OLEH: KELOMPOK 2
FAKULTAS TEKNIK
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat-Nya lah, kelompok 2 dapat menyelesaikan Makalah Proses
Penyempurnaan Kain untuk memenuhi tugas mata kuliah Tekstil
Kami menyadari bahwa makalah ini masih memiliki kekurangan, baik dari
segi isi maupun dari segi penulisan makalah ini. Oleh karena itu, kami
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari segenap pembaca. Saya
juga ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kelompok 2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar………………………………………………………………………….i
Daftar Isi……………………………………………………………………………….ii
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang……………………………………………………………………..1
B. Rumusan Masalah………………………………………………………………….2
C. Tujuan………………………………………………………………………………2
Bab II Pembahasan
A. Proses penyempurnaan pada kain………………………………………………….3
B. Pencelupan…………………………………………………………………………4
C. Proses Pencapan…………………………………………………….………….5,6,7
D. Macam-macam Printing…………………………………….……………………7,8
E. Finishing(Penyempurnaan khusus)………………………………………………...9
Bab III Penutup
A. Kesimpulan……………………………………………………………………….10
B. Saran………………………………………………………………………………10
Daftar Pustaka………………………………………………………………………..11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
Untuk dapat memenuhi persyaratan yang diinginkan oleh konsumen maka bahan
tekstil harus mengalami pengolahan terlebih dahulu. Pengolahan bahan tekstil dalam
istilah lain disebut penyempurnaan tekstil. Proses Penyempurnaan (finishing) dapat
didefinisikan sebagai pengerjaan pada serat, benang atau kain yang ditujukan untuk
mengubah / menyempurnakan kenampakan, pegangan atau daya guna (fungsi) dari
bahan-bahan tersebut.
A. Rumusan Masalah
B. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
6. Proses penyempurnaan (finishing)
Proses proses khusus dan terbatas yang dilakukan pada bahan tekstil untuk
memenuhi syarat syarat penggunaan yang diinginkan.
B. Pencelupan
4
Metode atau pengerjaanya
1. Sistem batch
Dalam langkah ini zat warna dilarutkan celup,bahan direndam dalam
larutan celup dan kemudian dipindahkan setelah sebagian besar zat warna
dialihkan,didistribusikan secara merata dan seragam serta masuk ke dalam
serat dan menetap kedalam bahan tekstil pada akhir proses bahan dicuci
untuk menghilangkan sisa zat warna.
2. Sistem kontinyu atau seni kontinyu(pad dycing)
Proses ini dilakukan dengan menggunakan alat mekanis cairan celup
didistribusikan secara homogen ke kain(zat warna didistribusikan secara
merata)zat warna menyusup masuk ke kain dan kemudian
dimantapkan.Lalu pada akhirnya bahan dicuci.
1. Persiapan kain
Bahan tekstil sebelum di cap harus melalui proses persiapan
penyempurnaan ,seperti proses pembakaran bulu,penghilangan
kanji,pemaksaan,pengelantangan,proses proses lainya disesuaikan
dengan kebutuhan proses pencapan yang akan dilakukan
2. Persiapan Gambar
Gambar yang didasain yang akan di capkan pada
bahandipindahkan kekasa/kescreen dari kertas gambar ada beberapa
cara pemindahan gambarr /disain kekasa yaitu dengan cara pemotongan
,pengambaran langsung,atau cara profilm(afdruk).
3. Persiapan kasa cap
Persiapan kasa cap adalah pekerjaan terhadap kasa cap sampai
terjadi pemindahan gambar /disain ke kasa sehingga kasa siap
digunakan untuk pencapan.
5
4. Persiapan pasta cap
Untuk pencapan larutan zat warna harus dibuat pasta dengan viskositas
tertentu. Hal hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan pasta cap
adalah kesesuaian zat warna dengan jenis serat yang akan di cap,
peralatan/ jenis metode pencapan yang digunakan , jenis pengental,
obat-obat pembantu, kondisi pengeringan.
5. Persiapan mesin / alat cap
Persiapan mesin adalah kegiatan untuk menyiapkan mesin dan alat kelengkapannya
agar pengerjaan pencapan dapat berjalan efisien. Misalnya mengatur meja pencapan,
rakel, tempat pengeringan dan lain sebagainya. Proses pencapan dilakukan secara
manual (tangan) atau dilakukan oleh mesin (otomatis). Secara manual sangat
dibutuhkan ketrampilan yang baik terutama dalam proses perakelan pasta cap pada
screen, penuangan pasta cap, urutan proses dan lain sebagainya.
