Anda di halaman 1dari 21

Nilai:

LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNOLOGI SERAT, KARET, DAN RESIN
(Identifikasi Serat Tekstil dengan Uji Pembakaran)

Oleh:
Elni Hazar Indriantini 240310140004
Shinta Aprillia 240310140006
Kamilah Samrotul 240310140007
Ghina Haura Tsamarah 240310140026

Hari, Tanggal Praktikum : Rabu, 4 Mei 2016


Asisten : 1. Allyza Vianti Putri
2. Sri Wulan
3. Chrispina Ayu W.K
4. Andina Natalia

LABORATORIUM PASCA PANEN DAN TEKNOLOGI PROSES


PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2016
Nama : Ghina Haura T

NPM : 240310140026
BAB I
PENDAHULUAN
1 Latar Belakang
Tekstil memiliki hubungan yang penting pada kehidupan kita sehari-hari
sehingga setiap orang harus mengetahui tentang dasar-dasar serat dan sifatnya.
Serat tekstil yang digunakan untuk berbagai macam aplikasi seperti penutup,
penghangat, dan perhiasan pribadi. Serat tekstil umumnya diklasifikasikan
menjadi dua bagian yaitu serat alam dan serat buatan (secara kimiawi). Serat alam
terbagi atas tiga, yaitu serat yang berasal dari tumbuhan, hewan, dan mineral.
Sedangkan serat buatan terbagi dalam tiga, yaitu bahan bakunya berasal dari alam
tetapi kemudian mengalami proses polimerisasi, bahan bakunya berasal dari hasil
sintesis polimerisasi, bahan bakunya berbahan dasar anorganik.
Pada praktikum kali ini, praktikum akan melakukan uji pembakaran pada
serat tekstil untuk mengetahui bagaimana sifat dari serat tersebut.

2 Tujuan Praktikum
Tujuan dari Teknologi Serat, Karet dan Resin kali ini adalah :
1 Untuk mengidentifikasi serat tekstil melalui uji pembakaran
2 Untuk menganalisa jenis bahan serat tekstik melalui uji pembakaran
Nama : Shinta Aprillia P

NPM : 240310140006
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kain Katun (Cotton)


Serat katun terbuat dari serat alami yaitu serat kapas. Serat kapas memiliki
karakteristik yang lembut, nyaman, kuat, halus dan memiliki daya serap tinggi
sehingga menjadi bahan baku utama yang paling banyak digunakan dalam setiap
industri.
Katun (cotton / kapas) merupakan suatu bahan yang tidak tetap, sehingga
sulit untuk diketahui sifat penampilanya. Kain katun adalah yang paling murah
dari bahan serat alami lainnya. Dahulu ada suatu pemikiran bagi pabrik-pabrik
tekstil untuk mencampur bahan katun dengan poliester, hal itu akan memberikan
suatu bahan yang memiliki tampilan serupa katun dengan perbaikan daya
lentingnya. Karena ada kandungan sintetisnya, maka akan berpengaruh juga
terhadap pemilihan jenis benang jahit, serta temperatur setrika, dan tetu saja cara
pemeliharaan / pencuciannya (Goet, 2005).
Untuk menentukan secara pasti bahwa kain adalah bahan dari serat kapas
dapat dilakukan beberapa macam pengujian antara lain: uji bakar, uji mikroskup,
uji pewarnaan dan uji pelarutan (Winarno Chotib, 1983).

2.2 Kain Sifon

Pengertian kain sifon berasal dari kata sifon (chiffon) yang sebenarnya
adalah kata untuk menjelaskan cara atau metode yang digunakan untuk membuat
jenis kain ini. Sifon atau dalam bahasa Inggris chiffon adalah kain yang tipis,
transparan, dan ringan, yang ditenun dengan pola patrun yang seragam. Kain sifon
dapat dibuat dengan menggunakan bahan katun, sutera, nilon, polyester. ataupun
rayon.

