Anda di halaman 1dari 38

MODUL 9

KALOR
PENDAHULUAN

Suhu didefinisikan sebagai derajat panas dinginnya suatu benda, definisi ini
adalah ungkapan paling mudah untuk mendeskripsikan suhu dengan maksud
panas bukan suatu bentuk energi, melainkan hanya sebuah ukuran. Suhu yang
tinggi dapat menyebabkan suatu zat padat memuai. Pemuaian zat padat adalah
bertambahnya ukuran suatu benda karena pengaruh perubahan suhu atau
bertambahnya ukuran suatu benda karena menerima kalor. Pemuaian pada zat
padat ada 3 jenis yaitu pemuaian panjang, pemuaian luas, pemuaian volume.
Dikarena suhu yang tinggi ternyata juga bisa menyebabkan pemuaian, maka tak
jarang suhu yang tinggi tersebut mengubah wujud suatu zat. Maka munculah
suatu istilah mencair, menguap, menyublim, dan lain sebagainya.
Suatu peristiwa saat kita mengambil sekaleng minuman dari kulkas dan
membiarkannya di atas meja, maka temperatur minuman tersebut akan naik
dengan cepat dari temperatur awalnya. Atau secangkir teh panas temperaturnya
akan turun sesuai dengan suhu kamar ketika kita membiarkannya di atas meja.
Peristiwa itu menunjukan pengertian kalor yang merupakan energi yang ditransfer
antara sistem dan lingkungannya dikarenakan perbedaan suhu yang ada diantara
sistem dan lingkungan.
Terdapat tiga contoh peristiwa. Peristiwa pertama, ketika sebuah logam
dipanaskan, maka kalor akan merambat dari ujung logam yang satu menuju ujung
logam yang lain sehingga ketika kita memegang logam tersebut secara otomatis
maka tangan akan merasakan panas. Peristiwa kedua, ketika melihat suatu nyala
lilin, atau korek api, maka kita menyaksikan energi panas yang diangkut ke arah
atas. Suhu bagian dari fluida (udara atau air) yang mengalami kontak dengan
panas akan meningkat dan fluida ini akan mengembang dan berkurang
densitasnya, maka massanya akan lebih ringan dari fluida pendingin di sekitarnya,
sehingga menyebabkan nilai gaya apungnya naik. Peristiwa ketiga, ketika tubuh
berada didekat api yang menyala seperti misalnya api unggun, maka tubuh akan

merasakan panas. Ketiga peristiwa tersebut dapat terjadi karena adanya


perpindahan kalor yang biasa dikenal dengan istilah konduksi, konveksi, dan
radiasi.
Pada bab ini akan dibahas mengenai kalor kaitannya dengan Kalor sebagai
transfer energi, Kalor dan Kalorimeter, dan

Kegiatan Belajar 1
Kalor sebagai Bentuk Energi
A. Kalor sebagai Transfer Energi
Kalor menggambarkan aliran kalor sebagai gerakan zat fluida yang disebut
kalori. Bagaimanapun, fluida kalori tidak pernah bisa dideteksi.
Suatu satuan yang umum untuk kalor, yang masih digunakan sekarang
dinamakan kalori. Satuan ini disebut kalori (kal) dan didefinisikan sebagai kalor
yang dibutuhkan untuk menaikkan temperatur 1 gram air sebesar 1 derajat celcius.
Yang lebih sering digunakan dari kalori adalah kilokalori (kkal), yang besarnya
1000 kalori. Dengan demikian 1 kkal adalah kalor yang dibutuhkan untuk
menaikkan temperatur 1 kg air sebesar 1oC.
Salah satu bentuk dari percobaan Joule ditunjukan
(disederhanakan) pada gambar 1.1. Beban yang
jatuh menyebabkan roda pedal berputar. Gesekan
antara air dan roda pedal menyebabkan temperatur
air naik sedikit (sebenarnya hampir tidak terukur
oleh Joule). Tentu saja kenaikan temperatur yang

sama

bisa didapat dengan memanaskan air di atas

kompor.

Joule menentukan bahwa sejumlah kerja tertentu

juga

Gambar 1.1. Percobaan Joule


Sumber: Fisika Jilid 1, Erlangga, 2001

yang dilakukan selalu ekivalen dengan sejumlah


masukan kalor tertentu. Secara kuantitatif, kerja
4,186 Joule (J) ternyata ekivalen dengan 1 kalori
(kal) kalor. Nilai ini dikenal sebagai tara kalor
mekanik.
4,186 J = 1 Kal
4,186 x 103 J
Para

= 1 Kkal
ilmuwan

kemudian

Gambar 1.2. Percobaan Joule


Sumber: http://nurul.kimia.upi.edu

mengintrepretasikan kalor bukan sebagai zat, dan bahkan bukan sebagai bentuk
energi. Melainkan kalor merupakan tranfer energi: ketika kalor mengalir dari

benda panas ke yang lebih dingin, energi-lah yang ditransfer dari panas ke yang
dingin. Dengan demikian kalor merupakan energi yang ditransfer dari satu benda
ke benda lainnya karena adanya perbedaan temperatur.
Contoh Soal:
Energi kinetik diubah menjadi kalor. Ketika peluru 3,0 g, yang melaju
secepat 400 m/s, menembus sebuah pohon, lajunya diperkecil sampai 200 m/s.
Berapa banyaknya kalor Q yang dihasilkan dan dipakai bersama oleh peluru dan
pohon ?
Penyelesaian:
Kekekalan energi memberitau kita bahwa
EK i=EK f +Q
Di mana Q adalah kalor yang dihasilkan, dan indeks i dan f berturut-turut
merupakan singkatan dari awal dan final. Berarti
m
s
()

400

m
2 200
s

1
Ek if = m ( v 2i v 2f )=( 3,0 103 kg )
2
Q=

180 J
=43 kal
J
4,186
kal

Kalor sebesar ini didistribusikan antara peluru dan pohon menurut


kemampuan relatif materi untuk mengirimkan dan menyimpan energi kalor.
B. Perbedaan antara Temperatur, Kalor, dan Energi Dalam
Jumlah total dari semua energi pada semua molekul di sebuah benda disebut
energi termal atau energi termal atau energi dalam.

Dengan menggunakan teori kinetik, kita dapat membuat perbedaan yang


jelas antara temperatur, kalor, dan energi dalam. Temperatur (dalam Kelvin)
merupakan pengukuran dari energi kinetik rata-rata dari molekul secara individu.
Energi termal dan energi dalam mengacu pada energi total dari semua molekul
pada benda. Akhirnya, kalor mengacu pada transfer energi (seperti energi termal)
dari satu benda ke benda yang lainnya karena adanya perbedaan temperatur.
C. Energi Dalam pada Gas Ideal
Secara mikroskopis, temperatur dari gas dapat diukur dari tenaga kinetik
translasi rata-rata dari molekul gas tersebut,. Untuk molekul yang terdiri satu
atom, momoatomik, seperti He, Ne, gas mulia yang lain, tenaga yang diterimanya
seluruhnya digunakan untuk menaikkan tenaga kinetik translasinya. Oleh karena
itu total tenaga internalnya:
1
U=N ( m v2 )
2
3
U= NkT
2
3
u= nRT , gas ideal monoatomik
2
Persamaan diatas disebut persamaan untuk energi dalam (U). Energi dalam
(U) merupakan jumlah energi kinetik translasi dari semua atom. Jumlah ini sama
dengan energi kinetik rata-rata per molekul dikalikan jumlah atom molekul, N :
Tampak bahwa U hanya merupakan fungsi T saja.

