Anda di halaman 1dari 12

Jenis Bahan Garment

1. ARAMID
Aramid terbuat dari serat sintetis,banyak digunakan untuk baju pemadam kebakaran,
pembalap mobil dan motor. Aramid termasuk jenis nylon seperti Nomex, Kevlar dan
Tawron adalah bahan yang sangat tahan api, tahan suhu tinggi, terbakar pada suhu 53
oC.
2. ACRYLIC
Acrylic juga dari jenis serat sintetis,dikenal dengan nama dagang Acrilian, Cashmilon,
Orlon, Vonnel, Wolacryl, dan lainnya. Sedangkan modakrilat nama dagang Acrilan,
Courtelle, Cresian, Dynel, Orlon, Redon dan lainnya.
Secara umum sifatnya mirip dengan wol. Kain dan garmen dari acrylic mempunyai
pegangan yang lembut, rua (bulky) ringan dan juga isolator panas yang dapat menahan
panas tubuh namun tidak membuat gatal di kulit. Kekurangan dari bahan ini adalah
kenyamanan dalam pemakaian. Kelebihannya adalah walaupun seratnya tidak mampu
menyerap air namun berasa lembab bila digunakan dan acrylic bersifat lebih cepat kering
dibandingkan dengan serat sintetik lainnya.
Pencuciannya dapat digunakan dengan sabun biasa dan tahan terhadap pencucian kimia
dry cleaning dan pelarut organic lainnya. Acrylic sangat peka terhadap panas karena
menyebabkan bahan terdistorsi, oleh karena itu penyetrikaan hanya dilakukan dengan
setrika hangat.

3. CASHMERE
Berbeda dengan kain wol, nama cashmere sebenarnya diambil dari nama dataran tinggi
Kashmir di India. Di sana banyak terdapat kambing-kambing yang menyumbangkan bulu
indahnya untuk bahan kain yang satu ini. Warna dasarnya hitam, cokelat dan putih,
namun dengan melalui beberapa proses, saat ini warnanya lebih beragam.
Cashmere yang terkenal berasal dari Mongolia dan China, bahan tersebut pada umumnya
dijadikan rajutan yang sangat cantik dan memberikan kehangatan.
Bahan ini tergolong mewah, dengan kualitas prima. Jangan heran bila embel-embel price
tagnya pun tergolong menguras kantung. Dipadukan dengan rok yang elegan ataupun
dengan jeans saja, cashmere tetap terlihat mewah dan mahal. Semakin sering dicuci,
bahan ini akan semakin halus. Tapi perhatikan dulu, tidak sembarang cuci, karena
mencucinya pun dilakukan dengan shampoo.

4. CDP/Cationic Dyeable Polyester


yaitu jenis serat sintetik yang merupakan modifikasi dari serat polyester sehingga dapat
dicelup dengan zat warna basa dan zat warna disperse.
5. DENIM
Denim yg dikenal sbg bahan jeans, dicintai semua kalangan. Semakin gelap warnanya,
semakin mudah mencari padanannya. Selain itu juga denim yang berwarna gelap akan
terlihat lebih rapi dan formal daripada yang terang dan belel. Jika warnanya sdh usang
dapat diwarnai kembali.
6. DIADORA
Bahan ini sangat mirip dengan bahan Lotto, namun lebih lembut teksturnya dan
kualitasnya pun lebih baik.

7. DRILL/ TWILL
Kain drill memiliki permukaan kain terlihat garis garis diagonal, permukaan kain antara
bagian depan dan belakang berbeda, tenunannya lebih rapat dan kuat. Kain drill ini lebih
lembut dan tahan kusut. Dalam pembuatan seragam kerja kain drill ini lebih banyak di
gunakan untuk kemeja lapangan, kemeja mekanik, kemeja sales, berbagai jenis celana,
jacket dan lainnya.

