C. Tujuan Pembelajaran
D. Materi Pembelajaran
Materi Pengetahuan
1. Unsur-unsur Karya Seni Rupa 2 dimensi
2. Bahan, alat dan teknik dalam berkarya gambar benda kubistis
3. Pilihan model karya seni 2D berupa benda kubistis
Materi Prinsip
Menggambar adalah membuat goresan sebagai usaha menyajikan persepsi visual
(gambar) yang secara grafis memiliki kemiripan dengan suatu bentuk. Penerapan
prinsip dan pilihan model karya seni 2 dimensi berupa benda kubistis
Materi Prosedur
Perkembangan Bahan, alat dan teknik dalam berkarya gambar benda kubistis
Materi Fakta
Perkembangan Seni Rupa secara Global ditinjau dari sudut Kebutuhan berupa gambar
benda kubistis.
Materi Ketrampilan
Bereksperimen dengan beragam media dan teknik dalam membuat karya seni
rupa dua dimensi berupa gambar benda kubistis
Pendekatan : Saintifik
Metode : Diskusi, Tanya Jawab dan Penugasan berupa gambar benda kubistis
Model Pembelajaran:
Pertemuan 1 : Discovery Learning
Pertemuan 2 : Projeck Base Learning
Pertemuan 3 : Projeck Base Learning
G. Kegiatan Pembelajaran
Indikator :
3.1.1 Mengamati karya seni rupa dua dimensi melalui media cetak (buku,
majalah, brosur, dsb), internet dan kegiatan pameran
3.1.2 Mengidentifikasi unsur karya seni rupa 2D
3.1.3 Mengamati dan mengklasifikasi bahan dan teknik berkarya senirupa 2D
3.1.4 Mempresentasikan hasil pengamatan terhadap unsur, prinsip, bahan dan
teknik dalam berkarya seni rupa
3.1.5 Mengidentifikasi pilihan model karya seni 2D berupa benda kubistis
Indikator:
4.1.1 Merencanakan konsep dan nilai estetis dalam berkarya seni rupa dua
dimensi
4.1.2 Menghubungkan data-data tentang bahan, unsur, prinsip, dan teknik
dalam berkarya gambar benda kubistis
4.1.3 Bereksperimen dengan beragam media dan teknik dalam membuat karya
seni rupa dua dimensi berupa gambar benda kubistis
4.1.4 Membuat gambar benda kubistis dengan teknik geometris
4.1.5 Membuat gambar benda kubistis dengan teknik non geometris
4.1.6 Membuat sketsa dengan detail arsiran dan high light
4.1.7 Membuat sketsa benda kubistis dengan teliti, melakukan detailing sketsa,
arsiran dan high light
4.1.8 Membandingkan karya sendiri dengan karya orang lain, mengenai :
bahan, media dan teknik dalam berkarya gambar benda kubistis
4.1.9 Menyampaikan hasil pengumpulan dan simpulan informasi yang
diperoleh tentang bahan, media dan teknik dalam berkarya gambar
benda kubistis
4.1.10 Mempertanggung jawabkan secara lisan atau tulisan mengenai bahan,
media dan teknik dalam berkarya gambar benda kubistis
Kegiatan Pembelajaran Nilai-nilai Alokasi
Karakter Waktu
Kegiatan Pendahuluan
Menyiapkan peserta didik untuk mengikuti proses Religius 15 menit
pembelajaran seperti berdoa, absensi, menyiapkan Peduli –
buku pelajaran, mengambil sampah yang masih Lingkungan
terlihat
Memotivasi peserta didik agar lebih fokus dalam
mengikuti proses pembelajaran
Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi
dasar yang akan dicapai; dan menyampaikan Tanggung
cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai Jawab
silabus
Kegiatan Inti
a. Peserta didik dapat merencanakan konsep dan Kreatif 60 menit
nilai estetis dalam berkarya seni rupa dua
dimensi
b. Peserta didik dapat menghubungkan data-data
tentang bahan, unsur, prinsip, dan teknik dalam Inovatif
berkarya gambar benda kubistis
c. Peserta didik mengumpulkan informasi dan
Kreatif
bereksperimen dengan beragam media dan
teknik dalam membuat karya seni rupa dua
dimensi berupa gambar benda kubistis
d. Peserta didik dapat membuat gambar benda Kreatif
kubistis dengan teknik geometris dan non
geometris
e. Peserta didik membuat sketsa benda kubistis Kolaborasi
dengan teliti dan detail arsiran dan high ligh.
