Anda di halaman 1dari 8

“JAGO BARU” MENJADI JAGO SEPANJANG MASA

Toko Jago Baru adalah salah satu toserba yang cukup tua usianya.
Sampai sekarang, toko tersebut masih terus berjalan. Toserba “Jago Baru”
merupakan sebuah bangunan berukuran 120 m2yang terdiri atas dua lantai.
Lantai yang digunakan berupa keramik berwarna putih.
Lantai pertama digunakan sebagai tempat transaksi dengan pembeli.
Lantai kedua, merupakan gudang penyimpanan barang. Oleh karena itu, di
lantai pertama banyak dijumpai produk-produk yang diperdagangkan.
Dinding bangunan toko ini memiliki cat berwarna putih. Di bagian depan
gedung, terdapat kanopi berwarna biru tua dan di atasnya terdapat plang
toko berwarna biru tua bertuliskan “Toko Jago Baru” yang sudah usang.

Gambar 1.tampak depan Jago Baru


Lokasi Toserba Jago Baruberada di Kecamatan Muntilan. Tepatnya
berada di Jalan Pemuda No 96 Sayangan, Muntilan, Magelang, Jawa tengah.
Toko ini sangat mudah ditemukan, karena berada tepat di sebelah kanan
klenteng yang merupakan satu-satunya klenteng yang ada di Muntilan. Selain
itu, juga mudah ditemukan karena berada di pinggir jalan raya, yaitu berada
di sebelah utara jalan. Toko ini juga dapat dilihat dari depan toko baju Sang
Surya.
Berdasarkan letaknya, Jago Baru berada di lokasi yang strategis.
Toserba tersebut, sangat mudah dijangkau baik menggunakan transportasi
umum, maupun kendaraan pribadi. Selain itu, denah lokasinya pun dapat
ditemukan dengan menggunakan google maps.

Gambar 2. denah lokasi Jago Baru dari google maps


Sama halnya dengan toserba lainnya, toko ini memiliki beberapa
etalase, kursi dengan jumlah yang sedikit, dua kasir yang sudah
menggunakan alat digital atau komputer, dan alat-alat untuk keperluan
dagang pada umumnya. Tidak ada fasilitas khusus yang disediakan oleh
toserba ini.
Gambar 3. tampak dalam Jago Baru

Gambar 4. Bapak Irwan Koeswidjaja

Jago Baru merupakan salah satu toko serba ada yang berada di
Kecamatan Muntilan, Magelang. Toserba ini telah dirintis sejak 27 tahun yang
lalu, tepatnya pada tahun 1992. Jago Baru menjadi toko pertama yang
mengawali adanya toserba di wilayah tersebut, sehingga memilki eksistensi
yang tinggi. Pendiri dari toserba ini adalah Irwan Koeswidjadja yang
berdarah Tionghoa dan pandai dalam hal perdagangan.

Terlihat dari anggapan masyarakat bahwa biasanya orang cina


memang pandai dalam hal berdagang. Anggapan ini bukan omong kosong
belaka. Hal ini, ditunjukkan bahwa memang orang Tionghoa lebih suka
berdagang dan memilki strategi dagang yang matang.

Jago Baru ini menggeluti bidang perdagangan, yaitu dengan


mendirikan toserba. Pada awal usaha, Bapak Irwan Koeswidjadja belum
memiliki toko yang besar, beliau membuka toko kecil di Jalan Sayangan.

Motivasi beliau dalam memulai usaha inikarena menurutnya usaha


toserba merupakan salah satu usaha yang memiliki keuntungan besar, dan
beliau meyakini bahwa kebutuhan dan keinginan konsumen akan
ketersediaan kebutuhan pokok di pasaran akan selalu tinggi. Hal
ini,membuat beliau yakin jika usahanya akan berkembang dengan pesat dan
memberikan keuntungan tersendiri bagi beliau dan keluarga.

