(RPP)
MATA PELAJARAN SENI BUDAYA
KELAS X
SMK N 1 KEPENUHAN
TAHUN AJARAN: 2018-2019
Kelas : XI
Semester : 1 dan 2
Kompetensi Inti (KI) :
1.1. Menunjukkan sikap penghayatan dan pengamalan serta bangga terhadap karya seni rupa sebagai bentuk rasa syukur terhadap anugerah Tuhan.
2.1. Menunjukkan sikap kerja sama, bertanggung jawab, toleran, dan disiplin melalui aktivitas berkesenian.
2.2. Menunjukkan sikap santun, jujur, cinta damai dalam mengapresiai seni dan pembuatnya.
2.3. Menunjukkan sikap responsif dan proaktif, peduli terhadap lingkungan dan sesama, serta menghargai karya seni dan pembuatnya.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Mata Pelajaran : Seni Budaya
Kelas / Semester :X/1
Materi Pokok : Berkarya Seni Rupa Dua Dimensi Modifikasi
Sub Materi : Pengertian seni rupa dua dimensi, Teknik dan media berkarya seni rupa dua dimensi Modifikasi.
Alokasi Waktu : 8 JP
Jumlah pertemuan : (4 kali pertemuan)
A. KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami bahan, media dan teknik dalam proses berkarya seni rupa dua dimensi modifikasi.
3.2 Menerapkan jenis, simbol dan nilai estetis dalam konsep seni rupa dua dimensi modifikasi.
4.1 Membuat karya seni rupa dua dimensi modifikasi berdasarkan melihat model.
B. INDIKATOR PEMBELAJARAN
3.1.1 Menjelaskan bahan karya seni rupa dua dimensi modifikasi.
3.1.2 Mengidentifikasi bahan, alat, teknik, dan proses melukis, menggambar proyeksi dan menggambar ilustrasi dalam bentuk karya seni rupa
dua dimensi modifikasi.
3.1.3 Menyebutkan jenis, bahan, alat, teknik dan proses melukis, menggambar proyeksi dan menggambar ilustrasi dalam bentuk karya seni rupa
dua dimensi modifikasi.
4.1.1 Mengolah bahan, alat, teknik dan proses melukis, menggambar proyeksi dan menggambar ilustrasi dalam bentuk karya seni rupa dua
dimensi modifikasi.
4.1.2 Menyajikan hasil karya melukis, menggambar proyeksi dan menggambar ilustrasi dalam bentuk karya seni rupa dua dimensi modifikasi.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Aspek Kognitif
1. Mendeskripsikan berkarya seni rupa dua dimensi modifikasi.
2. Mengidentifikasi teknik berkarya seni rupa dua dimensi modifikasi.
3. Mengeksplorasi ragam karya seni rupa dua dimensi modifikasi.
4. Mengomunikasikan hasil karya seni rupa dua dimensi modifikasi secara lisan maupun tulisan.
Aspek Psikomotor
1. Siswa dapat melakukan percobaan proses melukis, menggambar proyeksi dan menggambar ilustrasi dalam bentuk karya seni rupa dua dimensi
modifikasi.
2. Siswa dapat mendemonstrasikan prosedur membuat lukisan, gambar proyeksi, dan gambar ilustrasi dalam bentuk karya seni rupa dua dimensi
modifikasi.
3. Siswa dapat merancang sketsa lukisan, gambar proyeksi, dan ilustrasi dalam bentuk karya seni rupa dua dimensi modifikasi melalui diskusi
kelompok.
4. Siswa dapat membuat lukisan, gambar proyeksi, dan gambar ilustrasi dalam bentuk karya seni rupa dua dimensi modifikasi.
Aspek Afektif
1. Siswa dapat menampilkan perilaku disiplin pada saat masuk pembelajaran.
2. Siswa dapat menunjukkan sikap jujur dalam menjawab, mengumpulkan hasil LKS (tugas) ataupun saat ulangan, dan pembuatan karya.
3. Siswa dapat menunjukkan sikap teliti selama proses pembelajaran dan pembuatan karya berlangsung.
4. Siswa dapat menunjukkan sikap tanggung jawab selama proses pembelajaran dan pembuatan karya berlangsung.
5. Siswa dapat bekerja sama dengan kelompok dalam melakukan diskusi kelompok.
D. MATERI PEMBELAJARAN
Fakta
Karya seni rupa dua dimensi merupakan karya seni yang mempunyai ukuran panjang, lebar dan hanya dapat dinikmati dengan satu arah
pandangan, yaitu arah depan.
Konsep
Prinsip dasar melukis adalah membuat gambar suatu objek di atas kanvas dengan menggunakan cat dan teknik sapuan kuas.
Pembuatan sketsa gambar diperoleh dari pemandangan alam dan bentuk-bentuk benda.
Gambar proyeksi merupakan gambar bentuk yang dibantu dengan garis-garis dan titik-titik yang berada di dalam ruang.
Garis pemroyeksi yang sejajar tegak lurus terhadap bidang gambar menghasilkan gambar proyeksi orthogonal.
Ilustrasi merupakan gambaran dari suatu peristiwa, pelengkap naskah, dan dapat membantu memperjelas isi buku.
Prinsip
Alat dan bahan yang digunakan dalam melukis adalah kuas sebagai alat dasar dalam melukis, cat, palet, pensil, dan kanvas sebagai media
yang akan diterapkan objek gambar yang akan di lukis.
Teknik dan proses melukis:
- Melakukan persiapan dengan membuat sketsa gambar dahulu pada kertas yang kemudian akan diterapkan pada kanvas lukis.
- Tahapan selanjutnya adalah menyiapkan alat dan bahan. Tuangkan cat pada palet yang telah disiapkan lalu mulai mewarnai tiap objek
pada kanvas dengan kuas sesuai dengan konsep, pada tahap finishing dapat menambahkan pernis pada lukisan agar terlihat mengkilap.
Alat yang digunakan dalam membuat gambar proyeksi adalah kertas polos, pensil, dan rapido dengan ukuran yang berbeda-beda sesuai
kebutuhan dan penggaris.
Unsur utama yang digunakan dalam gambar ilustrasi adalah tumbuhan, hewan, dan manusia yang meliputi proporsi, anatomi, dan gesture
tubuh.
Ilustrasi dibuat dengan berbagai macam jenis dan corak, seperti realis, kartun, dekoratif, dan karikatur dalam bentuk komik, cover, atau
karya sastra.
Prosedur
Langkah-langkah membuat karya seni rupa dua dimensi modifikasi.
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan Pertama (2JP)
Alokasi
Kegiatan Waktu
b. Menanya (Questioning)
Menanyakan kepada siswa tentang konsep seni rupa dua
dimensi yang ada dan berkembang.
c. Mengumpulkan Data (Experimenting)
Mengumpulkan data tentang jenis, simbol dan nilai estetis
dalam konsep seni rupa dua dimensi modifikasi.
Bereksperimen dengan berbagai media dan teknik dalam
membuat karya seni rupa dua dimensi modifikasi.
d. Mengasosiasi (Associating)
Membandingkan karya sendiri dengan karya orang lain
mengenai: bahan, jenis, simbol dan nilai estetis yang
terkandung di dalamnya
Menghubungkan data-data yang diperoleh dengan kegiatan
berkarya.
e. Mengomunikasikan (Communicating)
Membuat karya seni rupa dua dimensi modifikasi
Menyampaian hasil pengumpulan dan simpulan informasi
yang diperoleh
Mempertanggung jawabkan secara lisan atau tulisan
mengenai karya seni rupa dua dimensi modifikasi yang 10 menit
dibuat.
Kegiatan Akhir
Guru bersama siswa membuat kesimpulan tentang pembelajaran
yang telah dilakukan secara komunikatif.
Guru melakukan tes formatif tentang pelajaran yang telah
dipelajari.
Guru memberitahukan materi yang akan dibahas pada pertemuan
selanjutnya secara komunikatif.
Guru menutup kelas dengan mengucapkan salam.
Pertemuan Kedua (2JP)
Alokasi
Kegiatan
Waktu
Kegiatan Awal
Guru menciptakan suasana kelas yang religius dengan memberi
salam pembuka, berdoa bersama siswa sebelum melakukan
pelajaran, serta mengecek kehadiran siswa.
Apersepsi
Guru membagi beberapa kelompok yang terdiri dari 3–4 siswa.
Siswa menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan untuk
melukis dengan sketsa yang telah dibuat siswa pada pertemuan
sebelumnya.
Kegiatan Inti
a. Mengamati (Observing)
Siswa mencari informasi terlebih dahulu tentang bagaimana
proses dan penggunaan alat dalam melukis.
b. Menanya (Questioning)
Guru menanyakan kepada siswa tentang materi pada
pembuatan batik yang masih belum dipahami.
c. Mengumpulkan Data (Experimenting)
Siswa mengidentifikasi semua proses yang terjadi pada saat
melukis sehingga menghasilkan karya seni rupa dua dimensi
modifikasi.
Siswa menuliskan semua proses yang terjadi pada saat
melukis dalam bentuk laporan.
d. Mengasosiasi (Associating)
Siswa menuliskan data hasil praktek dalam bentuk laporan.
Siswa mengumpulkan laporan hasil praktek melukis.
e. Mengomunikasikan (Communicating)
Guru meminta perwakilan siswa untuk memperlihatkan
hasil praktek yang telah dilakukan.
Kegiatan Akhir
Siswa membersihkan tempat dan seluruh peralatan yang telah
digunakan.
Guru memberitahukan materi dan peralatan yang harus disiapkan
pada pertemuan selanjutnya secara komunikatif.
Guru menutup kelas dengan mengucapkan salam.