Jika dilihat dengan menggunakan kaca pembesar, kain sifon ini terlihat
seperti net atau jarring-jaring halus sehingga membuat kain tersebut tembus
pandang. Kain sifon juga dapat dikenali dengan cara tenunannya, antihan (twist)
maupun jenis benang yang digunakan. Kain sifon sudah ada sejak tahun 1902 dan
Nama : Shinta Aprillia P
masih menjadi salah satu jenis kain yang paling digemari sampai saat ini.
NPM : 240310140006
2.3 Kain Katun Stretch
Katun stretch terbuat dari dua jenis serat yaitu serat kapas (cotton) dan serat
spandex atau lycra yang mempunyai daya elastis yang baik serta merupakan
bahan yang kuat dan tahan lama dibandingkan dengan karet alam.

2.4 Kain Denim


Denim adalah kain kattun kasar yang mulanya digunakan untuk busana para
pekerja tambang. Bahan denim berasal dari sebuah kota di Perancis yang bernama
Nimes. Awalnya bahan denim disebut Serge De Nimes lalu kemudian dsingkat
menjadi Denim yang berarti De Nimes (From Nimes).
Denim tersusun atas material kain yang sangat kuat terbuat dari katun twill
yang mudah dicuci, agak tebal dan sangat awet. Tekstur kain ini mirip dengan
karpet namun lebih tipis dan halus.
Nama : Kamilah Samrotul
F

BAB III
METODOLOGI
3.1 Alat dan Bahan
3.1.1 Alat
1. Lilin
2. Wadah
3. Korek api
4. Pinset
5. Gunting
3.1.2 Bahan
1. Kain cotton
2. Kain Sifon
3. Kain Stretch
4. Kain denim

3.2 Prosedur Praktikum


1. Mengurai berbagai macam kain dan dibuat puntiran
2. Mendekatkan serat hasil puntiran pada nyala api dari samping secara
perlahan-lahan, kemudian mengamati apakah serat tersebut leleh,
menggulung, atau terbakar mendadak ketika terkena api.
3. Memperhatikan dimana terjadinya pada saat serat menyala dan mengamati
bau dari serat yang terbakar ketika dijauhkan dari api.
4. Mematikan api dengan cara meniupnya dan mengamati bau yang
dikeluarkan.
5. Mengamati warna asap yang dikeluarkan oleh serat setelah nyala api
padam.
6. Mengamati warna dan tekstur dari abu sisa pembakaran serat tersebut.
Nama : Elni Hazar I

NPM : 240310140004

BAB IV
HASIL PENGAMATAN

Tabel 1. Hasil Pengamatan Identifikasi Serat Tekstil dengan Uji Pembakaran


Sifat Sifat Pembakaran
Nama
Asap Bau Pembakara Warna Tekstur
Serat
n
Meneruskan Kasar dan
Cotton Putih Kertas pembakaran, Hitam menggumpa
cepat l
Sifon Putih Plastik Cepat Hitam Meleleh
Stretch Putih Rambut Cepat Hitam Keriting
Meneruskan
pembakaran,
nyalanya
Denim Putih Kertas Abu Halus
lama,
padamnya
lama
Nama : Elni Hazar I

