Anda di halaman 1dari 14

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.................................................................1
BAB 12. PANAS (Kalor)...............................................2
12.1 Transfer Energi...............................................2
12.2 Temperatur, Kalor dan Energi Dalam.............4
12.3 Energi Dalam Gas Ideal..................................5
12.4 Kalor Jenis, Kalor Lebur dan Kalor Uap...........6
12.5 Konduksi........................................................8
12.6 Konveksi......................................................11
12.7 Radiasi.........................................................12
12.8 Quis.............................................................13
BAB 12. PANAS (Kalor)

12.1 Transfer Energi


Apakah anda pernah memperhatikan transfer energi yang berasal dari panas ?. Gambar
12.1 mungkin sedikit dapat menjelaskan , bagaimana panas dapat diubah menjadi energi.
Tabungberisi air dipanaskan dengan kompor. Akibat pemanasan, tekanan di bagian dalam tabung
akan menjadi besar, sehingga akan mendesak piston ke kanan. Karena piston dihubungkan
dengan sistem roda, maka piston ini dapat menggerakkan roda. Gerakan ini berarti ada energi
kinetik. Ini berarti ada perubahan dari energi panas menjadi energi kinetik atau energi gerak.

Gambar 12.1. Konversi energi panas menjadi energi mekanik

Panas adalah suatu bentuk energi yang dipindahkan melalui batas sistem yang berada
dalam temperatur yang lebih tinggi ke system lain atau ke lingkungannya yang mempunyai
temperatur lebih rendah.

Pada awalnya ke dua sistem tidak memiliki panas. Setelah kedua sistem didekatkan/
disentuhkan, maka terjadi interaksi antara panas kompor dan air. Kompor melepaskan sebagian
energi panasnya dan air menerima panas yang dilepaskan kompor sampai dicapai suatu keadaan
setimbang (sama temperatur) antara kedua sistem tersebut. Setelah keadaan setimbang dicapai
tidak lagi terdapat perpindahan panas.
Dari eksperimen di atas mencakup suatu kenyataan yang penting yaitu bahwa panas seperti
kerja hanya dapat dikenali pada waktu melintasi suatu sistem yang sedang berinteraksi dengan
sistem lain atau lingkungannya. Bila Q menyatakan panas, perubahannya dapat dinyatakan
sebagai Q.

Jumlah panas yang dipindahkan selama suatu proses yang dialami dari keadaaan 1 ke
keadaan 2 adalah:
2
Q Q Q
1 2
1 (12.1)

2
Q Q Q Q
2 1
Bukan 1

Sebagai konvensi, bila dalam suatu interaksi panas suatu sistem menerima panas, maka Q
berharga posistif dan sebaliknya, bila suatu sistem melepaskan panas, maka Q berharga negatif.
Bila dalam interaksi tidak terjadi perpindahan panas, maka proses tersebut dinamakan proses
adiabatik, Q = tetap atau dQ = 0.

Sebenarnya apa yang terjadi pada kontak termal antara 2 sistem yang berbeda suhu ?
(seperti pada gambar 12.2. )

Gambar : 12.2 . Sistem dengan dua ruang yang berbeda suhu

Para ahli fisika sebelum abad 18 beranggapan bahwa sesuatu yang berpindah pada kontak
termal antara 2 sistem yang berbeda suhu adalah zat yang dimiliki oleh benda (sistem) yang
disebut kalor. Pada akhir abad 18 berdasarkan pengamatan Count Rumford, ternyata kalor
bukanlah suatu zat. Kemudian pada abad 19 oleh para ahli fisika seperti Yulius Robert van Mayer,
James Prescott Joule, H.v. Helmholzt, Sadi Carnot dll, dari eksperimen-eksperimen dan
pemikirannya diperoleh gagasan bahwa kalor itu zat.

Kalor adalah energi yang berpindah karena perbedaan temperatur.

Jadi perpindahan energi analog dengan pengaliran panas.

