PENDAHULUAN
C.Identifikasi serat.
Serat merupakan suatu bahan tekstil dengan Panjang beribu-ribu kali
diameternya.hal tersebut memberikan sifat fleksibel pada serat sehingga dapat
dipintal menjadi benang.meningkatnya kebutuhan dan animo masyarakat
terhadap bahan tekstil mendorong penelitian untuk menghasilkan serat
baru.karakteristik serat yang unggul,diperoleh dengan mencampur beberapa jenis
serat.hal tersebut ditujukan untuk meningkatakan mutu atau mendapatka sifat-
sifat tertentu.jenis,komposisi,dan kadar serat dalam suatu bahan tekstil sangat
menentukan cara pengolahannya,terutama dalam proses pencelupan dan
penyempurnaan sehingga jenis,komposisi dan kadar serat perlu diketahui secara
tepat.hal tersebut menjadikan identifikasi dan Analisa serat pada bahan tekstil
sangat penting,apalagi keterangan yang terdapat pada suatu bahan tekstil tidak
sepenuhnya akurat.
Identifikasi serat didasarkan pada beberapa sifat khusus seperti morfologi,sifat
kimia dan fisika serat.pada umumnya identifikasi serat dilakukan berdasarkan
gabungan beberapa cara,terutama secara morfologi dan kimia,untuk
memperolehhasil yang dapat dipertanggung jawabkan.
Morfologi yaitu mengidentifikasi serat dengan melihat penampang melintang
dan membujur serat dengan menggunakan mikroskop.pemeriksaan dengan
mokroskop merupakan satu-satunya cara yang dapat digunakan untuk identifikasi
serat,dimana terdapat campuran serat-serat yang berbeda jenisnya.hal ini
menjadikan uji morfologi sebagai cara terpenting dan paling banyak digunakan
untuk identifikasi serat.makin luas pengalaman seseorang dalam pengamatan sifat
serat dengan mikroskop,makin sedikit Analisa fisika dan kimia yang diperlukan
untuk identifikasi.morfologi serat yang penting untuk pengamatan dengan
mikrskop untuk penampang melintang dan membujur,dimensi,lumen dan
bentuk,strukturbagian dalam dan permukaan serat.
Serat alam mempunyai morfologi yang sangat berbeda satu dengan yang
lain.morfologi serat sangat ditentukan oleh jenis tumbuhan atau hewannya.dalam
batas tertentu,morfologi mempunyai bentuk yang tetap sehingga morfologi serat
alam sangat menentukan dalam identifikasi serat.sebaliknya,sifat kimia serat alam
sangat mirip satu dengan yang lain karena struktur serat alam selalu tersusun oleh
selulosa.atau protein.hal tersebut menjadikan sifat kimia kurang penting dalam
proses identifikasi serat alam.
Identifikasi serat buatan mengelompokkan serat menurut sifat tertenru seperti
garis,tanda lintang,dan sebagainya.morfologi serat buatan kurang penting dalam
proses identifikasi serat,sebabkan morfologi serat ditentukan oleh cara
pembuatan serat dan bentuk spinneret, bukan oleh jenis polimer serat.serat yang
dibuat dengan proses pemintalan leleh akan mempunyai penampang
lintangbergerigi,pemintalan kering akan menghasilkan serat dengan penampamg
lintang berlekuk-lekuk.perubahan cara pemintalan,misalnya perubahan bentuk
spinneret,akan menghasilkan serat dengan penampang lintang yang berbeda.jadi
pada serat buatan,jenis serat yang berbeda mungkin mempunyai morfologi yang
sama; sebaliknya dalam satu jenis serat mungkin mempunyai morfologi yang
berbeda.dengan demikian,identifikasi serat buatan lebih didasarkan pada sifat
kimia dan fisika,bukan pada morfologi serat.
Bila dilihat dengan mikroskop maka struktur serat tekstil adalah sebagai
berikut: serat kapas seperti pita pipih yang berpilin,serat lenan seperti pita yang
beruas-ruas.serat wol seperti pita yang bersisik.serat sutera seperti pita yang
bergaris.serat sintesis seperti pita dengan tepi yang lurus.
1. Uji Kimia
a.Uji Bakar
uji bakar yaitu mengidentifikasi serat berdasar karakteristik
pembakarannya.misalnya:apabila serat terbakar cepat
merambat,meninggalkan abu dan berbau seperti rambut terbakar,maka
serat tersebut merupakan serat tumbuhan (selulosa). Apabila serat terbakar
tanpa abu,berbau seperti rambut terbakar,meninggalkan bulatan kecil di
ujungnya,maka serat tersebut merupakan serat buatan.
Teknik ini merupakan Teknik yang paling praktis dan sederhana. Namun
uji bakar ini memiliki kelemahan,antara lain: Tidak dapat membedakan
serat-serat yang struktur molekulnya sama,misalnya sama-sama
selulosa.tidak dapat membedakan adanya serat campuran serta komposisi
campurannya,hasil pengamatan sangat tergantung pad komposisi
campurannya,hasil pengamatan sangat tergantung pada kondisi indra
penciuman dan penglihatan pengamat.
b.Uji Kelarutan
uji kelarutan ini berhubungan dengan sufat kimia masing-masing
serat.dengan melihat kelarutan serat pada berbagai pelarut, maka akan
dapat disimpulkan jenis-jenis seratnya.
Misalnya:serat kapas tahan terhadap alkali.namun larut dalam H2SO4 70%.