Perkembangan usaha Jago Baru dari awal tahun berdirinya, yaitu


tahun 1992 sampai sekarang tidak terus menerus mengalami perkembangan.
Tentu saja mengalami masa sulit dan masa jaya.

Pada awalnya, toserba milik Bapak Irwanhanya menggunakan nama


‘Jago’ yang didirikan di Jalan Sayangan. Lokasi tersebut termasuk lokasi yang
strategis, yaitu tepat di sisi timur Klenteng Hok An Kiong. Namun, karena ada
perluasan area klenteng banyak bangunan di sekitar klenteng yangdigusur.
Sebagai contoh, bioskop legendaris Kartika serta toserba Jago itu sendiri.

Akhirnya, toserba kecil ini pindah ke lokasi yang sekarang di Jalan


Pemuda, tepat di sebelah kanan Klenteng Hok An Kiong. Lokasi tempat
toserba yang sekarang dulunya merupakan Kantor Dinas Pekerjaan Umum.

Pada awalnya,Jago baru merupakan toserba pertama yang ada di


daerah Muntilan sehingga ramai akan pembeli. Tentu saja, toserba ini
mendapat banyak keuntungan. Sehingga, pemiliknya berinisiatif untuk
mengembangkan usahanya.

Toserba ini menjadi tujuan utama konsumen untuk membeli


kebutuhan pokok dan kebutuhan lainnya. Hingga akhirnya, toserba ini
menjadi toko ternama di Muntilan.

Untuk mengimbangi ramainya pembeli, toserba ini menambah jumlah


karyawan agar pembeli dapat terlayani dengan baik. Namun, beberapa tahun
kemudian muncul toko-toko lain dan swalayan baru. Hal tersebut,
mengakibatkan toserba milik Bapak Irwanmenjadi sepi. Karena, banyak
saingan yang mulai berdatangan. Kekacauan tersebut, tidak menyurutkan
semangat toserba Jago Baru untuk tetap meneruskan usahanya. Terbukti,
hingga sekarang toserba ini masih terus buka dan bertahan dalam beratnya
persaingan.
Gambar 5. Bagan SDM

Usaha toko kelontong yang dimiliki oleh Bapak Irwan Koeswidjaja ini,
memiliki tujuh orang karyawan. Terdapat enam karyawan wanita dan satu
karyawan pria. Dari tujuh karyawan tersebut tidak mempunyai kualifikasi
khusus, karena semua karyawan yang ada, dipekerjakan untuk semua bidang
kerja di toko tersebut.
Mulai dari bagian kasir, hingga bagian pemasaran, dapat dilakukan
oleh karyawan yang ada. Hal tersebut, diterapkan oleh pemilik, karena dirasa
bahwa karyawannya dapat melakukan setiap bidang kerja dalam
menjalankan usahanya. Menggunakan tujuh orang karyawan dalam usaha
toko kelontong sudah dapat menangani seluruh kegiatan transaksi di toko
ini.
Penggunaan karyawan dengan jumlah sedikit, didorong oleh keadaan
toko itu sendiri. Seperti yang dijelaskan di atas, bahwa saat ini merupakan
masa-masa sulit bagi kehidupan tokonya. Oleh karena itu, pemilik melakukan
pengurangan terhadap jumlah karyawan.
Pengurangan karyawan diharapkan dapat mengurangi pengeluaran
sehingga usahanya tetap berjalan dengan terus mendapat keuntungan
walaupun sedikit.

A. PRODUK

Pada awal berdirinya, toserba Jago Baru hanyalah toko kelontong


sederhana. Namun, setelah berpindah ke tempat yang lebih luas, lambat laun
Jago Baru mulai berkembang pesat dan menyediakan barang-barang
kebutuhan yang lebih lengkap. Mulai dari kebutuhan sehari-hari,mainan
anak, pakaian, hingga berbagai macam aksesoris. Hal inilah yang membuat
Jago Baru menjadi toserba pertama, terbesar, dan terlengkap di Muntilan
pada saat itu.

