1
3.1.6 Membandingkan karya sendiri dengan
karya orang lain, mengenai : bahan,
media, jenis, simbol, tehnik dan nilai
estetika yang terkandung di dalam
karya Desain Tekstil
3.1.7 Menghubungkan data-data yang
diperoleh dengan kegiatan berkarya
Desain Tekstil
3.1.8 Merencanakan dalam berkarya Desain
Tekstil dengan beragam media,
bahan, simbol, jenis dan fungsi estetik
melalui diskusi kelompok dengan
mencari sket Desain Tekstil dari
internet
4.1 Membuat karya seni rupa dua 4.1.1 Mengeksplorasi dengan berbagai
dimensi dengan memodifikasi media dan teknik dalam membuat
objek karya Desain Tekstil
4.1.2 Menyampaikan hasil pengumpulan
dan simpulan informasi yang
diperoleh tentang karya Desain
Tekstil
4.1.3 Membuat karya seni rupa dua
dimensi berupa karya Desain Tekstil
dari hasil memodifikasi obyek
berbagai daun-daunan, bunga,
binatang atau manusia yang ada di
sekitarnya
4.1.4 Mempresentasikan karya yang sudah
dikerjakan dengan beragam teknik ,
bahan dan alat berupa Desain Tekstil
4.1.5 Melakukan seleksi atas pujian dan
dukungan, kelebihan dan
kekurangan serta solusi yang di dapat
dari hasil karya Desain Tekstil
4.1.6 Mengumpulkan karya Desain Tekstil
yang telah dihasilkan, guru melakukan
penilaian akhir
C. Tujuan Pembelajaran
2
proses pembuatan karya seni rupa dua dimensi, dapat mengumpulkan
informasi tentang bahan, media dan teknik yang digunakan dalam pembuatan
karya seni rupa dua dimensi berupa Desain Tekstil, dapat membandingkan
karya sendiri dengan karya orang lain, mengenai : bahan, media, jenis, simbol,
tehnik dan nilai estetika yang terkandung di dalam karya Desain Tekstil,
dapat menghubungkan data-data yang diperoleh dan merencanakan dalam
berkarya Desain Tekstil, dengan beragam media, bahan, simbol, jenis dan
fungsi estetik melalui diskusi kelompok, dapat mengeksplorasi dengan
berbagai media dan teknik dan menyampaikan hasil pengumpulan dan
simpulan informasi yang diperoleh tentang karya Desain Tekstil, dapat
membuat dan mempresentasikan karya yang sudah dikerjakan dengan
beragam teknik , bahan dan alat berupa Desain Tekstil, dapat melakukan
seleksi atas pujian dan dukungan, kelebihan dan kekurangan serta solusi
yang di dapat dari hasil karya Desain Tekstil, serta mengumpulkan karya yang
telah dihasilkan sampai mendapatkan penilaian akhir yang diberikan oleh guru. Pada
akhirnya peserta didik dapat membangun kesadaran akan kebesaran Tuhan YME,
menumbuhkan perilaku disiplin, jujur, aktif, responsip, santun, bertanggungjawab,
dan kerjasama.
D. Materi Pembelajaran
Materi Pengetahuan
1. Pengertian Desain, Tekstil, dan Desain Tekstil
2. Jenis-jenis Desain
3. Unsur-unsur Desain Tekstil
Materi Prinsip
Hubungan Desain Tekstil dengan Ragam Hias
Materi Prosedur
Teknik pembuatan Desain Tekstil melalui 5 langkah
Materi Fakta
1. Sejarah Tekstil
2. Kerajinan Tekstil
Materi Ketrampilan
Membuat Desain Tekstil dengan memodifikasi obyek dari berbagai ragam tanaman,
daun, bunga, manusia atau binatang
Pendekatan : Saintifik
Model : Project Based Learning
Metode : Diskusi, Presentasi, Tanya Jawab dan Penugasan
3
3. Sumber Belajar :
a. Kemendikbud, 2014. Buku Panduan Guru Seni Budaya SMA Kls XI, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia 2013: Jakarta.
b. Mila Karmila. 2010. Ragam Kain Tradisional nusantara (Makna, Simbol, dan Fungsi).
Bee. Media Indonesia. Jakarta. Januari 2010.
c. Nimas Ayu Pramesti. 2015. Tugas Akhir: Daun Ketela Pohon Sebagai Ide Dasar
Penciptaan Motif Batik Tulis Dress Wanita Dewasa. FPBS Universitas Negeri
Yogyakarta. 2015.
d. Regreat Suasmiati, Dra. M. Pd. 2006. Media Pembelajaran Pendidikan Seni Rupa
SMA Desain Tekstil. Blitar: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Blitar.