Serat sutera tidak tahan asam maupun alkali.serat wol tidak tidak tahan
asam maupun alkali.namun ketahanannya terhadap asam maupun alkali
lebih baik disbanding sutera.Polyester tahan terhadap asam dan
alkali.Polyamida (nylon) tahan terhadap alkali,namun larut dalam HCL 28%.
Polyurethan (spandex)tahan terhadap asam dan alkali.
c.Uji Pewarnaan
uji pewarnaan yaitu mengidentifikasikan serat dengan menggunakan
pewarna,identifikasi ini akan menyebabkan warna-warna tertentu pada
serat-serat tertentu.jika serat nya sendiri sudah berwarna,maka harus
dilakukan pelunturan warna terlebih dahulu.
a. uji fisika ini didasarkan pada sifat optic serat yang berhubungan dengan
struktur bagian dalam molekul dan tidak berhubungan dengan bentuk luar
serat,sifat ini penting untuk identifikasi serat buatan.sifat-sifat fisika di bagian
amorf sama ke segala arah (isotrop),sedang dibagian kristalin sifat fisika
menunjukkan perbedaan untuk arah yang berbeda (anisotropy kristalin). Karena
bagian kristalin tersebut letaknya teratur dan lebih sejajar dengan sumbu
serat,maka secara keseluruhan bersifat anisotropy. Pada beberapa serat yang
susunan bagian kristalnya acak (random),pengaruh anisotropy pada masing-
masing bagian. Kristal akan saling mengimbangi sehingga secara keseluruhan serat
akan bersifat sebagai zat yang isotrop.
Pengukuran sifat-sifat fisika serat dari arah sejajar dengan sumbu serat akan
memberikan hasil yang berbeda dengan arah tegak lurus serat,misalnya pada
pengukuran indeks bias dengan mikroskop polarisasi yang menggunakan
beberapa zat cair. Pengukuran indeks bias sejajar dan tegak lurus sumbu serat
akan memberikan hasil yang berbeda. Selisih indeks bias diantaranya disebut
dengan birefringence.
BAB II
SERAT ALAM
Serat alam adalah serat yang dapat digunakan untuk bahan pakaian yang
berasal dari apa yanag ada di alam. Serat alam dapat dibedakan menjadi tiga
golongan yaitu: serat tumbuh-tumbuhan (selulosa),serat binatang (protein) dan
serat buatan manusia (serat sintetis).
A. Serat Selulosa.
Selulosa yaitu tekstil yang bahan pokoknya berasal dari tumbuh-
tumbuhan. Semua serat selulosa mengandung zat arang (C), zat air (H) dan
zat asam (O), rayon mengandung 100%selulosa,kapas 90%selulosa dan
lenen 70%selulosa. Serat selulosa terdiri dari serat biji,serat kulit
batang,serat daun dan serat buah.
1. Serat Biji
a. Kapas
Menurut sejarahnya kapas telah dikenal kira-kira 5000tahun
sebelum masehi. Menurut para ahli,india adalah negara tertua yang
mempergunakan kapas. Tahun 425 SM Herodatus menyatakan bahwa
orang-orang india telah membuat pakaian dari kapas dan telah
diperkenalkan di Tiongkok dan Jepang. Tahun 1428 menurut Marco
Polo,India telah menghasilkan kapas terbaik di dunia. Tahun 1492
sewaktu Columbus menemukan Benua Amerika,kapas telah ada di
daerah itu dan ditenun jhadi bahan tekstil. Tahun 1522,Magelhaln
menyatakan bahwa orang-orang Brazilia dan Peru telah
mempergunakan pakaian dari kapas.
1).Pertumbuhan Serat.
Tanaman kapas sendiri merupakan tanaman perdu dengan tinggi
antara 2 hingga 3 meter dengan batang yang tegak,bula,berkayu dan
warnanya hijau. Sementara daunnya tunggal dengan helaian
berbentuk perisai, bercanggap menjari antara 3 hingga 5 dan
memiliki tangkai yang panjangnya antara 6 hingga 10 cm. diujung
cabang terdapat bunga tunggal dan ketiak daun dengan mahkota
bulat berwarna kuning yang nantinya pada proses menjelang layu
akan berubah menjadi merah. Buahnya berbentuk
kotak,lonjong,ujung runcing dengan Panjang antara 5 hingga 6 cm,
dengan warna hijau jika masih muda dan menjadi cokelat kehitaman
ketika telah tua. Sementara biji kapas berbentuk bulat dengan warna
hitam yang diselimuti rambut putih.
Serat kapas tumbvuh menutupi seluruh permukaan biji kapas.
Dalam tiap-tiap buah terdapat 20 biji kapas atau lebih. Serat mulai
tumbuh pada saat tanaman berbunga dan merupakan pemanjangan
sebuah sel tunggal dari epidermis atau selaput luar biji. Sel
membesar sampai diameter maksimum dan kemudia sel yang
berbentuk silinder tersebut tumbuh yang mencapai Panjang
maksimum. Pada saat itu serat merupakan sel yang sangat Panjang
dengan dinding tipis yang menutup protoplasma dan inti. Pada saat
yang sama dengan tumbuhnya serat,tumbuh juga serat-seratyang
sangat pendek dan kasar yang disebut linter. Lima belas sampai
delapan belas hari berikutnya mulai masa pendewasaan serat,dimana
dinding sel makin tebal dengan terbentuknya lapisan-lapisan selulosa
dibagian dalam dinding yang asli.
Dinding yang asli disebut dinding primer dan dinding yang
menebal pada waktu pendewasaan disebut dinding sekunder.