H. PENILAIAN
1. Kognitif
a. Ulangan harian.
b. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR).
c. Tes formatif
Pertemuan Pertama
1. Jelaskan pengertian karya seni rupa dua dimensi secara keseluruhan.
2. Jelaskan teknik yang dapat digunakan untuk melukis.
3. Jelaskan peralatan yang harus disiapkan dalam membuat batik dan uraikan proses melukis.
d. Laporan singkat tentang penjelasan konsep dan alasan membuat lukisan karya seni rupa dua dimensi.
2. Psikomotorik
a. Praktik membuat karya seni rupa dua dimensi.
b. Aktif dalam kegiatan pembelajaran.
3. Afektif
Pengamatan sikap dan perilaku saat belajar dan praktik dalam membuat karya seni rupa dua dimensi.
...................................... ............................................
NIP................................ NIP.....................................
LAMPIRAN
1.
2.
3.
4.
5.
Kriteria penilaian:
Rentang jumlah skor: 10 – 12 (baik)
7–9 (cukup)
4–6 (kurang)
Indikator : Menggunakan hasil sketsa sendiri dalam membuat karya lukis, gambar proyeksi dan ilustrasi dua dimensi.
Kelompok ............
No. Nama Nama Nama Nama Nama Nama
Aspek yang dinilai
siswa siswa siswa siswa siswa siswa
1. Aktif mendengar
2. Aktif bertanya
3. Mengemukakan pendapat
4. Mengendalikan diri
5. Menghargai orang lain
6. Bekerja sama dengan orang lain
7. Berbagi pengetahuan yang dimiliki
8. Mengatur waktu dengan tepat
9. Terampil menggunakan alat
10. Laporan
Jumlah skor
Petunjuk pengisian:
Skor maksimum 4
Skor minimum 1
Kriteria penilaian:
Rentang jumlah skor: 36 – 40 Nilai: AB (amat baik)
30 – 35 Nilai: B (baik)
20 – 29 Nilai: C (cukup)
10 – 19 Nilai: K (kurang)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Mata Pelajaran : Seni Budaya
Kelas / Semester : XI / 1
Materi Pokok : Berkarya Seni Rupa Tiga Dimensi Modifikasi
Sub Materi : Pengertian seni rupa tiga dimensi, media dan teknik berkarya seni rupa tiga dimensi Modifikasi.
Alokasi Waktu : 8 JP
Jumlah pertemuan : (4 kali pertemuan)
A. KOMPETENSI DASAR
3.2 Menerapkan jenis, simbol dan nilai estetis dalam konsep seni rupa tiga dimensi modifikasi
4.2 Membuat karya seni rupa tiga dimensi modifikasi berdasarkan melihat model.
B. INDIKATOR PEMBELAJARAN
3.2.1 Memahami perbedaan jenis, simbol, fungsi, teknik, dan nilai estetis pada karya seni rupa tiga dimensi dengan dua dimensi modifikasi.
3.2.1 Memahami perbedaan bahan, alat, teknik, dan proses membuat patung dan kerajinan kriya dalam bentuk karya seni rupa tiga dimensi
modifikasi.
4.2.1 Mengolah bahan, alat, teknik, dan proses membuat patung dan kerajinan kriya dalam bentuk karya seni rupa tiga dimensi modifikasi.
4.2.2 Menyajikan hasil karya patung dan kerajinan kriya dalam bentuk karya seni rupa tiga dimensi modifikasi.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Aspek Kognitif
1. Mendeskripsikan pengertian seni rupa tiga dimensi modifikasi.
2. Mengidentifikasi teknik berkarya seni rupa tiga dimensi modifikasi.
3. Mengeksplorasi ragam karya seni rupa tiga dimensi modifikasi pada berbagai jenis media.
4. Mengomunikasikan hasil karya seni rupa tiga dimensi modifikasi secara lisan maupun tulisan.
Aspek Psikomotor
1. Siswa dapat melakukan percobaan proses membuat patung dan kerajinan kriya dalam bentuk karya seni rupa tiga dimensi modifikasi.
2. Siswa dapat mendemonstrasikan prosedur membuat patung dan kerajinan kriya dalam bentuk karya seni rupa tiga dimensi modifikasi.
3. Siswa dapat merancang desain patung dan kriya dalam bentuk karya seni rupa tiga dimensi modifikasi melalui diskusi kelompok.
4. Siswa dapat membuat patung dan kriya dalam bentuk karya seni rupa dua dimensi modifikasi.
Aspek Afektif
1. Siswa dapat menampilkan perilaku disiplin pada saat masuk pembelajaran.
2. Siswa dapat menunjukkan sikap jujur dalam menjawab, mengumpulkan hasil LKS (tugas) ataupun saat ulangan, dan pembuatan karya.
3. Siswa dapat menunjukkan sikap teliti selama proses pembelajaran dan pembuatan karya berlangsung.
4. Siswa dapat menunjukkan sikap tanggung jawab selama proses pembelajaran dan pembuatan karya berlangsung.
5. Siswa dapat bekerja sama dalam kelompok dalam diskusi kelompok.
MATERI PEMBELAJARAN
Fakta
Karya seni rupa tiga dimensi modifikasi merupakan karya seni yang dibuat sebagai bentuk ekspresi kreatif dari pembuat karya/seniman
dengan ciri mempunyai volume bentuk dan dapat dilihat dari berbagai sisi.
Konsep
Karya seni patung merupakan tiruan bentuk alam, baik benda hidup maupun benda mati dengan menggunakan media dan metode
pembentukan tertentu.
Jenis patung berdasarkan cara pembuatannya :
Relief merupakan gambar timbul yang dibuat pada bidang datar dua dimensi dan merupakan diorama atau cerita pada saat pembuatan.
Tiga dimensi merupakan karya yang dapat berdiri sendiri dan dapat di nikmati dari berbagai sudut pandang.
Kinetis merupakan karya patung yang dapat bergerak dengan bantuan mesin, air ataupun angin.
Jenis patung berdasarkan tampilannya :
Free standing, patung yang berdiri tegak menampilkan seluruh bagian badan.
Zonde, patung yang menampilkan berbagai posisi kecuali berdiri.
Boss, patung yang hanya menampilkan setengah badan.
Torso, patung bagian-bagian badan tertentu saja.
Karya seni kriya merupakan suatu keterampilan atau kerajinan yang dibuat dengan tangan, tidak menggunakan alat bantu mesin dan
sebagainya.
Jenis kriya :
Kriya kayu; kriya logam contohnya pisau; kriya tekstil contohnya batik, kriya keramik contohnya gerabah; kriya kulit contohnya wayang;
dan kriya anyam contohnya keranjang.
Prinsip
Fungsi patung secara umum adalah sebagai berikut.
Religi, lambang pemujaan.
Arsitektur, mempercantik bangunan.
Dekorasi, penghias atau pelengkap ruangan.
Monumen, patung peringatan tokoh atau peristiwa sejarah.
Seni, untuk dinikmati keindahan bentuknya.
Kerajinan, dibuat untuk dapat dijual kembali atau di gunakan dalam sehari-hari.
Fungsi kriya secara umum adalah sebagai berikut.
Dekorasi, menghiasi ruangan atau beruapa hiasan produk.
Terapan, benda siap pakai.
Mainan, tradisional dan mudah didapat.
Prosedur
Langkah-langkah melakukan eksplorasi karya seni rupa tiga dimensi modifikasi.
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan Pertama (2JP)
Alokasi
Kegiatan
Waktu
Kegiatan Awal
15 menit
Guru menciptakan suasana kelas yang religius dengan memberi
salam pembuka, berdoa bersama siswa sebelum melakukan
pelajaran, serta mengecek kehadiran siswa.
Apersepsi
Guru mengulas kembali sekilas tentang materi karya seni rupa
tiga dimensi modifikasi kelas XI.
Guru bertanya kepada siswa apa yang dimaksud dengan karya
seni rupa patung.
60 menit
Kegiatan Inti
a. Mengamati (Observing)
Melihat karya seni rupa tiga dimensi modifikasi pada media
cetak, internet dan kegiatan pameran.
Mengamati proses pembuatan karya tiga dimensi modifikasi.
b. Menanya (Questioning)
Menanyakan tentang konsep seni rupa tiga dimensi yang ada
dan berkembang.
Menanyakan langkah-langkah pembuatan karya seni rupa
tiga dimensi modifikasi.
c. Mengumpulkan Data (Experimenting)
Mengumpulkan informasi tentang unsur-unsur dan jenis-
jenis karya seni rupa tiga dimensi modifikasi.
Bereksperimen dengan beragam media dan teknik dalam
membuat karya seni rupa tiga dimensi modifikasi.
d. Mengasosiasi (Associating)
Membandingkan karya sendiri dengan karya orang lain,
mengenai: bahan, jenis, simbol, teknik dan nilai estetis yang
terkandung di dalamnya.
Menghubungkan data-data yang diperoleh dengan kegiatan
berkaraya.
e. Mengomunikasikan (Communicating) 15 menit
Membuat karya seni rupa tiga dimensi modifikasi.
Menyampaikan hasil pengumpulan dan simpulan yang
diperoleh.
Mempertanggung jawabkan secara lisan atau tulisan
mengenai karya seni rupa tiga dimensi modifikasi.
Kegiatan Akhir
Guru bersama siswa membuat kesimpulan tentang pembelajaran
yang telah dilakukan secara komunikatif.
Guru melakukan tes formatif tentang pelajaran yang telah
dipelajari.
Guru memberitahukan materi yang akan dibahas dan peralatan
yang harus disiapkan pada pertemuan selanjutnya secara
komunikatif.
Guru menutup kelas dengan mengucapkan salam.
a. Mengamati (Observing)
Siswa mencari informasi dari berbagai sumber tentang
tahapan, alat dan bahan membuat karya seni patung (video,
artikel, buku, dan lain-lain).