4. Sumber Internet:
a. http://sen1budaya.blogspot.com/2013/08/desain-tekstil.html
b. https://ilmuseni.com/seni-rupa/seni-grafis/unsur-desain-grafis
c. http://123desaingrafis.blogspot.com/2013/12/desain-tekstil.html
d. http://nettyjuliana14.blogspot.com/2013/09/bab-i-arti-kriya-tekstil-keragaman-
seni.html
e. https://satujam.com/kerajinan-tekstil/
f. https://azzamaviero.com/ragam-hias-flora/
g. https://tekoneko.net/ragam-hias-flora-dan-fauna/
h. http://www.manjur.id/2017/03/jenis-jenis-motif-pada-ragam-hias-pada-
produk-kerajinan.html
i. https://gpswisataindonesia.info/2018/01/mengenal-tekstil-tradisional-
indonesia/
G. Kegiatan Pembelajaran
Model : Project Based Learning
1. Pertemuan Pertama (2 JP) = Menyusun Perencanaan Proyek. (Design a Plan for the
Project) dan Monitoring (Monitor the Students and the Progress of the Project)
Indikator :
3.1.1 Mengamati konsep, unsur, prinsip dan bahan dalam karya seni rupa dua
dimensi melalui media cetak (buku, majalah, brosur, dsb)
3.1.2 Mencari informasi tentang teknik yang digunakan dalam proses pembuatan
karya seni rupa 2D
3.1.3 Menyimpulkan perkembangan penggunaan bahan dan media yang
digunakan dalam proses pembuatan karya seni rupa dua dimensi
3.1.4 Menyimpulkan perkembangan teknik yang digunakan dalam proses
pembuatan karya seni rupa dua dimensi
3.1.5 Mengumpulkan informasi tentang bahan, media dan teknik yang digunakan
dalam pembuatan karya seni rupa dua dimensi berupa DesainTekstil
3.1.6 Membandingkan karya sendiri dengan karya orang lain, mengenai : bahan,
media, jenis, simbol, tehnik dan nilai estetika yang terkandung di dalam
karya Desain Tekstil
3.1.7 Menghubungkan data-data yang diperoleh dengan kegiatan berkarya
Desain Tekstil
4
3.1.8 Merencanakan dalam berkarya Desain Tekstil dengan beragam media,
bahan, simbol, jenis dan fungsi estetik melalui diskusi kelompok dengan
mencari sket Desain Tekstil dari internet
Kegiatan Pembelajaran Nilai-nilai Alokasi
Karakter Waktu
Kegiatan Pendahuluan
Menyiapkan peserta didik untuk mengikuti proses Religius 15 menit
pembelajaran seperti berdoa, absensi, menyiapkan Peduli
buku pelajaran, mengambil sampah yang masih Lingkungan
terlihat
Memotivasi peserta didik agar lebih fokus dalam
mengikuti proses pembelajaran
Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi Tanggung
dasar yang akan dicapai; dan menyampaikan Jawab
cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan
sesuai silabus
Kegiatan Inti
a. Peserta didik mendengarkan percakapan dari Rasa ingin 60 menit
video yang diputarkan oleh guru tentang tahu
konsep, unsur, prinsip dan bahan dalam
karya seni rupa dua dimensi yaitu tentang
Desain Tekstil, melalui media cetak. (buku,
majalah, brosur, dsb)
b. Selama proses mendengarkan dan mengamati Rasa ingin
tahu
tentang teknik yang digunakan dalam proses
pembuatan karya seni rupa 2D
(mengisi form yang disiapkan)
c. Setelah mengamati dan mengisi form peserta
Rasa ingin
didik menyimpulkan perkembangan tahu
penggunaan bahan dan media yang
digunakan dalam proses pembuatan karya
seni rupa dua dimensi yaitu Desain Tekstil
d. Peserta didik membuat pertanyaan dari yang Mandiri
belum dipahami dari tayangan video tentang Komunikatif
bahan, media dan teknik yang digunakan
dalam pembuatan karya seni rupa dua
dimensi berupa Desain Tekstil
e. Peserta didik mengumpulkan data hasil Kreatif
identifikasi dan mengolah data yang telah Kolaborasi
terkumpul secara tertulis sesuai petunjuk guru.
f. Peserta didik secara berkelompok menentukan
proyek yang akan dikerjakan dengan Komunikatif
menentukan tema, tugas proyek yang diberikan Kritis
dikerjakan secara berurutan tentang bahan,
media dan teknik yang digunakan dalam
pembuatan karya seni rupa dua dimensi
berupa Desain Tekstil
g. Guru menyampaikan kriteria penilaian proyek
yang yang akan dikerjakan oleh peserta didik.
5
h. Peserta didik secara berkelompok merancang Komunikatif
tahapan penyelesaian proyek yang akan Kreatif
dilakukan yaitu secara berurutan penjelasan Kolaborasi
tentang bahan, media dan teknik yang
digunakan dalam pembuatan karya seni rupa
dua dimensi berupa Desain Tekstil
(Pembelajaran HOTS: membandingkan karya
sendiri dengan karya orang lain, mengenai :
bahan, media, jenis, simbol, tehnik dan nilai
estetika yang terkandung di dalam karya
Desain Tekstil)
i. Peserta didik membuat kesimpulan dengan Tanggung
menghubungkan data-data yang diperoleh Jawab
dengan kegiatan berkarya Desain Tekstil
j. Guru bertanggungjawab untuk melakukan Tanggung
monitor terhadap aktivitas peserta didik selama
Jawab
menyelesaikan proyek. Monitoring dilakukan
dengan cara menfasilitasi peserta didik pada Kolaborasi
setiap proses. Dengan kata lain Guru berperan
menjadi mentor bagi aktivitas peserta didik.
Agar mempermudah proses monitoring, dibuat
sebuah rubrik yang dapat merekam keseluruhan
aktivitas yang penting dalam berkarya ragam
garis dengan beragam media, bahan, simbol,
jenis dan fungsi estetik melalui diskusi
kelompok
Kegiatan Penutup
Memberikan umpan balik terhadap proses Komunikatif 15 enit
pembelajaran
Memberikan tindak lanjut Percaya diri
Melakukan refleksi (Penyampaian pencapaian KD
dari KI 3 dan KD dari KI 4 ,dan pencapaian tujuan
pembelajaran)
Jika jam terakhir: Berdoa dipimpin ketua kelas Religius dan
Mengucapkan salam Nasionalis
2. Pertemuan Ke-Dua : (2 JP) = Tahapan Menguji Hasil (Assess the Outcome) dan
Indikator:
4.1.1 Mengeksplorasi dengan berbagai media dan teknik dalam membuat karya
Desain Tekstil
4.1.2 Menyampaikan hasil pengumpulan dan simpulan informasi yang diperoleh
tentang karya Desain Tekstil
4.1.3 Membuat karya seni rupa dua dimensi berupa karya Desain Tekstil
dari hasil memodifikasi obyek berbagai daun-daunan, bunga, binatang atau
manusia yang ada di sekitarnya
6
Kegiatan Pembelajaran Nilai-nilai Alokasi
Karakter Waktu
Kegiatan Pendahuluan
Menyiapkan peserta didik untuk mengikuti proses Religius 15 menit
pembelajaran seperti berdoa, absensi, menyiapkan Peduli –
buku pelajaran, mengambil sampah yang masih Lingkungan
terlihat
Memotivasi peserta didik agar lebih fokus dalam
Tanggung
mengikuti proses pembelajaran
Jawab
Menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai;
dan menyampaikan cakupan materi dan penjelasan
uraian kegiatan sesuai silabus
Kegiatan Inti
a. Peserta didik mengeksplorasi dengan berbagai Rasa ingin 60 menit
media dan teknik dalam membuat karya tahu
Desain Tekstil dengan bimbingan guru.
b. Peserta didik bersama kelompok menyampaikan Kolaborasi
hasil pengumpulan dan simpulan yang diperoleh
tentang berbagai jenis tanaman, binatang dan
lainnya untuk membuat membuat Desain Tekstil.
