Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

SERAT BUATAN

DI SUSUN OLEH :
1. RIZA SOPIANA
2. MELANI
3. RATIM MUSMULIANI
4. SAKILA MARIANTI
5. HENGKI KURNIAWAN

KELAS : X. TBS.1

SMK NEGERI 1 PUJUT


2018
KATA PENGANTAR

Segala Puji syukur kami penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang
berjudul “Serat Buatan”.
Dalam Penulisan Makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami
miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi
penyempurnaan pembuatan Makalah ini.
Dalam penulisan Makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan
Makalah ini, khususnya kepada guru kami yang telah memberikan tugas dan
petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.

Sengkol, 06 Desember 2018

Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan
B. saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN

1. Latar Belakangan

Sekarang banyak sekali perusahaan-perusahaan yang memproduksi bahan serat


kain dengan tidak alami atau disebut juga sintetik dengan menggunakan bahan
kimia. Namun disamping itu, kami pun tertarik untuk mencoba membuatnya atau
menelitinya. Dan kebetulan kami pun diberi tugas Kimia dari sekolah untuk
membuat makalah.tentang serat kain sintetik. Dengan didorong rasa ingin tahu,
saya pun mencoba dan berusaha untuk mencari dan menyelesaikan makalah ini.

2. Rumusan Masalah
Yang akan dibahas dalam makalah ini adalah :
1. Apa Pengertian serat buatan ?
2. Apa macam-macam serat buatan ?
3. Apa saja Contoh serat buatan ?
4. Apa Ciri-ciri serat buatan ?
5. Apa Hasil uji pembakaran ?

3. Tujuan
Tujuan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui Pengertian serat buatan
2. Untuk mengetaui Macam-macam serat buatan
3. Untuk mengetahui Contoh serat buatan
4. Untuk mengetahui Ciri-ciri serat buatan
5. Untuk mengetahui Hasil uji pembakaran
BAB II
PEMBAHASAN

Serat adalah suatu jenis bahan berupa potongan-potongan komponen yang


membentuk jaringan memanjang yang utuh. Contoh serat yang paling sering
dijumpai adalah serat pada kain. Material ini sangat penting dalam
ilmu Biologi baik hewan maupun tumbuhan sebagai pengikat dalam tubuh.
Manusia menggunakan serat dalam banyak hal: untuk membuat tali, kain,
atau kertas. Serat dapat digolongkan menjadi dua jenis yaitu serat alami dan serat
sintetis (serat buatan manusia). Serat sintetis dapat diproduksi secara murah dalam
jumlah yang besar. Namun demikian, serat alami memiliki berbagai kelebihan
khususnya dalam hal kenyamanan.

SERAT BUATAN
SERAT buatan menurut Jumaeri, (1979:35), yaitu “SERAT yang
molekulnya disusun secara sengaja oleh manusia. Sifat-sifat umum dari SERAT
buatan, yaitu kuat dan tahan gesekan”.
(1) Rayon
Rayon merupakan SERAT buatan yang paling awal dibuat, memiliki faktor
yang terpenting untuk keberhasilan pemasaran SERAT rayon adalah harga yang
murah dan dapat dipergunakan untuk membuat kain yang bagus dengan warna
menyerupai wol, sutera ataupun linen. SERAT rayon pertama kali dibuat untuk
membuat kain pakaian jenis krep atau menyerupai linen. SERAT rayon ada
bermacam-macam yaitu SERAT rayon viskos, SERAT rayon kupramonium,
SERAT rayon modulus, SERAT rayon kekuatan tinggi, SERAT polinosic. Jenis
SERAT rayon yang dapat digunakan sebagai kain untuk busana anak, yaitu
SERAT rayon viskosa dan rayon kuproamonium.
serat rayon

(a) Rayon Viskosa


Campuran rayon viskosa dan poliester banyak digunakan sebagai bahan
pakaian. Kain-kain yang halus digunakan untuk pakaian dan pakaian dalam.
Rayon viskosa tahan terhadap penyetrikaan, tetapi oleh pemanasan yang lama
warnanya akan berubah menjadi kuning. Sedangkan oleh penyinaran kekuatannya
akan berkurang. Rayon viskosa cepat rusak oleh asam dibandingkan dengan
kapas, terutama dalam keadaan panas. Rayon viskosa tahan terhadap pelarut-
pelarut, Sedangkan jamur akan menyebabkan kekuatannya berkurang serta
berwarna lebih kusam.

