Anda di halaman 1dari 105

 Sejarah dan Perkembangan Sifon

 Proses Pembuatan Sifon


 Jenis Sifon dari Serat Alami
o 1. Sifon Sutra (Silk Chiffon)
o 2. Sifon Katun (Cotton Chiffon)
 Jenis Sifon dari Serat Sintetis
o 3. Sifon Nilon (Nylon Chiffon)
o 4. Sifon Poliester (Polyester Chiffon)
o 5. Sifon Rayon (Rayon Chiffon)
 Jenis Sifon dari Campuran Serat Alami dan Sintetis
o 6. Blend Chiffon
o 7. Sifon Hycon (Hycon Chiffon)
o 8. Sifon Cerruti (Cerruti Chiffon)
o 9. Sifon Crepe (Crepe Chiffon)

Sejarah dan Perkembangan Sifon

Sifon (chiffon) dalam bahasa Prancis berarti “kain” atau “lap”. Namun, istilah ini kemudian

identik dengan kain tipis berkilau yang ditenun dengan teknik tertentu. Kain sifon memiliki ciri

khas lembut, tipis, ringan, dan semitransparan dengan tenunan sederhana.

Kain sifon pertama kali diciptakan di Prancis dan pada mulanya dibuat dari serat sutra sehingga

dikenal sebagai kain yang mahal. Meski demikian, sifon sangat disukai kaum wanita kelas atas di

Eropa dan Amerika sehingga permintaan akan kain ini sangat tinggi.

Para produsen tekstil kemudian mengganti sutra dengan serat sintetis, diawali dari nilon,

poliester, kemudian rayon. Hingga sekarang, sebagian besar kain sifon yang ada dibuat dari serat

poliester karena meskipun tidak bisa menyamai kelembutan sutra, sifon poliester sekilas tampak

seperti sifon sutra.

Proses Pembuatan Sifon

Kain sifon dibuat dengan proses penenunan yang unik, yaitu menggunakan benang yang

dibentuk seperti huruf S dan Z. Benang berbentuk S ditenun ke dalam benang berbentuk Z

sehingga menghasilkan kain yang sedikit mengerut, elastis, dan bertekstur.


Meskipun menggunakan mesin, proses pembuatan bahan sifon membutuhkan waktu yang lebih

lama daripada jenis kain lainnya. Hal ini dilakukan untuk menghindari kerusakan kain yang

terkenal sangat halus dan lembut ini. Kain sifon terkadang juga dibuat dengan tenun tangan.

Kain sifon terutama digunakan untuk membuat pakaian wanita eksklusif, seperti gaun malam,

gaun dan gamis pesta, jilbab, atau busana untuk acara khusus. Namun, berbeda

dengan bahan babyterry yang tebal, kain sifon sangat tipis dan menerawang sehingga pakaian

harus dilapisi kain furing.

Jenis Sifon dari Serat Alami

Sifon yang dibuat dari serat alami ada dua macam, yaitu sifon sutra yang dibuat dari serat

kepompong ulat sutra dan sifon katun yang ditenun dari serat kapas. Berikut ulasannya.

1. Sifon Sutra (Silk Chiffon)

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, sifon sutra adalah jenis kain sifon yang pertama kali

dibuat dan memiliki kualitas paling baik. Sifon sutra sangat elegan, lembut, jatuh, dan luwes

mengikuti gerak tubuh sehingga banyak dipakai untuk membuat gaun pengantin, gaun pesta,

gamis, kerudung, dan scarf.

Kain sifon sutra juga tidak lepas dari kekurangan, yaitu mudah robek sehingga membutuhkan

perawatan ekstra. Untuk menghindarinya, gaun atau gamis dari sifon sutra sebaiknya dibuat

dengan model longgar (loose). Kekurangan lainnya tentu saja adalah harganya yang sangat

mahal.

2. Sifon Katun (Cotton Chiffon)

Selain memiliki ciri khas sifon, kain ini pun memiliki karakteristik bahan katun, yaitu daya

serapnya bagus dan sangat nyaman dipakai. Seperti halnya bahan supernova yang juga terbuat
dari katun, jenis sifon ini banyak dibuat menjadi gamis, kerudung, atau syal, tetapi sifon katun

bahannya lebih jatuh.

Jenis Sifon dari Serat Sintetis

Agar harganya lebih terjangkau, kain sifon pun kemudian dibuat dari serat sintetis dengan tetap

memperhatikan kualitasnya. Ada tiga jenis kain sifon yang termasuk dalam kelompok ini, yaitu

sebagai berikut.

3. Sifon Nilon (Nylon Chiffon)

Meski harganya murah, jangan khawatir soal kualitas. Kain sifon nilon tetap memiliki

karakteristik sifon yang lembut, tipis, dan jatuh. Bahkan, sifon nilon memiliki kelebihan, yaitu

lebih kuat dan mudah dirawat. Selain gaun pengantin atau gaun pesta, sifon nilon juga banyak

dipakai untuk membuat tirai.

4. Sifon Poliester (Polyester Chiffon)

Seperti sifon nilon, sifon poliester lembut dan jatuh. Bedanya, sifon poliester ditenun dengan

teknik plain weave (tenun polos), sedangkan sifon nilon memakai teknik knit weave (tenun

rajut). Kekurangan kain ini adalah pilihan warnanya terbatas karena serat poliester sulit

menyerap warna.

5. Sifon Rayon (Rayon Chiffon)

Serat rayon termasuk serat semisintetis karena dibuat dari regenerasi selulosa tumbuh-tumbuhan.

Karena itulah, harga kain sifon rayon sedikit lebih mahal dibanding sifon sintetis murni seperti

sifon nilon dan sifon poliester.

Jenis Sifon dari Campuran Serat Alami dan Sintetis


Kelompok ketiga ini lahir dari keinginan untuk menggabungkan keunggulan serat alami dan

serat sintetis. Jenis kain sifon yang termasuk kategori ini adalah sebagai berikut.

6. Blend Chiffon

Blend chiffon dibuat dari campuran serat sutra dan poliester. Hasil pencampuran ini

menghasilkan kain yang memiliki perpaduan karakter sutra yang lembut dan jatuh dengan sifat

poliester yang kuat dan elastis.

7. Sifon Hycon (Hycon Chiffon)

Jenis bahan sifon yang disebut sifon hycon ini memiliki ciri sulit dibentuk karena sifatnya ringan

dan licin. Harga kain ini relatif murah, tetapi dengan sifatnya yang jatuh, sifon hycon akan

mengasilkan gaun yang sangat cantik.

8. Sifon Cerruti (Cerruti Chiffon)

Memiliki tekstur berbintik-bintik halus seperti kulit jeruk, kain sifon cerruti memang tidak

sehalus sifon hycon. Akan tetapi, kain ini lebih mudah dibentuk, lebih berat, dan sedikit lebih

elastis sehingga sangat bagus untuk pembuatan busana maupun jilbab.

9. Sifon Crepe (Crepe Chiffon)

Dibandingkan dengan sifon cerruti, sifon crepe lebih tebal dan lebih elastis, tetapi teksturnya

hampir sama. Bersama bahan moscrepe, kain sifon crepe menjadi bahan favorit untuk dibuat

menjadi kerudung atau jilbab yang sedang menjadi tren sekarang ini.

Dengan penggunaan serat sintetis, siapa pun kini bisa mengenakan produk dari bahan sifon

dengan harga terjangkau. Sementara itu, sifon sutra tetap dibuat, tetapi menjadi produk eksklusif

dengan harga yang sangat tinggi. Yang mana pilihan Anda?

 1. Kain Katun
 2. Kain Sutra
 3. Kain Wol
 4. Kain Linen
 5. Kain Denim
 6. Kain Drill
 7. Kain Spandeks atau Lycra
 8. Kain Polyester
 9. Kain Velvet
 10. Kain Satin

1. Kain Katun

Kain katun dibuat dari serat kapas alami dan dikenal sebagai kain yang paling nyaman di kulit.

Pada mulanya, katun dibuat dari 100% serat kapas alami, tetapi sekarang, katun dibuat dari

campuran serat kapas dengan serat lainnya, baik serat alami (sutra dan rami) maupun sintetis

(poliester dan spandeks).

Karakteristik utama kain katun adalah teksturnya halus dan lembut, adem, menyerap keringat,

dan awet. Beberapa jenis katun yang saat ini banyak digunakan dalam industri mode adalah

katun Jepang, katun ima, katun silk, katun spandeks, katun combed, termasuk juga bahan toyobo.

Meski tak semuanya dibuat dari serat alami, kain-kain tersebut tetap nyaman di kulit.

2. Kain Sutra

Kain sutra dibuat dari serat alami yang dihasilkan kepompong ulat sutra. Tampilannya sangat
berkelas karena permukaan kainnya mengilap dan teksturnya sangat halus. Hingga saat ini, kain

sutra dikenal sebagai kain termahal dalam industri tekstil karena selain mewah, proses

produksinya pun cukup lama.

Di samping halus dan elegan, jenis kain ini memiliki banyak kelebihan lain, yaitu dingin,

nyaman saat dikenakan, tahan lama, menyerap keringat, serta tidak menimbulkan alergi karena

terbuat dari serat alami. Akan tetapi, kain sutra juga memiliki kekurangan, yaitu perawatannya

relatif sulit.
3. Kain Wol

Kain wol dibuat dari serat yang diambil dari bulu binatang seperti domba atau hewan tertentu

lainnya yang sifatnya halus dan telah diproses secara khusus menjadi benang, kemudian ditenun

atau dirajut. Kain wol digunakan untuk membuat baju-baju hangat, seperti sweater, jaket, juga

aksesori seperti scarf.

Beberapa ciri khas kain wol yang perlu diketahui:

 Kainnya tebal dan berkesan mewah,

 Mudah menyerap air,

 Mampu menjaga tubuh tetap hangat,

 Tahan terhadap api,

 Sangat awet, dan

 Bisa meregang hingga 30% dalam keadaan kering dan 50% saat basah.

4. Kain Linen

Kain katun memang paling populer, tetapi kain linenlah yang pertama kali digunakan untuk

membuat pakaian. Sama seperti katun, kain linen juga dibuat dari serat alami. Bedanya, kain

linen menggunakan serat tanaman rami.

Penggunaan serat rami menghasilkan karakteristik bahan yang istimewa dan mudah dibedakan

dari jenis kain lainnya. Seratnya sangat terlihat jelas dan meskipun sedikit kaku, tekstur kain

linen justru lebih halus daripada katun. Tak heran jika harganya pun lebih mahal dibanding

katun.

5. Kain Denim
Sama seperti katun, denim dibuat dari serat kapas alami. Bedanya, pada bahan denim, benang

katun dianyam dengan teknik tenun twill sehingga menghasilkan garis diagonal paralel yang

menjadi ciri khas kain denim. Selain dari katun, kain denim kini juga ada yang dibuat dengan

campuran serat spandeks.

Karena kainnya tebal dan kuat, kain denim pada awalnya digunakan untuk membuat pakaian

para pekerja tambang. Selanjutnya, bahan ini juga banyak dibuat menjadi celana panjang dan

jaket. Kini, kain denim dibuat dengan ketebalan bervariasi sehingga bisa dibuat menjadi rok,

blus, dan casual dress.

6. Kain Drill

Ciri khas kain drill adalah adanya garis-garis diagonal pada permukaan kain karena

kain drill ditenun dengan pola miring (diagonal) menggunakan jalinan benang yang kuat.

Benang yang digunakan berasal dari campuran antara benang katun dan sintetis, yaitu rayon dan

poliester.

Berdasarkan ukuran seratnya, ada tiga macam kain drill: kain twist (serat kecil),

American drill (serat sedang), dan Japan drill (serat besar).

Kain drill yang ringan digunakan untuk membuat kemeja, safari, blus, dan pakaian olahraga,

sedangkan yang tebal digunakan untuk membuat seragam tentara dan seragam kerja.

7. Kain Spandeks atau Lycra

Kain spandeks atau lycra dikenal sebagai bahan kaos karena sifatnya yang sangat elastis. Kain

ini juga kuat dan antikusut sehingga sering dijadikan bahan pakaian olahraga. Karena panas dan

kurang menyerap keringat, bahan spandeks sering dikombinasikan dengan katun sehingga lebih

nyaman.
8. Kain Polyester

Seperti spandeks, kain poliester juga sangat elastis dan tidak mudah kusut. Selain itu, warna

kainnya tidak mudah luntur atau pudar karena proses pewarnaannya dilakukan menggunakan zat

warna disperse. Jenis ini juga tahan terhadap pelarut organik, pencucian kimia, serta bakteri dan

jamur.

9. Kain Velvet

Jenis lain yang juga memiliki tampilan “wah” adalah kain velvet atau beledu (beludru) sehingga

banyak digunakan untuk membuat gaun malam, meski sekarang banyak juga dibuat menjadi

pakaian kasual. Dalam pembuatannya, kain velvet ditenun dengan kain ganda pada alat tenun

khusus.

Karakteristik bahan velvet adalah kainnya tebal dan permukaannya memiliki bulu-bulu halus,

tetapi tidak sehalus bulu-bulu pada bahan babyterry. Kain velvet dibuat dari sutra,

katun, viscose, poliester, atau rayon. Kelemahan kain ini adalah tidak tahan panas sehingga tidak

boleh disetrika.

10. Kain Satin

Sebenarnya, satin bukanlah nama serat untuk membuat kain, melainkan metode pembuatan kain

dengan menggunakan teknik serat filamen sehingga menghasilkan permukaan kain

yang glossy. Kain satin banyak dibuat menjadi gaun dan blus yang memberi kesan mewah dan

feminin.

Pada awalnya, kain satin dibuat dari sutra, tetapi sekarang, kain ini dibuat dari berbagai jenis

serat, seperti katun, poliester, atau nilon. Sekilas, kain satin memiliki kemiripan dengan kain

sutra, teksturnya pun lembut, meski tidak selembut sutra.


Mengenal jenis kain sangat penting bagi Anda yang menyukai fesyen agar bisa memilih busana

yang paling sesuai dengan karakter dan aktivitas. Selain itu, penting juga bagi Anda yang

memiliki keinginan untuk berkecimpung dalam dunia mode. Semoga bermanfaat.

Daftar Isi [hide]
 1. Bahan Katun
o Katun Combed
o Katun Carded
o Katun Organik
o Katun Pima
o Katun Slub
 2. Bahan Linen
 3. Bahan Polyester
 4. Bahan Rayon
 5. Bahan Spandeks
 6. Bahan Hyget
 7. Bahan Tri-Blend
 8. Bahan TC (Tetoron Cotton

1. Bahan Katun

Bahan yang paling sering digunakan untuk membuat kaos adalah katun. Bahan katun dikenal

memiliki banyak kelebihan, yaitu halus, ringan, dingin, dan sangat nyaman di kulit. Satu-satunya

kelemahan bahan katun adalah mudah kusut.

Seperti diketahui, bahan katun memiliki banyak jenis dan beberapa di antaranya merupakan jenis

bahan yang sering digunakan untuk membuat kaos, yaitu:

Katun Combed

Jika Anda perhatikan, harga kaos dari bahan katun combed sedikit lebih mahal dibandingkan

kaos dari katun biasa dan teksturnya juga lebih lembut. Tekstur yang sangat lembut ini

disebabkan pada katun combed, serat katunnya sudah melalui proses khusus sebelum dipintal

menjadi benang.
Katun combed dibuat dengan membuang serat-serat kapas yang pendek dan kemudian serat-

seratnya disisir (combed) dengan sikat halus. Teknik ini menghasilkan kain yang halus, lembut,

tetapi juga kuat dan sangat bagus untuk proses printing.

Katun Carded

Kualitas bahan kaos satu ini memang lebih rendah dibanding katun combed. Saat diraba, kain

katun carded terasa sedikit lebih kasar dan tidak merata. Meskipun demikian, kaos berbahan

katun carded hingga saat ini tetap populer karena harganya terjangkau.

Katun Organik

Bahan katun organik dibuat dari tanaman kapas yang dibudidayakan tanpa menggunakan pupuk

dan pestisida. Karena itu, kaos yang dibuat dari katun organik memiliki tekstur yang sangat

lembut dan nyaman, tetapi harganya pun lebih mahal.

Katun Pima

Kaos dari katun pima merupakan jenis yang paling tinggi kualitasnya. Katun pima dibuat dari

serat yang ekstra panjang sehingga tekstur kaos terasa sangat lembut, tahan lama, dan warnanya

tidak mudah pudar. Keunggulan katun pima adalah setelah dicuci, kaos akan terasa lebih lembut.

Katun Slub

Permukaan kain katun slub tidak terlalu halus, terdapat bintik-bintik kecil yang dihasilkan dari

proses penenunannya. Kaos yang dibuat dari katun slub bersifat ringan, adem, dan tidak melekat

di tubuh. Bahan ini juga memang dirancang untuk memiliki permukaan bertekstur sehingga tidak

perlu disetrika.

2. Bahan Linen
Linen juga populer sebagai bahan pembuat kaos. Kain ini dibuat dari serat yang berasal dari

tanaman rami. Kain ini sangat cocok untuk membuat kaos karena ringan, menyerap keringat,

cepat kering seperti bahan fleece, dan berpori sehingga tidak membuat gerah. Hanya saja, kain

linen sangat mudah kusut.

Dengan kelebihan tersebut, beberapa merek kaos terkenal pun dibuat dari linen. Salah satu

alasannya adalah karena serat rami menghasilkan permukaan kain yang bertekstur sehingga kaos

tampak unik. Dalam kondisi basah, bahan linen menjadi lebih kuat dan setelah dicuci, kaos linen

justru makin lembut.

3. Bahan Polyester

Bahan poliester memiliki banyak kelebihan. Seperti linen, bahan polyester sangat cepat kering

sehingga tidak mudah berjamur. Namun, poliester lebih mudah dirawat karena tidak perlu

disetrika dan bisa dicuci menggunakan mesin. Meski dicuci berulang kali, kaos poliester tidak

menyusut ataupun melar.

Perlu diketahui, kaos tidak selalu dibuat dari satu jenis bahan saja, tetapi bisa juga merupakan

kombinasi dari 2–3 jenis kain untuk mendapatkan kualitas terbaik. Contohnya adalah kombinasi

katun dan poliester yang menghasilkan kaos yang ringan, dingin, sekaligus kuat dan tidak mudah

kusut.

4. Bahan Rayon

Kaos dari bahan rayon banyak digunakan untuk membuat pakaian olahraga. Bahan kaos ini

memiliki banyak keunggulan, yaitu lembut, jatuh, adem, mengikat warna dengan baik, dan

sangat mudah menyerap keringat. Kelemahan kaos rayon adalah mudah kusut, mengerut,

ataupun melar.
Rayon sering disebut sebagai “sutra buatan” karena kain rayon dibuat dari serat hasil regenerasi

selulosa beberapa jenis tumbuhan, termasuk kapas. Bahan rayon termasuk jenis kain semisintetis

karena serat yang digunakan untuk membuat benang rayon berasal dari polimer organik.

5. Bahan Spandeks

Bahan spandeks sering disebut juga bahan lycra, meskipun sebetulnya lycra adalah merek, bukan

nama jenis kain. Pada pembuatan kaos, bahan spandeks sering dikombinasikan dengan bahan

lain. Spandeks banyak digunakan untuk membuat baju atlet karena memudahkan pemakainya

untuk bergerak bebas.

