Anda di halaman 1dari 14

2019

MACAM-MACAM KAIN

DISUSUN OLEH

DINA FITRIANI
X-BUSANA 1

SMK N 3 BANDA ACEH


2021
MACAM-MACAM KAIN

1. KATUN

Katun terbuat dari serat kapas yang ringan namun kuat sehingga kain jenis ini merupakan
yang paling banyak diminati untuk dijadikan sebagai pakaian. Bahan kain ini sudah
digunakan sejak berabad-abad yang lalu oleh manusia. Kain katun memiliki beberapa
jenis yakni di antaranya:

 Katun Biasa: agak kaku, sedikit tipis, dan tidak melar/stretch. Memiliki daya serap
sedang hingga bagus. Harga relatif murah dengan motif biasanya polos, garis,
bunga-bunga, bahkan abstrak.
 Katun Jepang: terbuat dari combed 100% full cotton. Teksturnya halus, daya serap
sangat bagus, permukaan lebih halus. Harganya relatif mahal dari katun biasa.
Sering dipakai untuk membuat sprei dan cocok untuk blouse wanita. Ciri khusus
kain ini dapat dilihat dari: bagian ujung sisi bahan ada tulisan “Japan Design” atau
bisa juga kode warna.
 Katun Paris: Kualitas katun paris sebenarnya hampir sama dengan katun jepang, akan
tetapi hanya lebih tipis saja. Daya serapnya bagus sehingga harganya pun relatif
mahal. Digunakan untuk pembuatan blouse wanita atau kerudung.
 Katun Silk: Dinamakan ‘silk’ karena permukaan kain ini terlihat mengkilap. Namun,
kekurangannya terdapat pada daya serap keringat yang rendah, bahkan paling rendah
dari jenis katun yang lain. Meski begitu, kilap pada kain ini tidak akan hilang
walaupun dicuci.
Harganya relatif lebih mahal tapi biasanya masih lebih murah dari katun jepang.
Sekarang jenis kain ramai digunakan untuk pembuatan dress dan rok.
 Katun Kombed (Cotton Combed)
Merupakan jenis kain katun yang pada tahapnya finishing-nya dilakukan
penyisiran/combed dengan tujuan serat-serat kapas halus pada kain tersebut dapat
dipisahkan sehingga kain menjadi lebih halus dan tidak berbulu.
Kain jenis ini kebanyakan digunakan sebagai bahan untuk pembuatan kaos distro.
Ukuran kain ini biasanya terdiri dari 20s, 24s, dan 30s. Angka pada ukuran tersebut
menunjukkan ukuran benang yang digunakan dalam pembuatan. Semakin tinggi
angkanya menunjukkan semakin tipis benangnya sekaligus menunjukkan kelenturan
atau kelemasan kain tersebut.
 Katun Karded (Cotton Carded)
Perbedaan kain ini dengan kain katun kombed hanya di satu bagian saja, yakni jenis
kain katun karded tidak melalui tahapan penyisiran pada saat finishing-nya. Oleh
karena itu, pada kain ini masih terdapat serat-serat kapas yang halus sehingga
harganya pun relatif lebih murah dibanding kain katun kombed

2. RAYON

Bahan Rayon – Dalam industri tekstil dan konveksi, bahan rayon atau yang sering
disebut juga dengan kain rayon ini merupakan salah satu jenis kain yang bahan dasarnya
berupa serat hasil dari regenerasi selulosa.
Selulosa ini asalnya adalah dari dinding sel tumbuhan dan ada juga yang berasal dari
katun serta pulp kayu yang dilarutkan. Bahan rayon ini tidak bisa kita golongkan sebagai
serat alami atau serat sintetis sepenuhnya, karena istilah yang lebih cocok digunakan
untuk menyebutnya adalah serat semisintesis.
Ciri-ciri bahan rayon yang ada di bawah ini:
1) Bahan rayon adalah bahan yang tidak mudah kusut.
2) Bahan rayon memiliki kilau alami yang tinggi.
3) Bahan rayon cenderung licin sehingga menyerupai bahan sutra.
4) Serat bahan rayon mengandung unsur kimia oksigen, hidrogen serta karbon.
5) Bahan rayon diketahui memiliki daya serap yang tinggi layaknya kain katun.
6) Tektur bahan rayon ini sangat lembut dan permukaannya juga halus.
7) Bahan rayon nyaman bila dipakai.
8) Bahan rayon mudah untuk diwarnai.
9) Karena bahan rayon mudah diwarnai dan mudah menyerap zat pewarna, bahan ini
biasanya tampil dengan warna yang cerah.
10) Retensi bentuk serat bahan rayon cenderung sangat rendah sehingga cukup sulit
untuk kembali ke bentuk aslinya.
11) Bahan rayon juga dikenal sebagai bahan yang mudah terbakar, lebih mudah
dibandingkan dengan bahan lain seperti katun, rami dan linen yang juga terbuat
dari serat tanaman.
12) Bahan rayon yang biasa atau viscose tidak kuat seperti rami dan rentan terhadap
kerusakan terutama bila berada dalam kondisi basah dalam waktu yang cukup
lama, terpapar sinar matahari, jamur, asam serta setrika.