(b) Rayon Kupramonium


Rayon kupramonium adalah selulosa yang di generasi, maka sifatnya dalam
banyak hal sama dengan rayon viskos. Perbedaan sifat-sifatnya antara rayon
kupramonium sangat halus, lebih mulur diwaktu basah dibanding waktu kering,
bahan mudah terbakar, dan kekuatannya berkurang oleh sinar matahari.

Rayon kupramonium kebanyakan digunakan untuk busana pesta anak wanita,


karena kain bermutu tinggi dengan kehalusan filamennya member sifat lemas
dan drape yang baik.

(2) Polimer Sintesis


Polimer sintetis yaitu SERAT yang dibuat dari polimer-polimer buatan.
Polimer sintesis diantaranya poliamida (Nylon) dan poliester.
serat polyester

(a) Poliamida (Nylon)


Polimida (Nylon) merupakan SERAT yang kuat. Sifat-sifat Nylon adalah
kuat dan tahan gesekan , daya mulurnya besar apabila diregang sampai 8 %,
benang akan kembali pada panjang semula, tetapi kalau terlalu regang bentuk
akan berubah, elastis, tidak mengisap uap air panas atau bahan tekstil mudah
kering, sehingga Nylon akan baik digunakan untuk pakaian bepergian, dan
pakaian dalam anak karena ringan dan cepat kering.

(b) Poliester
Kain-kain yang dibuat dari poliester mempunyai sifat cepat kering, kuat dan
dapat berbentuk seperti SERAT alam. SERAT-SERAT poliester bisa dicampur
dengan SERAT-SERAT katun, wol, rayon, dan sutera. Poliester memiliki sifat
yang baik, yaitu sifat tahan kusut, dan dimensi yang stabil. Untuk pakaian
ringan/tipis, poliester sangat baik jika dicampur dengan kapas.

SERAT poliester dapat menghasilkan kain yang tipis atau tebal dengan cara
menenun atau merajut sesuai dengan kebutuhan, jika menghendaki kain yang
terasa sejuk atau hangat, poliester dapat dicampur dengan katun atau rayon,
disebut dengan TC dan TR, yang digunakan sebagai seragam sekolah anak.
(c) SERAT akrilat
Sifat akrilat yang menonjol adalah mempunyai berat jenis rendah dan daya
ruwah (bulking power) yang sangat besar, sehingga SERAT tersebut sering diberi
julukan hangat tak berbobot (Warmth Without Weight). SERAT akrilat di gunakan
sebagai pengganti wol pada busana anak. Keberhasilan SERAT akrilat terutama
pada penggunaan sebagai SERAT stapel yang dapat menyerupai sifat wol. Untuk
pakaian terasa lebih lembut, lebih ringan dan tidak gatal seperti sifat SERAT wol,
tidak mengempa (non felt), mudah dicuci atau dirawat menjadikan SERAT ini
saingan dari SERAT wol.

jumper dari serat akrilat

UJI PEMBAKARAN SERAT-SERAT TEKSTIL


UJI PEMBAKARAN

Pada uji pembakaran, dalam menganalisa serat yang terbakar harus seteliti
mungkin, bila tidak teliti maka analisa tentang serat tersebut akan salah. Bahan
awal serat dan jenis serat yang menjadi bahan dasarnya sangat berpengaruh dan
dapat diketahui melalui pembakaran ini. Dan dari data percobaan yang diperoleh
maka dapat disimpulkan :
- Apabila serat berbau seperti kertas terbakar, maka menunjukan serat selulosa.
- Apabila serat berbau seperti rambut terbakar, maka menunjukan serat protein.
- Apabila serat berbau seperti plastik terbakar, maka menunjukkan serat buatan

