Anda di halaman 1dari 39

BAB 1

PENDAHULUAN

A.Pentingnya Pengetahuan Tekstil


Bahan Tekstil adalah bahan yang berasal dari serat yang diolah menjadi benang
atau kain sebagai bahan untuk pembuatan busana dan berbagai produk kerajinan
lainnya.bahan tekstil meliputi produk serat,benang,kain,pakaian dan berbagai
jenis benda yang terbuat dari serat.proses pengolahannya seperti serat dipintal
menjadi benang,dari benang di tenun menjadi kain kemudian dilakukan proses
penyempurnaan hingga menjadi produk jadi.oleh karena itu untuk memahami
lebih jauh tentang bahan tekstil diperlukan pengetahuan tentang jenis bahan
sesuai dengan asalnya,sifat-sifat bahan dan Teknik pengolahannya menjadi bahan
tekstil.
Buku pengetahuan tekstil ini akan membahas tentang pengolahan bahan tekstil
mulai dari asal serat,jenis dan sifat-sifat serat,kegunaan dan cara pemeliharaan
serat tekstil,sesuai denga nasal bahan tekstil,buku ini dapat dijadikan sebagai
modal bagi mereka yang akan terjun ke industri tekstil dan fashion,terutama untuk
mengenali,memilih,memproduksi,menggunakan dan merawat berbagai produk
tekstil secara tepat dan benar sesuai dengan karakteristik masing-masing bahan
tersebut.
Sebagai seorang konsumen bahan tekstil,perlu memiliki pengetahuan tentang
kualitas bahan tekstil sehingga mampu memilih bahan tekstil yang tepat sesuai
syarat-syarat dan penggunaannya.pengetahuan tersebut antara lain penhetahuan
asal bahan,sifat bahan dan jenis serat tekstil,pegangannya,ketahanan luntur
warna,tekstur,kenampakannyadan labelisasi tekstil.berbagai pengetahuan
tersebut akan sangat membantu konsumen tekstil untuk memilih bahan tekstil
yang tersedia dalam beragam kualitas dari yang paling murah hingga yang sangat
mahal dengan tepat dan terhindar dari penipuan serta kekeliruan pembelian baik
dari aspek harga maupun kualitas.
Pengetahuan tentang kualitas dan pemilihan bahan tekstil ini tidak hanya
penting bagi konsumen tekstil tetapi juga sangat diperlukan bagi para
produsen,pedagang,pelajar,maupun akademisi.bagi produsen pengetahuan
kualitas bahan tekstil sangat penting untuk pedoman,pelaksanaan dan
pengambilan keputusan produksi.bagi pedagang sangat berguna untuk
memudahkan proses pemesanan dan pembelian dari produsen,pengenalan jenis
mutu dan kualitas.bagi pelajar dan akademisi pengetahuan kualitas bahan tekstil
sangat penting untuk pengembangan keilmuan seperti kegiatan eksperimen dan
penelitian.penentuan kualitas bahan tekstil pada umumnya dilakukan dengan
metode:

1.Metode Uji Sensoris


Metode ini biasanya dilakukan oleh konsumen tekstil (masyarakat umum)
ketika membeli bahan tekstil dari took,pasar,pedagang atau lainnya. Dalam
memilih bahan tekstil biasanya konsumen melakukan dengan cara
dilihat,dipegang,diraba,diremas,diterawang,dibentang,dan lainnya yang hanya
mengandalkan kemampuan panca indera manusia.disamping itu biasanya
konsumen juga melihat berdasar struktur harga (semakin mahal semakin
baik),merek yang telah dikenal dan lainnya.validitas metode uji sensoris ini sangat
tergantung pada pengalaman si konsumen dalam memilih bahan tekstil.

2.Metode Uji Teknis/Laboratories


Metode ini dilakukan oleh para produsen (industri),pedagang,akademisidan
pelajar untuk menentukan kualitas bahan tekstil.metode uji teknis/laboratories ini
memerlukan peralatan pengujian,standar pengujian,ruang pengujian di samping
kemampuan panca indera.untuk pengujian teknis ini dibedakan menjadi
pengujian secara fisika dan pengujian secara kimia.hasil pengujian teknis ini dapat
dipertanggung jawabkan dan memiliki tingkat validitas yang tinggi serta
memenuhi standar-standar kualitas yang berlaku pada tingkat local,nasional dan f

B.Klasifikasi Serat Tekstil


Serat adalah suatu benda yang mempunyai perbandingan antara Panjang dan
lebarnya sangat besar dan molekul-molekul yang menyusunnya terorientasi
terutama kearah Panjang.serat menurut arah panjangnya dapat dibedakan
menjadi dua,pertama yaitu serat-serat yang panjangnya hanya beberapa inci (1-
2.54cm),untuk mengolah serat stafel terlebih dahulu harus melalui proses
pemintalan sebelum dijadikan benang,umumnya serat yang berbentuk stafel ini
adalah serat-serat yang berasal dari serat alam, kedua filamen adalah serat yang
sangat Panjang dan lansung dijadikan benang,sehingga istilah filamen itu sering
mengacu pada pengertian jenis benang.misalnya serat sutera.serat yang
berbentuk filamen ini umumnya adalah serat-serat yang berasal dari serat
buatan.to adalah multi filamen yang terdiri dari puluhan atau ratusan ribu filamen
dalam bentuk berkas seperti sliver,filamen-filamen tersebut sudah tersusun
sejajar,sehingga memudahkan untuk dipintal menjadi benang.monofil adalah
monofilament (satu filamen) adalah benang yang terdiri dari satu helai filamen
yang lansung diolah menjadi produk,seperti untuk membuat kaus-kaki,sarung
tangan,shalldan lain sebagainya.
serat tekstil dapat dikelompokkan atau diklasifikasikan menurut asalnya menjadi
dua bagian yaitu serat alam dan serat buatan (secara kimiawi).
1.serat alam adalah serat yang diambil lansung dari apa yang ada di dalam.
Serat ini terbagi kedalam tiga kategori besar,yaitu serat yang berasal dari
tumbuhan (selulosa),hewan(protein),dan barang galian(mineral alam).
2.serat buatan adalah serat yang dibuat dari campuran bahan-bahan kimia.
Serat buatan ini terbagi kedalam tiga bagian,yaitu bahan baku nya berasal dari
polimer alam,polimer buatan, dan anorganik. Ada juga yang bahan bakunya
berasal dari hasil polimerisasi
misalnya;polyester,nilon,poliuretan,polivinil,dsb.sedangkan yang ketiga yaitu yang
berbahan dasar anorganik misalnya serat logam,gelas,dsb.pada dasarnya semua
material serat merupakan polimer buatan.

C.Identifikasi serat.
Serat merupakan suatu bahan tekstil dengan Panjang beribu-ribu kali
diameternya.hal tersebut memberikan sifat fleksibel pada serat sehingga dapat
dipintal menjadi benang.meningkatnya kebutuhan dan animo masyarakat
terhadap bahan tekstil mendorong penelitian untuk menghasilkan serat
baru.karakteristik serat yang unggul,diperoleh dengan mencampur beberapa jenis
serat.hal tersebut ditujukan untuk meningkatakan mutu atau mendapatka sifat-
sifat tertentu.jenis,komposisi,dan kadar serat dalam suatu bahan tekstil sangat
menentukan cara pengolahannya,terutama dalam proses pencelupan dan
penyempurnaan sehingga jenis,komposisi dan kadar serat perlu diketahui secara
tepat.hal tersebut menjadikan identifikasi dan Analisa serat pada bahan tekstil
sangat penting,apalagi keterangan yang terdapat pada suatu bahan tekstil tidak
sepenuhnya akurat.
Identifikasi serat didasarkan pada beberapa sifat khusus seperti morfologi,sifat
kimia dan fisika serat.pada umumnya identifikasi serat dilakukan berdasarkan
gabungan beberapa cara,terutama secara morfologi dan kimia,untuk
memperolehhasil yang dapat dipertanggung jawabkan.
Morfologi yaitu mengidentifikasi serat dengan melihat penampang melintang
dan membujur serat dengan menggunakan mikroskop.pemeriksaan dengan
mokroskop merupakan satu-satunya cara yang dapat digunakan untuk identifikasi
serat,dimana terdapat campuran serat-serat yang berbeda jenisnya.hal ini
menjadikan uji morfologi sebagai cara terpenting dan paling banyak digunakan
untuk identifikasi serat.makin luas pengalaman seseorang dalam pengamatan sifat
serat dengan mikroskop,makin sedikit Analisa fisika dan kimia yang diperlukan
untuk identifikasi.morfologi serat yang penting untuk pengamatan dengan
mikrskop untuk penampang melintang dan membujur,dimensi,lumen dan
bentuk,strukturbagian dalam dan permukaan serat.
Serat alam mempunyai morfologi yang sangat berbeda satu dengan yang
lain.morfologi serat sangat ditentukan oleh jenis tumbuhan atau hewannya.dalam
batas tertentu,morfologi mempunyai bentuk yang tetap sehingga morfologi serat
alam sangat menentukan dalam identifikasi serat.sebaliknya,sifat kimia serat alam
sangat mirip satu dengan yang lain karena struktur serat alam selalu tersusun oleh
selulosa.atau protein.hal tersebut menjadikan sifat kimia kurang penting dalam
proses identifikasi serat alam.
Identifikasi serat buatan mengelompokkan serat menurut sifat tertenru seperti
garis,tanda lintang,dan sebagainya.morfologi serat buatan kurang penting dalam
proses identifikasi serat,sebabkan morfologi serat ditentukan oleh cara
pembuatan serat dan bentuk spinneret, bukan oleh jenis polimer serat.serat yang
dibuat dengan proses pemintalan leleh akan mempunyai penampang
lintangbergerigi,pemintalan kering akan menghasilkan serat dengan penampamg
lintang berlekuk-lekuk.perubahan cara pemintalan,misalnya perubahan bentuk
spinneret,akan menghasilkan serat dengan penampang lintang yang berbeda.jadi
pada serat buatan,jenis serat yang berbeda mungkin mempunyai morfologi yang
sama; sebaliknya dalam satu jenis serat mungkin mempunyai morfologi yang
berbeda.dengan demikian,identifikasi serat buatan lebih didasarkan pada sifat
kimia dan fisika,bukan pada morfologi serat.
Bila dilihat dengan mikroskop maka struktur serat tekstil adalah sebagai
berikut: serat kapas seperti pita pipih yang berpilin,serat lenan seperti pita yang
beruas-ruas.serat wol seperti pita yang bersisik.serat sutera seperti pita yang
bergaris.serat sintesis seperti pita dengan tepi yang lurus.

