Anda di halaman 1dari 14

PENGETAHUAN TEKSTIL

MASALAH YANG DIBAHAS

1. SERAT TEKSTIL
2. BENANG TEKSTIL
3. KAIN

A. PENGERTIAN TEKSTIL

TEKSTIL berasal dari bahasa latin, yaitu textiles yang berarti menenun atau tenunan. Namun
secara umum tekstil diartikan sebagai sebuah barang/benda yang bahan bakunya berasal dari serat
(umumnya adalah kapas, poliester, rayon dll) yang dipintal (spinning) menjadi benang dan kemudian
dianyam/ditenun (weaving) atau dirajut (knitting) menjadi kain yang setelah dilakukan
penyempurnaan (finishing) digunakan untuk bahan baku produk tekstil. Produk tekstil misalnya
pakaian jadi (garment), tekstil rumah tangga, dan kebutuhan industri.

B. SERAT-SERAT TEKSTIL

Serat adalah suatu material yang perbandingan antara panjang dan lebarnya sangat besar dan
molekul-molekul yang menyusunnya terorientasi terutama kearah panjang. Serat kapas misalnya
memiliki perbandingan panjang:lebar dari mulai 500 : 1 sampai dengan 1000 : 1. Sedangkan serat
tekstil adalah serat –serat yang digunakan untuk aplikasi tekstil. Contohnya serat kapas yang biasa
dipakai untuk pakaian, serat karbon untuk aplikasi tekstil komposit, dsb. Di dalam berbagai literatur-
literatur dan perdagangan tekstil biasanya serat tekstil cukup ditulis sebagai serat saja dan ia
mengacu pada pengertian serat tekstil.

Serat pada umumnya dapat dibedakan atau diklasifikasikan menjadi dua bagian yaitu serat alam dan
serat buatan. Serat alam terbagi kedalam tiga kategori besar, yaitu serat yang berasal dari tumbuhan
(biji, batang dan daun ) mengandung selulosa. Kapas, rami, jute, kenap, kapok, abaca adalah
beberapa contoh serat alam yang berasal dari tumbuhan. Serat yang berasal dari hewan
mengandung protein didapat dari bului, rambut dan kokon. Wol dan sutera adalah contoh serat yang
berasal dari hewan. Sementara serat asbes adalah contoh serat yang berasal dari mineral.

Sedangkan serat buatan terbagi dalam tiga bagian, yaitu yang bahan bakunya berasal dari alam
tetapi kemudian mengalami proses polimerisasi lanjutan seperti ; viskosa, asetat, kuproamonium,
dsb. Ada juga yang bahan bakunya berasal dari hasil sintesis polimerisasi misalnya; polyester, nilon,
poliuretan, polivinil, dsb. Sedangkan yang ketiga yaitu yang berbahan dasar anorganik misalnya serat
logam, gelas, silika, dsb.

Klasifikasi Serat Alam


cellulose Protein Mineral
Kapas Wol Asbes
Kapok Rambut
Rami Sutera
Jute
Abaca
Kenap
Klasifikasi Serat Buatan
Polimer Alam Polimer Buatan Mineral
Viskosa (Regenerasi Nylon (Polikondensasi) Gelas
Selulosa)
Asetat (Regenerasi Poliester (Polikondensasi) Silika
Selulosa)
Azlon (Protein) Spandex (Polikondensasi)
Casein (Protein) Pyrofil (Polikarbon)
Fibrolan (Protein) Akrilat (Poliadisi)
Alginat
Karet

Tabel.1. Klasifikasi serat

Menurut BTKI 2012 pada bab 54, serat buatan berarti serat stapel dan filamen dari polimer organik
yang diproduksi dengan proses pabrikasi:

a. Serat sintetik:
Dengan polimerisasi monomer organik untuk memproduksi monomer seperti poliamida,
poliester, poliolefin atau poliuretan, atau dengan modifikasi kimia dari polimer yang diproduksi
dari proses ini (misalnya, poli(vinil alkohol) yang diolah dengan hidrolisil dari poli(vinil asetat));
atau
b. Serat artifisial:
Dengan disolusi atau pengolahan kimia dari polimer organik alam (misalnya, selulosa) untuk
memproduski polimer seperti cupramonium rayon (cupro) atau viskos rayon, atau dengan
modifikasi kimia dari polimer organik alam (misalnya selulosa, kasein dan protein lainnya,
atau asam algina), untuk memproduksi polimer seperti selulosa asetat atau algina.

