Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTIKUM I

PENGUJIAN IDENTIFIKASI SERAT TEKSTIL DENGAN UJI PEMBAKARAN

Dosen pengampu : Dra. Widihastuti S.Pd., M.Pd. dan Dian Retnasari M.Pd

Disusun oleh :

Meita Yustika Aisah

19513241012

A1

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BUSANA

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BOGA DAN BUSANA

FAKULTAS TEKNIK

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT atas segalah limpahan

rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Pengujian

Identifikasi Serat Tekstil Dengan Uji Pembakaran untuk memenuhi tugas mata

kuliah Pengendalian Kualitas Tekstil dan Fashion. Selain itu, laporan ini dibuat untuk

menambah pengetahuan bagi penulis dan pembaca mengenai identifikasi serat melalui

uji pembakaran.

Penyusunan menyelesaikan Laporan Pengujian Identifikasi Serat Tekstil Dengan

Uji Pembakaran tentu tidak lepas dari bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh

karena itu, penyusun menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu dalam penyusunan laporan, di antaranya :

1. Ibu Dra. Widihastuti S.Pd., M.Pd. dan Dian Retnasari M.Pd. selaku dosen

pembimbing mata kuliah PKTF.

2. Kedua Orang tua dan teman-teman Mahasiswa yang telah memberi bantuan

baik moril, maupun materi dan juga semua pihak yang telah banyak membantu

dalam pembuatan laporan ini.

Penulis menyadari bahwa Laporan ini jauh dari kesempurnaan, mempunyai

kesalahan dan kekurangan, penulis mohon kritik dan saran membangun agar

laporan ini menjadi lebih sempurna.

Magelang, 29 November 2020

Meita Yustika Aisah


DAFTAR ISI

Cover.......................................................................................................................i

Kata Pengantar.......................................................................................................ii

Daftar Isi.................................................................................................................iii

BAB I Pendahuluan................................................................................................1

A. Maksud dan Tujuan Praktikum...................................................................1

B. Peralatan yang Diperlukan.........................................................................1

C. Bahan dan Zat Kimia yang Diperlukan.......................................................1

D. Resep.........................................................................................................1

BAB II Tinjauan Pustaka........................................................................................2

BAB III Prosedur Praktikum...................................................................................4

BAB IV Hasil Praktikum dan Pembahasan............................................................5

BAB V Kesimpulan................................................................................................8

Daftar Pustaka.....................................................................................................10

Lampiran..............................................................................................................11
BAB I

PENDAHULUAN

A. Maksud dan Tujuan Praktikum

1. Mengidentifikasi serat tekstil melalui uji pembakaran.

2. Mengetahui macam-macam serat tekstil berdasarkan identifikasi serat tekstil

dengan pembakaran.

3. Mampu menganalisa serat tekstil berdasarkan uji pembakaran.

4. Mampu melakukan identifikasi serat tekstil dengan uji pembakaran

5. Mampu menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja di Laboratorium

B. Peralatan yang Diperlukan

1. Pembakar Bunsen atau kompor spiritus atau burner

2. Pinset

3. Timbangan analitis

4. Penggaris atau meteran

5. Tabel Hasil pembakaran

C. Bahan

1. Berbagai kain perca

D. Resep

-
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Dalam industri tekstil identifikasi serat sangat penting, kadar dan jenis tekstil

dalam tekstil perlu diketahui dengan tepat, karena kadar dan jenis serat akan

mempengaruhi sifat kain dan sangat menentukan cara pengolahan yang harus

dilakukan, terutama dalam pencelupan dan penyempurnaan.

Identifikasi serat didasarkan pada beberapa sifat khusus dari suatu serat yaitu :

-          sifat kimia

-          sifat fisika

-          morfologi

Pengujian sifat kimia dari serat dapat dilakukan secara makro tanpa menggunakan

mikroskop atau dengan cara mikro dengan menggunakan mikroskop. Cara kimia

makro digunakan untuk mengidentifikasikan serat yang terdiri dari serat campuran.