• Uji pembakaran
- Kapas
Bau : Seperti kertas terbakar.
Asap : Putih
Sisa pembakaran : Abunya hitam, halus, rapuh, mudah meneruskan pembakaran.
- Rayon viskosa
Bau : Seperti kertas terbakar.
Asap : Putih.
Sisa pembakaran : Abunya hitam, halus, rapuh, cepat meneruskan pembakaran.
- Rami
Bau : Seperti kertas terbakar.
Asap : Putih.
Sisa pembakaran : Abunya hitam, halus, rapuh, mudah meneruskan pembakaran
- Wool
Bau : Seperti rambut terbakar.
Asap : Putih.
Sisa pembakaran : Abunya hitam, halus, rapuh, dan tidak meneruskan
Pembakaran
- Sutera
Bau : Seperti rambut terbakar.
Asap : Putih.
Sisa pembakaran : Abunya hitam, rapuh, menggumpal, kasar, tidak meneruskan
pembakaran.
- Polyester
Bau : Seperti plastik terbakar.
Asap : Hitam.
Sisa pembakaran : Abu-abu, kasar, menggumpal, mudah terbakar dan meneruskan
pembakaran
- Polyamida/ nylon
Bau : Seperti plastik terbakar.
Asap : Putih.
Sisa pembakaran : Lelehan putih, menggumpal, keras, mudah terbakar.dan tidak
meneruskan pembakaran
- Polyakrilat
Bau : Seperti plastik terbakar.
Asap : Putih.
Sisa pembakaran : Lelehan hitam, menggumpal, cepat terbakar dan meneruskan
pembakaran
- Polyester kapas
Bau : Seperti plastik terbakar.
Asap : Hitam.
Sisa pembakaran : Abunya keras, kasar, menggumpal, mudah terbakar dan
meneruskan pembakaran
- Polyester rayon
Bau : Seperti plastik terbakar.
Asap : Hitam.
Sisa pembakaran : Abu hitam, kasar, meneruskan pembakaran
- Polyester woll
Bau : Seperti rambut terbakar.
Asap : putih
Sisa pembakaran : Lelehan hitam, menggumpal, keras, mudah terbakar dan
meneruskan pembakaran.
BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan
Jadi bahan-bahan pembuatan kain sintetik sebenarnya berasal dari minyak bumi
yang diolah sedemikian rupa sehingga menghasilkan unsur senyawa yang berguna
untuk kehidupan sehari-hari. Misalnya saja proses pembuatan benang Nilon yang
sangat gampang dan simple, tetapi teman-teman walaupun sangat gampang dan
simple, tetapi membutuhkan bahan yang sangat susah dicari yang hanya bisa
didapatkan di Toko Kimia.

2. Saran
Jadi sebaiknya teman-teman semuanya apabila ingin menggunakan bahan kain
untuk keperluan pakaian, gunakanlah bahan kain yang menurut selera anda itu
baik, nyaman dan enak saat dipakai. Boleh itu dari serat alami atau serat buatan
(serat sintetik). Tetapi menurut kami lebih baik campurlah serat kain alami dengan
serat buatan agar tercipta sifat-sifat bahan yang dimiliki keduanya. Dan agar
tercipta bahan kain yang berkualitas, kuat, tidak mudah kusut, dan tahan lama.
Dan ingatlah teman-teman, apabila teman-teman ingin melakukan percobaan
membuat benang nilon seperti diatas, Harus membeli bahan-bahannya diToko
Kimia. dan janganlah sekali-kali membelinya dengan ilegal, harus dengan ijin
sekolah dan lembaga resmi, karena bahannya sangat berbahaya bagi anak-anak
seumuran kita. Saya pun pernah mencoba membelinya, tapi tidak bisa karena
bahannya sangat berbahaya maka dari itu saya pun mencoba mempresentasikan
makalah ini hanya dengan menggunakan video saja dengan menggunakan metode
penelitian studi pustaka.
DAFTAR PUSTAKA

