Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kain tekstil yang sehari-hari dipakai oleh konsumen berasal dari macam-macam serat
tekstil. Dari macam-macaam srtat tekstil yang terbanyak di pasaran saat ini ialah serat tekstil
buatan, karena kain dari serat tektil buatan ini lebih murah hargaya jika dibandingkan dengan
harga kain yang berasal dari serat asli. Kebanyakan pabrik tekstil mengeluarkan kain dari serat
buatan. Sebetulnya kain ini kurang sesuai apabila dipakai di negeri kita, karena umumnya serat
buatan panas bila dipakai. Panas tersebut disebabkan karena bahan tidak berpori dan tidak
mengisap air. Tetapi konsumen senang dengan kain- kain tersebut, sebab mudah pemeliharaanya.
Tentu saja konsumen akan memilih kain yang baik sesuai dengan kegunaanya. Pemeliharaan
kain yang baik berdasarkan kualitas kain yang sangat dipengaruhi oleh asal serat, proses
pembuatan benang, serta proses pembuatan kain dan penyempurnaanya. Dalam memilih kain,
konsumen perlu mengetahui macam-macam kualitas kain tekstil yang dipilihnya.

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemeriksaan tekstil yaitu : pemeriksaan
serat (pemeriksaan visual, uji pembakaran) dan lebe(label pada bahan, label pakaian jadi).

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara pemeriksaan tekstil ?
2. Bagaimana pemeliharaan pakaian sesuai cantungan label ?

C. Tujuan
1. Untuk mengatahui bagaimana cara memeriksa serat pada tekstil
2. Untuk mengetahui bagaimana cara pemeliharaan pakaian melalui label yang
digunakan

1|Page
BAB II

PEMBAHANSAN

A. Pemeriksaan Serat

Tiap-tiap serat tekstil menunjukkan ciri-cirinya, ciri-ciri tersebut dapat diperiksa dengan
berbagai cara, yaitu : pemeriksaan visual ( mikroskop, memutuskan benag, bahan kimia) dan uji
pembakaran.

1. Pemeriksaan Visual

Dengan memperhatikan, meraba, mengepal sehelai kain, kita mungkin belum dapat
mengetahui sifat-sifat kain tekstil. Asal seratnya juga belum dapat diketahui secara langsung. Hal
ini disebabkan karena kemajuan teknik penyempurnaan teksti, sehingga sering tidak dapat
dibedakan antara kain wol asli dan kain wol tiruan.

Pada pemeriksaan visual, beberapa sifat yang perlu diketahui untuk menentukan jenis serat
misalnya :

a. Panjang serat. Tiap-tiap jenis serat mempunyai panjang tertentu. Panjang


seratkapas, 2,5 – 5 cm; lenan, 50 – 75 cm; wool, + 2,5 – 12,5 cm; sutera + 3600 m.
seratbuatan rayon, polyester dan nilon merupakan benang terus atau disebut
filament.
Dengan mengetahui panjang serat dari suatu kain, dalam pemeriksaan visual dapat
ditentukan kain trsebut berasal dari dalah satu golongan serat. Dalam panelitian asal
serat segelai kai, dicabutlah sehelai benang untuk diperiksa kemungkinan golongan
seratnya.
b. Kilau Serat. Serat kapas kurang berkilau, kecuali kalau di sempurnakan
melaluiproses memerser; serat lenan kilaunya bagus serta jelas; kilau serat sutera
sangatbagus dan lembut; serat rayon berkilau tajam menyerupai logam, sedang serat
wooltidak berkilau karena keriting (bergelombang).

