Anda di halaman 1dari 2

Energi mekanik akibat gerakan partikel materi dan dapat dipindah dari satu tempat ke tempat lain disebut

kalor. (Syukri S, 1999). Besarnya kalor yang terlibat dalam reaksi kimia dapat diukur dengan alat yang disebut kalorimeter. Besarnya kalor yang diserap kalorimeter untuk menaikkan suhu satu derajat dinamakan tetapan kalorimeter atau harga air kalorimeter, dengan satuan JK-1. Pengukuran jumlah kalor reaksi yang diserap atau dilepaskan pada suatu reaksi kimia dengan eksperimen disebut kalorimetri. Dengan menggunakan hukum Hess, kalor reaksi suatu reaksi kimia dapat ditentukan berdasarkan data perubahan entalpi pembentukan standar, energi ikatan dan secara eksperimen. Proses dalam kalorimeter berlangsung secara adiabatik, yaitu tidak ada energi yang lepas atau masuk dari luar ke dalam kalorimeter. Kalori didefinisikan sebagai kuantitas panas yang diperlukan untuk menaikkan suhu satu gram air satu skala derajat Celcius atau Kelvin. Untuk mengukur kalor maka dipergunakan sebuah alat yang disebut kalorimeter, yang terdiri atas bejana yang dilengkapi dengan batang pengaduk dan termometer. Pada bejana diselimuti penyekat panas untuk mengurangi radiasi panas, seperti pada termos. Penggunaan kalorimetri yaitu mengetahui kapasitas panas suatu zat, kalor yang dilepas maupun yang diterima, maka untuk mengetahui suatu panas baiknya menggunakan kalorimeter ini. Kalorimeter banyak berbagai jenisnya bergantung dengan keadaan bahan dan kebutuhan pengguna kalorimeternya. Setiap manusia merasakan panas atau kalor yang dipancarkan oleh bahan bahan yang dapat menghasilkan panas. Contoh yang paling umum adalah kalor yang dipancarkan matahari ke tubuh kita. Energi tidak dapat diciptakan maupun dimusnahkan tetapi dapat diperoleh dengan cara mengolah energi. Contohnya usaha atau kerja dapat menghasilkan energi. 1.2.1 Kalor Kalor adalah jumlah energi yang dipindahkan dari satu benda atau tubuh kepada benda lain akibat suatu perbedaan suhu diantara mereka. Kalor (Q) dinyatakan dalam satuan energi dalam Joule (J) menurut satuan SI. Kalor umumnya dinyatakan dalam satuan kalori (kal) yaitu satu kalori adalah jumlah kalor yang diperlukan untuk meningkatkan suhu 1 gram air sebanyak 1 K atau 10C pada suhu kamar (293 K). perhatikan bahwa 1 kal = 4,2 J. Apabila istilah kalori ditulis dengan huruf besar, yang dimaksud adalah kilokalori. Jadi, perusahaan makanan dan ahli gizi rumah sakit memakai 5 kalori yang arti sebenarnya adalah 5 kilokalori (5 kkal) atau 5000 kalori. Kapasitas kalor adalah jumlah energi kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu sejumlah zat tertentu sebesar 1 K atau 10C. Jumlah kalor (Q) yang diperlukan untuk menaikkan suhu suatu zat yang diketahui dari sembarang suhu awal (Ti) sampai sembarang suhu akhir (Tf) dapat ditentukan melalui pemahaman persamaan kalor : Q (kalor) = m . C . T m adalah massa benda, c adalah kapasitas kalor spesifik dari zat tertentu, dan T adalah perubahan suhu. Kapasitas kalor spesifik dari suatu zat adalah kapasitas kalor per satuan massa (yakni, jumlah kalor yang harus ditambahkan pada 1 gram zat itu untuk menaikkan temperatur sebesar 1 K atau 10C). Kalor spesifik adalah jumlah kalor dalam kalori yang diperlukan untuk menaikkan suhu 1 gram zat sebesar 10C. Penting untuk mengetahui nilai kalor spesifik dari air dan es (berturut turut 1,0 dan 0,5 kal/gr 0C). (Bresnick, Stephen, 2002). Panas juga merupakan salah satu bentuk energi, dan perubahan bentuk akibat panas akan sama dengan yang diakibatkan oleh kerja. Sebagaimana, tarikan gravitasi, potensial listrik, panas juga mengalir dari temperatur yang lebih tinggi ke yang lebih rendah, kecuali jika kerja dilakukan terhadap sistem. Tanda yang digunakan disini yaitu Q (panas) adalah positif jika panas diabsorbsi oleh sistem dari sekelilingnya, dan negatif jika panas dilepaskan dari sistem ke sekelilingnya. Kesamaan lainnya dengan kerja panas yang diserap atau dilepaskan juga tergantung pada jalannya sistem. 1.2.2 Kalorimetri Alat yang penting untuk mengukur V adalah kalorimeter dan adiabatik. Perubahan temperatur T dari kalorimeter yang dihasilkan dari reaksi sebanding dengan energi yang dibebaskan atau diserap

sebagai kalor. Oleh karena itu, dengan mengukur T dapat ditentukan Qv sehingga dapat diketahui V. Konversi dari T menjadi qvtidak bisa lepas dari kapasitas kalor C dari kalorimeter. C adal ah koefisien perbandingan antara energi yang diberikan sebagai kalor dari kenaikan temperatur yang disebabkannya. Ikatan hidrogen merupakan ikatan yang banyak kita jumpai di alam; misalnya ikatan pada protein, DNA, dan air. Adanya ikatan hidrogen menimbulkan sifat-sifat khusus pada senyawa; misalnya a-helix pada protein dan double helix pada DNA. Alat yang digunakan untuk mengukur perubahan panas disebut kalorimeter. Setiap kalorimeter mempunyai sifat khas dalam mengukur panas. Ini dapat terjadi karena kalorimeter sendiri (baik gelas, atau politena atau logam) mengisap panas, sehingga tidak semua panas terukur. Untuk itu kita perlu menentukan berapa banyak panas yang diserap oleh kalorimeter beserta kalorimeter, termometer dan pengaduknya.

Anda mungkin juga menyukai