Gambar 6. Alat tulis Gambar 7.Kebutuhan sehari-hari

Gambar 8. Mainan anak Gambar 9. Pakaian anak

Gambar 10. Aksesoris

Untuk memasok kebutuhan akan barang-barang yang dijual, toserba


Jago Baru mengambil barang dari agen yang datang untuk menawarkan
produknya. Karena Jago Baru merupakan toserba, maka harga dari barang-
barang yang dijual telah disesuaikan dengan harga pasar. Oleh karena itu,
barang-barang yang dijual di Jago Baru tidak dapat ditawar atau sudah
merupakan harga pas. Pada saat itu, toserba ini juga menyediakan barang-
barang terbaru dan berkualitas. Namun, saat ini Jago Baru sudah tidak
selengkap dulu dan beberapa barangnya juga merupakan barang-barang
dengan model lama.

B. PEMASARAN

Gambar 11. Produk di etalase toko


Produk-produk yang dijual di toserba Jago Baru ditujukan untuk
masyarakat sekitarnya, dan masyarakat di daerah Muntilan pada khususnya.
Oleh karena itu, sebagian besar pembelinya berasal dari daerah Muntilan.
Namun, tidak jarang pula ada pembeli dari luar daerah Muntilan yang datang
untuk membeli barang di toko ini.
Kemungkinan, pembeli yang berasal dari luar Muntilan pada awalnya
belum tahu keberadaan toserba tersebut. Mereka mengetahuinya setelah
berkeliling di sekitar Muntilan. Mula-mula, mereka mampir untuk melihat-
lihat produk apa saja yang disediakan. Begitu merasa cocok untuk membeli
barang yang mereka butuhkan, mereka menjadi lebih sering datang ke
toserba tersebut. Hal tersebut, meningkatkan pendapatan yang diperoleh
toko.
Strategi penjualan yang diterapkan di toserba ini merupakan strategi
penjualan langsung. Artinya, pembeli harus mendatangi toko terlebih dahulu,
kemudian memilih barang yang mereka inginkan dan membayarnya di
kasir.Sejauh ini, toko “Jago Baru” tidak menggunakan metode promosi online.
Mereka hanya memamerkan produk yang mereka jual di etalase-etalase toko.
Mengenai kendala dalam pemasaran, tidak ada kendala yang begitu
serius. Hanya saja, toko ini memiliki banyak pesaing. Sehingga, pembeli
mereka juga banyak yang beralih ke toko lain yang menyediakan produk
lebih lengkap.

Untuk menghadapi kendala tersebut, Bapak Irwan tetap gigih


mempertahankan usahanya. Namun, beliau tidak melakukan inovasi.
Sehingga, kesempatan untuk bangkit kembali tergolong sulit dan lambat.

C. NILAI-NILAI LEBIH
Jago Baru merupakan toserba yang telah berdiri sejak 27 tahun silam,
dimana toserba ini telah mengalami berbagai cerita yang membawanya ke
masa jaya hingga masa sulit. Terbukti, Jago Baru kini sedang mengalami masa
sulit. Namun, pemilik tetap berupaya untuk mempertahankan usahanya. Hal
ini, membutuhkan perjuangan yang luar biasa untuk menghadapi era pasar
global dimana telah banyak swalayan,supermarket, hingga mall yang lebih
menarik para konsumen. Sejauh ini, perjuangan pemilik usaha toserba ini
mampu menginspirasi kami, karena, beliau mampu bertahan dengan rasa
optimisme dalam mempertahankan eksistensinya dalam dunia perdagangan.
Kami juga belajar untuk pantang menyerah dan memiliki pendirian kokoh.

Selain itu, kami juga belajar tentang kewirausahaan. Dalam dunia


perdagangan, kita harus bisa berinovasi untuk mempertahankan eksistensi
dan menarik lebih banyak pelanggan. Hal itu disebabkan, saat ini merupakan
zaman dimana kreatifitas dari para pengusaha diutamakan oleh konsumen.

Anda mungkin juga menyukai