6. Bahan Hyget

Bahan hyget merupakan salah satu bahan untuk kaos berkualitas rendah karena dibuat dari bahan

dasar pembuatan plastik. Kainnya sangat tipis dan harganya sudah pasti sangat murah. Karena

itulah, bahan ini sering dipakai untuk mencetak kaos dalam jumlah banyak, misalnya kaos-kaos

untuk kampanye.

7. Bahan Tri-Blend

Bahan tri-blend dibuat dari kombinasi atau penggabungan tiga jenis serat, yaitu poliester, katun,

dan rayon yang ditenun secara bersamaan.

Adapun komposisinya adalah poliester 50%, katun 25%, dan rayon 25%. Perpaduan ini

menghasilkan kaos yang halus dan lembut, tidak mudah kusam, serta cukup lentur.

8. Bahan TC (Tetoron Cotton)

Kaos berbahan TC merupakan kaos yang dibuat dari 65% bahan tetoron dan 35% cotton (kapas).

Meski tidak murni dibuat dari serat katun, bahan ini memiliki kualitas yang cukup bagus, di
antaranya adalah terasa lembut saat dipakai, lebih tahan kusut, dan tidak mudah melar

seperti bahan babyterry.

Ada orang yang beranggapan bahwa mengetahui jenis-jenis bahan kaos tidaklah terlalu penting.

Yang paling penting adalah kaos terasa nyaman dipakai dan sesuai dengan kepribadian. Padahal,

mengetahui jenis bahan untuk membuat kaos akan memudahkan saat memilih kaos yang nyama

Daftar Isi [hide]
 Kelebihan Balotelly
 Memilih Gamis untuk Wanita Big Size
o Pilih Potongan Baju yang Pas di Badan
o Pilih Warna Gelap atau Polos
o Opsi untuk Mengatasi Keterbatasan
 Perbedaan Kualitas Balotelly
o Balotelly Orisinal
o Balotelly Grade A
o Balotelly Grade A+
Balotelly Orisinal
Varian dengan kualitas paling rendah adalah balotelly orisinal. Jenis bahan yang satu ini

cenderung lebih kaku dibandingkan varian lainnya. Permukaannya juga kasar dan tidak jatuh

seperti kain balotelly yang seharusnya.


Balotelly Grade A
Setingkat di atas orisinal adalah jenis balotelly berkualitas menengah atau sedang, yaitu grade A.

Bahan ini cukup lembut dan tidak lagi kaku. Permukaannya juga tidak sekasar balotelly orisinal.
Karakteristik balotelly yang sebenarnya mulai terlihat pada varian ini.
Balotelly Grade A+
Varian terakhir dan dikenal memiliki kualitas paling baik adalah grade A+ atau

kain balotelly premium. Varian satu ini menampilkan ciri khas asli dari balotelly. Kainnya halus,

lembut, jatuh, dan sejuk. Otomatis harganya pun sedikit lebih mahal daripada dua varian lainnya.
Tanpa melihat dan menyentuhnya secara langsung, Anda akan kesulitan mencari perbedaan
antara tiga varian bahan balotelly di atas. Ketiganya sama-sama tebal, tetapi memiliki
permukaan dengan tekstur dan berbeda.
Bukan hanya saat memilih bahan balotelly. Untuk mengetahui kualitas kain apa saja, Anda harus

merasakannya sendiri, merabanya dengan jari-jari. Oleh karenanya, memilih kain di toko fisik

lebih disarankan daripada membeli secara daring.


 Sekilas Tentang Nama Twiscone
 Keistimewaan Twiscone
o 1. Tebal dan Hangat
o 2. Teksturnya Rapat
o 3. Tebal tetapi Ringan
o 4. Tak Gampang Melar
o 5. Tahan Lama
o 6. Fleksibel Penggunaannya
o 7. Tidak Perlu Furing
 Kekurangan Twiscone
 Cara Membedakan Bahan Twiscone dengan Kain Lainnya
o Twiscone tak Tembus Pandang
o Tingkat Ketebalannya Sedang
o Tekstur Permukaannya

Sekilas Tentang Nama Twiscone

Twiscone adalah nama lain dari twistcone. Di Indonesia, orang menyederhanakan istilah tersebut

menjadi twiscone saja. Material ini seringkali disamakan dengan sifon karena bertekstur halus,

tetapi pada dasarnya, twiscone lebih berbobot, lebih berat, dan lebih tebal daripada sifon.

Proses pembuatannya menggunakan serat yang dipelintir (twist) dengan metode tenunan
sederhana. Meskipun sederhana, jaringan serat twiscone begitu rapat. Banyak produk jaket dan
blazer yang menggunakan twiscone sebagai bahan dasarnya.

Keistimewaan Twiscone

Setiap jenis kain pasti memiliki karakteristik dan keunikan tersendiri yang membuatnya dipilih

sebagai bahan baku busana. Khusus untuk twiscone, terdapat tujuh hal istimewa yang

dimilikinya. Apa saja keistimewaan tersebut? Anda dapat mengetahuinya melalui penjelasan

berikut.

1. Tebal dan Hangat


Ketebalan kain ini cocok untuk jenis pakaian outer, kemeja-kemeja panjang, dan juga baju-

baju outdoor yang biasa dipakai para pendaki gunung atau petualang.

2. Teksturnya Rapat

Serat-serat untuk membuat kain twiscone memang ditenun secara sederhana, namun cara tersebut

dilakukan sedemikian rupa sehingga jalinannya kuat dan rapat. Kain ini menutup dengan

sempurna, tidak transparan sehingga sering dipakai untuk membuat kerudung.

3. Tebal tetapi Ringan

Meskipun memiliki serat yang tebal, kain twiscone masih tergolong ringan di badan. Material ini

begitu lunglai, jatuh, dan tidak kaku. Tak ada gangguan yang berarti saat Anda mengenakan baju

gamis atau kerudung berbahan twiscone ini.

4. Tak Gampang Melar

Jaringan serat pada kain twiscone ditenun sedemikian rupa hingga menghasilkan tekstur yang

rapat dan cukup kuat. Ini berarti twiscone tidak mudah berubah bentuk atau melar akibat terlalu

sering dicuci dan dipakai.

5. Tahan Lama

Karena tak mudah berubah bentuk, otomatis pakaian yang terbuat dari

material twiscone memiliki umur yang lebih panjang, serupa dengan bahan linen yang terkenal

kuat dan tahan lama. Dengan demikian, pengeluaran untuk kebutuhan sandang pun bisa lebih

dihemat.

6. Fleksibel Penggunaannya

Produk kain twiscone hadir dalam berbagai varian motif, warna, dan tingkat ketebalan. Salah

satu jenis twiscone yang sering ditemukan adalah caltri.


Jika bahan taiga sering dimanfaatkan untuk membuat tas, jenis twiscone caltri biasa dipakai

sebagai bahan baku untuk celana, gamis, kemeja, hijab, bahkan jaket dan blazer wanita.

7. Tidak Perlu Furing

Pakaian dari twiscone tidak membutuhkan lapisan furing karena kain ini sudah cukup tebal dan

rapat, kecuali pada baju-baju khusus untuk cuaca dingin. Aplikasi furing malah akan membuat

baju semakin panas.

Kekurangan Twiscone
Sejauh ini, banyak orang berpendapat bahwa karakter tebal dan hangatnya

kain twiscone diperoleh dari pencampuran serat sintetik yang berlebihan. Tentu Anda tahu

bagaimana buruknya sirkulasi udara pada serat sintetik. Serat ini nyaris tidak mampu menyerap

keringat.

Sementara itu, cuaca di Indonesia relatif panas karena berada di kawasan khatulistiwa.

Umumnya, orang Indonesia mulai merasa kedinginan pada temperatur udara di bawah 20 derajat

Celsius. Dan tingkat suhu serendah itu hanya bisa dirasakan di daerah-daerah dekat pegunungan.

Lantas, bagaimana dengan Anda yang tinggal di kawasan dataran rendah? Tentu saja tak akan

nyaman saat mengenakan baju berbahan tebal di tengah cuaca panas. Keringat yang mengucur

deras dari pori-pori kulit tak mampu terserap dengan baik.

Kecuali Anda memang terbiasa dengan aktivitas fisik, keringat bercucuran akan membuat risih

dan kurang percaya diri. Lebih jauh lagi, hal ini akan mengganggu aktivitas karena Anda terlalu

sibuk mengelap keringat.

Oleh karena itu, mereka yang lebih banyak beraktivitas di luar ruangan pada siang hari, tidak

disarankan memakai busana dari material twiscone, kecuali pada waktu atau daerah tertentu, di

mana suhu udara rendah dan cukup dingin.


Cara Membedakan Bahan Twiscone dengan Kain Lainnya
Tidak sedikit pembeli yang kesulitan mengetahui perbedaan antara twiscone dengan jenis kain

lainnya. Apalagi, banyak pula yang berpendapat bahwa kain ini berkarakter mirip dengan

sifon, hycon, bahkan balotelli, dan wolfis. Padahal dari teksturnya saja, sudah terlihat jelas

bedanya.
Twiscone tak Tembus Pandang
Perbedaan sifon dan twiscone dapat dilihat dari transparansi antara keduanya. Memang, kedua

jenis kain tersebut sama-sama memiliki tekstur serat yang rapat dan padat. Namun ketika

dibentangkan, sifon akan tampak lebih menerawang daripada twiscone.

Tingkat Ketebalannya Sedang

Saat membandingkan twiscone dengan bahan hycon, Anda akan menemukan bahwa kain ini

lebih tipis. Twiscone lebih tebal dari sifon, tetapi masih lebih tipis daripada hycon. Ketiganya

punya ciri yang sama, yakni halus dan licin. Agar tahu bedanya, Anda harus merabanya sendiri.

Tekstur Permukaannya

Anda pun dapat dengan mudah mengetahui perbedaan bahan twiscone dan bahan wolfis.

Permukaan dan tekstur ketiga jenis kain ini benar-benar tidak sama. Twiscone lebih halus

daripada balotelli, tetapi tidak memiliki kekayaan warna sebanyak kain wolfis.

Anda bisa mendapatkan kain ini hanya dengan modal sebesar Rp20 ribu-an per meter. Lebar

potongan kain twiscone yang dijual di pasaran biasanya mencapai 150 cm, sementara panjangnya

bisa tidak terbatas, menyesuaikan dengan kebutuhan.

Jika Anda berencana membuat gamis sendiri atau memanfaatkan jasa penjahit terdekat, bahan

twiscone yang dibutuhkan kuranglebih sepanjang 2 meter saja untuk gamis berukuran standar

model A-line. Tak butuh banyak, bukan? Selamat berbelanja.


 Penggunaan Voal untuk Baju
 Penggunaan Voal untuk Jilbab
 Alasan Jilbab Voal Begitu Trendy
 Penggunaan Voal untuk Syal
 Voal sebagai Rok
 Kelebihan Voal
 Kekurangan Voal
 Perawatan Kain Voal
 Mengenali Voal Asli dan Palsu
o 1. Voal Asli Memiliki Bulu Halus
o 2. Voal Tidak Mudah Kusut
o 3. Warnanya Pudar

Bahan voal digunakan untuk membuat baju, gaun, dan tentu saja jilbab. Baju yang dibuat dengan

voal memiliki tekstur yang tipis, memberikan kesan dingin dan juga loose alias “longgar”.

Voal merupakan bahan busana ideal yang dapat menyembunyikan lekuk tubuh dengan baik.
Tentu saja hal tersebut dikarenakan bahan ini sama sekali tidak ketat.

Jadi, apabila Anda menginginkan impresi tubuh yang lebih langsing, baju dengan voal adalah

jawabannya.

Penggunaan Voal untuk Jilbab


Selain bahan maxmara dan bahan crepe, jilbab yang memiliki material dasar voal juga sedang

menjadi tren beberapa tahun belakangan ini. Jilbab-jilbab yang menggunakan voal biasanya

berbentuk segi empat dan memiliki warna-warna yang redup serta terlihat matte.

Ini membuat jilbab menjadi terlihat lebih elegan dan sangat cocok dipakai untuk keperluan-

keperluan kasual, seperti pergi ke kantor, pesta semiformal, atau untuk jalan-jalan di akhir pekan.
Karakteristik dari jilbab voal ini adalah kainnya tidak transparan tetapi bahannya juga dingin dan

mampu menyerap keringat. Maka dari itu, Anda tahu, bukan, mengapa jilbab ini begitu laris

dibeli banyak orang?

Alasan Jilbab Voal Begitu Trendy

Banyak orang yang sangat meminati jilbab jenis voal. Bahan jilbab ini bisa dijual dengan harga

yang lebih mahal dibandingkan jilbab dengan bahan lain, seperti bahan jersey, misalnya. Nah,

apa alasannya?

Pertama, voal membuat kesan ramping pada wajah karena bahan yang satu ini tidak ketat. Yang

kedua, warna-warna pudar akan membuat wajah terlihat lebih cerah.

Yang ketiga, voal tidak mudah kusut sehingga ketika Anda harus menyiapkan jilbab di pagi hari

atau pada saat terburu-buru, Anda tidak perlu menyetrikanya.

Penggunaan Voal untuk Syal

Voal juga bisa dimanfaatkan sebagai syal. Ya, karakteristiknya yang lepas dan juga dingin

membuatnya sangat ideal untuk dikalungkan pada leher.

Voal tidak akan membuat leher Anda terasa panas dan tentu saja menimbulkan kesan elegan dan

feminin saat dikenakan. Voal yang biasa digunakan sebagai syal diproduksi dengan motif yang

beragam, seperti motif abstrak, bunga, atau motif geometris.

Voal sebagai Rok

Meskipun kain voal memiliki karakter yang tipis, tetapi ada banyak rok yang dibuat dengan

bahan utama voal. Rok ini punya sifat loose alias jatuh dan juga mudah melambai seiring dengan

pergerakan kedua kaki Anda.


Karena bahan yang satu ini tipis, maka rok dengan material voal selalu menggunakan furing

pada bagian dalam supaya tidak mudah robek dan juga tidak mudah melayang karena angin.

Kelebihan Voal

Ada beberapa alasan mengapa voal ini layak untuk dibeli. Berikut beberapa kelebihan dari voal

yang dapat menguntungkan bagi Anda.

 Kainnya begitu jatuh sehingga memberi kesan elegan dan manis;

 Kain voal begitu ringan;

 Bahannya dingin dan tidak pengap;

 Memberikan kesan langsing di badan dan tirus di pipi;

 Warna yang tercetak menjadi matte, memberikan kesan teduh dan anggun;


 Harganya terjangkau; serta

 Tidak mudah kusut.

Kekurangan Voal

Meskipun voal memiliki sederet kelebihan, tetap saja ada beberapa kekurangan dari bahan

kesukaan para selebgram yang satu ini. Nah, kenali beberapa kekurangannya sebelum membeli.

 Bahannya kurang kuat untuk dibuat sebagai material tas,

 Mudah robek,

 Tidak bisa dicuci dengan mesin, dan

 Kadang dianggap terlalu lembut.

Perawatan Kain Voal

Sebetulnya, kain yang satu ini tidak membutuhkan perawatan khusus yang akan memberatkan

Anda. Namun, ada beberapa hal yang mesti diperhatikan untuk baju atau jilbab yang terbuat dari

voal. Apa sajakah itu?


 Hindari pelembut pakaian: voal pada dasarnya merupakan bahan kain yang lembut. Jadi,
Anda tidak perlu menambahkan pelembut saat mencuci karena malah akan membuatnya
lembek.

 Mencuci secara manual: bahan voal cukup sensitif. Sebaiknya, cuci dengan cara dikucek
sebentar, kemudian dijemur agar bahan ini tidak mudah rusak.

 Jangan terlalu sering menggunakan bros: karena lembut, maka penggunaan bros yang
terlalu sering bisa merusak tekstur kain voal dan membuatnya terlihat tidak rapi.

Mengenali Voal Asli dan Palsu

acornfabrics.com

Karena bahan ini sangat diminati banyak orang, ada beberapa pihak yang tidak bertanggung

jawab yang membuat voal palsu dan mengklaim sebagai yang asli.

Voal palsu tentunya tidak seberkualitas voal yang asli. Untuk itu sebelum membeli, perhatikan

apa saja yang membedakan voal palsu dan asli.

1. Voal Asli Memiliki Bulu Halus

Bulu-bulu halus pada voal tidak bisa dilihat hanya dalam sekilas. Untuk bisa mengetahui apakah

sebuah voal memiliki bulu halus atau tidak, Anda harus menyentuhnya. Nah, voal yang palsu

biasanya tidak memiliki bulu-bulu halus di permukaannya.

2. Voal Tidak Mudah Kusut

Kecuali Anda benar-benar meremasnya dalam waktu lama, voal tidak akan mudah kusut, tidak

seperti bahan polyester. Jadi, ketika Anda membeli sebuah kain voal dan kain itu sangat mudah

kusut serta sulit untuk dihaluskan dengan setrika, bisa dipastikan bahwa voal itu tidak asli.

3. Warnanya Pudar
Semua warna dan desain yang dicetak di atas kain voal akan menjadi pudar dan bernuansa matte.

Apabila sebuah kain voal menampilkan warna dengan begitu cerah, bahkan glossy, maka bisa

dipastikan bahwa itu bukan kain voal. Barangkali, itu kain polyester yang bercampur katun.

Nah, bagaimana? Tertarik untuk membeli bahan voal? Kenali dan teliti saat membeli, ya

 1. Pengertian Furing
 2. Jenis-Jenis Furing
o Furing Ero
o Kain Dormeuil
o Kain Asahi
o Furing Tricot
 3. Fungsi Furing
o Mempertahankan bentuk baju
o Membuat baju dan aksesori lebih tahan lama
o Menjadikan jahitan tak terlihat
o Mengurangi rasa tidak nyaman
o Baju dan Aksesori yang Menggunakan Furing
o Baju dengan Bahan Kasar
o Baju yang Panas
o Menghangatkan Badan
 4. Tips Untuk Berbelanja Furing

1. Pengertian Furing
Furing merupakan kain yang menjadi lapisan di bagian dalam pakaian bahan polyester, celana

ataupun tas, dan dijahit dengan bahan utama hingga menjadi satu. Bahan furing terbuat dari

berbagai macam material. Ada furing yang dibuat dari rayon, satin, dan sutra.

Furing dengan material sutra tentunya lebih mahal dan lebih nyaman untuk dikenakan karena

tekstur kainnya yang sangat lembut dan tidak menyebabkan panas layaknya bahan kanvas.

Jadi, furing sendiri tidak terbatas pada satu material karena definisi furing adalah sebuah kain

yang memang dijadikan lapisan bagian dalam untuk berbagai bahan, mulai

dari bahan polycotton sampai tule.

Seperti kata Marc Jacobs: Clothes mean nothing until someone lives in them, maka furing adalah

sesuatu yang hidup dalam baju-baju yang Anda kenakan.

2. Jenis-Jenis Furing
Ada berbagai macam jenis furing yang bisa dijadikan sebagai lapisan dalam sebuah busana atau

tas. Berikut adalah beberapa di antaranya.