Pertumbuhan dinding sekunder tersebut berlansung terus sampai
hari ke 45 sampai hari ke 75 atau satu dua hari sebelum buah
terbuka. Pada waktu serat dewasa,agar sel serat tetap bertahan
dalam lapisan epidermis. Serat selama pertumbuhan berbentuk
silinder dan diameternya kurang lebih sama dibagian tengah serat,
agak membesar dibagian dasar dan mengecil kearah ujungnya.
Ketika buah kapas terbuka uap air yang ada didalam
menguap,sehingga serat tidak berbentuk silinder lagi. Dalam proses
pengeringan dinding serat mengerut, lumennya menjadi lebih kecil
dan lebih pipih dan terbentuk puntiran pada serat yang disebut
konvolusi. Arah puntiran baik arah S maupunb arah Z dapat terjadi
dalam satu serat. Jumlah puntiran berkisar antara 50 sampai 100 per
inci bergantung pada jenis, kondisi pertumbuhan dan
pengeringan.sedangkan biji-biji kapas dapat diperas untuk diambil
minyaknya dan ampasnya dapat dipergunakan untuk makanan
ternak atau untuk pupuk. Selanjutnya dilakukan proses didlubisir
(didabelkan) kemudian serat baru dipintal sehingga hasilnya menjadi
benang.
b.Kapuk.
kapuk berasal dari India dan Sailan. Kemudian pada abad ke-3 dan ke-6 dibawa
ke Indonesia (jawa) oleh emigrasi orang-orang Bengal dari India. Mula-mula orang
barat menyangka bahwa kapuk berasal dari Amerika karena waktu menemukan
Benua Amerika pada abad ke-XV, pohon kapuk mereka temui disana. Anggapan
mereka ini segera berubah setelah mereka datang ke Indonesia pada abad ke-
XVI,Kapuk sudah lama dipergunakan di Indonesia (jawa) sebagai bahan pengisi
Kasur,bantal,tempat duduk dan lainnya. Ukiran-ukiran mengenai kapuk di Candi
Borobudur Jawa Tengah telah dibuat pada abad ke IX. Indonesia merupakan
negara penghasil kapuk yang terbesar di dunia,kemudianmenyusul
Filiphina,India,dan Sailan. Sedangkan konsumen terbesar dari kapuk Indonesia
adalah Amerika.
Kapuk dapat tumbuh dengan baik pada daerah tropis karena iklim dan tanah
nya cocok untuk tanaman kapuk. Di jawa kapuk di tanam di sepanjang pantai
utara jawa tengah dan jawa timur.kapuk jawa adalah kapuk yang paling terkenal
dalam dunia perdagangan dan yang terbaik mutunya. Setelah buah kapuk masak
maka dilakukan pemetikan,pemetikan dilakukan setelah buah kapuk masak. Ciri-
ciri buah kapuk yang telah masak apabila buah telah berwarna coklat,lambat laun
akan menjadi kering dan pecah dan seratnya akan beterbangan. Jadi pemetikan
buah kapuk yang baik adalah setelah berwarna coklat.
1).Sifat-Sifat Kapuk
Warna serat kapuk coklat kekuning-kuningan dan mengkilap. Serat kapuk
sangat tipis,lembut licin dan tidak elastis sehingga sulit untuk dipintal.serat kapuk
mudah mengembang dan berat jenis serat nya sangat kecil dan ringan. Menyerap
suara, mudah terbakar,sifat melenting yang baik,transparan,tidak higrokopis dan
menahan panas. Seratnya pendek dan tidak mempunyai pilihan asli.
2).Kegunaan Kapuk
Serat kapuk tidak dapat dijadikan bahan pakaian karena kapuk tidak dapat
dipintal. Kapuk sangat baik dipergunakan untuk pengisi pelampung penyelamat
karena kapyuk mempuunyai sifat pengembang yang baik. Serat sangat baik untuk
mengisi Kasur dan bantal karena kapuk mempunyai sifat melenting yang baik.
Serat kapuk sangat baik dipakai untuk isolasi panas dan suara. Biji kapuk yuang
sudah dipisahkan dapat diambil minyak nya untuk pembuatan sabun,sedangkan
ampasnya untuk pupuk. Kayu pohon kapuk dapat dipergunakan sebagai bahan
kertas.
2. Serat Batang
a.Serat Lenen
lenen berasal dari pohon Vlas (Bahasa belanda),flex(Bahasa inggris).
Serat lenen diambil dari serat batang pohon lenen. Pada umumnya
pohon lenen tumbuh di daerah yang beriklim sedang. Lenen merupakan
salah satu bahan tekstil tertua dan banyak digunakan di dunia dan
berdasarkan bukti-bukti yang ditemukan lenen diduga sudah dipakai
sejak lebih dari 6000 tahun yang lalu di Timur Tengah. Kain lenen
pertama dikenal di Mesir dipergunakan untuk pakaian para bangsawan
kuno,hal ini karena lenen dianggap sebagai symbol cahaya dan kesucian.
Namun saat ini fungsi bahan lenen banyak digantikan dengan katun dan
kebanyakan orang lebih memilih katun.
Negara penghasil lenen yang baik pada abad ke-XVII adalah
Belanda,Irlandia,Perancis dan Skotlandia. Negara penghasil lenen yang
terbesar di dunia adalah Rusia dengan produksi 80% dari produksi dunia.
Lenen yangb berasal dari Polandia dan Cekoslawakia, menghasilkan
serat-serat lenen yang kasar.
1).Penyelenggaraan Lenen
Penuaian batang linen dapat dilakukan pada tiga tingkatan:
Pada saat tanaman mulai berbunga dan batang masih hijau. Pada saat
timbul buah,bagian bawah batang telah mulai menjadi kuning dan daun-
daun bawah menjadi gugur. Pada saat buah telah masak dan batang
telah berubah menjadi coklat kekuning-kuningan.