Siswa mempelajari video/artikel terkait proses pembuatan
patung.
b. Menanya (Questioning)
Siswa menanyakan hal-hal yang berhubungan dengan
pembuatan karya seni patung.
c. Mengumpulkan Data (Experimenting)
Siswa membuat patung sesuai dengan tema yang sudah
ditentukan dan desain yang dibuat sebelumnya (bahan utama
sabun batang, tanah liat, clay, atau yang lainnya)
d. Mengasosiasi (Associating)
Siswa menganalisis proses pembuatan patung.
e. Mengomunikasikan (Communicating)
Guru memilih beberapa siswa untuk maju ke depan
memperlihatkan dan menjelaskan proses/kesulitan pada
karya patung yang dibuatnya.
Siswa lain menyimak dan memberikan masukan/saran. 15 menit
Kegiatan Akhir
Guru bersama siswa membuat kesimpulan tentang pembelajaran
yang telah dilakukan secara komunikatif.
Guru melakukan tes formatif tentang pelajaran yang telah
dipelajari.
Guru memberitahukan materi yang akan dibahas pada pertemuan
selanjutnya secara komunikatif.
Guru menutup kelas dengan mengucapkan salam.
Pertemuan Ketiga (2JP)
Alokasi
Kegiatan
Waktu
Pembukaan 15 menit
Guru menciptakan suasana kelas yang religius dengan memberi
salam pembuka, berdoa bersama siswa sebelum melakukan
pelajaran, serta mengecek kehadiran siswa.
Apersepsi
Guru memberikan informasi tentang karya seni kriya.
Siswa menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan untuk
membuat pola karya seni kriya.
Kegiatan Inti
a. Mengamati (Observing)
Siswa membaca/mengamati/mendengar dari berbagai sumber 60 menit
tentang karya seni kriya (video, artikel, buku, dan lain-lain).
b. Menanya (Questioning)
Guru menanyakan kepada siswa tentang materi karya seni
kriya yang belum jelas.
c. Mengumpulkan Data (Experimenting)
Siswa membuat desain pola untuk karya kriya yang akan
dibuat pada kertas.
d. Mengasosiasi (Associating)
Siswa menuliskan konsep pola karya seni kriya yang akan
dibuat.
Siswa mengerjakan soal latihan tentang seni kriya.
e. Mengomunikasikan (Communicating)
Guru meminta perwakilan siswa untuk menyimpulkan dan
menjelaskan pola eksplorasi karya yang telah dibuat.
Kegiatan Akhir
15 menit
Guru memberitahukan materi dan peralatan yang harus disiapkan
pada pertemuan selanjutnya secara komunikatif.
Guru menutup kelas dengan mengucapkan salam.
Guru memberikan instruksi dalam membuat eksplorasi karya.
a. Mengamati (Observing)
Siswa mencari informasi tentang cara pembuatan karya seni
kriya yang akan dibuat sesuai instruksi yang diperintahkan
oleh guru.
b. Menanya (Questioning)
Siswa menanyakan hal-hal yang berhubungan dengan
pembuatan karya.
c. Mengumpulkan Data (Experimenting)
Siswa membuat karya seni rupa kriya sesuai instruksi yang
telah diberikan guru.
d. Mengasosiasi (Associating)
Siswa membuat laporan tentang karya seni kriya yang telah
dibuat.
e. Mengomunikasikan (Communicating)
Siswa mempresentasikan hasil karya yang telah dibuat. 15 menit
Kegiatan Akhir
Guru bersama siswa membuat kesimpulan tentang pembelajaran
yang telah dilakukan secara komunikatif.
Guru memberitahukan materi yang akan dibahas pada pertemuan
selanjutnya secara komunikatif.
Guru menutup kelas dengan mengucapkan salam.
H. PENILAIAN
1. Kognitif
a. Ulangan harian.
b. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR).
c. Tes formatif
Pertemuan Pertama
1. Apa yang dimaksud dengan karya seni rupa tiga dimensi modifikasi
Pertemuan Kedua
1. Carilah icon patung yang ada di Indonesia, kemudian identifikasi patung tersebut sesuai dengan cara pembuatan, jenis dan nilai
estetisnya.
2. Berikan contoh minimal masing-masing 1 patung yang ada di Indonesia dari setiap fungsi patung secara umum.
Pertemuan Keempat
1. Jelaskan perbedaan seni kriya dan seni patung.
2. Berikan contoh karya seni kriya nusantara, kemudian identifikasi kriya tersebut sesuai dengan cara pembuatan, jenis, bahan dan
fungsinya.
3. Cariral salah satu contoh seni kriya yang berfungsi sebagai terapan, kemudian analisis cara pembuatan serta alat dan bahan yang
digunakan.
d. Laporan dan konsep dari karya seni rupa tiga dimensi patung dan kriya hasil modifikasi yang dibuat.
Psikomotorik
a. Praktik membuat patung dan kriya.
b. Aktif dalam kegiatan pembelajaran.
Afektif
Pengamatan sikap dan perilaku saat belajar dan praktik pembuatan karya.
NIP................................ NIP....................................
LAMPIRAN
1.
2.
3.
4.
5.
…
Sikap
Rasa Ingin Tanggung Jumlah
No. Nama Jujur Teliti
Tahu Jawab Skor
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1.
2.
3.
4.
..
Kriteria penilaian:
Rentang jumlah skor: 10 – 12 (baik)
7–9 (cukup)
4–6 (kurang)
INSTRUMEN PENILAIAN PSIKOMOTOR
Kelompok ............
No. Nama Nama Nama Nama Nama Nama
Aspek yang dinilai
siswa siswa siswa siswa siswa siswa
1. Aktif mendengar
2. Aktif bertanya
3. Mengemukakan pendapat
4. Mengendalikan diri
5. Menghargai orang lain
6. Bekerja sama dengan orang lain
7. Berbagi pengetahuan yang dimiliki
8. Mengatur waktu dengan tepat
Jumlah skor
Petunjuk pengisian:
Skor maksimum 4
Skor minimum 1
Kriteria penilaian:
Rentang jumlah skor: 28 – 32 Nilai: AB (amat baik)
20 – 27 Nilai: B (baik)
12 – 19 Nilai: C (cukup)
0 – 11 Nilai: K (kurang)
Indikator : Menggunakan hasil rancangan sendiri dalam membuat karya seni patung dan kriya tiga dimensi modifikasi.
No Kelompok ............
Aspek yang dinilai Nama Nama Nama Nama Nama Nama
siswa siswa siswa siswa siswa siswa
1 Aktif mendengar
2 Aktif bertanya
3 Mengemukakan pendapat
4 Mengendalikan diri
5 Menghargai orang lain
6 Bekerja sama dengan orang lain
7 Berbagi pengetahuan yang dimiliki
8 Mengatur waktu dengan tepat
9 Terampil menggunakan alat
laboratorium
10 Laporan
Jumlah skor
Petunjuk pengisian:
Skor maksimum 4
Skor minimum 1
Kriteria penilaian:
Rentang jumlah skor: 36 – 40 Nilai: AB (amat baik)
30 – 35 Nilai: B (baik)
20 – 29 Nilai: C (cukup)
10 – 19 Nilai: K (kurang)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Mata Pelajaran : Seni Budaya
Kelas / Semester :X/1
Materi Pokok : Alat Musik Barat
Sub Materi : Pengertian musik umum, Perkembangan musik, Jenis alat musik barat
Alokasi Waktu : 4 JP
Jumlah pertemuan : (2 kali pertemuan)
A. KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami alat musik barat, jenis nilai estetis dan fungsinya.
4.1 Menyanyikan lagu-lagu berdasarkan jenisnya.
B. INDIKATOR PEMBELAJARAN
3.1.1 Menjelaskan konsep, teknik, dan alat musik barat.
3.1.2 Mengidentifikasi jenis, konsep, jenis alat musik barat.
3.1.3 Memahami perbedaan jenis, konsep, dan jenis alat musik barat.
4.1.1 Menyajikan hasil karya seni musik barat sederhana.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Aspek Kognitif
1. Siswa dapat mengetahui konsep, teknik, dan prosedur proses berkarya musik barat.
2. Siswa dapat menjelaskan pengertian, teknik, dan prosedur proses berkarya musik barat.
3. Siswa dapat mendeskripsikan konsep, teknik, dan prosedur penyajian karya musik barat.
4. Siswa dapat mengidentifikasi perbedaan konsep, teknik, dan prosedur dalam penyajian karya musik barat
5. Siswa dapat mengidentifikasi perbandingan konsep, teknik dan prosedur dalam penyajian musik barat.
Aspek Psikomotor
1. Siswa dapat mengetahui interval dan tangga nada dari sebuah lagu dengan cara membandingkan lagu.
2. Siswa dapat menyajikan lirik lagu sederhana sesuai dengan interval dan tangga nada.
3. Siswa dapat membandingkan/menuliskan lagu dengan jarak nada prime, secunda, terts, kwart, kwint, sekt dan septime.
4. Siswa dapat menampilkan karya musik barat.
Aspek Afektif
1. Siswa dapat menunjukkan sikap jujur dalam menjawab dan mengumpulkan hasil LKS (tugas) maupun saat ulangan.
2. Siswa dapat menunjukkan sikap teliti selama proses pembelajaran berlangsung.
3. Siswa dapat menunjukkan sikap tanggung jawab selama proses pembelajaran berlangsung.
4. Siswa dapat menunjukkan rasa kerja sama dalam kelompok selama proses mengubah lagu dan menyusun laporan.
D. MATERI PEMBELAJARAN
Fakta
Penyajian karya musik yaitu menyajikan pola lagu, baik yang diselaraskan dengan melodi maupun lagu asli yang disusun secara
simetris/parallel dari nada-nada baku yang telah ada.
Konsep
Interval nada merupakan jarak antara nada satu dengan nada yang lainnya dalam sebuah tangga nada.
Tangga nada diawali dengan nada do (1) dan diakhiri dengan nada yang sama, tetapi lebih tinggi atau disebut satu oktaf.
Melodi adalah susunan nada-nada yang diatur tinggi-rendahnya, harga nadanya dan polanya.
