft.

Fotosintesis pada tumbuhan hanya menggunakan 1% sampai 3% dari sinar matahari yang
mengenai tumbuhan. Sinar matahari digunakan untuk menguraikan molekul air menjadi
komponen-komponen penyusunnya.

Saat ini banyak dilakukan fotosintesis buatan yang bertujuan untuk menangkap energi
sinar matahari dan menyimpannya dalam bentuk sel fotoelektrokimia ataupun dalam
bentuk bahan bakar kimia, seperti gas H
2
yang digunakan untuk kepentingan transportasi.

Nilai Ekonomis Hidrogen

Hydrogen dapat diperoleh dari beberapa proses (seperti proses fotosintesis buatan) dan
hidrogen dapat digunkan sebagai bahan bakar.pembakaran hidrogen menghasilkan lebih
banyak energi dari pada senyawa lainnya. Oleh karena itu hidrogen banyak digunakan
sebagai bahan bakar pesawat luar angkasa. Hydrogen bersamaan dengan oksigen
digunakan sebagai bahanbakar karena energi yang dihasilkan cukup tinggi selain itu hasil
pembkarannya tidak menimbulkan polusi (menghasilkan molekul air).

Namun, ada dua hal yang menjadikan hydrogen bukan sebagai bahan bakar alternative
pengganti petroleum. Pertama, harga produksi H2 tidaklah murah karena, untuk
menghasilkan H2 diperlukan energi listrik yang dapat mengurai air menjadi H2. Kedua,
hydrogen dapat disimpan dalam bentuk cair, untuk mencairkan H2 diperlukan suhu yang
rendah dan tekanan yang tinggi, ini membutuhkan biaya yang cukup besar. Untuk itu
diperlukan metode baru untuk proses elektrolisis air dan penyinpanan H2 yang
menggunakan biaya yang murah.






SOAL-SOAL LATIHAN


1. Sebuah area parkir di Los Angeles menerima pancaran sinar matahari
setiap harinya pada musim panas. Jika area parkir memiliki lebar
50.0 m dan panjang 325.0 m, berapakah sinar matahari yang terpancarkan di area
parkir ini tiap harinya?
2. Berapakah energi panas yang dibutuhkan untuk memanaskan seluruh aluminum
dari aluminum foil (485 g) dari temperatur ruang (25
o
C) menjadi temperatur oven
panas (255
o
C)?
3. Sepotong tembaga 192 g dipanaskan sampai suhu 100
o
C pada penangas air, dan
kemudian dimasukkan pada sebuah piala gelas berisi 750.0 ml air (densitas = 1.00
g/ml) dengan suhu 4.0
o
C. Berapakah suhu akhir tembaga dan air setelah berada
pada kesetimbangan panas?( kalor jenis tembaga= 0.385 J/g.K)
4. Sepotong molybdenum seberat 237 g dengan suhu awal 100
o
C, dimasukkan
dalam 244 g air dengan suhu 10
o
C. Suhu pada saat kesetimbangan adalah 15.3
o
C. Berapakah kalor jenis molybdenum tersebut?
5. Berapakah panas yang dibutuhkan untuk merubah 60.1 g es pada suhu 0.0
o
C
menjadi uap air pada suhu 100.0
o
C? Kalor peleburan es pada 0
o
C adalah 333 J/g,
dan kalor penguapan air pada 100
o
C adalah 2260 J/g.
6. Merkuri, dengan titik beku -38.8
o
C, merupakan satu-satunya logam yang
berbentuk cair pada suhu kamar. Berapakah panas yang harus lepaskan apabila
1.00 g merkuri didinginkan dari suhu kamar 23.0
o
C menjadi -39
o
C sehingga
membeku menjadi padatan merkuri? (densitas merkuri adalah 13.6 g/cm3, kalor
jenis merkuri adalah 0.140 J/g.K, kalor peleburan merkuri adalah 11.4 J/g)
7. Berapakah energi panas yang dibutuhkan (dalam joule) untuk menaikan 454 g
timah dari suhu kamar 25
o
C hingga pada titik lelehnya 231.9
o
C sehingga timah
tersebut meleleh?(kalor jenis timah 0.227 J/g.K, timah memerulukan 59.2 J/g
untuk meleleh)
8. Isookktana (2,2,4-trimetilpentana) terbakar dan menghasilkan air dan karbon
dioksida,

jenis apakah reaksi yang terjadi? Jika kita membakar 1.00 L hidrokarbon tersebut
(densitas = 0.6878 g/ml), berpakah panas yang terlibat pada reaksi ini?
9. Pada reaksi pembakaran metanol,

