BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
media cair yang digunakan adalah larutan air garam dan kopi. Dengan
Dalam SI, satuan kalor adalah joule (J). Satuan lainnya dari kalor adalah
a. 1 kalori adalah kalor yang dibutuhkan untuk menaikan suhu 1 gram air
sebesar 1℃
jika suatu benda yang satu dan yang lainnya suhunya berbeda. Arah
hantaran panas itu sendiri ialah dari tempat yang bersuhu lebih tinggi ke
Akbar Fauziansyah
2010816310012
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
yang baik. Pada proses tersebut terjadi sesuai proses konveksi karena
Akbar Fauziansyah
2010816310012
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
Akbar Fauziansyah
2010816310012
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Landasan Teori
Kalor adalah tenaga yang mengalir dari suatu benda ke benda yang
lain. Bahan yang dipindahkan dari atau ke suatu sistem dapat diukur
dengan alat kalorimeter, yang terdiri dari sebuah wadah cuplikan kecil
yang dibenamkan dalam sebuah bejana luar yang lebih besar. Tidak ada
antara air dan system. Perubahan suhu ini diukur dengan sebuah
thermometer dan kalor yang diperlukan dihitung dari massa dan kalor
Kalor adalah suatu bentuk energi yang diterima oleh suatu benda
Kalor berbeda dengan suhu, karena suhu adalah ukuran dalam suatu
maka, kita mengatakan bahwa energi termal atau energi kalor yang
dipindahkan kesuatu zat melalui kerja pada zat itu seperti: mengaduk
Jumlah kalor yang diserap pada suatu benda sama dengan jumlah
kalor yang diterima. Kalor jenis suatu benda atau suatu zat didefinisikan
Akbar Fauziansyah
2010816310012
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
menaikkan 1 gram zat itu dalam derajat celcius Sebagaimana yang kita
ketahui jika sebuah benda panas disentuh oleh benda yang dingin maka
suhu benda panas tadi akan menurun. Sedangkan, benda yang dingin
suhunya akan naik. Hal ini disebabkan karena adanya sesuatu yang
berpindah dari benda panas kebenda dingin dan kita menyebutnya kalor.
2001).
Besarnya kalor yang diserap atau dilepas oleh suatu benda berbanding
lurus dengan:
1. Massa benda
Akbar Fauziansyah
2010816310012
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
3. Perubahan suhu
Q m.c.T ................................................................................(2.1)
Dalam satuan SI, kalor adalah joule. Satuan kalor yang lain adalah
1K atau 1℃.
Q
c .....................................................................................
m. ∆ T
(2.2)
Keterangan:
menyebabkan perubahan wujud benda itu, maka jumlah kalor itu adalah :
Q = m . L ....................................................................................(2.3)
Akbar Fauziansyah
2010816310012
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
kapasitas kalornya, dalam percobaan ini akan ditentukan kalor jenis kalor
bentuk energi kebentuk energi yang lain. Misalnya pada peristiwa gesekan
energi mekanik berubah menjadi panas. Pada mesin uap panas diubah
sehingga air menjadi panas. Energi listrik dapat diubah menjadi panas
dengan cara mengalirkan arus listrik pada suatu kawat tahanan yang
tercelup dalam air yang berada dalam kalorimeter. Energi listrik yang
W v.i.t .......................................................................................(2.4)
Keterangan:
W = energi listrik (joule)
Akbar Fauziansyah
2010816310012
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
pencampuran dua zat, banyaknya kalor yang dilepas zat bersuhu tinggi
Q lepas Q terima………………………………………......................(2.5)
Maka energi listrik yang dilepaskan akan diterima oleh air dalam
panas pada air dan kalorimeter. Adapun besarnya nilai kesetaraan kalor
v . i. t
γ=
( m ¿ ¿ k c k + ma c a )(T a−T )¿
……………………………………………….(2.6)
Keterangan :
γ = kesetaraan kalor
Akbar Fauziansyah
2010816310012
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
Dirumuskan dengan:
C = m.c........................................................................................(2.7)
Atau
Q
C= ...........................................................................................