Furing Ero

Yang pertama adalah furing Ero. Ero merupakan furing yang biasa digunakan sebagai baju

sekolah. Harganya cukup terjangkau dan juga tidak begitu tipis. Bila digunakan sebagai lapisan

dalam sebuah baju, kain Ero ini membuat baju menjadi lebih hangat.

Namun, kekurangan dari kain Ero ini adalah bahannya yang agak panas (meskipun mampu

menyerap keringat).

Untuk itu, bila Anda berniat untuk membuat baju-baju seperti blazer, misalnya, lebih baik

gunakan furing lain dan bukannya kain Ero supaya Anda tidak merasa kegerahan.

Kain Dormeuil
Kain ini merupakan furing polyester yang biasa digunakan untuk bahan lapisan pakaian di

bagian dalam atau untuk kantong jaket. Harganya cukup terjangkau bila dibandingkan dengan

kain Ero.

Memang kain ini memiliki karakteristik yang lebih panas daripada kain Ero, tetapi pilihan

warnanya lebih beragam, sehingga Anda bisa menyesuaikannya dengan baju atau jaket di rumah.

Kain Asahi

Kain yang paling banyak digunakan sebagai lapisan dalam pakaian adalah kain Asahi. Kain

Asahi memiliki karakteristik yang lebih dingin daripada Ero dengan harga yang cukup

terjangkau.

Bahan dasar pembuatan kain Asahi ini adalah serat polyester. Kain Asahi ini pun juga ringan

sehingga tidak membuat baju terasa berat dan juga sesak.

Furing Tricot

Pernah melihat lapisan dalam pakaian yang karakternya seperti jaring? Ya, itu merupakan

furing tricot. Nah, furing ini punya tekstur yang seperti jaringan dan juga sangat ringan.

Pemasangan bahan ini ke busana atau ke dalam tas adalah dengan lem. Untuk

merekatkannya, tricot yang sudah dilem akan disetrika.

3. Fungsi Furing
mmitextiles.com

Furing memiliki berbagai fungsi dalam kehidupan sehari-hari, seperti berikut ini.

Mempertahankan bentuk baju

Sebagai dalaman untuk baju, furing dapat mempertahankan bentuk baju. Ini berlaku terutama

apabila baju yang Anda miliki sangat ketat. Furing membuat lekuk tubuh tak menjadi begitu

terlihat dan menjaga agar penampilan tetap rapi.

Membuat baju dan aksesori lebih tahan lama

Furing dapat membuat sebuah baju, tas, atau jaket menjadi lebih tahan lama. Pasalnya, dengan

furing, bahan utama menjadi lebih terlindung dan lebih kuat. Furing membuatnya tidak mudah

robek, terlebih dari dalam.

Menjadikan jahitan tak terlihat


Jahitan pada baju atau tas bagian dalam terkadang memberikan kesan yang tidak rapi. Ini tentu

akan mengganggu penampilan dan membuat barang menjadi berkurang nilai jualnya.

Mengurangi rasa tidak nyaman

Ada beberapa baju yang memberikan rasa tidak nyaman di kulit. Contohnya, baju dengan bahan

kanvas. Nah, kain furing berfungsi untuk membuat bahan kasar ini tak langsung bersentuhan

dengan kulit, sehingga kulit pun tidak terasa gatal.

Baju dan Aksesori yang Menggunakan Furing

Tidak semua baju dan aksesori menggunakan furing. Baju seperti tank top atau loose

shirt biasanya tidak menggunakan furing. Berikut adalah beberapa baju dan aksesori yang

membutuhkan furing.

Baju dengan Bahan Kasar

Baju dengan bahan yang kasar tentu tidak nyaman untuk dikenakan. Nah, furing berfungsi untuk

melapisi permukaan kasar ini agar tidak langsung bersentuhan dengan kulit.

Furing membuat Anda menjadi lebih nyaman dan tidak mengalami iritasi saat menggunakan

bahan tertentu.

Baju yang Panas

Furing bisa membuat baju yang panas menjadi terasa dingin. Seperti baju blazer, misalnya. Nah,

blazer yang Anda kenakan menjadi lebih nyaman tentu karena adanya kain furing.

Menghangatkan Badan

Furing tidak hanya membuat badan menjadi lebih dingin, tetapi juga lebih hangat. Ya, dengan

melapisi bahan pakaian yang tipis, maka furing pun dapat membuat pakaian tersebut menjadi

tebal
4. Tips Untuk Berbelanja Furing

Sebelum membeli furing, ada beberapa hal yang sebaiknya Anda perhatikan. Pertama, lihat

terlebih dahulu keperluan Anda. Untuk apa Anda membeli furing? Apakah untuk tas, baju, atau

jilbab? Beda keperluan, beda pula jenis kain furingnya.


Kedua, lihat harganya. Setiap jenis furing memiliki perbedaan harga. Bahan furing yang dingin

dan kuat tentu lebih mahal ketimbang furing standar yang agak panas.

 1. Katun Biasa
 2. Katun Jepang
 3. Katun Linen
 4. Katun Rayon
 5. Katun Silk
 6. Katun Flanel
 7. Katun Combed
 8. Katun Carded
 9. Katun Satin
 10. Katun Denim
 11. Katun Spandeks
 12. Katun Supernova
 13. Katun Ima
 14. Katun Toyobo
 15. Katun Prada

1. Katun Biasa

Katun biasa dibuat dari 100% serat kapas tanpa bahan campuran lainnya sehingga memiliki ciri

khas kain katun, yaitu tidak panas, teksturnya halus dan lembut sehingga nyaman di badan. Kain

ini juga kuat, awet, dan mudah dirawat. Karena murni terbuat dari serat alami, katun tidak

menyebabkan alergi.

2. Katun Jepang

Kain katun Jepang dikenal sangat halus dan nyaman karena dibuat dari 90%-100% serat kapas

kualitas premium yang sangat lembut sehingga harganya pun cukup mahal. Kain ini memiliki

ciri-ciri:

 Permukaan glossy,
 Motif cerah dan colorful,
 Warna tidak mudah pudar atau luntur,

 Daya serap keringat lebih baik dari katun biasa, dan

 Pada sisi ujung kain terdapat tulisan “Japan design” atau kode warna khusus.
3. Katun Linen

Katun linen terbuat dari campuran antara serat kapas dan serat pohon rami. Harga kain ini cukup

mahal karena proses pembuatannya lumayan rumit. Meski agak kaku, kain ini lembut dan dingin

sehingga cocok untuk bahan pakaian kasual. Kelemahan dari kain ini adalah seratnya mudah

terlepas.

4. Katun Rayon

Sesuai namanya, kain ini dibuat dari campuran antara serat kapas dengan serat rayon, yaitu serat

semisintetis yang berasal dari polimer organik. Ciri khas katun rayon adalah ringan, tidak licin,

terasa dingin dan nyaman, permukaannya lebih berkilau, serta mudah dirawat.

5. Katun Silk

Dilihat dari namanya, jelas bahwa bahan katun yang satu ini dibuat dari campuran antara serat

sutra dan serat kapas. Saat ini, katun sutra banyak digunakan untuk membuat gaun dan rok. Ciri

khas kain ini adalah ringan, licin, kuat, dan halus sehingga nyaman digunakan.

6. Katun Flanel

Ciri khas katun flanel adalah teksturnya lebih tebal, lembut, dan agak berbulu. Kain ini banyak

digunakan untuk membuat kemeja motif kotak. Sifat kain ini hampir sama

dengan bahan babyterry, yaitu memberikan rasa hangat.

Kain ini dibuat dengan teknik tenun plain weave dan pada salah satu sisinya dilakukan proses

penyikatan (brushed) menggunakan mesin sehingga menghasilkan permukaan yang lembut. Pada

flanel kotak-kotak, benang yang digunakan sudah mengalami proses perwarnaan terlebih dahulu

sebelum ditenun.

7. Katun Combed
Kain katun combed dibuat dari benang yang sudah melalui proses khusus, yaitu dengan cara

disisir (combed) untuk memisahkan serat-serat kapas yang pendek dan hanya serat panjang yang

dipintal menjadi benang. Hasilnya, kain menjadi lebih halus dan tidak berbulu.

8. Katun Carded

Hampir serupa dengan katun combed, kain katun carded juga melalui proses khusus pada tahap

pembuatan benangnya, yaitu proses penggarukan (carded). Pada proses ini, serat-serat pendek

masih terbawa sehingga benang yang dihasilkan tidak sehalus benang untuk membuat

katun combed.

9. Katun Satin

Kain ini dibuat dari 100% serat kapas seperti katun biasa, tetapi dibuat dengan teknik satin, yaitu

teknik menenun yang dilakukan untuk menghasilkan kain dengan permukaan yang mengilap dan

berkilau, tidak seperti bahan ceruti yang permukaannya memiliki tekstur seperti kulit jeruk.

10. Katun Denim

Sebenarnya, bahan denim sendiri sudah pasti dibuat dari katun. Bahan denim dibuat dari benang

katun yang dianyam dengan pola tenun twill, yaitu teknik tenun tekstil dengan pola diagonal

paralel atau sejajar/searah. Seperti sudah diketahui, bahan denim banyak dibuat menjadi celana,

rok, dan jaket.

11. Katun Spandeks

Dari namanya sudah bisa ditebak bahwa jenis bahan katun ini dibuat dari campuran antara serat

kapas dengan serat sintetis spandeks atau lycra. Dengan demikian, ciri khas kain ini adalah

bersifat stretch (dapat diregangkan) dengan tingkat elastisitas tergantung banyaknya serat

spandeks yang digunakan.


12. Katun Supernova

Selain harganya murah, katun supernova sangat adem dan jika diraba terasa empuk, lembut, dan

halus, tetapi tidak licin. Kain ini juga ringan, tetapi tidak jatuh. Berbeda dengan kain katun pada

umumnya, serat-serat halus pada permukaan bahan supernova tampak terburai.

13. Katun Ima

Katun ima merupakan jenis katun yang diimpor dari Jepang. Meski memiliki ketebalan yang

sama dengan katun supernova, katun ima memiliki kualitas dan kekuatan yang lebih baik. Hal ini

disebabkan seratnya lebih rapi, tidak ada serabut halus seperti pada katun supernova.

Jika diraba, tekstur permukaan kain katun ima terasa licin. Meskipun relatif tipis, kain ini tidak

menerawang. Denggan karakteristik tersebut, ditambah harga yang tak terlalu mahal,

katun ima cukup banyak digunakan untuk membuat aneka produk busana.

14. Katun Toyobo

Setingkat di atas katun ima, ada katun toyobo. Bahannya tidak kaku, ringan, dan halus. Kain ini

lebih tebal dari katun ima dengan ketebalan yang pas untuk pakaian formal maupun santai.

Seratnya pun rapat sehingga tidak menerawang. Untuk kualitas terbaik, katun toyobo impor

adalah pilihan yang tepat.

15. Katun Prada

Dalam bahasa Jawa, prada berarti “emas”. Jadi, katun perada adalah kain katun yang pada

permukaannya dihiasi motif tertentu dengan sentuhan lapisan berwarna emas atau perak.

Dahulu, warna keemasan benar-benar berasal dari serbuk emas, tetapi sekarang sudah banyak

pewarna khusus untuk kain perada.


Di samping banyak kelebihannya, bahan katun juga memiliki sedikit kelemahan, yaitu mudah

susut karena elastisitasnya kurang, mudah berbulu karena seratnya pendek, dan warnanya mudah

luntur. Akan tetapi, kekurangan tersebut bisa diatasi dengan perawatan yang tepat.

Daftar Isi [hide]
 Apa Itu Ceruti?
 Jenis-Jenis Ceruti
o a. Ceruti Premium
o b. Ceruti Georgette
o c. Ceruti Diamond
o d. Ceruti Baby Doll
o e. Ceruti Ultimate
o f. Ceruti Amunzen
 Alasan Memilih Ceruti untuk Busana Muslimah
o 1. Tampilan Kainnya Klasik dan Elegan
o 2. Nyaman Dipakai
o 3. Berkualitas Semipremium dengan Harga Terjangkau
o 4. Bisa Dibordir
o 5. Tidak Licin dan Mudah Dibentuk
o 6. Kuat dan Tidak Melayang
o 7. Jatuh, tetapi Tidak Mengikuti Bentuk Tubuh

Apa Itu Ceruti?

Ceruti diambil dari nama sebuah rumah adibusana milik seorang desainer asal Italia, Nino

Cerruti, yang didirikan pada tahun 1967 di Paris, Prancis. Entah bagaimana

mulanya, ceruti kemudian digunakan untuk nama salah satu jenis kain.

Sebenarnya, yang dimaksud dengan kain ceruti adalah polyester chiffon crepe, yang berarti kain


tersebut dibuat dari serat poliester, dengan konstruksi bahan chiffon, dan konstruksi benang
crepe. Mungkin itulah sebabnya, banyak orang yang menyebut kain ceruti dengan sifon ceruti.

Sedikit perbedaan antara ceruti dengan sifon adalah ceruti terasa lebih elastis dan lebih lembut.

Sementara itu, jika dibandingkan dengan bahan crepe yang sama-sama memiliki permukaan

bertekstur mirip kulit jeruk, ceruti terasa lebih halus saat diraba.

Jenis-Jenis Ceruti
Berdasarkan tekstur dan sifat kainnya, kain ceruti terbagi dalam beberapa jenis yang masing-

masing memiliki ciri khas tertentu, yaitu sebagai berikut.

a. Ceruti Premium

Jenis yang pertama ini disebut ceruti premium karena memang memiliki kualitas paling bagus di

antara jenis bahan ceruti lainnya. Ciri khas kain ini adalah memiliki serat, tetapi saat

memegangnya, Anda akan merasakan tekstur yang halus dan lembut.

Keunggulan lain ceruti premium adalah meskipun tipis, proses menjahitnya relatif mudah karena

teksturnya tidak mudah pecah. Hal yang perlu diperhatikan adalah kain ini sedikit menerawang.

Untuk menyiasatinya, gamis harus dilapisi kain furing dan kerudung dibuat dengan

desain double layer.

b. Ceruti Georgette

Ceruti georgette memiliki kualitas semipremium atau setingkat di bawah ceruti premium.

Teksturnya halus sehingga nyaman untuk busana sehari-hari. Selain itu, kain ini juga sangat

lentur, jatuh, dan flowy, tetapi tidak mengikuti lekuk tubuh. Sayangnya, ceruti georgette sedikit

melar.

c. Ceruti Diamond

Sering disebut juga dengan diamond italiano, kain ini banyak digunakan untuk membuat

berbagai jenis jilbab, seperti kerudung instan, khimar, pasmina, maupun bergo karena bahannya

lembut, ringan, dan sejuk. Tekstur berpasir pada permukaannya membuat kain ini tidak licin dan

mudah dibentuk.

d. Ceruti Baby Doll
Ciri khas ceruti baby doll adalah tidak mudah kusut, lentur, dan sangat nyaman. Akan tetapi, jika

dibandingkan dengan jenis lainnya, kain ceruti baby doll relatif kurang bisa menyerap keringat

dengan baik sehingga sedikit terasa panas.

e. Ceruti Ultimate

Inilah bahan yang secara umum dikenal dengan kain ceruti. Ceruti ultimate sering dibuat

menjadi gamis, rok, atau pasmina karena sangat nyaman dipakai dan ditawarkan dengan harga

terjangkau.

f. Ceruti Amunzen

Dalam hal kemampuan menyerap keringat, ceruti amunzen cukup baik seperti

halnya bahan fleece. Ceruti amunzen juga memiliki karakteristik yang jatuh sehingga banyak

digunakan untuk membuat cadar.

Alasan Memilih Ceruti untuk Busana Muslimah

Dengan karakteristik yang dimilikinya, kain ceruti mampu mencuri perhatian para perancang

maupun pemakai busana muslim. Berikut ini beberapa alasan ceruti sangat cocok untuk busana

muslim.

1. Tampilan Kainnya Klasik dan Elegan

Dilihat dari tekstur maupun tampilan kainnya, ceruti memberikan kesan elegan saat sudah

menjadi gamis atau jilbab. Tanpa banyak detail pun, busana berbahan ceruti terlihat anggun dan

berkelas, tetapi tidak berlebihan sehingga cocok dengan karakter sederhana seorang muslimah.

2. Nyaman Dipakai
Meskipun tidak seadem bahan katun, kain ceruti dijamin tidak membuat gerah sehingga nyaman

dikenakan. Pada busana muslimah, faktor kenyamanan ini sangat penting mengingat desainnya

yang harus menutup hampir seluruh tubuh dan kepala.

3. Berkualitas Semipremium dengan Harga Terjangkau

Jenis kain ceruti seperti georgette dan diamond tergolong bahan berkualitas semipremium.

Pemakaian kain yang cukup banyak untuk membuat busana muslim tentu berpengaruh pada

harga. Namun, dengan kain ceruti, Anda bisa mendapatkan gamis berkualitas tanpa perlu

membayar mahal.

4. Bisa Dibordir

Bordir adalah salah satu cara mempercantik tampilan busana. Namun, tidak semua jenis kain

bisa dibordir. Bahan ceruti termasuk yang bisa dibordir karena dibuat dari serat poliester.

Dengan aplikasi bordir, gamis dan kerudung jadi lebih cantik.

5. Tidak Licin dan Mudah Dibentuk

Permukaan kain ceruti yang bertekstur membuat kain ini tidak licin. Anda tidak perlu

menggunakan ciput saat mengenakan kerudung ceruti. Kain ini juga mudah dibentuk sehingga

Anda bisa bebas berkreasi dengan pasmina dari ceruti.

6. Kuat dan Tidak Melayang

Dibandingkan dengan bahan babyterry, kain ceruti tergolong tipis, tetapi cukup kuat dan tidak

mudah sobek, meskipun sering dicuci. Kain ceruti juga relatif berat sehingga tidak mudah

melayang saat tertiup angin. Hal ini sangat penting karena busana muslimah harus bisa menutup

aurat dengan aman.

7. Jatuh, tetapi Tidak Mengikuti Bentuk Tubuh


Bahan yang jatuh memberikan kesan feminin dan anggun, tetapi biasanya cenderung melekat di

tubuh. Dengan ceruti, Anda tak perlu khawatir karena meskipun jatuh, kain ini tidak mengikuti

lekuk tubuh sehingga memenuhi syarat busana muslim yang sesuai syariat.

Busana dari bahan yang halus biasanya membutuhkan perawatan khusus agar tidak mudah rusak,

tetapi tidak pada bahan ceruti. Anda tak perlu repot merawat gamis dan kerudung kesayangan

karena kain ceruti mudah dicuci dan tidak mudah berubah warna atau luntur. Menarik, bukan?

 Apa Itu Toyobo?


 Perbedaan Toyobo dengan Kain Katun Lainnya
o 1. Lebih Jatuh dan Glossy
o 2. Harga Lebih Mahal
o 3. Pola Serat Berbeda
o 4. Lebih Kaku
o 5. Kain Lebih Tebal
 Keunggulan dan Kelemahan Toyobo
 Toyobo Fodu

Apa Itu Toyobo?

Bahan katun toyobo merupakan jenis kain yang berasal dari Jepang. Kain ini banyak digunakan

untuk berbagai jenis pakaian, baik untuk pria maupun wanita. Contoh busana dari

kain toyobo adalah kemeja, blus, kemeja, outer, rok, serta gamis dan pasmina.