Serat yang diambil dari penuaian tingkat pertama hasilnya
lembut,halus. Sedangkan yang diambil dari tingkat ketiga hasilnya kasar
dan sukar untuk dipintal. Oleh sebab itu hasil yang terbaik adalah
penuaian tingkat ketiga. Penuaian dilakukan dengan pencabutan atau
pemotongan. Penuaian dengan pemotongan warna nya berubah karena
pengaruh udara yang lembab. Pada mulanya penuaian dilakukan dengan
tangan, lama-lama karena kemajuan teknologi,penuaian dilakukan
dengan mesin. Tanaman yang telah dicabut dibiarkan 1 atau 2 hari
diladang.
Pemisahan biji disebut dengan “rippling” yaitu dengan menarik
batang melalui sisir yang jarang. Hasil plaxering ini disebut flax straw
(lenen straw). Produksi kira-kira 180-400 kg per are, tergantung dari
daerah penanaman lenen. Setelah dipetik dan dituai untuk
mendapatkan serat lenen atau pemisahan serat dengan batang dengan
jalan pembusukan.
Pembusukan lenen ada empat macam:
a). pembusukan air dingin,lenen diikat,dimasukkan ke dalam tong kayu
dan dibiarkan dalam air mengalir selama 3 minggu.
b). pembusukan air panas,lenen diikat dimasukkan kedalam bak beton
yang berisi air panas 340 C selama.
c). pembusukan membiru atau pembusukan lumpur. Batang lenen
diletakkan di saluran air dan ditimbun lumpur,masanya selama 2-3
minggu,warnanya menjadi suram.
d). pembusukan embun
b. Henep
Serat henep ialah serat dari kulit pohon henep. Serat henep telah
dipergunakan sejak zaman prasejarah di Asia dan Timur
Tengah,dewasa ini negara penghasil utama adalah Rusia,Italia dan
Yugoslavia. Untuk melepaskan serat dari batangnya dilakukan proses
pembusukan seperti pada flax. Warna serat yang baik sangat muda
dan berkilau, tetapi umumnya berwarna abu-abu pucat kekuning-
kuningan,kehijau-hijauan atau kecoklay-coklatan tergantung dari jenis
dan cara pemisahan serat.kekuatan dan mulur hamper sama dengan
flax. Panjang serat 1-2 m.
c. Serat Goni
Serat goni berasal dari serat kulit pohon goni. Kulit pohon goni
dibuka dan dibersihkan, kemudia diambil seratnya. Pohon goni ini
banyak di tanam di Benggala dan India.
d. Serat Rosella.
Serat rosella adalah serat yang diambil dari tanaman hibiscus
sabdariffa. Ditanam di Indonesia (jawa tengah dan jawa timur),
Bangladesh,Sailan,Filiphina dan Hindia-Barat. Rosella adalah tanaman
berumur Panjang. Pada suhu yang sesuai dapat menghasilkan dua kali
panen setiap tahun. Di Indonesia panen hanya dilakukan sekali dalam
setahun karena adanya musim kemarau. Rosella tumbuh baik di
daerah tropic dan sub-tropik yang bebas dari angina kencang dengan
curah hujanyang cukup,ditanah yang subur dan gembur yang dapat
mengalirkan air dengan lancer.
Penuaian dilakukan apabila tanaman telah berbunga, yaitu kira-
kira 110-130 hari setelah penanaman.produksi serat rosella pertahun
kira-kira 270-900 kg per are, rata-rata 360-540 kg.
3. Serat Daun
Serat daun adalah serat yang terdapat pada telapak daun atau
daunnya. Untuk melepaskan serat daun dipukul-pukul dan dibilas. Yang
tergolong serat daun ada tiga yaitu: serat abaka(henep manila), serat
sisal dan serat nanas(ananas cosmosus).
b. Serat sisal
Sisal adalah serat yang berasal dari daun tumbuh-tumbuhan agave
sisalana. Negara penghasil serat sisal yang utama adalah
Tanganyika,Kenya,Brazillia,Haiti,Mozambik dan Angola.produksi serat
sisal dunia per tahun kira-kira 39.000 ton. Serat sisal tumbuh dengan
baik di daerah tropic dengan cuaca panas dan lembab, ditanah yang
subur dan dapat mengalir air dengan baik. Penanaman dilakukan
dengan potongan akar atau tanaman kecil yang tumbuh pada batang
bunga. Mula-mula dilakukan pembibitan,setelah bibit berumur satu
tahun,dipindahkan ke lading dalam bentuk barisan yang berjarak 3-
3,6 dan jarak antar tanaman 120-240 cm. tanaman dapat
menghasilkan serat sampai berumur 7-8 tahun. Produksi serat sisal di
dunia rata-rata 360-540 kg per are setiap tahun.
2). Kegunaan
Melihat kondisi tersebut di atas serta sifat-sifat serat nanas, maka pemanfaatan
limbah daun nanas untuk produk tekstil dimungkinkan memiliki prospek usaha
yang positif dan perlu dikembangkan agar di peroleh teknologi tepat guna.
B.Serat Protein
Serat hewan adalah serat yang berasal dari binatang seperti bulu biri-biri, bulu
binatang berkaki empat seperti: unta,kambing,dan kepompong,ulat sutera.
1).serat Wol
Wol merupakan serat yang terpenting diantara serat-serat binatang. Wol
berasal dari bulu biri-biri,telah mulai dipakai lebih kurang 4000 tahun sebelum
masehi di Mesir. Menurut perkiraan biri-biri yang menghasilkan wol itu berasal
dari Asia Tengah dan Asia Kecil, kemudian diperkenalkan ke negara lain sehingga
tersebar hamper keseluruh dunia.
