KALORIMETRI
TERMODINAMIKA
Kelompok 2
PROBLEM
EP
PANA
S
Dalam termodinamika, panas didefinisikan sebagai
energi yang terkandung dalam batasan sistem dan energi
tersebut mengalir karena perbedaan temperatur antara
sistem dengan lingkungan.
Keterangan:
U : kalor uap (J/kg)
L :kalor lebur(J/kg).
dengan
q = kalor yang dirambatkan per detik (J/s)
Tt = suhu satu ujung benda (suhu tinggi)
Tr = suhu ujung benda yang lain (suhu rendah)
L = panjang benda (m)
A = luas penampang benda (m2)
k = konduktivitas panas (J/m s oC).
1. Rumus konduksi
Contoh :
Knalpot yang panas ketika motor dinyalakan
Laju Kalor = Q/t = kA ΔT/x
keterangan:
- Q : kalor (J) atau (kal) - ΔT : perubahan suhu (K)
- k : konduktivitas termal (W/mK) - x : panjang (m)
- t : waktu (sekon)
- A : luas penampang (m2)
2. Rumus Konveksi
Contoh :
Bejana panas yang dicelupkan kedalam air, maka air akan
menjadi panas/hangat akibat terjadinya konveksi
Rumus radiasi
Laju Kalor = Q/t = σeAT4
Keterangan:
A = Luas permukaan (m2)
∆T = Perbedaan suhu (K)
e = konstanta (2,71828)
Kalor yang dibutuhkan untuk menaikan suhu kalorimeter sebesar 1°C pada air
dengan massa 1 gram disebut tetapan kalorimetri.
Besar kecilnya kalor yang dibutuhkan suatu benda (zat) bergantung pada 3 faktor,
yaitu:
m = Massa zat/benda (kg)
c = Jenis zat (kalor jenis) (J/kgC)
∆T = Perubahan suhu (C)
Q = mc∆T
Pengukuran jumlah kalor reaksi yang diserap atau dilepaskan pada suatu reaksi
kimia dengan eksperimen disebut kalorimetri. Sedangkan alat yang digunakan
untuk mengukur jumlah kalor (nilai kalori) yang dibebaskan = kalorimeter.
KALORIME
TRI
Pengukuran jumlah kalor reaksi yang diserap atau dilepaskan pada
suatu reaksi kimia dengan eksperimen disebut kalorimetri.
Dalam kasus kalorimeter, bagian benda yang panas = wadah penampung sampel yang akan
memberikan panas, sedangkan bagian benda dingin = benda yang akan menerima panas
tersebut, biasanya berupa air.
Pada sistem tertutup kekekalan energi panas dapat dituliskan sebagai berikut:
Qlepas = Qterima
JENIS-JENIS
KALORIMETER