Nama “toyobo” diambil dari nama perusahaan tekstil di Jepang yang pertama kali membuat

bahan ini, yaitu Toyoboseki Kabushiki-gaisha. Perusahaan ini merupakan salah satu perusahaan

tekstil raksasa yang juga memproduksi kain dari poliester, nilon, dan akrilik.

Karena bahan dasarnya lembut dan jatuh, busana berbahan toyobo umumnya akan tampak
bagus dan pakaian wanita akan terlihat anggun. Tak hanya menarik, pakaian pun sangat
nyaman dipakai karena kain toyobo memiliki ciri khas kain katun, yaitu adem, halus, sedikit
licin, tetapi tidak terlalu mengilap.

Dari segi warna, pakaian berbahan toyobo juga sangat bisa diandalkan. Warna pakaian tidak

mudah luntur atau pudar karena dibuat dari serat alami yang memiliki karakter mampu mengikat

warna dengan sangat baik.


Perbedaan Toyobo dengan Kain Katun Lainnya

Saat akan membeli pakaian dari katun toyobo, Anda perlu berhati-hati karena ada beberapa kain

katun jenis lain yang mirip dengan bahan ini, yaitu bahan ima polos, ima slub, dan katun epang.

Apa saja perbedaannya?

1. Lebih Jatuh dan Glossy

Meski sama-sama berasal dari Jepang, kain katun toyobo berbeda dengan kain katun Jepang.

Bahan katun toyobo lebih jatuh dan cenderung lebih glossy atau berkilau.

2. Harga Lebih Mahal

Jika dibandingkan dengan katun Jepang maupun katun ima/ima slub, bahan toyobo asli dari

Jepang dijual dengan harga dua kali lebih mahal.

Di pasaran, harga katun Jepang dan katun ima/ima slub ditawarkan dengan harga sekitar

Rp20.000,00 per meter, sedangkan toyobo di atas Rp40.000,00 per meter.

3. Pola Serat Berbeda

Kain toyobo memiliki kerapatan serat yang sangat baik dan tidak memiliki tekstur dan pola yang
khas seperti pada kain ima slub atau linen. Meski demikian, serat kain toyobo masih dapat dilihat

dengan sangat jelas.

Jika diamati, serat pada katun toyobo lebih jelas alur dan polanya dibandingkan katun ima. Pada

katun ima slub, perbedaannya lebih jelas lagi karena kain ini memiliki jalinan benang yang tebal

melintang dan membujur.

4. Lebih Kaku

Dengan pola serat seperti itu, kain toyobo memiliki sifat lebih kaku dibandingkan dengan kain

katun Jepang yang lembut maupun dengan katun ima.


5. Kain Lebih Tebal

Saat diraba, katun toyobo lebih tebal dibanding katun ima dan katun Jepang, tetapi tidak

setebal bahan babyterry yang banyak digunakan untuk membuat baju hangat.

Keunggulan dan Kelemahan Toyobo

Berdasarkan karakteristik dan ciri-cirinya, kain toyobo memiliki beberapa keunggulan di

samping kelemahannya. Apa saja keunggulan dan kelemahan tersebut? Ini dia.

Keunggulan Toyobo

1. Bahannya halus dan sedikit licin dengan serabut halus tertata rapi. Jika Anda
menginginkan bahan yang bertekstur, sebaiknya pilih bahan moscrepe.
2. Bahannya tidak kaku sehingga akan memberikan kesan anggun dan rapi setelah dibuat
menjadi pakaian.

3. Seratnya rapat sehingga tidak menerawang dan Anda tidak perlu menambahkan kain
furing untuk melapisinya.

4. Meskipun tergolong tebal dengan serat yang rapat, kain toyobo termasuk ringan sehingga
cocok untuk membuat gamis atau gaun panjang tanpa membuat pakaian terasa berat.
5. Memiliki kualitas paling baik di antara jenis-jenis katun lainnya, sehingga cocok untuk
dijadikan pakaian formal maupun nonformal.

Kelemahan Toyobo:

1. Dengan harga sekitar Rp40.000,00 hingga Rp50.000,00 per meter,


bahan toyobo tergolong jenis kain yang cukup mahal, terlebih lagi dalam persaingan
industri tekstil dan fesyen yang makin ketat. Tingginya harga ini juga disebabkan bahan
ini harus diimpor langsung dari Jepang.
2. Karena termasuk bahan impor, tidak mudah mendapatkan kain katun toyobo di pasaran
tekstil Indonesia. Anda harus mencarinya langsung ke distributor kain impor.
3. Dengan harga yang cukup mahal sementara permintaan juga tinggi, banyak pihak tak
bertanggung jawab yang memanfaatkan kondisi ini. Banyak pabrik tekstil lokal yang
memproduksi katun toyobo tiruan dengan berbagai tingkat kualitas.

Toyobo Fodu
Kain toyobo juga ternyata dibuat dalam beberapa grade atau tingkatan kualitas dan jenis yang

memiliki kualitas super adalah toyobo fodu. Bahan ini memiliki jalinan serat yang sangat kecil

dan rapat sehingga teksturnya jauh lebih lembut dibandingkan kain toyobo biasa.

Mengingat kualitasnya yang lebih bagus, harga kain toyobo fodu pun sudah pasti lebih mahal. Di

pasaran Indonesa, kain ini dijual dengan harga sekitar Rp55.000,00 per meter. Bahkan, ada juga

yang membanderolnya dengan harga mencapai Rp70.000,00 per meter.

Harga kain yang tinggi ini juga tentunya memengaruhi harga busana yang dibuat dari

kain toyobo fodu. Untuk jenis gamis, misalnya, harga yang ditawarkan penjual rata-rata di atas

Rp300.000,00 per potong. Penyebabnya, untuk membuat sebuah gamis dibutuhkan 2,5 sampai 3

meter kain.

Dari uraian di atas, bisa disimpulkan bahwa pakaian dari bahan toyobo sangat direkomendasikan

karena nyaman dipakai dan memberi kesan anggun. Akan tetapi, perlu ketelitian saat

membelinya agar tidak tertukar dengan pakaian dari bahan katun jenis lain atau

katun toyobo versi tiruan.

 Ciri-Ciri dan Karakteristik Fleece


 Kelebihan dan Kekurangan Fleece
 Jenis-Jenis Fleece
o 1. Cotton Fleece (Fleece Katun)
o 2. Polyester Fleece (Fleece Poliester)
o 3. Liycra–Spandex Fleece (Fleece Spandeks)
o 4. French-Terry Fleece
o 5. Micro Fleece (Fleece Mikro)
o 6. Sherpa Fleece
o 7. Coral Fleece

Ciri-Ciri dan Karakteristik Fleece

Kain fleece dibuat melalui proses pemelintiran rajutan benang yang dibuat dari plastik hingga

membentuk lembaran kain yang padat. Selanjutnya, dilakukan proses napping (penyikatan)


permukaan kain dengan mesin khusus untuk memotong pola loop (lingkaran-lingkaran kecil)

tanpa merusak kain.

Proses napping menghasilkan tekstur kain yang lebih tebal dan berbulu dan inilah yang disebut

kain fleece. Kemudian, serabut bulunya dirapikan menggunakan pisau spiral yang akan

mengubah bulu fleece menjadi lebih rata, halus, dan lembut.

Oleh karena itu, sebenarnya kain fleece mudah dikenali karena memiliki beberapa ciri khas
yang bisa dilihat atau diraba. Secara umum, ciri utama bahan ini adalah kainnya tebal,
teksturnya sangat halus dan lembut, permukaan luarnya berbulu, serta memberikan rasa hangat
saat disentuh.

Selain ciri-cirinya, karakteristik bahan fleece juga penting untuk diketahui. Hal ini berkaitan

dengan kenyamanan saat dipakai dan cara perawatannya, juga untuk membedakannya

dengan bahan babyterry. Beberapa karakteristik kain fleece adalah:

 Menyerap panas, keringat, dan air dengan baik;

 Memungkinkan terjadinya sirkulasi udara sehingga kulit bisa “bernapas” dengan baik;

 Bahannya elastis;

 Mudah terbakar; dan

 Bisa menghasilkan listrik statis lebih besar dibandingkan jenis bahan lain.

Kelebihan dan Kekurangan Fleece

Kelebihan dan kekurangan suatu jenis bahan menjadi bahan pertimbangan penting ketika Anda

hendak memutuskan untuk memproduksi maupun membeli sebuah produk tekstil. Apa saja

kelebihan dan kekurangan fleece? Berikut uraiannya.

Kelebihan:

 Teksturnya lembut, nyaman, dan tidak menyebabkan iritasi pada kulit.

 Harganya murah sehingga bisa dimiliki siapa saja.


 Cepat kering sehingga bahan ini cocok untuk digunakan di daerah pegunungan yang
sering hujan dan udaranya cenderung lembap.

 Meskipun dalam keadaan basah, produk berbahan fleece tetap memberikan rasa hangat


karena merupakan insulator yang baik bagi tubuh.
 Memiliki kemampuan breathability yang baik, artinya tetap memungkinkan terjadinya
sirkulasi udara sehingga tidak menyebabkan gerah saat dipakai.
 Bersifat elastis sehingga mudah dilipat, meskipun tebal, serta dapat menyesuaikan bentuk
dan ukuran tubuh.

 Khusus untuk jenis fleece katun, bahannya cukup awet, bahkan semakin lama dipakai,
semakin terasa lembut.

Kekurangan:

 Karena permukaannya berbulu, kain fleece mudah kotor terkena debu yang menempel


dan terperangkap.
 Jika Anda berambut panjang, berhati-hatilah saat mengenakan pakaian
berbahan fleece karena kain ini mudah menarik rambut akibat listrik statis yang
dimilikinya.
 Cukup sulit dirawat, tidak boleh dicuci menggunakan pewangi atau pemutih karena bisa
merusak daya serap airnya. Jika menggunakan mesin, pilih suhu paling rendah dan
putaran paling lembut. Kain fleece tidak boleh dijemur di bawah matahari langsung dan
kainnya dibalik.
 Sifat menghangatkan badan dari kain fleece belum cukup kuat untuk melawan suhu
ekstrem hingga di bawah nol derajat.
 Permukaan luarnya mudah mengelupas, meskipun tidak dicuci.

 Lama-kelamaan, warna akan memudar.

 Tak seperti bahan ceruti yang tipis, kain fleece cenderung tebal dan berat.

Jenis-Jenis Fleece

Berdasarkan komposisi material dan teknik pembuatannya, kain fleece bisa dibedakan menjadi

beberapa jenis, yaitu sebagai berikut.

1. Cotton Fleece (Fleece Katun)

Jenis kain fleece ini dibuat dari campuran antara fleece dengan serat katun (kapas). Fleece katun

ini termasuk yang banyak diproduksi dan mudah dijumpai di pasaran. Sifatnya yang sangat
lembut dan nyaman membuat bahan ini sering digunakan untuk memproduksi pakaian atau

selimut bayi.

2. Polyester Fleece (Fleece Poliester)

Biaya produksi yang murah membuat serat poliester banyak digunakan untuk membuat berbagai

jenis kain, termasuk bahan fleece. Karena itu pulalah, fleece poliester mendominasi produk-

produk berbahan fleece yang ada saat ini. Ciri khas bahan ini adalah permukaan kainnya tampak

mengilap.

3. Liycra–Spandex Fleece (Fleece Spandeks)

Jenis fleece spandeks masih menggunakan serat sintetis spandeks sebagai bahan campurannya

sehingga menghasilkan kain fleece yang lebih elastis dari jenis biasa. Pakaian wanita dan busana

pertunjukan adalah contoh produk yang banyak dibuat dari fleece spandeks.

4. French-Terry Fleece

Ciri khas kain ini adalah pola anyaman pada permukaannya terlihat jelas dan tidak memiliki

bulu-bulu halus. Kain ini lebih berat dari bahan kaos, tetapi lebih ringan dari sweater dan dibuat

dari campuran fleece dengan poliester, rayon, katun/campuran katun, atau serat organik dari

kapas dan kedelai.

5. Micro Fleece (Fleece Mikro)

Fleece mikro memiliki permukaan yang berbulu pada kedua sisinya dan tergolong

kain fleece yang tipis. Karena mampu menyerap air dengan baik, kain ini sering digunakan untuk

membuat popok dan pembalut ramah lingkungan, selain untuk membuat baju bayi, sarung

tangan, dan syal.

6. Sherpa Fleece
Dibuat dari 100% serat poliester, fleece sherpa memiliki ciri khas satu sisinya tampak seperti

bulu domba, sedangkan sisi lainnya berbulu halus. Biasanya, kain ini digunakan pada tepi jaket,

bagian kerah, dan ujung lengan untuk menambah rasa hangat.

7. Coral Fleece

Kain coral fleece banyak dipakai untuk membuat selimut, syal, dan topi musim dingin karena

bahannya sangat lembut.

Mengingat bahan baku yang digunakan, yaitu botol-botol plastik, bahan fleece sering disebut

sebagai kain yang ramah lingkungan karena mampu mendaur ulang plastik menjadi kain yang

sangat banyak kegunaannya. Dengan memilih kain fleece, Anda pun sudah berkontribusi

menyelamatkan lingkungan.

 Ciri-Ciri Babyterry
o Teksturnya Lembut dan Halus
o Terasa Hangat saat Dipakai
o Memiliki Pola Looped Texture
o Daya Serap Tinggi
o Ketebalan Bervariasi
o Lebih Lentur daripada Jersey
o Ringan dan Nyaman
 Kelebihan dan Kekurangan Babyterry
 Penggunaan Babyterry
 Harga Babyterry

Ciri-Ciri Babyterry

Jika menyebut nama babyterry, orang akan mengidentikkannya dengan kain yang lembut dan

hangat. Ya, bahan satu ini memang terkenal dengan teksturnya yang lembut dan halus. Pakaian

yang dibuat dari bahan ini akan melindungi tubuh dari rasa dingin saat dikenakan.

Kain ini dikenal dengan beberapa nama, seperti tray, baby tray, atau terry saja. Pada awalnya,

kain ini banyak digunakan untuk membuat pakaian bayi. Namun, karena teksturnya sangat

nyaman, kain babyterry juga banyak digunakan untuk membuat pakaian orang dewasa.


Lantas, bagaimana mengenali kain babyterry ini? Berikut ciri-cirinya.

Teksturnya Lembut dan Halus

Kain babyterry termasuk bahan katun karena ditenun dari serat kapas alami. Kerena itulah,

bahan ini memiliki permukaan yang terasa lembut, halus, dan tidak berbulu atau bulunya sangat

halus.

Namun, tingkat kelembutan kain tergantung pada komposisi seratnya. Kain babyterry yang

terbuat dari 100% serat kapas alami jauh lebih lembut dan halus dibandingkan dengan yang

hanya mengandung 80% serat kapas alami.

Terasa Hangat saat Dipakai

Pemakaian serat kapas juga membuat kain babyterry memiliki ciri khas mampu memberikan rasa

hangat sehingga bahan ini banyak digunakan untuk membuat baju-baju hangat.

Memiliki Pola Looped Texture

Kain babyterry memiliki pola looped texture, yaitu pola tenunan yang berbentuk bulatan,

lingkaran, atau cincin. Pola ini biasanya terdapat pada bagian dalam kain, tetapi bisa juga pada

kedua sisinya.

Daya Serap Tinggi

Meski memberikan rasa hangat, babyterry tidak membuat gerah karena mampu menyerap

keringat dengan sangat baik.

Ketebalan Bervariasi

Sebenarnya, kain babyterry cukup tebal, tetapi ada juga jenis yang setipis bahan kaos. Meskipun

tipis, kain ini tetap memberikan rasa hangat.

Lebih Lentur daripada Jersey


Walaupun permukaan luar kain ini tampak seperti bahan jersey double knitted karena sama-sama

memiliki rajutan ganda, bahan babyterry cenderung lebih lentur.

Ringan dan Nyaman

Berbeda dengan kebanyakan jenis kain tebal lainnya, kain babyterry justru sangat ringan

sehingga tetap nyaman dipakai.

Kelebihan dan Kekurangan Babyterry

Dengan ciri atau karakteristik seperti telah disebutkan sebelumnya, bahan

jenis babyterry memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan, sebagaimana jenis bahan lainnya.

Kelebihan Babyterry:

 Teksturnya lembut dan halus sehingga sangat nyaman saat menyentuh kulit.

 Mampu menyerap keringat dengan sangat mudah sehingga tidak membuat gerah saat
dikenakan.

 Mampu menstabilkan suhu tubuh sehingga cocok untuk dipakai baik di musim dingin
maupun panas.

 Harganya relatif terjangkau, terutama jika dibandingkan kain sejenis.

Kekurangan Babyterry:

 Karena sifat tenunannya yang tidak terlalu rapat, bahan ini relatif kurang awet, terlebih
lagi jika pakaian berbahan babyterry ini dicuci menggunakan mesin cuci.
 Dibandingkan dengan bahan fleece yang juga sering digunakan untuk membuat baju-baju
hangat, kain babyterry lebih tipis.
 Kain babyterry memiliki banyak rongga sehingga bahan ini cenderung mudah melar.

Penggunaan Babyterry

Konon, jenis kain ini dinamakan babyterry karena pada awalnya banyak digunakan untuk

membuat pakaian bayi karena tidak menimbulkan iritasi pada kulit bayi yang memang sangat
sensitif. Pada perkembangkan selanjutnya, banyak sekali produk yang dibuat dari

bahan babyterry.

Secara garis besar, ada dua kategori produk yang dibuat dari kain ini, yaitu:

 Produk pakaian jadi: jaket, jumper, kaos, sweater, hoodie, dan blazer.


 Produk bukan pakaian: selimut, handuk, keset, dan pelapis sandal.

Harga Babyterry

Berbicara soal harga tentunya sangat relatif. Mahal atau murahnya sebuah jenis kain tergantung
pada kualitasnya dan perbandingan harga dengan kain lainnya yang sejenis. Begitu pula dengan

harga kain babyterry ini.

Jika dibandingkan dengan kain fleece yang sama-sama memiliki sifat hampir sama, terutama

dalam hal memberi rasa hangat pada tubuh, kain babyterry memiliki harga yang lebih murah.

Hal ini tentu disebabkan kualitasnya yang memang berada di bawah kualitas kain fleece.

Akan tetapi, jika dibandingkan dengan bahan toyobo yang tergolong dalam bahan katun, harga

kain babyterry tak jauh berbeda. Di pasaran, kain jenis toyobo bisa didapatkan dengan harga

mulai Rp48.000,00 per meter, sedangkan babyterry sekitar Rp45.000,00 per meter.

Tak hanya dibandingkan dengan jenis bahan lain, di antara sesama kain babyterry pun harganya

bervariasi, tergantung serat yang digunakan untuk membuatnya. Saat ini, terdapat dua jenis

kain babyterry, yaitu yang dibuat dari 100% serat kapas alami dan dari serat sintetis (poliester).