Beberapa ratus tahun sebelum Masehi diperkirakan pula bahwa biri-biri
Asia,Afrika,Yunani dan Itali yang menghasilkan wol yang halus diperkenalkan ke
Spanyol oleh bangsa Punia. Percampuran darah antara biri-biri jenis Merino yang
terkenal sampai sekarang.
Dalam perdagangan yang dimaksud dengan wol, bukan bulu-bulu atau rambut
yang dihasilkan oleh domba atau biri-biri saja, tetapi juga bulu-bulu atau rambut
yang dihasilkan oleh berbulu lainnya yang sejenis seperti kambing dan unta.
Produksi serat wol mentah di dunia lebih kurang 2.720.000 ton per tahun.
Sebahagian besar dari serat tersebut dipergunakan untuk bahan pakaian. Negara
pengekspor wol adalah Australia,Selandia Baru,Argentina,Afrika Selatan,dan
Uruguay,sedangkan Rusia dan Eropah Timur tidak mengekspor wolnya.
Berdasarkan jenisnya produksi wol dunia dapat dibagi atas: Merino 37%,Crossbred
40% dan lain-lain23%. Wol Merino umumnya dihasilkan oleh Australia dan Afrika
Selatan, sedangkan wol crossbred dihasilkan oleh Selandia Baru, Argentina dan
Uruguay.
Negara-negara penghasil wol adalah Australia 35% dari hasil wol dunia, Rusia
18%,Selandia Baru 15%, Argentina 8,5%, Afrika Selatan 6,5 %, Amerika Serikat 6%,
Uruguay 4%, Eropa Timur 4%,Inggris 3%.
a. Kwalitas Wol
Kwalitas wol yang dihasilkan tergantung kepada jenis biri-biri, iklim,
makanannya, dari bagian mana bulu itu diambil, umur binatang dan cara
mnengoolah/menyelenggarakan wol. Serat wol dapat dibagi 3 yaitu wol
halus, wol sedang, dan wol kasar atau wol permadani.
1). Wol halus
Wol halus ini serat nya halus, lembut, kuat, elastis, dan keriting., sehingga
dapat dibuat menjadi benang yang halus. Jenis biri-biri penghasil wol halus
adalah: Merino Spanyol, Merino Jerman, Merino Perancis, Merino Australia,
Merino Afrika Selatan, Merino Amerika Serikat dan Merino Amerika
Selatan.
2). Wol sedang
Sebagian besar wol sedang dihasilkan oleh biri-biri dari Inggris,serat
wolnya lebih kasar, lebih Panjang dan lebih berkilau dari wol halus. Inggris
mempunyai 30 jenis biri-biri yang dapat digolongkan menurut berbagai
cara, tapi penggolongan yang paling umum adalah Wol Luster, serat wol ini
biasanya Panjang, kuat, berkilau,. Jenis wol ini terutama dipergunakan
untuk kain yang memerlukan kekuatan dan tahan gosok.
a). wol Down. Jenis wol ini lebih pendek, lebih halus dan kurang berkilau
disbanding dengan wol luster. Wol jenis ini dihasilkan dari biri-biri jenis
southdown,shropshire,Suffolk, dorset horn Hampshire. Wol jenis ini
terutama digunakan untuk kain-kain yang halus, kain rajut dan kain selimut.
b). mountain Breeds. Wol jenis ini seratnya Panjang dan kasar. Sebenarnya
wol ini termasuk golongan wol kasar. Wol jenis ini terutama dihasilkan dari
biri-biri Scottish, blackfase dan wish mountain.
c). wol Crossbred. Wol jenis ini mutunya sedang dengan serat sedikit lebih
Panjang. Dihasilkan dari biri-biri.
d). wol Crossbred. Yaitu hasil persilangan antara biri-biri Merino
Rambouillet dengan biri-biri yamh menghasilkan wol Panjang. Biri-biri ini
terutama diternakkan untuk diambil dagingnya.
a). perendaman
kulit biri-biri direndam dalam air selama tiga hari untuk mengembalikan
kadar lembab. Menghilangkan kotoran-kotoran yang berupa zat padat
dihilangkan secara mekanik. Mesin menggerakkan kulit biri-biri dengan
keras pada rol-rol beralur berputar dan disemprotkan dengan air untuk
mencuci kotoran-kotoran yang terlepas.
d. Mengempa
Serat wol terdiri atas sisik-sisik yang tindih menindih, kenyal, keriting.
Untuk itu serat dapat langsung dikempa menjadi wol kempa. Tenunen wol
dapat dikempa pada permukaan nya misalnya pada kain lakan, selimut(air
sabun), tekanan dari luar ditumbuk atau dimanpat.
Caranya:
Serat disusun menurut tebal yang dikehendaki. Dipanaskan sehingga
daya pegas dari wol berkurang dan menjadi lunak. Dibasahi dengan air yang
mengandung obat kempa supaya sisik terbuka. Dikiempa dengan gilingan
hingga sisik-sisik serat sangkut-menyangkut dan menjadi lembaran yang
sudut dan padat. Dicuci untuk mengeluarkan obat kempa.dikeringkan.
e. Macam-macam wol
1). Wol garu, dibuat dari serat pendek dan sangat keriting.
2). Wol sisir, dibuat dari serat Panjang dan sedikit ikalnya.
