Anda di halaman 1dari 13

TEKNOLOGI TEKSTIL

PROSES PEMASAKAN

Dosen :

Sri Handayani M. Pd.

Disusun oleh:

Nati Anggita Nirmala Jati / 18513244012

PENDIDIKAN TEKNIK BUSANA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa karena atas karunia dan
rahmatnya saya diberi kemudahan dan kelancaran dalam menyelesaikan tugas makalah tentang
Proses Pemasakan ini dengan baik. Saya mengucapkan terimakasih kepada dosen serta yang
telah membimbing saya dalam menyelesaikan tugas ini. Semoga apa yang telah saya tuliskan dan
tuangkan dalam makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembacanya.
Dalam makalah ini saya menjelaskan tentang apa itu Proses Pemasakan. Proses
pemasakan bertujuan untuk menghilangkan zat-zat yang merupakan kotoran serat termasuk
kotoran yang terjadi selama penyimpanan, karena zat-zat terssebut dapat menggangu dan
menghalangi penyerapan pada proses selanjtnya seperti pengelantangan, pencelupan, pencapan,
dan penyempurnaan.
Sebagai manusia biasa yang tidak dapat menghindar dari segala bentuk kesalahan, tentu
makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu saya mohon maaf jika ada
kesalahan dalam kata-kata maupun dalam susunan makalah ini.

Yogyakarta, 15 November 2018

(Nati Anggita Nirmala Jati)


DAFTAR ISI

Kata Pengantar .......................................................................................................................... i

Daftar isi................................................................................................................................... ii

Proses Pemasakan atau Scouring ............................................................................................. 1

Resep Pemasakan Dan Pengelantangan Kain Kapas Secara Simultan .................................... 2

Proses Pemasakan Bahan Wol ............................................................................................... 10

Pemasakan Kain Kapas (Cotton) Dengan Kostik Soda (Naoh)

Daftar Pustaka ........................................................................................................................ 44


PEMASAKAN ATAU SCOURING

Proses pemasakan bertujuan untuk menghilangkan zat-zat yang merupakan kotoran serat
termasuk kotoran yang terjadi selama penyimpanan, karena zat-zat terssebut dapat menggangu
dan menghalangi penyerapan pada proses selanjtnya seperti engelantangan, pencelupan,
pencapan, dan penyempurnaan.

Pada umumnya proses pemasakan hanya dilakukan pada serat-serat alam karena
mengandung kotoran berupa lemak, malam, pektin,protein dan lain-lain. Sedangkan pada serat
sintetik biasanya sudah bersih, proses pemasakan hanya bertujuan untuk menghilangkan minyak
pelumas dari benangnya.

Pemasakan Proses pemasakan kapas ditujukan untuk menghilangkan kotoran-kotoran


seperti lemak, malam, pektin, dan lainnya dengan cara penyabunan dengan menggunakan larutan
alkali (NaOH) pada suhu mendidih atau tinggi. Hasil proses pemasakan diharapkan memberikan
bahan yang mempunyaisifat lemas dan daya serap yang baik. Tetapi warna-warna alam alam
tidak dapat dihilangkan dengan cara pemasakan.

Penyabunan tersebut akan menyebabkan kotoran lemak, minyak dan sejenisnya yang
tidak larut menjadi sabun yang larut dalam air dan memiliki sifat detergen untuk membentu
menghilangkan kotoran dan zat lain yang tidak larut. Alkali akan membuat serat kapas
menggembung dan meningkatkan kerja zat aktif pemukaan.

Selama proses pemasakan dengan alkali yang terjadi adalah:


1. Proses pelarutan zat putih telur atau zat-zat lain yang mengandung nitrogen (protein).
Protein dalam kapas adalah sisa-sisa protoplasma yang tertinggal dalam lumen setelah
selnya mati ketika buahnya membuka. Kadar protein dalam kapas sekitar 3% dan setelah
pemasakan kadar nitrogen menjadi kira-kira 1/10 kadar aslinya.

2. Penyabunan lemak dan malam menjadi sabun yang selanjutnya akan membantu sebagai
zat pencuci dalam pemasakan. Kadar malam, lemak dalam kapas sekitar 0,5-1,0%.
Lemak, minyak dan malam merupakan ester atau senyawa organik dengan berat molekul
tinggi. Sehingga dapat dihidrolisa dengan alkali yang reaksinya disebut penyabunan.

3. Proses perubahan pektin dan zat organik lainnya menjadi garam yang larut. Jumlah
pektin dalam serat kapas sekitar 0,6-1,2% . Pektin merupakan karbohidrat dengan berat
molekul tingi dan struktur rantai seperti selulosa. Selulosa pecah kedalam glukosa tetapi
pektin terurai menjadi galaktosa, pentosa, asam poligalakturonant dan metil alkohol.