1. Uji Kimia
a.Uji Bakar
uji bakar yaitu mengidentifikasi serat berdasar karakteristik
pembakarannya.misalnya:apabila serat terbakar cepat
merambat,meninggalkan abu dan berbau seperti rambut terbakar,maka
serat tersebut merupakan serat tumbuhan (selulosa). Apabila serat terbakar
tanpa abu,berbau seperti rambut terbakar,meninggalkan bulatan kecil di
ujungnya,maka serat tersebut merupakan serat buatan.
Teknik ini merupakan Teknik yang paling praktis dan sederhana. Namun
uji bakar ini memiliki kelemahan,antara lain: Tidak dapat membedakan
serat-serat yang struktur molekulnya sama,misalnya sama-sama
selulosa.tidak dapat membedakan adanya serat campuran serta komposisi
campurannya,hasil pengamatan sangat tergantung pad komposisi
campurannya,hasil pengamatan sangat tergantung pada kondisi indra
penciuman dan penglihatan pengamat.

b.Uji Kelarutan
uji kelarutan ini berhubungan dengan sufat kimia masing-masing
serat.dengan melihat kelarutan serat pada berbagai pelarut, maka akan
dapat disimpulkan jenis-jenis seratnya.
Misalnya:serat kapas tahan terhadap alkali.namun larut dalam H2SO4 70%.
Serat sutera tidak tahan asam maupun alkali.serat wol tidak tidak tahan
asam maupun alkali.namun ketahanannya terhadap asam maupun alkali
lebih baik disbanding sutera.Polyester tahan terhadap asam dan
alkali.Polyamida (nylon) tahan terhadap alkali,namun larut dalam HCL 28%.
Polyurethan (spandex)tahan terhadap asam dan alkali.

c.Uji Pewarnaan
uji pewarnaan yaitu mengidentifikasikan serat dengan menggunakan
pewarna,identifikasi ini akan menyebabkan warna-warna tertentu pada
serat-serat tertentu.jika serat nya sendiri sudah berwarna,maka harus
dilakukan pelunturan warna terlebih dahulu.

a. uji fisika ini didasarkan pada sifat optic serat yang berhubungan dengan
struktur bagian dalam molekul dan tidak berhubungan dengan bentuk luar
serat,sifat ini penting untuk identifikasi serat buatan.sifat-sifat fisika di bagian
amorf sama ke segala arah (isotrop),sedang dibagian kristalin sifat fisika
menunjukkan perbedaan untuk arah yang berbeda (anisotropy kristalin). Karena
bagian kristalin tersebut letaknya teratur dan lebih sejajar dengan sumbu
serat,maka secara keseluruhan bersifat anisotropy. Pada beberapa serat yang
susunan bagian kristalnya acak (random),pengaruh anisotropy pada masing-
masing bagian. Kristal akan saling mengimbangi sehingga secara keseluruhan serat
akan bersifat sebagai zat yang isotrop.
Pengukuran sifat-sifat fisika serat dari arah sejajar dengan sumbu serat akan
memberikan hasil yang berbeda dengan arah tegak lurus serat,misalnya pada
pengukuran indeks bias dengan mikroskop polarisasi yang menggunakan
beberapa zat cair. Pengukuran indeks bias sejajar dan tegak lurus sumbu serat
akan memberikan hasil yang berbeda. Selisih indeks bias diantaranya disebut
dengan birefringence.

b.Uji berat jenis,yaitu mengidentifikasikan serat dengan mengukur berat jenis


serat. Hasilnya dibandingkan dengan data berat jenis serat.

c. Uji titik leleh,dilakukan untuk serat buatan,yaitu mengidentifikasi serat


berdasarkan titik lelehnya.

BAB II
SERAT ALAM
Serat alam adalah serat yang dapat digunakan untuk bahan pakaian yang
berasal dari apa yanag ada di alam. Serat alam dapat dibedakan menjadi tiga
golongan yaitu: serat tumbuh-tumbuhan (selulosa),serat binatang (protein) dan
serat buatan manusia (serat sintetis).

A. Serat Selulosa.
Selulosa yaitu tekstil yang bahan pokoknya berasal dari tumbuh-
tumbuhan. Semua serat selulosa mengandung zat arang (C), zat air (H) dan
zat asam (O), rayon mengandung 100%selulosa,kapas 90%selulosa dan
lenen 70%selulosa. Serat selulosa terdiri dari serat biji,serat kulit
batang,serat daun dan serat buah.

1. Serat Biji
a. Kapas
Menurut sejarahnya kapas telah dikenal kira-kira 5000tahun
sebelum masehi. Menurut para ahli,india adalah negara tertua yang
mempergunakan kapas. Tahun 425 SM Herodatus menyatakan bahwa
orang-orang india telah membuat pakaian dari kapas dan telah
diperkenalkan di Tiongkok dan Jepang. Tahun 1428 menurut Marco
Polo,India telah menghasilkan kapas terbaik di dunia. Tahun 1492
sewaktu Columbus menemukan Benua Amerika,kapas telah ada di
daerah itu dan ditenun jhadi bahan tekstil. Tahun 1522,Magelhaln
menyatakan bahwa orang-orang Brazilia dan Peru telah
mempergunakan pakaian dari kapas.

1).Pertumbuhan Serat.
Tanaman kapas sendiri merupakan tanaman perdu dengan tinggi
antara 2 hingga 3 meter dengan batang yang tegak,bula,berkayu dan
warnanya hijau. Sementara daunnya tunggal dengan helaian
berbentuk perisai, bercanggap menjari antara 3 hingga 5 dan
memiliki tangkai yang panjangnya antara 6 hingga 10 cm. diujung
cabang terdapat bunga tunggal dan ketiak daun dengan mahkota
bulat berwarna kuning yang nantinya pada proses menjelang layu
akan berubah menjadi merah. Buahnya berbentuk
kotak,lonjong,ujung runcing dengan Panjang antara 5 hingga 6 cm,
dengan warna hijau jika masih muda dan menjadi cokelat kehitaman
ketika telah tua. Sementara biji kapas berbentuk bulat dengan warna
hitam yang diselimuti rambut putih.
Serat kapas tumbvuh menutupi seluruh permukaan biji kapas.
Dalam tiap-tiap buah terdapat 20 biji kapas atau lebih. Serat mulai
tumbuh pada saat tanaman berbunga dan merupakan pemanjangan
sebuah sel tunggal dari epidermis atau selaput luar biji. Sel
membesar sampai diameter maksimum dan kemudia sel yang
berbentuk silinder tersebut tumbuh yang mencapai Panjang
maksimum. Pada saat itu serat merupakan sel yang sangat Panjang
dengan dinding tipis yang menutup protoplasma dan inti. Pada saat
yang sama dengan tumbuhnya serat,tumbuh juga serat-seratyang
sangat pendek dan kasar yang disebut linter. Lima belas sampai
delapan belas hari berikutnya mulai masa pendewasaan serat,dimana
dinding sel makin tebal dengan terbentuknya lapisan-lapisan selulosa
dibagian dalam dinding yang asli.
Dinding yang asli disebut dinding primer dan dinding yang
menebal pada waktu pendewasaan disebut dinding sekunder.
Pertumbuhan dinding sekunder tersebut berlansung terus sampai
hari ke 45 sampai hari ke 75 atau satu dua hari sebelum buah
terbuka. Pada waktu serat dewasa,agar sel serat tetap bertahan
dalam lapisan epidermis. Serat selama pertumbuhan berbentuk
silinder dan diameternya kurang lebih sama dibagian tengah serat,
agak membesar dibagian dasar dan mengecil kearah ujungnya.
Ketika buah kapas terbuka uap air yang ada didalam
menguap,sehingga serat tidak berbentuk silinder lagi. Dalam proses
pengeringan dinding serat mengerut, lumennya menjadi lebih kecil
dan lebih pipih dan terbentuk puntiran pada serat yang disebut
konvolusi. Arah puntiran baik arah S maupunb arah Z dapat terjadi
dalam satu serat. Jumlah puntiran berkisar antara 50 sampai 100 per
inci bergantung pada jenis, kondisi pertumbuhan dan
pengeringan.sedangkan biji-biji kapas dapat diperas untuk diambil
minyaknya dan ampasnya dapat dipergunakan untuk makanan
ternak atau untuk pupuk. Selanjutnya dilakukan proses didlubisir
(didabelkan) kemudian serat baru dipintal sehingga hasilnya menjadi
benang.

3). Morfologi Serat Kapas


Serat kapas berbentuk memanjang, pipih seperti pita yang
terpuntir,kea rah Panjang,serat dibagi menjadi tiga bagian ialah:
berbentuk dasar kerucut pendek yang selama pertumbuhan serat
tetap tertanam diantara sel-sel epidermis. Dalam proses pemisahan
serat dari bijinya (diginning), pada umumnya dasar serat kapas yang
diperdagangjan.
Badan merupakan bagian utama serat kapas, kira-kira sampai
Panjang serat.bagian ini mempunyai diameter yang sama,dinding
yang tebal dan lumen yang sempit. Ujung serat merupakan bagian
yang lurus dan mulai mengecil dan pada umumnya kurang dari ¼
bagian Panjang serat. Bagian ini mempunyai sedikit konvolusi dan
tidak mempunyai lumen. Diameter bagian ini lebih dari diameter
badan dan berakhir dengan ujung yang runcing.
Bentuk melintang penumpang serat kapas sangat bervariasi dari
pipih sampai bulat tetapi pada umumnya berbentuk seperti ginjal.
Serat kapas dewasa, penumpang lintangnya terdiri dari 6 bagian :
kutikula merupakan lapisan terluar yang mengandung lilin, pectin
dan protein. Lapisan ini merupakan penutup halus yang tahan
air,dan melindungi bagian dalam serat.
Dinding primer merupakan dinding sel tipis yang asli,terutama
terdiri dari selulosa,protein,dan zat-zat yang mengandung lilin.
Dinding ini tertutup oleh zat-zat yang menyusun kutikula. Tebal
dinding primer kurang dari 0,5 selulosa dalam dinding primer
berbentuk benang -benang yang sangat halus atau ribril. Fibril
tersebut tidak tersusun sejajar dengan Panjang serat tetapi
membentuk spiraldengan sudut 650-700 mengelilingi sumbu
serat.spiral tersebut mengelilingi serat dengan arah S maupun Z dan
ada juga yang tersusun hampir tegak lurus pada sumbu serat.
Lapisan antara merupakan lapisan pertama dari dinding sekunder
maupun dinding primer.
Dinding sekunder merupakan lapisan-lapisan selulosa, yang
merupakan bagian utama serat kapas. Dinding sekunder juga
merupakan lapisan fibril yang membentuk spiral dengan sudut 20 0
sampai 300 mengelilingi sumbu serat. Tidak seperti spiral fibril pada
dinding primer, spiral fibril pada dinding sekunder arah putarannya
berubah-ubah pada interval yang random sepanjang serat.
Dinding lumen lebih tahan terhadap pereaksi-pereaksi tertentu
dibandingkan dengan dinding sekunder. Lumen merupakan ruangan
kosong di dalam serat.bentuk dsan ukurannya bervariasi dari serat
ke serat yang lain maupun sepanjang satu serat. Lumen berisi zat-zat
padat yang merupakan sisa-sisa protoplasma yang sudah kering,yang
komposisinya sebagian besar terdiri dari nitrogen.