2|Page
c. Keriting Serat. Serat wool adalah satu-satunya serat yang mempunyai keriting
asli.Keriting ini menyebabkan wool berpori, karena pori-pori ini banyak udara yang
berdiam di antaranya sehingga wol mempunyai sifat penyekat panas dan
keritingnya mudah menghilang. Serat rayon juga ada yang mempunyaikeriting,
tetapi keritingnya juga mudah hilang. Keriting raon dibuat dengan
caramenggetarkan tutup pemintal.
d. Daya Kenyal. Serat wool mempunyai daya kenyal besar,demikian pula serat
sintetisdan serat sutera
e. Kehalusan Serat. Sutera adalah serat yang terhalus diantara serat-serat asli yanglain,
kemudian sera sintetis dan serat rayon. Sedangkan serat lenan adalah seratyang
cukup kasar.
f. Daya Isap Air dari Udara. Daya isap serat wool sangat besar, dapat menghisap
airsampai 40%, tetapi belum terasa basah. Serat sutera dapat menghisap air
sampai30%, Lenan 20% dan kapas 8.5%.
g. Kekuatan Serat. Serat sutera adalah serat yangterkuat diantara serat-
seratlain,kemudian nilon, wool, dan kapas. Serat rayon dalam keadaan basah
berkurangkekuatannya. Serat sutera lebih kuat dalam keadaan basah dari pada
dalamkeadaan kering.
h. Daya Kempa. Ialah sifat dari sisik wool yangsaling kait-mengait dengan
pertolonganair panas dan sabun. Serabut yang dapat dikempa adalah wool. Ada juga
kain woolyang dibuat dari wool yang sudah terpakai (reused wool). Sedangkan
bahan woolyang dibuat dari pada sisa wool (cessed wool). Reused wool dan
reprocessed wooltidak dapat dikempa karena bagian sisiknya sudah hilang.

Dalam mencari asal serat tekstil bila belum ditemukan dengan cara memperhatika serat-
seratnya, mka dapat dilakukan dengan alat mikroskop. Tiap-tiap serabut kalu diperbesar 100 kali
akan menunjukkan bermacam-macam gambaran. Untuk jelasnya maka dibawah ini diperlihatkan
gambar penampang melintang dan membujur dari tipa serat tekstil.

Serat Kapas. Penampang membujur dari serat kapas di bawah mikroskop tampak seperti
pita yang pipih dan berpilin-pilin. Pilinan ini disebut pilinan asli. Pilin asli ini hanya terdapat
pada kapas yang dapat menyebabkan benang tidak terlepas waktu dipilin.

3|Page
Penampang melintang dari serat kapas dibagi 3 bagian. Intinya merupakan rongga yang
kosong (disebut lumen) dalam keadaan basah serisi air. Dindingnya dinamakan selulosa.
Sedangkan selaputnya disebut kutikula, merupakan lapisan yang sangat tipis dan mengandung
zat semacam lilin (kulit), kulit ini tidak larut dalam air, karena itu sukar mengisap zat warna.
Pada waktu dikelantang kulit larut dalam air, oleh karena itu kain yang sudah dikelantang lebih
mudah dicelup dari pada kain yang belu dikelentang.

Serat Lenan. Serat lenan kalau dilihat di bawah mikroskop, bentuknya seperti silinder,
pada bentuk silinder ini terlihat ruas-ruas yang menyerupai bentuk batang bambu. Sedangkan
bagian dalamnya terdapat lumen yang sempit dibatasi oleh dinding tebal.

Serat Wol. Jika bulu wol dipandang dengan mikroskop, teryata dindingnya terdiri dari
sisik-sisik yang letaknya tindih menindih.

Bertantangan dengan kapas, lenan, dak kapok, wol tidak mempunyai lumen. Disebabkan
sisik-sisik wol maka bulu-bulu mengai satu sama lain. Sisik wol penting aslinya pada pekerjaan
mengempa. Hanya serat wol saja yang dapat dikempa.

4|Page
Filament Sutera. Dengan mikroskop dapat dilihat bahwa dua filament sutera disatukan
dengan perekat, disebut serisin, dengan air panas perekat akan mencair dan terlepas, kemudian
tampaklah dua filament yang tidak mengandung perekat, berkilau dan tembus terang.

Filament Rayon. Serat rayon kupramonium kalu dilihat dengan mikroskop tampak
berkilau lembut seperti filament sutera.

Serat Rayon Viskosa. Serat rayon viskosa klau dilihat dengan mikroskop tampak seperto
benag memanjang, lebar dan licin.

5|Page
Asetat. Asetat bila diletakkan di bawah mikroskop kelihatan berkilau daan mempunyai
dua garis yang membagi serat itu.

Nilon. Nilon bila diselidiki dengan mikroskop tampak sangat berkilau berbentuk bulat,
rata (tidak berbintik-bintik) dan jernih (transparan).

