Anda di halaman 1dari 13

HANDOUT MATA

PELAJARAN
PENGETAHUAN BAHAN
TEKSTIL MATERI
SERAT TEKSTIL DARI
BUATAN

KELAS X TATA BUSANA

Disusun oleh: SRI SUWARNI, S.Pd


PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 7 PURWOREJO
Alamat :DesaKemanukan, KecamatanBagelen, KabupatenPurworejo –Telp. 085100306080
Website : smkn7purworejo.sch.id Email : smkn7pwr@ymail.comKodePos : 54174

HANDOUT

Mata Pelajaran : Pemilihan Bahan Tekstil


Pokok Bahasan : Serat Buatan
Program Keahlian : Tata Busana
Kelas/Semester : X / Gasal
Alokasi Waktu : 2 X 45 MENIT
Tahun Pelajaran : 2021/2022
Pertemuan Ke : 1- 2

A. Kompetensi Inti
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan
faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan
lingkup kerja Tata Busanapada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks,
berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah,
dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
KI 4 : Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif,
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta
mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

A. Kompetensi Dasar
3.5 Menganalisis serat tekstil dari buatan

A. Indikator Pencapaian kompetensi


3.5.1. Menjabarkan pengertian serat tekstil dari buatan
3.5.2. Mengelompokkan macam-macam serat tekstil dari buatan
3.5.3. Menerapkan kegunaan serat tesktil dari buatan
3.5.4. Menganalisis karakteristik serat tekstil dari buatan
B. Tujuan Pembelajaran.
Setelah mengikuti pembelajaran berbasis saintifik, Peserta didik menggali potensinya dari
berbagai sumber belajar dan mengolah informasi sehingga diharapkan dapat terlibat aktif
dalam proses pembelajaran, serta memiliki sikap jujur, rasa ingin tahu,mandiri, kreatif,
serta dapat:
1. Menjabarkan pengertian serat tekstil dari buatan dengan benar dan bertanggung jawab
2. Mengelompokkan macam-macam serat tekstil dari buatan dengan benar dan teliti
3. Menerapkan kegunaan serat tesktil dari buatan dengan benar dan teliti
4. Menganalisis karakteristik serat tekstil dari buatan dengan teliti dan detail

C. Materi
materi : Pengetahuan Bahan Tekstil
Sub materi : Analisis serat tekstil dari protein
 Pengertian serat tekstil dari buatan
 Macam-macam serat tekstil dari buatan
 Kegunaan serat tekstil dari buatan
 Karakteristik serat tekstil dari buatan

D. URAIAN MATERI
1. Pengertian serat tekstil dari buatan
Serat buatan menurut Jumaeri, (1979:35), yaitu serat yang molekulnya disusun secara
sengaja oleh manusia. Sifat-sifat umum dari serat buatan, yaitu kuat dan tahan gesekan.
Serat buatan (serat termoplastik) disebut juga man-made fibres terdiri dari merk nilon,
perlon, decron, teriline, trivera, terlenka, tetoron, frienship, belini, laceri, larici, orlon,
cashmilon, silk, caterina dan lain-lain.
1. Rayon
Rayon adalah serat buatan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Rayon terbuat dari
bahan dasar selulosa linters atau selulosa kayu (kayu cemara atau kayu beuk).
Dalam proses pembuatannya selulosa dicampur dengan bahan-bahan kimia,
kemudian dikembalikan sebagai selulosa tetapi dalam bentuk lain, misalnya sebagai
benang filamen atau staple. Ada beberapa jenis rayon antara lain, rayon viskosa,
rayon kupramonium, rayon asetat dan rayon polinosik.
a. Rayon viskosa

Penampang melintang dan membujur rayon viskosa

Rayon viskosa banyak digunakan untuk pembuatan pakaian dan tekstil


keperluan rumah tangga, seperti kain tirai, kain penutup kursi, taplak meja,
seprai, kain renda. Kain-kain yang halus digunakan untuk pembuatan pakaian
dan pakaian dalam. Rayon viskosa sangat baik digunakan untuk kain lapis,
karena sifatnya tahan gesekan, berkilau dan lici. Serat campuran antara rayon
viskosa dan poliester banyak digunakan sebagai bahan pakaian.