4). Sifat-Sifat Kapas.


a).Sifat Fisika
warna kapas tidak betul-betul putih, biasanya sedikit cream,
beberapa jenis kapas nyang serat nya Panjang seperti kapas mesir,
warnanya lebih cream dari pada kapas Upland dan Sea Island. Pigmen
yang menimbulkan warna pada kapas belum diketahui dengan pasti.
Warna kapas akan makin tua setelah penyimpanan selama 2-5 tahun.
Ada pula kapas-kapas yang berwarna lebih tua, dengan warna-warna
dari caramel,bhakti,sampai beige.
Warna kapas bias menjadi keabu-abuan karena pengaruh cuaca
yang lama,debu dan kotoran. Oleh karena tumbuhnya jamur pada
kapas sebelum pemetikan menyebabkan warna menjadi putih kebiru-
biruan.hal ini tidak bias di hilangkan dalam pemutihan.
Kapas termasuk serat yang kuat, kekuatan serat tersebut terutama
di pengaruh oleh kadar selulosa dalam serat,Panjang rantai dan
orientasinya.kekuatan serat kapas dalam keadaan basah,makin tinggi
disbanding daloam keadaan kering.
Hal ini dapat di jelaskan bahwa apabila gaya diberikan pada serat
kapas kering,distribusi tegangan dalam serat tidak merata karena
bentuk serat kapas yang terpuntir dan tak teratur.dalam keadaan
basah serat mengelumbung berbentuk silinder, diikuti dengan
kenaikan derajat orientasi,sehingga distribusi tegangan lebih merata
dan kekuatan seratnya naik.
Mulur serat kapas termasuk tinggi diantara serat-serat selulosa
alam,kira-kira dua kali mulur rami. Diantara serat-serat alam hanya
sutera dan wol yang mempunyai mukur lebih tinggi dari kapas.mulur
serat kapas berkisar antara 4-13% bergantung pada jenisnya dengan
mulur rata-rata 7%.
Keliatan (toughnese) adalah ukuran yang menunjukkan
kemampuan suatu benda untuk menerima kerja,dan merupakan sifat
yang penting untuk serat-serat selulosa yang diregenerasi,sutera dan
wol keliatannya rendah tinggi.
Moisture regain,serat kapas mempunyai afinitas yang besar
terhadap air,dan air mempunyai pengaruh yang nyata pada sifat-sifat
serat. Serat kapas yang sangat kering bersifat kasar,rapuh dan
kekuatannya rendah.moisture regain serat bervariasi dengan
perubahan kelembaban relative atmosfir sekelilingnya. Moisture
regain serat kapas pada kondisi standar berkisar antara 7-8,5%.

b).Sifat-Sifat Kimia Kapas


oleh karena kapas sebagian besar tersusun atas selulosa maka
sifat-sifat kimia kapas adalah sifat-sifat kimia selulosa. Serat kapas
pada umumnya tahan terhadap kondisi
penyimpanan,pengolahan,dan pemakaian yang normal,tetapi
beberapa zat pengoksida atau penghidrolisa menyebabkan kerusakan
dengan akibat penurunan kekuatan. Kerusakan karena oksidasi
dengan terbentuknya oksi selulosa biasanya terjadi dalam proses
pemutihan yang berlebihan,penyinaran dalam keadaan lembab,atau
pemanasan yang lama dalam suhu diatas 1400C.
asam kuat dalam larutan menyebabkan degradasi yang cepat,
sedangkan larutan yang encer apabila dibiarkan mengering pada
serat akan menyebabkan penurunan kekuatan. Alkali mempunyai
sedikit pengaruh pada kapas, kecuali larutan alkali kuat dengan
konsentrasi yang tinggi menyebabkan penggelembungan yang besar
pada serat, seperti dalam proses merserisasi. Dalam proses ini kapas
dikerjakan di dalam larutan natrium hidroksida dengan konsentrasi
lebih besar dari 18%.
Mempunyai afinitas yang tinggi terhadap zat warna,mudah di
serang oleh jamur dan bakteri,terutama pada keadaan lembab dan
pada suhu dingin.
Akhir-akhir ini banyak dilakukan modifikasi secara ilmiah
mempergunakan zat-zat kimia tertentu untuk memperbaiki sifat-sifat
kapas,misalnya stabilitas dimensi,tahan kusut,tahan air,tahan
api,tahan jamur,tahan kotoran dan sebagainya.
Serat kapas sangat kuat,dalam keadaan basah kekuatannya
bertambah +25%. Hal ini perlu diketahui waktu mencuci dan
menyeterika. Makin kuat serat makin mudah memeliharanya.
Kekuatan kapas dapat dipertinggi dengan jalan merendam dalam
caustic soda. Hal ini juga akan menambah kilau dan daya mengisap
celup,kapas sangat higroskopis (mengisap air),kurang kenyal yang
menyebabkan bahan dari kapas mudah menjadi kusut. Untuk
memperbaiki sifat ini kain kapas perlu dikanji dan menyempurnakan
dengan damar buatan. Kapas tahan cuci, tahan panas seterika yang
tinggi untuk menghilangkan kusut-kusut. Tahan sabun yang keras
(mengandung banyak lindi) untuk melarutkan kotoran dan tahan
obat-obat kelantang. Mengelantang dapat dilakukan dengan
pengelantangan alam yaitu di panas matahari dari jam 08.00-12.00
siang.
Kapas tidak tahan terhadap asam mineral dan asam
organic.walaupun demikian asam organic digunakan juga untuk
memperindah tenunan dari kapas dengan kadar tertentu kapas
menjadi tembus terang,proses ini disebut memperkamen.kain kapas
tahan ngengat tetapi tidak tahan cendawan,harus disimpan dalam
keadaan kering. Kapas mudah terbakar.disamping sifat-sifat yang
menguntungkan,ada sifat-sifat yang kurang menguntungkan pada
kapas yaitu susut dalam keadaan basah. Walaupun demikian masih
terus dilakukan penyelidikan untuk mrngatasinya. Contoh penyusutan
yang terjadi waktu mencucidicegah dengan proses “Sanfor” dan
hasilnya disebut “Sanforized cotton”. Pengolahan dengan damar
sistesis yang dipergunakan,menjadi kain kapas tak perlu diseterika.
5).Pemeliharaan Kain Dari Kapas
Dapat dicuci dengan sabun cuci biasa, sabun creem dan sabun
yang bnyak lindi.bahan yang putih dapat dikelantang dengan sabun
biasa dan obat-obat kelantang. Dijemur bahagian buruk keluar pada
tempat yang teduh dan kena angin. Digosok dengan seterika yang
panas supaya kusutnya hilang. Disimpan dilemari pakaian dan bila
bahan tersebut tidak sering dipakai,sekali dalam sebulan dijemur di
panas matahari.

6).Kegunaa Bahan Dari Kapas


Bahan kapas digunakan untuk lenen rumah tangga seperti alas
Kasur,sarung bantal,alas meja,lover,serbet. Untuk bahan pakaian
anak-anak,seragam sekolah,pakaian orang dewasa(pakaian kerja dan
pakaian rumah), kapas kosmetik dan kapas pembalut.

b.Kapuk.
kapuk berasal dari India dan Sailan. Kemudian pada abad ke-3 dan ke-6 dibawa
ke Indonesia (jawa) oleh emigrasi orang-orang Bengal dari India. Mula-mula orang
barat menyangka bahwa kapuk berasal dari Amerika karena waktu menemukan
Benua Amerika pada abad ke-XV, pohon kapuk mereka temui disana. Anggapan
mereka ini segera berubah setelah mereka datang ke Indonesia pada abad ke-
XVI,Kapuk sudah lama dipergunakan di Indonesia (jawa) sebagai bahan pengisi
Kasur,bantal,tempat duduk dan lainnya. Ukiran-ukiran mengenai kapuk di Candi
Borobudur Jawa Tengah telah dibuat pada abad ke IX. Indonesia merupakan
negara penghasil kapuk yang terbesar di dunia,kemudianmenyusul
Filiphina,India,dan Sailan. Sedangkan konsumen terbesar dari kapuk Indonesia
adalah Amerika.
Kapuk dapat tumbuh dengan baik pada daerah tropis karena iklim dan tanah
nya cocok untuk tanaman kapuk. Di jawa kapuk di tanam di sepanjang pantai
utara jawa tengah dan jawa timur.kapuk jawa adalah kapuk yang paling terkenal
dalam dunia perdagangan dan yang terbaik mutunya. Setelah buah kapuk masak
maka dilakukan pemetikan,pemetikan dilakukan setelah buah kapuk masak. Ciri-
ciri buah kapuk yang telah masak apabila buah telah berwarna coklat,lambat laun
akan menjadi kering dan pecah dan seratnya akan beterbangan. Jadi pemetikan
buah kapuk yang baik adalah setelah berwarna coklat.

1).Sifat-Sifat Kapuk
Warna serat kapuk coklat kekuning-kuningan dan mengkilap. Serat kapuk
sangat tipis,lembut licin dan tidak elastis sehingga sulit untuk dipintal.serat kapuk
mudah mengembang dan berat jenis serat nya sangat kecil dan ringan. Menyerap
suara, mudah terbakar,sifat melenting yang baik,transparan,tidak higrokopis dan
menahan panas. Seratnya pendek dan tidak mempunyai pilihan asli.

2).Kegunaan Kapuk
Serat kapuk tidak dapat dijadikan bahan pakaian karena kapuk tidak dapat
dipintal. Kapuk sangat baik dipergunakan untuk pengisi pelampung penyelamat
karena kapyuk mempuunyai sifat pengembang yang baik. Serat sangat baik untuk
mengisi Kasur dan bantal karena kapuk mempunyai sifat melenting yang baik.
Serat kapuk sangat baik dipakai untuk isolasi panas dan suara. Biji kapuk yuang
sudah dipisahkan dapat diambil minyak nya untuk pembuatan sabun,sedangkan
ampasnya untuk pupuk. Kayu pohon kapuk dapat dipergunakan sebagai bahan
kertas.

2. Serat Batang
a.Serat Lenen
lenen berasal dari pohon Vlas (Bahasa belanda),flex(Bahasa inggris).
Serat lenen diambil dari serat batang pohon lenen. Pada umumnya
pohon lenen tumbuh di daerah yang beriklim sedang. Lenen merupakan
salah satu bahan tekstil tertua dan banyak digunakan di dunia dan
berdasarkan bukti-bukti yang ditemukan lenen diduga sudah dipakai
sejak lebih dari 6000 tahun yang lalu di Timur Tengah. Kain lenen
pertama dikenal di Mesir dipergunakan untuk pakaian para bangsawan
kuno,hal ini karena lenen dianggap sebagai symbol cahaya dan kesucian.
Namun saat ini fungsi bahan lenen banyak digantikan dengan katun dan
kebanyakan orang lebih memilih katun.
Negara penghasil lenen yang baik pada abad ke-XVII adalah
Belanda,Irlandia,Perancis dan Skotlandia. Negara penghasil lenen yang
terbesar di dunia adalah Rusia dengan produksi 80% dari produksi dunia.
Lenen yangb berasal dari Polandia dan Cekoslawakia, menghasilkan
serat-serat lenen yang kasar.