Perbedaan pemakaian serat memengaruhi kualitas dan tentunya harga kain. Kain babyterry dari

serat alami memiliki tekstur lebih lembut, lebih halus, dan harganya lebih mahal. Namun, jika

dibandingkan bahan lain yang sama-sama terbuat dari serat alami, kain babyterry tergolong lebih

murah.
Sebagai gambaran, harga kain babyterry katun (kapas alami) di pasaran saat ini berada pada

kisaran Rp140.000,00 per kilogram. Sementara itu, harga kain babyterry poliester bisa Anda

dapatkan hanya dengan harga setengahnya, yaitu sekitar Rp70.000 per kilogram. Cukup jauh

bedanya, bukan?

Mengenal ciri-ciri sebuah jenis kain sangat penting saat akan membeli sebuah produk, termasuk

pakaian dari bahan babyterry ini. Dengan begitu, Anda bisa terhindar dari kesalahan memilih

jika secara sengaja atau tidak penjual memberikan informasi yang salah.

 Berbobot Ringan
 Teksturnya Rapat
 Relatif Halus dan Lembut
 Elastis
 Banyak Varian Warna
 Penggunaan Kain Lotto
 Tips Membedakan Lotto dengan Jenis Kain Sporty Lainnya

Berbobot Ringan

Lotto memiliki bobot relatif ringan. Pasalnya, material ini merupakan campuran dari serat katun

dan serat sintetik, yang ketebalannya disesuaikan dengan maksud penggunaan. Dan sebagian

besar produk dari bahan ini adalah pakaian olahraga atau busana kasual.

Meski tenunan kain lotto bisa menghasilkan ketebalan yang tidak sama, tetapi bobotnya masih

ringan. Ini tidak terlepas dari tujuan dibuatnya kain lotto, yaitu untuk baju olahraga, di mana

pemain olahraga harus memakai busana yang ringan agar leluasa bergerak.

Teksturnya Rapat

Serat kain lotto terlihat jelas dari permukaannya. Hasil tenunannya rapat, nyaris tidak ada celah

cahaya yang dapat melaluinya. Hal ini serupa dengan ciri pada bahan balotelly.
Teksturnya tampak berongga jika dilihat dari luar, tetapi bagian dalamnya begitu rapat, menutup

bentuk tubuh dengan sempurna.

Sebagian kalangan menilai bahwa kain ini tidak dapat menyerap kelembapan dengan baik.

Namun ketika pemakainya berkeringat, basahnya akan segera kering. Tekstur

tenunan lotto memberikan sirkulasi udara yang baik sehingga baju segera kering tanpa cepat

berbau.

Relatif Halus dan Lembut

Ketika disentuh dengan tangan, kain lotto terasa halus dan lembut. Persentase serat katun

menentukan halus dan lembutnya permukaan kain ini. Bahan lotto soft yang paling lembut

berarti menggunakan campuran serat katun jauh lebih banyak daripada serat sintetik.

Kain lotto yang halus dan lembut menjadikannya selalu nyaman ketika dikenakan. Pemakainya

bakal tetap merasa nyaman walaupun tubuhnya berkeringat deras karena aktivitas fisik yang

cukup intens saat berolahraga.

Elastis

Kain lotto juga dikenal cukup elastis karena terdapat kandungan serat sintetik di dalamnya.
Kandungan tersebut bisa berasal dari spandeks atau poliester, tergantung tingkat kelenturan kain

yang diinginkan.

Oleh karenanya, busana dari lotto memiliki variasi ukuran yang sedikit. Banyak pula produk dari

kain lotto yang mengaplikasikan model potongan busana unisex yang tidak memandang gender,

sehingga bisa dipakai pria dan wanita.

Banyak Varian Warna


Produk-produk kain lotto hadir dalam begitu banyak pilihan warna. Untuk satu jenis warna saja,

minimal terdapat tiga varian coraknya. Sebagai contoh kain lotto warna hijau, yang terdiri dari

beberapa pilihan, seperti hijau lumut, hijau tosca, dan hijau fuji.

Sebagian besar produsen kain lotto hanya membuatnya dengan warna yang bervariasi. Material

ini umumnya tidak bermotif, kecuali untuk kebutuhan tertentu. Ini menjadikan kain lotto terlihat

simpel dikenakan, bahkan meski memilih warna-warna yang mencolok.

Sama seperti kain lotto, bahan wolfis juga memiliki banyak varian warna. Bukan hanya warna

mencolok, tetapi juga warna-warna kalem dan berbagai jenis motif. Material ini populer dengan

kemampuannya dalam menampilkan warna dan motif yang begitu kuat.

Lima karakteristik khas yang dimiliki kain lotto di atas sekaligus menjadi kelebihannya. Karena

sifat-sifat unggul tersebut, kain ini banyak dipakai dalam produksi garmen. Bukan hanya pakaian

untuk atlet, tetapi juga busana santai untuk semua kalangan.

Sampai saat ini, Lotto masih terus mewarnai kancah fashion olahraga. Jika produk pertama

mereka setelah berdiri pada tahun 1973 adalah sepatu tenis, kini Lotto mulai merambah ke

busana-busana kasual yang masih bertemakan olahraga.

Penggunaan Kain Lotto

Kain lotto juga populer di Indonesia sebagai bahan baku pakaian olahraga. Material ini paling

mudah ditemukan pada produk jaket bomber berbahan lotto, yang merupakan replika dari

keluaran resmi klub-klub sepakbola ternama di dunia.

Bisa dikatakan produk replika tersebut melanggar hak cipta, karena tanpa mengantongi izin
resmi dari klub terkait. Bahkan sebenarnya, penamaan kain lotto sendiri tidak berdasarkan
rekomendasi atau lisensi resmi dari pemilik aslinya.
Di Indonesia, masyarakat juga mengenal beberapa jenis material serupa dengan lotto yang juga

sama-sama menggunakan nama merek dagang yang telah terdaftar untuk apparel olahraga. Di

antaranya, bahan adidas, bahan diadora, dan bahan scott puma.

Semua jenis bahan tersebut lebih sering dimanfaatkan untuk membuat pakaian olahraga.

Pasalnya, memang karakteristiknya dibuat semirip mungkin dengan material dari merek aslinya.

Biasanya menjadi bahan baku kaos tim sepak bola, celana training, jaket, dan lain-lain.

Berbeda dengan lotto, bahan denim tidak menggunakan nama merek yang telah dipatenkan.

Material ini sering ditemukan pada berbagai busana, seperti jeans, celana, dan sebagainya.

Kelebihannya terletak pada kekuatan, ketebalan, dan umurnya yang tahan lama.

Tips Membedakan Lotto dengan Jenis Kain Sporty Lainnya

Kadang kala, orang sulit menemukan perbedaan bahan lotto dan parasut, serta jenis

kain sporty lain, seperti adidas, diadora, dan puma. Untuk itu, berikut akan dijelaskan mengenai

ciri-ciri dari empat jenis kain olahraga tersebut.

 Kain parasut. Kain ini terbuat dari 100% serat sintetik poliester. Umumnya tipis, sehinga
pakaian dari bahan parasut hampir pasti menggunakan lapisan furing pada bagian
dalamnya. Keunggulan dari material ini adalah sifatnya yang antiair.

 Kain adidas. Permukaannya mirip dengan kain lotto, sama-sama elastis dan tidak dapat
menyerap kelembapan dengan baik. Hanya saja bahan adidas lebih tebal, paling tebal di
antara kain sporty lainnya. Kain ini terbuat dari campuran akrilik dan serat poliester.
 Kain diadora. Bahan ini memiliki inisial DDR, terbuat dari poliester tricot. Tampilannya
sedikit mengilap karena permukaannya yang halus dapat memantulkan cahaya.
Kain diadora dikenal hangat tetapi juga cukup mampu menyerap keringat.
 Kain scott puma. Mengandung 100% serat sintetik, karakter kain scott puma mirip
dengan kain parasut. Permukaannya sama-sama licin dan punya sifat kedap air. Namun
material ini lebih tebal daripada parasut, dianggap sebagai bahan
jaket bomber berkualitas tertinggi.

Nah, sekarang Anda telah mengetahui tentang bahan lotto dan jenis-jenis material kain untuk

pakaian olahraga lainnya. Kain lotto dapat Anda temukan dengan mudah di toko-toko kain.

Harganya pun bervariasi, di kisaran Rp40 ribu sampai Rp 85ribu-an per kilogramnya.
 Perbedaan Denim dan Jeans
o Tempat Asal
o Bahan Baku
o Proses Pembuatan
 Hubungan Rumit antara Denim dan Jeans
 Kesimpulan
 Lebih Jauh soal Bahan denim

Perbedaan Denim dan Jeans

Banyak yang salah sangka antara jeans dan denim adalah sama. Dengan mengetahui perbedaan

keduanya hopefully akan menambah kepekaan dengan busana yang Anda pakai.

Tempat Asal

Denim bermula dari Kota Nimes di Prancis, sementara jean merupakan buah karya penduduk

Kota Genoa di Italia. Dalam Bahasa Prancis, kata Genoa diucapkan dengan lafal jean. Kedua

jenis kain ini sama-sama populer di Eropa pada rentang waktu yang sama.

Sementara itu, jeans yang dikenal sekarang berasal dari Amerika. Diperkenalkan oleh Levi

Strauss, pendiri pabrik pengolahan denim dengan merek kenamaan, Levi’s. Produk pertamanya

adalah celana overall atau celana monyet untuk para pekerja tambang.

Ini berbeda dengan bahan maxmara bikinan rumah mode Max Mara Fashion Group. Material ini

sejak awal memang dibuat untuk meningkatkan penampilan mewah para wanita, mungkin Anda

juga salah satu pengagumnya.

Bahan Baku

Denim versi asli terbuat dari campuran serat wol dan sutra. Sedangkan kain jean buatan orang

Genoa menggunakan bahan wol bercampur katun. Sementara itu, celana jeans seperti milik

Levi’s diproduksi melalui pencampuran serat katun dan beberapa jenis serat sintetik.
Ketika denim pertama kali muncul di Inggris, material ini sudah memakai 100% serat katun. Ini

membuat teka-teki mengenai denim dan jeans semakin sulit terpecahkan. Apalagi para ahli

sejarah pun mengalami kebingungan yang sama.

Tapi ada satu pendapat yang menyimpulkan bahwa produsen serge de Nimes beralih sepenuhnya

menggunakan serat katun. Pasalnya, pada abad ke-18, bahan wol mengalami kelangkaan dan

mahal harganya.

Proses Pembuatan

Meski menggunakan bahan baku yang berbeda, bisa jadi denim dan jean di masa lalu dibuat

melalui proses yang sama. Ini karena keduanya memiliki ciri permukaan yang benar-benar mirip

lewat tekstur seratnya yang diagonal.

Menariknya, perbedaan antara denim dan jeans mulai tampak di Amerika. Pabrik-pabrik tekstil

di Amerika Serikat mengaplikasikan penggunaan dua jenis benang yang berbeda dalam

produksinya.

Salah satunya mengikuti cara penggembala Nimes, yakni menggunakan satu benang putih dan

satu benang berwarna, sementara lainnya memakai dua jenis benang yang sama-sama berwarna.

Metode Nimes menghasilkan denim, sedang cara satunya menghasilkan jeans.

Hubungan Rumit antara Denim dan Jeans

Sampai sejauh ini, belum ada yang bisa merumuskan tentang perbedaan mendetail antara denim

dan jeans. Hubungan keduanya begitu rumit sampai-sampai membingungkan banyak orang.

Namun baru-baru ini, ada pendapat umum yang menyatakan tentang perbedaan paling mendasar

dari denim dan jeans. Denim disebutkan sebagai nama dari salah satu jenis kain.

Sementara jeans adalah nama dari salah satu jenis produk garmen berupa celana.
Denim dulunya terbuat dari 100% bahan katun, sebelum harganya menjadi mahal dan dicampuri

dengan serat sintetik. Sedangkan untuk membuat celana jeans, denim terlebih dahulu diproses

dengan metode khusus agar lebih awet dan nyaman dipakai.

Kesimpulan

Dari pendapat di atas, berarti sudah jelas bahwa kedua jenis material tersebut benar-benar

berbeda. Semua jeans pasti berasal dari denim, tetapi tidak semua denim hanya dipakai untuk

membuat produk-produk jeans.

Jika diibaratkan seperti manusia, denim bisa berarti seorang ibu yang melahirkan beberapa orang

anak, salah satunya bernama jeans. Denim masih berupa bahan mentah yang membutuhkan

pengolahan khusus sebelum bisa digunakan dalam produksi garmen.

Di sisi lain, jeans sudah merupakan barang jadi dan fungsional. Celana jeans menjadi favorit

banyak orang dari berbagai kalangan. Pria dan wanita, baik tua maupun muda, semua cocok

menggunakan jenis busana yang satu ini.

Lebih Jauh soal Bahan denim

Material ini dikenal memiliki kekuatan dan daya tahan yang tinggi. Kelebihan bahan denim
diperoleh lewat penggunaan pilinan benang yang tebal. Pada masa modern, benang tersebut bisa

berasal dari campuran serat katun dan serat sintetik, seperti poliester dan bahan lotto.

Serat sintetik dipakai untuk menciptakan karakter kain yang berbeda. Poliester membuat kain

menjadi lebih kaku, sementara penggunaan lotto ditujukan untuk meningkatkan elastisitasnya.

Lotto biasa ditemukan pada pakaian-pakaian olahraga.


Awalnya serat katun atau sintetik dipintal menjadi benang. Benang ini kemudian dicelupkan ke

cairan pewarna tekstil, baru selanjutnya ditenun menggunakan dua jenis alat tenun yang

menghasilkan kain berbeda, yaitu mesin tenun proyektil dan kumparan.

Untuk menghasilkan berbagai jenis produk jeans, material ini diolah melalui banyak cara. Mulai

dari penyemprotan cairan kimia, paparan sinar laser dan ozon, dipudarkan warnanya dengan

cairan pemutih, sampai diampelas untuk mendapatkan tampilan belel yang diinginkan.

Material ini dianggap sebagai jenis kain yang paling populer di dunia. Sejarahnya juga panjang

dan cukup unik. Kain tersebut menjadi favorit semua kalangan karena cocok dipakai dalam

berbagai aktivitas.

Sebagai bahan pakaian, kekuatannya nyaris tak tertandingi. Denim tidak mudah sobek. Produk

denim berkualitas tinggi dan jika dirawat dengan baik, dapat bertahan seumur hidup pemakainya.

Harga bahan denim berkisar mulai dari Rp30 ribu-an tergantung ketebalannya. Nominal ini sama

dengan harga bahan wolfis per meternya.

 Kombinasi Busana dengan Kemeja Oxford


o Bawahan
o Outer
o Aksesori
 Tentang Kain Oxford
o Asal Nama
o Bahan Pembuat
o Karakteristik
o Cara Merawat
o Oxford Kini
 Tampil Smart, Sepenting Itukah?

Kombinasi Busana dengan Kemeja Oxford

Mengkombinasikan bahan oxford adalah pilihan cerdas karana karakteristik bahannya yang enak

dipakai, berikut tips yang bisa Anda gunakan:


Bawahan

Hindari memakai celana jins belel, apalagi saat ke kantor. Bukan hanya para lelaki akan merasa

aneh, Anda mungkin juga bakal mendapat teguran dari bos. Masih ada banyak

pilihan item bawahan yang lainnya.

Anda bisa memilih celana bahan atau celana maxi sebagai penggantinya. Kemeja lengan panjang

bahan oxford warna putih akan cocok dengan warna bawahan apa saja. Untuk tampilan paling

sederhana, kombinasikan kemeja putih berikut bawahan hitam.

Pertimbangkan rok atau celana kulot untuk menjaga penampilan feminin. Ini akan membuat

pergerakan Anda lebih leluasa saat beraktivitas. Jika masih ingin memakai jins, pilihlah yang

paling rapi. Pastikan tidak ada lubang menganga di permukaannya.

Outer

Mau blazer, kardigan, jaket denim, rompi, atau sweater? Silakan pilih sesuka Anda. Selain

menghangatkan, outer juga bisa berfungsi untuk mempermanis penampilan. Dengan aplikasi

pemakaian yang benar, outer menjadikan Anda tampak lebih rapi.

Perhatikan benar-benar soal pemilihan motif dan warna. Sebaiknya, tetap dibuat sederhana

dengan menghindari warna-warna mencolok atau motif yang terlalu intens. Sweater rajut atau

kardigan polos dengan ukuran fit cocok untuk suasana semiformal.

Pilihan lainnya blazer dan rompi, yang akan membuat Anda tampak lebih rapi. Anda bisa

memilih blazer panjang dari bahan wolfis untuk menampilkan sosok cerdas yang anggun.

Namun, pastikan ukuran dan panjangnya benar-benar pas dengan postur tubuh Anda.

Aksesori
Penampilan makin lengkap dengan pilihan aksesori yang tepat. Anda bisa memakai kacamata,

sepatu trendi, kalung, bahkan bandana. Anda hanya perlu memastikan tidak ada yang berlebihan

dari penggunaan aksesori-aksesori ini.

Anda harus menimbang dan melakukan seleksi ketat. Ukurannya harus tepat. Bentuk, motif,

warna, dan pernak-perniknya pun wajib dipilih secara akurat. Bahkan, sebuah bros kecil di kerah

kemeja pun mampu membuat Anda tampak semakin smart.

Update wawasan Anda tentang kacamata. Pilihlah desain yang paling sesuai dengan bentuk

muka Anda. Bagaimanapun modelnya, tas dari kulit cocok di segala suasana. Perlu dicatat,

sebaiknya kesampingkan syal saat sedang mengenakan kemeja dari kain oxford.

Tentang Kain Oxford

Mengenal lebih dalam tentang suatu bahan yang akan kita kenakan bisa menambah kepercaayan

diri, adapun detail tentang kain oxford sebagai berikut:

Asal Nama

Jika istilah bahan maxmara diambil dari nama sebuah rumah mode Italia, Anda mungkin akan

langsung tertuju pada salah satu universitas di Inggris ketika mendengar nama oxford. Ternyata,

pencipta kain ini memang terinspirasi dari nama kota, di mana perguruan tinggi tua itu berdiri.

Produk mereka yang lain pun diberi nama dengan tema serupa. Sebut saja kain cambridge, yale,

dan harvard, yang juga merupakan nama universitas. Tak heran jika kemudian

kemeja oxford populer di kalangan mahasiswa Inggris dan Amerika Serikat.

Bahan Pembuat
Pada mulanya, tepatnya abad ke-19, pengusaha kain Skotlandia menggunakan serat katun untuk

membuat kain oxford. Pola tenunannya menyerupai anyaman keranjang, yakni dengan membuat

benang vertikal dan horizontal saling berkelindan.

Anyaman tersebut memakai dua jenis benang. Benang yang tebal berperan sebagai rangka

dengan benang tipis menjadi pembungkusnya. Pewarnaan dilakukan saat kain masih berupa serat

sehingga membuat teksturnya tampak berbintik-bintik.

Karakteristik

Material kain oxford punya permukaan kasar, tetapi tidak membuat gerah saat dipakai, berbeda

dengan bahan rayon yang terkenal kelembutannya menyerupai sutra. Kain oxford tebal cocok

untuk pakaian hangat musim dingin.

Namun pada dasarnya, kain ini memiliki sirkulasi udara yang baik, sehingga tetap sejuk di

musim panas.

Kelebihan itu diperoleh dari teknik anyaman yang telah disebutkan sebelumnya. Penggunaan dua

jenis benang juga membuat bobotnya cukup terasa. Material ini dikenal tahan lama, tak cepat

kusut dan mudah kembali ke bentuk semula.