Pengujian sifat kimia serat dapat dibedakan atas :

1.      uji pelarutan

2.      uji pewarnaan

3.      uji pembakaran

Uji pembakaran dilakukan secara makro, sedangkan uji pelarutan dan uji pewarnaan

dapat dilakukan secara makro maupun mikro.

Uji pembakaran serat adalah cara yang dilakukan untuk menggolongkan atau

menentukan serat.

Untuk memperkirakan golongan serat secara umum digunakan uji pembakaran, tetapi

untuk serat – serat campuran cara ini dianggap kurang meyakinkan karena hasilnya
kurang dapat dipertanggung jawabkan. Uji pembakaran ini biasanya meliputi hal – hal

sebagai berikut :

-          pengamatan cara terbakarnya

-          pengamatan bau

-          pengamatan warna dari asap yang terbentuk

-          pegamatan sisa pembakarannya.

Berdasarkan pengamatan diatas tentunya cara uji pembakaran tidak dapat digunakan

untuk mengidetifikasi dan meneliti serat secara khusus.

Kriteria tentang uji pembakaran yaitu dapat dilihat sebagai berikut :

1. Bila serat terbakar cepat, meninggalkan abu berbentuk serat dan berbau seperti

kertas terbakar, maka keadaan ini menunjukkan serat selulosa.

2. Bila serat tidak terbakar sama sekali, maka keadaan ini menunjukkan serat gelas

atau asbes.

3. Bila serat terbakar tanpa ada abu, berbau seperti rambut terbakar dan meninggalkan

bulatan kecil hitam di ujungnya, maka keadaan ini menunjukkan serat protein. Dan bila

yang ditimbulkan sama tetapi tidak meninggalkan abu, maka ini adalah serat6 sutera.

4. Bila serat meleleh dan membentuk bulatan kecil diujungnya tanpa berbau rambut

terbakar, maka keadaan ini menunjukkan serat Dacron, asetat rayon, dynel atau orlon

atau nylon. Bau seperti amida mununjukkan nylon, bau sengak dengan bulatan kecil

tak teratur menunjukkan dynel atau vinyon. Bau yang keras dan adanya bulatan tak

teratur menunjukkan Dacron atau saran.


Macam-macam serat tekstil berdasarkan asal bahannya (asal serat) :

A. SERAT ALAM B. SERAT BUATAN/SINTETIS

 Flak (Linnen Selulosa yang  Rayon cupramonium

Serat ussitatissimum diregenerasi  Rayon viskosa

Selulosa ) (Rayon)  Asetat yang

 Henep disabunkan:

(Cannabis Fortisan

sativas) Ester selulosa  Selulosa diasetat

 Jute (asetat)  Selulosa triasetat:

(Corcherus Arne

Capsularies) Protein yang  Casein: Merinova

 Kapas diregenerasi  Zein: Vicara

(Species (Azlon)
Poliamida  Nylon 6, Nylon 6.6,
gossypium)
(Nylon)  Nylon 11: Rilsan
 Rami

(Bochmeria

nivea)

Protein  Alpaka - Poliester Dacron, Kodel, Vycron,

 Khasmir Terylene
Polihidrokarbon Polietilena, Polipropilena
 Lama
(Olifin
 Moher Polihidrokarbon  Polivinil Chlorida:

yang
 Rambut kuda disubstitusi Rhovyl,

 Rambut unta dengan  Fibravyl, Vinyon.

 Sutera Halogen  Poliviniliden

 Sutera tussah chlorida: Saran

 Vikuna  Politetrafluoroetilena

: Teflon
 Wol

 Wol yang

dichlorinasi

Serat Asbes Polihidrokarbon  Polivinil sianida

Mineral yang (Akrilat):

disubstitusi  Acrilan, Orlon,

dengan Creslan, Zefran.

nitril  Poliviniliden

disianida (Nitril):

 Darvan.

 Kopolimer vinil

sianida dengan

 monomer lain

(modakrilat):

 Dynel, Verel.