Dekron dilihat dengan microskop, dekron tampak lurus, rata, dan bulat. Terlihat pula
titik-titik tersebar diseluruh serat.

Orlon. Penampang melintang orlon kalau dilihat dengan microskop berbentuk


menyerupai tulang anjung , sedangkan bila dilihat dari samping terlihat memanjang, rata, dan
licin.

Saran. Kalau serat saran dilihat dengan microskop, maka akan kelihatan rata, bulat, dan
tembus cahaya.

6|Page
Serat gelas. Kalau serat gelas dilihat dengan microskop akan tampak bulat tembus
cahaya, sangat halus , dan amat mudah lentur.

Vikara. Serat ini bila dilihat dengan microskop tampak bulat. Serat vikara berasal dari
protein jagung.

7|Page
Untuk menyelidiki dasar serat sering juga benang tenunan dicabut; dua helai benag yang
terpanjang dari tenunan, sehelai benang lungsin dan sehelai benang pakan. Untuk mengetahui
asal serat dapat pula dilakukan dengan cara memutuskan benang tenunan.

Kadang-kadang benang tenunan dibuat lebih dari satu macam serat. Misalnya benang
lungsin terbuat dari satu macam serat dan benag pakan dari macam-maam serat lain atau benang
lungsin disering dengan benag kapas dan rayon sedangkan benang pakan dari kapas. Apabila
benang lingsin yang sering itu diceraikan satu persatu, caranya diputar berlawanan dengan arah
seringnya sehngga terpisah antara benang kapas dan benang rayon. Benang yang sudang tidak
sering diputar lagi sehingga serabutnya berlepasan. Caranya ialah dengan memegang benang itu
antara ibu jari dan telunjuk kedua tangan dengan jarak kurang lebih 10 cm. setelah ada beberapa
serabut yang terlepas maka dengan mudah kita dapat mengetahui asal benang tersebut caranya
ialah dengan memutuskan benang tersebut, kemudian perhatikan:

a. Panjang serabut : kalau serabutnya pendek biasanya serabut kapas, tetapi mungkin juga
filamen yang dipotong-potong.
b. Keriting serabut : serabut yang banyak keritingnya ialah serabut wol, tetapi mungkin juga
serat kapas jlyang mendapat tekanan pilihan, keriting pada kapas ini mudah hilang.
c. Daya mulur : serat yang mempunyai daya mulur yang besar ialah serat wol, mungkin
juga serat sintetis, serat selulosa kecil saya mulurnya.
d. Kilauannya : kalau serabut itu berkilau lembut ialah filamen sutra, mungkin juga serat
sintetis, bila kilauannya tajam ialah serat rayon, serat kapas sedikit kilauannya.

8|Page
Apabila berasal dari serat kapas, benang mudah putus ( karena seratnya pendek ): yang berasal

dari lenan benangnya sukar putus dan ujung serabutnya yang erumbi tidak terlihat: serat wol
bersifat kenyal, bila diputus akan memanjang dulu ( elastis ), ujung benang seperti spiral
( bergelombang ) : serat sutera bersifat kenyal, ujung benang halus, dan tidak berumbai-umbai,
serat rayon mudah putus, ujung benang bercabang-cabang.

Cara lain untuk mengetahui asal serat ialah dengan menggunakan bahan kimia.

Contohnya:

1. Serat yang berasal dari tumbuh-tumbuhan larut dalam Asam Sulfat


2. Serat yang berasal dari hewan seperti wol dan sutera akan larut dalam soda api ( kostik
soda = Sodium Hiroksida )
3. Kapas tidak tahan terhadap kupramonium. Apabila kupramonium diteteskan pada kain
kapas, maka kapas larut sehingga kain kapas yang terkena kupramonium akan berlubang.
4. Wol larut dalam 20% bahan pengelantang Na Cl.
5. Asetat tidak tahan terhadap aceton. Kain asetat bela terkena aceton akan larut dan
berlubang.
6. Nilon akan larut dalam 90% phenol.
7. Untuk membedakan serat kapas dan lenan digunakan tinta. Apabila kain lenan ditetesi
tinta maka tinta tersebut akan cepat meresap dan membekas menyerupai lingkaran, tetapi

9|Page
bila tinta diteteskan pada kain kapas maka tinta akan meresap dengan lambat, sedangkan
bekasnya tidak beraturan.