Cara Merawat

Perawatannya pun tak membutuhkan perlakuan khusus. Teksturnya yang kasar akan bertambah

lembut jika semakin sering dipakai. Anda bisa mencucinya dengan mesin atau mengucek, jemur

beberapa saat, lalu langsung memakainya setelah kering tanpa perlu disetrika dulu.

Oxford Kini
Dalam perkembangannya oxford tak lagi memanfaatkan serat katun. Kini, sebagian besar

produsen menggunakan campuran serat sintetis poliuretan dan polivinil klorida, zat yang juga

dipakai dalam pembuatan bahan taiga. Zat-zat tersebut berfungsi meningkatkan kekuatan kain.

Karena lebih murah dan lebih kuat, oxford akhirnya mendapat tempat tersendiri di

kancah fashion. Menjadi bahan baku dalam pembuatan kemeja, seragam, kaos, celana, dan

beberapa jenis busana formal lainnya. Gamis bahan oxford pun cukup mudah ditemui di pasaran.

Tampil Smart, Sepenting Itukah?

Anda memang tak bisa menilai isi buku hanya dari sampulnya. Ini juga berlaku pada manusia.

Bahkan, Anda sebaiknya tidak melakukan penilaian sama sekali terhadap orang lain karena

setiap manusia memiliki sudut pandang yang berbeda.

Memang, penampilan dapat memunculkan kesan apa pun kepada siapa saja. Baju yang Anda

pakai berpotensi mengundang ketertarikan orang lain atau menjauhkannya. Jadi, sepenting

apakah penampilan smart itu?

Mungkin akan sangat penting, terutama jika Anda menganggap bahwa penampilan adalah yang

paling utama. Sah-sah saja, pasalnya itu juga merupakan salah satu metode aktualisasi diri.

Namun ketika dilihat lebih jauh lagi, sebenarnya smart bukan hanya tentang penampilan.

Ada sejumlah kualitas mendasar yang perlu dimiliki seorang perempuan cerdas, yaitu perilaku
santun, wawasan pengetahuan dan kecerdasan emosional. Ini akan membuat Anda memperoleh
penilaian lebih bukan hanya di mata pria, tetapi siapa saja.

Tanpa ketiga hal tersebut, sepertinya karakter smart yang Anda tampilkan lewat pilihan busana

akan sia-sia belaka. Sebagus atau semahal apapun kemeja bahan oxford yang dikenakan, orang

akan lebih tertarik pada kualitas kepribadian, bukan penampilan.

 Persamaan Rayon & Sutra


o Terbuat dari Bahan Alami
o Permukaannya Licin & Berkilau
o Berdaya Serap Tinggi
o Kurang Elastis
o Membutuhkan Perlakuan Khusus
 Sejak Awal Rayon Dibuat untuk Menggantikan Sutra
 Kekurangan Kain Rayon

Persamaan Rayon & Sutra

Ada beberapa hal menarik antara kain rayon dan sutra, mungkin banyak yang belum mengetahui,

berikut ulasannya:

Terbuat dari Bahan Alami

Kain sutra terbuat dari serat alami yang berasal dari larva ulat sutra. Jenis ulat sutra yang

digunakan adalah ulat sutra murbei. Larva atau kepompong ulat sutra menghasilkan protein

berbentuk helaian-helaian yang dapat dipintal menjadi benang.

Meski pengolahannya menggunakan metode kimiawi, rayon juga masih bisa dikatakan terbuat

dari bahan alami. Ini karena bahan dasarnya adalah selulosa hasil ekstraksi bubur kayu.

Permukaannya Licin & Berkilau

Rayon dan sutra sama-sama memiliki permukaan yang licin, tidak seperti bahan oxford yang

kasar namun tidak membuat gerah. Kain-kain ini bersifat jatuh dan lembut saat disentuh. Tebal

dan tipisnya kain sutra dan rayon tidak memengaruhi kelembutannya.

Secara kasat mata, tampilan keduanya juga hampir mirip, yaitu dengan sedikit kilauan yang

hanya muncul jika permukaan kain-kain tersebut terkena cahaya.

Berdaya Serap Tinggi

Serat rayon berdaya serap tinggi, sehingga memudahkan proses pewarnaan dan pencetakan

motif. Selain itu, serat kain rayon pun menghasilkan sirkulasi udara yang baik. Kain rayon begitu

sejuk di kulit sehingga nyaman dikenakan di segala suasana.


Di Indonesia yang relatif panas sepanjang tahun, kain rayon banyak dipilih untuk menjadi bahan

pakaian wanita.

Kurang Elastis

Kain rayon dan sutra dikenal tidak memiliki elastisitas yang bagus. Tidak seperti spandeks,

bahkan katun, bahan-bahan ini tidak mampu kembali ke bentuk semula apabila usai diregangkan.

Ini menjadi salah satu kelemahan dari keduanya.

Namun belakangan ini, pabrik-pabrik tekstil telah menemukan cara untuk meningkatkan

elastisitas kain rayon dan sutra. Salah satunya dengan mencampurkan serat-serat sintetik yang

bersifat elastis ke dalam tenunannya, salah satunya pada bahan rayon spandeks.

Membutuhkan Perlakuan Khusus

Dalam kondisi tertentu, jalinan serat pada keduanya rentan mengalami kerusakan. Bahan-bahan

tersebut harus dirawat secara cermat agar memiliki masa pakai yang lebih panjang.

Pencucian sebaiknya dilakukan secara manual tanpa menggunakan detergen keras. Penggunaan

mesin cuci tidak disarankan, begitu pula menyetrika dengan suhu terlalu panas. Kain ini dapat

menyusut setelah dicuci dan rentan berkerut saat terkena panas berlebihan.

Sejak Awal Rayon Dibuat untuk Menggantikan Sutra

Ketika kimiawan Louis Pasteur dan Hilaire Bernigaud menyempurnakan serat temuan Sir Joseph

Swan pada abad ke-19, rayon memang dibuat untuk menggantikan sutra. Pasalnya, kala itu

produksi sutra Prancis turun drastis akibat wabah yang menggugurkan budidaya ulat sutra.

Rayon adalah serat sintetik, atau lebih tepatnya semisintetik, pertama yang berhasil

dikembangkan manusia. Peneliti membuat serat tersebut melalui metode regenerasi selulosa

menggunakan cairan kimia.


Jika kain rayon disebut sebagai sutra artifisial, bahan taiga juga dapat dikatakan sebagai kulit

artifisial. Taiga terbuat dari polimer sintetik, yaitu polivinil klorida dan poliuretan, melalui

metode pengolahan khusus agar menjadi semirip mungkin dengan kulit sapi asli.

Kain rayon versi Hilaire Bernigaud dan Louis Pasteur dahulu berbeda dengan sekarang. Kini,

setidaknya ada dua jenis metode pengolahan yang biasa digunakan, yaitu

rayon cupramonium atau rayon bemberg dan bahan rayon viscose.

Rayon cupramonium menggunakan campuran garam tembaga dan amonia untuk meregenerasi

selulosa kayu. Di sisi lain, rayon viscose melarutkan selulosa xanthate dalam natrium hidroksida

encer. Pada masa sekarang, mayoritas produksi kain rayon mengadopsi cara yang kedua ini.

Viscose merupakan salah satu jenis kain rayon yang paling mirip dengan sutra. Serat buatan ini

dianggap mampu menggantikan posisi kain sutra di dunia tekstil. Selain tak perlu ulat sutra,

proses produksi rayon cukup mudah dan membutuhkan sedikit biaya.

Saat ini, India menjadi pemasok rayon terbesar di dunia, yakni sebanyak 24% dari seluruh

peredarannya. Sementara negara-negara lain, seperti Jerman, Brazil, Cina, Amerika Serikat,

Austria, Kanada, dan Laos menguasai sisanya.

Kekurangan Kain Rayon

Tak ada gading yang tak retak. Nyatanya, rayon yang berkualitas juga meniru mentah-mentah

karakter sutra, baik dari sisi positif maupun negatifnya. Sebagus apapun jenis kainnya, setinggi

apapun kualitasnya, masih ada beberapa kekurangan yang terdapat pada setiap lembarnya.

 Tipis dan Transparan

Kain rayon umumnya tipis dan cukup transparan, seratnya pun dinilai kurang memiliki

ketahanan. Kain rayon akan cepat rusak jika terlalu sering terkena panas atau hujan. Bahkan

meski hanya sekadar paparan sinar matahari atau keringat yang mengandung kelembapan.
 Rentan

Busana dari rayon sebaiknya tidak dipakai dalam kondisi-kondisi ekstrem dan berlebihan. Ketika

basah, kekuatan rayon menurun hingga menjadi 30–70%. Jika semakin sering dipakai, bahan ini

mungkin akan menjadi kaku dan kasar.

 Mudah Kusut

Ketika dipakai, kain ini mudah kusut sehingga mengurangi kerapiannya. Sayangnya, rayon yang

berkerut dan kusut juga tidak cepat kembali ke bentuk semula. Jadi, jangan heran apabila

potongan baju rayon Anda berubah setelah dicuci secara tidak hati-hati.

Namun, jika Anda menginginkan bahan pakaian yang murah dan tampak mewah, rayon

merupakan pilihan yang tepat.

Harga bahan rayon berkisar mulai dari Rp15.000,00 per meter, baik berwarna maupun bermotif.

Angka tersebut tidak jauh berbeda dengan harga bahan wolfis standar. Dengan demikian, Anda

bisa memperoleh kain yang selembut sutra dengan harga yang sangat terjangkau.

 Apa Itu Taiga?


 Membuat Tas dari Taiga
o Persiapan
o Menjahit Bahan
o Membuat Tali Tas
 Tips Perawatan Tas dari Kulit Taiga

Apa Itu Taiga?

Sebenarnya Taiga adalah nama sebuah hutan yang berada di wilayah Siberia Timur, Rusia.

Daerah tersebut dikenal ekstrem dengan suhu dingin yang membekukan. Temperatur selama

musim dingin bisa mencapai minus 62 derajat Celsius.

Sementara, kulit taiga merupakan jenis kulit semisintetik dari kulit sapi pilihan. LV meluncurkan

lini produk Taiga Leather pada 1993 dan popularitasnya masih bertahan sampai sekarang.

Bahkan varian kulit ini pun diadopsi oleh banyak produsen aksesori lainnya di dunia.
Kulit taiga yang beredar di Indonesia memiliki karakteristik hampir serupa dengan kepunyaan
LV, tetapi dengan kualitas berada di bawahnya. Ibaratnya seperti pada bahan wolfis premium
dan standar, di mana kulit taiga dari Louis Vuitton adalah premiumnya.

Jika bahan balotelly dibuat menggunakan campuran antara serat alami dan buatan, taiga terbuat

dari campuran polivinil klorida (PVC) atau poliuretan (PU) dan diolah sedemikian rupa agar

mirip dengan kulit asli.

Cirinya lembut dan cukup lentur, mudah diwarnai, awet, serta memiliki daya tahan terhadap

panas tinggi sehingga tak mudah leleh.

Kulit sintetik dari polimer ini mempunyai karakter berbeda di kedua sisinya. Permukaan luarnya

bertekstur kasar, bergaris-garis atau tampak seperti serat-serat halus yang menonjol, dan

mengilap.

Sementara di sisi dalamnya padat, seperti serat-serat untuk membuat bahan twiscone, dan

cenderung lebih halus.

Sifatnya yang kokoh dan tidak mudah menyerap air membuat kulit sintetik taiga banyak dipakai

dalam pembuatan tas. Saat ini, bukan hanya LV yang memiliki lini produk taiga, tetapi juga

produsen-produsen tas dan spesialis kulit lainnya di dunia, termasuk di Indonesia.

Jika dibandingkan dengan taiga asli milik Louis Vuitton, harga bahan taiga yang banyak beredar

di pasaran lokal berada jauh di bawahnya. Sebut saja salah satu varian tas LV, Taiga Leather

Moskova Briefcase RI0052, yang dibanderol sekitar $995 atau hampir Rp14 juta-an.

Sedangkan di sini, kulit taiga berkualitas A berkisar mulai Rp35 ribu-an saja per yar (91 cm).

Sementara, untuk produk tas lokal dari taiga asli paling mahal hanya dibanderol di angka sekitar

Rp4 juta-an. Benar-benar selisih harga yang cukup fantastis, bukan?

Membuat Tas dari Taiga


Untuk membuat tas dari bahan taiga ada beberapa tahap yang mesti Anda lakukan, berikut

diantaranya:

Persiapan

Pertama-tama siapkan peralatan dan bahannya. Anda akan membutuhkan bahan taiga dan flanel

sesuai ukuran tas yang diinginkan, misalnya 100×50 cm untuk masing-masing bahan tersebut.

Anda perlu mempersiapkan juga bahan untuk tali tas. Bisa dengan memakai dua potong

kulit taiga berukuran 4×25 cm, atau jenis tali lain yang biasa dijual sebagai sparepart tas. Lalu,

mata ayam berdiameter maksimal 1 cm dan tang keling untuk memasangnya.

Terakhir, siapkan peralatan menjahit, seperti mesin jahit, jarum pentul dan jarum khusus untuk

kulit, serta benang. Jangan lupakan penggaris dan kapur jahit untuk menandai pola, serta gunting

untuk memotong bahan yang digunakan.

Menjahit Bahan

Lipat kulit taiga dan kain flanel tadi menjadi ukuran 50×50 cm, lalu lekatkan keduanya dengan

jarum pentul, masih dalam bentuk lipatan. Kain flanel berfungsi sebagai pelapis bagian dalam tas

agar lebih lembut saat disentuh.

Anda akan mendapatkan kantung kulit berlapis flanel yang tampak di bagian dalamnya.

Kemudian jahitlah sisi kanan dan kirinya, meninggalkan satu lubang di bagian atas agar kantung

tersebut mulai dapat berfungsi. Pastikan jahitan menutup kuat kedua sisinya.

Membuat Tali Tas

Potongan kulit taiga dilipat mengikuti lebarnya. Jadi, Anda akan mendapatkan bentuk lipatan

dengan ukuran 2×25 cm. Jahit memanjang pada sisi di mana ujung kain saling bertemu, untuk

membuat tali tas yang cukup tebal dan kuat.


Pasang mata ayam di lokasi yang dinginkan untuk menempatkan tali. Biasanya, berada di sekitar

lubang kantung tas, beberapa sentimeter di bawah pucuk tas. Pastikan posisinya benar-benar

presisi, gunakan kapur dan penggaris untuk menentukan letaknya secara tepat.

Kemudian, selundupkan ujung-ujung tali tas ke dalam lubang mata ayam yang telah Anda

pasang tadi. Masukkan dari sisi luar, lalu kunci dengan membuat simpul mati pada setiap

ujungnya agar tali tidak mudah copot. Tas taiga simpel siap Anda pakai bepergian.

Langkah-langkah di atas masih bisa Anda aplikasikan meski tanpa menggunakan kulit taiga.

Ada banyak material kain yang bisa Anda pakai untuk membuat kerajinan tas sendiri di rumah.

Bisa kanvas, katun, atau bahkan bahan linen, tergantung kebutuhan dan kreativitas Anda.

Tips Perawatan Tas dari Kulit Taiga

Apa artinya punya barang bagus jika tak bisa merawatnya dengan baik? Meski taiga terkenal

dengan keawetannya, material ini juga mudah rusak jika dipakai serampangan dan dirawat apa

adanya.

Perawatan kulit sintetik tergolong gampang. Jika tas Anda kotor, bersihkan hanya dengan

menggunakan kain lembut, tanpa perlu detergen atau zat keras penghilang noda lainnya. Sebagai

penggantinya, gunakan air hangat bercampur sabun bayi untuk noda membandel.

Anda dapat menjaga tas dengan bahan taiga kw agar berumur lebih lama. Sehabis dipakai

seharian, istirahatkan selama 1–2 hari sebelum menggunakannya lagi.

Lindungi permukaannya dengan lapisan silikon wax dan simpanlah di tempat tersendiri, terpisah

dari tas dengan bahan taiga asli. Dengan demikian, Anda dapat menggunakan tas-tas tersebut

dalam jangka waktu yang lama.

 Berusia Ribuan Tahun


 Kain Pembungkus Mumi
 Bahan Baku Uang Dolar
 Terbuat dari 100% Bahan Alami
 Punya Kekuatan Istimewa
 Harganya Mahal
 Banyak Fungsinya

Berusia Ribuan Tahun

Serat kain linen merupakan salah satu yang tertua di dunia. Penduduk Asia Tengah mulai

memintal benang dan tali dari serat jenis linen sejak sekitar 30.000 SM. Baru 25.000 tahun

kemudian, ditemukan cara menenun serat linen untuk berbagai macam kebutuhan.

Tanaman rami tumbuh subur di kawasan Timur Tengah pada masa itu. Masyarakatnya

menemukan cara pengolahan batang linen menjadi serat-serat panjang yang kemudian

dimanfaatkan untuk membuat benang dan tali, sampai pada akhirnya kain.

Situs History Of Clothing bahkan menyebutkan para arkeolog telah menemukan serat linen di

sebuah gua prasejarah di Georgia. Ini pun menjadi bukti bahwa kain linen dari serat rami sudah

mulai digunakan sekitar 36.000 tahun yang lalu.

Kain Pembungkus Mumi

Sejak sekitar 8.000 tahun yang lalu, bangsa Mesir mengenal linen. Biasanya dipakai untuk

membuat jala dan layar kapal, serta tentunya busana. Kala itu, hampir seluruh masyarakat Mesir

memakainya, tua-muda, pria-wanita, miskin-kaya, bahkan sampai yang tak bernyawa.

Benar, mumi Mesir juga menggunakan kain linen sebagai pembungkusnya. Jenazah orang

meninggal dibersihkan di Sungai Nil, dikeringkan, dibaluri minyak wangi dan campuran lain,

baru akhirnya dibungkus dengan perban dari serat linen.


Pembalut berlapis dua, di mana potongan kedua lebih lebar daripada yang pertama. Usai

mumifikasi, jenazah kemudian dimasukkan ke dalam peti mati sebanyak dua atau tiga lapis. Baru

kemudian ditempatkan dalam sarkofagus.

Bahan Baku Uang Dolar

Pada setiap lembar uang kertas Negeri Paman Sam yang beredar, seperempatnya terbuat dari

linen import, sedang sisanya menggunakan katun. Ini berlaku untuk pecahan berapa saja, mulai

$1 sampai $10.000.

Uang kertas Dolar dikenal memiliki tingkat keamanan tinggi hingga nyaris tidak bisa dipalsukan.

Terdapat benang pengaman dan tanda air pada pecahan nominal $5 ke atas, juga komponen

tambahan berupa pita keamanan mulai pecahan $100.

Terbuat dari 100% Bahan Alami

Sejatinya, bahan baku serat linen diambil dari bahan alami, yaitu batang tanaman rami, sama

seperti bahan rayon yang menggunakan selulosa hasil ekstraksi bubur kayu. Tanaman ini

dipanen setelah berusia sekitar 100 hari.

Proses pemanenan dilakukan dengan cara mencabut tanaman rami sampai ke akar-akarnya.
Konon, cara ini menjadikan serat linen menjadi lebih kuat.