Prinsip
Prime, jarak nada pertama sampai dengan nada pertama. Contohnya : nada 1 ke 1, 2 ke 2, dan seterusnya.
Secunda, jarak nada pertama sampai dengan nada kedua. Contohnya : nada 1 ke 2, 2 ke 3 dan seterusnya.
Terts, jarak nada pertama sampai dengan nada ketiga. Contohnya : nada 1 ke 3, 3 ke 5 dan seterusnya.
Kwart, jarak nada pertama sampai dengan nada keempat. Contohnya : nada 1 ke 4, 2 ke 5 dan seterusnya.
Kwint, jarak nada pertama sampai dengan nada kelima. Contohnya : nada 1 ke 5, 2 ke 6 dan seterusnya.
Sekt, jarak nada pertama sampai dengan nada keenam. Contohnya : nada 1 ke 6, 2 ke 7 dan seterusnya.
Septime, jarak nada pertama sampai dengan nada ketujuh. Contohnya : nada 1 ke 7, 2 ke 1 dan seterusnya.
Oktaf, jarak nada pertama sampai dengan nada kedelapan. Contohnya : nada 1 ke 1, 2 ke 2 dan seterusnya.
Prosedur
Langkah mengubah lagu :
Aksen lemah dan aksen kuat, untuk menyelaraskan tambahan suara atau penyusunan aransemen pada lagu dengan aksentuasi.
Ketukan berat dan ketukan ringan, memberikan informasi tentang panjangnya suatu nada yang dibunyikan dalam sebuah lagu.
Percobaan menyajikan lagu yang sudah ada.
E. PENDEKATAN DAN METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan : kontekstual
Metode Pembelajaran : - Studi pustaka
- Diskusi
- Presentasi dan eksplorasi
- Penugasan
F. SUMBER BELAJAR/BAHAN AJAR/ALAT
1. Sumber belajar:
Buku Teks Erlangga Seni Budaya SMK/MAK kelas X, Bab 3.
2. Bahan ajar:
Bahan presentasi (power point), lembar lagu barat.
Video contoh penyajian karya musik barat
3. Alat:
- Komputer/LCD
- Projector
- Speaker
- Peralatan musik barat
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
b. Menanya(Questioning)
Mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang penyajian karya
musik barat.
Menanyakan kepada siswa tentang materi yang belum jelas.
c. Mengumpulkan data (Experimenting)
Siswa mencoba menyajikan musik barat yang sudah ada
dengan sederhana secara berkelompok.
Siswa menganalisis musik barat yang akan ditampilkan
sesuai langkah-langkah mengubah lagu.
Siswa menuliskan hasil musik yang telah disajikan secara
berkelompok.
d. Mengasosiasi (Associating)
Guru memberikan latihan soal kepada setiap kelompok
tentang tata cara penyajian.
Setiap kelompok mengerjakan dan mendiskusikan latihan
soal yang diberikan guru.
e. Mengkomunikaskan (Communicating)
Setiap kelompok dipilih secara acak untuk maju ke depan
mempresentasikan atau memperdengarkan musik yang akan
disajikan dengan fasilitas guru atau yang telah disiapkan oleh
masing-masing kelompok. 15 menit
H. PENILAIAN
1. Kognitif
a. Ulangan harian.
b. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR).
c. Laporan hasil pengamatan dan mengubah lagu yang ada secara berkelompok.
2. Psikomotorik
a. Praktik mengubah lagu yang sudah ada dan menyajikannya di depan kelas.
b. Diskusi kelompok.
3. Afektif
Pengamatan sikap dan perilaku saat belajar dan praktik mengubah lagu barat secara berkelompok di dalam kelas.
...................................... ............................................
NIP................................ NIP.....................................
--------------------
LAMPIRAN
1.
2.
3.
4.
5.
Sikap Jumlah
No. Nama
Rasa Ingin Jujur Teliti Tanggung Skor
Tahu Jawab
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1.
2.
3.
4.
..
Kriteria penilaian:
Rentang jumlah skor: 10 – 12 (baik)
7–9 (cukup)
4–6 (kurang)
Kelompok ............
No. Nama Nama Nama Nama Nama Nama
Aspek yang dinilai
siswa siswa siswa siswa siswa siswa
1. Aktif mendengar
2. Aktif bertanya
3. Mengemukakan pendapat
4. Mengendalikan diri
5. Menghargai orang lain
6. Bekerja sama dengan orang lain
7. Berbagi pengetahuan yang dimiliki
8. Mengatur waktu dengan tepat
Jumlah skor
Petunjuk pengisian:
Skor maksimum 4
Skor minimum 1
Kriteria penilaian:
Rentang jumlah skor: 28 – 32 Nilai: AB (amat baik)
20 – 27 Nilai: B (baik)
12 – 19 Nilai: C (cukup)
0 – 11 Nilai: K (kurang)
No Kelompok ............
Aspek yang dinilai Nama Nama Nama Nama Nama Nama
siswa siswa siswa siswa siswa siswa
1 Aktif mendengar
2 Aktif bertanya
3 Mengemukakan pendapat
4 Mengendalikan diri
5 Menghargai orang lain
6 Bekerja sama dengan orang lain
7 Berbagi pengetahuan yang dimiliki
8 Mengatur waktu dengan tepat
9 Terampil menggunakan alat musik
10 Laporan
Jumlah skor
Petunjuk pengisian:
Skor maksimum 4
Skor minimum 1
Kriteria penilaian:
Rentang jumlah skor: 36 – 40 Nilai: AB (amat baik)
30 – 35 Nilai: B (baik)
20 – 29 Nilai: C (cukup)
10 – 19 Nilai: K (kurang)
A. KOMPETENSI DASAR
3.2 Menganalisis karya musik barat berdasarkan simbol, jenis nilai estetis dan fungsinya.
4.2 Menampilkan permainan musik barat berdasarkan jenisnya.
B. INDIKATOR PEMBELAJARAN
3.2.1 Menjelaskan karya musik barat berdasarkan bentuk, teknik jenis karya pola lagu, dan melodi dalam menganalisis karya musik barat
sederhana.
3.2.2 Mengidentifikasi karya musik barat berdasarkan bentuk, teknik jenis karya pola lagu, dan melodi dalam menganalisis karya musik barat
sederhana.
3.2.3 Memahami perbedaan karya musik barat berdasarkan bentuk, teknik jenis karya pola lagu, dan melodi dalam menganalisis karya musik
barat sederhana.
4.2.1 Menganalisis karya musik barat syair atau lirik lagu sederhana yang telah dibuat.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Aspek Kognitif
1. Siswa dapat mengetahui bentuk, teknik jenis karya pada pola lagu, dan melodi dalam menganalisis karya musik barat sederhana.
2. Siswa dapat menjelaskan pengertian bentuk, teknik jenis karya pola lagu, dan melodi dalam menganalisis karya musik sederhana
3. Siswa dapat menjelaskan perbedaan bentuk, teknik jenis karya pola lagu, dan melodi dalam menganalisis karya musik barat sederhana.
Aspek Psikomotor
Siswa aktif dalam kelompok dan dapat menganalisis syair atau lirik lagu barat sederhana.
Aspek Afektif
1. Siswa dapat menampilkan perilaku disiplin pada saat masuk pembelajaran.
2. Siswa dapat menunjukkan sikap jujur dalam menjawab dan mengumpulkan hasil LKS (tugas) maupun saat ulangan.
3. Siswa dapat menunjukkan sikap teliti selama proses pembelajaran berlangsung.
4. Siswa dapat menunjukkan sikap tanggung jawab selama proses pembelajaran berlangsung.
D. MATERI PEMBELAJARAN
Fakta
Pola lagu adalah susunan dari motif-motif irama yang tertata secara runtun sehingga membentuk suatu kesatuan yang utuh.
Pengembangan motif irama atau pengembangan motif melodi bebas ditempatkan di awal, tengah, atau pada akhir motif irama.
Konsep
Aksen lemah adalah sebuah melodi yang memiliki rasa musikal belum selesai atau masih membutuhkan lanjutan melodi yang lain.
Aksen kuat adalah melodi yang memiliki rasa musikal sudah selesai atau menutup rasa musikal dari beberapa melodi yang dibuat
sebelumnya.
Variasi melodi dan irama yang diberikan pada bait ketiga memberikan kesan baru, sehingga lagu tidak membosankan.
Untuk mendapatkan karakter lagu dibutuhkan lirik yang sesuai dengan tema lagu.
Prinsip
Dalam lagu yang sederhana dikenal tiga akor pokok, yaitu sebagai berikut.
Nama Akor Simbol Akor Nada Anggota
Tonika I 1-3-5
Dominan V 5-7-2
Subdominan IV 4-6-1
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan Pertama (2JP)
Alokasi
Kegiatan
Waktu
Kegiatan Akhir
Guru bersama siswa membuat kesimpulan tentang pembelajaran
yang telah dilakukan secara komunikatif.
Guru memberitahukan materi yang akan dibahas pada pertemuan
selanjutnya secara komunikatif.
Guru menutup kelas dengan mengucapkan salam.
e. Mengomunikasikan (Communicating)
Menyanyikan lagu barat
Mempergelarkan musik barat
Kegiatan Akhir 10 menit
Guru bersama siswa membuat kesimpulan tentang pembelajaran
yang telah dilakukan secara komunikatif.
Guru memberitahukan materi yang akan dibahas pada pertemuan
selanjutnya secara komunikatif.
Guru menutup kelas dengan mengucapkan salam.
H. PENILAIAN
1. Kognitif
a. Ulangan harian.
b. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR).
c. Tes formatif
1. Tulislah pola lagu barat modern
2. Bagaimana cara mengembangkan musik melodi barat?
2. Psikomotorik
Aktif dalam proses pembelajaran dan membuat syair atau lirik lagu barat sederhana.
3. Afektif
Pengamatan sikap dan perilaku saat pembelajaran.