8. HYGET
Bahan ini terbuat dari plastik,namun lbh tipis. Banyak digunakan u keperluan kampanye
partai krn harganya yg sangat murah
9. JERSEY
.Untuk bahan satu ini, agar jatuhnya enak dan terlihat oke melekat di lekuk tubuh Anda,
pilih yang bahannya agak berat. Satu ukuran lebih besar akan menghindari kesan pakaian
melekat ketat yang tidak enak dilihat.
10. KATUN/COTTON
Kain katun adalah jenis kain rajut (knitting) yang berbahan dasar serat kapas. Terdapat
jenis kain yang mirip dengan kain katun yaitu kain PE.Cara mudah membedakannya
adalah apabila kain katun dibakar maka baunya seperti kertas atau kayu dibakar, akan
menjadi abu, dan jalannya api lambat.
Keunggulan:
1. Tidak kisut apabila dicuci
2. Tidak luntur untuk bahan berwarna
3. Mudah disablon
4. Menyerap keringat.
5. Tidak berbulu

Kelemahan:
1. Bahan terasa dingin dan sedikit kaku
2. Mudah kusut
3. Pakaian / kain akan rusak bila direndam lebih dari 2 jam dalam detergen
4. Rentan terhadap jamur
1. Katun Jepang
katun jepang umumnya adalah istilah untuk jenis bahan yang terbuat dari combed 100%
full cotton, jadi apabila ada yang mengkategorikan bahan cvc adalah bahan katun jepang
sebenarnya itu salah. Bagi orang awam yang pertama kali memegang bahan cvc mungkin
agak sulit membedakan dengan bahan full katun, tapi akan terasa perbedaannya
ketika sudah menjadi sebuah lembaran bedsheet dan digunakan. Umumnya bahan cvc
adalah produksi dari tekstil merk lokal, jadi jangan kaget kalau banyak menemukan motif
yang biasa ada di bahan katun jepang import di copy di bahan jenis cvc dengan harga
lebih murah.
Jenis katun jepang yang full katun sendiri ada bermacam2 , ada yang pabrikan lokal, ada
pula yang imported. Dan Tidak Selalu Katun Jepang mempunyai tekstur mengkilat/ shiny
. 100% Combed Cotton yang shiny disebut katun sateen. dimana cotton jenis ini telah
menggunakan teknik finishing tambahan yang dinamakan 'sateen weave'
Perlu di ingat bahwa sateen bukanlah satin. Banyak orang salah pengertian tentang
sateen, Meskipun dua kata tersebut terdengar serupa tapi tidak sama, Sateen adalah suatu
proses tambahan dengan menempatkan benang lebih di setiap per inci persegi pada
permukaan pintalan benang 100% katun. Sehingga menghasilkan linen berkualitas
dengan tekstur yang lembut dan mengkilap. Sedangkan satin sendiri lebih merupakan
pintalan serat kain yang bisa terdiri dari nilon, sutra, atau gabungan keduanya.
Sekilas sama seperti kain katun biasa pada umumnya, tetapi jika diperhatikan ada
beberapa ciri khusus, yaitu : dibagian sisi ujung bahan terdapat tulisan “japan design” dan
atau terdapat kode warna pada kain tersebut. daya serap keringat bagus.harga lebih mahal
dari kain katun biasa, permukaan kain lebih halus. warna lebih awet dan tahan lama.
sering dan cocok digunakan untuk blouse wanita.

2. Katun Paris Motif


Sebetulnya katun Paris hampir sama dengan katun Jepang dalam hal :memiliki kode
warna pada kain, daya serap keringat bagus, harga relatif lebih mahal, warna dan
permukaan kain sama dengan katun Jepang. Perbedaaanya adalah kain katun Paris lebih
tipis dibanding katun Jepang. Biasa digunakan untuk blouse wanita.

3. Katun Paris polos.


Katun jenis ini sebenarnya hampir sama dengan katun biasa, hanya saja lebih tipis.
Harganya sendiri hampir sama dengan katun biasa, dan katun ini tidak ada kode warna di
kainnya. Sering digunakan untuk blouse wanita dan bahan kerudung.

4. Katun Silk/India/Zada
Katun jenis ini ada 2 jenis yaitu yang tipis dan tebal. Ciri-ciri kain katun ini adalah :
permukaan kain lebih mengkilap, harga sedikit lebih mahal diatas katun biasa, namun
tidak semahal katun Jepang, daya serap keringat paling rendah, warna kilapnya awet
meskipun sering dicuci.