3). Reprocessed wool
Diperoleh dari sisa-sisa dan perca-perca kain wol baru yang ditenun atau
dikempa. Dengan jalan diuraikan dalam mesin maka dihasilkan serat-serat
wol kembali, dan dipintal serta ditenun kembali menjadi kain.
Sifatnya: serabutnya pendek, kurang kenyal, kurang kuat, dan susah
dikempa karena sisik-sisiknya banyak hilang.
4). Re-used wool. Juga disebut shoddy.
Diperoleh dengan jalan menguraikan kain-kain tua dari wol yang telah
dipakai. Sebelum diuraikan kain-kainitu dibersihkan dan dipilih dahulu.
Sifatnya sama sekali tidak kuat, karena itu waktu memintal dicampur
dengan wol baru atau serat kapas.
f. Pemeliharaan wol
Setiap kali sehabis dipakai, sikatlah pakaian dari wol untuk membuang
debu dan kotoran-kotoran yang menempel.sebaiknya pergunakanlah sikat
yang lemas tetapi kuat supaya bulu-bulu berdiri dan sifat pegasnya kembali.
Gantunglah pakaian beberapa lama supaya kusut-kusut hilang dan kembali
kebentuk semula. Dengan menggantungkan pakaian di atas uap air panas
dapat mempercepat hilangnya kusut-kusut. Simpanlah kain wol dealam
keadaan berssih dan kering. Mencuci wol harus dilakukan dengan hati-hati
meskipun kain wol itu telah dibuat tahan kusut. Mengerjakannya hanya
diremas-remas saja untuk mengeluarkan kotoran dalam air suam-suam
kuku membilasnya harus bersih. Wol dapat dicuci secara dry cleaning
karena tidak rusaj oleh obat-obat pelarut dry cleaning.
g. Penggunaan dan pemakaian serat wol.
Wol dipergunakan untuk bahan pakaian pria seperti stelan jas,
celana/pantalon; pakaian wanita seperti matel park, dupies serta pakaian
anak-anak. Untuk keperluan alat-alat rumah tangga seperti carpet, kursi,
tirai, selimut dan lain-lain. Untuk keperluan-keperluan industry seperti
piano, isolasi, sumbu lampu dan lain-lain.
2. Serat-serat bulu.
Serat bulu binatang selain biri-biri yang dapat dipergunakan untuk
pembuatan kain adalah kambing dan sejenisnya, misalnya mohair dan
cashmere, unta dan sejenisnya misalnya unta, alpaca, vicuna dan ilama.
Binatang berbulu terutama kelinci angora.
Serat-serat tersebut biasanya dicampur dengan wol untuk mendapatkan
efek khusus, misalnya untuk menambah keindahan, warna, kelembutan
atau kilau. Serat dari binatang lain kadang-kadang juga dipakai untuk
keperluan khusus, seperti bulu kambing untuk sikat.
a. Serat Mohair
Mohair adalah serat bulu kambing angora yang berasal dari Asia Kecil.
Dinamakan demikian karena diternakkan selama beribu-ribu tahun di
Provinsi Angora di Turki. Serat didapatkan dengan melakukan pencukuran 2
kali setahun. Negara penghasil utama adalah Amerika Serikat dan Turki.
1). Sifat-sifat serat mohair
Warna serat mohair kecoklat-coklatan karena tercampur kotoran, tetapi
setelah dimasak putih berkilau seperti sutera, sehingga mudah dicelup
dengan warna cerah. Bentuk serat hamper sama dengan wol, hanya sisik
lebih runcing. Lebih sukar dipintal dari pada wol karena permukaan serat
licin. Sifat fisika dan kimia hamper sama dengan wol.
2). Kegunaan serat mohair
Kegunaan serat mohair untuk kain berbulu (selimut). Untuk pakaian
musim panas untuk kain rajut, kain penutup kursi dan permadani.
b. Serat kasmer.
Serat kasmer diperoleh dari bulu kambing kasmer yang terdapat di
daerah pegunungan di Asia dan Asia Kecil sampai Himalaya. Kambing
kasmer lebih besar dari pada kambing angora dan mempunyai
rambutatau bulu yang lurus. Bulu terlepas sendiri satu kali setahun.
Negara penghasil utama adalah Cina, Mongolia, dan Iran. Sisik pada
kasmer lebih jelas dari pada mohair, tetapi tidak sejelas pada wol. Tidak
mempunyai pigmen warna biasanya baur dan bergaris-garis.
c. Serat Unta
Serat unta diperoleh dari bulu unta. Ada dua macam unta yaitu:
Unta arab yang diternakkan di daerah India Barat Laut sampai Arab dan
gurun-gurun di Afrika. Unta Asia Timur yang diternakkan di daerah
Mongolia dan Barat Laut Cina. Bulu terlepas sepanjang tahun terus-
menerus. Negara penghasil utama adalah Cina, Mongolia dan
Afganistan. Sebagian kecil dihasilkan oleh Iran, Pakistan, dan Irak. Sisik
pada bulu unta hamper tidak kelihatan karena adanya pigmen warna
pada lapisan kutikula. Serat yang halus berwarna coklat kemerah-
merahan muda. Medulla terputus-putus. Untuk kehalusan yang sama
kekuatannya hamper sama dengan wol dan mohair. Penggunaan
terutama untuk pakaian pria dan bermutu tinggi.
d. Serat hama atau lama glama-glama
Serat ilama didapat dari binatang yang termasuk sejenis unta
didaerah pegunungan Andes antara Peru dan Bolivia. Sisik tidak terlihat
jelas. Sebagian besar mempunyai medulla meskipun seratnya halus.