...................................... ............................................
NIP................................ NIP.....................................
--------------------
LAMPIRAN
1.
2.
3.
4.
5.
…
Kriteria penilaian:
Rentang jumlah skor: 10 – 12 (baik)
7–9 (cukup)
4–6 (kurang)
INSTRUMEN PENILAIAN PSIKOMOTOR
No Kelompok ............
Aspek yang dinilai Nama Nama Nama Nama Nama Nama
siswa siswa siswa siswa siswa siswa
1 Aktif mendengar
2 Aktif bertanya
3 Mengemukakan pendapat
4 Mengendalikan diri
5 Menghargai orang lain
6 Bekerja sama dengan orang lain
7 Berbagi pengetahuan yang dimiliki
8 Mengatur waktu dengan tepat
Jumlah skor
Petunjuk pengisian:
Skor maksimum 4
Skor minimum 1
Kriteria penilaian:
Rentang jumlah skor: 28 – 32 Nilai: AB (amat baik)
20 – 27 Nilai: B (baik)
12 – 19 Nilai: C (cukup)
0 – 11 Nilai: K (kurang)
Petunjuk pengisian:
Skor maksimum 4
Skor minimum 1
Kriteria penilaian:
Rentang jumlah skor: 36 – 40 Nilai: AB (amat baik)
30 – 35 Nilai: B (baik)
20 – 29 Nilai: C (cukup)
10 – 19 Nilai: K (kurang)
A. KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami konsep, teknik dan prosedur dalam menirukan ragam kreasi tari baru.
4.1 Menirukan ragam gerak kreasi tari baru sesuai hitungan ketukan.
B. INDIKATOR PEMBELAJARAN
3.1.1 Menjelaskan konsep, teknik dan prosedur dalam menirukan ragam kreasi tari baru.
3.1.2 Mengidentifikasi konsep, teknik dan prosedur dalam menirukan kreasi tari baru.
4.1.1 Menyajikan proses berkarya kreasi tari baru melalui modifikasi sesuai dengan hitungan.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Aspek Kognitif
1. Memahami konsep kreasi tari baru.
2. Memahami jenis-jenis kreasi tari baru.
3. Mengidentifikasi gerak pokok kreasi tari baru.
4. Menampilkan gerak pokok kreasi tari baru.
Aspek Psikomotor
Siswa aktif berdiskusi dalam kelompok dan dapat membuat karya kreasi tari baru.
Aspek Afektif
1. Siswa dapat menunjukkan sikap jujur dalam menjawab dan mengumpulkan hasil LKS (tugas) maupun saat ulangan.
2. Siswa dapat menunjukkan sikap teliti selama proses pembelajaran berlangsung.
3. Siswa dapat menunjukkan sikap tanggung jawab selama proses pembelajaran berlangsung.
4. Siswa dapat bekerja sama dalam kelompok saat melakukan percobaan, pembuatan karya tari atau diskusi kelompok
D. MATERI PEMBELAJARAN
Fakta
Tari Nusantara adalah tarian daerah yang terdapat diseluruh Indonesia, dapat berupa tariankreasi baru yang memperlihatkan ciri khas daerah
asalnya.
Desain detail memusatkan pada gerak tangan, kaki, telapak, jari-jari dan kepala.
Konsep
Konsep tarian Timur menggunakan desain detail untuk garapan gerak dalam tariannya.
Tarian dari Barat memiliki gerak yang lebih bersifat global dan menyeluruh dengan pusat gerak terdapat pada tungkai, badan dan lengan.
Garis gerak yang berpola simetris memiliki watak sederhana, kokoh, tenang, tetapi kurang dinamis. Sedangkan garis gerak yang berpola
asimetris menimbulkan kesan menarik, dinamis, tetapi kurang kokoh.
Stimulus awal merupakan segala sesuatu yang menimbulkan dorongan untuk melakukan suatu gerakan atau membuat gerak. Sebuah tarian
dapat tercipta dari satu atau beberapa stimulus awal.
Prinsip
Tahapan-tahapan proses penggarapan tari :
Eksplorasi
Improvisasi, bergerak spontan.
Evaluasi, menentukan rangkaian gerak yang akan dipakai di dalam tarian yang dibuat.
Komposisi/forming adalah mengurutkan gerak yang telah dipilih pada saat evaluasi.
Prosedur
Langkah – langkah membuat karya seni tari melalui modifikasi sesuai dengan hitungan.
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan Pertama (2JP)
Alokasi
Kegiatan Waktu
1. Kognitif
a. Ulangan harian.
b. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR).
c. Tes formatif
Contoh soal:
Apa yang dimaksud dengan kreasi tari baru sesuai dengan hitungan?
2. Psikomotorik
Aktif dalam kegiatan pembelajaran dan praktik membuat kreasi tari baru sesuai dengan hitungan.
3. Afektif
Pengamatan sikap dan perilaku saat belajar dan praktik kreasi tari baru secara berkelompok.
Mengetahui,
….…………..., … 2017
NIP................................ NIP.....................................
LAMPIRAN
1.
2.
3.
4.
5.
…
INSTRUMEN PENILAIAN AFEKTIF
Karakter Skor Indikator
Sikap
Rasa Ingin Tanggung Jumlah
No Nama Jujur Teliti
Tahu Jawab Skor
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1
2
3
4
..
Kriteria penilaian:
Rentang jumlah skor: 10 – 12 (baik)
7–9 (cukup)
4–6 (kurang)
Petunjuk pengisian:
Skor maksimum 4
Skor minimum 1
Kriteria penilaian:
Rentang jumlah skor: 28 – 32 Nilai: AB (amat baik)
20 – 27 Nilai: B (baik)
12 – 19 Nilai: C (cukup)
0 – 11 Nilai: K (kurang)
Indikator : Membuat dan menyajikan hasil karya tari melalui modifikasi sesuai dengan hitungan.
No Kelompok ............
Aspek yang dinilai Nama Nama Nama Nama Nama Nama
siswa siswa siswa siswa siswa siswa
1 Aktif mendengar
2 Aktif bertanya
3 Mengemukakan pendapat
4 Mengendalikan diri
5 Menghargai orang lain
6 Bekerja sama dengan orang lain
7 Berbagi pengetahuan yang dimiliki
8 Mengatur waktu dengan tepat
9 Terampil membuat karya tari
10 Laporan konsep pembuatan karya
Jumlah skor
Petunjuk pengisian:
Skor maksimum 4
Skor minimum 1
Kriteria penilaian:
Rentang jumlah skor: 36 – 40 Nilai: AB (amat baik)
30 – 35 Nilai: B (baik)
20 – 29 Nilai: C (cukup)
10 – 19 Nilai: K (kurang)
A. KOMPETENSI DASAR
3.2 Menerapkan simbol, jenis dan nilai estetis dalam konsep musik pengiring tari.
4.2 Menampilkan ragam gerak dasar tari sesuai musik iringan.
B. INDIKATOR PEMBELAJARAN
3.2.1 Mengumpulkan data berdasarkan fungsi, teknik, simbol, jenis dan nilai estetis tentang desain tari, musik pengiring tari dan ragam gerak
dasar tari sesuai dengan musik iringan.
3.2.2 Menjelaskan fungsi, teknik dan jenis desain tari, musik pengiring tari dan ragam gerak dasar tari sesuai dengan musik iringan.
3.2.3 Menyebutkan fungsi, teknik dan jenis desain tari, musik pengiring tari dan modifikasi tari sesuai dengan musik iringan.
4.2.1 Menyajikan hasil ragam gerak dasar tari sesuai dengan musik iringan.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Aspek Kognitif
1. Mengidentifikasi jenis tari.
2. Mendeskripsikan jenis tari.
3. Mengidentifikasi estetika seni tari.
4. Memahami simbol yang terdapat dalam tari.
5. Memahami estetika musik tari kreasi.
Aspek Psikomotor
Siswa aktif berdiskusi dalam kelompok dan dapat membuat ragam gerak dasar tari.
Aspek Afektif
1. Siswa dapat menunjukkan sikap jujur dalam menjawab dan mengumpulkan hasil LKS (tugas) maupun saat ulangan.
2. Siswa dapat menunjukkan sikap teliti selama proses pembelajaran berlangsung.
3. Siswa dapat menunjukkan sikap tanggung jawab selama proses pembelajaran berlangsung.
4. Siswa dapat bekerja sama dalam kelompok saat melakukan percobaan dan pembuatan karya tari.
D. MATERI PEMBELAJARAN
Fakta
Desain tari merupakan garis yang terlihat oleh penonton akibat gerak yang dilakukan oleh penari.
Musik merupakan pengiring yang dapat melengkapi sebuah tarian.
Konsep
Fungsi musik dalam tari :
Pengatur irama tari
Pembentuk suasana
Mempertegas ungkapan gerak
Mempertegas ilustrasi adegan
Inspirasi gerak
Pengingat gerak
Musik internal adalah musik iringan tari yang berasal atau dihasilkan oleh penari itu sendiri, biasanya berupa suara (vokal) atau berupa
bunyi yang dihasilkan oleh anggota badan.
Musik eksternal adalah iringan tari yang berasal dari alat musik, baik tradisional maupun modern.
Musik campuran adalah musik iringan tari yang merupakan campuran dari musik internal dan musik eksternal yang dipadu-padankan.
Prinsip
Pembuatan musik iringan tari dapat dilakukan dengan menyajikan musik terlebih dahulu atau memilih terlebih dahulu.
Prosedur
Langkah – langkah membuat karya seni tari melalui modifikasi sesuai dengan iringan.
E. PENDEKATAN DAN METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan : kontekstual
Metode Pembelajaran : - Studi pustaka
- Diskusi
- Eksplorasi
Alokasi
Kegiatan Waktu
Apersepsi
Guru menanyakan kepada siswa tentang penyajian karya tari
iringan yang telah mereka lihat.