4. Proses pelepasan kulit biji dan kotoran lain selama proses pembuatan kain atau
penyimpanan melalui gerakan-gerakan mekanis alat dan penyabunan serta pendispresian
oleh zat pemasak.
Pemasakan dengan suhu diatas 100℃ apalagi dengan tekanan tinggiseperti pada jet
dyeing atau kier ketel, besar kemungkinan akan terjadi kerusakan serat (oksiselulosa) akibat
adanya alkali dan kontak dengan udara. Untuk mengurangi kerusakan serat perlu ditambahkan
zat preduksi seperti NaHSO3 sekaligus dapat memberikan efek pemutihan bahan. Hasil
pemasakan selain memperoleh daya basah yang baik hasilnyapun harus rata, agar dapat
menjamin hasil proses pengelantangan, pencelupan, pencapan, dan penyempurnaan.

Penghilangan yang efektif kotoran kapas terutama malam-malam adalah melalui


pendidihan larutan 1-6% NaOH, Ca(OH)2 atau Na2CO3 . Pemilihan zat pembantu tekstil dalam
alrutan alkali, hal yang peting untuk hasil yang baik, termasuk zat pelunak air atau khelat
(pegkompleks ) seperti EDTA (Etilena-diamin-tetra-asetat) untuk melarutkan zat onorganik yang
terdapat dalam ar sadah dan zat aktif permukaan anionik seperti natrium lauril sulfat sebagai
detergen, pendispersi dan pengemulsi untuk menghilangkan malam-malam yang tidak dapat
disabunkan.

Suatu alternatif proses pemasakan adalah menggunakan pelarut organik seperti tri-
klorotelina atau toluen sebagai pelarut malam dan lemak. Teknik ini akan lebih efisien dan
efektif dalam menghilangkan lemak,minyak dan malam. Tetapi kelemahan dari penggunaan
pelarut organik adalah tidak membantu menghilangkan bagian kulit bijinya dan mudah terbakar
serta beracun.

Pada kain rajut proses pemasakan dikerjakan dibawah kondisi pengerjaan kain tenun
karena kain rajut mempunyai struktur yang lebih terbuka dan mudah dihilangkan kotoranya
daripada kain tenun. Kadangkala proses pencelupan kain rajut dibawah kondisi alkali sekaligus
dapat membantu penyabunan penyabunan lemak.
Jadi untuk menghilangkan kotoran-kotoran seperti lemak, minyak dan malam dapat
dihilangkan dari bahan tekstil dengan tiga metode :

1. dengan penyabunan menggunakan alkali tanpa merusak seratnya


2. dengan pendispersian dan pengemulsian menggunakan sabun atau senyawa aktif
permukaan seperti deterjen
3. dengan ekstraksi menggunakan pelarut organik

CONTOH RESEP PEMASAKAN DAN PENGELANTANGAN KAIN KAPAS SECARA


SIMULTAN :

 NaOH 38°Be : 2-3 mL/L


 H2O2 35% : 6 mL/L
 Pembasahan : 1 mL/L
 Stabilisator : 1mL/L
 Suhu : 100°C - vlot : 1 : 15
 waktu proses : 45 menit

Untuk serat protein, seperti serat wol yang mengandung kotoran (± 40% atau lebih dari
beratnya) dalam bentuk kotoran luar seperti debu, tanah rumput, kotoran binatang (protein) dan
kotoran lain yang bersifat selulosa dihilangkan dengan cara karbonisasi dengan asam kuat seperti
asam klorida atau asam sulfat. Sedangkan kotoran alam pada serat wol adalah lemak atau malam
yang timbul bersamaan dengan tumbuhnya serat wol. Karen wol sensitif dengan alkali kuat dan
suhu tinggi maka pemasakan dilakukan dengan alkali lemah seperti sabun 2-4% dan soda abu
2%, amoniak atau amonium klorida. Dengan suhu 40-45°C dengan gerakan mekanik sedikit
mungkin untuk menghindari penggumpalan.

PROSES PEMASAKAN BAHAN WOL DAPAT DIKERJAKAN PADA TAHAP-TAHAP


BERIKUT :

1. Pada serat wol mentah untuk menghilangkan kotoran-kotoran alam


2. pada benang wol pemasakan dilakukan untuk menghilangkan zat-zat yang ditambahkan pada
saat pemintalan
3. kain tenun, pemasakan dilakukan untuk menghilangkan zat-zat yang ditambahkan pada saat
proses pertenunan .