2. Uji pembakaran.

Kalau pemeriksaan serat secara visual belum dapat diketahui asal bahan secara pasri, maka
sering dilakukan dengan pemeriksaan dengan cara lain yaitu dengan membakar serabut.

Dengan mengingat ciri-ciri hasil pembakaran dapat ditentukan asal serat kain tekstil,
misalnya dari tumbuh-tumbuhan, hewan, termoplastik, atau dari mineral.

Uji pembakaran dilakukan sebagai berikut:

Benang dicabut dari kain kemudian dipegang dengan pinset dan dibakar. Kemungkinan hasil uji
pembakaran serat adalah sebagai berikut:

a. Ciri serat selulosa :


1. Benang akan cepat terbakar dan menjalar
2. Nyalanya berwarna kuning
3. Waktu terbakar tidak berbau, namun setelah padam berbau seperti kertas terbakar
4. Bekas pembakaran merupakan abu yang mudah hancur dan
5. warnanya kelabu.
Tanda-tanda pembakaran tersebut menentukan asal serat selulosa. Perbedaan kipas dan lenan
dapat dilihat pada serat-seratnya. Serat kapas pendek dan halus, sedangkan serat lenan panjang
dan kasar. Apabila serat kapas atau lenan sudah disempurnakan, maka timbullah ciri-ciri yang
berbeda dari sebelum diproses. Umunnya kapas dan lenan yang disempurnakan memberikan
tanda-tanda: nyala kecil bila dibakar, setelah padam berbau kurang sedap, bekas pembakarannya
merupakan abu putih yang menyerupai bentuk benang semula.

b. Ciri serat protein:


1. Benangnya sukar terbakar, sedangkan nyalanya akan padam apabila di keluarkan dari
sumber nyala.
2. Berbah seperti rambut terbakar
3. Bekas pembakaran seperti abu hitam, bulat, dan mudah dihancurkan.

10 | P a g e
ciri pembakaran filamen " sutera yang diperberat" nyalanya berpijar, berbau, seperti rambut
terbakar ( merangsang ), dan meninggalkan abu yang halus berbentuk batang.
Perbedaan antara serat wol dan serat sutera yang dibakar ialah : serat wol bergelombang sedang
serat sutera licin, berkilau, dan lembut.

c. Ciri-ciri serat termoplastik :


ciri-ciri serat termoplastik bermacam-macam tergantung dari jenis bahan kimia yang dipakai dan
proses pembuatannya. Contohnya :
Nilon
1. Bila didekatkan pada nyala api menjadi kerinh dan menyusut.
2. Bila dibakar, manjalarnya lambat dan tidak menyala hanya meleleh.
3. Meninggalkan bentuk lingkaran yang keras, berwarna coklat:
4. Berbau enak.
5.
poliester
1. Bila didekatkan pada nyala api melebur dan menyusut
2. Dalam nyala terbakar lambat dan meleleh
3. Bila dekeluarkan dari nyala biasanya padam sendiri
4. Berbau zat kimia
5. Meninggalkan lingkaran yang keras, berwarna hitam dan liat.

d. Ciri-ciri serat mineral


1. Bila didekatkan pada nyala api tidak dapat terbalar
2. Di dalam nyala tidak dapat meleleh bercahaya terang
3. Sesudah diambil dari nyala bekasnya tidak berubah, tidak berbau, dan berwarna hitam

Untuk mengetahui lebih lengkap ciri-ciri serat, dapat dibaca pada daftar.