1).Penyelenggaraan Lenen
Penuaian batang linen dapat dilakukan pada tiga tingkatan:
Pada saat tanaman mulai berbunga dan batang masih hijau. Pada saat
timbul buah,bagian bawah batang telah mulai menjadi kuning dan daun-
daun bawah menjadi gugur. Pada saat buah telah masak dan batang
telah berubah menjadi coklat kekuning-kuningan.
Serat yang diambil dari penuaian tingkat pertama hasilnya
lembut,halus. Sedangkan yang diambil dari tingkat ketiga hasilnya kasar
dan sukar untuk dipintal. Oleh sebab itu hasil yang terbaik adalah
penuaian tingkat ketiga. Penuaian dilakukan dengan pencabutan atau
pemotongan. Penuaian dengan pemotongan warna nya berubah karena
pengaruh udara yang lembab. Pada mulanya penuaian dilakukan dengan
tangan, lama-lama karena kemajuan teknologi,penuaian dilakukan
dengan mesin. Tanaman yang telah dicabut dibiarkan 1 atau 2 hari
diladang.
Pemisahan biji disebut dengan “rippling” yaitu dengan menarik
batang melalui sisir yang jarang. Hasil plaxering ini disebut flax straw
(lenen straw). Produksi kira-kira 180-400 kg per are, tergantung dari
daerah penanaman lenen. Setelah dipetik dan dituai untuk
mendapatkan serat lenen atau pemisahan serat dengan batang dengan
jalan pembusukan.
Pembusukan lenen ada empat macam:
a). pembusukan air dingin,lenen diikat,dimasukkan ke dalam tong kayu
dan dibiarkan dalam air mengalir selama 3 minggu.
b). pembusukan air panas,lenen diikat dimasukkan kedalam bak beton
yang berisi air panas 340 C selama.
c). pembusukan membiru atau pembusukan lumpur. Batang lenen
diletakkan di saluran air dan ditimbun lumpur,masanya selama 2-3
minggu,warnanya menjadi suram.
d). pembusukan embun

2). Morfologi Serat Linen


Linen memiliki serat yang relative Panjang dibandingkan katun dan
serat alami lainnya. Panjangnya bervariasi dari 25 sampai 150 cm dan
rata-rata berdiameter 12-16 micrometer. Serat linen dapat diidentifikasi
dari guratan memanjang dan ruas-ruas sambungan pada seratnya. Ruas-
ruas pada serat ini membuat bahan linen menjadi lebih lentur dan
bertekstur. Selain Panjang,sereat linenjuga mengkilap jika sudah dipintal
menjadi benang.seratnya dua sampai tiga kali lebih kuat dari katun dan
ujung-ujung seratnya tidak banyak berbulu seperti pada katun.setelah
menjadi kain pun linen terlihat lebih mengkilap disbanding serat alami
jenis kain.

3). Sifat-Sifat Lenen


Linen memiliki sifat mendinginkan dan menyegarkan di udara yang
panas. Mudah menyerap dan konduktor yang baik untuk panas. Daya
serap linen sangat baik sehingga dapat menyerap 20% kelembaban
tanpa menjadi lembab. Setelah menjadi kain dan sudah melalui proses
akhir yang baik,terkadang-kadang sulit membedakan antara katun dan
linen. Untuk mengidentifikasi serat linen jika serat nya putus,ujung serat
yang putus cenderung lancip. Benang linen lebih kuat dari pada katun,
lebih mengkilap dan biasanya lebih tidak sama rata. Beberapa jenis linen
memiliki benang yang datar,tapi katun sering kali diproses supaya bias
menyerupai benang linenyang datar.jika dibakar habis menyala dan
berbau kertas terbakar.

4). Guna Lenen


Lenen dipergunakan untuk bahan pakaian dan tekstil kebutuhan
rumah tangga yang bermutu baik, untuk benang jahit,jala dan pipa
pemadam kebakaran.

5). Pemeliharaan Lenen


Dapat dicuci dengan semua sabun,hindari pengelantangan dengan
chloor, dijemur pada tempat yang teduh tetapi berangin dan digosok
dengan sterika panas supaya kusutnya hilang.

b. Henep
Serat henep ialah serat dari kulit pohon henep. Serat henep telah
dipergunakan sejak zaman prasejarah di Asia dan Timur
Tengah,dewasa ini negara penghasil utama adalah Rusia,Italia dan
Yugoslavia. Untuk melepaskan serat dari batangnya dilakukan proses
pembusukan seperti pada flax. Warna serat yang baik sangat muda
dan berkilau, tetapi umumnya berwarna abu-abu pucat kekuning-
kuningan,kehijau-hijauan atau kecoklay-coklatan tergantung dari jenis
dan cara pemisahan serat.kekuatan dan mulur hamper sama dengan
flax. Panjang serat 1-2 m.

1). Sifat-sifat henep


Kekuatan dan mulur hamper sama dengan flax. Panjang serat 1-2m
serta lebih kuat dari flax (25%),tetapi lebih kasar dan lebih tua
warnanya. Karena kasarnya tidak dapat dipintal menjadi benang
halus. Tahan pengaruh udara dan lembab.
2). Kegunaan Henep.
Penggunan terutama untuk tali-temali, kanvas dan karung.
Tenunan campuran antara serat henep dengan lenen. Tenunan
campuran antara serat henep dengan benang kapas,rupa tenunan ini
seperti sutera asli.

c. Serat Goni
Serat goni berasal dari serat kulit pohon goni. Kulit pohon goni
dibuka dan dibersihkan, kemudia diambil seratnya. Pohon goni ini
banyak di tanam di Benggala dan India.

1). Proses penyelenggaraan serat goni


Batang pohon goni dibusukkan, kulitnya dilepaskan dengan
tangan, dibilas dengan air sampai bersih kemudian diambil seratnya,
dijemur sampai kering, dipintal kemudia di tenun.

2). Sifat-sifat serat goni.


Serat goni tidak kuat, tidak tahan udara lembab dan cahaya
matahari,serat goni tidak rata, berdebu dan kaku. Panjang serat goni
3-4 m,terdiri atas serat tunggal sangat pendek 1-5 mm yang direkat
oleh perekat tumbuh. Jenis yang baik berwarna putih kekuning-
kuningan. Yang kurang baik warnanya hitam kemerah-merahan
digunakan untuk karung. Sangat higroskopis,dalam keadaan basah
goni menjadi busuk. Agak tahan chloor, biola akan
dicelup,dicuci/dikelantang terlebih dahulu.serat goni sukar mengisap
celup.

3). Kegunaan serat goni


Untuk kain Kasur,kain kursi,tirai,tenunan dasar pada permadani
atau linoleum dan karung untuk goni kwalitet yang buruk.

d. Serat Rosella.
Serat rosella adalah serat yang diambil dari tanaman hibiscus
sabdariffa. Ditanam di Indonesia (jawa tengah dan jawa timur),
Bangladesh,Sailan,Filiphina dan Hindia-Barat. Rosella adalah tanaman
berumur Panjang. Pada suhu yang sesuai dapat menghasilkan dua kali
panen setiap tahun. Di Indonesia panen hanya dilakukan sekali dalam
setahun karena adanya musim kemarau. Rosella tumbuh baik di
daerah tropic dan sub-tropik yang bebas dari angina kencang dengan
curah hujanyang cukup,ditanah yang subur dan gembur yang dapat
mengalirkan air dengan lancer.
Penuaian dilakukan apabila tanaman telah berbunga, yaitu kira-
kira 110-130 hari setelah penanaman.produksi serat rosella pertahun
kira-kira 270-900 kg per are, rata-rata 360-540 kg.

1). Sifat-sifat serat rosella


Batang dan daun tanaman rosella berwarna hijau tua sampai
kemerah-merahan. Bunganya berwarna putih,krem sampai kuning.
Warna serat yang baik adalah krem sampai putih perak, berkilau dan
kekuatan cukup. Panjang serat Teknik 90-150 cm. Panjang serat
elementer 1,25-3,25 mm, rata-rata 1,75 mm. diameter serat 10-32
mikron,dalam keadaan basah kekuatan serat rosella tetap. Kekuatan
serat rosella sedikit lebih rendah dari pada serat yute.

2).proses penyelenggaraanserat rosella


Proses persiapan yang dikerjakan untuk memisahkanserat dari
batang adalah pembusukan. Pembusukan dilakukan dengan
merendam batang rosella di dalam air yang tenang atau mengalir
perlahan-lahan selama 10-20 hari. Waktu merendam akan
menentukan kwalitas/mutu serat. Jika waktunya kurang, serat sukar
dilepaskan dari batangnya dan getah masih banyak melekat pada
serat sehingga serat menjadi kasar. Bila waktunya terlalu lama,
kekuatan serat akan berkurang dan tidak berkilau. Suhu untuk
merendam tidak boleh kurang dari 270 C, airnya bersih,tidak
mengandung logam terutama zat bes. Bagian bawah batang
memerlukan perendam yang lebih lama. Bila pembusukan telah
selesai maka serat dapat dipisahkan dari batang dengan tangan, lalu
dicuci berulang kali dengan air bersih untuk menghilangkan getah
dan kotoran. Dikeringkan di tempat yang teduh untuk menghindarkan
pewarnaan oleh sinar matahari.
3).penggunaan
Serat rosella terutama digunakan untuk karung pembungkus ngula
dan beras.

3. Serat Daun
Serat daun adalah serat yang terdapat pada telapak daun atau
daunnya. Untuk melepaskan serat daun dipukul-pukul dan dibilas. Yang
tergolong serat daun ada tiga yaitu: serat abaka(henep manila), serat
sisal dan serat nanas(ananas cosmosus).

a. Serat abaka (henep manila)


Serat abaka sering juga disebut henep manila karena berasal dari
Filiphina. Nama ini sebenarnya salah karena abaka buka henep dan
tidak ditanam di daerah manila. Henep manila itu adalah serat daun
dari batang semu sebuah pohon yang menyerupai pohon pisang.
Seratnya terdapat pada pelapak daun tanaman abaka. Banyak
ditanam di Filiphina,India,Indonesia dan Amerika.

1). Pengolahan serat abaka


Kulit batang dipecah dengan memukul-mukul batang. Serat
dipisahkan dengan jalan dikerok. Getah,lilin dan pektin yang masih
tinggal pada serat dihilangkan dengan larutan kaustik-soda mendidih.
Proses pemisahan serat seperti ini disebut “decorti-cation”.

2). Sifat-sifat serat abaka


Warna serat yang baik bervariasi dari hamper putih sampai kuning
gading, krem,coklat muda, coklat tua sampai hamper hitam
tergantung pada letak pelepah daun pada batang, tahan terhadap air
laut, mempunyai sifat mengambang yang baik,kuat dan tahan
tekukan.

3). Kegunaan serat


Kegunaan serat abaka untuk bahan pakaian,tali-temali.kadang-
kadang serat abaka dicampur dengan serat nylon-ditenun menjadi
tenunan tembus terang.

b. Serat sisal
Sisal adalah serat yang berasal dari daun tumbuh-tumbuhan agave
sisalana. Negara penghasil serat sisal yang utama adalah
Tanganyika,Kenya,Brazillia,Haiti,Mozambik dan Angola.produksi serat
sisal dunia per tahun kira-kira 39.000 ton. Serat sisal tumbuh dengan
baik di daerah tropic dengan cuaca panas dan lembab, ditanah yang
subur dan dapat mengalir air dengan baik. Penanaman dilakukan
dengan potongan akar atau tanaman kecil yang tumbuh pada batang
bunga. Mula-mula dilakukan pembibitan,setelah bibit berumur satu
tahun,dipindahkan ke lading dalam bentuk barisan yang berjarak 3-
3,6 dan jarak antar tanaman 120-240 cm. tanaman dapat
menghasilkan serat sampai berumur 7-8 tahun. Produksi serat sisal di
dunia rata-rata 360-540 kg per are setiap tahun.

1). Proses pemisahan serat sisal.


Pemisahan serat sisal dilakukan dengan “decortication” sama
dengan serat abaka. Setelah dipisahkan, kemudian dibersihkan untuk
menghilangkan kotoran-kotoran dan dikeringkan dibawah sinar
matahari.

2). Sifat-sifat serat sisal


Warna serat sisal putih dan berkilau, seratnya kaku, kekuatannya
sangat baik dan tahan terhadap air laut. Panjang serat Teknik -1,25
meter. Panjang serat elementer 3-6 mm dengan diameter rata-rata 24
mikron.

3). Kegunaan serat sisal


Serat sisal terutama untuk tali-temali.

c. Serat nanas (ananas cosmosus)


Tanaman nanas (ananas cosmosus) termasuk family Bromeliaceae
merupakan tumbuhan tropis dan subtropics yang banyak terdapat di
Filiphina,Brasil,Hawai,Indiadan Indonesia. Di Indonesia tanaman
tersebut terdapat antara lain di Subang, Majalengka, Purwakarta,
Purbalingga, Bengkulu, Lampung dan Palembang, yang merupakan
salah satu sumber datya alam yang cukup berpotensi. Menurut data
yang diperoleh (1,8) perkebunan nanas yang dimiliki kabupaten DT II
Muara Enim Palembang seluas 26,345 Ha, Subang 4000
Ha(perkebunan nanas dan abaka), Lampung Utara 32.000 Ha dan
Lampung Selatan 20.000 Ha. Tanaman nanas akan dibongkar setelah
dua atau tiga kali panen untuk diganti tanaman baru,oleh karena itu
limbah daun nanas terus berkesinambungan sehingga cukup
potensial untuk dimanfaatkan sebagai produk yang dapat
memberikan nilai tambah. Namun hingga saat ini tanaman nanas
baru buahnya saja yang dimanfaat kan, sedangkan daunnya belum
banyak dimanfaatkan sepenuhnya. Pada umumnya daun nanas
dikembalikan ke lahan untuk digunakan sebagai pupuk. Tanaman
nanas dewasa dapat menghasilkan 70-80 lembar daun atau 3-5 kg
dengan kadar air 85%. Setelah panen bagian yang menjadi limbah
terdiri atas daun 90%,tunasbatang 9% dab batang 1%. Serat nanas
terdiri atas selulosa dan non selulosa yang diperoleh melalui
penghilangan lapisan luar daun secara mekanik.lapisan luar daun
berupa pelepah yang terdiri atas sel cambium,zat pewarna yaitu
klorofil,xanthophyll dan carotene yang merupakan komponen
kompleks dari jenis tannin,serta lignin yang terdapat di bagian tengah
daun. Selai itu ligninjuga terdapat pada lamella dari serat dan dinding
sel serat. Serat yang diperoleh dari daun nanas muda kekuatannya
relative rendah dan seratnya lebih pendek disbanding serat dari daun
yang sudah tua.

1). Sifat-sifat serat nanas


Secara mikroskopi penampang membujur serat nanas dilihat dengan
scanning electron mikroskop,permukaan nya terdiri atas fibri-fibril dan dengan
sinar X menunjukkan bahwa serat nanas mempunyai derajat kristalinitas yang
tinggi dengan sudut spiral kira-kira 15 0 . pada daerah kristalin molekul-molekulnya
tersusun lebih kuat/kencang dengan ikatan hydrogen dan gaya vander
waals,sehingga serat nanas mempunyai kekuatan yang relatif tinggi. Kekakuan
lentur atau flexural rigidity dan torsional ragidity serat relative lebih tinggi
disbanding kapas. Hal ini menyebabkan serat mempunyai ketahanan yang besar
untuk digintir (twist), sehingga serat cenderung tidak segera tergintir pada saat
proses penggintiran selesai. Oleh karena itu serat cenderung kaku dan agak sulit
untuk mendapatkan serat yang kompak seperti yang dikehendaki. Sifat porous dan
menggelembung (swelling) pada serat nanas menunjukkan adanya sifat daya
absorbs lembab dan kemampuan untuk dicelup. Serat nanas tidak menunjukkan
pengurangan kekuatan dalam penyimpanan hingga 6 bulan, sedangkan
penyimpanan lebih dari 6 bulan terjadi penurunan kekuatan. Termal konduktivitas
serta nanas relative rendah yaitu sebesar 0,0273 watt/m 2/0K, oleh karena itu serat
nanas merupakan termal isolator yang baik.

2). Kegunaan
Melihat kondisi tersebut di atas serta sifat-sifat serat nanas, maka pemanfaatan
limbah daun nanas untuk produk tekstil dimungkinkan memiliki prospek usaha
yang positif dan perlu dikembangkan agar di peroleh teknologi tepat guna.

B.Serat Protein
Serat hewan adalah serat yang berasal dari binatang seperti bulu biri-biri, bulu
binatang berkaki empat seperti: unta,kambing,dan kepompong,ulat sutera.
1).serat Wol
Wol merupakan serat yang terpenting diantara serat-serat binatang. Wol
berasal dari bulu biri-biri,telah mulai dipakai lebih kurang 4000 tahun sebelum
masehi di Mesir. Menurut perkiraan biri-biri yang menghasilkan wol itu berasal
dari Asia Tengah dan Asia Kecil, kemudian diperkenalkan ke negara lain sehingga
tersebar hamper keseluruh dunia.
Beberapa ratus tahun sebelum Masehi diperkirakan pula bahwa biri-biri
Asia,Afrika,Yunani dan Itali yang menghasilkan wol yang halus diperkenalkan ke
Spanyol oleh bangsa Punia. Percampuran darah antara biri-biri jenis Merino yang
terkenal sampai sekarang.
Dalam perdagangan yang dimaksud dengan wol, bukan bulu-bulu atau rambut
yang dihasilkan oleh domba atau biri-biri saja, tetapi juga bulu-bulu atau rambut
yang dihasilkan oleh berbulu lainnya yang sejenis seperti kambing dan unta.
Produksi serat wol mentah di dunia lebih kurang 2.720.000 ton per tahun.
Sebahagian besar dari serat tersebut dipergunakan untuk bahan pakaian. Negara
pengekspor wol adalah Australia,Selandia Baru,Argentina,Afrika Selatan,dan
Uruguay,sedangkan Rusia dan Eropah Timur tidak mengekspor wolnya.
Berdasarkan jenisnya produksi wol dunia dapat dibagi atas: Merino 37%,Crossbred
40% dan lain-lain23%. Wol Merino umumnya dihasilkan oleh Australia dan Afrika
Selatan, sedangkan wol crossbred dihasilkan oleh Selandia Baru, Argentina dan
Uruguay.
Negara-negara penghasil wol adalah Australia 35% dari hasil wol dunia, Rusia
18%,Selandia Baru 15%, Argentina 8,5%, Afrika Selatan 6,5 %, Amerika Serikat 6%,
Uruguay 4%, Eropa Timur 4%,Inggris 3%.

a. Kwalitas Wol
Kwalitas wol yang dihasilkan tergantung kepada jenis biri-biri, iklim,
makanannya, dari bagian mana bulu itu diambil, umur binatang dan cara
mnengoolah/menyelenggarakan wol. Serat wol dapat dibagi 3 yaitu wol
halus, wol sedang, dan wol kasar atau wol permadani.
1). Wol halus
Wol halus ini serat nya halus, lembut, kuat, elastis, dan keriting., sehingga
dapat dibuat menjadi benang yang halus. Jenis biri-biri penghasil wol halus
adalah: Merino Spanyol, Merino Jerman, Merino Perancis, Merino Australia,
Merino Afrika Selatan, Merino Amerika Serikat dan Merino Amerika
Selatan.
2). Wol sedang
Sebagian besar wol sedang dihasilkan oleh biri-biri dari Inggris,serat
wolnya lebih kasar, lebih Panjang dan lebih berkilau dari wol halus. Inggris
mempunyai 30 jenis biri-biri yang dapat digolongkan menurut berbagai
cara, tapi penggolongan yang paling umum adalah Wol Luster, serat wol ini
biasanya Panjang, kuat, berkilau,. Jenis wol ini terutama dipergunakan
untuk kain yang memerlukan kekuatan dan tahan gosok.
a). wol Down. Jenis wol ini lebih pendek, lebih halus dan kurang berkilau
disbanding dengan wol luster. Wol jenis ini dihasilkan dari biri-biri jenis
southdown,shropshire,Suffolk, dorset horn Hampshire. Wol jenis ini
terutama digunakan untuk kain-kain yang halus, kain rajut dan kain selimut.
b). mountain Breeds. Wol jenis ini seratnya Panjang dan kasar. Sebenarnya
wol ini termasuk golongan wol kasar. Wol jenis ini terutama dihasilkan dari
biri-biri Scottish, blackfase dan wish mountain.
c). wol Crossbred. Wol jenis ini mutunya sedang dengan serat sedikit lebih
Panjang. Dihasilkan dari biri-biri.
d). wol Crossbred. Yaitu hasil persilangan antara biri-biri Merino
Rambouillet dengan biri-biri yamh menghasilkan wol Panjang. Biri-biri ini
terutama diternakkan untuk diambil dagingnya.