Grafik 1.1. Energi dalam pada gas ideal


Sumber: http://www.slideshare.net

Untuk suatu proses volume konstan (i -> f ), usaha yang diakukan gas:

W=

P dV = 0, maka menurut hukum pertama termodinamika,


Q = U = 3/2 n R T
n cv T = 3/2 n R T
cv = 3/2 R

Seluruh kalor yang diterimanya, digunakan untuk menaikkan tenaga internal


sistem. Cv adalah kalor jenis molar gas untuk volume konstan.
Untuk suatu proses volume konstan (i -> f ), usaha yang dilakukan gas W

P dV = P V, maka menurut hukum pertama termodinamika

U = Q W = n
cp T - P V
Karena kedua proses tersebut mempunyai temperatur awal dan akhir yang
sama maka U kedua proses sama.
n cv T = n cp T - P V
Dari PV = nRT diperoleh P V = n R T , maka
n cv T = n cp T - n R T
cp - cv = R
Karena cv = 3/2 R, maka cp = 5/2 R, perbandingan antara kuantitas tersebut

= cp / cv = 5/3
Untuk gas diatomik dan poliatomik dapat diperoleh dengan cara yang sama :
gas diatomik ( U = 5/2 nRT) : = 7/5
gas poliatomik (U = 3 nRT) : = 4/3

Di mana n adalah jumlah mol. Dengan demikian, energi dalam sebuah gas
ideal hanya bergantung pada temperatur dan jumlah mol gas.

Gambar: 1.3 a.Gerak translasi ; b. Gerak rotasi ; c. Getaran


Sumber : http://penyrizkis.blog.uns.ac.id/2010/10/03/redaman-suara/

Jika

molekul gas terdiri dari lebih dari satu atom, maka energi rotasi dan getaran
molekul juga harus diperhitungkan. Energi dalam akan lebih besar pada suatu
temperatur tertentu daripada untuk gas monoatomik, tetapi tetap hanya merupakan
fungsi dari temperatur untuk gas ideal.
Energi dalam gas riil juga bergantung terutama pada temperatur, tetapi di
mana mereka menyimpang dari perilaku gas ideal, dalam beberapa hal energi
dalam juga bergantung pada tekanan dan volume.
Energi dalam zat cair dan padat sangat rumit, karena mencakup energi
potensial listrik yang berhubungan dengan gaya antara atom dan molekul.
Latihan
1. Mengapa air lebih cepat mendidih ketika dimasak di gunung dari pada di
dataran rendah?
2. Mengapa pada waktu pengembunan, sirip pipa di bagian belakang kulkas
terasa panas?
Petunjuk Jawaban Latihan
1. Hal tersebut dikarenakan tekanan udara di dataran tinggi (gunung) lebih
rendah daripada di dataran rendah sehingga titik didih di dataran tinggi lebih
rendah daripada di dataran rendah. Karena titik didih di dataran tinggi
rendah, air akan lebih cepat mendidih. Titik didih normal air pada tekanan
76 cmHG adalah 100oC. Bila tekanan tersebut dikurangi, maka air akan

akan mendidih pada suhu kurang dari 100oC. Titik didih akan mengalami
pengurangan sebesar 1oC setiap kenaikan 300 m dari permukaan air laut.
Dengan demikian, titik didih di dataran tinggi kurang dari 100oC.
2. Hal tersebut diarenakan freon mengalami proses pengembunan akibat
pelepsan kalor ketika refrigan (bahan oendingin) berubah wujud menjadi
gas cair saat di dalam kondensor.
Rangkuman
Suatu satuan yang umum untuk kalor, yang masih digunakan sekarang
dinamakan kalori. Satuan ini disebut kalori (kal) dan didefinisikan sebagai kalor
yang dibutuhkan untuk menaikkan temperatur 1 gram air sebesar 1 derajat celcius.
Yang lebih sering digunakan dari kalori adalah kilokalori (kkal), yang besarnya
1000 kalori.
Kalor merupakan tranfer energi : ketika kalor mengalir dari benda panas ke
yang lebih dingin, energi-lah yang ditransfer dari panas ke yang dingin. Dengan
demikian kalor merupakan energi yang ditransfer dari satu benda ke benda lainnya
karena adanya perbedaan temperatur.
Temperatur (dalam Kelvin) merupakan pengukuran dari energi kinetik rata-rata
dari molekul secara individu. Energi termal dan energi dalam mengacu pada
energi total dari semua molekul pada benda. Akhirnya, kalor mengacu pada
transfer energi (seperti energi termal) dari satu benda ke benda yang lainnya
karena adanya perbedaan temperatur.
Energi dalam (U) merupakan jumlah energi kinetik translasi dari semua atom.
Jumlah ini sama dengan energi kinetik rata-rata per molekul dikalikan jumlah
atom molekul, N :
1
U=N ( m v2 )
2
Tes formatif 1
1. Kalor menggambarkan aliran kalor sebagai gerakan zat fluida yang
disebut....
a. Kalor jenis

b. Kalor laten
c. Kalori
d. Kalorimetri
e. Kilokalori
2. Suatu satuan yang umum untuk kalor, yang masih digunakan sekarang
dinamakan kalori, di mana didefinisikan sebagai....
a. Kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan temperatur 1 kilogram air
sebesar 1 derajat celcius.
b. Kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan temperatur 1 gram air
sebesar 1 Kelvin.
c. Kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan temperatur 1 kilogram air
sebesar 1 Kelvin.
d. Kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan temperatur 1 gram air
sebesar 1 derajat celcius.
e. Kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan temperatur 1 miligram air
sebesar 1 derajat celcius.
3. Minyak kelapa pada musim dingin dapat membeku sebab minyak kelapa .
a. kekurangan kalor, sampai pada titik beku
b. melepaskan kalor, sehingga suhu turun menjadi beku
c. tidak memperoleh kalor, sehingga membeku
d. kurang dalam menghasilkan kalor
e. kelebihan kalor
4. Tangan akan terasa dingin saat terkena tetesan spirtus. Hal ini menunjukkan
bahwa....
a. Suhu spirtus yang dingin diserap oleh tangan
b. Spirtus merupakan zat cair yang dapat menurunkan suhu
c. Spirtus dapat menguap dan mengambil kalor dari tangan
d. Suhu spirtus lebih dingin dari suhu ruangan
e. Suhu spirtus lebih panas dari tangan
5. Dua mol gas ideal diatomik memiliki 5 derajat kebebasan bersuhu 800 K.
Energi dalam gas tersebut adalah.... (k = 1,38 . 10-23 J/K)
a. 2,75 . 109 J
b. 2,90 . 107 J
c. 3,32 . 104 J
d. 3,50 . 105 J
e. 3,87 . 104 J
6. Setelah menghabiskan banyak cemilan, seorang gadis yang sangat cantik
baru sadar kalau ia telah kelebihan makan 200 Kalori (huruf K besar). Si
gadis ingin mengurangi kelebihan energi yang diperolehnya dari cemilan.
Karenanya ia memutuskan untuk mengangkat batu dari permukaan tanah
hingga ketinggian 1 meter. Jika massa batu = 10 kg, berapa kali si gadis
harus mengangkat batu tersebut?