Guru memandu peserta didik jika ada yang
belum dimengerti.
f. Peserta didik mampu menganalisa bahan, media
Kreatif
dan teknik dalam berkarya gambar benda Kritis
kubistis (Pembelajaran HOTS: membandingkan Kolaborasi
berbagai bahan, media dan teknik dalam berkarya
gambar benda kubistis dan mengkomunikasikan
secara klasikal)
g. Peserta didik membuat kesimpulan dari hasil Tanggung
pengamatan dan identifikasi tentang alat, bahan, Jawab
media dan teknik yang digunakan dalam
pembuatan karya seni rupa dua dimensi. Guru
membuat kesimpulan secara umum.
h. Peserta didik menyampaikan hasil pengumpulan Tanggung
dan simpulan informasi yang diperoleh tentang Jawab
bahan, media dan teknik dalam berkarya
gambar benda kubistis
Tanggung
i. Peserta didik mempertanggung jawabkan secara
Jawab
lisan atau tulisan mengenai bahan, media dan
teknik dalam berkarya gambar benda kubistis.
Guru melakukan penilaian untuk membantu dalam
mengukur ketercapaian standar, berperan dalam
mengevaluasi kemajuan masing- masing peserta
didik, memberi umpan balik tentang tingkat
pemahaman yang sudah dicapai peserta didik,
membantu Guru dalam menyusun strategi
pembelajaran berikutnya.
Kegiatan Penutup
Memberikan umpan balik terhadap proses Komunikatif 15 menit
pembelajaran
Memberikan tindak lanjut Percaya diri
Melakukan refleksi (Penyampaian pencapaian KD
dari KI 3 dan KD dari KI 4 ,dan pencapaian tujuan
pembelajaran)
Jika jam terakhir: Berdoa dipimpin ketua kelas Religius dan
Mengucapkan salam Nasionalis
1. Teknik Penilaian :
a. Penilaian Sikap : Observasi / Pengamatan
b. Penilaian Pengetahuan: Tes Tertulis dan Tes Lisan
c. Penilaian Ketrampilan (Portofolio): Unjuk Karya dalam bentuk gambar benda
kubistis
2. Bentuk Penilaian :
a. Observasi : Jurnal Guru
b. Tes Tertulis : Uraian dan Lembar Kerja
Tes Lisan : Instrumen tanya jawab
c. Unjuk Kerja (Projek) : gambar benda kubistis dan Pedoman Perskoran
Kompetensi Dasar : 3.1. Memahami bahan, media dan tehnik dalam proses berkarya seni
rupa
Topik / Tema : Berkarya gambar benda Kubistis
Sub Topik / Tema : 1. Unsur, Bahan, alat dan teknik dalam berkarya gambar benda
kubistis
Tujuan Pembelajaran: Melalui kegiatan dengan Pendekatan Saintifik dengan Model
Pembelajaran Discovery Learning dan Project Based Learning, peserta didik dapat
mengidentifikasi , mengamati, mengklasifikasi dan mempresentasikan hasil
pengamatan terhadap unsur, prinsip, bahan dan teknik serta pilihan model
dalam karya seni 2 dimensi berupa benda kubistis. Peserta didik dapat
merencanakan dan menghubungkan data-data tentang bahan, unsur, prinsip,
dan teknik dalam berkarya gambar benda kubistis. Peserta didik dapat
membuat karya seni rupa dua dimensi berupa gambar benda kubistis dengan
teknik geometris, non geometris, membuat sketsa benda kubistis dengan teliti,
melakukan detailing sketsa, arsiran dan high light, membandingkan karya
sendiri dengan karya orang lain, menyampaikan hasil pengumpulan dan
simpulan informasi yang diperoleh tentang bahan, media dan teknik dalam
berkarya gambar benda kubistis dan mempertanggung jawabkannya. Pada
akhirnya peserta didik dapat membangun kesadaran akan kebesaran Tuhan YME,
menumbuhkan perilaku disiplin, jujur, aktif, responsip, santun, bertanggungjawab,
dan kerjasama.