NPM : 240310140004
BAB V
PEMBAHASAN

Serat adalah bahan yang berbentuk lembaran menyerupai benang panjang


yang mempunyai sifat dapat menyerap dengan menggunakan pori-pori yang
terdapat pada permukaan serat tersebut. Bahan serat yang digunakan terdiri dari
kain katun, kain sifon, kain stretch, dan kain jenis denim. Semua kain yang
digunakan berasal dari serat alami dan serat sintetis.
Serat alami merupakan serat yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, hewan,
dan proses geologis. Serat ini mempunyai sifat yaitu kuat, padat, mudah kusut,
dan tahan penyetrikaan. Sedangkan serat sintetis merupakan serat buatan yang
umumnya terbuat dari bahan petrokimia, tetapi ada pula serat sintetis yang terbuat
dari seluosa. Serat sintetis mempunyai sifat kuat dan tahan gesekan.
Serat katun merupakan serat yang tergolong kepada serat alami karena
serat ini terbuat dari kapas (tumbuh-tumbuhan). Adapun kain katun memiliki ciri-
ciri seperti teksturnya yang halus, lembut, kuat, memiliki sirkulasi udara yang
baik, menyerap panas tubuh sehingga terasa tetap sejuk, dan kering, karena
mampu menyerap keringat, dan memiliki sifat hypoallergenic dan resisten
terhadap debu. Serat katun setelah dilakukan uji pembakaran memiliki asap yang
putih dan memiliki bau seperti kertas yang artinya serat tersebut merupakan serat
selulosa. Serat ini juga pada saat dibakar akan meneruskan pembakaran dengan
cepat dan meninggalkan gumpalan yang kasar dan berwarna hitam, hal tersebut
menunjukan bahwa serat katun yang digunakan merupakan serat katun campuran
karena apabila serat katun murni tidak akan menginggalkan gumpalan kasar dan
berwarna hitam tetapi seharusnya sisa pembakaran tersebut menjadi abu, namun
pada kain katun ini menunjukan bahwa kain tersebut dicampur dengan bahan lain,
yang disebut dengan nama cotton blend, katun dicampur dengan poliester, linen.
Biasanya katun dicampur dengan 65% serat sintesis, dan 35% kapas. Kekurangan
kain campuran ini yaitu serat kapas cepat menjadi rusak, sementara serat
sintetisnya tidak. bukti lain yaitu terbentuknya gumpalan benang bulat-bulat kecil
yang muncul dipermukaan kain.
Kain sifon merupakan kain yang tipis, transparan, dan ringan, yang
ditenun dengan pola pattern yang seragam. Serat kain ini setelah dilakukan uji
Nama : Elni Hazar I

NPM : 240310140004
pembakaran memiliki asap berwarna putih dan bau seperti plastik terbakar, selain
itu kain ini mempunyai sifat pembakaran yang cepat dan pada saat pembakaran
kain meleleh serta berwarna hitam. Sifat tersebut menunjukan bahwa kain ini
termasuk kedalam serat buatan atau serat sintetis, karena terbukti memiliki sifat
pembakaran yang cepat dan berbau seperti plastik terbakar serta meleleh pada saat
dibakar. Kain sifon yang di uji terbuat dari bahan nilon karena menunjukan sifat
termoplastik yaitu sifat dari jenis plastik yang menjadi lunak jika dipanaskan dan
akan mengeras jika didinginkan.
Kain stretch merupakan kain gabungan antara katun dengan spandex atau
lycra yang mempunyai sifat elastis yang baik. Setelah dilakukan uji pembakaran
memiliki asap berwarna putih dan memiliki bau seperti rambut terbakar. Hal
tersebut menunjukan bahwa serat ini termasuk kedalam serat protein. Sifat
pembakaran pada serat ini cepat dan kain menjadi keriting pada saat pembakaran
serta berwarna hitam. Hal ini menunjukan bahwa kain stretch yang digunakan
terdapat bahan spandex yang mempunyai sifat elastis dan merenggang.
Kain denim merupakan kain katun kasar yang yang dipintal menjadi kain
denim. Serat denim ini setelah dilakukan uji pembakaran mempunyai asap
berwarna putih dan berbau seperti kertas terbakar, karena kain ini berasal dari
serat alami yaitu serat katun yang berasal dari kapas sehingga apabila dibakar
memiliki sifat pembakaran yang sama seperti kain katu tetapi sifat
pembakarannya pada saat akan dibakar serat ini lama untuk menyala dan lama
untuk dipadamkan karena serat ini mengalami dua proses pemintalan sehingga
sifat fisik dari kain ini memiliki permukaan yang tebal. Selain itu, hasil dari sifat
pembakarannya berwarna abu dan halus. Hal tersebut menunjukan bahwa serat
yang digunakan pada kain jenis denim ini merupakan serat selulosa.
Nama : Elni Hazar I