a.
b.
c.
d.
e.
7. Satu

8172 kali
8227 kali
8272 kali
8327 kali
8372 kali
mol gas ideal monoatomik bersuhu 527C berada di dalam ruang

tertutup. Energi dalam gas tersebut adalah.... (k = 1,38 . 10-23 J/K)


a. 100 J
b. 101 J
c. 102 J
d. 103 J
e. 104 J
8. Dua orang pasangan muda tidak berhati-hati pada suatu siang, dan memakan
terlalu banyak es krim dan kue. Mereka menyadari telah kelebihan makan
sekitar 500 kalori, dan untuk mengimbanginya, mereka ingin melakukan
kerja yang sesuai dengan menaiki tangga. Ketinggian total yang harus
ditempuh setiap orang adalah.... (Masing-masing bermassa 60 kg).
a. 5000 m
b. 4600 m
c. 4000 m
d. 3600 m
e. 3000 m
9. Karena dapat memerangkap udara didalamnya, sekam padi biasa digunakan
sebagai pelindung es agar tidak mencair.
SEBAB
Daya hantar kalor sekam padi jauh lebih rendah daripada daya hantar kalor
udara.
Maka ...
a. Pernyatan benar, alasan benar dan saling berkaitan
b. Pernyataan benar, alasan benar, namun tidak berkaitan
c. Pernyataan benar, alasan tidak benar, dan tidak berkaitan
d. Pernyataan salah, alasan benar, dan tidak berkaitan
e. Pernyataan salah, alasan salah
10. Pilihlah pernyataan yang tepat!
1. sifat muka bumi
2. lama penyinaran
3. keadaan awan
4. kemiringan sinar matahari

Banyaknya energi matahari yang diserap permukaan bumi ditentukan


oleh....
a.
b.
c.
d.
e.

1, 2, 3
1, 3
2, 4
4
1, 2, 3, 4

Cocokanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban tes formatif 1 yang


terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian
gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap
materi Kegiatan Belajar 1.
Tingkat penguasaan=

Arti tingkat penguasaan :

Jumla h jawaban yang benar


x 100
Jumla h soal

90 100% = baik sekali


80 89%

= baik

70 79%

= cukup

< 70%

= kurang

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat


meneruskan dengan Kegiatan Belajar 2. Bagus! Jika masih di bawah 80% , Anda
harus mengulang materi Kegiatan Belajar 1, terutama pada bagian yang belum
dikuasai.

Kegiatan Belajar 2
Kalor dan Kalorimetri
A. Kalor Jenis
Pada abad kedelapan belas, orang-orang yang melakukan percobaan telah
melihat bahwa besar kalor Q yang dibutuhkan untuk merubah temperatur zat
tertentu sebanding dengan massa m zat tersebut dan dengan perubahan temperatur
T. Kesederhanaan alam yang menakjubkan ini dapat dinyatakan dalam
persamaan:
Q = mc T,

(2.1)

Tabel 2.1 Kalor Jenis


(pada tekanan konstan 1 atm dan 20oC kecuali dinyatakan lain)
Kalor Jenis, c
Zat

kkal/kg.Co J/kg.Co

Zat

Alumunium

0,22

Alkohol (ethyl)

900

Kalor Jenis, c
kkal/
J/kg.Co
. o
kg C
0,58
2400

Tembaga
0,093
Kaca
0,20
Besi
atau 0,11

390
840
450

Air raksa
Air
Es (-5oC)

baja
Timah hitam
Marmer
Perak
Kayu

0,031
0,21
0,056
0,4

0,033

140

0,50

2100

130
860
230

Cair (15oC)
1,00
Uap (110oC)
0,48
Tubuh
manusia 0,83

4186
2010
3470

1700

(rata-rata)
Protein

1700

0,4

di mana c adalah besaran karakteristik dari zat tersebut, yang disebut kalor jenis.
Karena c = Q/mT, kalor jenis dinyatakan dalam satuan J/kg.Co (satuan SI yang
sesuai) atau kkal/kg.Co
Contoh Soal:
Bagaimana kalor bergantung pada kalor jenis. (a) berapa kalor yang
dibutuhkan untuk menaikkan temperatur tong kosong 20 kg yang terbuat dari besi
dari 10oC sampai 90oC? (b) bagaimana jika tong tersebut diisi 20 kg air?
Penyelesaian:
(a) Dari tabel 2.1, kalor jenis besi adalah 450 J/kg.Co. perubahan temperatur
adalah (90oC - 10oC). Dengan demikian,
Q = mc T = (20kg)(450 J/kg.Co)( 80oC) = 7,2 x 105 J = 720 kJ
(Catatan: 1kJ = 103 J = 0,239 kkal karena 1 kkal = 4,19 x 103 J.)
(b) Air itu sendiri membutuhkan
Q = mc T = (20kg)(4186 J/kg.Co)( 80oC) = 6,7 x 106 J = 6700 kJ.
atau hampir 10 kali lipat yang dibutuhkan besi dengan massa yang sama. Total,
untuk tong ditambah air, adalah 720 kJ + 6700 kJ = 7400 kJ.
Jika tong besi di bagian (a) telah didinginkan dari 90oC menjadi 10oC, kalor 720
kJ akan mengalir keluar dari besi. Dengan perkataan lain, Persamaan 2.1 berlaku
untuk aliran kalor yang masuk maupun keluar, dengan penambahan atau
penurunan temperatur yang sama. Kita lihat di bagian (b) bahwa air memerlukan

hampir 10 kali lipat kalor dari yang dibutuhkan besi dengan massa yang sama
dengan perubahan temperatur yang sama. Air memiliki salah satu dari kalor jenis
tertinggi dari semua zat, yang membuatnya zat yang ideal untuk sistem
pemanasan ruangan air-panas dan penggunaan lainnya yang membutuhkan
penurunan temperatur minimum untuk sejumlah transfer kalor.
B. Kalorimetri-Pemecahan Masalah
Ketika bagian-bagian yang berbeda dari sistem yang terisolasi berada pada
temperatur yang berbeda, kalor akan mengalir dari bagian dengan temperatur yang
lebih tinggi ke bagian dengan temperatur lebih rendah. Jika sistem terisolasi
seluruhnya, tidak ada energi yang bisa mengalir ke dalam atau keluar. Jadi sekali
lagi, kekekalan energi memainkan peranan penting untuk kita: kehilangan kalor
sebanyak satu bagian sistem sama dengan kalor yang didapat oleh bagian yang
lain:
kalor yang hilang = kalor yang didapat
Mari kita lihat sebuah Contoh.
Contoh Soal:
Cangkir mendinginkan teh. Jika teh 200 cm3 pada 95oC dituangkan ke dalam
cangkir gelas 150 g pada 25oC, berapa temperatur akhir T dari campuran ketika
dicapai kesetimbangan, dengan menganggap tidak ada kalor yang mengalir ke
sekitarnya?
Penyelesaian:
Karena teh sebagian berupa air, kalor jenisnya adalah 4186 J/kg .Co. (Tabel 2.1)
dan massanya m, adalah massa jenis dikalikan volumenya (V = 200 cm3 = 200 x
10-6 m3): m =