c. Peserta didik mengumpulkan data hasil identifikasi Kreatif
dan mengolah data yang telah terkumpul secara Inovatif
tertulis bersama kelompok sesuai petunjuk guru. Kritis
(Pembelajaran HOTS: membandingkan berbagai
teknik dalam membuat Desain Tekstil sehingga
dapat mengekspresikan dalam karya Desain Tekstil
dengan memodifikasi obek)
d. Peserta didik membuat kesimpulan dari sket dari Kolaborasi
hasil menstilasi tentang tanaman, hewan, daun, Kreatif
bunga atau manusia.
e. Peserta didik mengkomunikasikan hasil dari Komunikatif
menganalisis dan menyimpulkan informasi /data
tentang berbagai macam sket yang dibuat dari hasil
memodifikasi atau menstilasi obyek yang dipilih.
f. Penilaian dilakukan oleh Guru untuk membantu Tanggung
dalam mengukur ketercapaian standar, berperan Jawab
dalam mengevaluasi kemajuan masing- masing
peserta didik, memberi umpan balik tentang
tingkat pemahaman yang sudah dicapai peserta
didik, membantu Guru dalam menyusun strategi
pembelajaran berikutnya.
Kegiatan Penutup
1. Memberikan umpan balik terhadap proses Komunikatif 15 menit
pembelajaran
2. Memberikan tindak lanjut Percaya diri
3. Melakukan refleksi (Penyampaian pencapaian KD
dari KI 3 dan KD dari KI 4 ,dan pencapaian tujuan
pembelajaran)
4. Jika jam terakhir: Berdoa dipimpin ketua kelas Religius dan
5. Mengucapkan salam Nasionalis
7
3. Pertemuan Ke-Tiga: (2JP) = Mengevaluasi Pengalaman (Evaluate the Experience)
Indikator:
Kegiatan Inti
a. Peserta didik membuat kesimpulan dari hasil Inovatif 60 menit
karya ragam garis yang telah dibuat, Guru Kolaborasi
membuat kesimpulan secara umum
b. Guru menanyakan kesiapan peserta didik terkait Kreatif
dengan hasil karya Desain Tekstil , peserta didik Inovatif
menjawab pertanyaan guru.
c. Peserta didik mempresentasikan karya yang Kolaborasi
sudah dikerjakan dengan beragam teknik ,
bahan dan alat berupa Desain Tekstil
d. Peserta didik melakukan seleksi atas pujian
Tanggung
dan dukungan, kelebihan dan kekurangan
Jawab
serta solusi yang di dapat dari hasil karya
Kritis
Desain Tekstil, sesuai petunjuk guru
(Pembelajaran HOTS: membandingkan dan
mengkolaborasi hasil karya yang dibuat yang
dibuat dengan hasil seleksi atas pujian dan
dukungan, kelebihan dan kekurangan yang di
dapat dari hasil karya Desain Tekstil)
e. Peserta didik bersama kelompok Tanggung
mengumpulkan karya Desain Tekstil yang telah Jawab
dihasilkan, guru melakukan penilaian akhir
f. Pada akhir proses pembelajaran, Guru dan peserta Komunikatif
8
didik melakukan refleksi terhadap aktivitas dan Kreatif
hasil proyek dalam membuat karya Desain
Tekstil. Proses refleksi dilakukan baik secara
individu maupun kelompok.
g. Pada tahap ini peserta didik diminta untuk Tanggung
mengungkapkan perasaan dan pengalamannya Jawab
selama menyelesaikan proyek
Kegiatan Penutup
Memberikan umpan balik terhadap proses Komunikatif 15 menit
pembelajaran
Memberikan tindak lanjut Percaya diri
Melakukan refleksi (Penyampaian pencapaian
KD dari KI 3 dan KD dari KI 4 ,dan pencapaian
tujuan pembelajaran)
Jika jam terakhir: Berdoa dipimpin ketua kelas Religius dan
Mengucapkan salam Nasionalis
1. Teknik Penilaian :
a. Penilaian Sikap : Observasi / Pengamatan
b. Penilaian Pengetahuan: Tes Tertulis dan Tes Lisan
c. Penilaian Ketrampilan : Unjuk Karya/ Praktik berupa karya Desain Tekstil
2. Bentuk Penilaian :
a. Observasi : Jurnal Guru
b. Tes Tertulis : Uraian dan Lembar Kerja
Tes Lisan : Instrumen tanya jawab
c. Unjuk Kerja : Praktik dengan presentasi/Pedoman Perskoran
9
FORMAT PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK
Kompetensi Dasar : 3.1 Menganalisis konsep, unsur, prinsip, bahan dan teknik dalam
berkarya seni rupa.
4.1 Berkarya Seni Rupa 2 Dimensi dengan Memodifikasi Obyek
10
Menanya Menanyakan
Guru menstimulus peserta didik dalam pembuatan karya
seni rupa dua dimensi berupa Desain Tekstil
Mengumpulkan informasi Mengeksplorasi
1. Mengumpulkan informasi tentang bahan, media dan
teknik yang digunakan dalam pembuatan karya seni
rupa dua dimensi berupa Desain Tekstil
2. Merencanakan konsep dan nilai estetis dalam
berkarya Desain Tekstil
Mengasosiasikan Mengasosiasi
1. Merencanakan konsep dan nilai estetis dalam
berkarya Desain Tekstil
2. Membandingkan konsep dan nilai estetis dalam karya
Desain Tekstil
Mengkomunikasikan Mengkomunikasi
1. Menyampaikan hasil pengumpulan dan simpulan
informasi yang diperoleh tentang konsep, unsur,
prinsip, bahan, teknik dan nilai estetis dalam karya
Desain Tekstil
2. Menyampaikan hasil pengumpulan dan simpulan
tentang jenis, tema, fungsi dan nilai estetis dalam
karya Desain Tekstil
3. Mempertanggung jawabkan secara lisan atau tulisan
mengenai konsep, unsur, prinsip, bahan, teknik dan
nilai estetis dalam berkarya 2 dimensi yaitu Desain
Tekstil serta mengumpulkan dalam bentuk laporan
kelompok dan karya Desain Tekstil secara individu
11
Model Pembelajaran Project Based Learning
Sekolah : SMAN 1 Garum
Kelas : XI
Kompetensi : 4.1. Berkarya Seni Rupa 2 Dimensi dengan Memodifikasi Obyek
Kegiatan Pendahuluan
Guru melakukan apersepsi tentang pentingnya pengetahuan tentang langkah-
langkah membuat karya 2 dimensi dengan memodifikasi obyek tanaman, daun,
bunga, manusia atau binatang yang dilakukan sesuai dengan tugas yaitu membuat
Desain Tekstil dengan pertanyaan mendasar (Start With the Essential Question)
1)Bagaimanakah upaya yang dapat dilakukan untuk membuat karya Desain Tekstil
2)Guru memberikan tugas proyek yang harus dilakukan peserta didik secara individu
dari hasil diskusi kelompok
12
Lampiran I
Pertemuan Pertama
(Materi Pengetahuan, materi prinsip, materi prosedur, materi fakta dan materi
ketrampilan terlampir)