NPM : 240310140004
BAB VI
PENUTUP

6.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari praktikum kali ini yaitu :
1. Apabila serat selulosa dibakar maka baunya mirip dengan bau kertas
terbakar.
2. Sifat pembakaran pada serat selulosa akan cepat terbakar dan meneruskan
nyala api dan akan meninggalkan gumpalan.
3. Serat protein apabila dilakukan pembakaran maka baunya mirip seperti
rambut terbakar.
4. Serat sintetis atau buatan baunya mirip dengan bau plastik terbakar.
5. Serat sintetis apabila dibakar memiliki sifat pembakaran yang cepat dan
meleleh.
6.2 Saran
Adapun saran dari praktikum kali ini yaitu :
1. Bekerja hati-hati pada saat uji pembakaran serat sehingga terjadi
kecelakaan.
2. Perhatikan bagaimana sifat serat yang diuji dengan pembakaran
3. Catat data yang diperoleh dan dokumentasikan
Nama : Shinta Aprillia P

NPM : 240310140006
BAB V
PEMBAHASAN

Praktikum kali ini kami menggunakan empat sampel kain yang kemudian
akan diuji bakar. Keempat kain tersebut adalah kain katun, kain katun stretch, kain
sifon dan kain denim.
Keempat serat-serat kain tersebut dipisahkan terlebih dahulu lalu kemudian
dipintal secara manual dengan menggunakan tangan, baru kemudian dibakar
selama beberapa saat. Asap dan aroma hasil pembakaran serat kain tersebut
diamati lalu sifat pembakarannya yang meliputi warna dan tekstur serat setelah
dibakar.
Serat kain yang pertama kali diuji adalah serat kain katun. Serat katun
dibakar selama beberapa saat lalu ketika api sudah menghanguskan sedikit bagian
serat, api tersebut dipadamkan, maka akan keluar asap dan asap tersebut juga
diamati. Dari hasil tersebut didapat bahwa asap dari pembakaran kain katun
berwarna putih dan sifat pembbakarannya diteruskan dengan cepat. Kemudian
aromanya seperti aroma kertas dan sifat kain hasil pembakaran adalah hitam serta
kasar menggumpal. Kain yang menggumpal tersebut menandakan bahwa jika kain
dibakar maka hasil pembakarannya tidak sempurna.
Kemudian pada hasil pembakaran serat sifon asapnya berwarna putih
dengan aroma seperti plastik terbakar dan sifat pembakaran sama seperti kain
katun. Lalu warna serat setelah dibakarpun hitam, namun dengan tekstur yang
meleleh. Karena sifon terbuat dari polimer alami maka akan mudah terbakar dan
hasil pembakarannya pun berwarna hitam (menjadi carbon).
Ketiga adalah kain katun stretch. Katun stretch adalah kain katun yang
teksturnya dapat meregang. Asap yang dihasilkan juga berwarna putih, aroma
seperti rambut terbakar dengan sifat pembakaran cepat. Artinya kain ini mudah
terbakar. Lalu tekstur kain setelah dibakar adalah berwarna hitam dan kriting.
Tektur kriting tersebut adalah sisa dari pembakaran bahan kain yang menjadikan
kain tersebut dapat meregang.
Terakhir adalah kain denim. Asap yang dihasilkan berwarna putih, aroma
seperti kertas terbakar dengan sifat pembakaran yang membutuhkan waktu lama
Nama : Shinta Aprillia P

NPM : 240310140006
untuk menyala karena kain denim merupakan kain yang kuat dan tahan lama, serta
sifatnya juga lama juga untuk padam. Lalu warna kain setelah dibakar adalah abu
dan teksturnya halus.
Nama : Shinta Aprillia P

NPM : 240310140006
BAB VI
PENUTUP

6.1 Kesimpulan
1. Semua asap yang dihasilkan dari pembakaran beberapa sampel kain
adalah putih.
2. Kain yang paling sulit menyala adalah kain denim.
3. Sifat pembakaran kain katun, sifon dan katun stretch cepat.
4. Setiap kain yang telah melalui uji bakar memiliki testur yang berbeda.

