Anda di halaman 1dari 1

Nama : Mochamad Syafii

NPM : 030061174
UPBJJ : Jakarta

Analisa saya terhadap hubungan administrasi negara dan politik dalam kerangka Negara Kesatuan
Republik Indonesia terkait dengan proses perumusan kebijakan (policy making) dan proses
implementasi kebijakan (policy implementation).

Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara dengan sistem pemerintahan berupa
presidensial, yakni Presiden memegang penuh kekuasaan eksekutif dan bertanggung jawab terhadap
rakyat. Namun demikian, dalam merumuskan peraturan dan kebijakan berupa undang-undang,
pemerintah harus melibatkan dewan legislatif yakni DPR sebagai perwakilan dari rakyat. Melihat
sistem perpolitikan yang ada di Indonesia, yang terdiri atas banyak partai, maka sangat
dimungkinkan dalam perumusan peraturan dan kebijakan tersebut dipengaruhi oleh suhu dan
suasana politik yang sedang terjadi. Sebagai contoh, terkait dengan kebijakan kenaikan harga BBM
dan penghapusan subsidi BBM, sebagian partai politik mendukung ide pemerintah, namun sebagian
yang lain menolaknya. Hal ini lah yang memunculkan istilah koalisi, yakni antara koalisi pendukung
pemerintah dan koalisi oposisi, yang belakangan munccul istilah baru yakni partai penyeimbang.

Kaitannya antara administrasi negara dengan politik adalah administrasi negara merupakan produk
sementara politik merupakan cara atau sistem. Jika diilustrasikan seperti contoh diatas yakni
kenaikan harga BBM dan penghapusan subsidi BBM, maka administrasi negara bertugas untuk
menyajikan produk berupa data-data dan informasi selengkap mungkin yang nantinya akan
digunakan untuk mengambil suatu kebijakan, seperti analisa pengaruh kenaikan harga BBM, prediksi
inflasi pasca kenaikan BBM, dan lain sebagainya. Sementara politik bertugas untuk menentuan arah
kebijakan yang akan diambil setelah melihat data-data dan informasi yang telah disajikan dalam
administrasi negara di atas.

Anda mungkin juga menyukai