Kegiatan Inti 60 menit
a. Mengamati (Observing)
Membaca dari berbagai sumber belajar tentang ragam gerak
dasar tari berdasarkan simbol, jenis dan nilai estetis.
b. Menanya(Questioning)
Menanyakan ragam gerak dasar tari berdasarkan simbol,
jenis dan nilai estetis
Menanyakan berbagai musik iringan ragam gerak dasar tari.
c. Mengumpulkan data (Experimenting)
Mencari contoh ragam gerak dasar tari berdasarkan simbol,
jenis dan nilai estetis.
Merangkai berbagai gerak dasar tari sesuai simbol, jenis dan
nilai estetis.
d. Mengasosiasi (Associating)
Membandingkan gerak dasar tari di lingkungan tempat
tinggal siswa dengan daerah lain berdasarkan simbol, jenis
dan nilai estetis.
Membandingkan penyajian bentuk gerak dasar tari daerah
tempat tinggal siswa dengan daerah lain.
e. Mengkomunikaskan (Communicating)
Menampilkan rangkaian gerak dasar tari berdasarkan simbol,
jenis dan nilai estetis sesuai iringan.
Membuat kritik tari. 15 menit
Kegiatan Akhir
Guru bersama siswa membuat kesimpulan tentang pembelajaran
yang telah dilakukan secara komunikatif.
Guru memberitahukan materi yang akan dibahas pada pertemuan
selanjutnya secara komunikatif.
Guru menutup kelas dengan mengucapkan salam.
Kegiatan Akhir
Guru bersama siswa membuat kesimpulan tentang pembelajaran
yang telah dilakukan secara komunikatif.
Guru memberikan tes formatif kepada siswa tentang pelajaran
yang telah dipelajari.
Guru memberitahukan materi yang akan dibahas pada pertemuan
selanjutnya secara komunikatif.
Guru menutup kelas dengan mengucapkan salam.
Karakter siswa yang diharapkan:
Menunjukkan rasa ingin tahu yang tinggi dalam memahami berkarya seni tari melalui ragam gerak dasar tari sesuai dengan iringan.
Menujukkan perilaku jujur, disiplin, bertanggung jawab, santun, bekerja sama, dan proaktif dalam melakukan pembelajaran dan proses
pembuatan.
Menunjukkan semangat gemar membaca dengan mencari sumber informasi lain untuk memperoleh informasi tambahan tentang berkarya seni
tari melalui ragam gerak dasar tari sesuai dengan iringan.
H. PENILAIAN
1. Kognitif
a. Ulangan harian.
b. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR).
c. Tes formatif
Contoh soal:
Tulislah langkah – langkah yang dapat dijadikan panduan untuk membuat suatu karya tari.
2. Psikomotorik
Aktif dalam kegiatan pembelajaran dan praktik membuat karya tari melalui ragam gerak dasar tari sesuai dengan iringan.
3. Afektif
Pengamatan sikap dan perilaku saat belajar dan praktik membuat karya tari secara berkelompok.
...................................... ............................................
NIP................................ NIP.....................................
--------------------
LAMPIRAN
1.
2.
3.
4.
5.
Kriteria penilaian:
Rentang jumlah skor: 10 – 12 (baik)
7–9 (cukup)
4–6 (kurang)
Petunjuk pengisian:
Skor maksimum 4
Skor minimum 1
Kriteria penilaian:
Rentang jumlah skor: 28 – 32 Nilai: AB (amat baik)
20 – 27 Nilai: B (baik)
12 – 19 Nilai: C (cukup)
0 – 11 Nilai: K (kurang)
Indikator : Membuat dan menyajikan hasil karya tari melalui modifikasi sesuai dengan iringan.
No Kelompok ............
Aspek yang dinilai Nama Nama Nama Nama Nama Nama
siswa siswa siswa siswa siswa siswa
1 Aktif mendengar
2 Aktif bertanya
3 Mengemukakan pendapat
4 Mengendalikan diri
5 Menghargai orang lain
6 Bekerja sama dengan orang lain
7 Berbagi pengetahuan yang dimiliki
8 Mengatur waktu dengan tepat
9 Terampil membuat karya tari
10 Laporan konsep pembuatan karya
Jumlah skor
Petunjuk pengisian:
Skor maksimum 4
Skor minimum 1
Kriteria penilaian:
Rentang jumlah skor: 36 – 40 Nilai: AB (amat baik)
30 – 35 Nilai: B (baik)
20 – 29 Nilai: C (cukup)
10 – 19 Nilai: K (kurang)
A. KOMPETENSI DASAR
3.1 Memahami konsep, teknik dan prosedur berkarya teater modern.
4.1 Menerapkan watak tokoh sesuai naskah yang dibaca.
B. INDIKATOR PEMBELAJARAN
3.1.1 Memahami tentang konsep, teknik, prosedur berkarya teater moderen.
3.1.2 Menjelaskan pengertian tentang konsep, teknik, prosedur berkarya teater modern.
3.1.3 Mengumpulkan data konsep, teknik dan prosedur berkarya teater modern.
4.1.1 Menyajikan watak tokoh sesuai naskah.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Aspek Kognitif
1. Mendeskripsikan tentang tokoh dan penokohan.
2. Mengidentifikasi tokoh dan penokohan sesuai naskah lakon yang dibaca.
3. Mengeksplorasi tokoh dan penokohan dari naskah lakon yang telah dibaca.
4. Mengasosiasi tokoh yang satu dengan yang lain dalam naskah lakon tersebut.
Aspek Psikomotor
Siswa dapat aktif dalam kelompok dalam berdiskusi.
Aspek Afektif
1. Siswa dapat menunjukkan sikap jujur dalam menjawab dan mengumpulkan hasil LKS (tugas) maupun saat ulangan.
2. Siswa dapat menunjukkan sikap teliti selama proses pembelajaran berlangsung.
3. Siswa dapat menunjukkan sikap tanggung jawab selama proses pembelajaran berlangsung.
4. Siswa dapat bekerja sama dalam kelompok saat melakukan percobaan, tokoh dan penokohan sesuai naskah lakon atau diskusi kelompok
D. MATERI PEMBELAJARAN
Fakta
Teater adalah seni pementasan yang dimainkan diatas pentas dan disaksikan oleh penonton.
Wiratmo soekito merupakan salah seorang budayawan Indonesia yang mengungkapkan bahwa pada hakikatnya, setiap pementasan drama
merupakan sebuah adaptasi.
Konsep
Menurut Peter Brook, seorang pengarah teater kelahiran London,
“Kebenaran adalah global dan panggung adalah tempat dimana esensi tersebut dimainkan”.
Dalam proses modifikasi atau adaptasi, kebudayaan sumber yang ada dalam naskah asli hanya dipergunakan sebagai bahan untuk penulisan
naskah baru.
Setiap naskah drama dapat dilihat dari berbagai sudut, sehingga akan menghasilkan banyak naskah modifikasi.
Prinsip
Adaptasi terhadap tokoh dan penokohan sesuai naskah lakon teater dilakukan untuk menghadirkan sesuatu yang baru, sehingga pertunjukkan
teater dapat terus bertahan dan lestari.
Prosedur
Langkah – langkah membuat tokoh dan penokohan sesuai naskah teater.
Alokasi
Kegiatan
Waktu
Kegiatan Awal 10 menit
Guru menciptakan suasana kelas yang religius dengan memberi
salam pembuka, berdoa bersama siswa sebelum melakukan
pelajaran, serta mengecek kehadiran siswa.
Kegiatan Inti 60 menit
a. Mengamati (Observing):
Membaca dari berbagai sumber belajar tentang jenis dan
fungsi teater.
Membaca dari berbagai sumber belajar tentang konsep,
teknik dan prosedur berkarya teater.
b. Menanya (Questioning)
Menanya tentang konsep, teknik dan prosedur dalam
berkarya teater.
c. Mengumpulkan data (Experimenting)
Mencari informasi mengenai konsep, teknik dan prosedur
berkarya teater.
Melakukan eksplorasi konsep, teknik dan prosedur berkarya
teater.
d. Mengasosiasi (Associating)
Mengidentifikasi konsep, teknik dan prosedur berkarya
teater.
Membandingkan konsep, teknik dan prosedur berkarya teater
dengan daerah setempat.
e. Mengomunikasikan (Communicating)
Menerapkan watak tokoh sesuai naskah yang dibaca.
Membuat deskripsi sesuai naskah yang dibaca
Kegiatan Akhir
Guru bersama siswa membuat kesimpulan tentang pembelajaran
yang telah dilakukan secara komunikatif.
Guru memberitahukan materi yang akan dibahas pada pertemuan
selanjutnya secara komunikatif.
Guru menutup kelas dengan mengucapkan salam.
10 menit
Karakter siswa yang diharapkan:
Menunjukkan rasa ingin tahu yang tinggi dalam memahami naskah drama.
Menujukkan perilaku jujur, disiplin, bertanggung jawab, santun, bekerja sama, dan proaktif dalam melakukan pembelajaran dan percobaan.
Menunjukkan semangat gemar membaca dengan mencari sumber informasi lain untuk memperoleh informasi tambahan tentang tokoh dan
penokohan sesuai lakon drama.
H. PENILAIAN
1. Kognitif
a. Ulangan harian.
b. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR).
2. Psikomotorik
Aktif dalam kegiatan pembelajaran.
3. Afektif
Pengamatan sikap dan perilaku saat pembelajaran.
Mengetahui, ….…………..., … 2017
...................................... ............................................
NIP................................ NIP.....................................
--------------------
LAMPIRAN
1.
2.
3.
4.
5.
Kriteria penilaian:
Rentang jumlah skor: 10 – 12 (baik)
7–9 (cukup)
4–6 (kurang)
No Kelompok ............