Sifat-sifat rayon viskosa antara lain:


1) Serat rayon viskosa memiliki kekuatan kira-kira 26 gram per denier dalam
keadaan kering. Adapun kekuatan basahnya kira-kira 15 % dalam keadaan
kering dan kira-kira 25 % dalam keadaan basah.
2) Seratnya kurang elastis. Jika benangnya mendapat suatu tarikan mendadak
kemungkinan benangnya tetap mulur dan tidak mudah kembali lagi. Jadi,
jika dicelup akan menghasilkan celupan yang tidak rata dan kelihatan seperti
garis-garis yang berkilau.
3) Berat jenis rayon viskosa adalah 152
4) Dalam keadaan kering rayon viskosa merupakan isolator listrik yang baik,
tetapi uap air yang diserap oleh rayon akan mengurangi daya isolasinya.
5) Penyinaran dapat menyebabkan kekuatannya berkurang
6) Rayon viskosa tahan terhadap seterika panas, tetapi akan berubah menjadi
kuning jika terlalu lama di seterika.
7) Rayon viskosa lebih cepat rusak oleh asam, terutama dalam keadaan panas
8) Rayon viskosa tahan terhadap macam-macam pelarut untuk pencucian
kering.

b. Rayon kupramonium

Serat rayon kupramonium merupakan serat selulosa yang diregenerasi, maka


sifatnya hampir sama dengan rayon viskosa. Berikut sifat-sifat dari rayon
kupramonium:
1) Serat rayon kupramonium sangat halus, rata-rata 1,2 lenier per filamen.
Kekuatan seratnya akan berkurang dalam keadaan basah, lebih mulur di
waktu basah daripada waktu kering, dan serat ini dapat terbakar. Jika
dipanaskan pada suhu 180 0 C akan rusak dan kekuatannya berkurang jika
terkena sinar matahari.
2) Dalam pembakaran akan meninggalkan abu yang mengandung sedikit sekali
tembaga.
3) Sifat kimia rayon kupramonium sama dengan rayon viskosa. Dapat rusak
oleh alkali kuat, tetapi tahan alkali lemah dan zat-zat oksidator.
4) Pemutihan dapat dilakukan dengan larutan hipoklorit dalam keadaan basah
atau dengan hidrogen peroksida.
5) Pencelupan rayon kupramonium sama dengan pencelupan rayon viskosa.
Rayon kupramonium biasanya digunakan untuk bahan pembuat pakaian,
kaos kaki wanita, pakaian dalam. Terutama banyak digunakan untuk kain-
kain dengan kualitas baik. Kehalusan filamennya memberikan sifat lemas
dan drape yang baik (sifat gelombang yang baik).
c. Rayon asetat
Tenunan dari serat asetat menyerupai tenunan serat sutera, karena kilaunya dan
sifatnya yang lembut. Benangnya mudah dilewat sering, baik untuk tenunan
crepe. Tanda-tanda jika asetat dibakar adalah cepat terbakar dan mencair,
meninggalkan bundaran keras dan berbau asam. Serat asetat banyak digunakan
untuk pakaian wanita dan untuk keperluan rumah tangga serta untuk lapisan
pengeras kain, misalnya untuk leher kemeja, untuk isolasi listrik dan untuk
penyaring pada rokok.

Sifat-sifat dari rayon asetat antara lain:


1) Daya mulurnya lebih besar dibanding daya mulur rayon umumnya.
2) Kurang kuat jika dibandingkan dengan jenis rayon lainnya, terlebih dalam
keadaan basah. Kekuatan susutnya sampai 65 %, rayon 50 %.
3) Daya menghisap air kurang jika dibandingkan jenis serat rayon lainnya.
4) Daya menghisap cat kurang, oleh karena itu perlu digunakan cat istimewa
untuk asetat.
5) Rayon asetat kurang menghantarkan panas
6) Tidak tahan panas. Pada temperatur tinggi mencair dan setelah dingin
membeku serat menjadi kaku. Dikarenakan sifat-sifat ini, serat asetat lebih
banyak digunakan untuk mengkakukan kerah pada pakaian laki-laki atau
wanita yang disebut trubinais (tenunan kapas yang dilapisi asetat). Caranya
kerah dilapisi dengan trubinais, kemudian diseterika hingga asetat mencair
dan tenunan menjadi kaku setelah menjadi dingin.
7) Tidak tahan alkali dan zat pemutih yang mengandung chlor
8) Asetat larut dalam aseton.

d. Polinosik
Serat polinosik mempunyai kekuatan lebih tinggi dan mulur lebih rendah.
Perbandingan kekuatan basah dengan kering jauh lebih tinggi, dan
penggelembungan dalam air lebih kecil. Serat polinosik banyak digunakan
terutama untuk bahan pakaian dan juga untuk kain tirai vince ataau moynel.
Vince adalah salah satu serat polinosik, di Amerika dikenal dengan nama
moynel.