5. Katun Minyak
Kain katun ini sama seperti katun lainnya cuma permukaannya terkesan berminyak
(kilapnya lain dengan katun silk). Harga sama dengan katun biasa, daya serap keringat
lumayan, kilap akan berkurang setelah beberapa kali pencucian.

6. Katun biasa
Motifnya macam-macam : polos, garis, kotak, bunga atau abstrak. Harga relatif lebih
murah, tidak ada ciri khusus seperti kode warna, daya serap keringat sedang s/d bagus,
tergantung prosentasi bahan katunnya. Warnanya awet meskipun masih dibawah katun
Jepang.

7. Katun Kombed /Cotton Combed


Adalah jenis kain katun yang diproduksi dengan finishing disisir (combed) dengan tujuan
agar serat-serat kapas halus dapat dipisahkan sehingga kain yang dihasilkan lebih halus
dan tidak berbulu (serat Benang lebih halus, hasil rajutan dan penampilan lebih rata).
Kain katun kombed tersedia dalam dua ukuran yaitu 20s dan 30s.
Kain jenis ini biasa digunakan untuk bahan kaos distro-distro bandung.
Katun Kombed 20s adalah kain katun kombed yang terbuat dari Benang yang berukuran
20s.
Katun Kombed 30s adalah kain katun kombed yang terbuat dari Benang yang berukuran
30s.
Kain katun kombed 20s lebih tebal daripada 30s. Sehingga kain katun 30s lebih lemas
daripada kain katun 20s.

8. Katun Karded /Cotton Carded


Berbeda dengan kain katun kombed, kain katun karded tidak disisir pada proses finishing
pembuatannya. Oleh karena itu masih terdapat serat-serat kapas halus yang tersisa (serat
Benang kurang halus, hasil rajutan dan penampilan bahan kurang rata). Tetapi meskipun
begitu kain katun karded memiliki keunggulan harga yang lebih murah dibandingkan
kain katun kombed.Umumnya bhn ini digunakan u kaos dg target pasar kelas menengah
krn lbh murah.Mskpn memiliki tekstur krng halus ttp tetap nyaman dipakai krn terbuat dr
100% serat kapas alami. Kaos ini cukup menyerap keringat dan tdk panas.
Pada kain katun karded hanya terdapat ukuran 20s,24s,dll berdasarkan jenis benang yg
digunakan.
Perbedaan antara kain katun kombed dan karded yang ada di pasaran adalah kain katun
kombed lebih tebal daripada kain katun karded.

9. Teteron Cotton / TC
Bahan kaos ini dari jenis serat campuran,yaitu dari Cotton Combed 35% dan Polyester
(Teteron) 65%, dg karateristik : kurang menyerap keringat dan agak panas, lebih tahan
kusut dan tdk melar meskipun dicuci berkali kali, bila dibakar menghasilkan abu dan
arang. Bahan ini biasa digunakan untuk sprei, hem dan celana.
10. Cotton Viscose /CVC
Bahan kaos ini juga dari jenis serat campuran, yaitu blending/campuran dari Cotton
Combed 55% & Viscose 45%, dg karakteristik : tingkat shrinkage (susut pola) lebih kecil
dari Cotton, dan bahan ini termasuk menyerap keringat.