0.0466 g methanol menghasilkan 1110 J ketika dibakar pada tekanan konstan.
Berapakah perubahan entalpi pada rekasi ini ? Berapakah perubahan entalpi
per mol methanol?
10. Fosfor putih, P
4
dipijarkan untuk menghasilkan panas, nyala dan P
4
O
10
,
, apabila 3.56 g P
4
dibakar, 37.4 kJ panas
dihasilkan pada tekanan konstan. Berapakah perubahan entalpi untuk pembakaran
1 mol P
4
?
11. Hitunglah perubahan entalpi H
o
, untuk pembentukan 1.00 mol strontium
karbonat dari penyusunnya,
dengan merunut reaksi-reaksi lainnya,



12. Dengan menggunakan reaksi berikut, hitunglah perubahan entalpi untuk
pembentukan PbO(s) dari logam timbal dan gas oksigen,

apabila 250 g timbal
direaksikan dengan oksigen untuk mengahasilkan timbale(II)oksida, berapakanh
panas yang dibutuhkan ataupun dihasilkan?
13. Entalpi molar standard pembentukan padatan kromium(III)oksida adalah -1139.7
kJ/mol. Tuliskan persamaan kesetimbangan reaksi ini, bila entalpi reaksinya
sebesar -1139.7 kJ!
14. Entalpi pembentukan padatan barium oksida adalah -553.5 kJ/mol, dan emtalpi
pembentukan barium peroksida adalah -634.3 kJ/mol. Hitunglah perubahan
entalpi untuk reaksi berikut
15. Stiren, C
8
H
8
dibakar dalam calorimeter untuk mengetahui perubahan entalpi
reaksi pembakarannya,

berapakah entalpi molar pembentukan stiren?
16. Sebanyak 2.56 g sulfur dibakar dengan oksigen berlebih pada bom calorimeter.
Suhu naik dari 21.25
o
C sampai 26.72
o
C. Kapasitas panas bom adalah 923 J/K,
dan calorimeter berisi 815 g air. Hitunglah panas yang terbentuk untuk setiap mol
SO
2
yang terbentuk?
17. Apabila 1.5 g asam benzoat dibakar dalam calorimeter, suhu calorimeter naik dari
22.5
o
C menjadi 31.69
o
C. Calorimeter berisi 775 g air, dan kapasitas panas bom
adalah 893 J/K. Berapakah panas yang dihasilkan per mol asam benzoate yang
terbakar?
18. Sepotong platina 9.36 g dipanaskan sampai 98.6
o
C pada penangas airdan
kemudian dimasukkan dalam es. Ketika suhu platina 0.0
o
C ditemukan 0.37 g es
meleleh. Berapakah kalor jenis platina?
19. Sebuah kompor gas kecil berbahan bakar propane (C
3
H
8
), butane [C
4
H
10
(g),
= -125.6 kJ/mol], etanol (C
2
H
5
OH). Hitunglah panas pembakaran untuk tiap gram
masing-masing bahan bakar tersebut!
20. Pada pembakaran glukosa menjadi CO
2
dan H
2
O adalah reaksi yang
menghasilkan energi yang berlangsung dalam tubuh kita.

Selain karbohidrat (glukosa), energi juga dihasilkan oleh fruktosa yang juga
memiliki formula C
6
H
12
O
6
. Manakah yang menghasilkan energi yang lebih
banyak tiap gramnya, glukosa ataukah fruktosa?
Glukosa = -1273.3 kJ/mol
Fruktosa = -1265.6 kJ/mol

Anda mungkin juga menyukai