Kelebihan dari serat alam yaitu: mudah menyerao keringat dan dingin ketika digunakan,
kekurangannya yaitu: terbatas, mahal, mudah kusut dan rapuh. Sedangakan serat buatan memiliki
kelebihan dan kekurangan sebaliknya dari serat alam.

Serat dari segi sifat bahannya dibedakan menjadi dua jenis/bentuk, yaitu:

Filament, adalah serat yang sangat panjang yang panjangnya sejauh sampai habisnya bahan terulur.
Semua serat buatan pada awalnya dibuat dalam bentuk filamen.
Stapel, adalah serat pendek dan umumnya serat alam berbentuk stapel.

Gambar.1. Bentuk serat filament dan serat stapel


C. JENIS-JENIS SERAT

SERAT ALAM

Serat kapas

Kapas, adalah serat yang diperoleh dari biji tanaman kapas, yaitu sejenis tanaman perdu dan banyak
digunakan untuk pakaian karena sifatnya yang menyerap keringat, sehingga nyaman dipakai dan
stabilitas dimensi yang baik.

Serat kapuk

Kapuk adalah serat seperti bulu putih yang diperoleh dari kapsul biji tanaman kapuk/randu, dengan
karakteristik: tekstur halus, sangat berkilau, lemah, serat pendek, tahan terhadap kelembaban, cepat
kering bila basah. Aplikasi serat kapuk dikehidupan sehari-hari antara lain: untuk pembuatan kasur,
bantal, furnitur berlapis

Serat linen

Serat Linen adalah serat yang terbuat dari batang sejenis rami berwarna kuning mempunyai kekuatan
2x serat kapas, kekuatan tekuknya rendah sehingga kain dari linen sebaiknya di gulung

Jute

Jute adalah sejenis serat kental dan dapat mulur, namun tidak mempunyai daya tahan sekuat serat
Linen/flax

Serat rami

Serat rami memiliki kekuatan sangat tinggi, kekuatan bertambah pada saat basah, daya absorpsi
sama dg flax, memiliki kilau cukup baik, tidak tahan gesekan (mudah timbul pilling), daya celup
kurang dibanding kapasastisitas & mulur rendah. Aplikasi serat rami dalam kehidupan sehari-hari:
Benang jahit, bahan packing, jaring ikan, kain filter, kanvas, kain pelapis, pakaian, kertas (serat
pendek).

Sabut kelapa

Berasal dari kulit buah kelapa yang memiliki sifat yang kuat, seratnya kasar dan daya serap baik.

Serat abaca/manila

Abaca adalah serat yang berasal dari sejenis tanaman pisang. Serat ini lebih kuat dari rami dan lebih
tahan terhadap air laut, tetapi memiliki berat jenis yang rendah.

Wool

Serat yang berasal dari protein hewani dihasilkan oleh biri-biri merino ( 30% produksi wol dunia),
Mempunyai sifat-sifat yang tidak dapat ditiru oleh serat buatan (misalnya dapat dibentuk oleh panas
dan kelembaban, daya serap air yang tinggi tanpa terasa basah, terasa hangat di hawa dingin, dan
sulit terbakar). Serat wol mudah mengembang sehingga menimbulkan sifat bulky, tidak tahan
terhadap alkali, tetapi tahan terhadap asam sulfat dan bersifat isolator yang baik akan tetapi memiliki
kekurangan mudah rusak oleh ngengat (serangga), sinar matahari dan panas tinggi.

Serat rambut

Serat yang berasal dari keluarga kambing, unta dan kelinci. Memiliki harga yang lebih mahal daripada
wool. Serat rambut terdiri dari dua jenis, yaitu rambut bagian luar yang kasar dan rambut bagian
dalam yang halus dan lembut. Rambut kasar digunakan untuk kain lapis dan kain kursi, sedangkan
rambut halus biasa digunakan untuk mantel, sweater, pakaian pria dan wanita yang mahal.

Sutera

Sutera adalah sejenis serat halus yang diperoleh dari sejenis serangga lepidoptra, spesies utama
penghasil sutera adalah bombix mori. Serat sutera yang berbentuk filamen dihasilkan oleh larva ulat
pada saat membentuk kepompong/cocon. Sutera memiliki sifat yang sangat lembut dan berklau,
memiliki daya serap air yang tinggi dan bersifat langsai, bagus dan kuat.