DAFTAR HASIL PEMBAKARAN SERAT

No Serat Bila Dalam Sesudah Bau Sifat Khas


Didekatk Dikeluarkan

11 | P a g e
an Nyala Nyala Dari Nyala Bau

I. SERAT
SELULOSA
1 Tidak Terbakar Terus Bau seperti Meninggalkan
kapas dapat cepat terbakar kertas abu yang
melebur tidak lebur tidak lebur, terbakar menyerupai
atau susut cahaya benang yang
hilang halus
sesudah berwarna
padam kelabu

Lenan Tidak Terbakar Terus Berbau Meninggalkan


dapat cepat terbakar seperti kertas bau yang
melebur tidak lebur tidak lebur, terbakar menyerupai
atau susut cahaya benang halus
hilang berwarna
sesudah kelabu
padam

II. SERAT
PROTEIN
1 Melebur Terbakar Terbakar Berbau Bulatan hitam
Sutera Alam dan lambar sangat seperti bulu
keriting dan lambat terbakar
meleleh kadang-
kadang
padam

2 Sutera yang Melebur Terbakar Terbakar Berbau Meninggalkan


diperberat dan lambat sangat seperti bulu abu berbentuk
keriting dan lambat terbakar serat;
meleleh kadang- bercahaya
kadang seperti kawat

12 | P a g e
padam merah panas

3 Wol Melebur Terbakar Terbakar Berbau Tidak halus,


dan lambat sangat seperti abu yang
keriting dan lambat rambut rapuh mudah
meleleh kadang- terbakar hancur
kadang
padam

III SERAT
BUATAN
1 Tidak Terbakar membara Berbau Sedikit abu
Rayon dapat sangat seperti kayu
menyusut cepat terbakar

2 Asetat melebur Terbakar Terus Berbau cuka Sedikit abu


dan terbakar dan
meleleh meleleh

3 Akrilik Melebur Terbakar Terus Berbau tajam Keras, rapuh,


sangat terbakar dan hitam,
cepat dan meleleh berbentuk
meleleh secarik bulatan
bahan

4 Nilon Melebur Terbakar Biasanya Berbau Meniggalkan


dan susut lambat padam seperti bundaran
dan sendiri rebusan yang keras,
meleleh buncis liat berwarna
kelabu

13 | P a g e
5 Nytril melebur Terbakar Terus Tidak berbau Bulatan hitam
lambat terbakar dan keras
dan meleleh
meleleh

6 Polyester Meebur Terbakar Biasanya Berbau zat Bulatan keras


dan lambat padam kimia yang liat,
menyusut dan sendiri hitam
meleleh

7 Saran Melebur Terbakar Padam Berbau Bulatan keras


dan sangat sendiri sangat tajam hitam
menyusut lambat
dan
meleleh

IV SERAT
MINERAL
1
Asbestas Tidak Tidak Tidak dapat Tidak berbau Bekas
dapat dapat berubah pembakaran
terbakar meleleh, tidak berubah
bercahaya
terang
2 Gelas Tidak Halus dan keras Tidak Bentuk
dapat bercahaya mengeluarkan berubah,
terbakar bau keras bulat.

B. Label

Pada konsumen perlu waspada terhadap perubahan yang terjadi pada serat benang, kain
dan penyempurnaan. Untuk mengetahui serat teksti8l dengan segera , dapat dibaca pada kartu
keterangan dan label. Pada label itu dicantumkan keterangan mengenai bahan pokok tekstil itu .

14 | P a g e
keterangan pada label itu perlu untuk menentukan penampilan warna, dan ketahanan dalam
pencucian baik warna maupun tenunan. Pemeliharaan yang diperlukan didasarkan pada jenis
bahan celup yang dipergunakan atau pada daya tahan dari serabut. Label ini dapat dipercaya
apabila sudah disahkan oleh pemerintah.

Pada label sering dicantumkan persentase serat (contohnya 65% polyester dan 35% kapas)
maksudnya ialah bahwa kain itu dibuat dari dua macam serat. Tujuan mencampurkan dua macam
serat ialah agar supaya sifat kurang baik dari serat satu dapat diimbangi oleh sifat-sifat baik serat
yang kedua. Jadi kalau kapas mempunyai sifat mudah kusut diiimbangi oleh sifat polyester yang
tidak kusut. Sifat polyester yang panas diimbangi oleh sifat kapas yang sejuk.

Contoh lain, serat rayon kilaunya tajam . Untuk mengurangi kilau, dimasukkan bahan
kimia kedalam cairan bahan rayon sebelum disemprotkan . dengan demikian akan dihasilkan
kilau rayon yang lebih bagus.