MATERI PENGETAHUAN
1. Pengertian Desain, Tekstil, dan Desain Tekstil
2. Jenis-jenis Desain Tekstil
3. Unsur-unsur Desain Tekstil
MATERI PRINSIP
Hubungan Desain Tekstil dengan Ragam Hias
MATERI PROSEDUR
Teknik pembuatan Desain Tekstil melalui 5 langkah
MATERI FAKTA
1. Sejarah Tekstil
2. Kerajinan Tekstil
MATERI KETRAMPILAN
Membuat Desain Tekstil dengan memodifikasi obyek dari berbagai ragam tanaman,
daun, bunga, manusia atau binatang
Lampiran II
Pertemuan Pertama
Soal
1. Jelaskan Pengertian Desain !
2. Jelaskan pengertian Tekstil !
3. Jelaskan Pengertian Desain Tekstil !
4. Sebutkan jenis-jenis Desain Tekstil !
5. Sebutkan unsur-unsur Desain Tekstil !
6. Jelaskan hubungan tentang desain tekstil dengan ragam hias!
7. Sebutkan 3 teknik pembuatan desain tekstil!
13
LAMPIRAN III
Tugas :
Diskusikan bersama kelompok tentang Desain Tekstil. Buatlah Desain Tekstil dengan
ciri khas daerah Blitar.
LAMPIRAN IV
No.
No Aspek Penilaian Skor (1 - 100)
IPK
1. 4.1.1 Persiapan bahan materi berupa print out batik Blitar
2. 4.1.2 Proses pembuatan sket Desain Tekstil dengan
memodifikasi dari print out
3. 4.1.3 Proses Kerja
4. 4.1.4 Proses Pewarnaan
5. 4.1.5 Hasil Pewarnaan
5. 4.1.6 Hasil Akhir kerja Proyek
Penilaian
Jumlah Skor yang
Nilai = Diperoleh X 100
Skor Maksimum
14
b. Intrumen Penilaian Sikap
Penilaian
No Aspek yang dinilai
1 2 3
1 Komunikasi
2 Sistematika penyampaian
3 Wawasan
4 Keberanian
5 Antusias
6 Penampilan
Rubrik:
Catatan:
Presentasi dilakukan setelah selesai memperoleh bahan dan materi tentang Desain Tekstil
(presentasi bisa dilakukan jika ada waktu karena pada materi Desain Tekstil selain ada
pengetahuan juga ada kegiatan proyek membuat Desain Tekstil)
15
KARYA DUA DIMENSI DESAIN TEKSTIL
MATERI PENGETAHUAN
PENGERTIAN DESAIN
DESAIN berasal dari bahasa Perancis “DESAINER” yang berarti menggambar, kadang
diartikan dalam pengertian merancang, menciptakan bentuk, garis, bentuk (bidang), warna
(noda) dan tekstur, pemecahan masalah yang bertujuan menciptakan sesuatu yang
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan yang dimulai dari menggambar hingga menjadi
hasil akhir. Atau DESAIN dapat diartikan membuat pola-pola; proses merencana suatu
karya seni yang terpakai dengan mengindahkan fungsi, komposisi warna, tata letak, bentuk,
harga memenuhi keinginan pasar dan bisa dijual.
Arti kata desain dalam perstekstilan mempunyai sedikit perbedaan dengan arti umum yang
digunakan untuk istilah itu. Dalam tekstil arti desain (design) sama dengan patern, pola
atau figure yang mana senantiasa diulang baik kearah vertikal maupun ke arah horisontal di
dalam kain.
TEKSTIL adalah sebuah hasil karya buatan manusia yang berfungsi sebagai alat untuk
melindungi tubuh dari udara panas dan dingin, kebutuhan dari sikap kesusilaan, dan
sebagai wujud/ bagian dari gaya hidup sebagai manusia modern.
Tekstil terbuat dari lembaran kain yang terbentuk dari anyaman benang lungsi dan pakan.
Digunakan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan hidup dalam kebutuhan sandang
dan sejenisnya.
DESAIN TEKSTIL
Desain tekstil adalah `rancangan motif dan corak baik struktur kain maupun permukaan
kain dengan teknik titik, garis, bidang warna.
Proses merencana motif atau pola pada kain dengan memperhatikan fungsi,komposisi
warna, bentuk, taawal/pra desain tata letak,harga dan bisa di produksi banyak,sambungan
,langkah dan pengulangan motif.juga dipikirkan keinginan pasar serta bisa laku dijual.
1. Desain flora
Pada Desain Tekstil biasanya berkaitan dengan kain batik yang memiliki ragam hias dari
jenis tumbuhan, bunga dan daun yang bisa dinamakan Ragam Hias Flora.
Ragam Hias Flora – sebelum kita membahas ragam hias flora alangkah baiknya jika kita
memahami apa arti ragam hias itu sendiri, ragam hias merupakan bentuk atau pola dasar
hiasan yang nantinya akan dijadikan sebagai pola yang diulang-ulang pada suatu karya
atau seni. Ragam hias dapat berbentuk seperti tenunan, tulisan (batik tulis), ukiran,
songket dan pahatan di kaya atau batu. Tidak hanya itu saja ragam hias juga dapat
berupa kerajinan tangan atau karya seni lainnya.
16
Salah satu pola hias flora terdapat pada batik tradisional Indonesia yang menggunakan
motif flora atau tumbuhan. Setiap kota di Indonesia yang memproduksi batik
mempunyai ciri khas masing-masing.