SERAT BUATAN

SIFAT-SIFAT YANG HARUS DIMILIKI OLEH SERAT BUATAN UNTUK TEKSTIL

 Mempunyai kekuatan yang diperlukan

 Memiliki stabilitas terhadap panas dan senyawa-senyawa kimia.

 Dapat diproses.

 Stabilitas sifat-sifat hasil dari proses.

 Mempunyai pegangan dan penampakan yang baik.

Serat buatan dapat dibagi menjadi dua, yaitu serat selulosa buatan manusia diperoleh dari selulosa
tanaman yang dihancurkan dan ditekan melalui alat yang disebut spineret sehingga menghasilkan
polimer alam. yang kedua serat-serat sintetis buatan manusia diperoleh dari hasil derivasi minyak
bumi (crude oil) dimana polimer-polimernya dibentuk secara sintetis. Ciri-ciri umum dari semua jenis
serat adalah bahwa serat-serat tersebut disusun dari molekul polimer yang besar yang tersusun
bersisihan dan merupakan satu ikatan.

Serat rayon

Merupakan hasil regenerasi selulosa dari bahan dasar selulosa yang dimurnikan. dapat diperoleh
melalui beberapa proses seperti proses nitroselulos, kupramonium dan viskosa. Memiliki sifat elastis
yang sangat buruk sehingga mudah sekali kusut dan mudah rusak oleh asam, tetapi tahan terhadap
alkali encer dan pelarut organik.

Serat poliester

Merupakan salah satu jenis serat sintetik yang sering digunakan dalam industri tekstil. Serat poliester
terbuat dari asam tereftalat dengan etilena glikol. Mempunyai sifat-sifat yang baik terutama tahan
terhadap asam, jamur dan pereaksi kimia, serta tidak mudah kusut. Memiliki kekuatan tarik 4,5 g/d –
7,5 g/d, mulur 25% - 75% tergantung jenisnya serta elastisitasnya. Moisture regain +0,4% dalam
kondisi standar, sehingga sukar menyerap air, oleh karena itu dalam penggunaannya sering
dicampur dengan serat kapas atau rayon. Aplikasi poliester banyak digunakan dalam industri
pakaian, peralatan rumah tanggam pipa pemadam kebakaran, benang ban dsb.

Nylon

Dalam perdagangan ada 2 jenis nilon, yaitu: Nylon 66 yang terbuat dari Heksametilena diamina
dengan asam adipat dan Nylon 6 yang terbuat dari Kaprolaktam. Nylon memiliki kekuatan 4,3 g/d –
8,8 g/d, dengan mulur 45% - 18%, kekuatan basah 80% - 90% kekuatan kering dan moisture regain
+4,2%. Nylon memiliki kelebihan pada kekuatan dan ketahanan terhadap gesekan, sangat elastis dan
dapat dimantapkan dengan panas. Akan tetapi memiliki kekurangan pada ketahanan terhadap sinar
dan kurang nyaman digunakan sebagai pakaian
Serat akrilat (akrilik)

Serat akrilat dibuat dari bahan baku akrilonitril, sehingga disebut serat polyakrilonitril, memiliki
kekuatan 2g/d – 3,5g/d dengan mulur+20% dalam keadaan kering, dalam keadaan basah 1,8g/d –
3,2g/d, pemulihan regangan +92%. Memiliki kelebihan pada sifat permukaan yang lembut, hangat,
elastis, seperti wol, tahan terhadapa sinar matahari dan jamur.

Spandex

Dibuat dari polimer polyuretan bersegmen sebanyak 85% atau lebih, merupakan serat elastomer
atau stretch yang banyak digunakan sebagai komponen pakaian dalam. Dapat mulur lebih dari tiga
kali panjang awal dan bila dilepas dari regangan akan kembali ke panjang awal dengan gaya kuat.
Memiliki kekuatan 0,6 g/d – 0,9 g/d dengan mulur 400%-700% dan moiture regain 0,75% - 1,3%.
Aplikasi dalam kehidupan sehari-hari digunakan untuk beberapa jenis pakaian, misalnya untuk
pakaian dalam wanita seperti korset, kaos kaki wanita, pakaian renang, pakaian senam, ikat
pinggang, dan sejenisnya.