Pakaian yang kita pakai perlu pemeliharaan. Untuk mengetahui cara pemeliharaan pakaian
jadi, atau tekstil dapat dibaca pada label. Kain tekstil atau pakaian jadi yang berkualitas baik
biasanya mempunyai label.

Macam-macam label ialah:

1. Label pada bahan tekstil

2. Label pada pakaian jadi.

1 . Label pada bahan tekstil

Keterangan yang ditukiskan pada label bahan tekstil berguna bagi kionsumen. Karena
dengan membaca label, konsumen dapat mengetahui serat apa yang terdapat pada tekstil.
Bilamana tekstik terdiri dari campuran serat , maka akan diketahui pula persentase campuran
serat itu

Contoh- contoh keterngan mengenai macam-macam serat dan proses pembuatan :

a. Label yang menunjukkan asal :

1) all cotton , artinya bahwa kain itu dibuat seluruhnya dari kapas;

15 | P a g e
2) all wool, artinya bahwa kain dibuat seluruhnya dari wol;

3) polyester fiber, artinya bahwa kain itu dibuat dari serat polyester

4) 65%polyester 35% cotton , berarti 65% dar4i polyester dan 35% dari kapas.

5) 100% nylon , berarti dibuat dari nilon seluruhnya.

b. Label yang menunjukkkan penyempurnaan dan sifat kain

1) mercerized cotton, berarti kapas yang dimerser

2) sanforized cotton, berarti kain kapas yang tidak akan susut lagi kalau dicuci

3) anti-crease, kain yang dibuat tahan kusut, berarti tidak akan kusut kalau dipakai.

4) fast colour, artinya warna kuat tidak akan luntur bila dicuci.

2. Label pada pakain jadi

Dewasa ini pakaian banyak dijual. Pakaian ini sangat banyak macamnya, dari kualitas rendah
sampai kualitas tinggi. Konsumen sekarang lebih sennang membeli pakaian jadi dari pada
membeli bahan, karena harganya relative lebih murah jika dibandingkan dengan membuatkan
pakaian. Macam-macam pakaian jadi yang banyak dijual antara lain pakaian anak-anak , baik
perempuan maupun laki-laki, pakaian dalam hingga pakaian untuk bepergian, serta pakaian
rumah.

Dengan keterangan label, konsumen dapat mengetahui dengan tepat mengenai kualitas
pakaian jadi. Dengan demikian, konsumen ttidak keliru memilih pakaian . selain itu dari label
dapat diketahui pula cara pemeliharaan pakaian tersebut.

Keterangan pemilihan pada label , misalnya :

1) drip and dry , artinya kain yang dicuci dan lekas menjadi kering

2) wash and wear, maksudnya pakaian itu langsung dapat dipakai setelah dicuci;

3) no iron, artinya tidak disetrika maksudnya setelah dicuci pakaian tidak perlu disetrika,
langsung dapat dipakai;

16 | P a g e
4) do not starch, srtinya tidak perlu dikanji maksudnya pakaiian itu tidak usah dikanji sudah
cukup baik.

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kain tekstil yang sehari-hari dipakai oleh konsumen berasal dari macam-macam serat tekstil
sehingga kita perlu memeriksa bahan tekstil tersebut bertujuan mengetahui asal serat bahan
tekstil ini dilakukan untuk mengantisipasi kesalahan dalam memilih bahan tekstil sesuai
fungsinya. Kualitas bahan tekstil sangat dipengaruhi asal seratnya, cara pembuatan benang, cara
pembuatan bahan, dan cara penyempurnaan bahan tekstil tersebut. Untuk mengetahu asal
bahan tekstil dapat dilakukan dengan berbagai cara dari mulai yang sederhana sampai

dengan yang sangat detail yaitu melalui laboratorium. Pemeriksaan asal bahan tekstil

yang sederhana kita dapat lakukan dengan pemeriksaan secara visual dan uji

pembakaran sehingga kita dapat mengetahuinya.

17 | P a g e
B. SARAN

Semoga makalah ini bermanfaat dan menambah wawasan mengenai Pengunaan Media
Pembelajaran dan penulis mengharapkan masukan, kritik, dan saran untuk membangun dan
penyempurnaan makalah ini.

18 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai