Anda di halaman 1dari 10

Tenaga dapat ditemui

dalam berbagai bentuk.


Perubahan dalam proses
fisika sering
merupakan perubahan tenaga
dari satu bentuk ke bentuk
lainnya, misalnya perubahan
tenaga
listik menjadi tenaga panas
perubahan tenaga mekanis
menjadi tenaga panas atau
sebaliknya.
Kalau W adalah tenaga yang
dinyatakan dalam Joule dan Q
adalah jumlah panas yang
timbul
sebagai lepasan dan
dinyatakan dalam kalori maka
angka kesetaraannya atau
tetapan Joule (J )
dinyatakan:
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR

KALORIMETER JOULE

DI SUSUN OLEH :

Mutiara Azhara 062122046

Alista Dwis Gymnasti 062122071

Ikrimah Nur Sabania 062122077

Asisten Dosen : 1. M Nasrudin, S.Si

2. Anggun A Sulis, S.Si

PRODI KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS PAKUAN

BOGOR

2021

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Tujuan Percobaan
1. Mengamati dan memahami proses perubahan energi listrik menadi kalor
2. Menghitung faktor konversi energi listrik menjadi kalor

1.2 Dasar Teori

Panas/kalor adalah salah satu bentuk energi. Banyaknya panas yang


diperlukan suatu benda untuk menaikkan suhunya sangat bergantung pada
kapasitas panas, C, dari bahan benda tersebut. Secara matematis dituliskan :
C = dQ/dT ……………….(1)
Panas jenis adalah kapasitas panas bahan tiap satuan massanya, yaitu :
c = C/m ……………….(2)
Panas jenis merupakan salah satu sifat termometrik benda. Untuk selang suhu
yang tak terlalu besar, biasanya c dapat dianggap konstan, sehingga apabila
suatu benda bermassa m, panas jenis bahannya c dan suhunya T1 maka untuk
menaikkan suhunya menjadi T2 diperlukan panas sebesar :
Q = m.c.(T2 T1) …………..(3)
Bila sebuah benda dengan suhu tertentu disinggungkan benda lain yang
suhunya lebih rendah maka dalam selang waktu tertentu suhu kedua benda
tersebut akan menjadi sama (setimbang). Hal ini terjadi karena benda yang
bersuhu lebih tinggi memberikan panasnya ke benda yang bersuhu lebih
rendah. Berdasarkan hukum kekekalan energi jumlah panas yang diberikan
sama dengan jumlah panas yang diterima oleh benda yang bersuhu lebih
rendah (asas Black). Sejumlah air yang telah diketahui massanya, dipanaskan
dengan menggunakan kompor listrik. Air yang suhunya lebih tinggi ini
dimasukkan ke dalam kalorimeter yang berisi air, massa air dingin sudah
ditimbang terlebih dahulu. Dalam hal ini air dingin dan kalorimeter adalah dua
benda yang bersuhu sama yang akan menerima panas dari air panas.

Menurut asas Black diperoleh bahwa:


kalor yang dilepas = kalor yang diterima
(air panas) (air dingin+kalorimeter)

m2.c.(T2Ta) = (m1.c+H).(TaT1)……………….(4)
dimana m1 = massa air dingin dengan suhu T1
m2 = massa air panas dengan suhu T2
c = panas jenis air (1 kal/g.oC 1 %)
Ta = suhu akhir sistem
H = harga air (kapasitas) calorimeter

Hukum kekalan energi menyatakan bahwa energi tidak dapat dimusnahkan


dan diciptakan melainkan hanya dapat diubah dari suatu bentuk energi kebentuk
energi yang lain. Misalnya pada peristiwa gesekan energi mekanik berubah menjadi
panas. Pada mesin uap panas diubah menjadi energi mekanik. Demikian pula energi
listrik dapat diubah menjadi panas atau sebaliknya. Sehingga dikenal adanya
kesetaraan antara panas dengan energi mekanik/listrik, secara kuantitatif hal ini
dinyatakan dengan angka kesetaraan panas-energi listrik/mekanik.
Kesetaraan panas-energi mekanik pertama kali diukur oleh Joule dengan
mengambil energi mekanik benda jatuh untuk mengaduk air dalam kalorimeter
sehingga air menjadi panas. Energi listrik dapat diubah menjadi panas dengan cara
mengalirkan arus listrik pada suatu kawat tahanan yang tercelup dalam air yang
berada dalam kalorimeter. Energi listrik yang hilang dalam kawat tahanan besarnya
adalah:
Keterangan: W= energi listrik (joule)
W =V × I ×t V = tegangan listrik (volt)
I = arus listrik (ampere)
t = lama aliran listrik (sekon)
Kalor adalah suatu bentuk energi yang berpindah dari benda yang bersuhu
tinggi ke benda yang bersuhu lebih rendah ketika benda itu saling berhubungan.
Benda yang menerima kalor, suhunya akan naik sedangkan benda yang melepas
kalor, suhunya akan turun. Besarnya kalor yang diserap atau dilepas oleh suatu
benda berbanding lurus dengan:
1. Massa benda
2. Kalor jenis benda
3. Perubahan suhu
Dalam satuan SI, kalor adalah joule. Satuan kalor yang lain adalah kalori.
Kesetaraan joule dan kalori adalah sebagai berikut:

1 joule = 0,24 kalori


1 kalori = 4,184 joule

Satu kalori adalah banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikan suhu
1oC air murni yang massanya 1 gram. Kalor jenis (c) adalah banyaknya kalor yang
diperlukan untuk menaikan 1 kg zat sebesar 1K atau 1 oC.
Di sisi lain, dengan mengukur tegangan yang diberikan V, arus efektif I dan
waktu t, energy listrik yang diberikan pada kalorimeter dapat dihitung dengan
persamaan di atas. Dengan mengukur suhu awal dan akhir kalorimeter, yaitu air,
bejana aluminium dan elemen pemanas, maka energi yang dihasilkan dapat
dihitung. Tentu saja kapasitas kalor spesifik air, aluminium serta elemen pemanas
harus ditentukan dari literature fisika.
Panas yang diserap kalorimeter :
Q total = Q air + Q bejana + Q pengaduk + Q elemen

 HUKUM KEKEKALAN ENERGI


Hukum kekekalan energy adalah salah satu dari hukum-hukum kekekalan yang meliputi
energy kinetic dan energy potensial. Hukum ini adalah hokum pertama dalam termodinamika.
Hukum Kekekalan Energi (Hukum I Termodinamika) berbunyi: "Energi dapat berubah dari
satu bentuk ke bentuk yang lain tapi tidak bias diciptakan ataupun dimusnahkan
(konversienergi)".

 HUBUNGAN ENERGI LISTRIK DENGAN ENERGI KALOR


Persamaan yang digunakan dalam menghitung energi kalor adalah
Q = m.c. (t2 – t1)
Sesuai dengan hukum kekekalan energi maka berlaku persamaan :
W=Q
I.R.I.t = m.c.(t2 – t1)
Keterangan :
I = kuat arus listrik (A)
R = Hambatan (ohm)
t = waktu yang dibutuhkan (sekon)
m = massa (kg)
c = kalor jenis (J/ kg C)
t1 = suhu mula - mula (C)
t2 = suhu akhir (C)

BAB II
BAHAN DAN ALAT
2.1 Alat dan Bahan
Alat
1. Kalorimeter joule
2. Sumber tegangan searah
3. Beberapa buah thermometer
4. Amperemeter dan Voltmeter
5. Hambatan depan
6. Kabel-kabel penghubung
Bahan
1. Air
BAB III
METODE PERCOBAAN

1. Langkah pertama dicatat suhu , tekanan udara dan kelembaban ruangan sebelum dan
sesudah percobaan
2. Kemudian di timbang kalorimeter kosong dan pengaduknya.
3. Lalu di timbang kembali kalorimeter yang berisi air untuk mengetahui massa air
dalam kalori meter.
4. Di buat seperti rangkaian pada gambar 1
5. Setelah dirangkai kemudian atur Rd dan E sehingga di dapatkan harga arus dan
tegangan yang pantas.
6. Di amati suhu awal kalorimeter (t1)
7. Kemudian di jalankan arus selama kira – kira 8 menit
8. Lalu diamati suhu air kalorimeter (t2)
9. Setelah itu di matikan arus dan di amati kembali penurunan suhu selama waktu yang
digunakan pada langkah no.7
10. Di lakukan percobaan sebanyak dua kali dengan langkah yang sama, ganti air yang
ada dalam kalori meter, timbang kalorimeter yang berisi air ini (isilah kalorimeter
dengan massa air yang berbeda dengan percobaan yang terdahulu).
11. Di ulang langkah no. 6 s/d 9.
12. Di ulang percobaan ini dengan merubah arus dan waktu yang digunakan.
LAMPIRAN

1.Jelaskan Nilai C yang tepat seharusnya berapa nilainya


Jawab :
2. Sebuah kalorimeter yang kapasitas kalornya 40kal/ g°C berisi 200g air suhunya
20°C akan dipakai untuk menentukan kalor jenis kuningan kedalam kalorimeter
dimasukan 100g kuningan yang bersuhu 80°C. Jika suhu akhir air 20°C dan kalor
jenis air 1 Kal / g°C, berapa jenis kalor kuningan
Jawab :
Diketahui:
C= 40 kal/ºC
m air= 200 gr=0,2 kg
Ta=20°C
mk= 100 gr=0,1 kg
Tk=80°C
Tc= 22°C
ca= 4200 J/kg°C
Ditanya:
ck=...?
Jawab:
Untuk menyelesaikan soal ini kita menggunakan asas Black.Bunyi Asas Black yaitu :
"Pada pencampuran dua zat, banyaknya jumlah kalor yang dilepas zat yang suhunya
lebih tinggi sama dengan banyaknya jumlah kalor yang diterima oleh zat yang
suhunya lebih rendah".
Qlepas=Qterima
mk.ck.∆T= ma.ca.∆T+C.∆T
0,1.ck.(80-22)=0,2.4200.(22-20)+40 (22-20)
5,8 ck= 1680+80
5,8ck=1760
ck=303,45 J/kg°C

Anda mungkin juga menyukai