Serat sutera mentah mempunyai pegangan yang kasar dan warna yang suram karena
mengandung serisin (C15H25O8N5)n dengan kadar 22-25% untuk menghilangkan serisin
tersebutdapat menggunakan larutan asam dengan pH dibawah 2,5 dan alkali dengan pH diatas
9,5 atau mengunakan asam organik seperti asam tartart karena asam organik aka menghidrolisa
protein secara random.
Pemeriksaan hasil proses pemasakan dapat dilakukan dengan beberapa cara :
1. Uji daya basah
2. Uji pengurangan berat, dihitung presentase pengurangan berat bahan sebelum dan
sesudah proses pemasakan
3. Uji sisa kadar lemak atau malam pada bahan

CONTOH PEMASAKAN KAIN KAPAS (COTTON) DENGAN KOSTIK SODA (NaOH)

1. Tujuan
 Memahami tujuan proses pemasakan pada kain kapas
 Mampu melakukan proses pemasakan
 Mengetahui fungsi zat-zat kimia yang digunakan dalam proses pemasakna
 Mengetahui pengaruh konsentrasi kostik soda, suhu, waktuda proses pengadukan
terhadap hasil dari proses pemasakan
 Mampu menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja di laboratorium

2. Dasar teori
Tujuan dari proses pemasakan adalah menghilangkan zat-zat yang merupakan
kotoran yang terdapat pada serat kain. Yang penting dalam proses pemasakan ini adalah
menghilangkan lemak, malam, dan sebagainya dalam proses penyabunan. Lemak atau
malam menghalangi penyerapan serat terhadap obat-obatan pengelantangan, pencelupan
dan pencapan.
Oleh karena itu baik buruknya pemasakan dapat diukur dengan daya pembasahannya,
penyerapannya atau masih ada sisa lemak atau malam dalam bahan. Zat yang pokok
dalam pemasakan serat kapas adalah soda.

3. Alat dan bahan


 Alat
 Gelas piala
 Pengaduk
 Gelas ukur
 Kaki tiga dan burner (kompor spirtus)
 Kasa asbes
 Thermometer
 Timbangan (neraca analitis)
 Pipet tetes
 Bahan dan Zat Kimia
 Kain Grey (kapas) yang telah melalui proses penghilangan kanji
 Kostik soda (NaOH) 38oBe
 Teepol/TRO
 Soda abu (Na2CO3)

 Resep Proses Pemasakan


 Vlot : 1 : 40
 Kostik soda : 10cc/liter
 Soda abu : 5 gr/liter
 Garam dapur : 15 gr/liter
 Teepol/TRO : 2 cc/liter
 Suhu : mendidih
 Waktu : 45 menit

4. Langkah kerja
 Timbang bahan kain grey yang hendak diproses
 Hitung kebutuhan air dan zat kimia yang dibutuhkan sesuai resep
 Siapkan peralatan, bahan dan zat imia yang diperlukan
 Masukkan kostik soda dalam gelas piala
 Tambahkan air hingga sesuai perhitungan vlot
 Tambahkan teepol/TRO dan soda abu ke dalam larutan pemasakan dan aduk hingga larut
 Panaskan larutan pemasakan hingga mendidih
 Masukkan kain grey ke dalam larutan pemasakan dan proses bahan selama 45 menit
(lakukan pengadukan selama proses berlangsung)
 Setelah selesai larutan pemasakan dibuang dan diganti dengan air panas dan proses
bahann selama 10 menit
 Bilas bahan dengan air dingin
 Keringkan bahan dengan proses penyetrikaan
 Timbang bahan setelah kering
 Hitung persentase pengurangan berat bahan x 100%
X= berat kain sebelum diproses
Y= berat kain setelah diproses

5. Hasil
Hasil yang diperoleh setelah dilkukannya proses pemasakan kain kapas dengan kostik soda
ini adalah:
 Kain lebih putih
 Bintik-bintik hitam berkurang
 Berat kain lebih ringan

6. Pembahasan
Tujuan dari proses pemasakan yaitu untuk menghilangkan semua jenis dan bentuk
kotoran yang terdapat pada bahan tekstil. Dan supaya proses pengolhan tekstil berikutnya
berjalan dengan lancar agar memperoleh kualitas produk yang baik.

Zat yang hilang setelah proses pemasakan yaitu lemak, lilin, dan zat-zat kimia
bawaan yang timbul bersama tumbuhnya serat. Zat-zat yang digunakan dalam proses
pemasakan:
 Kostik soda berfungsi untuk penetralisir sifat keasaman
 Teepol/TRO berfungsi untuk penyabunan pada kain
 Soda abu digunakan untuk mengubah lilin dan lemak menjadi zat yang larut dalam
sabun.

Pengadukan pada proses ini sangat penting dilakukan. Pengadukan berfungsi


untuk merontokkan kotoran dan bintik-bintik pada kain.
Selain itu Serat sintetis pada umumnya telah bersih sehingga tidak memerlukan
pemasakan seperti halnya serat-serat yang lain. Tetapi serattersebut kadang-kadang
terkena kotoran dari luar seperti minyak, debu, dan sebagainya. Proses pencuciannya
dilakukan dengan menggunakan air dengan suhu 70-90oC dengan waktu antara 15-30
menit. Sedangkan unuk kain campuran proses pemasakannya dilakukan dengan air yang
bersuhu hingga 100oC atau sesuai dengan keadaan bahan yang dikerjakan.
Daftar Pustaka

http://weavingandsilk.blogspot.com/2015/03/pemasakan-dan-relaksasi.html

https://nimazfirdausa.blogspot.com/2017/01/pemasakan-kain-kapas-cotton-dengan.html

Anda mungkin juga menyukai