6.2 Saran
1. Sebaiknya lebih berhati-hati ketika melakukan uji bakar karena berkaitan
langsung dengan api.
2. Sebaiknya setiap kelompok memiliki tempat khusus / tidak terlalu
berdekatan, karena rawan terkena gangguan antar kelompok.
3. Sebaiknyaa ketika melakukan uji bakar serat menggunakan pinset atau
alat penjepit agar tidak berkenaan langsung dengan tangan.
Nama : Kamilah Samrotul F

NPM : 240310140007
BAB V
PEMBAHASAN
Praktikum ini membahas mengenai identifikasi serat tekstil dengan uji
pembakaran. Serat tekstil yang digunakan dalam praktikum ini adalah serat/kain
cotton, sifon, stretch dan denim. Hal pertama yang dilakukan adalah mengetahui
jenis-jenis kain tersebut dan mengurainya menjadi puntiran. Tujuan dari
penguraian serat tersebut adalah supaya hasil dari uji pembakarannya terlihat jelas
serta mengetahui proses pembakaran dan mengetahui sifat pembakarannya.
Kain cotton memiliki tekstur yang halus namun mudah rusak jika
direndam lama dengan menggunakan detergen. Serat cotton yang telah melewati
uji pembakaran menghasilkan asap berwarna putih dan mengeluarkan bau seperti
bau kertas. Sifat pembakaran pada kain cotton ini meneruskan pembakaran
dengan cepat yang menghasilkan warna hitam pada bekas pembakaran dan
menghasilkan tekstur yang kasar serta menggumpal pada ujung kain. Cotton ini
termasuk pada serat selulosa karena memiliki karakteristik kain yang terbakar
dengan cepat serta bau pembakarannya seperti kertas terbakar.
Kain sifon memiliki sifat yang agak panas untuk digunakan, kain sifon ini
terbuat dari sutra katun rayon atau serat sintetis. Sifat pembakaran yang dihasilkan
oleh kain ini adalah merambat dengan cepat dan menghasilkan asap yang putih
serta mengeluarkan bau seperti plastik dengan menghasilkan sisa pembakaran
berwarna hitam dengan tekstur yang meleleh. Sifon ini termasuk pada serat
poliamida, serat poliester, serat poliakrilat dan serat rayon asetat karena bau yang
dihasilkan pada uji pembakaran seperti bau plastik terbakar dan kain tersebut
meleleh setelah mengalami uji pembakaran.
Kain stretch memiliki karakteristik yang bisa meregang atau melar yang
memiliki daya elastisitas yang baik serta memiliki sifat bahan yang kuat dan tahan
lama. Saat proses uji bakar berlangsung, kain ini mengeluarkan bau seperti bau
rambut yang terbakar dan menghasilkan asap berwarna putih. Sifat pembakaran
pada kain ini agak cepat dengan menghasilkan sisa pembakaran berwarna hitam
dan memiliki tekstur pada ujung kain mengkeriting. Serat pada kain stretch
termasuk pada serat protein karena bau yang dihasilkan seperti bau rambut
terbakar.
Nama : Kamilah Samrotul F

NPM : 240310140007
Kain denim memiliki sifat yang kuat dan tebal sehingga membuat lebih
terasa panas di kulit. Serat denim ini menghasilkan sisa pembakaran berwarna abu
dengan tekstur yang halus. Ketika proses pembakaran berlangsung, kain ini
mengeluarkan asap berwarna putih dan bau seperti kertas terbakar. Api yang
menyambar kain denim ini meneruskan pembakaran dengan cepat, namun
nyalanya api ini lama dan padamnya juga lama. Sifat kain denim ini termasuk
pada serat poliamida dan serat selulosa, karena serat ini menghasilkan/menyisakan
abu dan berbau kertas terbakar.
Nama : Kamilah Samrotul

NPM : 240310140007
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Kesimpulan praktikum ini adalah :
1. Sifat pembakaran pada kain cotton, stretch, sifon dan denim yang
digunakan ini merambat dengan cepat.
2. Sifat serat cotton ini termasuk pada serat selulosa karena memiliki
karakteristik kain yang terbakar dengan cepat serta bau pembakarannya
seperti kertas terbakar.
3. Sifat serat pada kain sifon ini termasuk pada serat poliamida, serat
poliester, serat poliakrilat dan serat rayon asetat karena bau yang
dihasilkan pada uji pembakaran seperti bau plastik terbakar dan kain
tersebut meleleh setelah mengalami uji pembakaran.
4. Sifat serat pada kain stretch termasuk pada serat protein karena bau yang
dihasilkan seperti bau rambut terbakar.
5. Sifat serat pada kain denim termasuk pada serat poliamida dan serat
selulosa, karena serat denim menyisakan abu dan berbau kertas terbakar.