Kelebihan bahan Rayon :


1. Daya serap tinggi
Kelebihan bahan rayon yang pertama adalah daya serapnya yang tinggi. Karena daya
serap yang tinggi inilah anda bisa menjatuhkan pilihan padanya apabila anda
merupakan tipe seseorang yang selalu menghasilkan keringat berlebih.
2. Lembut
Kelebihan lain yang dimiliki oleh bahan rayon adalah lembut. Inilah kenapa banyak
orang yang suka menggunakan bahan ini sebagai pakaian, mukena, atau yang
lainnya. Tekstur nya yang lembut membuat potensi menimbulkan luka pada kulit
hampir tidak ada.
3. Harganya murah
Anda bisa dengan mudah menemukan bahan rayon ini. Tak hanya mudah saja, anda
pun tidak perlu mengeluarkan uang yang terlalu banyak untuk mendapatkannya, karena
harganya cukup terjangkau.
4. Terdiri dari berbagai warna
Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, bahan rayon ini termasuk bahan yang
mudah untuk diwarnai. Makanya tidak heran bila banyak sekali bahan rayon beraneka
warna di luaran sana. Selain itu, bahan rayon ini sifatnya juga mudah untuk menyerap
warna, sehingga bahan ini sering hadir dengan warna-warna yang cerah.
5. Terdiri dari Beberapa Varian
Kelebihan bahan rayon yang lainnya adalah terdiri dari beberapa varian yaitu rayon
PE (Polyester), rayon jersey dan rayon spandek.

3. SPANDEK

Nama lain bahan spandek adalah elastane. Bahan ini merupakan sejenis serat buatan
yang memiliki karakter utama elastis atau mampu untuk meregang. Kemampuan bahan
spandek untuk meregang ini bahkan bisa mencapai 5 kali dari ukuran sebenarnya. Bahan
spandek ini merupakan bahan sintetis 100% yang memang sengaja diciptakan untuk
menggantikan peran karet.
Bahan ini juga sangat mudah untuk diwarnai sekaligus juga kompatibel dengan berbagai
bahan lainnya, sehingga apabila dicampurkan, bisa menghasilkan bahan yang unik, yang
mempunyai karakteristik dari serat spandek dan serat bahan yang menjadi campurannya
itu.
Ciri-cirinya adalah sebagai berikut:
1. Bahan spandek cenderung tipis.
2. Meskipun tipis, bahan spandek juga lebih awet dan lebih kuat jika dibandingkan
dengan bahan katun yang biasa.
3. Bahan spandek akan terasa lebih ketat serta cenderung panas apabila persentase
polyurethane-nya tinggi.
4. Bahan spandek memiliki efek yang berkilau, tetapi tidak semuanya demikian.
5. Bahan spandek memiliki sifat yang elastis.
6. Nyaman saat digunakan.
7. Tidak membatasi gerak orang yang memakainya.
8. Bahan spandek memiliki kemampuan untuk mempertahankan ukuran aslinya,
sehingga apabila diregangkan juga tidak akan mudah rusak.
9. Bahan spandek menepel pada tubuh, sehingga apabila dipakai bisa menampilkan
bentuk tubuh pemakainya.

4. SIFON

Kata sifon sebenarnya berasal dari bahasa Perancis bukan Inggris, yakni chiffon yang
berarti pakaian. Ketika ditanya soal ciri-ciri kain sifon, kebanyakan akan menjawab
bahwa kain ini memiliki karakteristik tipis serta tembus pandang (transparan). Ya hal itu
memang benar. Namun di samping itu, tahukah kamu bahwa sifon bisa terbuat dari
beragam bahan seperti katun, nilon, rayon, polyester, sutera, hingga kombinasi lebih dari
1 jenis bahan?!
Ciri-ciri kain sifon lainnya adalah licin, halus, serta jatuh/ flowy. Sayangnya tekstur licin
tadi membuat bahan ini agak susah diolah. Pashmina berbahan kain sifon misalnya, perlu
diamankan menggunakan jarum pentul agar tak mudah melorot atau bergeser. Selain itu,
karena sifatnya tembus pandang, otomatis busana berbahan sifon harus diberi furing
tambahan.
5. BROKAT

erasal dari kata ‘broccato’ yang berarti kain yang disulam. Kain jenis ini biasa
digunakan untuk pakaian formal karena memiliki kesan mewah serta elegan. Banyak
juga brokat yang dipadukan dengan sutra ataupun ornamen mewah lain seperti benang
berwarna perak atau keemasan. Contoh pakaian dengan bahan dasar brokat adalah
kebaya, pakain pesta, bahkan baju pernikahan.