IDENTIFIKASI SERAT/ ANALISA KUALITATIF

Identifikasi serat didasarkan terutama pada beberapa sifat khusus dari suatu serat yaitu, morfologi,
sifat kimia atau sifat fisiknya. Pada umumnya identifikasi serat dilakukan menurut gabungan beberapa
cara, terutama pengamatan dengan mikroskop dan cara kimia mikro, untuk mendapatkan hasil yang
dapat dipertanggung jawabkan, dan tidak boleh dilakukan menurut satu cara yang sederhana saja.

Pada serat alam, morfologi seratnya menunjukan suatu bentuk dengan perbedaan yang besar antara
satu dan lainnya. Dalam batas tertentu morfologinya mempunyai bentuk yang tetap, oleh karena itu
morfologi dari serat alam sangat menentukan dalam identifikasi seratnya. Sebaliknya, sifat kimia serat
alam perbedaannya sangat kecil, karena serat tersebut selalu tersusun oleh selulosa atau protein,
sehingga sifat kimia kurang penting untuk identifikasi serat alam.

Pada serat buatan, morfologi serat kurang penting untuk identifikasi serat, karena morfologi serat
ditentukan terutama oleh cara pembuatan dan penarikan seratnya, dan bukan oleh jenis seratnya.
Serat yang dibuat dengan cara pemintalan leleh akan selalu menghasilkan serat dengan penampang
lintang bergerigi, sedangkan pemintalan kering akan menghasilkan serat dengan penampang lintang
berlekuk-lekuk. Sehingga pada serat buatan, jenis serat yang berbeda dapat mempunyai bentuk serat
yang sama, sebaliknya satu jenis serat dapat mempunyai bentuk serat yang berbeda. Dengan
demikian untuk identifikasi serat buatan sifat kimia dan sifat fisika memegang peranan penting
daripada morfologi seratnya.

Uji pembakaran

Uji pembakaran adalah cara yang paling mudah dilakukan untuk identifikasi serat, tetapi hanya dapat
memperkirakan golongan serat secara umum dan tidak dapat dipertanggungjawabkan untuk
identifikasi serat campuran. Alat yang diperlukan hanyalah sumber nyala api. Sumber nyala api yang
paling baik adalah nyala api dari pembakar bunsen yang mempergunakan bahan bakar gas, atau
dapat juga nyala api dari bahan bakar alkohol. Sedangkan korek api merupakan sumber nyala api
yang tidak baik karena korek api sendiri saat terbakar mengeluarkan bau yang keras sehingga akan
mengganggu bahan yang akan diperiksa.
Cara uji bakar

- Serat dipuntir

- Bakar perlahan lahan dari samping

- Amati :

 Meneruskan nyala / padam

 Bau gas yang terjadi setelah api padam

 Meleleh, mengarang, terbakar habis

 Warna sisa pembakaran, bentuk, dan kekerasan

No Jenis serat Reaksi


1. Selulosa Terbakar cepat, berbau seperti kertas terbakar, abu berbentuk
serbuk halus dan putih
2. Protein Terbakar tanpa abu, bau seperti rambut terbakar, meninggalkan
bulatan kecil hitam di ujung
3. Serat buatan Meleleh membentuk bulatan kecil di ujung, bau segak
4. Serat mineral Tidak terbakar
Tabel.2. Hasil uji bakar

Uji pelarutan

Uji pelarutan berhubungan dengan sifat kimia serat. Uji ini sangat penting terutama untuk serat-serat
buatan yang mempunyai morfologi hampir sama. Dengan melihat kelarutan serat pada berbagai
pelarut dapat disimpulkan jenis seratnya. Prinsip pengujiannya adalah melarutkan serat pada
beberapa pelarut kemudian diamati sifat kelarutannya. Pelarut yang umumnya digunakan adalah:

1. Asam klorida melarutkan serat nylon

2. Asam klorida pekat pada suhu kamar akan melarutkan rayon viskosa, sutera,
sutera tusah (larut dengan lambat)
3. Asam sulfat 70% Pada suhu kamar akan melarutkan serat selulosa (kapas,
rayon viskosa, rayon asetat), nylon dan sutera
4. Asam nitrat Melarutkan rayon asetat, wol, poliakrilat dan nylon
5. Asam nitrat pekat Melarutkan akrilan
6. Asam asetat glasial Melarutkan rayon asetat
7. Aseton Melarutkan rayon asetat
8. Kalium hidroksida (KOH 5%) Semua serat binatang dan sutera larut, protein
diregenerasi dan sutera tusah larut sebagian, serat
selulosa dan serat buatan tidak larut
9. Kuproamonium hidroksida Melarutkan serat selulosa
10. Natrium hipoklorit melarutkan wol dan sutera
11. Natriumhidroksida (NaOH 45%) Melarutkan polyester, wol, sutera, dacron pada suhu
mendidih
12. Khloroform Melarutkan vinyon HH
13. Fenol 90% Melarutkan nylon pada suhu 35°C
14. Metilena dikhlorida Melarutkan vinyon
15. Metil salisilat Melarutkan poliester
16. Dimetil formamida (DMF) Melarutkan poliakrilat, poliamida, rayon asetat, dynel
(35°C), acrilan (55°C), orlon 41 (75°C) dan orlon 81 (99°C)
17. Meta cresol Melarutkan rayon asetat, poliamida/nylon
Uji mikroskop

Pemeriksaan serat dengan mikroskop terutama dimaksudkan untuk mengetahui bentuk-bentuk


penampang lintang, pandangan membujur, dimensi, struktur bagian dalam serat dan permukaan
serat. Pengamatan dengan mikroskop merupakan satu-satunya cara yang dapat digunakan untuk
identifikasi serat dimana teradapat campuran serat yang berbeda jenisnya. Oleh karena itu
pengamatan dengan mikroskop adalah cara yang paling penting dan banyak digunakan untuk
identifikasi serat. Pada pengamatan secara melintang, prinsipnya adalah serat dipotong secara
melintang setipis mungkin shingga dapat diamati dibawah mikroskop. Pembuatan irisan melintang
dapat menggunakan cara gabus, mikroton tangan atau mikroton mekanis, sedangkan yang paling
mudah dilakukan adalah cara gabus.

D. BENANG (YARN)

Benang berasal dari serat yang dipintal. Jenis-jenis benang dapat diketahui menurut panjang
seratnya benang dapat dibagi menjadi benang stapel dan benang filamen. Benang stapel memiliki
beberapa macam, antara lain: benang stapel pendek, benang stapel sedang dan benang stapel
panjang. Sedangkan benang filamen terbagi menjadi dua macam, yaitu benang mono filamen dan
benang multifilamen.

Benang stapel

benang yang dibuat dari serat-serat stapel. Serat stapel ada yang berasal dari serat alam yang
panjangnya terbatas dan ada yang berasal dari serat buatan yang dipotong-potong dengan panjang
tertentu

 Benang stapel pendek : benang yang dibuat dari seratserat stapel yang pendek. Contohnya
ialah benang kapas, benang rayon dan lain-lain.

 Benang stapel sedang : benang yang dibuat dari seratserat stapel yang panjang seratnya
sedang. Contohnya ialah benang wol, benang serat buatan.

 Benang stapel panjang : benang yang dibuat dari seratserat stapel yang panjang. Contohnya
ialah benang rosella, dan lain-lain.

Benang filamen

Benang filamen merupakan benang yang dibuat dari serat filamen. Pada umumnya benang filamen
berasal dari serat-serat buatan, tetapi ada juga yang berasal dari serat alam. Contoh benang filamen
yang berasal dari serat alam ialah benang sutera.

Benang filamen yang berasal dari serat-serat buatan misalnya :

- Benang rayon yaitu benang filamen yang dibuat dari bahan dasar selulosa.

- Benang nylon yaitu benang filamen yang dibuat dari bahan dasar poliamida yang berasal dari
petrokimia.

- Benang poliakrilik yaitu benang yang dibuat dari bahan dasar poliakrilonitril yang berasal dari
petrokimia.

Selain dari benang filamen, serat-serat buatan tersebut dapat juga dibuat menjadi benang stapel.

Benang filamen terbagi menjadi dua, yaitu:

Benang monofilamen : benang yang terdiri dari satu helai filamen. Benang ini terutama dibuat untuk
keperluan khusus, misalnya tali pancing, senar raket, sikat, jala dan sebagainya.
gambar.2. Benang monofilamen

Benang multifilamen : benang yang terdiri dari seratserat filamen. Sebagian besar benang filamen
dibuat dalam bentuk multifilame.

gambar.3. Benang multifilamen

Benang tunggal : benang yang terdiri dari satu helai benang. Benang ini terdiri dari susunan serat-
serat yang diberi antihan yang sama.

gambar.4. Benang tunggal

Benang rangkap : benang yang terdiri dari dua benang tunggal atau lebih yang dirangkap menjadi
satu.