6.2 Saran
Saran untuk praktikum ini adalah:
1. Disaat praktikum sedang berlangsung diharapkan praktikan serius
terhadap praktikum yang harus dilakukan dan api jangan dijadikan bahan
permainan karena berbahaya.
2. Praktikan diharapkan datang tepat waktu supaya suasana tetap kondusif.
Nama : Ghina Haura T

NPM : 240310140026
BAB V
PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini, digunakannya beberapa kain tekstil seperti denim,
chiffon, cotton stretch, dan cotton. Uji pembakaran yang dilakukan upada
praktikum ini bertujuan untuk menidentifikasi serta menganalisa serat dari kain
tekstil tersebut. Langkah pengujian pertama pada praktikum ini adalah kain tekstil
tadi diurai sehingga berbentuk pilinan. Kemudian bakar serat tadi perlahan dari
arah samping kemudian perhatikan apakah serat meleleh, menggulung, atau
terbakar mendadak ketika terkena api. Kemudian perhatikan apakah apakah serat
tersebut mudah terbakar dan bagaimana bau dari serat yang terbakar. Kemudian
perhatikan apakah serat mengeluarkan asap apa tidak dan jika iya amati warna
asapnya. Lalu amati warna dan tektur dari sisa pembakaran serta tersebut.
Berdasarkan hasil pengamatan, serat dari kain cotton apabila terbakar
asapnya berwarna putih, berbau seperti kertas terbakar. Serat dari kain cotton juga
meneruskan pembakaran dan sisa pembakaran dari serat ini memiliki warna dan
tekstur masing-masing hitam dan kasar-menggumpal. Kain cotton berasal dari
serat kapas, serat kapas merupakan produk yang amat berharga karena sekitar
10% dari berat kotor (bruto) produk yang hilang dalam pemrosesan. Apabila
protein, lemak, lilin residu disingkirkan maka sisanya adalah polimer selulosa
murni dan alami. Selulosa ini tersusun sedemikian rupa sehingga kain cotton
memiliki daya tahan (durabilitas). Kekuatan, dan daya serap tinggi. Serat selulosa
apabila terbakar akan berbau seperti kertas terbakar, terbakar habis jika api
dibiarkan (mudah terbakar dan meneruskan pembakaran), dan terbentuk abu yang
halus dan berwarna hitam keabu-abuan. Pada kenyataannya kain cotton yang kami
bakar warna asapnya putih, hal ini terjadi karena bahan pada kain tersebut tidak
100% berasal dari kapas.
Kemudian, serat dari kain cotton stretch apabila terbakar asapnya
berwarna putih, berbau seperti rambut terbakar. Serat ini meneruskan pembakaran
serta memiliki sisa pembakaran yaitu warna dan tekstur masing-masing hitam dan
mengeriting. Kain cotton stretch merupakan gabungan dari dua jenis serat yaitu
serat kapas/cotton dan serat spandex. Serat spandex merupakan serat buatan dan
polimer non selulosa yang berasal dari poliurethan. Serat buatan atau spandex
Nama : Ghina Haura T