Alokasi Waktu : 6 x 45 menit (3 TM)
Lampiran I
Pertemuan Pertama
(Materi Pengetahuan, materi prinsip, materi prosedur, materi fakta dan materi
ketrampilan terlampir)
Materi Pengetahuan
1. Unsur-unsur Karya Seni Rupa 2 dimensi
2. Bahan, alat dan teknik dalam berkarya gambar benda kubistis
3. Pilihan model karya seni 2D berupa benda kubistis
Materi Prinsip
Menggambar adalah membuat goresan sebagai usaha menyajikan persepsi visual
(gambar) yang secara grafis memiliki kemiripan dengan suatu bentuk. Penerapan
prinsip dan pilihan model karya seni 2 dimensi berupa benda kubistis
Materi Prosedur
Perkembangan Bahan, alat dan teknik dalam berkarya gambar benda kubistis
Materi Fakta
Perkembangan Seni Rupa secara Global ditinjau dari sudut Kebutuhan berupa gambar
benda kubistis.
Materi Ketrampilan
Bereksperimen dengan beragam media dan teknik dalam membuat karya seni
rupa dua dimensi berupa gambar benda kubistis
Lampiran II
Pertemuan Pertama
Soal
1. Jelaskan pengertian unsur karya seni rupa 2 dimensi !
2. Jelaskan tentang pengertian benda kubistis !
3. Jelaskan tentang klasifikasi bahan dan teknik dalam karya seni rupa dua
dimensi !
4. Jelaskan tentang alat, media dan bahan dalam berkarya gambar benda kubistis !
5. Jelaskan langkah-langkah dalam karya gambar benda kubistis !
LAMPIRAN III
Tugas :
Buatlah gambar benda kubistis dengan teknik geometris / non geometris, sketsa dengan
detail arsiran dan high light. Gambar dikerjakan di kertas gambar A3 yang terlebih
dahulu pilih gambar yang diperoleh dari internet yang dapat digunakan sebagai
model. Tugas dikerjakan secara individu.
LAMPIRAN IV
No
No Aspek Penilaian Skor (1 - 100)
IPK
4.1 1. Penilaian print out gambar benda kubistis
2. Penilaian proses (terlampir)
3. Obyektifitas
4. Kerapian
5. Ketelitian
6. Kesempurnaan/Penyelesaian
Penilaian
Jumlah Skor yang
Nilai = Diperoleh X 100
Skor Maksimum
No Nama Aspek
Penilaian Jumlah
/ Skor
Kualitas Kelancaran Kesiapan Tepat
Garis teknik Alat Waktu
3 2 3 2
1.
2.
3.
4.
Dst.
Rubrik:
MATERI PENGETAHUAN
a. Titik /Bintik
Titik/bintik merupakan unsur dasar seni rupa yang terkecil. Semua wujud
dihasilkan mulai dari titik. Titik dapat pula menjadi pusat perhatian, bila berkumpul
atau berwarna beda. Titik yang membesar biasa disebut bintik.
b. Garis
Garis adalah goresan atau batas limit dari suatu benda, ruang, bidang, warna,
texture, dan lainnya. Garis mempunyai dimensi memanjang dan mempunyai arah
tertentu, garis mempunyai berbagai sifat, seperti pendek, panjang, lurus, tipis,
vertikal, horizontal, melengkung, berombak, halus, tebal, miring, patah-patah, dan
masih banyak lagi sifat-sifat yang lain. Kesan lain dari garis ialah dapat memberikan
kesan gerak, ide, simbol, dan kode-kode tertentu, dan lain sebagainya. Pemanfaatan
garis dalam desain diterapkan guna mencapai kesan tertentu, seperti untuk
menciptakan kesan kekar, kuat simpel, megah ataupun juga agung. Beberapa contoh
symbol ekspresi garis serta kesan yang ditimbulkannya, dan tentu saja dalam
penerapannya nanti disesuaikan dengan warna-warnanya.
c. Bidang
Bidang dalam seni rupa merupakan salah satu unsur seni rupa yang terbentuk
dari hubungan beberapa garis. Bidang memiliki dimensi panjang dan lebar,
sedangkan bentuk memiliki dimensi panjang, lebar, dan tinggi. Atau dengan kata
lain bidang bersifat pipih, sedangkan bentuk memiliki isi atau volume. Dari
bentuknya bidang maupun bentuk terdiri dari beberapa macam, yakni; bidang
geometris, bidang biomorfis (organis), bidang bersudut, dan bidang tak beraturan.
Bidang dapat terbentuk karena kedua ujung garis yang bertemu, atau dapat pula
terjadi karena sapuan warna. Bidang dibatasi kontur dan merupakan 2 dimensi,
menyatakan permukaan, dan memiliki ukuran Bidang dasar dalam seni rupa antara
lain, bidang segitiga, segiempat, trapesium, lingkaran, oval, dan segi banyak lainnya.
d. Bentuk
Bentuk dalam pengertian bahasa, dapat berarti bangun (shape) atau bentuk
plastis (form). Bangun (shape) ialah bentuk benda yang polos, seperti yang terlihat
oleh mata, sekedar untuk menyebut sifatnya yang bulat, persegi, ornamental, tak
teratur dan sebagainya. Sedang bentuk plastis ialah bentuk benda yang terlihat dan
terasa karena adanya unsur nilai (value) dari benda tersebut, contohnya lemari.