6. POLYESTER

Bahan kain Polyester merupakan bahan yang terbuat dari proses kimia yang
ditemukan pertama kali pada tahun 1941 oleh Whinfield dan Dickson, ilmuwan asal
Inggris yang berhasil memproses serat nilon menjadi apa yang disebut sebagai serat
sintetis.
Serat atau kain Polyester sendiri menggunakan senyawa kimia dari bahan organik yang
dikombinasikan dengan polyethylene terephathalate (PET) yang berasal dari minyak
bumi (petroleum), yang kemudian dicampur dengan bahan katun atau sejenisnya.
Polyester berbentuk cairan kristal merupakan bentuk paling awal dari bahan ini yang
digunakan untuk keperluan industri, di mana pada bahan tersebut digunakan sebagai
pelapis anti panas dan juga sebagai pelindung (seal) dari mesin jet.
Sayangnya bahan kain yang satu ini juga merupakan salah satu kontributor polusi
mikroplastik terbesar terutama di lautan dengan estimasi 6kg pakaian yang dibuang ke
laut akan menghasilkan limbah fiber sebesar 496,030 limbah dari bahan polyester,
137,951 limbah dari bahan katun, dan 728,729 dari bahan akrilik.
Bahan ini juga sangat mengandalkan ketersediaan minyak bumi sebagai bahan baku
utamanya, sehingga harga bahan bisa melambung sangat tinggi apabila cadangan minyak
menipis atau bahkan tidak akan diproduksi lagi.

7. NILON

Nylon adalah kain sintetis yang terbuat dari produk minyak bumi. Jika wol, linen, katun,
dan sutra semuanya berasal dari hewan atau tumbuhan, nilon sepenuhnya merupakan
kain sintetis. Dikembangkan pada tahun 1930-an dan digunakan sebagai pengganti bahan
sutra yg pada saat itu sangat langka dan mahal. Nylon menjadi sangat laku sehingga pada
saat itu nilon tidak tersedia untuk umum karena banyak digunakan untuk keperluan
perang dunia kedua.

Seperti banyak bahan sintetis lainnya, produk ini diciptakan oleh Wallace Carothers
(seorang ahli kimia dari Amerika) pada perusahaan Dupont Chemical, yang terus
memproduksi sampai hari ini. Pertama kali diperkenalkan ke publik pada Oktober 1938,
tidak lama setelah itu nilon digunakan untuk membuat parasut, seragam militer, ban,
tenda, pakaian, bagian-bagian dari mesin, dan tali selama Perang Dunia 2, serta stoking
nilon dan sikat gigi. Namun bahan ini tidak begitu populer di publik sampai tahun 1940
ketika stoking nilon diciptakan dan tersedia secara komersial.
Karakteristik
Nilon dihargai karena tidak mudah rusak, beratnya yg ringan, keawetannya, dan
keelastisannya. Nilon menolak abrasi dan tidak meregang atau menyusut saat dicuci.
Namun, bahan ini dapat terdegradasi oleh sinar ultraviolet. Kain nilon memiliki tingkat
serap yang rendah, sehingga sering digunakan untuk olahraga, pakaian pengantin, dan
pakaian renang. Karakteristik populer lainnya termasuk:

 Peregangan dan elastisitas yang bagus


 Tahan terhadap air dan panas
 Tidak mudah lecet atau terkoyak
 Tidak mendukung berkembangnya jamur dan kerusakan kimia
Nilon merupakan serat kedua yang paling banyak digunakan di negara Amerika karena
sangat fleksibel dan relatif mudah untuk dibuat – meskipun bahan ini berbasis plastik
sintesis. Namun, seperti banyak produk minyak bumi lainnya, nilon juga memiliki
tingkat peluruhan sangat lambat, yang mengakibatkan akumulasi produk yang tidak
diinginkan di tempat pembuangan sampah.

8. TENUN

Kain tenun merupakan kain yang dihasilkan dari alat tenun tradisional. Beberapa daerah
seperti Lombok, Sumatra, dan lain-lain merupakan sentra kain tenun khas di Indonesia.
Kain-kain tenun tersebut memiliki ciri khasnya masing-masing.
Selain itu, proses pengerjaannya yang relatif lebih lama dari jenis kain lain membuat
harga kain bisa sangat tinggi. Oleh karena itu, kain tenun tradisional akhir-akhir ini
dilirik untuk memberikan warna baru dalam dunian fashion Indonesia.