Aspek yang dinilai Nama Nama Nama Nama Nama Nama
siswa siswa siswa siswa siswa siswa
1 Aktif mendengar
2 Aktif bertanya
3 Mengemukakan pendapat
4 Mengendalikan diri
5 Menghargai orang lain
6 Bekerja sama dengan orang lain
7 Berbagi pengetahuan yang dimiliki
8 Mengatur waktu dengan tepat
Jumlah skor
Petunjuk pengisian:
Skor maksimum 4
Skor minimum 1
Kriteria penilaian:
Rentang jumlah skor: 28 – 32 Nilai: AB (amat baik)
20 – 27 Nilai: B (baik)
12 – 19 Nilai: C (cukup)
0 – 11 Nilai: K (kurang)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Mata Pelajaran : Seni Budaya
Kelas / Semester : XI / 1
Materi Pokok : Naskah Teater Seni Modern
Sub Materi : Ragam teater, gaya modifikasi penampilan teater moderen.
Alokasi Waktu : 4 JP
Jumlah pertemuan : (2 kali pertemuan)
A. KOMPETENSI DASAR
3.2 Menerapkan simbol, jenis dan nilai estetis dalam konsep teater modern
4.2 Menampilkan teater modern berdasarkan naskah.
B. INDIKATOR PEMBELAJARAN
3.2.1 Menjelaskan fungsi, teknik, simbol, jenis karya, nilai estetis dalam konsep teater modern.
3.2.2 Mengidentifikasi fungsi, teknik, simbol, jenis karya, nilai estetis dalam konsep teater modern.
3.2.2 Memahami perbedaan fungsi, teknik, simbol, jenis karya, nilai estetis dalam konsep teater modern.
4.2.1 Menampilkan drama dan menyajikan hasil karya berdasarkan naskah teater modern.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Aspek Kognitif
1. Mendeskripsikan pengertian naskah teater / drama.
2. Mengidentifikasikan naskah teater / drama.
3. Mengeksplorasi ide atau gagasan untuk menulis naskah teater / drama.
4. Mengomunikasikan naskah teater / drama secara sederhana, baik tertulisa maupun lisan.
Aspek Psikomotor
Siswa dapat aktif dalam kelompok dalam berdiskusi atau membuat naskah teater / drama.
Aspek Afektif
1. Siswa dapat menampilkan perilaku disiplin pada saat masuk pembelajaran.
2. Siswa dapat menunjukkan sikap jujur dalam menjawab, mengumpulkan hasil LKS (tugas) maupun saat ulangan, dan pembuatan naskah teater /
drama.
3. Siswa dapat menunjukkan sikap teliti selama proses pembelajaran dan pembuatan naskah teater / drama.
4. Siswa dapat menunjukkan sikap tanggung jawab selama proses pembelajaran dan pembuatan naskah teater / drama.
5. Siswa dapat bekerja sama dalam kelompok dalam melakukan pembuatan naskah teater atau diskusi kelompok.
D. MATERI PEMBELAJARAN
Fakta
Gaya pementasan dapat diartikan sebagai corak ragam penampilan sebuah pertunjukkan yang merupakan wujud ekspresi dari pribadi sang
pengarang lakon dalam menerjemahkan cerita kehidupan di atas pentas.
Konsep
Ragam teater :
Teater boneka sering dipakai untuk menceritakan legenda atau kisah – kisah religius.
Drama musikal merupakan pertunjukkan teater yang menggabungkan seni menyanyi, menari dan akting.
Teater gerak merupakan pertunjukkan teater yang unsur utamanya adalah gerak dan ekspresi wajah pemainnya.
Teater dramtik adalah pertunjukkan teater yang berdasar pada dramatika lakon yang dipentaskan.
Teatrikalisasi puisi adalah pertunjukkan teater yang dibuat berdasarkan karya sastra puisi.
Prinsip
Adaptasi merupakan proses menangkap esensi sebuah karya asli untuk dituangkan ke dalam media lain.
Teater epik adalah gerakan teater yang timbul pada awal hingga pertengahan abad ke-20 dari konsep dan gagasan sejumlah praktisi teater.
Gaya penampilan teater secara mendasar dibagi ke dalam tiga gaya besar, yaitu presentasional, representasional, dan post-realistic.
Prosedur
Langkah – langkah membuat modifikasi atau adaptasi naskah teater.
mengadaptasi cerita folklor (dongeng atau legenda) ke dalam naskah lakon,
mengadaptasi naskah klasik dan memodifi kasi menjadi bentuk realis,
mengadaptasi dan memodifi kasi teater barat ke konsep teater timur, dan
mengadaptasi dan memodifi kasi konsep teater timur ke bentuk teater barat.
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan Pertama (2JP)
Kegiatan Alokasi
Waktu
2. Psikomotorik
1. Praktik membuat naskah teater.
2. Diskusi kelompok
3. Afektif
Pengamatan sikap dan perilaku saat belajar dan praktik saat membuat naskah teater.
...................................... ............................................
NIP................................ NIP.....................................
LAMPIRAN
1.
2.
3.
4.
5.
Sikap
Jumlah
No Nama Rasa Ingin Tanggung
Jujur Teliti Skor
Tahu Jawab
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1
2
3
4
..
Kriteria penilaian:
Rentang jumlah skor: 10 – 12 (baik)
7–9 (cukup)
4–6 (kurang)
Kriteria penilaian:
Rentang jumlah skor: 28 – 32 Nilai: AB (amat baik)
20 – 27 Nilai: B (baik)
12 – 19 Nilai: C (cukup)
0 – 11 Nilai: K (kurang)
Petunjuk pengisian:
Skor maksimum 4
Skor minimum 1
Kriteria penilaian:
Rentang jumlah skor: 36 – 40 Nilai: AB (amat baik)
30 – 35 Nilai: B (baik)
20 – 29 Nilai: C (cukup)
10 – 19 Nilai: K (kurang)
I. KOMPETENSI DASAR
3.3 Memahami pameran karya seni rupa hasil modifikasi.
4.3 Memamerkan pameran karya seni rupa hasil modifikasi.
J. INDIKATOR PEMBELAJARAN
3.3.1 Menjelaskan rancangan pameran seni rupa hasil modifikasi.
3.3.2 Mengidentifikasi rancangan pameran seni rupa hasil modifikasi.
3.3.3 Membandingkan unsur-unsur, prosedur dan tata cara penyelenggaraan pameran hasil modifikasi.
4.3.1 Mengolah rancangan pameran untuk mengadakan pameran seni rupa hasil modifikasi.
4.3.2 Memamerkan pameran karya seni rupa hasil modifikasi di sekolah.
K. TUJUAN PEMBELAJARAN
Aspek Kognitif
5. Memahami hakikat pameran karya seni rupa hasil modifikasi.
6. Mengidentifikasi hal-jal yang diperlukan dalam mengadakan pameran seni rupa hasil modifikasi.
7. Melaksanakan pameran seni rupa dua dimensi hasil modifikasi dengan berbagai jenis media.
8. Mengomunikasikan hasil secara lisan maupun tulisan.
Aspek Psikomotor
5. Siswa dapat membuat proposal pameran seni rupa hasil modifikasi.
6. Siswa dapat merancang dan membuat pameran karya seni rupa hasil modifikasi di sekolah.
Aspek Afektif
1. Siswa dapat menampilkan perilaku disiplin pada saat masuk pembelajaran.
2. Siswa dapat menunjukkan sikap jujur dalam menjawab, mengumpulkan hasil LKS (tugas) maupun saat ulangan.
3. Siswa dapat menunjukkan sikap teliti selama proses pembelajaran berlangsung.
4. Siswa dapat menunjukkan sikap tanggung jawab selama proses pembelajaran berlangsung.
5. Siswa dapat bekerja sama dengan kelompok dalam melakukan diskusi kelompok.
L. MATERI PEMBELAJARAN
Fakta
Perencanaan merupakan tahap awal dalam proses memamerkan karya seni rupa hasil modifikasi yang membahas tentang konsep pameran
yang akan diselenggarakan.
Konsep
Kurator bertugas menjaga, merawat, memelihara, memerhatikan dan mengawasi segala sesuatu terkait dengan museum, pameran seni lukis
atau perpustakaan.
Panitia adalah sekelompok orang yang bekerja bersama-sama dalam satu wadah untuk mencapai satu tujuan. Pembuatan struktur
kepanitiaan sangat dibutuhkan dalam membuat pameran karya seni rupa.
Konsep perencanaan pembuatan pameran karya seni rupa :
Menentukan tema
Menentukan jenis pameran
Menentukan tujuan pameran
Menentukan sasaran
Menentukan waktu pelaksanaan
Laporan dilakukan pada akhir kegiatan pameran berfungsi untuk mengevaluasi pameran agar dapat mengetahui kekurang dan manfaat
kegiatan pameran tersebut.
Prinsip
Mempublikasikan pameran merupakan hal yang perlu diperhatikan agar pameran karya seni rupa yang dibuat dapat mengundang banyak
orang.
Prosedur
Langkah-langkah membuat proposal dan rancangan pameran seni rupa.
O. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan Pertama (2JP)
Alokasi
Kegiatan Waktu
f. Menanya (Questioning)
Menanyakan prosedur dan tata cara menyelenggarakan
pameran karya seni rupa.
g. Mengumpulkan Data (Experimenting)
Mengumpulkan informasi tentang unsur-unsur dan tata cara
penyelenggaraan pameran.
Menentukan konsep pameran yang akan diselenggarakan.
e. Mengasosiasi (Associating)
Membandingkan penyelenggaraan pameran di sekolah dan di
tempat lain mengenai unsur-unsur prosedur dan tata cara.
Menghubungkan data-data yang diperoleh dengan
penyelengaraan pameran.
e. Mengomunikasikan (Communicating)
Melaksanakan kegiatan pameran
Menyampaikan hasil pengumpulan dan simpulan informasi
yang diperoleh.
Kegiatan Akhir 10 menit
Guru bersama siswa membuat kesimpulan tentang pembelajaran
yang telah dilakukan secara komunikatif.