gambar.5. Benang rangkap

Benang gintir : benang yang dibuat dengan menggintir dua helai benang atau lebih bersama-sama.

gambar.6. Benang gintir

Benang tali : benang yang dibuat dengan menggintir dua helai benang gintir atau lebih bersama-
sama.
gambar.7. Benang tali

Benang Teksture

Benang yeng terdiri dari beberapa filament yang mempunyai bentuk keriting atau loop. Benang
filament yang diberikan proses-proses tertentu untuk mendapatkan sifat-sifat yang menyerupai
benang staple. Proses-proses yang dimaksud berupa pemberian twist palsu, pemanasan dengan
suhu tertentu, peregangan selama waktu tertentu, dan pemantapan. Adapun proses-proses tersebut
dikenal dengan sebutan “texturing yarn” dengan jenis dan metodenya yang bermacam-macam.
Benang tekstur itu sendiri pada umumnya dikenal juga dengan nama “textured yarn”

gambar.8. Benang teksture

Proses puntiran atau antihan

Berdasarkan catatan 5 bab XI mengenai tekstil, untuk keperluan pos 52.04, 54.01 dan 55.08 istilah
"benang jahit" berarti benang rangkap (dilipat) atau benang kabel:
(a) Disiapkan pada alat bantu (misalnya, gulungan, tabung) dengan berat (termasuk alat bantu)
tidak melebihi 1.000 gram;
(b) Ditata untuk digunakan sebagai benang jahit; dan
(c) Dengan antihan akhir berbentuk "Z
Puntiran atau antihan benang dapat juga disebut twist benang, puntiran ini akan mempengaruhi
benang tentang sifat maupun kekuatannya. Juga mempengaruhi rupa atau appearance permukaan
kain yang dibentuknya. Arah puntiran pada benang ada dua macam: Putaran S
Putaran Z
gambar.9. Arah puntiran benang S dan puntiran Z

Penomoran benang

Penomoran Benang Tidak Langsung

(Makin besar diameter benang/makin kasar, makin kecil nomornya)

Macamnya : Ne1 dan Nm

𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑛𝑔 (ℎ𝑎𝑛𝑘𝑠)


Ne1 =
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑛𝑔 (𝑝𝑜𝑢𝑛𝑑)

Ne1 20 artinya benang tersebut tiap pound panjangnya 20 hanks.

𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑛𝑔 (𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟)


Nm =
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑛𝑔 (𝑔𝑟𝑎𝑚)

Nm 10 artinya benang tersebut 1 gram panjangnya 20 meter

Penomoran Benang Langsung

(Makin kecil diameter benang/makin halus, makin kecil nomornya)

Macamnya : Tex dan Td (D)

𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 (𝑔𝑟𝑎𝑚)
Tex = 1000𝑥
𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 (𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟)

100 Tex artinya benang tersebut tiap 1000 meter, beratnya 100 gram.

𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 (𝑔𝑟𝑎𝑚)
Td = 9000𝑥
𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 (𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟)
150 D artinya benang tersebut tiap 9000 meter, beratnya 150 gram.
Uji kualitatif benang:

Di BPIB tipe A Jakarta, benang dapat berasal dari serat alam ataupun serat buatan. Dapat
diidentifikasi menggunakan alat Fourier Transform Infra Red (FTIR). Sehingga dapat dilihat melalu
finger print senyawa yang terkandung pada benang tersebut.

Gambar.10. Peak FTIR benang berasal dari polimer jenis polyethylene terephthalate

Uji kualitatif benang juga dapat dilakukan dengan uji kekuatan benang tersebut menggunakan single
yarn strength tester. Sesuai dengan catatan 6 bab XI pada BTKI 2012 benang dapat diidentifikasi
berdasarkan kekuatannya dengan istilah "benang dengan kekuatan tinggi" berarti benang yang
mempunyai kekuatan, dinyatakan dalam cN/tex (centinewtons per tex), lebih besar dari yang di
bawah ini:
Benang tnggal dari nilon atau poliamida lainnya atau dari poliester sebesar 60cN/tex. Benang
rangkap (dilipat) atau kabel dari nilon atau poliamida lainnya, atau dari polester sebesar 53 cN/tex.
Benang tunggal, rangkap (dilipat) atau kabe dari viskosa sebesar 27 cN/tex.
Namun untuk saat ini BPIB tipe A belum dapat melakukan analisa kualitatif kekuatan benang
dikarenakan belum tersedianya instrumen untuk melakukan pengujian kekuatan benang tersebut.