Desain Tekstil yang terdapat pada Ragam Hias Flora, antara lain:
Di Indonesia banyak sekali jenis bunga yang indah dan menyejukan mata, oleh
karena itu bunga dibuat atau diilustrasikan dengan cara di gambar ulang dimana
pada gambarnya dijadikan sebagai gambar ragam hias pada batik.
17
c. Ragam Hias Dedaunan
Daun juga menjadi hal yang menarik untuk dijadikan sebagai motif pada batik,
daun memiliki warna hijau yang cerah dimana kesan orang yang menggunakan batik
dengan motif daun adalah sedang ceria dan senang. Batik daun cocok digunakan
dalam acara pesta, karena memiliki corak warna yang cerah. Tidak hanya orang yang
mengenakannya saja namun membuat orang yang melihatnya juga menjadi ceria dan
senang.
2. Desain fauna
Untuk ragam hias fauna, gambar motif diambil atau terinspirasi dari hewan tertentu.
Umumnya adalah hewan yang mengalami perubahan bentuk tubuh atau gaya. Sebagai
contoh seperti kupu-kupu, kadal, burung, ikan, atau gajah.
18
Kini, ragam hias fauna sudah mengalami deformasi namun tidak serta merta
meninggalkan bentuk aslinya. Ragam hias fauna saat ini dikombinasikan bersama ragam
hias flora dengan bentuk yang divariasikan.
Banyak daerah di Indonesia yang menggunakan hewan sebagai objek ragam hias,
misalnya Bali, Yogyakarta, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, serta Papua. Sama halnya
dengan ragam hias flora, motif fauna juga sering dijumpai pada kain batik, tenunan,
ukiran, serta anyaman.
3. Desain geometris
Motif hias ini dikembangkan dari bentuk geometris lalu kemudian digayakan sesuai
dengan imajinasi dan selera dari pembuatnya. Ragam hias geometris dapat kita jumpai di
seluruh daerah Indonesia. Ragam hias ini juga dapat digabungkan dengan bentuk-
bentuk geometris lain sehingga tercipta satu motif ragam yang terlihat lebih unik.
Motif geometris adalah motif yang mempunyai bentuk teratur dan dapat diukur
menggunakan alat ukur. Contoh: bentuk segitiga, lingkaran, kerucut, segi empat dan
silinder. Motif geometris merupakan motif tertua dalam ragam hias karena sudah
dikenal sejak zaman prasejarah. Motif geometris berkembang dari bentuk titik, garis, atau
bidang yang berulang dari yang sederhana sampai dengan pola yang rumit. Hampir di
19
seluruh wilayah Nusantara ditemukan motif ini. Menurut Sugeng Tukio berbagai macam
motif dapat diklasifikasikan kedalam empat kelompok yaitu :
Kaki silang berupa bentuk persilangan garis yang bertumpu pada satu titik berupa
silang dua, tiga , empat, berupa garis tengah atau garis lengkung.
Pilin ( spiral ) berupa relung-relung yang saling bertumpuk atau bertumpang
membentuk pilin berupa huruf S atau sebaliknya. Bentuk ini diperkaya dengan
pengulangan pilin ganda atau kombinasi dengan ukuran yang berbeda.
Kincir, bertitik tolak dari mata angin yang mempunyai gerak kekiri atau ke kanan.
Pada garisnya membentuk putaran yang berakhir dalam susunan melingkar dengan
putaran (spiral).
Bidang, terdiri dari segi tiga, bundar, segi empat gumpalan ( blok ) yang tak
beraturan.
Dari keempat kelompok tadi dapat dibentuk bermacam-macam variasi baik bentuk
tunggalnya sebagai ragam hias, maupun bentuk perulangan dan kombinasinya sebagai pola
hias.
4. Desain abstrak
Desain abstrak merupakan motif yang tidak dikenali kembali objek asal yang
digambarkan atau memang benar-benar abstrak karena tidak menggambarkan objek-
objek yang terdapat di alam maupun objek khayalan gubahan objek alam serta tidak
menggunakan unsur tulisan yang terbaca. Motif abstrak di sini menggunakan bentuk
yang lebih bebas, bukan geometris. Berikut ini contoh motif abstrak.
20
5. Desain tradisional/etnik
Tekstil tradisional adalah, jenis ragam karya seni membuat kain kerajinan tangan yang
dibuat dengan cara konservatif. Cara-cara pembuatan produk kerajinan kain etnik ini
mempertahankan tradisi dan budaya khas yang konvensional.
6. Desain Figuratif
Ragam hias ini menggunakan objek manusia yang kemudian digayakan sedemikian
rupa. Ragam hias figuratif umumnya terdapat pada bahan kayu dan tekstil yang mana
pembuatannya dilakukan dengan cara menggambar. Ragam hias ini sangat banyak kita
temui di daerah timur seperti Papua.
7. Desain Realis
Motif realis adalah motif yang dibuat berdasarkan bentuk-bentuk nyata yang ada di
alam sekitar kita seperti bentuk tumbuh-tumbuhan, bentuk hewan atau binatang, bentuk
batu-batuan, bentuk awan, matahari, bintang, bentuk pemandangan alam.
21
8. Desain polkadot
Polkadot merupakan sebuah motif berbentuk bintik-bintik teratur dalam berbagai ...
Meski tidak ada catatan sejarah yang menerangkan siapa orang pertama yang
menciptakan tapi sejak tahun 1884 sebagai motif tekstil yang digunakan untuk
mempercantik tampilan busana wanita
9. Desain paisley
Pernah mendengar atau menjumpai istilah paisley sebelumnya?. Dalam dunia desain
fashion, paisley dikenal sebagai istilah yang biasa digunakan untuk menyebutkan sebuah
motif kain dengan bentuk dasar seperti tetesan air yang digabungkan dengan corak
lainnya sehingga menghasilkan tampilan motif yang ramai.
22
Sumber : https://www.houzz.com/ Sumber : http://all-free-download.com/
Sepintas motif paisley ini terlihat sangat mirip dengan motif batik Indonesia, yakni
memiliki ciri khas berupa goresan yang melengkung. Beberapa bahkan ada pula yang
menyebutkan jika corak paisley ini terlihat seperti organ tubuh manusia yang sangat
penting yaitu ginjal.