Selama waktu t, jumlah energi yang berpindah kuantitas panas Q, yang mempunyai
hubungan

Q VIt (12.2)

Q = Jumlah energi yang berpindah

V = beda potensial antara 2 sistem

I = arus panas dalam bidang hambatan

t = waktu yang dibutuhkan

12.2 Temperatur, Kalor dan Energi


Dalam
Dalam teori kinetik gas, setiap molekul mempunyai energi yang mesarnya E = 3
2
kT ,
artinya bahwa pada setiap temperature , setiap molekul mempunyai energi . Energi ini sering pula
disebut energi panas dari molekul tersebut. Total energi yang dipunyai oleh seluruh molekul dalam
suatu ruangan disebut energi dalam.

Dalam kontak antara dua ruang atau dua benda yang berbeda temperaturnya, maka akan
terjadi perpindahan energi dari benda yang temperaturnya tinggi ke yang temperaturnya rendah,
campuran air panas dan air dingin juga merupakan perpindahan kalor. Perpindahan energi ini
sering pula disebut perpindahan kalor. Jadi kalor dapat dipakai sebagai suatu istilah bentuk lain
dari energi. Ruangan yang energinya tinggi dikatakan kalorinya besar. Pengertian kalor mengacu
pada seluruh molekul yang ada dalam ruang, atau seluruh volume.
Dalam teori kinetik nampak jelas antara pengertian energi dengan temperatur. Pengertian
temperatur merupakan pengukuran dari energi rata-rata setiap molekul secara individu.
Sedangkan satuan temperatur adalah dalam oC atayu oK atau oF.

Dalam sistem Inggris satuan energi panas adalah BTU (British Thermal Unit), yang
didefinisikan sebagai :

Panas yang diperlukan menaikkan temperatur 1 pound (lbm) air satu derajat F dari 60 oF ke
61oF. Dalam sistem metrik, satuan panas adalah kalori. 1 (satu) kalori adalah jumlah panas yang
diperlukan untuk menaikkan temperatur satu gram air sebesar 1 derajat C. Definisi yang lebih
baru dan teliti dalam energi listrik, 1 (satu) kalori internasional = 4,1867 joule. Harga ini telah diuji
dengan eksperimen-eksperimen.

12.3 Energi Dalam Gas Ideal


Di Bab 11 telah dihitung , energi kinetik rata-rata untuk satu molekul. Untuk N buah molekul
dari gas yang bersifat monoatomik ideal, maka total energi kinetiknya disebut energi dalam. Jadi
energi dalam untuk N buah molekul besarnya adalah :

3 3
U N( 12 m v 2 ) atau U NkT atau U nRT (12.3)
2 2

Dimana n adalah jumlah mol.

Nampak bahwa energi dalam dari suatu gas ideal hanya etrgantung dari temperatur. Makin
tinggi temperatur, makin besar energi dalamnya. Jika temperaturnya berubah, berarti energi
dalamnya berubah.

Untuk gas riil, ketergantungan energi dalam pada temperatur juga berlaku, tetapi dalam
beberapa hal energi dalam juga bergantung dari tekanan dan volume.

Persamaan (12.3) adalah energi dalam untuk molekul monoatomik, yaitu molekul yang
mempunyai 3 derajat kebebasan.
12.4 Kalor Jenis, Kalor Lebur dan Kalor
Uap.
Panas yang diiberikan kepada benda dapat dipakai untuk menaikkan temperatur, tetapi
dapat pula dipakai untuk merubah wujud benda, misal pada saat es melebur menjadi air. Pada sat
es melebur, tidak terjadi kenaikkan temperatur. Energi yang diberikan dipakai untuk merubah
wujud benda. Besarnya perbandingan energi yang diberikan untuk menaikkan temperatur benda
per satuan mass disebut kalor jenis benda. Sedangkan besarnya energi yang diberikan untuk
merubah wujud per satuan massa benda disebut kalor lebur , jika terjadi perubahan wujud padat
ke cair. Dan disebut kalor uap jika terjadi perubahan wujud cair ke uap.

Q
Kalor jenis : C
m T

Q
Kalor lebur : KL
m

Q
Kalor uap : KU
m

Satuan kalor jenis dalam sistem SI adalah J/kg. C o. Atau kal/kg. Co.