11. LACOSTE
Kain Lacoste adalah jenis bahan yang biasa digunakan untuk membuat kaos
polo/kerah/wangki.

12. LINEN
lebih kuat daripan katun, sangat cocok untuk casual wear dan dresses, dengan
karakteristik: bahannya dingin, menyerap keringat dan sangat nyaman dipakai, mudah
Kusut sehingga cara mencuci dan menyetrika butuh perhatian, untuk perawatan: pilih
deterjen yang lembut dan rendam dalam air bersuhu hangat (lihat petunjuk label
pakaian). Kain cantik ini berkerut, jangan sampai kerutannya menganggu penampilan
13. LIGHTWEIGHT WOOLS
Di kepala Anda, kain wol mungkin langsung identik dengan bahan yang berat.Kain wol
terbuat dari bulu domba yang diolah. Bahannya cukup berat, hangat dan halus. Bahan ini
biasa digunakan sebagai jaket, mantel, sweater atau syal. Sedangkan lightweight wool,
seperti namanya, merupakan wool yang lebih ringan, namun tetap hangat, dan bisa
dipadukan dengan apa saja, jatuhnya di badan pun enak dilihat, kelebihannya, kain ini
agak ‘bandel’ alias tahan banting (awet).
14. LYCRA
Lycra adalah merek dagang bahan spandex yang nyaman karena mengandung katun,
sutera, polyester, atau bahan sintetis lainnya. Lycra cenderung tidak mengkilap, bisa
melekat ketat di tubuh karena lentur. Lycra pertama kali dikembangkan oleh Du Pont
pada tahun 1958, sebagai alternatif korset dari karet. Lycra mengandung rantai polymer
dengan bahan lentur lainnya agar nyaman dikenakan. Lycra ringan, elastis, menyerap
keringat, nyaman. Jika dicuci cepat kering dan tahan terhadap bakteri, sinar ultra violet
(UV), khlorin (sejenis cairan pemutih, antara lain dipakai pada kolam renang, agar air
kolam renang tetap jernih).
Lycra banyak dipakai untuk baju dalam, baju renang, baju atletik, juga untuk keperluan
baju khusus ortopedi (berhubungan dengan tulang). Salah satu temuan terbaru adalah
lycra hitam (black lycra®; spandex dalam lycra berwarna hitam yang juga anti luntur)
yang dipakai sebagai bahan utama baju dalam kelas atas La Perla.
Bahan ini merupakan microfiber sintetis yang biasanya dipergunakan untuk bahan baju
olahraga.
15. LEATHER & SUEDE
Seperti kain pada dasarnya, bahan kulit ini ada yang terbuat dari bahan asli (kulit buaya,
kulit kerbau, kulit sapi, kulit katak, kulit ular, dan lain sebagainya) serta ada yang sintetis
(buatan). Namun pada dasarnya semua bahan kulit ini membutuhkan perawatan khusus,
seperti menyimpan di tempat yang tidak terlalu lembab agar tidak berjamur, menjaga
kelembaban bahan agar kulit tidak pecah serta tidak menjemur langsung di bawah sinar
matahari.
Biasanya digunakan celana, tas sampai sepatu . Dua-duanya sebenarnya sama-sama
terbuat dari
16. LOTTO
Bahan ini digunakan sebagai bahan kaos olahragat.Tekstur bahan ini tdk
mengkilat, lembut apabila dipegang dan elastis. Bahan ini memiliki tingkat ketebalan
sama halnya seperti bahan cotton. Bahan ini sering dipakai sebagai bahan pembuatan
kaos olahraga team sepak bola.
17. MODAL/POLYNOSIC
Modal atau polynosic dikenal dengannama Avril, Hightel, Vincel, Zantrel dan lainnnya
adalah selulosa yang diregenerasi, sejenis rayon viskosa dengan derajat polimerisasi yang
lebih tinggi dan memiliki struktur mikro fibril dengan panjang rantai molekul dua kali
lipat dari rayon, kekuatan lebih tinggi tetapi mulur serta moisture regain lebih
rendah.Karakteristiknya : dapat dicuci dengan sabun atau detergen dan pelarut organic
dan pencucian kimia / dry-cleaning, disetrika dengan suhu sedang, dengan pemanasan
seperti ini kekusutan dapat dihilangkan, adanya uap dalam penyetrikaan memudahkan
kain untuk menjadi licin dan terlihat berkilau. Bahan baku dari serat semi sintetis.
18. PARAGON
Karakteristik Paragon adalah sukar menyerap keringat. Memiliki tekstur kain yang
sedikit terlihat pengkilat dan fleksibel apabila di pakai, karena memang bahan ini biasa
dijadikan sebagai bahan dasar pembuatan kaos- kaos olahraga. Paragon biasa digunakan
pada team basket.
19. PIKE/PIQUE
Sama seperti kain Lacoste/adidas, kain Pike juga biasa digunakan untuk membuat kaos
polo/kerah/wangki. Sama seperti pada kain lacoste/adidas untuk membuat kaos kerah
tersebut biasanya digunakan kerah jadi.
Kerah jadi adalah bahan kerah yang sudah jadi diproduksi oleh pabrik dan tinggal jahit.
Kerah bikin adalah kerah yang dibuat sendiri oleh tukang jahit denganmenggunakan
bahan yang sama dengan bahan kaos (katun kombed dan karded) dengan menambahkan
kain keras di dalamnya.

