Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

“SERAT BUATAN (SINTETIS 50%)”

MATA KULIAH: ILMU PENGETAHUAN TEKSTIL

DOSEN: Dra. Kurniati, M.Si

Irmayanti, S.Pd., M.Pd

OLEH: KELOMPOK 5

Triyundha Ariamuharti (1828040001)

Safira Musrina (1928040012)

Imanuel Wandry Podang Madao (1928042035)

PENDIDIKAN KESEHJATERAAN KELUARGA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

TAHUN AKADEMIK 2020/2021

i
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Alhamdulillahi Rabbil Alamin Segala puji kita panjatkan kehadirat Allah
SWT. Yang atas Nikmat dan rahmat-Nya sehingga kami dapat meyelesaikan
penyusunan makalah “Serat Buatan (Sintetis 50%)”. Tidak lupa kami ucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Ilmu Pengetahuan Tekstil yang di
ampuh oleh Dosen Dra. Kurniati, M.Si dan Irmayanti, S.Pd., M.Pd.
Tentunya dalam makalah ini dengan segala keterbatasan tidak lepas dari
kekurangan, oleh karena itu, sangat diharapkan kritik dan saran yang membangun
dari dosen dan semua pembaca untuk perkembangan pengetahuan kami dan
membuat makalah ini menjadi lebih baik lagi.
Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami selaku
penyusun makalah ini khususnya dan para pembaca umumnya. Aamiin .

Baubau, 16 Maret 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................ i
KATA PENGANTAR......................................................................................... ii
DAFTAR ISI........................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
A. Latar Belakang................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................ 1
C. Tujuan.............................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................. 2
A. Pengertian serat buatan (sintetis 50%) ............................................ 2
B. Macam-macam serat buatan sintetis 50%........................................ 2
BAB III PENUTUP............................................................................................ 10
A. Kesimpulan...................................................................................... 10
B. Saran................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Serat adalah suatu jenis bahan berupa potongan-potongan komponen
yangmembentuk jaringanmemanjang yang utuh. Contoh serat yang paling
sering dijumpai adalahserat pada kain. Material ini sangat penting dalamilmu
Biologi baik hewan maupun tumbuhansebagai pengikat dalam tubuh.
Manusiamenggunakan serat dalam banyak hal: untuk membuat tali, kain, atau
kertas. Serat dapatdigolongkan menjadi dua jenis yaitu serat alami dan serat
sintetis (serat buatan manusia). Seratsintetis dapat diproduksisecara murah
dalam jumlah yang besar. Namun, serat alami memiliki berbagai kelebihan
khususnya dalam hal kenyamanan.

B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian serat buatan (sintetis 50%)?
2. Apa saja macam-macam serat (buatan sintetis 50%)?

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian serat buatan (sintetis 50%).
2. Mengetahui macam-macam serat buatan (sintetis 50%).

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian serat buatan (sintetis 50%)


Serat buatan menurut Jumaeri, (1979:35), yaitu “Serat yang molekulnya
disusun secara sengaja oleh manusia. Sifat-sifat umum dari serat buatan, yaitu
kuat dan tahan gesekan”.
Serat buatan terbentuk dari polimer-polimer baik yang berasal dari alam
maupun polimer buatan yang dibuat dengan cara polimerisasi senyawa-
senyawa kimia. Semua proses pembuatan serat dilakukan dengan cara
menyemprotkan polimer yang berbentuk cairan melalui lubang-lubang kecil
yang disebut Spineret. Proses ini hanya mungkin dilakukan pada cairan yang
relatif kental. Pembentukan filamen dipengaruhi oleh viskositas larutan,
tegangan permukaan cairan dan waktu pengerjaan.
B. Macam-macam serat buatan (sintetis 50%)
1. Rayon viskosa
Sebagai bahan dasar serat rayon viskosa adalah kayu yang dimurnikan
dan dengan mengubah natrium hidroksida menjadi selulosa alkali
kemudian dengan mengubah karbon disulfuda dirubah menjadi natrium
selulosa xantat dan selanjutnya dilarutkan di dalam larutan natrium
hidroksida encer. Larutan ini kemudian diperam dan akhirnya dengan cara
pemintalan basah dengan menggunakan larutan asam. Filamen hasil
pemintalan masih belum murni sehingga perlu dimurnikan dengan cara
dicuci dengan air, kemudian digunakan larutan natrium sulfida untuk
menghilangkan belerang dan mungkin juga senyawasenyawa yang
mengandung belerang, kemudian diputihkan dengan natrium hipoklorit
dan akhirnya dicuci dengan air dan dikeringkan.
a) Sifat rayon viskosa
- Kekuatan dan Mulur.
Kekuatan serat rayon viskosa kira-kira 2,6 gram/denier dalam
keadaan kering dan kekuatan basahnya kira-kira 1,4 gram/denier.