3). Wol kasar


Wol kasar dihasilkan dari biri-biri yang berekor gemuk dan berekor lebar yang
kebanyakan hidup dalam kondisi primitive. Ada juga yang berasal dari biri-biri
yang berekor Panjang kecil seperti Scottish Blackfaca dan Wels Mountain, warna
serat ini bervariasi dari putih sampai hitam Panjang dan serat bagian dalam halus.
Kebanyakan wol kasar berasal dari Asia yaitu daerah Timur Tengah.

b. Proses Penyelenggaraan Serat Wol


1). Pencukuran
Pencukuran biri-biri dilakukan secara musiman, walaupun dapat
dilakukan setiap saat. Biasanya dicukur sekali setahun. Pencukuran
dilakukan pada musim panas supaya biri-biri jangan kedinginan, kecuali
pada daerah panas, pencukuran dapat dilakukan dengan tangan dan mesin.
Pencukuran dengan mesin dapat lebih halus dan lebih rapat kekulit.
Hasil pencukuran yang berupa satuan lembaran itu, di gulung, diikat dan
dimasukkan kedalam kantong atau di pak dan sudah dapat dijual untuk
diolah. Wol ini disebut wol mentah. Wol mentah ini masih banyak
mengandung lemak, keringat, debu, pasir, sisa tumbuh-tumbuhan dan serat
kotoran-kotoran lainnya. Semuanya dapat dihilangkan secara mekanik atau
secara kimia.
2). Pencabutan
Pencabutan dilakukan terhadap biri-biri yang sudah di-sembelih,
pengolah wol cabut yang terbesar adalah Perancis. Industri wol cabut
merupakan bagian dari industri daging dan wol dengan hasil utama wol dan
kulit. Pemisahan serat wol dari kulit dapat dilakukan dengan cara sebagai
berikut:

a). perendaman
kulit biri-biri direndam dalam air selama tiga hari untuk mengembalikan
kadar lembab. Menghilangkan kotoran-kotoran yang berupa zat padat
dihilangkan secara mekanik. Mesin menggerakkan kulit biri-biri dengan
keras pada rol-rol beralur berputar dan disemprotkan dengan air untuk
mencuci kotoran-kotoran yang terlepas.

b). melunakkan akar.


Cara peluhan menghasilkan wol yang Panjang dan relatif tidak rusak,
pegangan baik, tetapi mungkin terjadi kerusakan pada kulit, sebaliknya cara
olesan menghasilkan wol yang agak rusak, tetapi kulit tidak rusak. Proses
cara peluhan ialah dengan menggantung kulit biri-biri selama 4-8 hari dalam
ruangan yang mempunyai suhu dan kelembaban yang dapat diatur,
sehingga terjadi pencernaan keratin pada folikel oleh bakteri (folikel adalah
kelenjer-kelenjer halus pembentukan rambut pada kulit).
Proses cara olesan adalah dengan mengoles bagian dalam kulit dengan
zat produksi, biasanya dipakai pasta natrium sulfide dalam larutan kapur,
lalu dibiarkan tertumbuk berhadap-hadapan selama 6-24 jam supaya zat
pereduksi tersebut berdifusi ke dalam serat dan merusak serat wol didalam
folikel. Harus dijaga supaya dalam pengolesan jangan mengenai wol, bila
kena wol akan rusak.
Pencabutan serat wol yang akar-akarnya telah terlepas diambil dari
kulitnya dengan tangan dan bantuan pisau.
3). Pemasakan
Pemasakan wol cabut dan wol mentah dilakukan dengan pencucian
dengan larutan deterjen atau dengan pencucian dengan pelarut-pelarut
organic. Pemasakan bertujuan untuk menghilangkan zat-zat lain yang
terdapat dalam serat. Lilin yang melekat pada wol yang telah dihilangkan,
dapat ditampung dan diambil kembali untuk berbagai penggunaan.

c. Sifat-sifat serat wol


1). Sifat fisika.
Serat wol menyerap uao air yang tinggi dari udara. Besar kecilnya kadar
uap air yang diserap bergantung pada kelembaban udara. Berat jenis wol
kering 1,304. Kilau serat berbeda-beda tergantung dari susunan permukaan
serat, ukuran serat, serat gelombang atau keriting. Kilau wol tidak tampak
pada satu serat,tetapi tampak pada sekelompok benang atau kain. Kekuatan
serat dalam keadaan basah berkisar antara 1,2-1,7 gram per denier dengan
mulur 30-40%. Di dalam air dingin wol mempunyai elastis sempurna.
Karena besar daya pegasnya kain wol tidak dapat kusut, kalua kain dikepal
dan dilepaskan maka akan kembali pada bentuk semula. Panjang serat wol
4 sampai 35. Wol tidak tahan ngengat.
2). Sifat Kimia
Didalam air serat wol menggelembung. Derajat penggelembungan
bergantung pada suhu air dan tegangan serat. Dalam air dingin atau hangat
menggelembung-menggelembung sampai 10%. Wol yang rusak karena zat-
zat kimia dapat menggelembung sampai 20% atau lebih, tetapi setelah
dingin kembali ke diameter semula. Wol dapat bereaksi dengan asam kuat
atau lemah, tetapi tidak larut. Wol mudah rusak dalam alkali, dalam larutan
5% kaustik soda pada suhu mendidih wol akan larut seluruhnya dalam
beberapa menit. Zat reduktor dan zat oksidator merusak wol yaitu
memutus ikatan sistim atau ikatan disulfide. Tahan terhadap jamur dan
bakteri, tetapi bila wol telah dirusak oleh zat kimia, terutama alkali maka
wol mudah diserang serangga dan jamur, yaitu kekuatan menurun, warna
berubah dan serat dimakan serangga. Finished wol dengan formaldehida
bertujuan melindungi serat terhadap alkali, kaustik-soda dan sterilisasi. Wol
dapat dicelup dengan zat warna asam, direk dan krom.

d. Mengempa
Serat wol terdiri atas sisik-sisik yang tindih menindih, kenyal, keriting.
Untuk itu serat dapat langsung dikempa menjadi wol kempa. Tenunen wol
dapat dikempa pada permukaan nya misalnya pada kain lakan, selimut(air
sabun), tekanan dari luar ditumbuk atau dimanpat.
Caranya:
Serat disusun menurut tebal yang dikehendaki. Dipanaskan sehingga
daya pegas dari wol berkurang dan menjadi lunak. Dibasahi dengan air yang
mengandung obat kempa supaya sisik terbuka. Dikiempa dengan gilingan
hingga sisik-sisik serat sangkut-menyangkut dan menjadi lembaran yang
sudut dan padat. Dicuci untuk mengeluarkan obat kempa.dikeringkan.

e. Macam-macam wol
1). Wol garu, dibuat dari serat pendek dan sangat keriting.
2). Wol sisir, dibuat dari serat Panjang dan sedikit ikalnya.
3). Reprocessed wool
Diperoleh dari sisa-sisa dan perca-perca kain wol baru yang ditenun atau
dikempa. Dengan jalan diuraikan dalam mesin maka dihasilkan serat-serat
wol kembali, dan dipintal serta ditenun kembali menjadi kain.
Sifatnya: serabutnya pendek, kurang kenyal, kurang kuat, dan susah
dikempa karena sisik-sisiknya banyak hilang.
4). Re-used wool. Juga disebut shoddy.
Diperoleh dengan jalan menguraikan kain-kain tua dari wol yang telah
dipakai. Sebelum diuraikan kain-kainitu dibersihkan dan dipilih dahulu.
Sifatnya sama sekali tidak kuat, karena itu waktu memintal dicampur
dengan wol baru atau serat kapas.
f. Pemeliharaan wol
Setiap kali sehabis dipakai, sikatlah pakaian dari wol untuk membuang
debu dan kotoran-kotoran yang menempel.sebaiknya pergunakanlah sikat
yang lemas tetapi kuat supaya bulu-bulu berdiri dan sifat pegasnya kembali.
Gantunglah pakaian beberapa lama supaya kusut-kusut hilang dan kembali
kebentuk semula. Dengan menggantungkan pakaian di atas uap air panas
dapat mempercepat hilangnya kusut-kusut. Simpanlah kain wol dealam
keadaan berssih dan kering. Mencuci wol harus dilakukan dengan hati-hati
meskipun kain wol itu telah dibuat tahan kusut. Mengerjakannya hanya
diremas-remas saja untuk mengeluarkan kotoran dalam air suam-suam
kuku membilasnya harus bersih. Wol dapat dicuci secara dry cleaning
karena tidak rusaj oleh obat-obat pelarut dry cleaning.
g. Penggunaan dan pemakaian serat wol.
Wol dipergunakan untuk bahan pakaian pria seperti stelan jas,
celana/pantalon; pakaian wanita seperti matel park, dupies serta pakaian
anak-anak. Untuk keperluan alat-alat rumah tangga seperti carpet, kursi,
tirai, selimut dan lain-lain. Untuk keperluan-keperluan industry seperti
piano, isolasi, sumbu lampu dan lain-lain.
2. Serat-serat bulu.
Serat bulu binatang selain biri-biri yang dapat dipergunakan untuk
pembuatan kain adalah kambing dan sejenisnya, misalnya mohair dan
cashmere, unta dan sejenisnya misalnya unta, alpaca, vicuna dan ilama.
Binatang berbulu terutama kelinci angora.
Serat-serat tersebut biasanya dicampur dengan wol untuk mendapatkan
efek khusus, misalnya untuk menambah keindahan, warna, kelembutan
atau kilau. Serat dari binatang lain kadang-kadang juga dipakai untuk
keperluan khusus, seperti bulu kambing untuk sikat.

a. Serat Mohair
Mohair adalah serat bulu kambing angora yang berasal dari Asia Kecil.
Dinamakan demikian karena diternakkan selama beribu-ribu tahun di
Provinsi Angora di Turki. Serat didapatkan dengan melakukan pencukuran 2
kali setahun. Negara penghasil utama adalah Amerika Serikat dan Turki.
1). Sifat-sifat serat mohair
Warna serat mohair kecoklat-coklatan karena tercampur kotoran, tetapi
setelah dimasak putih berkilau seperti sutera, sehingga mudah dicelup
dengan warna cerah. Bentuk serat hamper sama dengan wol, hanya sisik
lebih runcing. Lebih sukar dipintal dari pada wol karena permukaan serat
licin. Sifat fisika dan kimia hamper sama dengan wol.
2). Kegunaan serat mohair
Kegunaan serat mohair untuk kain berbulu (selimut). Untuk pakaian
musim panas untuk kain rajut, kain penutup kursi dan permadani.

b. Serat kasmer.
Serat kasmer diperoleh dari bulu kambing kasmer yang terdapat di
daerah pegunungan di Asia dan Asia Kecil sampai Himalaya. Kambing
kasmer lebih besar dari pada kambing angora dan mempunyai
rambutatau bulu yang lurus. Bulu terlepas sendiri satu kali setahun.
Negara penghasil utama adalah Cina, Mongolia, dan Iran. Sisik pada
kasmer lebih jelas dari pada mohair, tetapi tidak sejelas pada wol. Tidak
mempunyai pigmen warna biasanya baur dan bergaris-garis.