∆T
(2.8)
Keterangan :
Akbar Fauziansyah
2010816310012
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
1. Hukum Termodinamika 0
universal, dengan kata lain apapun zat atau materi benda akan memiliki
kesetimbangan termal yang sama bila disatukan. “Jika dua sistem berada
2. Hukum Termodinamika 1
................................................................................(2.9)
Keterangan :
W = energi/usaha (J)
Akbar Fauziansyah
2010816310012
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
3. Hukum Termodinamika 2
suatu objek dengan sistem. “Kalor mengalir secara alami dari benda yang
panas ke benda yang dingin; kalor tidak akan mengalir secara spontan
4. Hukum Termodinamika 3
“Entropi dari suatu kristal sempurna pada absolut nol adalah sama
dengan nol,”
dari keadaan tekanan, volume, dan suhu saat terjadinya proses tersebut.
diagram yang menggambarkan tekanan (P) dan volume (V) saat proses
terjadi. Ada dua hal penting yang harus diingat dari berbagai jenis proses-
Akbar Fauziansyah
2010816310012
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
1. Isobarik
berikut.
.............................................................................(2.10)
(terjadi pemuaian) maka usaha bernilai positif, dan bila volume mengecil
2. Isokhorik
tidak terdapat suatu luasan bangun yang terdapat pada gambar P-V.
Akbar Fauziansyah
2010816310012
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
Sumber : cft.fis.uc.pt
3. Isotermik
suhu sistem ( ).
................................................................(2.11)
adalah konstanta gas, dan T adalah suhu. Rumus ini didapatkan dengan
gas ideal.
4. Adibatik
kalor sistem ( ).
Gambar 2.6
Sumber : gsu.edu
Pada gas monoatomic, usaha yang dilakukan pada proses adiabatik dapat
Akbar Fauziansyah
2010816310012
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
...................................................................(2.12)
diagram P-V yang serupa. Secara detil, dapat dilihat bahwa proses
Akbar Fauziansyah
2010816310012
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
BAB III
METODE PERCOBAAN
Mangkurat Banjarbaru.
antara lain:
2. Termometer Batang
4. Pemanas Bunsen
5. Bejana Panas
6. Air
Akbar Fauziansyah
2010816310012
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
Akbar Fauziansyah
2010816310012
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
8. Catat data yang anda peroleh pada lembar data pengamatan yang
tersedia.
Akbar Fauziansyah
2010816310012
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
BAB IV
Keterangan:
(°C)
panas (°C)
4.2. Perhitungan
4.2.1. Persamaan CK
(t 2−t 3)
Ck= map x cair - mad x cair ………….………………………(3.1)
(t 3−t 1)
a. Data I