Menentukan panas jenis.

Benda padat.

Untuk menentukan panas jenis dari berbagai zat dipergunakan azas Black: Jika 2 benda
salaing bertemu, maka benda yang lebih panas akan memberikan kalor sedemikian banyaknya
kepada benda yang lebih dingin, sehingga kedua benda itu akan mempunyai suhu yang sama
tingginya.

Jumlah kalor yang diserap oleh benda yang lebih dingin dengan jumlah kalor yang
dilepaskan oleh benda yang lebih panas.

Alat yang dipakai untuk menentukan kalor jenis adalah kalorimeter.

Kalorimeter ada 2 macam:


1. Kalorimeter air: panas jenis, kalor (kuantitas panas): Q mct (kkal)

2. Kalorimeter arus: kesetaraan kalor mekanik.

Gambar : 12.3. Kalorimeter Aair

Gambar 12.4. Kalorimeter Arus Kontinyu

12.5 Konduksi
Perpindahan panas dari satu tempat ke tempat lainnya dapat terjadi dalam 3 jenis, yaitu
konduksi, konveksi dan radiasi. Perpindahan panas secara konduksi adalah perpindahan panas
yang terjadi pada bahan padat. Pada peristiwa ini terjadi perpindahan enrgi panas. Tidak ada
materi yang berpindah. Benda yang temperaturenya tinggi akan mempunyai energi dalam yang
tinggi, sehingga secara mikro, molekulnya bergetar sangat hebat. Getaran ini menumbuk molekul
disampingnya dan dijalarkan ke sampingnya terus hingga pada ujungnya.

Besarnya energi panas yang dijalarkan persatuan waktu dinyatakan oleh hubungan :

Q T T2
kA 1 (12.4)
t L

Dimana k adalah koefisien konduksi panas, A luas penampang lintang benda, L adalah
jarak ujung-ujung yang bertemperatur T 1 dan T2.

Benda yang dengan mudah ya menghantarkan panas disebut konduktor sedangkan yang
sukar menghantarkan panas disebut isolator.

Gambar : 12. 5. Penghantaran Panas Lewat Kepingan Bahan.

Hantaran Panas Lewat dinding berlapis.

Dinding berlapis tiga masing-masing dengan konduktivitas panas k 1, k2, dan k3. tebal dinding
L1, L2, dan L3 sedang luas penampang tegak lurus arus panas adalah A
Jika T1 > T2 >T3 > T4 dan temperatur-temperatur tersebut dijaga agar tetap harganya, maka
arus panas dihantarkan dari kiri ke kanan dan dalam keadaan mantap, besarnya arus ini tetap.

Gambar : 12. 6. Pengaliran Panas Lewat dinding Berlapis.

Hantaran panas dari T1 T2 Hk A


1
T T 1 2

L 1

Atau

H L1
T1 T2
kA 1

Analog hantaran panas dari TbTc

H k A T2
T b c

L 2

Atau

H L2
T b T c
k 2
A
Demikian juga hantaran dari TcTd
H k3 A T c
T d
L 3

Atau

H L3
T c T d
k 3
A

Bila persamaan-persamaan tersebut dijumlahkan, maka:

H L L L
Ta Tb Tb - Tc Tc - Td 1 2 3

A k k k
1 2 3

Jadi:

AT a T b
H
L L L
1 2 3

k k k
1 2 3

Bila ada n lapis, maka:

AT a T n
H
L
n
i

k
i 1 i

Ta: Temperatur permukaan paling kiri

Tn: Temperatur permukaan paling kanan

Li: tebal lapisan ke i

ki: konduktivitas panas bahan ke i


Hantaran panas lewat silinder

Sebuah pipa panjang L dengan jari-jari permukaan dalama dan jari-jari permukaan luar b.
Permukaan dalam bertemperatur T1, permukaan luar bertemperatur T 2. Dimana T1 lebih besar dari
T2 dan dijaga tetap. Panas dihantarkan ke arah radial dan pada keadaan mantap. Arus panas (H)
sama untuk semua luasan permukaan penyekat.

dT
Tinjau elemen tipis yang jari-jarinya antara r dan r+dr dan gradient temperaturnya dr , maka:
dT
H kA = konstan
dr

dT
dan a = 2 r L, sehingga H k.2rL
dr

dr
atau H 2kLdT
r

Gambar 12. 7. Pengaliran aliran panas searah garis normal.