Sulam, abdul latief. 2008. Teknik Pembuatan Benang dan Pembuatan Kain Jilid 1.
Jakarta. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.
Ferlina, Ina Nur. 2011. Penerapan Hasil Belajar
Pengetahuan. repository.upi.edu.Jakarta. Universitas Pendidikan Indonesia.
id.wikipedia.org
www.chem-is-try.org
Diposkan oleh angga madi di 10:49 pm
Email ThisBlogThis!
Serat alami
Serat sintetis
Serat sintetis atau serat buatan manusia umumnya berasal dari
bahan PETROKIMIA. Namun demikian, ada pula serat sintetis yang dibuat dari
selulosa alami seperti rayon.
Yang dimaksud PETROKIMIA adalah bahan kimia apapun yang diperoleh
dari bahan bakar fosil. Ini termasuk bahan bakar fosil yang telah dipurifikasi
seperti metana, propana, butana, bensin, minyak tanah, bahan bakar diesel, bahan
bakar pesawat, dan juga termasuk berbagai bahan kimia untuk pertanian
seperti pestisida, herbisida, dan pupuk, serta bahan-bahan seperti plastik, aspal,
dan serat buatan.
Serat mineral
 Kaca serat/Fiberglass, dibuat dari kuarsa,
 Serat logam dapat dibuat dari logam yang duktil seperti [[tembaga], emas,
atau perak.
 Serat karbon
Serat polimer
 Serat polimer adalah bagian dari serat sintetis. Serat jenis ini dibuat
melalui proses kimia. Bahan yang umum digunakan untuk membuat serat
polimer:
o polyamida nilon,
o PET atau PBT poliester, digunakan untuk membuat botol plastik,
o fenol-formaldehid (PF)
o serat polivinyl alkohol (PVOH)
o serat polivinyl khlorida (PVC)
o poliolefin (PP dan PE)
o polyethylene (PE),
o Elastomer, digunakan untuk membuat spandex,
o poliuretan.
Kain/ tekstil sintetik, seperti nilon dan polyester, diproduksi secara menyeluruh
dari bahan kimia. Tekstil alam, seperti kapas, sutra dan wol tebuat dari serat
tanaman atau hewan. Tekstil sintetik sangat bermanfaat karena memiliki sifat
yang berbeda dan lebih maju dibanding bahan alami. Jas hujan plastik contohnya,
adalah tahan air.
Sejarah Tekstil
Dalam dunia tekstil, pembuatan kain tidak terlepas dari bahan baku utamanya
yang berupa serat. Serat dibagi menjadi serat alam dan serat buatan. Serat buatan
atau sintetik adalah serat yang dihasilkan melalui rekayasa genetik. Sedangkan
serat alam adalah serabut-serabut yang berasal dari unsur-unsur alam, yaitu
tumbuhan, hewan, dan mineral. Serat hewan umunya berasal dari bulu hewan.
Sedangkan serat tumbuhan berasal dari seluruh bagian tanaman, seperti akar,
batang , pelepah, daun dan buah.
1. Serat Linen
Serat yang pertama kali digunakan manusia adalah serat dari sejenis alang-alang,
yaitu Linum usitatissimum. Kain yang dihasikan dikenal dengan nama linen.
Pembudidayaannya dimulai pada periode Neolitikum(5000-1000 SM). Kain linen
mempunyai sifat agak tebal dan kaku, dengan permukaan yang halus dan sangat
kuat. Oleh karna itu, kain ini sering digunakan sebagai taplak meja, serbet, tirai,
dan sebagainya.
2. Serat wol
Serat wol yang terbuat dari bulu domba ini, mulai dikenal pada jaman Perunggu
(2500-1000SM). Kain yang dihasilkan dapat memberikan kehangatan bagi
pemakai, khususnya di daerah dingin. Mengapa? Hal ini karena serat wol
memiliki kelenturan yang tinggi. Daya regangnya dapat mencapai 35% dari