Sekalipun nama yang digunakan untuk menyebutkan motif paisley ini memiliki
kesamaan dengan nama kota di Skotlandia yakni “paisley” tempat dimana selendang
cashmere bermotif paisley pertama kalinya dibuat tepatnya pada abad 19 silam, namun
motif paisley yang kita kenal hingga sekarang sebenarnya berasal dari Pakistan dan
India. Jika zaman dahulu motif paisley biasanya di-print di atas kain wool, kini paisley
banyak digunakan pada cotton bahkan bahan rajutan. Khusus di Indonesia sendiri
motif paisley justru lebih sering diaplikasikan pada bahan satin yang memiliki
karakteristik mengkilap, licin, dan terkesan elegan.
23
Karakteristik motifnya yang mewah namun tetap terkesan segar menjadi salah
satu alasan mengapa motif ini begitu diminati oleh banyak orang. Bahkan di kalangan
desainer ternama sekalipun motif paisley ini juga sering digunakan untuk membuat
pakaian dengan kualitas premium.
Tidak hanya terbatas pada kain atau produk pakaian saja, motif paisley yang
begitu indah pada perkembangannya juga banyak digunakan untuk mempercantik
berbagai macam aksesoris wanita seperti gelang, kalung, hingga cincin.
Berkeinginan untuk selalu tampil modis dan elegan?. Fitinline juga bisa
mengaplikasikan motif paisley yang memiliki bentuk lengkungan pelik dan tak
beraturan pada gaya busana.
Pada desain black and white memiliki makna 2 karakter hitam dan putih artinya
ada kebaikan dan ada kejelekan. Ada siang dan ada malam. Dari beberapa daerah
desain black and white dilihat dari desain tekstil pada batik yang memiliki makna
sendiri-sendiri, dan biasanya diambil juga dari keadaan alam. Berikut makna yang di
dapat dari desain black and white pada desain batik beberapa daerah:
a. Batik Aceh
Ciri khas motif batik Aceh adalah salah satu yang telah digunakan pada perpaduan atau
dari unsur alam atau bisa juga dari budaya langsung dari masyarakat aceh dari itu
sendiri. Salah satu dari permasalahan dari warna, batik aceh ini pada umumnya dengan
memakai warna yang cukup cerah, putih perpaduan hitam sebagai unsur alam. Apabila
ketika dalam memakai warna ini sangat menjadikan batik aceh bisa terkesan unik.
24
budaya-indonesia.org
b. Batik Bali
jokowarino.id
Salah satu dari kain batik Bali adalah yang sudah terletak pada motif nya, yang bisa
memudahkan antara motif tradisional atau bisa juga dengan motif modern. Bahkan kain
batik bali ini memiliki ciri khas yang adanya lambang-lambang tertentu misalkan seperti
naga dan lainnya. Kebaikan dan keburukan yang biasanya ada pada desain tertentu yang
memiliki makna tersebut.
Kalau misalkan kita perhatikan dari sisi bentuk ini bisa dikatakan bahwa motif ini
hanya yang ada pada batik Bali. Karena ini mempunyai batasan dalam salah satu hal
pengeksplorannya. Batik sendiri sudah banyak yang terinspirasi dari semua hal yang ada di
Bali.
c. Batik Banyuwangi
Untuk desain batik Banyuwangi adalah salah satu dari yang sudah terwujud dari salah
satu hal yang berkaitan dengan ciri khas yang berbeda. Karena salah satu dari batik
Banyuwangi memiliki nilai estetika yang sudah mempesona.
Karena dari semua nama batik ini yang asli maupun yang sudah ada, banyak sekali
yang dipengaruhi dengan keadaan alam.
25
backbayuwangi.blogspot.com
d. Batik Bojonegoro
istanabulan.blogspot.com
Salah satu dari batik Bojonegoro sebuah daerah yang memiliki kekayaan alam dan
budaya pun sangat luar biasa. Karena dari kekayaan ini sangat menginspirasi terhadap
masyarakat sekitar Bojonegoro.
Ini salah satu yang menjadikan sebagai contoh batik khas Bojonegoro. Karena batik khas
tersebut dengan nama batik joegoroan dan mempunyai 9 macam batik yang sudah dikenal
pada umumnya. Di antaranya adalah motif jagung miji emas Gastro Rinonce,Mliwis Mukti,
Parang Jembul Sekar Rinandar dan yang lainnya.
e. Batik Banyumas
Salah satu khas banyumas ini merupakan warna batik yang sudah di dominasi dengan
memiliki warna dasar kecoklatan dan terdapat pada warna hitam. Motif batik banyumas
ini sudah dinamakan dengan memiliki nama motif jonasan. Karena salah satu batik ini
banyak sekali yang terinspirasi dengan tumbuhan dan hewan, ini merupakan yang sesuai
dengan lingkungan yang terdapat pada di banyumas.
26
kerajinan.id
Batik banyumas ini sudah dikenal yang cukup tinggi terhadap nilai-nilai kebebasan.
Karena nilai inilah yang menjadi salah satu berkembangnya motif yang ada di wilayah
banyumas. Diantara motif nya adalah motif madu bronto, jahe puger dan yang lainnya.
f. Batik Banten
raparapa.com
Dari ciri khas desain batik banten adalah yang mempunyai warna yang sangat cocok
dan cenderung yang terlihat ceria dan dimanfaatkan dalam perpaduan dengan warna pastel
yang sangat berkesan lembut.
Dengan hal tersebut ini salah satu yang melambangkan bahwa masyarakat banten
mempunyai karakter dengan hati yang sangat lembut.
27
Selain itu salah satu bati batik banten ini memiliki ciri khas dan pola hias dan gerabah
atau klasik dari keramik peninggalan kerajaan Banten. Batik Banten ini banyak sekali
tentang sejarah tentang nama bangunan, gelar, dan tempat yang lainnya.
g. Batik Bengkulu
tabloidjubi.com
Salah satu dari batik Bengkulu merupakan yang mempunyai motif dan lebih cenderung
ke huruf arab atau kaligrafi yang memiliki bunga raflesia. Ini merupakan dari ciri khas kota
Bengkulu. Bahkan ada juga yang mempunyai motif burung walet.
h. Batik Cilacap
bbc.com
Wilayah cilacap merupakan salah satu daerah yang mempunyai berbagai budaya yang
sudah khas dan memiliki budaya batik dengan ciri khas tersendiri
Untuk motif batik cilacap ini pada umumnya sangat terinspirasi dengan keadaan
lingkungan sekitar misalkan seperti tumbuh-tumbuhan dan binatang yang lainnya
28
i. Batik Ciamis
batik-ciamis.com
Salah satu dari batik Ciamis ada yang berbeda dengan batik yang lainnya. Kalau kita
lihat dari corak batik ciamis ini tidak terlalu ramai. Karena desain batik ini bisa disebut
dengan nama ciamis yang mempunyai karakter yang sangat sederhana, dan unsur hitam
dan putih juga masih terlihat.