V = (1,0 x 103 kg/m3)(200 x 10-6 m3) = 0,20 kg. Dengan

menerapkan kekekalan energi, kita dapat menentukan


Kalor yang hilang dari teh = kalor yang diterima oleh cangkir
mte h c te h ( 95 CT ) =mcangkir c cangkir ( T 25 C )

Di mana T adalah temperatur yang masih belum diketahui. Dengan memasukkan


angka-angka dan menggunakan tabel 14-1, kita cari T dan didapatkan :

( 0,20 kg )

J
J
( 95 CT )=( 0,15 kg ) (840
( T 25 C )
( 4186
)
kg .C
kg .C )

79.400 J 836

J
J
T = 126
T 6300 J
kg .C
C

) (

T =89 C

Teh berkurang temperaturnya sebesar 6 C dalam mencapai kesetimbangan


dengan cangkir.
Pertukaran

energi,

sebagaimana

dicontohkan pada contoh di atas, merupakan


dasar teknik yang dikenal dengan nama
kalorimetri,
kuantitatif

yang
dari

merupakan

pertukaran

pengukuran

kalor.

Untuk

melakukan pengukuran semacam itu, digunakan


kalorimeter.

Kalorimeter

air

sederhana

ditunjukkan pada Gambar 2.1. adalah sangat


penting bahwa kalorimeter diisolasi dengan baik
sehingga hanya sejumlah minimum kalor dipertukarkan dengan luarnya. Satu
kegunaan yang penting dari kalorimeter adalah dalam penentuan kalor jenis zatGambar 2.1 Kalorimeter air sederhana

zat.

Sumber:
http://catatanhariantermodinamika.blogspot.co.id/2015/0

Pada teknik yang dikenal sebagai metode campuran, satu sampel yang
dipanaskan sampai temperatur tinggi yang diukur dengan akurat, dan dengan
cepat ditempatkan pada air dingin kalorimeter. Kalor yang hilang pada sampel
tersebut akan diterima oleh air dan kalorimeter. Dengan mengukur temperatur
akhir campuran tersebut, kalor jenis dapat
dihitung.
C. Kalor Laten

Gambar 2.1. Kalorimeter


Sumber: http://teras-fisika.blogspot.co.id

Ketika suatu materi berubah fase dari padat ke cair, atau dari cair ke gas,
sejumlah tertentu energi terlibat pada perubahan fase ini. Sebagai contoh, mari
kita telusuri apa yang terjadi ketika balok es 1,0 kg pada -40 oC diberi kalor
dengan kecepatan tetap sampai es berubah menjadi air, kemudian air (cair)
dipanaskan sampai 100oC, semuanya pada tekanan 1 atm. Sebagaimana
ditunjukan pada grafik gambar 14-4, sementara kalor ditambahkan ke es,
temperaturnya naik dengan kecepatan 2 Co/kkal dari kalor yang ditambahkan
(karena untuk es, c 0,50 kkal/kg.C o). Bagaimanapun, ketika 0oC dicapai,
temperatur berhenti naik walaupun kalor tetap ditambahkan. Sekarang sementara
kalor ditambahkan, es perlahan-lahan berubah menjadi air dalam keadaan cair
tanpa perubahan temperatur. Setelah 40 kkal telah ditambahkan pad 0oC, setengah
dari es tetap dan setengahnya telah berubah menjadi air. Setelah sekitar 80 kkal,
atau 330 kJ, telah ditambahkan, semua es telah berubah menjadi air, masih pada
0oC. Penambahan kalor selanjutnya menyebabkan temperatur air naik kembali,
sekarang dengan kecepatan 1 Co/kkal. Ketika 100oC telah tercapai, temperatur
kembali tetap konstan sementara kalor yang ditambahkan merubah air cair
menjadi uap. Sekita 540 kkal (2260 kJ) dibutuhkan untuk merubah 1,0 kg air
seluruhnya menjadi uap, dimana kurva naik kembali, mengindikasikan bahwa
temperatur uap sekarang naik sementara kalor ditambahkan.
Kalor yang dibutuhkan untuk merubah 1,0 kg zat dari padat menjadi cair
disebut kalor lebur; dinyatakan dengan LF. Kalor lebur air adalah 79,7 kkal/kg
atau dalam satuan SI yang sesuai 333 kJ/kg (=3,33 x 105 J/kg). Kalor yang
dibutuhkan untuk merubah suatu zat dari fase cair ke uap disebut kalor penguapan
Lv, dan untuk air adalah 539 kkal/kg atau 2260 kJ/kg. Zat yang lainnya megikuti
grafik yang hampir sama dengan gambar 2.1, walaupun temperatur titik lebur dan
titik didih berbeda, seperti juga kalor jenis dan kalor untuk peleburan dan
penguapan. Nilai-nilai untuk kalor lebur dan kalor penguapan, yang disebut juga
kalor laten.

Grafik 2.1 Gambar proses perubahan fase


Sumber: (a) http://diary.febdian.net

Grafik 2.2 Grafik hubungan suhu-kalor dan air


Sumber: https://ayutuwidyalestari.wordpress.com/2011/11/24/kalor-2/

Tabel 2.2 Kalor laten (pada 1 atm)


Titik

Zat

Lebur
(C)

Oksigen
Nitrogen
Ethyl alkohol
Amonia
Air

-218,8
-210,0
-114
-77,8
0

Timah hitam
Perak

327
961

Besi

1808

Tungsten

3410

Kalor Lebur

Titik

Didih

Kalor

J/kg

0,14

Penguapan
kkal/k
(C)
g
x -183
51

6,1

105
0,26

x -195,8

48

2,00

25

105
1,04

x 78

204

105
8,5 x 105

8,0

105
0,33

x -33,4

33

1,37

79,7

105
3,33

539

105
22,6

5,9

105
0,25

x 1750

208

105
8,7 x 105

21

105
0,88

x 2193

558

23 x 105

69,1

105
2,89

x 3023

1520

63,4

44

105
1,84

1150

105
48 x 105

kkal/k
g
3,3

J/kg

x 100

x 5900

2,1 x 105
x

105
Kalor penguapan dan lebur juga mengacu pada jumlah kalor yang
dilepaskan oleh zat ketika berubah dari gas ke cair, atau dari cair ke padat. Dengan
demikian, uap mengeluarkan 2260 kJ/kg ketika berubah menjadi air, dan air
mengeluarkan 333 kJ/kg ketika menjadi es.
Tentu saja, kalor yang terlibat dalam perubahan fase tidak hanya bergantug
pada kalor laten, tetapi juga pada massa total zat tersebut. Sehingga
Q=mL

Di mana L adalah kalor laten proses dan zat tertentu, m adalah massa zat,
dan Q adalah kalor yang dibutuhkan atau dikeluarkan selama perubahan fase.