panjang semula. Seratnya bersisik dan keriting. Untuk mendapatkan jenis serat
yang memiliki keunggulan khusus, peternak mengawinsilangkan beberapa jenis
domba untuk memperoleh serat seperti yang diharapkan. Hasil kawin silang
domba Tarantin (Spanyol) dengan Laodisia (Asia Kecil) menurunkan nenek
moyang domba Merino yang memiliki bulu yang halus. Selain domba, bulu juga
diambil dari hewan lainnya seperti kambing dan kelinci Angora, unta Bactrian
dari Asia, serta bulu Llama dari Amerika Latin.
3. Serat Kapas
Serat yang paling populer di dunia, yaitu serat kapas yang sering disebut katun.
Daya serapnya yang tinggi membuat nyaman bila digunakan sebagai pakaian.
Sifat yang dimilikinya cocok dengan iklim tropis. Kekurangannya adalah kain ini
mudah sekali kusut dan susut pada pencucian pertama. Serat kapas berasal dari
tanaman Gossypium, sejenis belukan dengan tinggi antara 120-180cm. Awalnya
serat ini ditemukan di India kemudian menyebar ke daerah lain.
4. Serat Sutra
Sutera tidak berasal dari bulu atau bagian tanaman melainkan dari air liur ulat
sutera. Ulat ini adalah sejenis larva dari ngengat sutera Bombyx mori dari
keluarga Lepidopter. Sebelum membentuk kepompong, ulat memakan daun
murbei, Morus alba, L.
Kepompong ulat sutera terbuat dari cairan yang keluar dari mulutnya. Seluruh
tubuh ulat akan terbungkus dalam jaringan lilitan air liur. Lilitan ini akan
mengeras dan bila diurai menjadi serat panjang dan halus. Diantara yang lain serat
ini merupakan serat terpanjang karena air liur ulat tidak akan terputus sebelum
seluruh kepompong terbentuk.
Serat yang memiliki kilau tak tertandingi ini berasal dari Tiongko dan sudah
dikenal sejak pemerintahan kaisar Huang-ti (2640SM). Istri kaisar Huang-ti lah
yang pertama kali menemukan serat sutera dan merancang alat tenun khusus
untuk menenunnya. Kemudian Bangsa Tiongkok terkenal dengan produksi kain
sutera terbaik di dunia.
Sutera kemudian menjadi komoditi penting dalam perniagaan dunia, sehingga
muncullah jaringan perjalanan sutera yang dikenal dengan nama Jalur Sutera(Silk
Road). Mulanya pembuatan serat sutera dirahasiakan. Namun akhirnya bocor dan
pembuatannya menyebar ke beberapa daerah lain termasuk Indonesia. Pada masa
kerajaan Sriwijaya, tanaman Murbei sudah dibudidayakan. Setelah itu tanah Gayo
merupakan daerah yang pernah menjadi penghasil sutera bermutu tinggi. Dewasa
ini budidaya sutera terpusat di Sulawesi Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan
Jawa Timur.
1. 1. Polyester
Polyester fiber, adalah serat sintetik yang terbuat dari hasil polimerisasi etilen
glikol dengan asam tereptalat melalui proses polimerisasi kondensasi. Hasil
polimerisasi berupa chip atapun polimer leleh, yang kemudian di lakukan proses
spinning untuk membentuk fiber. Pembentukan fiber dilakukan dengan temperatur
di atas titik leleh polyester, dengan bantuan gear pump yang menentukan ukuran
fiber yang keluar melalui spinneret. Spinneret disini akan menentukan cross
section atau bentuk dari fiber yang diinginkan, seperti bulat, segitiga, dan lain-
lain. Selanjutnya ribuan helai serat panjang ini disatukan dan ditarik serta