E. KAIN

Kain merupakan produk tekstil yang terdiri dari benang-benang/serat-serat yang dirajut atau dijadikan
satu sehingga membentuk suatu lembaran tekstil yang disebut dengan kain. Kain dapat
diklasifikasikan menjadi dua, yaitu: yang pertama kain yang dibuat dari benang terdiri dari kain tenun
(terbentuk dari anyaman benang) dan kain rajut (terbentuk dari jeratan benang). Yang kedua yaitu
kain yang dibuat dari serat tediri dari kain kempa (Dibentuk oleh lapisan-lapisan serat) dan kain
bonded, kain web (non-woven).

Kain tenun

Terdiri dari benang-benang sejajar dan searah dengan pinggir kain dan benang-benang yang
melintang. Benang-benang yang sejajar pinggir kain disebut benang lungsi/lusi, sedangkan benang-
benang yang melintang disebut benang pakan. Penyilangan antara benang lusi dan benang pakan
dihasilkan kain tenun.
gambar.11. Penampang kain tenun

Jenis-jenis anyaman

a. Anyaman dasar
Anyaman Plat (Polos) : benang lusi dan benang pakan mempunyai panjang yang sama
antara benang lusi dan benang pakan. kain tenun polos memiliki pola 1×1, untuk melihat kain
tersebut tenun polos atau tidak tinggal melihat secara terawang apakah kain tersebut berpola
1×1, atau 2×2, dan seterusnya.

gambar.12. contoh tenunan polos


Anyaman Keper : terlihat garis miring yang tak terputus sepanjang permukaan kain. kain
Keper berpola 2×1, 3×2 dan seterusnya oleh karenanya terlihat struktur benang miring kekiri
jika dilihat kainnya, hal ini menimbulkan efek pada kain lebih bertampak mengkilat. Benang
berjalan pada setiap 2 atau lebih benang secara regular sehingga menciptakan pola
diagonal. Sebuah garis diagonal, juga disebut garis kepar atau wale terlihat di kain jadi

gambar.13. contoh tenunan keper


Anyaman Satin : Ditandai oleh adanya titik-titik silang ke arah lusi atau ke arah pakan yang
letaknya bertaburan menurut aturan tertentu.

gambar.14. contoh tenunan satin


b. Anyaman turunan
Merupakan perkembangan dari salah satu anyaman dasar yang mengalami perubahan.
Dapat berupa perpanjangan efek lusi atau efek pakan.

gambar.15. contoh tenunan turunan

Kain rajut

Kain rajut memiliki pebedaan dengan kain tenun, yaitu pada proses pembuatan kain yang dibentuk
oleh sejumlah susunan jeratan (loop) baik ke arah panjang maupun ke arah lebar melalui proses
perajutan pakan (weft) atau lusi (warp). Jeratan ke arah vertikal disebut wale. Jeratan ke arah
horizontal disebut course.

COURSE WALE

gambar.16. arah jeratan vertikal dan jeratan horizontal


Non woven

Non woven merupakan proses pembuatan kain (lembaran) bukan melalui proses pertenunan atau
perajutan, yang dibentuk oleh sekelompok serat staple, filamen, atau hasil ekstraksi (daur ulang
bahan tekstil) melalui proses pembentukan web dan pengikatan strukturnya. Web/felt/fleece adalah
suatu bahan berupa lembaran yang terdiri dari sekelompok serat yang diperoleh melalui proses
carding, melt spinning dan proses yang mirip dengan teknologi pembuatan kertas.

Bonding merupakan metode pembuatan kain tekstil dengan menggunakan perantara adhesiv
(perekat) atau plastik sehingga serat-serat tekstil melalui proses tertentu dapat saling
berpegangan/merekat satu sama lainnya, membentuk suatu lapisan tipis , secara umum digolongkan
sebagai kain tanpa anyaman (non woven fabric).

Felting merupakan metode pembuatan kain dengan cara pengempaan. Hasil kainnya biasa disebut
dengan kain kempa, misalnya dari serat wol dengan pengerjaan mekanik, kimia, uap dan panas.
Serat wol akan menggelembung dalam air dan saling mengait /menjerat satu sama lainnya dan tetap
akan dalam keadaan demikian ketika dikempa (press).

gambar.17. contoh kain non woven

Anda mungkin juga menyukai