Kalorimetri

kadang kala melibatkan perubahan keadaan, sebagaimana

ditunjukan oleh Contoh berikut ini. Dan memang, kalor laten seringkali diukur
dengan menggunakan kalorimetri.
Contoh Soal:
Pembuatan es. Berapa banyak energi yang harus dikeluarkan lemari es dari 1,5kg
air pada 20C untuk membuat es pada -12C.
Penyelesaian:
Kalor harus keluar untuk memperkecil air dari 20C sampai 0C, untuk
merubahnya menjadi es, dan kemudian untuk menurunkan es dari 0C menjadi
-12C.
Q = mcw (20C - 0C) + mLF + mces[0 - (-12C)]
= (1,5 kg)(4186 J/kg.C)(20C) + (1,5 kg)(3,33 x 105 J/kg) + (1,5 kg)
(2100 J/kg.C)(12C)
= 6,6 x 105 J
= 660 kJ
Kalor laten untuk mengubah cairan menjadi gas diperlukan tidak hanya
pada titik didih. Air dapat berubah fase cair ke gas bahkan pada temperatur
ruangan. Proses ini disebut penguapan. Nilai kalor penguapan bertambah sedikit
terhadap penurunan temperatur. Ketika air menguap, air akan mendingin, karena
energi yang dibutuhkan (kalor laten untuk penguapan) datang dari air itu sendiri,
sehingga energi dalam, dan dengan demikian temperaturnya harus turun. Kalor
penguapan umumnya lebih besar dari kalor lebur untuk suatu zat tertentu.
Latihan
1. Manakah yang lebih cepat panas jika dijemur bersamaan pada terik
matahari, aluminium atau tembaga ? Kalor jenis aluminium = 900 J/kg oC
dan kalor jenis tembaga = 390 J/kg oC.
2. Mengapa minyak lebih cepat mendidih daripada air?
Petunjuk Jawaban Latihan

1. Semakin besar kalor jenis benda, semakin lama panas benda tersebut,
sebaliknya semakin kecil kalor jenis benda, semakin cepat panas benda
tersebut.
Kalor jenis tembaga lebih kecil dari kalor jenis aluminium karenanya
tembaga lebih cepat panas.
2. Karena kalor jenis minyak lebih kecil daripada air. Semakin kecil kalor
jenisnya, maka akan lebih sedikit kalor yang dibutuhkan. Dan semakin besar
kalor jenis (c) suatu benda, maka akan lebih banyak kalor yang dibutuhkan
untuk memanaskannya / mendidihkannya. Kalor jenis minyak = 220 J / kg,
Kalor jenis air = 4200 J / kg
Rangkuman
Kalor jenis c, dari zat didefinisikan sebagai energi (atau kalor) yang
dibutuhkan untuk merubah temperatur massa satuan zat sebesar 1 derajat, dalam
bentuk persamaan,
Q = mc T
di mana Q adalah kalor yang diserap atau dikeluarkan, T adalah
penambahan atau pengurangan temperatur, dan m adalah massa zat.
Ketika kalor mengalir di dalam sistem yang terisolasi, kekekalan energi
memberitahu kita bahwa kalor yang diterima oleh satu bagian sistem sama dengan
kalor yang dikeluarkan oleh bagian sistem yang lain, ini merupakan dasar
kalorimeter, yang merupakan pengukuran kuantitatif pertukaran kalor.
Pertukaran energi terjadi, tanpa perubahan temperatur, ketika sebuah zat
berubah fase. Kalor lebur adalah kalor yang dibutuhkan untuk meleburkan 1 kg
zat padat menjadi fase cair, juga sama dengan kalor yang dikeluarkan ketika zat
berubah dari cair ke padat. Kalor penguapan merupakan energi yang dibutuhkan
untuk merubah 1 kg zat dari fase cair ke gas, juga merupakan energi yang
dikeluarkan ketika zat berubah dari uap ke cair.
Tes Formatif 2
1. Kalor yang diperlukan untuk menaikan suhu 1 kg suatu zat cair yang
mempunyai kalor jenis 300 J/Kg.K dari 20oC menjadi 30oC adalah.
a. 3000 J
b. 2500 J
c. 3300 J
d. 3500 J
e. 2000 J

2. Zat cair yang massamya 2 kg dipanaskan dari suhu 20 oC menjadi 80oC,


memerlukan panas sebesar 6 105 Joule. Kalor jenis zat cair tersebut
adalah....
a. 5000 J/Kg. K
b. 5100 J/Kg. K
c. 5500 J/Kg. K
d. 4500 J/Kg. K
e. 4000 J/Kg. K
3. Banyaknya kalor yang harus dilepaskan 1 gram raksa untuk mengubah
wujudnya dari cair menjadi padat adalah. Kalor lebur raksa = 11,8 x 10 3
J/kg

a.
b.
c.
d.
e.

11,8 Joule
12,8 Joule
10,8 Joule
18,1 Joule
11,1 Joule
4. Sebongkah es bermassa 0,4 kg pada suhu 0oC. Banyak kalor yang
dibutuhkan untuk melebur es menjadi air jika kalor lebur es 80 kal/gr
adalah....
a. 20 kalori
b. 32 kalori
c. 2000 kalori
d. 3200 kalori
e. 32.000 kalori
5. Grafik dibawah ini menunjukkan hubungan antara suhu (T) denga kalor (Q)
yang diberikan pada 1 gram zat padat.

Kalor lebur zat tersebut adalah....


a. 71 kalori/gram
b. 79 kalori/gram
c. 80 kalori/gram
d. 81 kalori/gram
e. 150 kalori/gram
6. Sebuah balok es memiliki panjang 20 cm, lebar 10 cm dan tinggi 2 cm, dari
suhu 25oC berubah menjadi air bersuhu 25oC. Jika massa jenis es adalah

0,92 gr/cm3, kalor jenis es 2,1 J/gr.oC, kalor jenis air 4,2 J/gr.oC dan kalor
lebur es 334 J/gr, maka jumlah kalor yang diperlukan es tersebut adalah....
a. 460 Joule
b. 24.150 Joule
c. 48.300 Joule
d. 153.640 Joule
e. 226.090 Joule
7. Hasil campuran 1 gram es bersuhu 0 C dengan 1 cc air bersuhu 0 C dalam
wadah dinding adiabatik adalah....
a. Air dan es yang jumlahnya tidak dapat ditentukan
b. Air sedikit lebih banyak daripada es
c. 0,5 gram es dan 1,5 cc air
d. 1 gram es dan 1 cc air
e. 1,5 gram es dan 0,5 cc air
8. Untuk menaikkan suhu 0,5 kg suatu zat cair yang kalor jenis-nya 400
J/kg.oC dari 28oC menjadi 38oC diperlukan kalor sebesar....
a. 0,2 kJ
b. 0,4 kJ
c. 2,0 kJ
d. 4,0 kJ
e. 4,5 kJ
9. Zat cair yang massanya 10 kg dipanaskan dari suhu 25 oC menjadi 75oC
memerlukan panas sebesar 4 . 105 Joule. Kalor jenis zat cair tersebut
adalah....
a. 200 J/kg.oC
b. 400 J/kg.oC
c. 600 J/kg.oC
d. 800 J/kg.oC
e. 1000 J/kg.oC
10. Kalor yang dibutuhkan untuk mengubah suhu 900 gram es dari suhu 10 oC
hingga seluruhnya menjadi air bersuhu 20 oC adalah....(kalor jenis air = 1
kal/gr.oC, kalor jenis es = 0,5 kal/gr.oC, kalor lebur es = 80 kal/gr)
a. 1.800 kal
b. 4.500 kal
c. 7.200 kal
d. 13.500 kal
e. 20.000 kal
Cocokanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban tes formatif 1 yang
terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian
gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap
materi Kegiatan Belajar 1.