diletakkan di dalam can. Serat-serat dari bebarapa can kemudian ditarik (draw)
bersama sama sehingga didapatkan serat dengan ketebalan tertentu biasanya
dinyatakan dengan satuan denier. Pada proses peregangan ini diberikan spin finish
oil yang berfungsi mengurangi elektro statik yang terjadi pada saat serat polyester
diproses pada mesin mesin pemintalan berikutnya. Setelah melalui proses
peregangan selanjutnya masuk ke proses crimping. Kemudian serat tadi dipotong
potong menggunakan rotary cutter dengan panjang sesuai dengan keperluan,
misalnya 38 mm, 44 mm, 51 mm dan lain sebagainya. pada saat proses
pemotongan serat diberikan hembusan agar serat-serat yang telah terpotong
pendek-pendek dapat terurai satu sama lain. Serat yang telah selesai dipotong
dikemas pada mesin baling press dengan standar berat sekitar 350 kg per bal.
Selain kehalusan (denier) serat dan panjang serat, kilau (luster) juga merupakan
spesifikasi yang sangat penting, misalnya bright, semi dull atau dull. Serat
poliester merupakan bahan baku bagi pabrik pemintalan (spinning) yang membuat
benang pintal. Di pabrik pemintalan serat poliester biasanya diproses untuk
produk benang pintal poliester 100% atau cempuran dengan serat alam atau serat
sintetik lainnya. Misalnya poliester/katun, polyester/rayon, polyester/rami,
polyester/flax, polyester/acrilik dlsb.
Contoh Karakteristik serat poliester : Kehalusan : 1.3 denier, Panjang : 38 mm,
Kekuatan tarik : 6.6 gram/denier, Mulur : 22%, Mengkerut : 6.3%, Krimp : 5.2 per
Cm, Kandungan oil : 0.15%, Kandungan air : 0.4%
Hal yang penting untuk mendapatkan perhatian pada proses serat polyester di
pabrik pemintalan adalah timbulnya elektro statis pada saat serat mengalami
gesekan, baik antar serat dengan serat sendiri dan juga antara serat dengan metal
atau karet yang merupakan bagian mesin yang bergesekan langsung dengan serat
yang diproses. Elektro statik ini berdampak kepada ketidak-lancaran proses
pemintalan seperti terjadinya serat menggulung (lapping) pada rol-rol yang
berputar atau serat menyumbat (choking) pada corong atau terompet. Untuk
mengurangi gejala elektro statik ini biasanya ditempuh hal-hal sebagai berikut :
Pada serat diberikan anti statik atau spin finish oil, mesin-mesin produksi
dibumikan (grounding) dan mengatur suhu dan kandungan kelembaban udara di
ruangan pabrik, Misalnya suhu 30 derajat Celcius dan kelembaban udara (relative
humidity) 53% di ruangan Ring Spinning.
2. Kelebihan dan kekurangan kain polyester
Dalam dunia kain, dikenal dua jenis kain yang utama. Kedua jenis kain tersebut
adalah kain yang terbuat dari serat alami dan kain yang terbuat dari serat buatan
atau sintetis. Contoh kain yang terbuat dari serat alami adalah kain katun. Salah
satu contoh kain sintetis adalah kain polyester. Bahan pembuat kain
polyester adalah polyethylene terepththalate (PET). Bahan ini adalah bahan yang
juga digunakan sebagai bahan pembuat botol minuman plastik. Dalam industri
garmen, kain polyester umumnya dimanfaatkan sebagai bahan baku pakaian dan
perlengkapan rumah tangga, seperti seprai, penutup tempat tidur, tirai, dan gordin.