Pengeringan
Proses pengeringan dilakukan setelah kain dicap diperlukan untuk menghilangkan
kelembapan lapisan pasta cap agar motif yang telah menempel pada bahan tidak
blobor (bleeding) dan untuk memudahkan proses fiksasi berikutnya.
-Pengerjaan dengan larutan kimia Yaitu kain yang telah dicap dicelupkan kedalam
larutan kimia yang berfungsi untuk mengkondisikan agar bahan tekstil dan zat warna
membentuk ikatan kimia sehingga warna yang terjadi tidak luntur. Misalnya pada
pencapan dengan zat warna bejana dilarutkan/difiksasi dengan larutan garam nitrit.
-Proses udara panas Prinsip fiksasi dengan udara panas adalah merangsang
molekul-molekul zat warna oleh 9amper udara panas dan meningkatkan gerakan
molekul serat sehingga memungkinkan terjadinya fiksasi zat warna kedalam serat.
Pencucian
Proses pencucian setelah fiksasi zat warna dimaksudkan untuk menghilangkan sisa-
sisa warna ataupun pasta cat (pengental) dan zat-zat lain yang tidak terfiksasi
sehingga hasil warna menjadi lebih tajam, dan mempunyai ketahanan luntur yang
baik.
6
Pengeringan
Pengeringan kain setelah pencucian dilakukan menghilangkan kandungan air yang
berlebihan dalam bahan dan untuk menyiapkan bahan agar dapat diproses lanjut
dengan baik.
1.Mempunyai viskositas tertentu dan stabil pada jangka waktu tertentu, tidak terjadi
perubahan kimia dan fisika.
2.Sedapat mungkin tidak berwarna, dan jika berwarna tidak akan mewarnai bahan
yang akan dicap.
3.Tidak merusak zat warna
4.Dapat membawa zat warna dan tidak beraksi dengan zat warna.
5.Mudah dihilangkan pada proses pencucian, kecuali pengental untuk zat warna
pigmen.
6.Memiliki daya adhesi yang baik dengan serat.
Ada banyak cara yang bisa kita pakai untuk proses printing/pencapan, begitu juga
dengan alat-alat printingnya. Beda cara, maka beda pula alat yang di pakai. Berikut
adalah cara-cara printing/pencapan yang umum di gunakan:
1.Pencapan Semprot
(spray printing)
Proses pencapan dengancara menyemprot zat warna melalui lubang berbentuk
motif.
7
3.Pencapan kasa ( screen printing)
Pada pencapan kasa dipakai alat cetak kasa yang terbuat dari kain sutera, logam
halus, maupun benang-benang buatan yang sangat kuat di renggangkan atau di
tempelkan pada rangka kayu atau aluminium berbentuk pigura. Ada 2 macam
pencapan kasa, yaitu kasa datar (flat screen) dan kasa putar (rotary screen). Pada
awalnya cara pencapan ini dilakukan secara manual (teknik sablon). Hingga di
temukannya mesin printing kasa datar (flat screen), tekniknya 11amper sama
dengan teknik sablon manual, hanya proses pencapannya dilakukan oleh mesin
Pada pencapan roll di pakai alat cetak yang terbuat dari logam berbentuk
silinder,digrafir sesuai desainnya. Tentu saja untuk membuat alat cetakan tersebut
cukup mahal, sehingga didalam prakteknya baru menguntungkan apabila jumlah kain
yang akan di cap cukup banyak. Terutama untuk desain yang memerlukan garis btas
yang tajam serta kecil. Cara ini sudah mulai di tinggalkan karena prosesnya yang
rumit dan ongkos produksi yang tidak sedikit.
8
10.Pencapan etsa (dishrage printing)
adalah proses pencapan pada kain berwarna menggunakan pasta perusak warna
dasar sehingga kain mempunyai motif putih atau berwarna.
E. Proses Finishing
Proses yang dilakukan dalam tahap finishing ini dapat dibagi kedalam dua macam
kategori, yaitu berupa proses penyempurnaan basah dan proses penyempurnaan
kering.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Proses penyempurnaan tekstil ini pada umumnya terbagi menjadi 3 tahapan yaitu:
B. Saran
Kami selaku penyusun makalah ini mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun, untuk dapat menyempurnakan hasil makalah ini.
10
DAFTAR PUSTAKA
Dikutip dari “Pengantar Industri Tekstil” Jam Akses 20:15 17 September 2019
11