9. DENIM

Tekstur kain ini kasar, sangat tebal dan tidak mudah kusut serta memiliki ciri khas yang
unik. Kain denim hampir disukai setiap kalangan karena semakin gelap warnanya akan
semakin mudah mencari padanannya bajunya. Denim yang gelap juga terkesan lebih
formal dan rapi dibanding yang terang dan ‘belel’.

10. LINEN

K ain linen adalah   jenis kain   yang dibuat dari serat tumbuhan linen.
D i negara- negara Eropa kain jenis ini s angat disukai karena
karakteristiknya yang sangat is timewa, kain ini bis a bertahan puluhan
tahun dengan perawatan yang baik. Semakin lama digunakan dan dengan
pros es pencucian yang benar kain linen akan semakin nyaman
digunakan. K elebihan linen dibandingkan dengan  kain katun  adalah 30%
lebih kuat daripada kapas , memiliki daya s erap yang tinggi, cocok untuk
s emua iklim, Hypo-allergenic sehingga cocok untuk orang yang
memiliki mas alah dengan alergi, linen memiliki struktur serat yang unik
s ehingga s angat adem ketika dikondisi panas dan akan menghangatkan
ketika cuaca dingin, s eratnya yang dari alam memiliki s truktur yang
natural dengan kilauan dari seratnya yang alami, linen juga ramah
lingkungan karena tumbuhan ini hanya memerlukan sedikit air dan tidak
memerlukan bahan kimia untuk menanamnya.

11. SATIN

Permukaan kain ini licin dan mengkilap sama halnya dengan kain katun silk tapi hanya
pada satu sisi sedangkan sisi lainnya terlihat lebih suram. Kain satin sekarang mulai
digunakan untuk pembuatan kerudung.

12. JERSEY
Bahan kain yang satu ini pasti sangat dikenal oleh para olahragawan, karena kebanyakan
kaos-kaos/seragam olahraga menggunakan kain ini dalam pembuatannya. Kain ini
melekat pada tubuh dan ‘jatuh’-nya terlihat sangat enak.
Untuk saran, pilihlah jersey olahraga yang ukurannya satu tingkat di atas baju kita yang
lain agar tidak menimbulkan kesan melekat ketat, sehingga kurang enak dipandang.
Model kaos hitam depan belakang bisa menjadi pilihan tepat untuk dijadikan pakaian
olahraga.

13. KATUN JEPANG

Katun jepang adalah jenis kain katun import yang berasal dari jepang. Jenis katun yang
terkenal dengan kehalusan dan kenyamanannya.

Cirri-ciri dan juga kelebihan bahan Katun Jepang:

 Bahan katun yang memiliki serat yang lembut.


 Terbuat dari 90-100%  katun kualitas premium
 Warna lebih mengkilap dan glossy, warna tidak mudah pudar dan luntur.
 Dibagian sisi ujung kain biasa terdapat tulisan “japan design” , kalau tidak pasti ada
kode warna pada kainnya.
 Daya serap keringat lenih bagus dari katun biasa
 Harga lebih mahal di banding katun biasa
 Permukaan kainnya lebih halus
14. KATUN PARIS

K atun Paris ada 2 macam yakni polos dan motif. Untuk yang polos,
hampir sama dengan katun biasa hanya s aja lebih tipis dan teraw ang.
H arganya pun lebih murah dari harga katun biasa dan tidak ada kode
w arna pada kainnya. Untuk katun Paris yang motif hampir sama dengan
katun Jepang hanya saja katun Paris motif, lebih tipis dari katun J epang.

15. KATUN FOIL

Jenis katun foil memiliki daya serap keringat sedang hingga kualitas bagus. Dengan
tektur kain yang tipis dan halus kain ini biasa digunakan untuk pembuatan dress. Katun
foil tersedia mulai dari dari 100 % katun, kualitas sedang, hingga yang dicampur dengan
serat sintesis.
Dengan jenis katun yang beragam, sebaiknya sesuaikan dengan fungsi busana yang akan
dibuat. Beberapa jenis kain katun di atas hanya sebagian dari jenis yang ada di pasaran.
Selain itu, jenis katun tersebut sering memiliki penyebutan yang berbeda-beda. Saat
membeli bahan katun sebaiknya perhatikan dan teliti, mulai dari tekstur permukaan kain
hingga seratnya. Salah satu cara untuk mengetahui tingkat keaslian katun dapat
dilakukan dengan cara membakar sedikit bagian ujungnya, jika baunya seperti kertas
atau kayu yang terbakar dan menjadi abu, maka kain tersebut asli katun.  

Anda mungkin juga menyukai