Kain katun mungkin memang terasa lebih alami daripada kain polyester.
Namun, kain polyester tidak mudah kusut dan lebih cepat kering setelah dicuci.
Selain itu, baju yang terbuat dari kain polyester tidak mudah susut maupun melar.
Kain polyester tidak memerlukan penyetrikaan panas. Karena terbuat dari serat
sintetik, kain polyester kurang mampu menyerap panas dan keringat saat
dikenakan. Pakaian yang terbuat dari kain ini lebih cocok dikenakan di daerah
bersuhu dingin atau ruangan ber-AC. Bagi Anda yang beraktivitas di luar maupun
di dalam ruangan dengan suhu yang panas, sangat tidak dianjurkan untuk
mengenakan pakaian berbahan polyester.
Kelebihan lain dari kain polyester adalah ketahanannya terhadap pencucian
kimia/ dry cleaning dan pelarut organik. Kain ini juga lebih tahan terhadap jamur
dan bakteri dibanding kain katun. Untuk memanfaatkan kelebihan kain
polyester serta meminimalisir kekurangannya, serat kain polyester biasanya
dipintal bersama serat alami. Penggabungan kedua serat ini mampu menghasilkan
pakaian dengan sifat-sifat gabungan kedua serat. Namun, jika Anda memerlukan
pakaian berbahan seratus persen katun, sebaiknya telitilah dulu pakaian tersebut
sebelum membelinya. Cara membedakan pakaian berbahan katun atau polyester
sangatlah mudah. Anda cukup mengambil sehelai benang dari kain tersebut
kemudian bakarlah ujungnya. Asap pembakaran kain yang terbuat dari katun
berbau seperti kertas terbakar, sedangkan asap pembakaran kain polyester berbau
seperti plastik terbakar. Pilihlah selalu jenis kain yang sesuai dengan kebutuhan
Anda.
Macam-macam kain sintetik :
Kain sintetik dibuat dari bahan sintetis yang berasal dari minyak bumi dan gas
alam. Ada berbagai jenis kain sintetik yang masing-masing mempunyai sifat yang
berbeda, diantaranya yaitu :
1. 1. Kain Nilon
kain nilon mempunyai sifat :
 Elastis sehingga sangat baik untuk kaos kaki.
 Tidak tahan terhadap sinar matahari yaitu dapat berubah warna dari putih
menjadi kekuning-kuningan dan kekuatannya menjadi kurang.
 Tidak tahan terhadap panas penyetrikaan karena akan meleleh pada suhu yang
tinggi (150 drajat).
 Mempunyai daya tahan gosok dan lipat yang baik sehingga banyak digunakan
untuk lipatan permanen.
 Kain ini banyak digunakan untuk pakaian dalam wanita, kaos kaki, pakaian
renang, dan lain-lain.
1. 2. Kain Poliester
kain poliester mempunyai kekuatan yang tinggi, tetapi daya elastisitasnya kurang
bila dibandingkan dengan kain nilon. Kain poliester mempunyai sifat :
 Tidak mudah kusut sehingga sangat cocok untuk pakaian wash and wear (cuci
dan pakai) karena tidak perlu diseterika.
 Tahan terhadap sinar matahari dan tidak mengalami perubahan warna sehingga
sangat sesuai untuk kain gorden.
 Mempunyai daya tahan gosok dan lipat yang baik sehingga banyak digunakan
untuk pakaian-pakaian dengan lipatan permanen.
1. 3. Kain Poliakrila
Kain poliakrila mempunyai sifat :
 Ringan,kuat dan tebal sehingga banyak digunakan untuk bahan baju hangat.
 Sifat hampir sama dengan kain wol sehingga banyak dibuat kain acrilic sebagai
pengganti kain wol, misalnya untuk selimut, pullover, dan lain-lain.
BAB III
METODOLOGI

