Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM IV

UJI SRINGKAGE

Dosen pengampu : Dra. Widihastuti S.Pd., M.Pd. dan Dian Retnasari M.Pd

Disusun oleh :

Meita Yustika Aisah

19513241012

A1

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BUSANA

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BOGA DAN BUSANA

FAKULTAS TEKNIK

2020

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT atas segalah limpahan rahmat

dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Uji Sringkage untuk

memenuhi tugas mata kuliah Pengendalian Kualitas Tekstil dan Fashion. Selain itu,

laporan ini dibuat untuk menambah pengetahuan bagi penulis dan pembaca mengenai

perubahan dimensi kain terhadap pencucian.

Penyusunan menyelesaikan Laporan Uji Sringkage tentu tidak lepas dari bimbingan

dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penyusun menyampaikan terima

kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan, di

antaranya :

1. Ibu Dra. Widihastuti S.Pd., M.Pd. dan Dian Retnasari M.Pd. selaku dosen

pengampu mata kuliah PKTF.

2. Kedua Orang tua dan teman-teman Mahasiswa yang telah memberi bantuan

baik moril, maupun materi dan juga semua pihak yang telah banyak membantu

dalam pembuatan laporan ini.

Penulis menyadari bahwa Laporan ini jauh dari kesempurnaan, mempunyai

kesalahan dan kekurangan, penulis mohon kritik dan saran membangun agar laporan

ini menjadi lebih sempurna.

Magelang, 4 Desember 2020

Meita Yustika Aisah

ii
DAFTAR ISI

Cover.......................................................................................................................i

Kata Pengantar.......................................................................................................ii

Daftar Isi.................................................................................................................iii

BAB I Pendahuluan................................................................................................1

A. Maksud dan Tujuan Praktikum...................................................................1

B. Peralatan yang Diperlukan.........................................................................1

C. Bahan dan Zat Kimia yang Diperlukan.......................................................1

D. Resep.........................................................................................................1

BAB II Tinjauan Pustaka........................................................................................2

BAB III Prosedur Praktikum...................................................................................4

BAB IV Hasil Praktikum dan Pembahasan............................................................6

BAB V Kesimpulan................................................................................................8

Daftar Pustaka.......................................................................................................9

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Maksud dan Tujuan Praktikum

1. Menguji perubahan dimensi kain terhadap pencucian.

2. Mengetahui prosentase perubahan dimensi/ukuran berbagai macam kain

setelah pencucian.

3. Mampu menganalisa perubahan dimensi berbagai macam kain berdasarkan

uji sringkage.

4. Mampu menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja di Laboratorium

B. Peralatan yang Diperlukan

1. Mesin cuci

2. Mesin pengering otomatis

3. Pena

4. Penggaris atau pengukur

5. Timbangan

C. Bahan dan Zat Kimia yang Diperlukan

1. Detergent laundry

2. Air (pelarut)

3. Berbagai macam/jenis kain

D. Resep

1
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Dimensi kain adalah ukuran panjang, lebar, dan tebal kain. Panjang kain adalah

jarak antara ujung kain yang satu dengan ujung lainnya, yang diukur searah dengan

lusi pada kain tenun atau wale pada kain rajut dimana kain tidak dalam keadaan

terlipat dan rata serta dalam keadaan tidak tegang. Lebar kain adalah jarak antara

pinggir kain yang satu dengan pinggir yang lain, yang diukur searah dengan dengan

pakan kain tenun dan courese pada kain rajut dimana kain dalam keadaan tidak

terlipat dan rata serta dalam keadaan regang. Untuk kain shuttleless loom pengukuran

lebar kain diukur wale paling pinggir ke wale paling pinggir lainnya, sedangkan untuk

kain rajut bundar pengukuran lebar kain dilakukan antara pinggir kain terlipat tegak

lurus ke pinggir kain lainnya dikali dua. Tebal kain adalah jarak antara dua permukaan

kain yang berbeda.

Berat kain adalah untuk berat untuk satu satuan luas tertentu atau berat untuk

satu satuan panjang tertentu dari kain, yang dinyatakan dalam gram per meter persegi,

gram per meter dll. Tekanan adalah gaya yang dibebankan pada suatu permukaan

kain per unit luas yang dinyatakan dalam kg/cm2 atau kPa.