Hasil panen ditumbuk dan ditampi untuk merontokkan sisa tanaman. Serat diambil dari lapisan

kedua di bawah kulit terluar batang rami. Proses perendaman dilakukan selama beberapa saat

untuk mendapatkan lapisan berserat tersebut.

Selanjutnya, helai-helai serat akan muncul. Tampilannya menyerupai rambut bule yang

berwarna blondie. Selanjutnya, serat-serat ini dikumpulkan potongan demi potongan, kemudian

baru dipintal menjadi benang dan ditenun untuk membuat kain.


Secara keseluruhan, proses pembuatan linen lebih rumit daripada bahan twiscone yang seratnya

dipelintir (twist) dengan metode tenun sederhana. Namun, itu berarti hasil akhirnya pun sangat

jauh berbeda.

Punya Kekuatan Istimewa

Kuat, kelebihan utama dari serat linen. Kekuatannya mencapai 30% lebih tinggi daripada serat

katun, tetapi juga sedikit kaku. Aslinya berwarna kuning muda (blondie) dengan penampilan

sedikit berkilauan sekaligus halus saat disentuh.

Sampai ketika para arkeolog menemukan jasad mumi, kain linen masih membungkusnya dengan

baik. Tentu ada beberapa kerusakan, tetapi jika melihat umur mumi yang mencapai ribuan tahun,

bisa dibayangkan betapa kokohnya jalinan serat alami linen.

Kuncinya terletak pada tingkat kelembapan yang pas. Jika kain linen tetap dalam keadaan kering,

kekuatannya nyaris tak tertandingi. Namun ketika terlalu sering terkena basah, permukaan

material ini akan semakin lembut karena seratnya semakin lunak.

Harganya Mahal

Dulu kain linen juga dikenal sebagai lambang status sosial, baik oleh masyarakat Timur Tengah
masa lalu, maupun bangsa Mesir era Firaun. Para bangsawan Mesir kerap mengenakan tunik dari

serat linen warna hijau yang cukup langka kala itu.

Kain linen sebenarnya tergolong jenis material mewah. Namun seiring berjalannya waktu,

banyak produsen mulai mencampurkan serat-serat sintetik dan menghasilkan kain linen dalam

versi yang lebih murah.


Harga kain linen semisintetik termurah yang tercatat dari penelusuran di situs e-commerce adalah

Rp32.000,00 per meter, tak jauh beda dengan harga bahan taiga kelas A. Sementara, untuk kain

dari bahan linen import yang murni, harganya bisa mencapai ratusan ribu rupiah.

Banyak Fungsinya

Pada poin-poin sebelumnya telah dipaparkan dengan jelas bahwa kain linen begitu beragam

fungsinya.

 Sebut saja yang pertama, yaitu benang dan tali, lalu pakaian, jala, layar kapal laut, sampai
kain untuk membungkus jenazah yang diawetkan.

 Bahkan lebih luas lagi, dipakai pada berbagai barang keperluan rumah. Di antaranya
adalah seprai dan semua perlengkapan ranjang, tirai/gorden, tudung lampu, taplak meja,
dan lain sebagainya.

 Di kancah kesenian, para pelukis biasa memanfaatkan kanvas linen sebagai media
gambar.

 Begitu pula di bidang kesehatan di mana perban dari linen umum digunakan. Dan para
wanita pun perlu tahu bahwa pembalut bulanan mereka juga mengandung serat linen.

 Saat ini, di dalam negeri juga sudah mulai banyak busana muslimah dari material ini.
Gamis bahan linen begitu mudah ditemukan, baik di pasar, toko pakaian, maupun situs-
situs e-commerce terkemuka. Ini sama populernya dengan bahan wolfis untuk gamis
muslimah.

Begitu istimewanya material kain yang satu ini. Serat linen terbuat dari bahan alami, batang

tanaman rami yang hanya diproses dengan air, baik dari sumber maupun air hujan.

Ini membuat kain linen dapat terurai secara alami pula di dalam tanah, sehingga tidak

menimbulkan dampak negatif pada lingkungan. Sungguh istimewa.

Namun sayangnya, itu hanya bisa terjadi jika tidak ada zat kimia apa pun yang dipakai selama
proses produksi kain linen. Bahkan, itupun sejak serat linen masih dalam bentuk bibit tanaman
rami.

Demikian tujuh fakta menarik tentang kain linen yang belum tentu diketahui oleh semua orang.

Semoga bermanfaat!
 Jenis-Jenis Kain Velvet Berdasarkan Bahan Pembuatnya
o 1. Silk Velvet (Velvet Sutra)
o 2. Cotton Velvet (Velvet Katun)
o 3. Rayon/Nylon Velvet
o 4. Microfiber Velvet
o 5. Stretch Velvet
 Jenis-Jenis Velvet Berdasarkan Teksturnya
o 6. Cut Velvet
o 7. Crinkle Velvet
o 8. Panne Velvet
o 9. Velveteen
o 10. Embossed Velvet
o 11. Plush Velvet
o 12. Sifon Velvet
 Cara Merawat Pakaian Berbahan Kain Velvet

Jenis-Jenis Kain Velvet Berdasarkan Bahan Pembuatnya

Secara visual, kain velvet memang sangat cantik. Apa pun jenis busana yang dihasilkan, dari
kemeja hingga gaun pesta, akan tampak glamor dan berkelas. Kain velvet juga dipakai untuk
membuat barang-barang lain, seperti tas, clutch, aksesori, gorden, bahkan pelapis sofa.

Jenis velvet yang digunakan untuk produk busana berbeda dengan barang lainnya. Untuk

melapisi sofa, misalnya, digunakan kain velvet yang lebih tebal. Berdasarkan bahan pembuatnya,

inilah jenis-jenis bahan velvet beserta kegunaannya.

1. Silk Velvet (Velvet Sutra)

Merupakan jenis kain velvet yang pertama kali dibuat, velvet sutra bertekstur lembut dan halus,

kainnya ringan, dan harganya paling mahal. Velvet sutra sangat bagus dibuat menjadi gaun,

terutama yang beraksen draperi sehingga hasilnya tampak sangat mewah.

2. Cotton Velvet (Velvet Katun)
Velvet katun relatif lebih berat dan tebal dari jenis velvet lainnya. Sifat bahan ini tidak

merenggang (melar) dengan permukaan yang tidak berkilau. Kain jenis ini cocok digunakan

untuk membuat jaket dan kain pelapis.

3. Rayon/Nylon Velvet

Kain ini dibuat dengan campuran rayon dan nilon sehingga harganya ekonomis. Karena sifatnya

ringan dan transparan, kain ini banyak digunakan untuk membuat sarung bantal, taplak meja,

gorden, dan kain dekoratif lainnya. Selain velvet, kain dekoratif juga banyak dibuat

dari bahan tile.

4. Microfiber Velvet

Karena dibuat dari 100% serat poliester mikro, kain ini termasuk bahan microfiber dengan

kualitas velvet, tetapi bersifat antiair, tahan terhadap noda, dan mudah dicuci. Bahan ini cocok

dibuat menjadi pakaian kasual, gaun semiformal, dan kain pelapis.

5. Stretch Velvet

Bahan stretch velvet dibuat dari campuran poliester dan spandeks, bisa merenggang hingga 50%

dan sangat baik untuk membuat pakaian yang pas di badan. Keunggulan bahan ini adalah bisa

dicuci menggunakan mesin cuci.

Jenis-Jenis Velvet Berdasarkan Teksturnya
Jenis-jenis kain velvet tidak hanya bisa dibedakan berdasarkan bahan pembuatnya, tetapi juga

dari tekstur dan karakter lainnya sebagai berikut.

6. Cut Velvet

Kain cut velvet dihasilkan dengan cara memotong atau membuang bulu-bulu

kain velvet mengikuti pola tertentu. Bagian yang tidak berbulu akan membentuk pola kain

sehingga kain velvet terasa bertekstur. Untuk mengetahui bahan bertekstur lainnya, Anda bisa

membaca tulisan tentang bahan wollycrepe.

7. Crinkle Velvet

Bahan jenis ini memiliki pola timbul yang tidak beraturan dan berkesan kusut. Akan tetapi,

permukaan kain tetap tampak sangat berkilau dan secara visual sangat atraktif. Blus atau syal

adalah contoh aksesoris dan busana yang cocok dibuat dari bahan ini.

8. Panne Velvet
Penampakan panne velvet menyerupai crinkle velvet, tetapi bersifat stretch (bisa merenggang).

Bahan ini bisa dibuat dari bermacam-macam serat, termasuk katun, sutra, dan

rayon. Panne velvet biasanya memilki bulu yang lebih panjang daripada kain velvet biasa.

9. Velveteen

Bahan ini sebetulnya bukan kain velvet, melainkan bahan katun yang berbulu

seperti velvet. Dengan panjang bulu 3 mm, kain ini terlihat mewah dan lebih berat dibandingkan

kain velvet jenis apa pun. Anda bisa memilih kain ini untuk membuat gaun atau gamis.

10. Embossed Velvet

Sesuai namanya, jenis velvet yang satu ini dibuat dengan teknik emboss, yaitu mencetak pola

timbul di seluruh permukaan kain. Untuk membentuk pola, cetakan besi panas ditempelkan pada

kain velvet polos. Karena proses pembuatannya rumit, harga kain ini pun sangat mahal.

11. Plush Velvet

Plush velvet memiliki tampilan paling mewah karena bulu-bulunya lebih panjang. Namun, ada

yang menganggap kain ini tidak termasuk jenis velvet karena panjang bulunya melebihi 5 mm.

Bahan yang tergolong berat ini banyak digunakan untuk membuat selimut.

12. Sifon Velvet

Jenis yang satu ini mempunyai tampilan yang transparan dan ringan seperti kain sifon. Biasanya,

untuk mempercantik penampilan, ditambahkan berbagai macam aksen, seperti bunga. Kain ini

bagus untuk membuat gaun karena bersifat jatuh, tetapi harus dilapisi furing agar tidak tembus

pandang.

Cara Merawat Pakaian Berbahan Kain Velvet


Perawatan pakaian berbahan velvet relatif lebih sulit, sama seperti cara merawat bahan satin.

Untuk itu, saat membeli pakaian dari kain velvet, bacalah instruksi perawatan dengan teliti.

Selain itu, beberapa tips sederhana berikut bisa dijadikan panduan.


 Bersihkan pakaian velvet dengan cara menyikatnya menggunakan sikat khusus
kain yang bulunya terbuat dari nilon yang sangat lembut.
 Bahan velvet bisa dicuci dengan metode dry clean, menggunakan mesin, atau
dicuci secara manual.
 Saat mencuci, pisahkan pakaian berbahan velvet dari pakaian lain.
 Hindari mengeringkan kain dengan mesin. Gantung pakaian saat menjemur atau
bentangkan jika bahan terlalu berat.

 Umumnya, pakaian berbahan velvet tidak boleh disetrika karena bulu-bulunya


akan rusak. Letakkan sehelai handuk di atas pakaian sebelum disetrika. Jika akan
disetrika langsung, balik pakaian sehingga lapisan dalam berada di luar atau
gunakan setrika uap dengan temperatur terrendah.
 Sebelum disimpan, lipat pakaian dengan rapi, lalu bungkus dengan kertas bebas
asam. Cara ini lebih baik daripada digantung.

Meski di Indonesia bahan velvet sudah dikenal cukup lama, kain ini tetap memiliki banyak

penggemar. Terlebih lagi, jenis kain velvet saat ini makin beragam sehingga makin banyak

model busana yang dibuat dari bahan ini dengan harga lebih terjangkau

 Mengenal Bahan Tule


 Jenis-Jenis Bahan Tule
o 1. Silk Tulle (Tule Sutra)
o 2. Nylon Tulle (Tule Nilon)
o 3. Polyester Tulle (Tule Poliester)
o 4. Illusion Tulle
o 5. Stretch Ilusion Tulle
 Kisaran Harga Bahan Tule di Indonesia
 Cara Merawat Bahan Tule

Mengenal Bahan Tule


Kain tule didefinisikan sebagai kain tipis, halus, dan berbentuk jaring-jaring yang dibuat
menggunakan mesin dari bahan asetat, nilon, rayon, atau sutra. Lubang jaring kain tule sangat
halus, dengan tingkat kekakuan tergantung pada serat asalnya.

Menurut sejarahnya, kain tule diciptakan pada sekitar abad ke-18 di Kota Tulle, Perancis, berupa

kain yang dirajut menjadi semacam jaring dengan lubang-lubang berbentuk heksagonal seperti
rumah lebah. Kain ini kemudian makin populer dan bekembang.

Di Eropa, kain tule digunakan untuk bermacam-macam jenis busana dan aksesori. Selain pada

kostum balet, kain ini juga banyak digunakan untuk gaun, penutup wajah, dan hiasan pada bunga

pengantin, gaun malam, pakaian pesta, juga hiasan pada topi wanita.

Di Indonesia sendiri, kain tule sama populernya dengan bahan wollycrepe dan digunakan pada

berbagai jenis busana. Karena sifatnya transparan, kain tule biasanya dijadikan bahan pelapis

luar pakaian dengan tambahan bordir, payet, atau detail lainnya.


Jenis-Jenis Bahan Tule
Seperti kebanyakan bahan lainnya, kain tule pun memiliki beberapa jenis. Perbedaan setiap jenis

tule terletak pada bahan pembuatnya, seperti sutra, katun, wol, Polyamide poliester, dan lurex.

Berikut beberapa jenis bahan tile yang dikenal saat ini.

1. Silk Tulle (Tule Sutra)

Karena terbuat dari sutra, jenis pertama ini merupakan kain tule yang paling halus dan lembut di

antara jenis lainnya. Namun, sebagaimana kain-kain berbahan dasar benang sutra lainnya, tule

sutra jarang dijumpai dan harganya sangat mahal.

2. Nylon Tulle (Tule Nilon)

Tule dari serat nilon adalah jenis yang paling banyak dijumpai pada berbagai jenis pakaian

karena harganya yang sangat terjangkau. Gaun dari bahan velvet akan makin cantik jika

dipadukan dengan tule nilon.

3. Polyester Tulle (Tule Poliester)

Sesuai sifat serat polyester yang cenderung kaku, maka tule poliester pun memiliki karakteristik

yang sedikit kaku. Oleh karena itu, tule jenis ini banyak digunakan dalam pembuatan aksesori

dan kerajinan tangan.

4. Illusion Tulle

Kain tule yang satu ini dibuat dari campuran serat poliester dan nilon dan dikenal juga

sebagai bridal illusion tulle karena sering digunakan pada gaun dan penutup wajah pengantin.

Kain ini memiliki lubang jaring berbentuk berlian yang sangat halus.

5. Stretch Ilusion Tulle


Sesuai namanya, kain ini bersifat stretch atau bisa diregangkan. Sifat stretch ini didapatkan dari

serat yang digunakan sebagai campuran, yaitu spandeks atau elastane. Tule stretch sangat cocok

untuk membuat gaun.

Selain berdasarkan bahan seratnya, kain tule juga berbeda-beda dalam hal berat dan ukuran

lubang jaring-jaringnya. Oleh karena itu, saat hendak membeli kain atau busana berbahan tule,

Anda harus memegangnya secara langsung dan merasakannya dengan cermat.

Kisaran Harga Bahan Tule di Indonesia


Di Indonesia, kebanyakan jenis kain tule tidak dijual dalam satuan per meter, tetapi per gulung.

Meskipun ada juga toko yang menjualnya secara meteran, tetapi sangat jarang. Penyebabnya

adalah karena jenis tule yang dijual di Indonesia kebanyakan adalah dari jenis yang murah.
Anda bisa menemukan kain tule yang dijual dengan harga ekonomis, yaitu Rp11.000,00 per

meter. Namun, jika Anda membelinya di toko online, biasanya kain tule dijual dalam bentuk

gulungan dengan minimal pembelian sekitar Rp200.000,00.

Ada juga bahan tile dengan harga super murah, yaitu sekitar Rp8.000,00 per meter. Biasanya,

kain jenis ini digunakan untuk membuat aksesori, kerajinan tangan, dan tudung saji.

Harga kain juga dipengaruhi negara asalnya. Kain tule produksi Cina dijual dengan harga jauh

lebih murah dibanding dengan produksi Prancis, sekitar Rp20.000,00 per meter. Tentu saja,

kualitasnya pun jauh berbeda. Kain tule Prancis lebih halus, tetapi lebih kuat, tidak mudah sobek.

Kain tule berkualitas bagus dibanderol dengan harga cukup tinggi. Kisaran harganya antara

Rp100.000,00 per meter untuk kain dengan lubang jaring besar hingga Rp200.000,00 per meter

untuk lubang jaring yang lebih halus. Hiasan bordir, payet, atau glitter juga memengaruhi harga

kain tule.

*Harga bisa berubah sewaktu-waktu

Cara Merawat Bahan Tule


Mengingat bentuknya yang berlubang-lubang, kain tule harus dirawat dengan ekstra hati-hati.

Jika tidak, kain tule akan robek atau rusak. Kain tule tidak boleh dicuci dengan mesin cuci

karena drum pemutar dalam mesin akan merusak serat halusnya sehingga bentuk kain berubah.

Cucilah busana berbahan tule dengan tangan, gunakan air dingin dan detergen lembut. Jangan

mengucek terlalu kuat dan jangan diperas. Jemur pakaian berbahan tule dengan cara digantung di

tempat yang tidak terkena sinar matahari langsung.

Pakaian berbahan tule sebaiknya tidak disetrika karena seperti bahan scuba, kain ini tidak tahan

panas. Namun, jika terpaksa, gunakan panas paling rendah dan setrika harus selalu digerakkan.

Jika setrika berhenti di satu titik, kain akan mengalami overheat sehingga kain tule akan meleleh.
Jika kain tule tampak sangat kusut, ada dua cara yang bisa dilakukan. Gantung pakaian di kamar

mandi segera setelah Anda mandi dengan air hangat sehingga masih ada uap yang tertinggal.

Usap-usap kain tule secara perahan. Cara lainnya yang lebih aman, dry clean kain tule

di laundry.

Ada harga, ada rupa. Istilah ini juga berlaku pada bahan tile dan bisa menjadi patokan Anda

dalam memilihnya. Jika kain berkualitas tinggi, tentu Anda harus menyiapkan bujet yang cukup,

dan sebaliknya. Beruntung, kain tule memilki banyak variasi sehingga bisa disesuaikan dengan

kebutuhan.

 Karakteristik dan Keunggulan Monalisa


 Busana Muslim dari Monalisa
 Rekomendasi Motif Monalisa
o 1. Motif Garis
o 2. Motif Geometris
o 3. Motif Daffodil
o 4. Motif Kembang Pelangi
o 5. Motif Army
 Tips Padu Padan Atasan Monalisa Bermotif

Karakteristik dan Keunggulan Monalisa


Kain monalisa, tidak seperti bahan wollycrepe, dibuat dari katun microfiber yang menghasilkan

bahan yang teksturnya sehalus sutra dan seratnya sangat rapat. Dengan karakter seperti ini,

bahan monalisa memiliki beberapa keunggulan yang tidak dimiliki bahan lain, yaitu:

 Halus, jatuh, dan tidak mudah kusut, cocok untuk Anda yang aktif;

 Tidak tembus pandang , tidak perlu melapisinya dengan kain furing;

 Ketebalannya pas sehingga tidak membentuk tubuh;

 Sejuk saat mengenai kulit;

 Motifnya sangat beragam dengan kualitas gambar sangat baik.

 Meskipun merupakan kain printing, warnanya tidak mudah luntur; dan


 Sangat fleksibel digunakan untuk membuat busana wanita maupun pria.

Satu-satunya kekurangan kain monalisa adalah kurang tahan terhadap paparan panas. Kelemahan

ini bisa dihindari dengan melakukan perawatan yang tepat. Karena karakternya hampir sama,

Anda juga bisa membaca tips perawatan bahan satin.


Hindari pemakaian mesin cuci. Sebelum dicuci, rendam pakaian sebentar dengan deterjen

secukupnya, dan kucek perlahan. Jangan dijemur langsung di bawah terik matahari dan saat

disetrika, lapisi dengan kain tipis atau koran agar tidak terkena panas secara langsung.

Busana Muslim dari Monalisa

Keunggulan yang dimilikinya membuat penggunaan kain monalisa sangat luas, meliputi

berbagai jenis busana. Bagi para pelaku bisnis busana muslim, karakteristik kain ini sangat

memenuhi syarat, terutama untuk membuat produk berikut ini.

 Gamis: sangat laku di pasaran karena terlihat elegan dengan harga yang sangat ekonomis.

 Blus dan tunik: sangat menarik dengan perpaduan antara motif dengan desain unik.

 Kemeja/baju koko: sifat bahan yang jatuh membuat kemeja tampak selalu rapi.

 Jilbab dan khimar: adem, lembut, dan motifnya sangat cocok untuk dibuat
menjadi fashion item wajib bagi muslimah.
 Mukena: siapa pun menginginkan mukena yang dingin serta ringan dan keduanya dimilki
oleh kain monalisa.

Rekomendasi Motif Monalisa
Motif kain menjadi salah satu bahan pertimbangan dalam memilih busana karena sangat penting

dalam menentukan kesan yang ingin ditampilkan. Inovasi motif-motif baru juga yang

menyebabkan sebuah jenis kain bertahan lebih lama.

Bahan monalisa memiliki begitu banyak variasi motif. Teknik printing-nya yang menggunakan


teknologi canggih memungkinkan kreasi motif yang tak terbatas. Di antara sekian banyak motif,
beberapa motif berikut sangat direkomendasikan untuk membuat busana muslim yang trendi
dan stylish.

1. Motif Garis

Motif ini memang tampak sederhana, tetapi tetap bisa memunculkan kesan modis, bahkan bisa
dimanfaatkan untuk menutupi kekurangan postur tubuh. Contoh busana muslim yang cocok

dibuat dari kain monalisa bermotif garis:

 rok maksi dengan garis horizontal untuk memberi kesan tubuh lebih berisi,

 celana kulot dengan motif garis vertikal untuk memunculkan kesan langsing, dan

 kardigan yang sederhana tetapi membuat penampilan lebih chic.

2. Motif Geometris

Sama seperti garis, motif geometris juga cenderung simpel, tetapi berkesan modern dan kekinian.

Kain monalisa bermotif geometris ini sangat pas untuk dibuat menjadi kerudung segi empat,

hijab syar’i, atau pashmina. Motif yang sederhana akan tampak atraktif jika dipasangkan dengan

gamis atau tunik polos.

3. Motif Daffodil

Busana jenis atasan, seperti kemeja, blus, maupun tunik sangat pas menggunakan

motif daffodil ini. Motifnya yang kalem akan lebih menonjol jika dikenakan dengan bawahan

polos dengan warna yang kontras, khususnya warna-warna gelap.

4. Motif Kembang Pelangi


Inilah motif yang paling tepat untuk gamis, khususnya bagi para “Mahmud” (mamah muda)

zaman sekarang yang selalu ingin tampil santai, tetapi tetap modis. Bukan hanya

itu, scarf monalisa bermotif kembang pelangi yang dipadu kemeja warna cerah juga bisa

menyempurnakan penampilan Anda.

5. Motif Army

Busana muslim dengan motif army, kenapa tidak? Motif ini cocok bagi Anda yang ingin

menampilkan kesan energik, muda, dan segar. Kombinasikan dengan bahan polos berwarna

lembut atau dengan jaket trendi dari bahan taslan untuk gaya kasual.

Tips Padu Padan Atasan Monalisa Bermotif

Kain monalisa sangat mudah dipadupadankan dengan berbagai jenis bahan lain. Beberapa

potong kemeja, blus, atau tunik monalisa sudah cukup sebagai “modal” untuk tampil stylish, asal

Anda pintar memadupadankannya dengan bawahan yang tepat. Empat tips berikut bisa dicoba.

1. Padukan blus monalisa dengan celana, rok, atau kulot bebahan jeans warna biru, hitam,


atau putih. Jeans yang memiliki warna primer selalu cocok dikenakan dengan atasan
motif apa saja. Jika ingin menampilkan kesan santai dan sporty, lengkapi
dengan sneakers putih.
2. Kenakan kemeja monalisa bersama celana palazzo berwarna terang yang kontras dengan
warna dasar kemeja. Misalnya, kemeja berwarna dasar putih atau kuning dengan
celana palazzo berwarna merah atau biru. Cobalah gaya ini saat pergi berlibur atau
bersantai di akhir pekan.
3. Ingin tampil manis ke kantor? Pasangkan tunik monalisa dengan bawahan berwarna
pastel yang lembut atau natural, seperti abu-abu, cokelat, dan beige. Sempurnakan
dengan hijab yang warnanya lebih pucat dari bawahan.
4. Untuk kesan profesional, padukan kemeja monalisa dengan celana atau rok, lalu lengkapi
dengan blazer yang kontras dengan bawahan. Pilih warna bawahan dan blazer yang
kalem untuk mengimbangi motif kemeja monalisa yang meriah.

Setelah era monokrom berlalu, kini kain yang penuh motif dan warna kembali menjadi tren.

Kehadiran busana muslim dari bahan monalisa yang kaya motif pun disambut baik oleh pasar.

Hal ini juga berarti terbukanya peluang usaha busana muslim berbahan monalisa yang makin

luas. Tertarik mencoba?


 Apa Itu Polycotton?
 Kegunaan dari Polycotton
 Kelebihan Polycotton
 Kekurangan Polycotton
 Perawatan Polycotton

Apa Itu Polycotton?
Polycotton merupakan bahan yang dibuat dari polyester dan juga cotton alias katun. Maka dari

itu, bahan yang satu ini punya tekstur yang fleksibel, rapat, tetapi juga dingin. Itulah alasan

mengapa bahan ini dipakai sebagai bahan utama pembuat baju.

Karena polycotton merupakan campuran dari bahan alami dan juga bahan buatan, kain ini pun

harganya cukup terjangkau. Baju dan aksesori lain yang dibuat dari kain polycotton bisa dijual

dengan harga yang cukup murah dan membawa keuntungan besar.

Mengapa kedua bahan yang berbeda ini harus dicampur? Perlu diakui bahwa bahan alami –

kendati berkualitas dan juga lembut – tetapi juga lebih mudah sobek. Nah, polyester yang

notabene adalah campuran dari plastik dan alkohol menyeimbangkan hal ini.

Selain itu, karena keduanya dicampur, polycotton pun menjadi kain yang lebih mudah diolah dan

dimodifikasi sedemikian rupa, contohnya dengan teknik sablon kaos.

Kegunaan dari Polycotton
Ada beragam kegunaan dari kain polycotton. Yang paling terkenal tentu adalah polycotton untuk

pembuatan kaos kasual. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, baju dengan bahan

dasar polycotton mudah untuk dimodifikasi.

Kain polycotton mudah untuk disablon. Desain yang tercetak pun akan sangat jelas terlihat. Jadi,

itulah sebabnya banyak perusahaan kaos yang menggunakan polycotton sebagai bahan utama

mereka.

Selain baju, polycotton juga dapat digunakan sebagai bahan untuk jilbab. Sifat polycotton yang

cukup dingin, tidak akan membuat Anda menjadi kegerahan. Lagipula, warna yang tercetak di

atasnya terlihat jelas, sehingga akan membuat jilbab menjadi lebih menarik.

Kelebihan Polycotton
Sebagai kain yang cukup tenar, polycotton memiliki beberapa kelebihan. Berikut adalah

beberapa kelebihannya.

 Mudah dicuci. Polycotton merupakan bahan yang amat mudah dicuci. Anda hanya perlu
merendamnya dalam larutan air dan detergen atau memasukkannya di mesin cuci agar
noda-noda menjadi hilang tak berbekas.
 Murah. Mengingat bahan polycotton adalah bahan campuran, sudah pasti
harga polycotton akan lebih murah daripada bahan katun seratus persen atau malah bahan
sutra.
 Tidak mudah sobek. Tidak seperti tule yang tipis, polycotton masih cukup tebal dan tidak
mudah sobek. Ini membuatnya ideal dipakai sebagai kaos atau dalaman tanpa perlu
tambahan kain furing.
 Mudah dicari. Di setiap toko kain, baik yang kecil maupun yang besar, amat mudah
menemukan polycotton. Maklum, bahan ini tidak memerlukan proses produksi yang lama
dan berbelit-belit.
 Dingin. Polyester murni memang cenderung panas. Namun, bahan katun yang dicampur
bersamanya, membuat polycotton terasa lebih dingin dan ideal dikenakan dalam berbagai
macam suasana.
 Tidak mudah kusut. Mengapa polycotton juga ideal digunakan sebagai jilbab? Usut
punya usut, polycotton tidak mudah kusut. Maka dari itu, Anda tidak perlu repot-repot
menyetrika baju berbahan ini setiap hari.

Kekurangan Polycotton
Setiap bahan tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan, begitu juga dengan polycotton.

Kekurangan polycotton adalah pertama, kurang lembut. Maklum, separuh bahannya

adalah bahan polyester. Jadi, tidak mungkin bahan ini selembut kain katun murni.

Kedua, kekuranglembutan tersebut juga membuat bahan ini menjadi tidak begitu jatuh. Ini tentu

tak bisa menimbulkan kesan mewah layaknya bahan sutra.

Polycotton memang bukan bahan yang biasa digunakan untuk pakaian-pakaian mewah. Bahan

ini sekadar untuk busana kasual yang nyaman dikenakan dalam keseharian.

Ketiga, bahan ini juga kadang agak kaku. Maka dari itu, untuk jilbab, bahan voal sebetulnya

lebih disukai dan lebih ideal. Apalagi, voal juga tidak mudah tertekuk.
Terakhir, karena masih memiliki unsur plastik, maka bahan yang satu ini cukup mudah terbakar.

Hindarkan kain polycotton dari benda yang mampu menyulut api.

Perawatan Polycotton

Bagaimana cara merawat bahan polycotton? Tenang saja, bahan ini tidak membutuhkan

perawatan yang rumit. Anda bisa mencuci kain polycotton dengan cara apa saja, baik

menggunakan tangan maupun mesin cuci. Polycotton tidak akan rusak karena mesin cuci.

Menyetrika polycotton pun bisa menggunakan setrika dengan panas sedang. Ini akan

membuat polycotton menjadi tidak kusut dalam waktu yang cepat.

Penjemuran polycotton juga tidak membutuhkan waktu yang lama. Air cepat menguap berkat

bahan plastik yang menjadi salah satu bahan pembuat kain campuran ini.
Selain itu, karena bahan ini tidak mudah kusut, maka Anda bisa menyimpannya dengan cara

yang wajar. Lipat busana polycotton dengan rapi dan gabungkan dengan busana-busana lainnya.

Bila Anda menumpahkan noda di baju polycotton secara tak sengaja, jangan khawatir. Cobalah

untuk menggosoknya dengan tangan atau mesin cuci.

Gunakan detergen yang mampu membersihkan noda. Noda pun akan hilang. Ini tentu lebih

mudah ketimbang membersihkan bahan cordura.

Namun, harus diingat bahwa jangan sampai noda itu mengendap terlalu lama. Karena risikonya,

noda akan sulit hilang karena sudah telanjur meresap ke dalam kapas.

Nah, sekarang Anda sudah tahu bukan serba-serbi bahan polycotton? Pada dasarnya bahan ini

adalah bahan yang cukup nyaman dipakai dan banyak digunakan dalam pembuatan kaos.

Tertarik untuk bisnis kain polycotton?

 Asal Mula Kain Kanvas


 Sifat-Sifat Kain Kanvas
 Jenis-jenis Kain Kanvas
o 1. Kanvas Blacu
o 2. Kanvas Marsoto
o 3. Kanvas Terpal
o 4. Kanvas Baby
o 5. Kanvas PE
o 6. Kanvas Sueding
 Perawatan Kain Kanvas
 Peluang Usaha dengan Kain Kanvas
 Kelebihan dan Kekurangan Kain Kanvas

Asal Mula Kain Kanvas


Awalnya, kain kanvas dibuat dari jerami dan hanya digunakan sebagai media untuk melukis.

Namun, lama kelamaan, kain kanvas juga digunakan untuk membuat tas, busana, sepatu, serta

topi.

Yang awalnya dibuat dari jerami, pada akhirnya kain kanvas pun juga dibuat dari linen atau

kapas yang dimodifikasi sedemikian rupa. Ada pula kanvas dari polyester.

Pada dasarnya, linen dan kapas memang tidak sekuat jerami. Namun dengan proses khusus,

maka kanvas dari linen dan kapas pun bisa sekuat kanvas jerami.

Sifat-Sifat Kain Kanvas


Kain kanvas memiliki beberapa sifat khas, yaitu:

 Permukaannya kasar,

 Serat benang terlihat dengan jelas,

 Tidak mudah robek, dan

 Tekstur kain kaku.

Karakteristik pada kain kanvas di atas dapat menjadi kelebihan dan juga dapat menjadi

kekurangan. Tentu itu tergantung pada tujuan penggunaan kain kanvas.

Jenis-jenis Kain Kanvas


Kain kanvas diproduksi dalam berbagai jenis yang tentunya berdasarkan kualitas dan spesifikasi

yang berbeda, diantaranya:

1. Kanvas Blacu

Kain kanvas blacu merupakan kanvas yang paling murah dan paling kaku.

Karena sifatnya yang sangat kaku, maka kain blacu hampir tidak pernah digunakan sebagai

material dasar untuk pakaian. Selain untuk kanvas lukis, kain blacu juga sering digunakan untuk

bahan dasar tas.

Kain blacu juga tidak mudah untuk dibentuk. Maka dari itu, cendera mata yang dibuat

dari blacu biasanya adalah cendera mata yang desainnya sederhana.

2. Kanvas Marsoto
Untuk pembuatan pakaian atau perlengkapan yang membutuhkan bahan yang lebih halus, maka

kanvas marsoto dapat menjadi jawabannya. Bila dibandingkan dengan

kanvas blacu, marsoto jelas lebih halus.

Pada permukaannya, kanvas marsoto ini memiliki bintik-bintik. Itulah sebabnya mengapa

kain marsoto sering disalahartikan sebagai kain cordura. Nah, harganya pun lebih mahal

daripada kain blacu.

3. Kanvas Terpal

Kanvas jenis terpal adalah kanvas yang cukup fleksibel, tetapi juga sangat tebal. Oleh karenanya,

kanvas yang satu ini dipakai sebagai terpal pelindung atau sebagai bahan pembuat tenda.

Nah, meskipun mudah dilipat, kanvas terpal memiliki permukaan yang kuat. Kanvas ini jelas

tidak mudah sobek dan juga tidak mudah ditembus bahkan oleh pisau yang tajam sekalipun.

4. Kanvas Baby

Kanvas baby memiliki permukaan yang lembut. Bahannya pun juga amat lentur. Jadi, kain ini

sering dipakai untuk membuat berbagai macam sandang, mulai dari tas hingga baju.

Nah, kanvas baby sendiri harganya lebih mahal daripada blacu. Hal ini karena walaupun lebih

halus, tetapi kanvas baby juga cukup kuat. Selain itu, kain yang satu ini juga lebih lentur.

5. Kanvas PE

Kain kanvas dengan bahan dasar polyester dan katun adalah kanvas PE. Nah, kanvas PE ini

terkenal akan karakternya yang panas. Itulah yang mendasari penggunaan kanvas PE untuk

membuat tas dan aksesori.


Selain kuat, kain kanvas PE juga cukup lembut dan lentur. Jadi, apabila Anda bermaksud untuk

menghemat biaya pembuatan aksesori tetapi ingin memberikan yang berkualitas, pilihlah kanvas

PE.

6. Kanvas Sueding

Kanvas sueding memang terlihat lebih mencolok dan berbeda dibandingkan dengan kanvas-

kanvas lainnya. Pasalnya, kanvas yang satu ini punya lapisan permukaan yang sedikit berbulu.

Itu sebabnya kanvas sueding sering dijadikan bahan untuk membuat pakaian, tentunya

dilapisi kain furing. Bahannya akan memberikan kesan yang unik dan juga tetap nyaman

dikenakan karena tidak setebal kain kanvas lainnya.

Perawatan Kain Kanvas

Kain kanvas adalah salah satu kain dengan tekstur yang paling kuat. Dengan demikian, kain ini

tidak membutuhkan perawatan khusus layaknya kain lain, seperti tule atau organza, misalnya.

Karena ketebalannya, pada saat menyetrika, aturlah suhu hingga tingkat tinggi karena kain ini

cukup tebal. Namun, sebaiknya tidak mencuci kain ini dengan detergen karena dapat merusak

permukaan kain.

Bila pakaian dan tas kanvas Anda kotor, sebaiknya cuci secara manual dan gosok kotoran yang

melekat di atasnya dengan sikat gigi dan juga sabun yang tidak terlalu keras, layaknya

pada bahan polyester.

Peluang Usaha dengan Kain Kanvas

Ada banyak peluang usaha yang bisa Anda raih dengan kain kanvas. Pertama tentunya

adalah tote bag kain kanvas. Jenis tas ini bisa dijual dengan harga terjangkau dan dapat

digunakan sebagai tas belanja untuk mendukung kampanye pengurangan plastik.


Anda bisa juga menggunakan kanvas untuk membuat hiasan dinding. Caranya adalah dengan

melukis sesuatu atau mencetak halaman tertentu pada kanvas kemudian dibingkai.

Kelebihan dan Kekurangan Kain Kanvas

Kelebihan dari kain kanvas terletak pada bahan yang kuat dan juga tidak mudah rusak. Selain itu,
kain kanvas juga merupakan kain dengan harga yang ekonomis.

Maka dari itu, aksesoris hadiah dari acara seminar atau undian, misalnya, biasanya menggunakan

bahan kain kanvas blacu atau PE, selain bahan jersey.

Sementara itu, kekurangan bahan kanvas adalah kain ini terlalu kaku dan kurang fleksibel. Jadi,

penggunaannya pun terbatas hanya untuk aksesori, baju kasual, tas, serta tenda terpal, dan tak

bisa digunakan untuk membuat outfit seperti jilbab atau rok pesta.


Itulah beberapa hal yang harus Anda ketahui mengenai bahan kanvas. Secara umum, bahan ini

layak diperhitungkan sebagai salah satu penunjang bisnis Anda. Tertarik untuk mencoba?

Anda mungkin juga menyukai