Hasil integrasinya adalah: H ln r 2kLT c

Karena pada rdalam = a ; T = T1 dan

r luar= b ; T = T2 , maka:
2kLT 1 T 2
H
b
ln
a

Untuk konduktor berbentuk bola, dengan cara yang sama akan diperoleh rumus hantaran
panas sperti:

4 k T1 T2
H
b a / ab

12.6 Konveksi
Konveksi adalah perpindahan panas dari suatu tempat ke tempat lain dengan perantaraan
medium karena medium ikut berpindah dan biasanya terjadi dalam fluida. Konveksi panas karena
perbedaan rapat massa fluida disebut konveksi bebas, sedang konveksi karena medium dipaksa
beredar disebut konveksi paksa.

Persamaan sederhana yang dapat digunakan untukmenyatakan perpindahan panas


konveksi adalah:

H = h A t

H : arus panas

A : Luas permukaan konveksi

t : beda temperatur antara permukaan konveksi dengan fluida

h : koefisien konveksi (konstanta daya alir panas)

Persamaan matematik tersebut, bergantung pada beberapa keadaan misalnya:

Keadaan permukaan :

o Datar atau melengkung

o Vertikal atau horisontal

Fluida yang berhubungan dengan permukaan : Cair atau gas


Sifat-sifat fisis fluida :

o Rapat massa

o Kekentalan

Kerapatan fluida

Keadaan Fluida:

o Terjadi penguapan

o Terjadi pengembunan

12.7 Radiasi
Radiasi adalah salah satu model perpindahan panas yang tidak memerlukan medium.
Pancaran panas ini berbentuk gelombang elektromagnetik.

Energi panas yang dipancarkan oleh suatu permukaan per satuan waktu persatuan luas
yang biasa disebut dengan laju pancaran panas. Harga dari laju pancaran ini sangat bergantung
pada keadaan dan temperatur permukaan.

Ternyata apabila temperatur suatu permukaan dinaikkan, maka laju pancaran panasnya
akan mengalami kenaikan yang sangat cepat. Dalam hal ini laju pancaran sebanding dengan
pangkat empat temperatur absolut.

Selain tergantung pada temperatur, laju pancaran panas juga tergantung pada keadaan
permukaan (warna, kasar atau halus) dan dinyatakan dengan hukum Stefan sebagai:

R = e T4

dimana

R : laju pancaran panas persatuan luas permukaan yang dapat dinyatakan dalam

( J det-1 cm-2 ) atau ( watt m2)

T : temperatur absolut dari permukaan

: konstanta Stefan Boltzmann = 5,6696 x 10 -8 watt m-2 K-4

e : emitivitas permukaan = 0 < e 1


Untuk permukaan yang kasar e mempunyai harga lebih besar dari pada permukaan yang
halus. Untuk benda hitam sempurna harga e =1.

Bila suatu benda bertemperatur T1 ditempatkan pada permukaan bertemperatur T 2, maka


energi panas netto yang dipancarkan atau diserap oleh permukaan benda ke sekitarnya adalah:

R e (T14 T14 )

Persamaan ini menyatakan besar laju pancaran panas persatuan luas

12.8 Quis
1. Konversikan kalor lebur es 80 kal/gram menjadi BTU/lb.

2. Berapa BTU kalor diserap lemari es yang mengubah 5 lb air bersuhu 60 oF menjadi es 32
o
F?

3. Air kopi sejumlah 500 gram dimasukkan dalam termos panas temperaturnya 90 oC.
Kemudian ditambahkan susu50 gram bertemperatur 10 oC. Andaikan tidak ada panas
yang hilang, berapakah temperatur campuran tersebut ?

Anda mungkin juga menyukai