2
Mulurnya kira-kira15% dalam keadaan kering dan kira-kira 25%
dalam keadaan basah.
- Moisture Regain.
Moisture regain serat rayon viskosa dalam kondisi standar adalah
12 – 13%.
- Elastisitas.
Elastisitanya tidak baik.
- Berat.
Jenis Berat jenis rayon viskosa adalah 1,52
- Sifat Listrik.
Dalam keadaan kering rayon viskosa merupakan isolator listrik
yang baik, tetapi uap air yang diserap oleh rayon akan mengurangi
daya isolasinya.
- Sinar.
Penyinaran dapat menyebabkan kekuatan rayon viskosa
berkurang. Berkurangnya kekuatan lebih sedikit dibandingkan
dengan sutra, tetapi lebih tinggi dari asetat.
- Panas.
Rayon viskosa tahan terhadap penyetrikaan tetapi pemanasan
dalam waktu lama menyebabkan rayon berubah menjadi kuning.
- Sifat kimia.
Rayon viskosa lebih cepat rusak oleh asam dibandingkan dengan
kapas, terutama dalam keadaan panas. Pengerjaan dengan asam
encer dingin dalam waktu singkat biasanya tidak berpengaruh, tetapi
pada suhu tinggi akan merusak serat rayon viskosa. Rayon viskosa tahan
terhadap pelarut-pelarut untuk pencucian kering.
- Sifat Biologi.
Jamur menyebabkan kekuatan rayon viskosa berkurang serta berwarna.
Biasanya jamur mula-mula tumbuh pada kanji yang menempel pada
benang. Apabila kanji telah dihilangkan kemungkinan diserang jamur
berkurang.

3
Keterangan:
(a) Penampang melintang serat rayon viskosa
(b) Penampang membujur serat rayon viskosa
b) Penggunaan
Rayon viskosa dipergunakan untuk tekstil pakaian dan tekstil rumah
tangga seperti kain tirai, kain penutup kursi, taplak meja, sprei, kain
renda, kain-kain halus untuk pakaian dan pakaian dalam. Rayon
viskosa baik untuk kain lapis karena tahan gesek, berkilau dan licin.
Campuran rayon viskosa dan poliester banyak digunakan sebagai
bahan pakaian.
2. Serat rayon kumproanium
a) Pembuatan serat
Pembuatan Serat Bahan baku utama pembuatan rayon komproanium
ialah klinter kapas meskipun kadang–kadang digunakan pula pulp
kayu yang telah dimurnikan sehingga mempunyai kadar selulosa yang
tinggi. Linter kapas dimasak dalam kier pada suhu 150°C dengan
larutan natrium hidroksida encer, dan kemudian diputihkan dengan
natrium hipoklorit. Selulosa yang telah dimurnikan dicampur dengan
amonia, kuprosulfat dan antrium hidroksida yang diperlukan,
kemudian diadukaduk sehingga menjadi larutan yang berwarna biru
jernih. Larutan diencerkan sehingga mengandung selulosa 9–10%,
kemudian dihilangkan udaranya dan disaring. Larutan kupro bisa
langsung dipintal atau dipintal setelah disimpan lama tanpa terjadi
kerusakan rantai polimernya, sehingga tidak perlu pemeraman.
Larutan kuproamonium dipintal dengan pemintalan basah. Larutan

4
kuproamonium disemprotkan melalui spineret kedalam air untuk
menghilangkan sebagian besar amonia dan sebagian kupro, sehingga
selulosa mengendap tetapi masih dalam bentuk plastik. Filamen
kemudian ditarik melewati larutan asam dan akhirnya digulung.
Gulungan filamen dicuci dengan air untuk menghilangkan
kuproamonium sulfat dan asam, kemudian diberi pelumas dan
dikeringkan.
b) Sifat rayon kuproamonium
- Filamen sangat halus rata-rata 1,2 denier/filament.
- Kekuatan kering 2,3 gram/denier.
- Kekuatan basah 1,2 gram/denier.
- Mulur kering 14%.
- Mulur basah 25%.
- Moisture content 11%.
- Dapat terbakar pada suhu 180°C dan kekuatannya berkurang oleh
sinar matahari.
- Dalam pembakaran akan meninggalkan abu yang mengandung
sedikit sekali tembaga.
- Rusak oleh alkali kuat.
- Tahan alkali lemah.
- Tidak tahan zat-zat oksidator.
- Pemutihan dapat dikerjakan dengan larutan hipoklorit dalam
suasana sedikit basa atau dengan hidrogen peroksida.
- Bentuk morfologi serat dapat dilihat dibawah ini:

5
c) Penggunaan
Rayon kuproamonium terutama digunakan untuk pakaian, kaos kaki
wanita, pakaian dalam, dan kain-kain dengan mutu baik. Kehalusan
filamennya memberikan sifat lemas dan drape yang baik (sifat
mengantung yang baik).
3. Serat rayon asetat
a) Pembuatan
Proses pembuatan serat rayon asetat adalah linter kapas dimasak
didalam kier dibawah tekanan selama 4–10 jam dengan larutan
natrium karbonat dan natrium hidroksida, kemudian dibilas, dicuci,
diputihkan dengan natrium hipoklorit, dicuci kembali dan
dikeringkan. Pengerjaan selanjutnya dengan menambahkan campuran
asam sulfat dan asam asetat glasial. Selulosa telah diasetilkan
seluruhnya apabila semua seratnya telah larut. Hasil pengasetilan ini
disebut asetat “primer”.
b) Sifat rayon asetat
- Kekuatan dan Mulur.
Kekuatan rayon asetat kira-kiar 1,4 denier dan mulur kira-kira
25%. Dalam keadaan basah kekuatanya 0,9 gram/denier dengan
mulur 35%. Penarikan sampai mulur 5%, masih bersifat elastis
tetapi jika ditarik lebih panjang lagi, tidak akan kembali ke
panjang semula setelah dilepaskan.

6
- Panas
Rayon asetat mempunyai titik lelehnya 230°C. Dalam
penyetrikaan yang sangat panas rayon asetat akan lengket. Rayon
asetat dapat terbakar tetapi dalam waktu yang bersamaan seratnya
meleleh yang menyebabkan nyala api menjalar dengan lambat.
Meskipun demikian untuk pakaian kemungkinan terbakar sama
seperti rayon viskosa atau kapas.
- Kilau
Rayon asetat biasanya sangat berkilau. Untuk mengurangi kilau
dapat digunakan TiO₂. Kilaunya akan berkurang setelah direndam
dalam air mendidih tetapi akan kembali lagi setelah disetrika.
- Moisture Regain.
Moisture regain 6,5%. e) Berat Jenis Rayon Asetat mempunyai
berat jenis 1,32.
- Pegangan
Pegangan selulosa asetat lembut dan kainnya mempunyai drape
yang baik.
- Sifat Listrik
Selulosa asetat merupakan isolator listrik yang baik dan dapat
menimbulkan muatan listrik statis.
- Sifat Biologi
Selulosa asetat tahan terhadap serangga dan jamur.
- Sifat Kimia
Asam lemah dan dingin tidak berpengaruh pada selulosa asetat,
tetapi asam yang pekat seperti asam asetat dan formiat dingin akan
merusak serat. Alkali akan menyabunkan serat asetat, yaitu
menghilangkan gugus-gugus asetat menjadi hidroksil, tetapi alkali
encer sampai pH 9,5 tidak berpengaruh. Selulosa asetat larut
dalam beberapa pelarut organik seperti aseton, metil, etil keton,

7
metil asetat, etul laktat, dioksan dan menggelembung dalam
pelarut-pelarut organik lainnya.
- Sinar
Penyinaran menyebabkan menurunnya kekuatan meskipun tidak
begitu banyak.
- Morfologi.
Penampang membujur serat rayon asetat

c) Penggunaan
Karena pegangannya yang lembut dan hangat, rayon asetat banyak
dipergunakan untuk pakaian wanita. Rayon asetat juga dipergunakan
untk tekstil rumah tangga, lapisan pengeras kain, isolasi listrik dan
penyaring pada rokok.
4. Serat kaseina
Serat kaseina adalah serat yang dibuat dengan meniru serat protein seperti
wol. Pembuatan serat protein yang diregenerasi tidak berkembang,
kemungkinan disebabkan karena sifat seratnya yang kurang baik dan
bahan dasarnya diambil dari makanan, sedangkan dunia kekurangan
makanan. Serat kaseina dikenal dengan beberapa nama yaitu Lanital,
Aralac, Fibrolane BX, fibrolane BC dan Merinova.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Serat buatan menurut Jumaeri, (1979:35), yaitu “Serat yang molekulnya
disusun secara sengaja oleh manusia. Sifat-sifat umum dari serat buatan, yaitu
kuat dan tahan gesekan”. Serat buatan terbentuk dari polimer-polimer baik
yang berasal dari alam maupun polimer buatan yang dibuat dengan cara
polimerisasi senyawa-senyawa kimia.
Macam-macam serat buatan (sintetis 50%) yaitu:
1. Serat rayon viskosa
2. Serat rayon kumproanium
3. Serat rayon asetat
4. Kaseina

B. Saran
Kami menyadari makalah ini jauh dari kesempurnaan, untuk itu kami
mengharapkan saran dari berbagai pihak.
1. Dari pihak dosen, Kami mengharapkan kritik dan saran demi
penyempurnaan makalah ini.
2. Untuk para mahasiswa, kami mengharapkan makalah ini dapat
bermanfaat dan berguna sebagai pelengkap belajar.
Kami juga mengharapkan kritik dan saran demi hasil makalah yang lebih bai

9
DAFTAR PUSTAKA

ST, Istinharoh. 2013. Pengantar Ilmu TEKSTIL 1. Jakarta: Kementerian


Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah
Kejuruan.
Suliayanthini, Dewi. 2016. Ilmu Tekstil. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada

10

Anda mungkin juga menyukai