Kain tenun atau rajut apabila telah mengalami pemakaian dan pencucian akan

mengakibatkan perubahan terhadap dimensi kain baik ke arah pakan atau lusi untuk

kain tenun, maupun kearah course atau wales untuk kain rajut.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengujian stabilitas dimensi adalah

proses pencucian, pengeringan dan pemulihan. Kain yang bermutu baik adalah kain

2
yang tidak mengalami perubahan dimensi setelah pemakaian sehari-hari. Penyebab

utama dari perubahan dimensi kain adalah mengkeret setelah pencucian. Ada dua

jenis mengkeret pada kain. Yang pertama adalah mengkeret karena tegangan mekanis

pada waktu proses pertenunan dan penyempurnaan, dimana pada saat tersebut kain

tertarik untuk sementara sehingga ketika dilakukan pencucian akan relaxation

kebentuk semula

3
BAB III

PROSEDUR PRAKTIKUM

1. Mempersiapkan contoh uji (sample) dari berbagai macam kain yaitu dengan

dengan ukuran yang telah di tenukan dengan hati hati dan konsisten

kemudian diberi tanda

2. Identifikasi bahan dapat berupa kombinasi huruf atau simbol angka dengan

hati-hati agar selalu terbaca dalam arah panjang

3. Potong sample untuk mencegah distorsi

4. Menandai setiap sample dengan tiga set benchmark dan tiga set

benchmark lebar menggunakan penggaris dan pastikan tinta pena yang

digunakan tidak dapat dihapus dari pencucian

5. Timbang contoh uji (sample) untuk menentukan jumlah sabun dan pelarut

yang dibutuhkan.

6. Siapkan larutan detergent laundry

7. Setelah larutan detergent laundry siap, pastikan suhu mengisi mesin cuci ke

pengaturan ketinggian air yang diperlukan dengan jumlah detergent standar

sehingga mampu memberikan waktu yang cukup untuk detergent

bercampur masukkan air dan tambahkan beban sampel yang telah

ditimbang, kemudian tutup.

8. Pencucian menggunakan mesin cuci dimulai

9. Setelah selesai, pindahkan beban sampel yang telah dicuci ke mesin

pengering yang longgar dan dikeringkan

4
10. Siklus pengeringan dan gantung di tali jemuran portable. Arah panjang pada

tiap sampel digantung secara vertikal

11. Setelah kering, selanjutnya contoh uji diukur kembali panjangnya baik dari

arah lusi maupun pakan. Kemudian hitung prosentase perubahan

dimensinya dengan rumus sebagai berikut:

Perhitungan perubahan dimensi dalam prosentase (%):

Dimana L = panjang mula mula sebelum dilakukan pengujian.

L1= panjang contoh setelah diuji

5
BAB IV

HASIL PRAKTIKUM DAN PEMBAHASAN

Ada beberapa macam cara yang digunakan dalam pengujian shrinkage, yaitu manual

dan otomatis. Pengujian dengan cara manual yaitu dengan memasukkan kain ke

dalam larutan sabun sambil terus diaduk dan dikeringkan menggunakan setrika.

Sedangkan pengujian secara otomatis , seperti dalam laporan ini, kain dicuci

menggunakan alat berupa mesin cuci yang diberi larutan detergent/sabun dan

dikeringkan otomatis menggunakan mesin cuci.

Hasil Perhitungan perubahan dimensi dalam prosentase (%) yang ada di dalam video

menyatakan bahwa :

Dimana L = panjang mula mula sebelum dilakukan pengujian.

L1= panjang contoh setelah diuji

Diketahui :

L : 24 Cm

L1 : 23 Cm

Jawab :

24-23/24 x 100% = 4,16%

6
Dalam praktikum yang terdapat di dalam video, berarti menghasilkan nilai penyusutan

panjang 4,16%. Dengan diketahui perubahan dimensi pada kain maka kita akan

mengetahui penanganan apa yang akan dilakukan pada proses garment maupun pada

garment jadi.

7
BAB V

KESIMPULAN

Terdapat dua kemungkinan perubahan yang terjadi pada kain yang dicuci,yaitu

perpanjangan atau penyusutan. Jika ada perpanjangan maka hasilnya

dianggap positif dan jika terjadi penyusutan maka hasilnya dianggap negatif.

Dalam praktikum yang terdapat di dalam video, berarti menghasilkan nilai

penyusutan panjang 4,16%.

8
DAFTAR PUSTAKA

Wiet Widiarty ( 21 Juni 2013). Rangkaian Evaluasi Secara Kimia Terhadap Kain

Tekstil. Diakses pada 4 November 2020.

https://superakhwat08.wordpress.com/2013/06/21/rangkaian-evaluasi-secara-kimia-

terhadap-kain-tekstil-i-maksud/

Tekstil Kutuphane, “Shrinkage Testing”, diunggah pada 26 Januari 2016,10:22,

https://www.youtube.com/watch?v=3xhqKNTbLOk (diakses pad 4 Desember 2020)

Anda mungkin juga menyukai