2. Polimer alam dari protein


Pembuatan serat polimer alam dari protein dilakukan untuk memperoleh serat yang
serupa dengan serat wol. Dimana dengan mengetahui sifat-sifat serat yang dimiliki
oleh serat wol, maka dibuatlah serat buatan yang memiliki sifat serat seperti serat
wol. Beberapa percobaan yang telah dilakukan, antara lain menggunakan serat dari
protein susu, serat dari protein jagung, serat dari kacang kedelai dan serat dari
kacang tanah.
a. Serat dari protein susu
Serat yang dihasilkan dari protein susu menyerupai serat wol marino yang
digaru. Serat ini menyekat panas yang baik, lembut, dan licin, pegas dan lenting,
seperti rambut kuda, daya mulur dan kuatnya kurang jika dibandingkan dengan
wol asli. Dalam prosesnya tidak dapat dikempa karena tidak berisik dan jika
dibakar seratnya cepat terbakar serta berbau tanduk atau rambut terbakar. Serat
ini banyak digunakan untuk pembuatan pakaian dalam di negeri yang beriklim
dingin, ditenun untuk meniru tenunan rambut kuda dan sebagai serat pengisi
kasur.
b. Serat dari protein jagung
Serat buatan yang dibuat dari protein jagung disebut vicara. Serat yang dibuat
berupa benang filamen serta serat yang dibuat khusus untuk bahan campuran
dengan serat lain, misalnya:
1) Vicara dengan wol, hasilnya mendekati wol cashmir.
2) Vicara dengan kapas dapat lebih mengembang
3) Vicara dengan nilon lebih mudah menghisap dan lembut
4) Vicara dengan asetat lebih lembut, rasa kaku berkurang

Sifat-sifat serat dari protein jagung diantaranya:


a. Kilau keras tetapi dapat diredamkan
b. Pegas dan kuat
c. Tahan cendawan dan ngengat. Lebih tahan alkali daripada wol murah

c. Serat dari kacang kedelai


Pembuatan serat dari kacang kedelai berasal dari tepung kacang kedelai yang
telah diambil minyaknya. Protein dan tepung dipisahkan, kemudian dilarutkan
dan disemprotkan melalui alat pemintal, seperti pembuatan serat sintetis pada
umumnya. Benang filamen yang dihasilkan ditarik dan dikeraskan secara kimia,
yang akhirnya dipotong-potong menjadi serat.
Serat dari kacang kedelai ini memiliki sifat-sifat, antara lain:
1) Serat kacang kedelai berkilau, mengerut, ringan, dan berwarna cokelat
2) Memberi rasa panas seperti serat wol, kenyal
3) Baik digunakan sebagai bahan campuran untuk serat kapas dan rayon.

d. Serat dari kacang tanah


Serat dari kacang tanah ini dinamakan ardil. Bentuknya menyerupai serat wol,
akan tetapi tidak mengerut dan tahan ngengat. Memiliki warna serat krem dan
lembut. Jika disentuh terasa panas dan memiliki daya mengisap lengas sama
seperti wol. Serat ini digunakan sebagai campuran pada serat kapas dan wol.
Campuran dari 50 % ardil dan 50 % wol menciptakan bahan seperti terdiri dari
100 % wol. Jika dicampur dengan serat selulosa akan memberikan rasa panas
dan tahan kusut seperti wol.