Tingkat penguasaan=

Arti tingkat penguasaan :

Jumlah jawaban yang benar


x 100
Jumlah soal

90 100% = baik sekali


80 89%

= baik

70 79%

= cukup

< 70%

= kurang

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan
dengan Kegiatan Belajar 2. Bagus! Jika masih di bawah 80% , Anda harus
mengulang materi Kegiatan Belajar 1, terutama pada bagian yang belum dikuasai.

Kegiatan Belajar 3
Perpindahan Kalor
A. Konduksi

Ketika sebuah tongkat logam dipanaskan, atau sebuah sendok perak


diletakkan ke dalam semangkuk sop, ujung yang kita pegang akan segera menjadi
panas juga, walaupun tidak bersentuhan langsung dengan sumber panas. Kita
katakan bahwa kalor dialirkan dari ujung yang panas ke ujung yang lain.

Gambar 3.1 Tongkat logam yang dipanaskan


http://budisma.net/2015/01/perpindahan-kalorkonduksi-konveksi-dan-radiasi.html

Konduksi kalor pada banyak materi dapat digambarkan sebagai hasil


tumbukan molekul-molekul. Sementara satu ujung benda dipanaskan, molekulmolekul di tempat itu bergerak lebih cepat dan lebih cepat. Sementara
bertumbukan dengan tetangga mereka yang bergerak lebih lambat, mereka
mentransfer sebagian dari energi ke molekul-molekul lain, yang lajunya kemudian
bertambah. Molekul-molekul ini kemudian juga mentransfer sebagian energi
mereka dengan molekul-molekul lain sepanjang benda tersebut. Dengan demikian
energi gerakan termal ditransfer oleh tumbukan molekul sepanjang benda. Pada
logam, menurut teori modern, tumbukan antara elektron-elektron bebas di dalam
logam dan dengan atom logam tersebut terutama mengakibatkan untuk terjadinya
konduksi.
Konduksi kalor hanya terjadi jika ada perbedaan temperatur. Dan memang,
ditemukan pada percobaan bahwa kecepatan aliran kalor melalui benda sebanding
dengan perbedaan temperatur antara ujung-ujungnya. Kecepatan aliran kalor juga
bergantung pada ukuran dan bentuk benda, dan untuk menyelidiki hal ini secara
kuantitatif, mari kita lihat aliran kalor melalui benda yang uniform, sebagaimana
ditunjukkan padagambar 3.2.

Gambar 3.2 Konduksi kalor antara daerah dengan temperatur


dan

T1

T2

Ditemukan dari percobaan bahwa aliran kalor


t

per selang waktu

dinyatakan oleh hubungan


Q
t

T 1T

= kA

Keterangan:
A = luas penampang lintang benda
l = jarak antara kedua ujung yang mempunyai temperatur T 1 dan T 2
k = konstanta pembanding yang disebut konduktivitas termal.
Q
t

Q
t

A(

GrafikGrafik
3.1 Hubungan
3.2. Hubungan
antara laju
antara
kalor
lajukonduksi
kalor konduksi
dengan
luas penampang
dengan perubahan
lintang benda
suhu

T (K )

Q
t

l (m)

Grafik 3.3 Hubungan antara laju kalor konduksi dengan jarak antara
kedua ujung yang mempunyai temperatur

T1

dan

T2

Contoh Soal:
Sebatang baja berbentuk silinder pejal mempunyai panjang 1 meter dan luas
penampang 0,2 meter kuadrat. Konduktivitas termal baja adalah 40 J/m.s.Co. Jika
selisih suhu antara kedua ujung baja adalah 10 oC, tentukan laju perpindahan kalor
secara konduksi pada batang baja tersebut!
Penyelesaian:
Diketahui:
Panjang baja (l) = 1 m
Luas penampang baja (A) = 0,2 m2
Konduktivitas termal baja (k) = 40 J/m.s.Co
Perbedaan suhu kedua ujung baja (T) = 10oC
Ditanya: Laju perpindahan kalor secara konduksi (Q/t)
Jawab :
T 1T

Q
t

= kA

Q
t

Q
t

= 80 Joule/sekon

(40)(0,2)(10)
1

B. Konveksi

Konveksi adalah proses di mana kalor ditransfer dengan pergerakan molekul


dari satu tempat ke tempat yang lain. Sementara konduksi melibatkan molekul
(dan/atau elektron) yang hanya bergerak dalam jarak yang kecil dan bertumbukan,
konveksi melibatkan pergerakan molekul dalam jarak yang besar.
Tungku dengan udara yang dipaksa, di mana udara dipanaskan dan
kemudian ditiup oleh kipas angn ke dalam ruangan, merupakan satu contoh
konveksi yang dipaksakan. Konveksi alami juga terjadi, dan satu contoh yang
banyak dikenal adalah bahwa udara panas akan naik. Misalnya, udara di atas
radiator memuai pada saat dipanaskan, dan kerapatannya berkurang; karena
kerapatan menurun, udara tersebut naik.

Gambar 3.3 Arus konveksi pada sepanci air yang


dipanaskan di atas kompor
Sumber:
http://fungsi.web.id/2015/05/pengertian-dancontoh-konveksi-aliran-kalor.html

Ketika sepanci air dipanaskan pada gambar 3.3, arus konveksi terjadi
sementara air yang dipanaskan di bagian bawah panci naik karena massa jenis
(kerapatan)-nya berkurang dan digantikan oleh air yang lebih dingin di atasnya.
Besarnya energi konveksi atau bisa disebut laju konveksi ditentukan oleh
persamaan berikut:
Q
t

= hA T

Keterangan:
Q = Kalor (Joule)
H = Koevisien konveksi

T = Waktu (s)
A = Luas penampang
T = Suhu (Kelvin)

Q
t

Q
t

T (K )

A (m )
Grafik 3.4 Hubungan antara laju kalor konveksi dengan
luas penampang

Grafik 3.5 Hubungan antara laju kalor konveksi


dengan perubahan suhu

Contoh Soal:
Mungkinkah perpindahan kalor secara konveksi terjadi antara atom/molekul zat
padat?
Penyelesaian:
Perpindahan kalor secara konveksi adalah perpindahan kalor yang disertai dengan
perpindahan materi, misalnya perpindahan udara dan perpindahan air laut. Udara
yang berpindah disebut angin. Ketika udara berpindah, kalor juga berpindah
bersama udara tersebut.Perpindahan kalor secara konveksi hanya terjadi pada zat
yang dapat mengalir, yang disebut sebagai fluida. Zat yang dapat mengalir adalah
zat cair dan zat gas, sedangkan zat padat tidak dapat mengalir.
C. Radiasi
Semua kehidupan di dunia ini bergantung pada transfer energi dari matahari,
dan energi ini ditransfer ke bumi melalui ruang yang hampa (atau hampir hampa).
Bentuk transfer energi dalam kalor karena temperatur matahari jauh lebih besar
(6000K) dari bumi dan dinamakan radiasi. Kehangatan yang kita terima dari api
terutama merupakan energi radiasi (sebagian besar udara yang dipanaskan oleh

api naik sebagai akibat dari konveksi ke atas cerobong asap dan tidak mencapai
kita).

