III. PERCOBAAN
3.1.Alat dan Bahan
- Beaker glass atau gelas keramik
- Pengaduk kaca
- Kasa, kaki tiga, bunsen
- Timbangan digital
- Bahan kapas
- Zat sesuai resep
3.2 Diagram Alir
Proses pengelantangan
Timbang kain dan zat sesuai resep
Pengeringan
Timbang kain dan zat sesuai resep
Evaluasi kain
Timbang kain dan zat sesuai resep
3.3 Resep dan Bahan
Resep 1 2 3 4
Zat Pembasah
1
(mL/L)
Stabilisator
1
(mL/L)
NaOH (g/L) 10
Suhu (OC) 30˚C
Waktu (menit) 40
Vlot 1:30
Keterangan
1 = Tidak Putih
2 = Kurang Putih
3 = Putih
4 = Sangat Putih
4.2 Diskusi
Grafik derajat putih setelah percobaan :
Penilaian Derajat Putih Kain
18
16
14
12
10
Skor
8
6
4
2
0
22.5 25 27.5 30
Konsentrasi zat oksidator (gram/liter)
Pada percobaan bleaching yang dilakukan kain nomer 4 mengalami pemutihan kain yang
paling besar dikarenakan penggunaan H2O2 pada kain nomer 4 sebesar 30 ml/L. pada Proses ini
zat oksidator yang kita gunakan adalah H 2O2 . Zat ini akan stabil pada pH dibawah 7, yaitu pH asam.
Hydrogen peroksida adalah zat pengelantang yang paling banyak digunakan karena zat ini tidak banyak
meruksak serat. Berikut adalah reaksi yang terjadi pada H2O2.
Susana alkali
Oksigen radikal ini, akan terbentuk pada kondisi - kondisi tertentu, seperti pada pH antara
11-12, dan ditambahkan NaOH. Oksigen radikal ini akan mengoksidasi ikatan rangkap yang ada
pada serat alam. Untuk dapat mengendalikan kerja dari H2O2, maka perlu ditambahkan stabilisator.
Stabilisator akan memperlambat penguraian H2O2, H2O2 ini akan terkatalis oleh ion-ion logam
seperti air, karena air mengandung besi (Fe), atau fungsi yang lain yaitu sebagai pengikat logam.
Perbandingan variasi resep dan metoda dapat mempengaruhi hasil kain bleaching. Hal lain yang
juga berpengaruh dalam proses ini adalah saat pengadukan kain yang mana semakin baik
pengadukan hasil maka proses bleaching juga akan semakin bagus.
V. KESIMPULAN
Pada percobaan ini dilakukan proses pengelantangan (bleaching) dan didapat hasil yang paling
optimum yaitu pada proses dengan resep nomor 4 :
Menggunakan H2O2 dengan konsentrasi 30 ml/L
Menggunakan zat pembasah dengan konsentrasi 1 ml/L
Stabilizer dengan konsentrasi 1 ml/L
NaOH dengan konsentrasi 10 g/L
Suhu yang digunakan adalah suhu kamar (25℃ - 30℃ )
DAFTAR PUSTAKA
Ichwan, Muhammad, Wiewiek Eka mulyani, Nono C. 2004. Pedoman Praktikum Teknologi
Persiapan penyempurnaan. Bandung : Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil.
Rasyid Djufri, dkk. 1976. Teknologi Pengelantangan Pencelupan dan Pencapan. Bandung :
Institut Teknologi tekstil.