3. Polimer kondensasi
Serat polimer kondensasi terbagi menjadi poliamida (nilon) dan poliester.
a. Poliamida (nilon)
Serat poliamida ini lebih dikenal dengan nilon. Nilon merupakan serat yang
kuat. Nilon yang cukup mahal ialah jenis serat supernilon, serat ini dapat
ditenun menjadi kain-kain yang indah. Baik ditenun menyerupai tweed maupun
yang menyerupai brokat emas atau sutera.
Sifat-sifat serat nilon antara lain sebagai berikut:
1) Kuat dan tahan terhadap gesekan
2) Daya mulurnya besar, jika diregang sampai 8 %, benang akan kembali pada
panjang semula. Akan tetapi jika terlalu regang akan merubah bentuknya.
3) Kenyal, tidak menghisap lengas atau air sehingga mudah kering. Baik
digunakan untuk pakaian bepergian terutama pakaian dalam karena ringan
dan cepat kering.
4) Pada umumnya tidak tahan panas, jika bahan diseterika harus dicoba
terlebih dahulu dengan temperatur yang rendah
5) Larut dalam phenol, tetapi jika dipakai phenol cair akan mengerut dan dapat
digunakan untuk membuat hiasan-hiasan.
6) Tahan lindi/alkali dan tidak tahan chlor
7) Tahan air garam (baik untuk tali dan jala ikan)
8) Tahan ngengat dan cendawan
9) Jika dibakar terlihat meleleh, tidak menyala dan membentuk tepi berwarna
cokelat.
Serat nilon dapat dibuat kain renda (lace), dengan dibuat lubang-lubang dan
diselesaikan tepinya dengan cat nilon serta disempurnakan melalui proses
nilonizing. Dengan demikian dapat lebih mengisap, lembut, dan lemas.
Mengingat kekuatan nilon yang sangat tinggi, maka nilon sangat baik untuk
membuat kain parasut, tali temali yang jala, dan untuk bahan tekstil industri
lainnya.
Selain digunakan untuk keperluan industri, nilon juga banyak digunakan
untuk bahan pakaian. Terutama untuk pakaian wanita, kaos kaki dan tekstil
rumah tangga seperti gorden jendela atau pintu. Selain itu nilon juga dapat
digunakan untuk kain kursi, permadani dan kain penyaring.
Teknik pemeliharaan kain nilon adalah sebagai berikut:
1) Nilon putih setelah dipakai hendaknya segera dicuci karena bisa menjadi
kuning.
2) Bahan tidak perlu direndam lama karena kotoran hanya menempel
3) Pencucian dilakukan dengan cara diremas-remas dalam air sabun hangat-
hangat kuku dan bilas dalam air hangat-hangat kuku juga.
4) Gantung basah-basah sampai kering dan tidak perlu diperas
5) Seterika dengan panas rendah jika diperlukan

b. Poliester

Penampang melintang dan membujur serat poliester


Kain-kain yang dibuat dari serat poliester mempunyai sifat cepat kering,
kuat dan dapat berbentuk seperti serat alam. Serat-serat poliester dapat dicampur
dengan serat-serat katun wol, rayon, dan sutera.
Serat poliester memiliki warna kuning gading, sehingga terkadang perlu
diputihkan. Untuk pemutihan dapat dipergunakan natrium klorit pada suhu
mendidih dengan penambahan asam nitrat.
Serat poliester dapat menghasilkan kain yang tipis maupun tebal. Dipintal
dengan cara menenun atau merajut sesuai dengan kebutuhan. Jika menghendaki
kain yang terasa sejuk atau hangat, dapat dibuat kain yang menyerupai katun
atau wol. Serat poliester menghasilkan filamen-filamen poliester yang licin.
Serat-serat profil dan benang-benangnya memiliki tekstur elastis, yang biasanya
dirajut menjadi jersey, seperti Trivera 2000 Crimplene dan Diolenlect.
Sifat-sifat serat poliester adalah sebagai berikut:
1) Tahan kusut, baik untuk pakaian wanita maupun pria
2) Tahan cuci dan tidak kusut jika dicuci
3) Tahan obat kelantang
4) Lebih tahan sinar matahari daripada nilon
5) Dapat ditekan dengan seterika panas pada suhu 150 0C hingga terjadi
lipatan. Akan tetapi dapat dihilangkan dengan panas yang sama. Untuk
membuat lipatan yang permanen diperlukan panas pada suhu 210 0 C.
6) Mempunyai sifat elastis yang baik
7) Serat poliester berbentuk silinder dengan penampang lintang bulat
8) Poliester tahan asam lemah meskipun pada suhu mendidih
9) Poliester meleleh di udara pada suhu 205 0
C dan tidak menguning pada
suhu tinggi.
10) Poliester tahan serangga, jamur dan bakteri
11) Dimensi kain poliester dapat distabilkan dengan cara pemantapan panas
yang diatur pada suhu tertentu.
12) Bahan dari serat poliester hendaklah dicuci dengan air sabun dan dibilas
13) Tidak perlu diperas dan gantungkan hingga kering. Bahan ini tidak perlu
diseterika jika sudah digantungkan dengan baik.
14) Sifat poliester yang sangat baik, terutama tahan kusut dan dimensinya yang
stabil maka poliester banyak dipakai untuk bahan pakaian dan dasi
15) Untuk pakaian tipis, poliester sangat baik dicampur dengan kapas dengan
perbandingan 2:1. Selain itu, poliester juga banyak digunakan untuk kain
tirai, karena ketahanannya terhadap sinar di balik kaca. Serat poliester juga
dapat digunakan sebagai pipa pemadam kebakaran, tali temali, jala, kain
layar dan terpal. Sebagai tali temali kapal, poliester lebih tahan lama
dibanding nilon atau sisal. Sifat poliester yang tahan asam, membuat
poliester baik digunakan sebagai pakaian pelindung dalam pabrik yang
banyak memakai zat-zat asam. Akhir-akhir ini poliester mulai dipergunakan
sebagai benang ban.

4. Anorganik
Serat buatan anorganik terdiri dari serat gelas dan serat logam.
a. Serat gelas
Terdapat 2 macam serat gelas yaitu filamen dan staple dengan panjang rata-rata
9 inchi. Filamen gelas terbentuk dari percampuran bahan-bahan pasir silikat,
batu kapur, dan panduan mineral untuk pembuatan gelasnya. Dalam proses
pencampurannya harus dilakukan dengan teliti. Staple glass terutama benang
staple gelas terbuat dari gelas yang tahan zat kimia.
Sifat-sifat dari serat gelas diantaranya:
1) Serat gelas yang telah dicuci dengan bersih dari sari minyak, akan terlihat
licin dan halus di bawah mikroskop dan susunan permukaannya tidak
kelihatan.
2) Dalam keadaan panas, gelas tidak terbakar hanya menjadi lembek dan
meleleh serta tidak mengeluarkan asap atau gas yang mengganggu. Serat
gelas tahan panas sampai pada suhu 538 0 C tanpa rusak.
3) Kekuatan serat gelas bertambah jika diameternya semakin kecil.
4) Daya serap gelas terhadap air sangat rendah. Hal ini menguntungkan untuk
pemakaian pada teknik listrik.
5) Serat gelas bersifat sangat elastis
6) Ketahanan listrik dari serat gelas sangat tinggi
7) Serat gelas mempunyai sifat rapuh
8) Pada umumnya, serat gelas tahan terhadap semua asam, kecuali asam
fluoride dan cukup tahan terhadap alkali.
Untuk pencelupan serat gelas sangat sukar dilakukan karena tidak menyerap
zat air. Penberian warna serat gelas dapat dilakukan dengan cara-cara khusus.
Serat gelas terutama digunakan untuk bahan tirai jendela dan isolasi listrik.
Serat gelas sudah pernah dibuat untuk pakaian pengantin, akan tetapi belum
pernah dibuat untuk pakaian sehari-hari. Hal ini dikarenakan kain yang terbuat
dari serat gelas tidak tahan gosok, dan jika dilipat, filamen-filamennya dapat
putus serta kain menjadi berbulu.
Serat gelas juga digunakan sebagai bahan campuran dengan serat-serat
alam. Kainnya dapat digunakan untuk kap lampu, saringan, kain kursi, taplak
meja, kain gorden dan lain-lain. Kain-kain yang terbuat dari serat gelas tahan
api, bahkan jika rokok yang menyala jatuh di atas kain, kain tersebut tidak
terbakar. Serat gelas yang ditenun menjadi kain dapat digunakan untuk
saringan, karena tahan terhadap zat kimia. Juga banyak digunakan sebagai kap
lampu. Benang gelas dapat digunakan sebagai pembungkus kawat tembaga.
Adapun pita kain gelas digunakan untuk pembungkus kabel listrik tegangan
tinggi.

b. Serat logam
Serat logam adalah serat buatan yang dibuat dari logam. Serat logam yang
dibuat berasal dari logam mulia, melainkan serat yang dibuat dengan
merekatkan film alumunium yang berada di antara dua helai film plastik yang
transparan dengan suatu perekat. Serat logam ini sudah sejak lama digunakan
dalam industri tekstil. Serat logam dapat dibuat menjadi benang logam yang
digunakan sebagai bahan penghias tekstil, baik tekstil untuk keperluan rumah
tangga maupun pakaian.

DAFTAR PUSTAKA

Lily Masyhariati. 2013. Tekstil 1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat


Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.
Muh Zyahri. 2013. Pengantar Ilmu Tekstil 1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.
Winarti Z. 2013. Tekstil II. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Pembinaan
Sekolah Menengah Kejuruan.

Anda mungkin juga menyukai