c. Serat Unta
Serat unta diperoleh dari bulu unta. Ada dua macam unta yaitu:
Unta arab yang diternakkan di daerah India Barat Laut sampai Arab dan
gurun-gurun di Afrika. Unta Asia Timur yang diternakkan di daerah
Mongolia dan Barat Laut Cina. Bulu terlepas sepanjang tahun terus-
menerus. Negara penghasil utama adalah Cina, Mongolia dan
Afganistan. Sebagian kecil dihasilkan oleh Iran, Pakistan, dan Irak. Sisik
pada bulu unta hamper tidak kelihatan karena adanya pigmen warna
pada lapisan kutikula. Serat yang halus berwarna coklat kemerah-
merahan muda. Medulla terputus-putus. Untuk kehalusan yang sama
kekuatannya hamper sama dengan wol dan mohair. Penggunaan
terutama untuk pakaian pria dan bermutu tinggi.
d. Serat hama atau lama glama-glama
Serat ilama didapat dari binatang yang termasuk sejenis unta
didaerah pegunungan Andes antara Peru dan Bolivia. Sisik tidak terlihat
jelas. Sebagian besar mempunyai medulla meskipun seratnya halus.
Warna bervariasi dari putih sampai hitam, tetapi umumnya coklat.
e. Serat Alpaka
Alpaca hamper sama dengan ilama, hanya lebih kecil dan mempunyai
bulu lebih seragam. Medulla adalah medulla fragmental. Warna
bervariasi dari putih, coklat kekuning-kuningan dan berkilau. Kekuatan
hamper sama dengan wol.
f. Serat vikuna
Serat vikuna diperoleh dari jenis ilama yang paling kecil. Binatang ini
terdapat liar di daerah pegunungan Andes. Serat vikuna hampir sama
dengan alpaca. Serat yang halus tidak mempunayi medulla terputus-
putus. Kekuatan kira-kira sama dengan kasmer.
g. Serat kelinci angora
Kelinci angora memiliki bulu yang unik dimana bulunya adalah serat
alami yang ringan, strukturnya berongga dan seratnya sangat cocok
untuk bahan pakaian. Serat kelinci angora hanya dapat dihasilkan oleh
kelinci angora yang mana diameternya
Sekitar 10 mikron sampai 13 mikron dan untuk kualitas tertinggi 18
mikron. Panjang serat bulu angora yaitu timbul dari pertumbuhan pada
phase siklus pertumbuhan folikel rambut. Anagen (Panjang bulu) dari
folikel yang berlangsung sekitar 14 minggu dan untuk kelinci lain non
angora hanya berlangsung 5 mingguan.
Kelinci jenis angora memiliki bulu yang Panjang, pada bulu ada tiga
jenis serat. Pertama pada bagian atas nya merupakan bulu yang kasar.
Pada bagian kedua berada ditengah nya adalah bagian yang lebih tebal
dan ketiga berada dilapisan paling bawah yang berfungsi sebagai
penghangat. Pada bulu kelinci angora meskipun bagian luar basah
karena hujan namun pada bagian bawahnya tetap kering dan hangat.
Serat atau bulu kelinci angora sudah lama dipergunakan dalam industri
tekstil. Negara penghasil serat kelinci angora adalah Perancis,
Cekoslawakia dan Jepang. Pencukuran dilakukan empat kali dalam
setahun. Serat mempunyai medulla yang susunannya seperti tangga.
Penggunaan terutama untuk pembuatan topi, kain rajut dan sebagai
campuran dengan wol atau nylon.

3. Serat Sutera
Pada awalnya,sutra merupakan produk eksklusif kekaisaran Cina atau
Tiongkok. Sytera mulai dikenal di Cina sejak sekitar tahun 2700 SM. Hanya
bangsa Cina yang mengetahui rahasia pembuatan sutra selama berabad-
abad. Siapapun yang membocorkan cara pembuatan sutra akan dibunuh
sebagai seorang penghianat. Karena monopoli inilah yang membuat
hargasutra sangatlah mahal, bahkan sebanding dengan emas pada masa itu.
Lalu pada tahun 550 M, Kaisar Romawi Timur atau Bizantium yang bernama
Justinian 1 mengirim 2 biarawan yang menyamar sebagai mata-mata ke
negeri Cina. Mereka berhasil mengambil ulat sutera dari negeri Cina dan
mengetahui car acara membuat sutera pada tahun 552 M. sejak saat itu,
monopoli sutera bukan lagi milik kekaisaran Cina.
Sejak saat itu, sytera dikembangkan diseluruh wilayah kekaisaran
Romawi dan menyebar ke seluruh dunia. Di Indonesia, sutra mulai dikenal
sejak abad ke 10. Kemudian pada tahun 1718, bangsa Belanda membawa
teknologi untuk budi daya sutra di Indonesia,sejak saat itulah ,sutra mulai
dikembangkan di Indonesia.
Sutera dihasilkan dari kepompong ulat sutera. Ulat sutera mengeluarkan
zat sutera(fibroin) dan zat perekat sutera(serisin), yang menghasilkan
kepompong kemudian dapat dipintal menjadi filamen sutera. Ada ratusan
jenis ulat sutera, namus sutera yang terbaik dihasilkan oleh kepompong dari
ulat sutera yang memakan pohon murbei yang memiliki nama ilmiah
Bombyx mori. Induk sutera dapat menelurkan hingga 500 butir telur ulat
sutera seukuran kepala jarum pentul. Setelah sekitar 20 hari, telur tersebut
menetas menjadi larva ulat yang sangat kecil. Larva ulat ini akan memakan
dau murbei dengan agresif. Sekitar 18 hari kemudian, ukuran badan larva
ulat tersebut telah membesar hingga 70 klai ukuran tubuh semula serta 4
kali mengganti cangkangnya. Kemudian larva ulat tersebut akan terus
membesar hingga beratnya mencapai 10.000 kali berat semula. Pada saat
itu ulat sutera akan berwarna kekuningan dan lebih padat. Hal ini
menandakan ulat sutera akan mulai membungkus dirinya dengan
kepompong sutra dapat menghasilkan untaian filamen sepanjang 300
meter hingga 900 meter dengan diameter 10 mikrometer (1/1000
milimeter). Di seluruh dunia dalam satu tahun dapat menghasilkan total
filamen sutera sepanjang 112,7 milyar kilometer atau sekitar 300 kali
perjalanan pergi pulang ke matahari dari bumi. Kemudian filamen sutera
yang halus tersebut dipintal. Filamen sutera dipintaldenganproses yang
menyerupai proses pada saat ulat sutera memintal kepompongnya. Proses
itulah yang dibuat menjadi alat pemintalan serat sutera untuk dibuat
menjadi kain sutera yang indah. Kain dari sutera inilah yang kemudian
dibuat menjuadi berbagai produk pakaian maupun produk lainnya.
Beberapa batik kelas terbaik di Indonesia juga menggunakan bahan dari
sutera.

a. Proses produksi sutera dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu:


Pembibitan adalah kegiatan yang berhubungan dengan proses
produksi kepompong ulat sytera, sedangkan penggulungan sytera
kegiatan yang berhubungan dengan penguraian kepompong menjadi
benang.
1). Pembibitan

a). ulat sutera selama hidupnya mengalami metamorphosis sempurna.


Fase hidup ulat sutra dimulai dari telur, ulat(larva), kepompong(pupa),
dan kupu-kupu. Telur ulat sutera pertama kali akan menetas menjadi
ulat kecil yang memiliki Panjang sekitar 3 milimeter. Ulat tersebut
memakan daun murbei selama tiga hari, tidur, dan berganti kulit.
b). selama hidupnya,ulat sutera berganti kulit empat kali dan melalui
lima periode makan yang disebut instar. Peralihan darisatu instar ke
instar lain ditandai dengan berhentinya makan, tidur, dan pergantian
kulit pada tubuh ulat sutera.
c). setelah mencapai instar 5, sutra akan berhenti makan dan mulai
membuat kepompong selama 2-3 hari.pada tahap ini, ulat akan
membentuk kepompong (kokon). Fase kokon sebagai tahap akhir proses
metamorphosis lamanya 11 hari. Kupu yang keluar dari kokon akan
melakukan perkawinan dan regenerasi.

2). Penggulungan
Serat dapat dipanen saat ulat sutera masih berbentuk pupa didalam
kepompong. Sebelum serat sutera dapat ditarik/ digulung dari dalam
kepompong, kepompong harus direbus dalam air panas selama sekitar
10 menit untuk mematikan pupa dan menghilangkan zat perekat. Serat
sutera itulah yang selanjutnya dipilin menjadi benang.

b. Macam-macam sutera
Di samping Bombyx-mori, terdapat juga beberapa jenis kupu-kupu
yang dapat menghasilkan sutera. Sutera tersebut secara umumdisebut
sutera liar, karena serangga yang menghasilkan hidup secara liar dan
tidak dapat dipelihara.

1). Sutera Tusah


Sutera Tusah adalah sutera yang dihasilkan oleh ulat sutera tussah
yang terdapat di daerah Cina. Makanannya daun pohon oak. Dalam
pembentukan kepompong melalui lubang tersebut. Supaya filamen
dapat disusun atau digulung dari kepompongnya, serisin halus
dihilangkan seluruhnya dengan proses pemasakan dalam larutan
natrium karbonat. Termasuk dalam keluarga ulat sutra tussah adalah ulat
sutra yang terdapat di India yang menghasilkan sutera “Eri”. Ulat sutera
ini memakan daun pohon mengandung banyak kotoran.

2). Sutera Anaphe


Ulat sutera Anaphe terdapat di Afrika Barat. Ulat sutera ini hidup
berkelompok dan membuat satu sarang dimana masing-masing ulat
membentuk kepompong. Secara komersil penggulungan sutera dari
kepompong Anaphe tidak menguntungkan karena susunannya lebih
kompleks dan mengandung banyak kotoran.