NPM : 240310140026
apabila terbakar akan berbau seperti plastik terbakar, ada yang meleleh sampai
habis da nada juga yang meleleh sebentar tidak sampai habis, kemudian sisa
pembakaran berupa bulatan kecil diujungnya, berwarna hitam dan keras. Karena
pengujian serat secara pembakaran hanya dapat menggolongkan serat secara umu
dan belum dapat memastikan jenis serat secara khusus, apalagi untuk serat
campuran. Oleh karena itu saya tidak menemukan literature terhadap sifat dari
kain cotton stretch melalui uji pembakaran.
Kemudian kain chiffon apabila dibakar asapnya berwarna putih, berbau
seperti plastic terbakar, memiliki sifat mudah terbakar dan meneruskan
pembakaran dengan cepat, dan memiliki sisa pembakaran yang memiliki warna
dan tekstur masing-masing hitam dan meleleh. Kain chiffon bias dibuat dengan
menggunakan katun , sutra, nilon, rayon, ataupun polyester. Kain chiffon-sutra
merupakan kain chiffon paling mahal dibandingkan dengan chiffon yang dibuat
dari bahan lainnya. Namun dipasaran umunya kain chiffon yang dijual berbahan
dasar fiber polyester yang mana merupakan serat sintesis yang apabila dibakar
memiliki karakterisik yang sama dengan serat spandex.
Kemudian kain denim apabila dibakar asapnya berwarna putih, berbau
seperti kertas terbakar, memiliki sifat meneruskan pembakaran namun nyala api
serta padam api lama, dan memiliki sisa pembakaran yang memiliki warna dan
tekstur masing-masing abu-abu dan halus. Kain denim merupakan kain yang
umunya ditenun dari serat katun biru pada pakan dan serat katun putih lusi.. Kain
denim berasal dari kain katun berterkstur kasar. Katun berasal dari kapas. Namun
pada kain denim sisa pembakaran berwarna abu dan bertekstur halus dikarenakan
karena proses yang digunakan untuk membuat kain ini menggunakan Twill
Weave.
Nama : Ghina Haura T

NPM : 240310140026
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum ini adalah :
1. Kain cotton apabila terbakar asapnya berwarna putih, berbau seperti
kertas terbakar. Serat dari kain cotton juga meneruskan pembakaran
dan sisa pembakaran dari serat ini memiliki warna dan tekstur masing-
masing hitam dan kasar-menggumpal.
2. Kain cotton stretch apabila terbakar asapnya berwarna putih, berbau
seperti rambut terbakar. Serat ini meneruskan pembakaran serta
memiliki sisa pembakaran yaitu warna dan tekstur masing-masing
hitam dan mengeriting.
3. Kain chiffon apabila dibakar asapnya berwarna putih, berbau seperti
plastic terbakar, memiliki sifat mudah terbakar dan meneruskan
pembakaran dengan cepat, dan memiliki sisa pembakaran yang
memiliki warna dan tekstur masing-masing hitam dan meleleh.
4. kain denim apabila dibakar asapnya berwarna putih, berbau seperti
kertas terbakar, memiliki sifat meneruskan pembakaran namun nyala
api serta padam api lama, dan memiliki sisa pembakaran yang
memiliki warna dan tekstur masing-masing abu-abu dan halus.
5. Pengujian serat secara pembakaran hanya dapat menggolongkan serat
secara umu dan belum dapat memastikan jenis serat secara khusus,
apalagi untuk serat campuran.

6.2 Saran
Saran yang dapat diberikan untuk praktikum kali ini adalah:
1. Diharapkan para praktikan tidak ribut dan lebih teliti lagi dalam
praktikum.
Nama : Shinta Aprillia P

NPM : 240310140006
DAFTAR PUSTAKA

Subandi, Agustin. 1980. Pengetahuan barang tekstil. Jakarta : Direktorat


Pendidikan Menengah Kejuruan
Lyle, Doroty. 1982. Modern Textiles Second Edition. Singapore: John Wiley &
Sons Inc.
Poespo, Goet. 2005. Pemilihan Bahan Tekstil. Yogyakarta: PT. Kanisius.
Nama : Elni Hazar I

NPM : 240310140004
LAMPIRAN

Gambar 1. Serat dari kain yang digunakan

Gambar 2. Uji pembakaran serat kain katun


Gambar 3. Uji pembakaran serat kain sifon

Gambar 4. Kain yang digunakan

Anda mungkin juga menyukai