1. 1. Tempat Penelitian
Kami sekelompok melakukan penelitian disekitar lingkungan sekolah kami yaitu
di SMAN 1 Palabuhanratu Kab.sukabumi.
1. 2. Waktu Penelitian
Kami melakukan penelitian yaitu pada bulan April 2012 sampai dengan
selesainya makalah ini.

1. 3. Metode penelitian

Metode yang saya gunakan adalah Metode Studi Pustaka yaitu :


Cara sederhana membuat benang nilon
1. 4. Alat dan Bahan
 Larutan COCl (CH2)8 COCl
 Larutan NH2(CH)6 NH2
 Gelas Kimia (Gelas Ukur)
 Penjepit
 Lidi/Tongkat kecil
1. 5. Langkah Kerja
 Pertama-tama masukkanlah salah satu larutan kedalam gelas kimia atau gelas
ukur, misalnya yang pertama dimasukkan adalah larutan COCl (CH2)8 COCl.
 Selanjutnya masukkan juga larutan yang kedua kedalam gelas kimia, yaitu
larutan NH2(CH)6 NH2
 Tunggu larutan hingga membentuk selaput berwarna putih
 Ambillah selaput yang berwarna putih itu dengan menggunakan penjepit
 Lalu belitkan selaput tersebut dengan menggunakan lidi/tongkat kecil
 Teruslah putar lidi tersebut. Karena selaput tersebut tidak akan putus walaupun
ditarik. Kecuali, apabila larutannya habis.
 Dan bentangkanlah selaput tersebut
 Akhirnya benang Nilon pun selesai dibuat
BAB IV
DATA PENGAMATAN DAN ANALISIS DATA

1. 1. Data Pengamatan
Dari percobaan diatas, kita dapat mengetahui apabila larutan COCl (CH2)8 COCl
direaksikan dengan larutan NH2(CH)6NH2 maka akan membentuk selaput putih
yang nantinya menjadi senyawa nylon.

1. 2. Analisis Data
Jadi nilon itu sebenarnya bisa dibuat dengan berbagai cara. Yang saya lakukan
diatas adalah dengan menggunakan cara sederhana dengan menggabungkan 2
macam larutan. Karena sebenarnya nylon itu banyak sekali macamnya, tergantung
dari kandungan karbon didalamnya.
BAB V
PENUTUP

1. 1. Kesimpulan
Jadi bahan-bahan pembuatan kain sintetik sebenarnya berasal dari minyak bumi
yang diolah sedemikian rupa sehingga menghasilkan unsur senyawa yang berguna
untuk kehidupan sehari-hari. Misalnya saja proses pembuatan benang Nilon yang
sangat gampang dan simple, tetapi teman-teman walaupun sangat gampang dan
simple, tetapi membutuhkan bahan yang sangat susah dicari yang hanya bisa
didapatkan di Toko Kimia.

1. 2. Saran
Jadi sebaiknya teman-teman semuanya apabila ingin menggunakan bahan kain
untuk keperluan pakaian, gunakanlah bahan kain yang menurut selera anda itu
baik, nyaman dan enak saat dipakai. Boleh itu dari serat alami atau serat buatan
(serat sintetik). Tetapi menurut kami lebih baik campurlah serat kain alami dengan
serat buatan agar tercipta sifat-sifat bahan yang dimiliki keduanya. Dan agar
tercipta bahan kain yang berkualitas, kuat, tidak mudah kusut, dan tahan lama.
Dan ingatlah teman-teman, apabila teman-teman ingin melakukan percobaan
membuat benang nilon seperti diatas, Harus membeli bahan-bahannya diToko
Kimia. dan janganlah sekali-kali membelinya dengan ilegal, harus dengan ijin
sekolah dan lembaga resmi, karena bahannya sangat berbahaya bagi anak-anak
seumuran kita. Saya pun pernah mencoba membelinya, tapi tidak bisa karena
bahannya sangat berbahaya maka dari itu saya pun mencoba mempresentasikan
makalah ini hanya dengan menggunakan video saja dengan menggunakan metode
penelitian studi pustaka.

DAFTAR PUSTAKA

id.wikipedia.org/wiki/Serat
islamwiki.blogspot.com/2011/03/ap-itu-kain-sintetik.html
skp.unair.ac.id/repository/guru-indonesia

Anda mungkin juga menyukai