3). Sutera Pintal


Limbah sutera yang tidak dapat digulung menjadi benang dibuat
menjadi sutera pintal. Limbah sutera berbentu: kepompong rusak atau
yang tidak dapat digulung, misalnya kepompong berlubang karena kupu-
kupunya keluar. Kepompong yang menempel pada ranting. Lapisan luar
kepompong yang terbuang pada waktu mencari ujung filamen. Lapisan
dalam kepompong yang masih tertinggal setelah penggulungan
limbahyang timbul sewaktu penggulungan kembali benang sutera.
Limbah yang timbul sewaktu penangkapan dan penggintiran.
Limbah sutera tersebut mula-mula dihilangkan serisinya, kemudian
dikerjakan oleh mesin carding untuk membuka serat, membersihkan
kotoran-kotoran dan serat-serat pendek, lalu dipintal menjadi benang
yang pada dasarnya sama dengan pemintalan serat kapas.

c. Sifat-sifat Sutera
Benang sutera adalah yang terhalus dari bahan-bahan lain yang sama
halusnya. Dalam keadaan basah kekuatan susut 15%. Terdiri atas benang
filamen yang panjangnya 300 sampai 1600 meter. Penampangnya
berbentuk segi tiga dengan sudut-sudut membulat yang menyebabkan
kilau pada sutera. Licin, berkilau, lembut, kenyal, kuat dan dapat
menyesuaikan diri dengan keadaan temperature. Sutera bukan
pengantar panas yang baik, tetapi karena seratnya licin menyebabkan
rasa dingin kalua dipakai. Sangat hogroskopis, baik untuk dipakai musim
panas maupun musim dingin. Tahan ngengat, sutera dapat rusak oleh
sinar matahari, menyebabkan warna nya menjadi kuning. Oleh karena ini
waktu menjemur jangan kena sinar matahari. Sutera dapat rusak oleh
obat kelantang yang mengandung chloor. Juga sutera dapat rusak
dengan pemakaian seterika dengan panas 1100 C. oleh karena itu
seterikalah sutera dengan panas suam kuku. Lebih tahan lindi
dibandingkan dengan wol.
Sutera tidak tahan asam pekat, pemakaian asam cair waktu mencuci
dapat merusak warna dan kilau. Sutera merupakan bahan yang terbuat
dari baja. Sutera juga lembut saat menyentuh kulit. Asam amino dalam
serat sutera yang membuat sutera terasa lembutdean nyaman. Bahkan
sutera dapat menjaga agar terhindar dari berbagai penyakit kulit. Tentu
hal ini akan membuat pemakainya merasa nyaman.
Sutera memiliki kemampuan menyerap yang baik sehingga cocok
digunakan di udara yang hangat dan tropis. Karena itu, setiap pemakai
bahan sutera akan merasa sejuk dan lebih kering meski udara panas.
Yang menyebabkan bahan sutera mampu menyerap kelembaban dan
cairan karena asam amino didalam serat sutera mampu menyerap lalu
membuang keringat. Bahan sutera memiliki ciri khas yaitu berkilau
seperti Mutiara. Hal ini disebabkan karena lapisan-lapisan fibroin, yaitu
sejenis protein yang dihasilkan ulat sutera, membentuk struktur mikro
yang berbentuk prisma. Struktur prisma inilah yang menyebabkan
cahaya akan disebar ketika terkena bahan dari sutera sehingga
menimbulkan efek kilau yang indah pada sutera. Sutera memiliki daya
tahan terhadap panas dan tidak mudah terbakar. Salah satu kemampuan
istimewa sutera adalah mampu melindungi kulit tubuh dari sinar
ultraviolet yang dapat merusak kulit.

d. kegunaan serat sutera.


Benang sitera dapat ditenun menjadi kain yang hingga saat ini tetap
menjadi primadona bahan pakaian. Untuk bahan pakaian yang bermutu
tinggi seperti bahan pakaian wanita, kaos kaki wanita, dasi, sapu tangan.
Keperluan alat-alat rumah tangga seperti kain gorden, seprai. Untuk
benang jahit, benang sulam, isolasi listrik, kain perasut, senar alat-alat
music. Selain itu, kepompong ulat sytera juga dimanfaatkan untuk
berbagai hiasan berbentuk bunga ataupun aksesori busana.

e. Cara merawat bahan dari sutra


Tentu setelah membeli pakaian yang terbuat dari sutera, anda akan
menjaganya agar tetap terawatt dan indah. Berikut ini beberapa cara
agar pakaian atau produk kain yang terbuat dari sutera tetap terawat.
Jika anda memiliki batik atau bahan pakaian dari sutera, maka jangan
menyemprot parfum atau minyak wangi lansung ke kain tersebut,
terutama batik sutera ataupun kain sutera dengan pewarna alami. Pada
saat mencuci bahan dari sutera, sebaiknya anda mwncuci secar
professional dengan system dry cleaning, kecuali anda dapat melakukan
proses pencucian jenis tersebut. Namun anda juga dapat mencucinya
dirumah dengan deterjen yang lembut dan air hangat sekitar 30 0C.
jangan diremas dan diperas. Biarkan kering sendiri dengan angin. Anda
juga dapat menyeterika bahan dari sutera. Hindari menyeterika lansung
dipermukaan sutera. Gunakan kain atau pakaian untuk melapisi kain
sutera anda, lalu mulailah menyeterika. Simpanlah bahan kain atau
pakaian dari sutera di tempat yang kering dan tidak lembab. Gunakan
hanger atau gantungan pakaian yang terbuat dari bahan lembut,
misalnya dilapisi busa. Hindari ngengat pada tempat penyimpanan
pakaian atau kain dari sutera. Untuk mengusir ngengat, anda dapat
menggunakan akar wangi atau pengharum pakaian. Hindari menyimpan
pakaian atau kain dari sutera di tempat yang terkena sinar atau cahaya
berlebihan seperti sinar matahari. Waktu mencuci harus memakai sabun
lunak supaya jangan mengurangi kilaunya.

f. Cara memilih sutra asli


Membakar sehelai serat sutera asli akan beraroma layaknya rambut
yang terbakar. Hal ini karena benang sutera kering dapat menyerap gas
dan juga mengandung zat. Sama hal nya dengan rambut manusia.
Sehelai serat sutera asli jika diputuskan akan berbunyi lebih nyaring.
Rata-rata sutera yang dijual dipasaran merupakan sutera campuran
dengan benang viskos yang terbuat dari bahan organic. Serat sutera jenis
ini jika diputuskan akan berbunyi seperti kebanyakan benang lainnya.
Serat sutera jarang dicampur dengan bahan lain seperti polyester karena
keduanya memiliki perlakuan yang berbeda terutama ketika pencelupan
warna. Untuk melihat keaslian sutera, dapat juga dengan menggunakan
mikroskop. Pilinan kain sutera diurai, lalu seratnya diambil dan dilihat
dalam mikroskop. Jika kurang dari 12 pilinan, itu bukan merupakan
sutera asli melainkan sutera campuran. Atau jika bentuk seratnya lurus,
itujuga merupakan sutera campuran karena sutera asli akan berbentuk
seperti untaian tali tambang. Jika terlanjur membeli kain sutera jadi,
dapat membuktikan keasliannya dengan mengambil sebagian kecil kain
dan merendamnya dalam deterjen karena sifat seratnya yang tidak
tahan dengan basa seperti larutan deterjen. Cara yang paling mudah
adalah mencoba mengenakan kain sutera. Sifat kain sutera yang menjadi
keunggulannya adalah akan terasa dingin jika udara sedang panas, dan
sebaliknya. Cara lainnya, bias dengan membuka tenunannya lalu dicek
jalur tenunan kainnya dengan menggunakan alat tenun. Ada dua jalur
penenunan kain, yaitu jalur lusi(vertical-horizontal) dan jalur pakan (kiri-
kanan). Sutera campuran yaitu menggunakan benang sutera asli pada
satu jalur dan benang lain pada jalur lainnya.

C. Serat barang galian


Serta yang tergolong barang galian adalah serat asbes. Serat asbes
adalah serat yang diperoleh dari batu karang yang terletak jauh dibawah
permukaan tanah. Batu karang tersebut dinamakan “peridotite” tersusun
dari besi, magnesium dan siliket. Karena pengaruh tekanan tinggi dan air
panas yang mengandung garam-garam dan karbondioksida yang menjadi
kristal-kristal dengan berbagai bentuk. Kristal-kristal itulah yang disebut
asbes. Asbes ada dua golongan, yaitu: asbes amphibole dan asbes
serpentine.
Asbes amphibole ada dua macam, yang terpakai sebagai serat tekstil
bernama “crocidolite” berhubung dengan gaya pintalnya. Crocidolite
disebut juga asbes biru karena berwarna biru lavender yang disebabkan
oleh adanya oksida besi atau zat besi. Asbes biru terutama terdapat di
Afrika Selatan, Tranveal dan Australia.
Asbes serpentine ada dua macam, yaitu Chrysolite dan anti gorite.
Chrysolite merupakan jenis asbes yang paling penting dan umum dalam
pertekstilan. Terdapat di Kanada, Rusia, Arizona, Vermont, Cyprus dan
Afrika. Penghasil utama adalah Kanada.

1. Penghasil Asbes
Pengambilan batu asbes yang banyak digunakan adalah dengan
penambangan terbuka dan penambangan bawah tanah. Pada
penambangan terbuka bongkah-bongkah karang yang mengandung
asbes langsung diambil dari permukaan tanah atau lereng gunung,
sedangkan pada penambangan bawah tanah perlu dibuat terowongan-
terowongan di bawah tanah.
Penggilingan dapat dilakukan dengan cara basah atau kering tetapi
cara keringlah yang banyak dipakai.
Proses penggilingan dengan cara kering adalah sebagai berikut:
Pemecahan batu dengan mesin pemukul. Pengeringan dalam dapur
dengan suhu 90-5400 C. pemisahan serat asbes dengan saringan
(pembersihan dan pemisahan serat menurut grade). Pengepakan pada
proses penggilingan cara basah, penggunaan aliran udara diganti dengan
aliran air. Jumlah asbes yang terkandung dalam batu berkisar antara 1-
15% dan dari jumlah tersebut yang dapat dipintal berkisar antara 3-25%.

2. Sifat-sifat asbes
Sifat beberapa jenis asbes berbeda satu sama lain. Perbedaan itu
bukan hanya antara golongan tetapi juga dalam satu golongan asbes itu
sendiri. Perbedaan tersebut karena asbes dibentuk oleh alam dengan
kondisi yang berlainan sehingga menghasilkan asbes yang tidak rata
susunannya.
Kekuatan dan mulur bervariasi, tergantung dari jenis, cara
penambangan dan pengambilan serat batunya. Mulur serat asbes sangat
rendah yaitu 1-3%. Berat jenis chrysolite 2,22-2,75 dan jenis amphibole
2,8-3,6. Serat asbes hanya sedikit menyerap air. Dalam udara adsorpsi
maksimum hanya 3%. Serat asbes bersifat sangat tahan terhadap panas
dan api. Daya tahan asbes terhadap asam. Menghantar listrik dan panas
yang jelek. Tahan terhadap gesekan dan cuaca. Menyerap suara,
terutama untuk frekuensi tinggi.

3. Macam atau grade serat asbes


Produksi serat asbes dibagi dalam dua golongan, yaitu asbes mentah
adalah asbes yang pengambilannya dilakukan dengan tangan dan masih
berupa gumpalan-gumpalan serat, sedang asbes giling adalah asbes
yang dihasilkan secara mekanik. Baik asbes mentah maupun asbes giling
masih dibagi lagi dalam beberapa golongan sebagai berikut:
Golongan 1 yaitu serat-serat yang panjangnya 3/4 inci atau 19 mm lebih.
Golongan 2 yaitu serat yang panjangnya 3/8-3/4 crude run golongan 3
yaitu serat tekstil 1.
Kanada dari Rusia membuat grude serat asbes berdasarkan Panjang
serat dan jenis serat. Kanada membagi dalam Sembilan golongan dan
Rusia membagi dalam delapan golongan. Untuk tekstil adalah golongan
ke 3. Kelebihan menurut Rusia adalah bahwa pada tiap-tiap grude
tercantum juga sifat,bentuk,karakterisyik dan tekstur dari serat didepan
nomor grude, sedangkan Kanada tidak. Hal ini karena Rusia pabriknya
merupakan monopoli negara, sedangkan Kanada pabriknya kepunyaan
produsen.

Anda mungkin juga menyukai