Lemari hadir di dalam suatu ruangan bukan hanya sekedar kotak persegi empat,
akan tetapi mempunyai nilai dan peran yang lainnya.
e. Tekstur
Tekstur merupakan sifat permukaan sebuah benda. Sifat permukaan dapat
berkesan halus, kasar, kusam, mengkilap, licin, berpori dan sebagainya. Kesan-kesan
tersebut dapat dirasakan melalui penglihatan dan rabaan. Oleh karena itu terdapat
dua jenis tekstur, yaitu tekstur nyata,yaitu sifat permukaan yang menunjukkan
kesan sebenarnya antara penglihatan mata dan rabaan, dan tekstur semu (maya),
yaitu kesan permukaan benda yang antara penglihatan dan rabaan dapat berbeda
kesannya.
f. Warna
Teori warna berdasarkan cahaya dapat dilihat melalui tujuh spectrum warna
dalam ilmu Fisika seperti halnya warna pelangi. Secara teori warna dapat dipelajari
melalui dua pendekatan salah satunya adalah teori warna berdasarkan pigmen
warna (Goethe) yakni butiran halus pada warna. Beberapa istilah yang perlu
diketahui dalam teori warna pigmen diantaranya:
- Warna Primer, yakni warna dasar atau warna pokok yang tidak dapat diperoleh
dari campuran warna lain. Warna primer terdiri dari merah, kuning, dan biru,
- Warna Sekunder, yaitu warna yang diperoleh dari campuran kedua warna
primer, misalnya warna ungu, oranye (jingga) , dan hijau,
- Warna Tersier, yakni warna yang merupakan hasil percampuran kedua warna
sekunder,
- Warna analogus, yaitu deretan warna yang letaknya berdampingan dalam
lingkaran warna, misalnya deretan dari warna ungu menuju warna merah,
deretan warna hijau menuju warna kuning, dan lain-lain,
- Warna komplementer, yakni warna kontras yang letaknya berseberangan dalam
lingkaran warna, misalnya, kuning dengan ungu, merah dengan hijau, dan lain-
lain.
g. Gelap Terang
Dalam karya seni rupa dua dimensi gelap terang dapat berfungsi untuk beberapa hal,
antara lain: menggambarkan benda menjadi berkesan tiga dimensi, menyatakan
kesan ruang atau kedalaman, dan memberi perbedaan (kontras). Gelap terang dalam
karya seni rupa dapat terjadi karena intensitas (daya pancar) warna, dapat pula
terjadi karena percampuran warna hitam dan putih.
MATERI PRINSIP
Menggambar adalah membuat goresan sebagai usaha menyajikan persepsi visual
(gambar) yang secara grafis memiliki kemiripan dengan suatu bentuk. Sedang yang
dimaksud dengan menggambar alam benda adalah menggambar dengan cara melihat
secara langsung bentuk-bentuk benda yang dijadikan obyek gambar. Dalam
menggambar juga tidak lepas dari penggunaan unsur-unsur seni rupa, yaitu: garis,
bidang, bentuk, komposisi, dan arsir. Berbagai macam obyek dapat digunakan sebagai
bahan atau materi menggambar bentuk, diantaranya adalah: alam benda, flora fauna,
dan dan manusia. Obyek dalam menggambar bentuk umumnya dapat dilihat oleh indera
mata dan sebagian besar dapat diraba. Obyek dalam menggambar alam benda sangat
luas, secara sederhana obyek tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok
besar yaitu: benda dalam rumah dan luar rumah.
MATERI KONSEP
MATERI PROSEDUR
Untuk itu beberapa hal yang harus diperhatikan dalam praktek menggambar alam
benda adalah:
Proporsi, yaitu ukuran perbandingan antara bagian-bagian benda yang digambar
Komposisi, yaitu susunan keseluruhan dari obyek atau benda yang digambar
dengan bidang gambar
Perspektif, yaitu pandangan kedalaman yang serasi dari obyek atau benda yang
digambar
Terjemahan bahan atau tekstur, yaitu wujud permukaan dari obyek atau benda yang
digambar sesuai sifat bahannya.