Polihidrokarbon Vinylon

yang

disubstitusi

dengan
hidroksil (Vinal)
Polluretan Vyrene, Licra

(Spandex)
Gelas Fiberglass

BAB III

PROSEDUR PRAKTIKUM
1. Berbagai macam perca kain diurai dalam arah pakan maupun lusi, kemudian

benang atau serat hasil uraian tersebut dibuat kira-kira sebesar benang Ne110 dengan

panjang 4-5 cm dan diberi puntiran.

2. Contoh serat yang telah dibuat diatas kemudian didekatkan pada nyala api dari

samping perlahan-lahan, kemudian diamati apakah serat tersebut waktu dekat api

meleleh, menggulung, atau terbakar mendadak.

3. Pada saat di dalam nyala api, maka amatilah pada saat serat menyala, kemudian

perhatikan dimana terjadinya nyala api tersebut.

4. Setelah keluar dari nyala api, maka bila nyala api sudah padam, maka segera

dicatat bau dari gas yang dikeluarkan oleh serat yang terbakar tersebut. Perlu dicatat

apakah serat mengeluarkan asap atau tidak. Akhirnya perlu dicatat pula banyaknya,

bentuknya, warnanya, dan kekerasan dari abu sisa pembakaran serat tersebut.

BAB IV

HASIL PRAKTIKUM DAN PEMBAHASAN


Nama Serat Hasil Pembakaran Jenis Serat
Kapas a. Serat sangat cepat Natural cellulosic fiber

terbakar secara (serat selulosa alami)

mendadak saat

terkena api tetapi tidak

meleleh

b. Bau pembakaran

serat seperti bau

kertas/kayu terbakar.

c. Meninggalkan abu

yang berbentuk serat

halus dan berwarna

abu – abu.

Flax a. Serat sangat cepat Natural Cellulsic fiber

terbakar secara (serat selulosa alami)

mendadak saat

terkena api tetapi tidak

meleleh

b. Bau pembakaran

serat seperti bau

kertas/kayu terbakar.

c. Meninggalkan abu

yang berbentuk serat

halus dan berwarna


abu – abu.
Wool d. Mudah terbakar Serat protein

tetapi tidak meleleh

e. Bau pembekaran

serang sangat berbau

rambut atau bulu yang

terbakar

f.Berhenti terbakar saat

dikeluarkan dari api

g. Sisa pembakaran :

Abunya hitam, halus,

rapuh

h. Warna asap putih


Sutra a. Mudah terbakar Serat Protein

tetapi tidak lebur

b. Berbau seperti

rambut atau bulu

yang terbakar namun

baunya tidak sekuat

pada serat wool.

c. Berhenti terbakar

saat dikeluarkan

dari api

d. Sisa pembakaran :

Abunya hitam,
rapuh,

menggumpal,

kasar, 
Rayon a. Mudah terbakar Artifivcal cellulosic fiber

tetapi tidak lebur (serat selulosa buatan)

b. Bau pembakaran

serat seperti bau

kertas/kayu

terbakar.

c. Meninggalkan abu

yang berbentuk

serat halus dan

berwarna abu –

abu.

Polyester a. Menyusut karena Artifical fiber (Serat

panas, meleleh, buatan)

terbakar, bisa

menetes

b. Berbau kimia

c. Sisa pembakaran :

Abu-abu, kasar,

menggumpal,

mudah terbakar

dan meneruskan
pembakaran

d. Warna asap hitam


Nilon a. Menyusut karena Artifical fiber (serat

panas, meleleh, buatan)

dan bisa terbakar

b. Agak berbau

seperti seledri

c. Sisa pembakaran

Minggalkan

bundaran keras,

liat berwarna

kelabu
Acrylic a. Menyusut karena Artifical fiber (Serat

panas, meleleh, buatan)

dan terbakar

b. Tidak

mengeluarkann

asap

c. Memiliki bau yang

tajam

d. Sisa pembakaran:

Keras, hitam,

berbentuk

bulatan
Acetate a. Menyusut karena Artifical fiber (serat

panas, meleleh, buatan)


dan terbakar

b. Berbau seperti

serat selulosa yang

terbakar (dari kayu

yang terbakar,

kertas) dengan

sedikit cuka

c. Sisa Pembakaran:

Keras, hitam,

berbentuk

bulatan

BAB V

KESIMPULAN

Setelah melakukan percobaan uji pembakaran, maka dapat diambil kesimpulan

sebagai berikut :

1. Ciri – ciri untuk serat selulosa pada saat dibakar :

- baunya seperti kertas terbakar

- terbakar habis jika dibiarkan apinya


- terbentuk abu yang halus dan berwarna hitam keabu – abuan

Hal ini dapat dilihat pada uji pembakaran serat rami dan kapas.

2. Ciri – ciri serat protein :

- baunya seperti rambut terbakar

- terbentuk bulatan kecil diujung berwarna hitam dan mudah remuk

- api tidak menjalar

Hal ini dapat dilihat pada uji serat wool dan sutera.

3. Ciri – ciri serat buatan apabila dilakukan pembakaran :

- berbau seperti plastik terbakar

- ada yang meleleh sampai habis dan ada jga yang meleleh sebentar tidak

sampai habis

- sisa pembakaran berupa bulatan kecil diujungnya, berwarna hitam dan keras.

Hal ini dapat dilihat pada uji pembakaran serat – serat poliester, poliakrilat, dan

piloamida.

DAFTAR PUSTAKA

Tekstil world (20 juli 2011) Uji Pembakaran Serat-Serat Tekstil. Diakses pada 3

Desember 2020. http://fiktea-taufik.blogspot.com/2011/07/uji-pembakaran-serat-serat-

tekstil.html

Bacskocky, Angela.2020.Lab 1 Fiber Identification. https://www.youtube.com/watch?

v=bBgCYInpo9U&feature=youtu.be (diakses pada 27 November 2020)


Chemixish, “Textile Fibers Burning Test”,” diunggah pada Oktober 16, 2010, video

YouTube,4:35, https://www.youtube.com/watch?v=kb4tCcnA6jo

LAMPIRAN

GOLONGAN DAN JENIS SERAT-SERAT TEKSTIL


A. SERAT ALAM B. SERAT BUATAN/SINTETIS
Serat Selulosa - Flak (Linnen Selulosa yg - Rayon
ussitatissimum) diregenerasi cupramonium
- Henep (Cannabis (Rayon) - Rayon viskosa
sativas) - Asetat yg
- Jute (Corcherus disabunkan: Fortisan
Capsularies)
- Kapas (Species
gossypium)
- Rami (Bochmeria
nivea)
Ester selulosa (asetat) - Selulosa diasetat
- Selulosa triasetat: Arnel
Protein yg diregenerasi - Casein: Merinova
(Azlon) - Zein: Vicara
Poliamida (Nylon) - Nylon 6, Nylon 6.6,
- Nylon 11: Rilsan
Poliester Dacron, Kodel, Vycron,
Terylene
Serat Protein - Alpaka Polihidrokarbon Polietilena,
- Khasmir (Olifin) Polipropilena
- Lama
- Moher
- Rambut kuda
- Rambut unta
- Sutera
- Sutera tussah
- Vikuna
- Wol
- Wol yang
dichlorinasi
Polihidrokarbon yg disubstitusi dgn - Polivinil Chlorida: Rhovyl,
Halogen Fibravyl, Vinyon.
- Poliviniliden chlorida: Saran
- Politetrafluoroetilena: Teflon
Polihidrokarbon yg disubstitusi dengan - Polivinil sianida (Akrilat):
nitril Acrilan, Orlon, Creslan, Zefran.
- Poliviniliden disianida (Nitril):
Darvan.
- Kopolimer vinil sianida dengan monomer
lain (modakrilat): Dynel, Verel.
Serat Mineral - Asbes Polihidrokarbon yg Vinylon
disubstitusi dgn
hidroksil (Vinal)
Polluretan (Spandex) Vyrene, Licra
Gelas Fiberglass

Anda mungkin juga menyukai