Karena salah satu ragam hias batik ciamis ini memiliki nuansa atau naturalistik, dan ini
sangat digunakan dengan gambar tumbuhan dan disertai dengan lingkungan alam di
sekitarnya.
Dalam dunia tekstil dikenal banyak sekali motif kain yang dapat diaplikasikan untuk
membuat pakaian. Selain motif kotak-kotak ada juga motif kain berbentuk garis-garis yang
biasa disebut dengan nama stripe. Bergantung pada kreatifitas anda dalam
mengkreasikannya, kain bermotif garis-garis ini sebenarnya bisa diaplikasikan secara
vertikal maupun horizontal.
Meski sama-sama bercorak stripe namun anda juga harus tahu jika setiap motif garis
tersebut pada dasarnya memiliki jenis dan istilahnya sendiri sesuai dengan besar kecilnya
garis. Untuk lebih jelasnya sahabat Fitinline bisa menyimak pembahasan berikut ini.
Awning Stripe
Nama awning berasal dari pola garis yang biasa ditemukan pada tenda. Motif ini
umumnya terdiri dari garis dengan warna solid dan background putih yang memiliki
ukuran kurang lebih 1/4 inchi pada setiap garisnya.
Bengal
Tidak seperti awning stripe, motif bengal umumnya memiliki garis yang sedikit lebih
tipis. Terdiri dari garis-garis dengan warna solid dengan latar berwarna putih.
29
Sumber : https://www.louisiishirts.com/
Candy Stripe
Motif stripe yang satu ini pada dasarnya memiliki corak yang cenderung lebih tipis dari
motif bengal. Masing-masing garis yang terdapat pada motif candy stripe rata-rata memiliki
ukuran lebar 1/8 inchi sehingga tampilannya cenderung lebih padat.
Sumber : http://www.ebay.co.uk/
Pencil Stripe
Motif pencil stripe memiliki pola garis yang lebih tipis dari candy stripe. Motif garisnya
maksimal hanya sebesar guratan pada pensil dengan lebar antar garis bervariasi.
30
Sumber : http://www.alexander-west.com/
Pin Stripe
Garis-garis yang terdapat pada motif pin stripe umumnya cenderung lebih tipis dari
motif pencil stripe. Ukuran garisnya rata-rata hanya sebesar 1 atau 2 helai benang atau
terkadang patah-patah dengan lebar yang bervariasi dalam pengaplikasiannya.
Sumber : http://finefabrics.com/
Hairline Stripe
Hairline stripe terbentuk dari garis-garis tipis yang memiliki lebar seperti rambut. Garis
ini biasanya memiliki susunan yang sangat rapat sehingga efek yang dihasilkan cenderung
solid dan berstektur. Motif ini sangat sesuai jika diaplikasikan pada kemeja.
31
Sumber : http://www.alexander-west.com/
Sesuai dengan namanya motif kain yang satu ini pada dasarnya memiliki bentuk yang
tidak jauh berbeda dengan sebuah bar code. Pola ini terdiri dari dua warna garis atau lebih
yang bervariasi dan berbeda ukuran satu sama lain.
Sumber : https://www.spoonflower.com/
Shadow Stripe
Shadow stripe memiliki pola garis yang menempel dengan garis lainnya sehingga
menciptakan efek bayangan. Garis ini memiliki lebar yang bervariasi dan biasanya terdiri
dari dua atau tiga warna yang berbeda.
32
Sumber : http://www.alexander-west.com/
Desain Tekstil Kotak-kotak, dalam bahasa asing biasa disebut “check design”, dan dapat
dibagi dalam 2 golongan:
33
Unsur desain tekstil
Beberapa unsur yang harus diperhatikan di dalam membuat desain tekstil antara lain:
Ide
Ide merupakan hal abstrak yang tidak bisa dilihat, bisa datang tiba-tiba, kapan pun ia
ingin hinggap dipikiran, sehingga membuat desainer punya dasar kreatif untuk
menciptakan karya-karya baru. Namun demikian, Proses dimana ide dapat muncul di
pikiran bukanlah suatu hal yang kebetulan, ide memiliki alasan untuk itu ada tips-tips
menarik yang bisa dipraktekkan untuk membuat ide dapat mengalir deras, cukup
sederhana, namun memiliki alasan yang logis sebagai proses dalam menyalurkan ide-ide
kreatif di pikiran kita,
Motif
Motif pada batik adalah kerangka yang mewujudkan batik secara keseluruhan,
perpaduan antara garis, bentuk dan isen-isen menjadi satu kesatuan. Motif batik dibuat
berdasarkan filosofi atau arti yang terkandung di dalamnya. Namun untuk motif-motif
batik yang lebih modern biasanya tergantung dengan minat pasar.
Warna
Warna adalah yang paling penting dalam desain karena warna yang paling
dahulu dan paling lama diingat. Dalam menentukan warna motif dapat
diambil sebagai acuan warna yang sedang populer. Kecuali untuk batik-batik
lawasan. Warna dapat disesuaikan dengan filosofinya.
Lingkaran warna-warni
Warna-warni primer, sekunder, dan tersier bisa disusun dalam suatu lingkaran. Warna-
warni yang dalam lingkaran itu berposisi silang berhadapan dirasakan cocok untuk
dikombinasikan (dipakai berdampingan, bukan dicampur) disebut warna komplementer
(saling mengisi) (Djelantik,1999:32-39)
34
Teknik
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering kali menggunakan kata teknik di dalam
percakapan ataupun berbagai macam kegiatan lainnya. Teknik sering kali kita artikan
sebagai cara ataupun metode yang dipakai untuk memecahkan suatu permasalahan
tertentu. Padahal, jika dikaji secara lebih mendalam, pengertian teknik tidaklah sesederhana
itu.
Istilah teknik sangat berkaitan erat dengan dunia ilmu pengetahuan dan teknologi. Teknik
sendiri pada dasarnya merupakan salah satu buah ilmu pengetahuan yang berhasil
membuat kehidupan manusia menjadi jauh lebih mudah. Dengan teknik pekerjaan yang
sulit akan menjadi mudah, pekerjaan yang berat akan menjadi ringan, dan pekerjaan yang
lama akan menjadi cepat.