Warna bervariasi dari putih sampai hitam, tetapi umumnya coklat.
e. Serat Alpaka
Alpaca hamper sama dengan ilama, hanya lebih kecil dan mempunyai
bulu lebih seragam. Medulla adalah medulla fragmental. Warna
bervariasi dari putih, coklat kekuning-kuningan dan berkilau. Kekuatan
hamper sama dengan wol.
f. Serat vikuna
Serat vikuna diperoleh dari jenis ilama yang paling kecil. Binatang ini
terdapat liar di daerah pegunungan Andes. Serat vikuna hampir sama
dengan alpaca. Serat yang halus tidak mempunayi medulla terputus-
putus. Kekuatan kira-kira sama dengan kasmer.
g. Serat kelinci angora
Kelinci angora memiliki bulu yang unik dimana bulunya adalah serat
alami yang ringan, strukturnya berongga dan seratnya sangat cocok
untuk bahan pakaian. Serat kelinci angora hanya dapat dihasilkan oleh
kelinci angora yang mana diameternya
Sekitar 10 mikron sampai 13 mikron dan untuk kualitas tertinggi 18
mikron. Panjang serat bulu angora yaitu timbul dari pertumbuhan pada
phase siklus pertumbuhan folikel rambut. Anagen (Panjang bulu) dari
folikel yang berlangsung sekitar 14 minggu dan untuk kelinci lain non
angora hanya berlangsung 5 mingguan.
Kelinci jenis angora memiliki bulu yang Panjang, pada bulu ada tiga
jenis serat. Pertama pada bagian atas nya merupakan bulu yang kasar.
Pada bagian kedua berada ditengah nya adalah bagian yang lebih tebal
dan ketiga berada dilapisan paling bawah yang berfungsi sebagai
penghangat. Pada bulu kelinci angora meskipun bagian luar basah
karena hujan namun pada bagian bawahnya tetap kering dan hangat.
Serat atau bulu kelinci angora sudah lama dipergunakan dalam industri
tekstil. Negara penghasil serat kelinci angora adalah Perancis,
Cekoslawakia dan Jepang. Pencukuran dilakukan empat kali dalam
setahun. Serat mempunyai medulla yang susunannya seperti tangga.
Penggunaan terutama untuk pembuatan topi, kain rajut dan sebagai
campuran dengan wol atau nylon.
3. Serat Sutera
Pada awalnya,sutra merupakan produk eksklusif kekaisaran Cina atau
Tiongkok. Sytera mulai dikenal di Cina sejak sekitar tahun 2700 SM. Hanya
bangsa Cina yang mengetahui rahasia pembuatan sutra selama berabad-
abad. Siapapun yang membocorkan cara pembuatan sutra akan dibunuh
sebagai seorang penghianat. Karena monopoli inilah yang membuat
hargasutra sangatlah mahal, bahkan sebanding dengan emas pada masa itu.
Lalu pada tahun 550 M, Kaisar Romawi Timur atau Bizantium yang bernama
Justinian 1 mengirim 2 biarawan yang menyamar sebagai mata-mata ke
negeri Cina. Mereka berhasil mengambil ulat sutera dari negeri Cina dan
mengetahui car acara membuat sutera pada tahun 552 M. sejak saat itu,
monopoli sutera bukan lagi milik kekaisaran Cina.
Sejak saat itu, sytera dikembangkan diseluruh wilayah kekaisaran
Romawi dan menyebar ke seluruh dunia. Di Indonesia, sutra mulai dikenal
sejak abad ke 10. Kemudian pada tahun 1718, bangsa Belanda membawa
teknologi untuk budi daya sutra di Indonesia,sejak saat itulah ,sutra mulai
dikembangkan di Indonesia.
Sutera dihasilkan dari kepompong ulat sutera. Ulat sutera mengeluarkan
zat sutera(fibroin) dan zat perekat sutera(serisin), yang menghasilkan
kepompong kemudian dapat dipintal menjadi filamen sutera. Ada ratusan
jenis ulat sutera, namus sutera yang terbaik dihasilkan oleh kepompong dari
ulat sutera yang memakan pohon murbei yang memiliki nama ilmiah
Bombyx mori. Induk sutera dapat menelurkan hingga 500 butir telur ulat
sutera seukuran kepala jarum pentul. Setelah sekitar 20 hari, telur tersebut
menetas menjadi larva ulat yang sangat kecil. Larva ulat ini akan memakan
dau murbei dengan agresif. Sekitar 18 hari kemudian, ukuran badan larva
ulat tersebut telah membesar hingga 70 klai ukuran tubuh semula serta 4
kali mengganti cangkangnya. Kemudian larva ulat tersebut akan terus
membesar hingga beratnya mencapai 10.000 kali berat semula. Pada saat
itu ulat sutera akan berwarna kekuningan dan lebih padat. Hal ini
menandakan ulat sutera akan mulai membungkus dirinya dengan
kepompong sutra dapat menghasilkan untaian filamen sepanjang 300
meter hingga 900 meter dengan diameter 10 mikrometer (1/1000
milimeter). Di seluruh dunia dalam satu tahun dapat menghasilkan total
filamen sutera sepanjang 112,7 milyar kilometer atau sekitar 300 kali
perjalanan pergi pulang ke matahari dari bumi. Kemudian filamen sutera
yang halus tersebut dipintal. Filamen sutera dipintaldenganproses yang
menyerupai proses pada saat ulat sutera memintal kepompongnya. Proses
itulah yang dibuat menjadi alat pemintalan serat sutera untuk dibuat
menjadi kain sutera yang indah. Kain dari sutera inilah yang kemudian
dibuat menjuadi berbagai produk pakaian maupun produk lainnya.