Akbar Fauziansyah
2010816310012
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
(t 2−t 3)
Ck = map x cair - mad x cair
(t 3−t 1)
52−43
= 50g x 1 kal/g°C – 50g x 1 kal/g°C
43−25
= 25 kal/°C – 50 kal/°C
= - 25 kal/°C
b. Data II
(t 2−t 3)
Ck = map x cair - mad x cair
(t 3−t 1)
49−42
= 50g x 1 kal/g°C – 50g x 1 kal/g°C
42−27
= -26 kal/°C
c. Data III
(t 2−t 3)
Ck = map x cair - mad x cair
(t 3−t 1)
45−38
= 50g x 1 kal/g°C – 50g x 1 kal/g°C
38−26
= - 20,833 kal/°C1
Akbar Fauziansyah
2010816310012
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
mad map t1 t2 t3 Ck
No
(gram) (gram) (°C) (°C) (°C) (kal/°C)
1 50gr 50gr 25°C 52°C 43°C -25 kal/°C
∆Ck =
2 2 2 2 2
√[ 2 ck
2map 3
2
× ∆ map +
2ck
][ 2
× ∆ mad + ⌈
2 mad 3
2 ck 2
]
× ∆t1⌉ +
2t1 3
2 ck 2
[
× ∆t 2 +
2t 2 3
2ck 2
× ∆t3
2t 3 3 ][ ]
Berikut disajikan turunan dari rumus diatas adalah:
a. Data I
∂ ck ( t 2−t 3 )
= Cair
∂ map ( t 3−t 1 )
Akbar Fauziansyah
2010816310012
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
58−45
= 1 kal/g°C x
45−30
= 0,5 kal/g°C
∂Ck Kal
=−e air =−1 °
∂ mad g c
∂Ck ( t −t )
=−map ×e air 2 3 ׿1)
∂ t1 ( t 3 −t1 )
Kal
50 g ×1
g° c Kal
¿ =2,94 °
( 43−26) gc
Kal
50 g ×1 {− ( 43−26 ) – ( 52 – 43 ) }
g° c
¿
( 43−26 )2
Kal
¿−4,49
g° c
Akbar Fauziansyah
2010816310012
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
2 2 2
∂Ck 2 ∂ Ck 2 ∂ Ck 2
√ | || || |
× ∆ map + × ×∆ mad + × ∆t
∂t 1 3 1
∆ C= ∂ map 3 ∂ mad 3
∂Ck 2 ∂Ck 2
+
∂t 2 3 |
× ∆ t 2 ²+ × ∆t ²
∂t 3 3 3 || |
2 2 2
2 2 2
√ | || || |
0,5 × × 0,01 + −1 × ×0,01 + 25× ×0,5
3 3 3
¿ 2
2
2
2 ¿
|
+ 2,94 × ×0,5 + −4,49 × × 0,5
3 3 || |
¿
¿ √ 72,66 kal/ g° c
¿ 8.523 kal/ g ° c
b. Data II
∂ Ck ( t 2−t 3 )
=eair
∂ map ( t 3−t 1 )
Kal 49−42
¿1 ×
g° c 42−27
Kal
¿ 0,467
g° c
∂Ck
=−e air
∂ m ad
Kal
¿−1
g° c
Akbar Fauziansyah
2010816310012
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
∂Ck ( t 2−t 3 )
=−map ×e air × ¿1)
∂ t1 ( t 3−t 1 )
Kal (49−42)
¿ 50 g × 1 ×
g° c (42−27)
Kal
¿ 23,33
°C
Kal
50 g ×1
g° c Kal
¿ =3.33 °
( 42−27) gc
Kal Kal
50 g ×1 °
{− ( 42−27 ) – ( 49 – 42 ) } 50 ° ×(−22)
g c g c
¿ 2
=
( 42 – 27 ) 225
Kal
¿−4.89
g° c
2 2 2
∂Ck 2 ∂ Ck 2 ∂ Ck 2
√ | || || |
× ∆ map + × × ∆ m ad + × ∆t
∂ t1 3 1
∆ Ck 2= ∂ map 3 ∂ Ck 3
∂ Ck 2 ∂ Ck 2
+
∂ t2 3 |
× ∆ t 2 ²+ × ∆t ²
∂ t3 3 3 || |
Akbar Fauziansyah
2010816310012
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
2 2 2
2 2 2
¿
√ |
2
|
||
2
||
+ 3,33 × × 0,5 ²+ −4,89 × × 0,5 ²
3 3
||
0,467 × × 0,01 + −1 × × 0,01 + 23,33× ×0,5
3 3 3
|
¿ √|0,000009692|+|0,00004449|+|60,4765|+|1,2321|+|2.6569|
|
c. Data III
∂ Ck ( t 2−t 3 )
=eair
∂ map ( t 3−t 1 )
Kal (45−38)
¿1 ×
g° c (38−26)
Kal
¿ 0,58
g° c
∂Ck
=−e air
∂ m ad
Kal
¿−1
g° c
∂Ck ( t 2−t 3 )
=−map ×e air × ¿1)