Radiasi pada intinya terdiri dari gelombang


elektromagnetik. Cukup dikatakan bahwa lainnnya
yang

tidak bisa dilihat oleh mata, termasuk radiasi


inframerah

(IR)

yang

berperan

dalam

menghangatkan bumi.
Gambar 3.4 Perpindahan kalor secara radiasi
Sumber:

http://4muda.com/perpindahan-

kalor-konduksi-konveksi-dan-radiasi/

Kecepatan sebuah benda meradiasikan


energi telah ditemukan sebanding dengan
pangkat empat temperatur Kelvin, T. Yaitu,

sebuah benda pada 2000 K jika dibandingkan dengan benda lain pada 1000 K
meradiasikan energi dengan kecepatan 24 = 16 kali lipat lebih besar. Kecepatan
radiasi juga sebanding dengan luas A dari benda yang memancarkannya, sehingga
kecepatan energi meninggalkan benda, Q

/ t, adalah

Q
=eA T 4
t
Persamaan ini disebut persamaan Stefan-Boltzmann, dan

merupakan

konstanta universal yang disebut konstanta Stefan-Boltzmann yang memiliki


nilai
= 5,67 x 10-8 W/m2.K4.

Faktor e disebut emisivitas, merupakan bilangan antara 0 dan 1 yang


merupakan karakteristik materi. Jika sebuah benda dengan emisivitas e dan luas A
berada pada temperatur T1, benda ini meradiasikan energi dengan kecepatan
eA T 14 . Jika benda tersebut dikelilingi oleh lingkungan dengan temperatur T2
dan emisivitas tinggi, kecepatan radiasi energi oleh sekitarnya sebanding dengan

T24, dan kecepatan energi yang diserap oleh benda sebanding dengan T24.
Kecepatan total aliran kalor radiasi dari benda dinyatakan dengan persamaan
T1
4
( 4 T 2 )
Q
=eA
t
Keterangan:
A = luas permukaan benda
T= Temperatur

Q
t

Q
t

A (m2 )

T (K)

Grafik 3.6 Hubungan antara laju kalor radiasi dengan


Grafik 3.7 Hubungan antara laju kalor radiasi dengan suhu
luas penampang

Contoh Soal:
Pendinginan dengan radiasi. Seorang atlet duduk tanpa pakaian di kamr ganti
yang dinginnya gelap pada temperatur 150C. Perkirakan kecepatan kehilangan
kalor dengan radiasi dengan menganggap temperatur kulit sebesar 340C dan e =
0,70. Anggap permukaan tubuh yang tidak bersentuhan dengan kursi sebesar 1,5
m2.
Penyelesaian:
T1
( 4 T 24 )
Q
=eA
t

= (0,70)(5,67 x 10-8)(1,5)(307)[(307)4 (288)4]


= 120 W
Latihan
1. Mungkinkah perpindahan kalor secara konduksi terjadi antara atom/molekul
zat cair ?
2. Merebus Pasta? Ketika memasak pasta, mengapa anda mengecilkan api
begitu pasta dimasukkan dan air mendidih? Bukankah akan masak lebih
cepat jika api tetap besar?
3. Perpindahan kalor secara konveksi bisa terjadi secara alamiah dan buatan.
Sebutkan dan jelaskan beberapa contoh
4. Jelaskan menggunakan contoh, pengertian perpindahan kalor secara
konveksi?
5. Mengapa tubuh terasa gerah dan kepanasan ketika menggunakan pakaian
berwarna hitam pada siang hari yang terik ? Jika demikian, apa warna
pakaian yang cocok digunakan pada saat udara sangat sangat panas dan
pada saat udara sangat dingin ?
Petunjuk Jawaban Latihan
1. Cermati contoh berikut ini. Ketika sebatang besi dipanaskan, kalor
berpindah dari suatu atom/molekul besi ke atom/molekul besi lainnya
sehingga bisa dikatakan perpindahan kalor secara konduksi terjadi antara
atom/molekul zat padat. Perpindahan kalor secara konduksi tidak terjadi
antara atom/molekul zat cair karena antara atom/molekul zat cair terjadi
perpindahan kalor secara konveksi dan demikian juga antara atom/molekul
zat gas terjadi perpindahan kalor secara konveksi.
2. TANGGAPAN Begitupasta beradadi dalam air dan air mendidih, pasta
dimasak pada 1000C. Jika api tetap besar, air akan mendidih lebih cepat,
tetapi tidak akan menaikkan temperatur, sehingga tidka akan mempercepat
proses memasak. 1000C adalah maksimum yang bisa anda dapatkan. Waktu
memasak bergantung pada kecepatan transfer kalor, yang berubah terhadap
temperatur. Pendidihan air dengan cepat membuangbuang bahan bakar
dan menambah rekening anda; volume air juga akan berkurang lebih cepat
karena lebih banyak yang terdidihkan. Tentu saja untuk mengubah air dari