Beberapa batik kelas terbaik di Indonesia juga menggunakan bahan dari
sutera.
2). Penggulungan
Serat dapat dipanen saat ulat sutera masih berbentuk pupa didalam
kepompong. Sebelum serat sutera dapat ditarik/ digulung dari dalam
kepompong, kepompong harus direbus dalam air panas selama sekitar
10 menit untuk mematikan pupa dan menghilangkan zat perekat. Serat
sutera itulah yang selanjutnya dipilin menjadi benang.
b. Macam-macam sutera
Di samping Bombyx-mori, terdapat juga beberapa jenis kupu-kupu
yang dapat menghasilkan sutera. Sutera tersebut secara umumdisebut
sutera liar, karena serangga yang menghasilkan hidup secara liar dan
tidak dapat dipelihara.
c. Sifat-sifat Sutera
Benang sutera adalah yang terhalus dari bahan-bahan lain yang sama
halusnya. Dalam keadaan basah kekuatan susut 15%. Terdiri atas benang
filamen yang panjangnya 300 sampai 1600 meter. Penampangnya
berbentuk segi tiga dengan sudut-sudut membulat yang menyebabkan
kilau pada sutera. Licin, berkilau, lembut, kenyal, kuat dan dapat
menyesuaikan diri dengan keadaan temperature. Sutera bukan
pengantar panas yang baik, tetapi karena seratnya licin menyebabkan
rasa dingin kalua dipakai. Sangat hogroskopis, baik untuk dipakai musim
panas maupun musim dingin. Tahan ngengat, sutera dapat rusak oleh
sinar matahari, menyebabkan warna nya menjadi kuning. Oleh karena ini
waktu menjemur jangan kena sinar matahari. Sutera dapat rusak oleh
obat kelantang yang mengandung chloor. Juga sutera dapat rusak
dengan pemakaian seterika dengan panas 1100 C. oleh karena itu
seterikalah sutera dengan panas suam kuku. Lebih tahan lindi
dibandingkan dengan wol.
Sutera tidak tahan asam pekat, pemakaian asam cair waktu mencuci
dapat merusak warna dan kilau. Sutera merupakan bahan yang terbuat
dari baja. Sutera juga lembut saat menyentuh kulit. Asam amino dalam
serat sutera yang membuat sutera terasa lembutdean nyaman. Bahkan
sutera dapat menjaga agar terhindar dari berbagai penyakit kulit. Tentu
hal ini akan membuat pemakainya merasa nyaman.
Sutera memiliki kemampuan menyerap yang baik sehingga cocok
digunakan di udara yang hangat dan tropis. Karena itu, setiap pemakai
bahan sutera akan merasa sejuk dan lebih kering meski udara panas.
Yang menyebabkan bahan sutera mampu menyerap kelembaban dan
cairan karena asam amino didalam serat sutera mampu menyerap lalu
membuang keringat. Bahan sutera memiliki ciri khas yaitu berkilau
seperti Mutiara. Hal ini disebabkan karena lapisan-lapisan fibroin, yaitu
sejenis protein yang dihasilkan ulat sutera, membentuk struktur mikro
yang berbentuk prisma. Struktur prisma inilah yang menyebabkan
cahaya akan disebar ketika terkena bahan dari sutera sehingga
menimbulkan efek kilau yang indah pada sutera. Sutera memiliki daya
tahan terhadap panas dan tidak mudah terbakar. Salah satu kemampuan
istimewa sutera adalah mampu melindungi kulit tubuh dari sinar
ultraviolet yang dapat merusak kulit.
1. Penghasil Asbes
Pengambilan batu asbes yang banyak digunakan adalah dengan
penambangan terbuka dan penambangan bawah tanah. Pada
penambangan terbuka bongkah-bongkah karang yang mengandung
asbes langsung diambil dari permukaan tanah atau lereng gunung,
sedangkan pada penambangan bawah tanah perlu dibuat terowongan-
terowongan di bawah tanah.
Penggilingan dapat dilakukan dengan cara basah atau kering tetapi
cara keringlah yang banyak dipakai.
Proses penggilingan dengan cara kering adalah sebagai berikut:
Pemecahan batu dengan mesin pemukul. Pengeringan dalam dapur
dengan suhu 90-5400 C. pemisahan serat asbes dengan saringan
(pembersihan dan pemisahan serat menurut grade). Pengepakan pada
proses penggilingan cara basah, penggunaan aliran udara diganti dengan
aliran air. Jumlah asbes yang terkandung dalam batu berkisar antara 1-
15% dan dari jumlah tersebut yang dapat dipintal berkisar antara 3-25%.
2. Sifat-sifat asbes
Sifat beberapa jenis asbes berbeda satu sama lain. Perbedaan itu
bukan hanya antara golongan tetapi juga dalam satu golongan asbes itu
sendiri. Perbedaan tersebut karena asbes dibentuk oleh alam dengan
kondisi yang berlainan sehingga menghasilkan asbes yang tidak rata
susunannya.
Kekuatan dan mulur bervariasi, tergantung dari jenis, cara
penambangan dan pengambilan serat batunya. Mulur serat asbes sangat
rendah yaitu 1-3%. Berat jenis chrysolite 2,22-2,75 dan jenis amphibole
2,8-3,6. Serat asbes hanya sedikit menyerap air. Dalam udara adsorpsi
maksimum hanya 3%. Serat asbes bersifat sangat tahan terhadap panas
dan api. Daya tahan asbes terhadap asam. Menghantar listrik dan panas
yang jelek. Tahan terhadap gesekan dan cuaca. Menyerap suara,
terutama untuk frekuensi tinggi.