∂ t1 ( t 3−t 1 )
Kal
50 g ×1
g° c
¿
( 38−26)
Akbar Fauziansyah
2010816310012
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
Kal
¿ 4,167
g° c
m ap × eair { – ( t 3−t 1 ) −( t 2 −t 3 ) }
¿ 2
( t 3−t 1)
Kal
50 g ×1 {− ( 38−26 ) – ( 45 – 38 ) }
g° c
¿
( 38−26 )2
Kal
50 ×(−19)
g° c
¿
144
Kal
¿−6,597
g° c
2 2 2
∂Ck 2 ∂ Ck 2 ∂ Ck 2
√ | || || |
× ∆ map + × × ∆ mad + × ∆t
∂ t1 3 1
∆ Ck 3= ∂ map 3 ∂ Ck 3
∂ Ck 2 ∂ Ck 2
+
∂ t2 3 2|
× ∆ t ²+ × ∆t ²
∂ t3 3 3 || |
2 2 2
2 2 2
¿
√|
|2
||
0,58 × × 0,01 + −1 × ×0,01 + 29× ×0,5
3 3
2
3
||
+ 4,167 × ×0,5 ² + −6,597 × × 0,5 ²
3 3
||
|
|
¿ |0,0000149511|+|0,00004449|+|93,4|
√ +|1,389|+|4,84|
Akbar Fauziansyah
2010816310012
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
¿ √ 99,63 kal / g ° c
¿ 9,98 kal/ g ° c
3 Σ Ck i
´ (
i=1 ΔCki )
Ck=
3 Σ x
(
i=1 ΔCki )
Ck 1 Ck 2 Ck 3
¿
[ + +
ΔCk 1 ΔCk 2 Δ Ck 3 ]
1 1 1
[ + +
ΔCk1 Δ Ck2 Δ Ck3
2 2 2 ]
−25 −26 −20,833
¿
[ +
8.523 8,023
+
9,98 ]
1 1 1
[ + +
8,523 8,023 9,98 2
2 ]
−2.93−3,24−2,09
¿
0,0058+0,0155+0.01
−8,26
¿
0.0313
¿−26,389 kal/g ° c
´ 1
Δ Ck=
3 Σ ( Δ Ck 1 ) 2
i=1
1
ΔCk=
72,6+64,4 +99,6
Akbar Fauziansyah
2010816310012
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
1
¿
236,6
¿ 0,00423 kal/ g ° c
Δ Ck
Ralat Relatif ¿ ∙100 %
´
Ck
0,00423 kal/g ° c
¿ ∙ 100 %
−26,389 kal/g ° c
¿ 0,0000016029 %
´ ± ∆ Ck
Kapasitas kalor calorimeter ¿ ( Ck ´ )
4.3. Pembahasan
sebagai aliran energi (berupa panas) yang berpindah dari suatu zat yang
termal.
benda yang dinyatakan dalam bentuk derajat, kalor jennis zat adalah
Akbar Fauziansyah
2010816310012
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
perubahan temperatur. Dengan kata lain kapasitas kalor adah kalor jenis
zat per satuan massa. Kapasitas kalor zat adalah kalor yang diberikan
kalorimeter didasarkan pada asas Black “kalor yang diserap sama dengan
dengan lingkungan. Pada metode ini benda yang ingin dicari kalor jenisnya
kalorimeter yang telah di idi air dingin (t 1). Pencampuran tersebut akan
dilepas benda sama dengan kalor yang diterima air dingin dan kalorimeter.
Akbar Fauziansyah
2010816310012
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
dalam percobaan ini tidak dipengaruhi suhu lingkungan, maka hal tersebut
teori.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Kalor adalah suatu bentuk energi yang berpindah dari benda yang
berhubungan.
Akbar Fauziansyah
2010816310012
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
wadah.
5.2 Saran
26 April 2018, saya menyarankan bahwa kita harus menjaga dan merawat
alat – alat yang dipakai pada saat percobaan praktikum dapat berjalan
dengan lancar dan tidak terjadi hal – hal yang tidak diinginkan.
Akbar Fauziansyah
2010816310012