20. POLYMIDE/ NYLON


Dikenal juga sebagai perlon, caprolan dan amilan, trilobal atau antron, rislan, nomex dan
lainnya. Pada umumnya serat sintetik ini merupakan isolator yang baik dan dapat
menimbulkan sifat listrik static. Sifat kekuatan dan elastisitas serta ketahanan sangat baik,
tahanan terhadap serangan jamur, bakteri dan serangga.
Kekurangan dari kain nilon adalah daya serap lembab yang rendah. Nilon dapat dicuci
dengan sabun alkali dan tahan terhadap pencucian kimia / dry cleaning. Bahan nilon tidak
tahan panas tinggi, pada suhu setrika 180 o C nilon mulai lengket dan rusak pada suhu
230oC dan meleleh pada suhu 250oC.
Nylon dapat dicelup dengan zat warna asam dan kompleks logam, terhadap zat warna
lain seperti basa,direk, belerang, tetapi ketahanan cuci dan sinar jelek.

21. POLY ESTER /PE (jenis serat sintetis)


Bahan dasarnya adalah benang Polyester.Bahan ini terbuat dari serat sintetis atau buatan
dari hasil minyak bumi untuk dibuat bahan kaos berupa serat fiber poly dan yang untuk
produk plastik berupa biji plastik.Kain ini tingkatannya dibawah katun
Untuk kain kaos yang berbahan dasar PE bentuk dan teksturnya hamper mirip dengan
kain kaos yang berbahan dasar katun (cotton). Cara mudah membedakannya adalah kain
PE apabila dibakar maka baunya seperti plastik dibakar, jalan apinya cepat dan akan
menjadi arang.
Keunggulan: Murah
Kelemahan: Pada beberapa jenis PE untuk bahan kaos, kain ini rawan kisut apabila dicuci
dan mudah luntur.
Pada jenis PE untuk bahan sweater, biasanya suka berbulu sesudah beberapa kali dicuci.
Dikenal dengan nama dagang Terylene, Dacron, Trivera, Tetoron. Kekuatan, elastisitas
yang baik dari serat polyester menghasilkan kain yang mempunyai ketahanan yang baik
terhadap lekukan atau kekusutan sehingga tidak memerlukan penyetrikaan panas.
Kekurangan dari kain polyester adalah daya serap lembabnya rendah dan kekakuan yang
tinggi sehingga kenyamanan berkurang.
Pewarnaan polyester dilakukan dengan menggunakan zar warna disperse yang kaya
warna dan mempunyai ketahanan luntur warna yang sangat baik terhadap pencucian,
gosokan dan sinar.
Kain polyester tahan terhadap pelarut organic dan pencucian kimia / dry cleaning, serta
mempunyai ketahanan yang sangat baik terhadap bakteri dan jamur.
22. KAIN POLOS/ PLAT, PLAIN
Kain dengan anyaman ini paling sering di pakai karena memiliki permukaan kain yang
rata karena anyamannya berpola naik turun antar benangnya, bagian depan dan
belakangnya terlihat sama, kain dengan tenunan jenis ini mempunyai daya mengkeret
lebih tinggi di banding dengan tenunan lainnya dan kekuatan sobeknya rendah. Kalau
untuk seragam kerja kain ini lebih sering di pakai untuk membuat kemeja kantor, kemeja
formal, kemeja PDH, blazer, Jas dan lainnya.

23. RAYON VISCOSA


Rayon viscose adalah serat semi sintetik yang bahan bakunya dari alam yaitu kayu yang
mempunyai kadar selulosa tinggi, sehingga mempunyai kenyamanan dala pemakaian
yang sangat baik pada berbagai kondisi

24. RAYON ACETAT


Termasuk dalam serat semi sintetik yang mempunyai elastisitas yang baik, namun tidak
cukup untuk memberikan ketahanan kusut yang baik. Rayon asetat adalah konduktor
panas yag buruk tetapi merupakan isolator panas yang baik oleh karena itu bahan ini
banyak digunakan sebagai kain pelapis
Pencucian dapat dilakukan dengan sabu alkali dan dengan pencucian kimia / dry
cleaning. Penyetrikaan kain asetat dilakukan dengan menggunakan setrika hangant dan
tidak langsung
Rayon asetat tahan terhadap mikroorganisme dan serangga tetapi tidak tahan terhadap
jamur terutama pada kondisi yang lembab

25. RAJUT/KNIT

Kain yang dibuat dari jeratan – jeratan benang / mengaitkan benang dengan benang ,
sering di sebut kain rajut. Cirinya kain ini dapat di tarik atau elastis. Contoh dari kain
rajut : jersey, interlock, rib, single jersey, tricot dll.

1. Rajut Polos/ Single Knit


Memiliki permukaan kain yang rata, untuk bagian atas dan bawah kain ini berbeda (hny
bisa digunakan satu permukaan sj,tdk bisa dibolak balik). Jenis rajutan rapat, bahan
padat, kurang lentur (stratching).Kain jenis ini sering di pakai untuk kaos oblong, kaos
promosi, kaos santai, poloshirt dan lainnya.Sebagian besar produk kaos di pasaran
memakai jenis rajutan Single Knitt.Contoh : Cotton Combed 20s, 24s, 30s, 40s,
huruf S berarti Single Knitt.

2. Rajut Rib
Kain ini memiliki double muka bagian atas dan bawah terlihat sama, memiliki daya
lastisitas yang tinggi, memiliki strech kearah lebar dan panjang. Kain Rib ini sering di
gunakan untuk Rib leher, manset tangan, hem bawah pada bahan rajut, pembuatan
sweater dan lainnya.

3. Rajut Rangkap/ Double Knit/ DK


Kain ini permukaan atas dan bawah sama (bisa digunakan bolak balik,atas bawah tdk
masalah), kokoh struktur kain rapat, ketahanan dan stabilitasnya baik, lentur,lembut,
tidak bergelombang pada awal rajutan ataupun potongan kain. Kain ini biasanya sering di
pakai untuk pembuatan seragam olahraga, pakaian bayi,kaos oblong, fashion dan lainnya.
Contoh : Cotton Combed 20d, 24d, 30d, 40d, huruf D berartiDoeble Knitt
4. Rajut Pique atau Laqoste
Pengertian teknisnya adalah rajutan dg texture/corak atau motif. Tdk bisa digunakan
bolak balik, jenis rajutan bertexture bulat, kotak, atau menyerupai segitiga kecil2. Ada yg
menyebut bahan ini Cuti, lazim digunakan u Polo Shirt atau kaos kerah. Di pasaran dpt
dibedakan berdasarkan bahan dasarnya (cotton, cvc, polyester), jenis benang (20's, 30's),
serta corak rajutannya.

5. Rajut Striper atau Yarn Dye


Rajutan kombinasi dua warna (Yarn Dye), tdk bisa digunakan bolak balik. Jenisnya bisa
Single Knitt atau Double Knitt. Finishing harus openset/belah. Sering disebut
bahan Salur/warna warni.Biasa digunakan u kaos dewasa pria/wanita baik T Shirt/Polo
Shirt.

6. Rajut Drop Needle


Rajutan dengan variasi cabut jarum (Drop Needle), bisa di bolak balik. Jenis rajutan
texture garis lurus vertikal, lembut, lentur. Banyak digunakan u Rib Leher (T Shirt),
Ladies T Shirt Body Fit, dan kaos singlet.