Beberapa pengertian teknik jika dihubungkan dengan desain batik, antara lain: Teknik
batik Tulis, Teknik Batik Jumputan, Teknik Batik Tarik Gradasi, Teknik Batik Cap,
Teknik Batik Printing, Teknik Batik Painting, Teknik Batik Lukis, dan Teknik Batik Tie
Die (diikat dan diwarna),
MATERI PRINSIP
MATERI PROSEDUR
1. Sistem Tubruk
Adalah bergeser satu langkah ke kanan dan satu langkah ke muka.
adalah bergeser satu langka kekanan, kemudian setengah langkah ke depan atau
setengah langkah kekanan satu langkah kemuka.
3. Sistem Parang
Adalah satu langkah ke kiri depan (miring) dan satu langkah ke kanan (horisontal)
MATERI FAKTA
Sejarah Tekstil
Di masa lalu nenek moyang kita yang sudah mulai mengenal dan berfikir untuk menutupi
sebagian dari auratnya berusaha menutupinya dengan daun-daunan atau kulit kayu dll,
kemudian mereka berfikir dan mencari akal untuk menganyam serat alam yang terbuat dari
sejenis tumbuhan menjadi sebuah benang, dan akhirnya ditenun menjadi kain.
35
Maka diciptakan selembar kain sebagai alat untuk melindungi badan dari cuaca dan
keadaan alam. Sejalan dengan ditemukannya ATBM yaitu alat tenun bukan mesin, maka
dapat dibuatlah kain dengan cara yang sederhana.
1. Desain struktural
Adalah sebuah cara membuat desain pada kain yang dilakukan perubahan pada struktur
kain itu sendri. Contoh antara lain adalah: tapestry, pembuatan seni serat yang
diberlakukan hiasan struktur benangnya.
2. Desain permukaan
Membuat hiasan atau motif tertentu pada kain namun hanya pada permukaannya saja.
Atau membuat pola motif di atas kain.Contoh: batik, menyulam, melukis diatas kain, tie
dye, jumputan, sasirangan dan lain lain.
Kerajinan Tekstil
Kerajinan Batik
Batik adalah sebuah karya seni yang mempunyai nilai seni tinggi yang sudah diakui dunia.
Peralatan untuk membatik pun sangat sederhana seperti canting atau kuas yang biasa
digunakan untuk membuat pola tertentu pada kain. Untuk mewarnai kain tekstilnya sendiri
dapat menggunakan teknik tutup celup. Kerajinan tekstil batik ini sebenarnya warisan
budaya nusantara dan menjadi salah satu ciri khas bangsa Indonesia.
Kerajinan Sulam
Kerajinan sulam atau biasa dikenal dengan nama bordir adalah sebuah hiasan yang dibuat
di kain atau bahan lain dengan menggunakan benang dan jarum. Kerajinan sulam juga
tidak hanya menggunakan benang saja, namun juga bisa menggunakan bahan lain seperti
manik-manik, logam, payet dan bahkan bulu burung.
Perca adalah sisa-sisa kain untuk membuat pakaian atau pun kerajinan tekstil lainnya. Jahit
perca adalah sebuah proses membuat sebuah produk kerajinan tekstil dengan
menggunakan bahan-bahan potongan kain perca. Cara membuat kerajinan perca adalah
menggabungkan kain perca lalu dijahit kembali menggunakan pola yang sudah
direncanakan. Jahit perca sendiri berfokus pada teknik menjahitnya bukan pada bahan yang
digunakan.
36
Kerajinan Jahit Tindas
Jahit tindas atau biasa dikenal dengan quilting adalah salah satu teknik menghias
permukaan kain dengan cara membuat lapisan dengan bahan pelapis. Kemudian dijahit
tindas pada permukaan kain tersebut. Jahit tindas biasa digunakan untuk membuat selimut
dengan hiasan-hiasan timbul
Kerajinan Tapestry
Kerajinan tapestry adalah salah satu karya tekstil pertama (tertua) yang dibuat oleh
manusia. Konsep dari kerajinan tekstil tapestry adalah proses penenunan yang
menggunakan 2 buah benang saling bersilang. Dalam kerajinan tapestry, bagian benang
yang sejajar dengan panjang disebut wrap (benang lungsin), dan bagian benang yang sejajar
dengan lebar disebut weft (benang pakan).
Kerajinan Tenun
Kerajinan tenun adalah salah satu teknik untuk membuat kain. Di Indonesia sendiri pada
setiap daerahnya memiliki kain tradisionalnya masing-masing. Pada proses pengerjaannya
pun menggunakan teknik tenun yang beragam. Sehingga dihasilkan ciri khas tersendiri
dalam membuat kain tenun itu.
Kerajinan Makrame
Makrame adalah jenis kerajinan untuk membuat simpul dan menggarap untaian benar dari
awal pembuatan hingga menjadi satu kain tenun. Hasil dari kerajinan makrame sendiri
mempunyai kekuatan, fungsi, dan keindahannya berbeda-beda. Untuk fungsinya sendiri
dapat dilihat dari produk yang dihasilkan. Sedangkan kekuatan produknya sangat
bergantung dengan bahan apa yang digunakan dalam pembuatannya.
Karya seni kriya yang sering kali kita jumpai memiliki banyak sekali fungsi. Di samping
bisa digunakan untuk benda pajangan, karya seni kriya juga memiliki fungsi praktis, karena
fungsi merupakan hal yang sangat diutamakan dalam sebuah karya seni.
Sebagai Dekorasi
Banyak sekali produk dari seni kriya digunakan sebagai pajangan. Karena seni tersebut
dinikmati sebagai hiasan ataupun pajangan, maka nilai estetik sangat dibutuhkan.
37
Sebagai Mainan
Disamping sebagai pajangan dan juga sebagai benda terapan, karya seni kriya juga bisa kita
fungsikan sebagai mainan. Namun meskipun digunakan sebagai mainan, tetapi karya seni
kriya tetap harus mempertahankan nilai-nilai estetika yang dimilikinya.
MATERI KETRAMPILAN
Membuat Desain Tekstil dengan memodifikasi obyek dari berbagai ragam tanaman, daun,
bunga, manusia atau binatang.
38
39