temperatur ruangan sampai mendidih membutuhkan kalor yang banyak dan


paling efisien dilakukan dengan kalor tinggi. Makin tinggi kalor makin
cepat air mendidih. Tetapi, jika kalor tidak cukup tinggi, air tidak akan
mendidih tidak peduli berapa lama pun anda menunggu.
3. Contoh perpindahan kalor secara konveksi yang terjadi secara alamiah
adalah proses terjadinya angin (misalnya angin darat dan angin laut), proses
terjadinya air panas, asap api yang selalu bergerak ke atas, dll.Contoh
perpindahan kalor secara konveksi hasil buatan manusia adalah perpindahan
asap melalui cerobong, perpindahan air dalam alat penyedia air panas, alat
peniup rambut, dll.
4. Perpindahan kalor secara konveksi adalah perpindahan kalor yang disertai
dengan perpindahan benda. Misalnya tinjau air dalam wadah aluminium
dipanaskan menggunakan kompor. Pada mulanya kalor berpindah secara
konduksi dan radiasi dari api ke wadah aluminium, setelah itu kalor
berpindah secara konduksi dari wadah aluminium ke air. Perpindahan kalor
secara konveksi dimulai ketika air yang berada dekat dengan wadah
aluminium menerima tambahan kalor sehingga suhunya bertambah lalu
memuai. Karena memuai maka kerapatan (massa jenis) berkurang sehingga
air ini mengapung ke permukaan. Posisi air ini digantikan oleh air yang
suhunya lebih rendah dan kerapatannya lebih besar. Proses ini berlangsung
terus menerus sehingga timbul aliran konveksi air dalam wadah tersebut.
Proses terhenti setelah semua air mencapai suhu sama atau ketika air
mendidih. Contoh lain adalah terjadinya angin. Angin adalah udara yang
bergerak. Udara bergerak agar kalor bisa berpindah dari bagian udara
bersuhu tinggi ke bagian udara bersuhu rendah.
5. Setiap warna mempunyai kemampuan yang berbeda dalam menyerap kalor
yang dipancarkan oleh benda lain. Warna hitam menyerap hampir semua
kalor yang datang padanya, sedangkan warna putih memantulkan hampir
semua kalor yang datang padanya. Tubuh terasa gerah ketika menggunakan
pakaian berwarna hitam pada siang hari yang terik karena warna hitam
menyerap hampir semua kalor yang datang dari matahari ke tubuh atau dari
udara ke tubuh. Benda yang permukaannya berwarna hitam memiliki
emisivitas mendekati 1, sedangkan benda yang berwarna putih memiliki

emisivitas mendekati 0. Emisivitas bernilai antara 0 sampai 1. Semakin


besar emisivitas suatu benda (e mendekati 1), semakin banyak kalor yang
dipancarkan atau diserap benda tersebut. Sebaliknya semakin kecil
emisivitas suatu benda (e mendekati 0), semakin sedikit kalor yang
dipancarkan atau diserap benda tersebut. Pada saat udara sangat panas,
pakaian yang digunakan sebaiknya berwarna terang (misalnya putih) dan
ketika udara sangat dingin, pakaian yang digunakan sebaiknya berwarna
gelap (misalnya hitam).
Rangkuman
Konduksi terjadi ketika energo ditransfer dari molekul atau elektron dengan
EK yang lebih tinggi ke tetangganya yang mempunyai EK yang lebih rendah
ketika mereka bertumbukan.
Konveksi adalah transfer energi dengan cara perpindahan massa menempuh
jarak yang cukup jauh.
Radiasi, yang tidak membutuhkan adanya materi, adalah transfer energi
oleh

gelombang

elektromagnetik,

seperti

dari

matahari.

Semua

benda

memancarkan energi dengan jumlah yang sebanding dengan pangkat empat


temperatur Kelvinnya dan dengan luas permukaannya. Energi yang dipancarkan
(atau diserap) juga bergantung pada sifat permukaan , yang dikarakterisasikan
oleh emisivitasnya, e.
Tes Formatif 3
1. Logam A dan B mempunyai panjang dan luas penampang sama. Koefisien
konduksi logam A = 1/6 kali koefisien konduksi logam B. Kedua logam
dipanaskan pada salah satu ujungnya dan ternyata keduanya mengalami
perubahan suhu yang sama. Maka perbandingan kelajuan hantaran kalor
logam A dan logam B adalah....
a. 6 : 1
b. 1 : 6
c. 1 : 5
d. 2 : 1
e. 4 : 1

2. Dua zat padat P dan Q yang mempunyai ukuran yang sama tetapi jenisnya
berbeda dilekatkan seperti pada gambar di bawah. Apabila koefisien
konduksi termal P adalah tiga kali koefisien konduksi termal Q, maka suhu
pada bidang batas P dan Q adalah....

a. 60 oC
b. 50 oC
c. 40 oC
d. 20 oC
e. 10 oC

3. Perpindahan kalor melalui suatu zat tanpa disertai perpindahan partikelpartikel zat tersebut disebut....
a. Konduksi
b. Konveksi
c. Radiasi
d. Isolasi
e. Isolator
4. Konduksi atau hantaran kalor pada banyak materi dapat digambarkan
sebagai hasil tumbukan....
a. Partikel-partikel
b. Zat-zat
c. Atom-atom
d. Molekul-molekul
e. Unsur-unsur
5. Perpindahan kalor tanpa melalui zat perantara disebut....

a. Konduksi
b. Konveksi
c. Radiasi
d. Isolasi
e. Isolator
6. Konveksi dalam kehidupan sehari-hari dapat kita lihat pada peristiwa
terjadinya....
a. Hujan asam
b. Angin darat dan angin laut
c. Banjir kanal
d. Pergantian musim
e. Efek rumah kaca
7. Benda hitam sempurna luas permukaannya 1 m2 dan suhunya 27 C. Jika
suhu sekelilingnya 77 C. Energi total yang dipancarkan selama 1 jam....J
a. 1.410.120
b. 1.420.220
c. 1.430.500
d. 1.440.354
e. 1.445.567
8. Sejenis gas beracun berada di dalam ruang tertutup berbentuk tabung
dengan penampang melintang 100 cm2. Jika terjadi perubahan suhu sebesar
60oC dan koefisien konveksi gas tersebut adalah 80 W/mK maka laju
perpindahan kalor dalam gas beracun tersebut adalah....W/m
a. 265,40
b. 265, 75
c. 266, 25
d. 266, 52
e. 266, 78
9. Besi panjangnya 2 meter disambung dengan kuningan yang panjangnya 1
meter, keduanya mempunyai luas penampang yang sama. Apabila suhu pada
ujung besi adalah 500C dan suhu pada ujung kuningan 350C. Bila
koefisien konduksi termal kuningan tiga kali koefisien termal besi,hitunglah
suhu pada titik sambungan antara besi dan kuningan!
a. 371,4oC
b. 372,2oC
c. 373,4oC
d. 374,6oC
e. 375,2oC
10. Benda hitam sempurna luas permukaannya 0,5 m 2 dan suhunya 27 C. Jika
suhu sekelilingnya 77 C. Kalor yang diserap persatuan waktu persatuan
2
luas adalah.... W/ m

a. 390,23

b.
c.
d.
e.

391,72
392,56
393,23
394,50

Cocokanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban tes formatif 1 yang


terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian
gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap
materi Kegiatan Belajar 1.
Tingkat penguasaan=

Arti tingkat penguasaan :

Jumla h jawaban yang benar


x 100
Jumla h soal

90 100% = baik sekali


80 89%

= baik

70 79%

= cukup

< 70%

= kurang

Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan
dengan Kegiatan Belajar 2. Bagus! Jika masih di bawah 80% , Anda harus
mengulang materi Kegiatan Belajar 1, terutama pada bagian yang belum dikuasai.
Kunci Jawaban
TF 1
1.
2.
3.
4.

C
D
B
C

5.
6.
7.
8.

C
E
E
D

9. A
10. E

5.
6.
7.
8.

B
E
D
C

9. D
10. D

11. TF 2
1.
2.
3.
4.
11.

A
A
A
E
TF 3

1.
2.
3.
4.

B
A
B
D

5.
6.
7.
8.

C
B
A
D

9. A
10. B

11.

Anda mungkin juga menyukai