7. Rajut Fleece
Kain yang digaruk, baik satu muka maupun dua muka.Produk kain ini banyak digunakan
untuk sweater

8. Rajut Terry
Kain yang pada bagian perutnya memiliki loop" kecil.Produk kain ini banyak digunakan
untuk sweater
Jenis terry ada berbagai macam, seperti :Baby Terry, Terry biasa, dan French Terry
(Terry Dorr)

26. SHEER
Biasa digunakan untuk tampilan elegan dan anggun. Pilih yang transparan dilengkapi
dengan dalaman, Anda akan terlihat simple yet sexy.
27. SIFON/CHIFFON
Kain Chiffon adalah bahan yang sangat lembut,halus,transparan,dan jatuh mengikuti
bentuk badan. Karena Sifatnya yangmengikuti bentuk tubuh,kain ini tidak disarankan
untuk digunakan oleh orang yang berbadan gemuk. Kain ini juga sangat cocok untuk
digunakan sebagai selendang,veil,atau pelengkap kebaya lainya.
28. SPANDEX
Lebih dikenal dengan nama Lycra yang merupakan trade mark dari Du Pont. Mempunyai
sifat elastisitas yang tinggi, kuat dan memiliki ketahanan gosokan yang tinggi. Spandex
adalah jenis serat sintetis yang terkenal memiliki elastisitas lebih baik dari rubber. Kain
spandex bisa mencapai tingkat elastisitas dengan tarikan sampai 500%.
Spandex. atau elastane adalah bahan sintetis yang dibuat dari polymer yang mengandung
polyurethane (sejenis material sintetis super lentur). Menghasilkan tekstur elastis mirip
karet tipis, melekat ketat di tubuh, dan mengkilap,. Spandex lebih kuat dan tahan banting
daripada bahan karet. Di pasaran istilah spandex dipakai di Amerika dan Eropa dan
khusus di Inggris dikenal dengan istilah lycra. Merek dagang produk berbahan spandex
antara lain Lycra, Elaspan, Linel, ESPA. Apakah spandex nyaman dipakai? Apakah
menyerap keringat? Tergantung dari jenis spandex yang dipilih. Spandex yang bagus
mempunyai pori-pori sehingga menyerap keringat. Cara termudah memilihnya, jika
disentuh dengan tangan/lengan terasa adem, jika dipegang tidak licin atau terlalu
mengkilap, artinya spandex tersebut nyaman dipakai.
Bagi orang yang alergi terhadap bahan sintetis, ada pilihan yang pas yaitu katun-spandex
yang memiliki sifat nyaman seperti katun (kulit tetap dapat bernafas) sekaligus bersifat
lentur dan ringan dari bahan spandex. Atau bisa juga memilih katun lycra yang nyaman,
bahkan bisa dipakai sebagai baju kantor. Katun lycra ini sekarang banyak dipakai untuk
melapisi gaun malam. Cara termudah memilih katun lycra atau katun spandex, dengan
memegang bahannya, harus nyaman digenggam, tidak licin, dan jika dipakai, kulit terasa
nyaman. Hindari spandex yang mengandung nylon, meski ringan sekali, bahan ini tidak
menyerap keringat.

SILK/SUTRA
Jenis kain ini merupakan jenis kain alami yang terbuat dari kepompong ulat sutra. Terlebih
dahulu kepompong tersebut melewati beberapa proses, hingga menjadi benang dan jalinan kain.
Sutra dikenal memiliki harga yang mahal dengan penawaran kenyamanan yang istimewa. Sutra
sangat lembut dan nyaman, selain itu ia juga mengkilap dan terkesan elegan.

 Silk Taffeta, Kain ini karakteristiknya mengkilat dan kaku sehingga terkesan mewah jika
dipakai, apalagi dipercantik dengan bordiran atau sulam. Pilihan warna dari silk taffeta
ini banyak sekali, bahkan ada yang bunglon/two-tone sehingga warna yang timbul beriak-
riak lebih dari satu warna. Kain silk taffeta ini ada juga yang berbahan stretch/lentur. Soal
harga, silk taffeta juga bisa dibilang murah.
 Raw Silk, Karakteristik dari kain rawsilk ini mengkilat karena 100% sutra, dengan
tekstur yang tidak rata/berserat (seperti cacat produksi, ada benang yang keluar dari
tenunan, padahal itulah ciri khasnya), berkesan mewah dan nyaman dipakai. Pilihan
warnanyapun juga beragam dari mulai warna yang tajam sampai warna yang lembut.
Kain ini banyak sekali macamnya di pasaran, ada yang asli, kw 1, kw 2, dst. Yang paling
bagus dan mahal tentu saja yang asli. Kain Raw silk ini harus extra perawatannya karena
bahannya yang 100% sutra, jadi mencucinya jangan memakai detergent, dianjurkan
cukup memakai shampo dan dijemur dengan diangin-angin supaya warnanya tetap bagus
dan tahan lama.
 Thai Silk, Karakteristik dari kain thai silk ini mengkilat dan tidak kaku sehingga nyaman
dipakai dan berkesan mewah, pilihan warnanya juga beragam.
 Japan Silk, karakteristik dari japan silk sebetulnya kurang lebih sama dengan thai silk,
hanya kainnya lebih lembut dan lebih mahal harganya.
 Dupion Silk, Karakteristik kain dupion silk ini sama dengan raw silk, teksturnya berserat
seperti ada benang yang keluar dari tenunan, hanya agak kusut dan tipis.
 Dupioni Silk, Karakteristik dari kain Dupioni silk ini lebih tebal dari dupion silk dengan
tekstur dan corak seperti hujan gerimis, harganya lebih mahal dari dupion silk namun
lebih nyaman jika dipakai
 Nep Silk, karakteristik dari kain nep silk ini tipis seperti chiffone, hanya saja bercorak
dan bertekstur garis-garis.
 Paper Silk, Seperti namanya, karakteristik dari kain paper silk ini tipis, mengkilat dan
kaku seperti kertas. Permukaan kainnya halus seperti yang ringkih, takut sobek. Pilihan
warnanya banyak, kebanyakan warna pastel.

29. VISCOSE
Terbuat dari kayu (Eucalyptus-sejenis pohon pinus). Kelenturannya sangat sesuai
didesain untuk berbagai model busana pesta, casual wear, lingerie, underwear, sampai
jaket. Ciri2 viscose : terasa lembut dan dingin di kulit, bahannya jatuh, tidak kaku dan
warnanya mengilat, menyerap keringat, bahan/ pakaian akan rusak apabila direndam
dengan diterjen lebih dari 1 jam, bisa dicuci atau di dry clean.

30. WOVEN (Jenis bahan berdasar proses pembuatan)


Kain yang di buat dari hasil penyilangan dua benang dengan cara di tenun/ dianyam.
Sering disebut kain tenun. Bahan woven cirinya tidak dapat di tarik.

31. CARDET
Kain cardet memiliki serat benang yang kurang halus. Kain cardet merupakan tiruannya kain
combed. Hasil rajutan dan penampilannya kurang halus dan kurang rata. Kain jenis ini harganya
relatif lebih murah dibandingkan cotton combed. Bahan cotton cardet umumnya digunakan
untuk produksi kaos kelas menengah ke bawah, misalnya untuk kaos pabrik, seragam buruh,
dan juga kaos oblong olahraga
32. SIFON
Kain jenis ini dibuat dari bahan sintetis perpaduan bahan sutra, katun, nilon, polyester atau
rayon. Kain ini sangat tipis, ringan dan transparant (tembus pandang). Kain sifon tidak menyerap
keringat. Ketika dipakai seringkali meninggalkan bau badan. Jenis kain ini sangat cocok untuk
gaun malam dan pakaian formal.

33. 5. Akrilit
Bahan untuk membuat kemeja. Biasanya dikombinasikan dengan rompi berbahan light weight
wools

34. 13. Baby Tray


Jenis kain yang bersifat tebal dan halus serta tidak berbulu. Bagian dalamnya lembut seperti
selimut. Biasa digunakan untuk bahan Jumper/Sweeter.
35.

Anda mungkin juga menyukai