Guru melakukan tes formatif tentang pelajaran yang telah
dipelajari.
Guru memberitahukan materi yang akan dibahas pada pertemuan
selanjutnya secara komunikatif.
Guru menutup kelas dengan mengucapkan salam.
Apersepsi
Guru memperlihatkan contoh denah dan desain ruangan pameran
karya seni rupa di tempat lain. 130 menit
Kegiatan Inti
d. Mengamati (Observing)
Membaca ulasan tentang karya seni rupa di media cetak.
e. Menanya (Questioning)
Menanyakan istilah-istilah dalam penulisan seni rupa.
f. Mengumpulkan Data (Experimenting)
Mengumpulkan informasi tentang prosedur dan tata cara
penulisan karya seni rupa.
e. Mengasosiasi (Associating)
Membandingkan karya sendiri dengan karya orang lain
berkaitan dengan prosedur penulisan karya seni rupa.
e. Mengomunikasikan (Communicating)
Menulis ulasan tentang karya seni rupa yang dibuat teman
sekelas.
Kegiatan Akhir
Siswa membersihkan tempat yang telah digunakan.
Guru memberitahukan materi yang harus disiapkan pada 30 menit
pertemuan selanjutnya secara komunikatif.
Guru menutup kelas dengan mengucapkan salam.
Karakter siswa yang diharapkan:
Menujukkan rasa ingin tahu yang tinggi dalam memahami pameran karya seni rupa.
Menunjukkan rasa ingin tahu yang tinggi dalam memahami jenis pameran seni rupa.
Menujukkan perilaku jujur, disiplin, bertanggung jawab, santun, bekerja sama, dan proaktif dalam membuat pameran karya seni rupa.
P. PENILAIAN
4. Kognitif
d. Ulangan harian.
e. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR).
f. Tes formatif
Pertemuan Pertama
4. Jelaskan pengertian kurator dan paparkanlah tugas dari seorang kurator.
5. Jelaskan pembagian dari garis tanggung jawab dalam sebuah organisasi.
6. Apa saja fungsi dari pembuatan proposal pameran.
h. Laporan singkat tentang proposal dan pembuatan pameran karya seni rupa.
5. Psikomotorik
c. Praktik membuat proposal pameran karya seni rupa.
d. Aktif dalam kegiatan pameran karya seni rupa.
6. Afektif
Pengamatan sikap dan perilaku saat belajar dan praktik dalam membuat pameran karya seni rupa.
Mengetahui, ….…………..., … 2015
...................................... ............................................
NIP................................ NIP.....................................
LAMPIRAN
1.
2.
3.
4.
5.
Sikap
Rasa Ingin Tanggung Jumlah
No Nama Jujur Teliti
Tahu Jawab Skor
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1
2
3
4
..
Kriteria penilaian:
Rentang jumlah skor: 10 – 12 (baik)
7–9 (cukup)
4–6 (kurang)
A. KOMPETENSI DASAR
3.4 Memahami jenis simbol, jenis dan nilai estetis dalam kritik karya seni rupa.
4.4 Membuat tulisan kritik karya seni rupa mengenai jenis, fungsi, simbol dan tokoh berdasarkan hasil pengamatan.
B. INDIKATOR PEMBELAJARAN
3.2.1 Memahami perbedaan jenis, simbol, fungsi, teknik dan nilai estetis pada karya seni rupa.
3.2.3 Menjelaskan jenis, simbol, fungsi, teknik dan nilai estetis pada karya seni rupa.
4.2.1 Mengolah konsep, tujuan, manfaat, tahapan dalam proses dan penilaian terhadap kritik karya seni.
4.2.2 Melakukan kritik karya seni.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Aspek Kognitif
1. Mendeskripsikan apreasiasi karya seni rupa
2. Mengidentifikasi hal-hal yang diperlukan dalam apresiasi seni rupa.
3. Mengeksplorasi pendekatan yang dilakukan dalam mengapresiasi karya seni rupa.
4. Mengomunikasikan hasil secara lisan maupun tulisan.
Aspek Psikomotor
1. Siswa dapat melakukan kritik terhadap suatu karya seni.
2. Siswa dapat mendemonstrasikan kritik karya seni.
Aspek Afektif
1. Siswa dapat menampilkan perilaku disiplin pada saat masuk pembelajaran.
2. Siswa dapat menunjukkan sikap jujur dalam menjawab, mengumpulkan hasil LKS (tugas) maupun saat ulangan, dan pembuatan karya.
3. Siswa dapat menunjukkan sikap teliti selama proses pembelajaran berlangsung.
4. Siswa dapat menunjukkan sikap tanggung jawab selama proses pembelajaran berlangsung.
5. Siswa dapat bekerja sama dalam kelompok dalam diskusi kelompok.
D. MATERI PEMBELAJARAN
Fakta
Seni rupa adalah objek kritik dengan berbagai corak, gaya dan perkembangannya, dari periode sejarah maupun masa sekarang. Pandangan
atau cara menelaah karya disesuaikan dengan motivasi dan wawasan seorang kritikus.
Konsep
Syarat seorang kritikus :
Memahami sejarah seni rupa, kesenian dan kebudayaan.
Memiliki pengalaman mengamati karya secara langsung.
Mengetahui dan memahami benar peristilahan atau diksi rupa, gaya seni, fungsi seni, hingga opini seniman dan pakar tentang estetika
secara periodik.
Mengetahui teknik artistik penggarapan karya seni dalam berbagai media.
Memiliki cita rasa yang terbuka.
Dapat membedakan nilai artistik dan pencapaian artistik seniman dalam berkarya.
Bersifat obyektif dan mampu melawan bias simpati terhadap seniman.
Memiliki sensibilitas kritis saat menghadapi karya yang beragam.
Memiliki temperamen judisial berdasarkan data yang akurat.
Prinsip
Tujuan dari kritik seni adalah :
Memahami karya seni.
Menemukan suatu cara untuk mengetahui hal yang melatarbelakangi suatu karya seni yang dihasilkan.
memahami apa yang ingin disampaikan oleh pembuatnya.
secara nyata dapat menyatakan baik dan buruknya sebuah karya.
agar orang yang melihat karya seni memperoleh informasi dan pemahaman yang berkaitan dengan mutu karya seni dan menumbuhkan
apresiasi serta tanggapan terhadap karya seni.
Manfaat kritik karya seni secara umum adalah :
Jembatan atau mediator antara seniman dan penikmat karya seni, serta antara karya seni itu sendiri dan penikmatnya.
Evaluasi diri bagi seniman untuk berkarya secara terus-menerus.
Prosedur
Tahapan dalam proses kritik seni rupa :
Deskripsi, suatu penggambaran atau pelukisan subject matter karya seni rupa dengan kata-kata.
Analisis, menjelaskan objek dengan dukungan beberapa data yang tampak secara visual.
Interpretasi, penafsiran terhadap hal-hal yang terdapat di balik sebuah karya untuk mengungkap makna, pesan, atau nilai yang
dikandungnya.
Konsep makna, segala sesuatu yang ada di dalam karya seni.
Evaluasi, sebuah penilaian yang baik harus didasarkan atas deskripsi, analisis dan interpretasi sebuah karya seni, baik dengan data visual
maupun penjelasan-penjelasan tambahan dari seniman.
K. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan Pertama (2JP)
Alokasi
Kegiatan
Waktu
e. Mengomunikasikan (Communicating)
Menulis ulasan tentang karya seni rupa yang dibuat oleh
teman sekelas.
Menyampaikan hasil pengumpulan dan simpulan informasi
yang diperoleh. 15 menit
Kegiatan Akhir
Guru bersama siswa membuat kesimpulan tentang pembelajaran
yang telah dilakukan secara komunikatif.
Guru melakukan tes formatif tentang pelajaran yang telah
dipelajari.
Guru memberitahukan materi yang akan dibahas pada pertemuan
selanjutnya secara komunikatif.
Guru menutup kelas dengan mengucapkan salam.
L. PENILAIAN
1. Kognitif
d. Ulangan harian.
e. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR).
f. Tes formatif
1. Apa saja persyaratan menjadi seorang kritikus?
2. Kritik salah satu karya seni rupa sesuai dengan langkah-langkah kritik karya seni rupa!
e. Laporan tentang hasil kritik suatu karya.
Psikomotorik
c. Praktik mengkritik karya seni rupa.
d. Aktif dalam kegiatan pembelajaran.
Afektif
Pengamatan sikap dan perilaku saat belajar dan praktik mengkritik karya.
...................................... ............................................
NIP................................ NIP.....................................
LAMPIRAN
1.
2.
3.
4.
5.
Sikap
Rasa Ingin Tanggung Jumlah
No Nama Jujur Teliti
Tahu Jawab Skor
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1
2
3
4
..
Kriteria penilaian:
Rentang jumlah skor: 10 – 12 (baik)
7–9 (cukup)
4–6 (kurang)
No Kelompok ............
Aspek yang dinilai Nama Nama Nama Nama Nama Nama
siswa siswa siswa siswa siswa siswa
1 Aktif mendengar
2 Aktif bertanya
3 Mengemukakan pendapat
4 Mengendalikan diri
5 Menghargai orang lain
6 Bekerja sama dengan orang lain
7 Berbagi pengetahuan yang dimiliki
8 Mengatur waktu dengan tepat
Jumlah skor
Petunjuk pengisian:
Skor maksimum 4
Skor minimum 1
Kriteria penilaian:
Rentang jumlah skor: 28 – 32 Nilai: AB (amat baik)
20 – 27 Nilai: B (baik)
12 – 19 Nilai: C (cukup)
0 – 11 Nilai: K (kurang)
Petunjuk pengisian:
Skor maksimum 4
Skor minimum 1
Kriteria penilaian:
Rentang jumlah skor: 36 – 40 Nilai: AB (amat baik)
30 – 35 Nilai: B (baik)
20 – 29 Nilai: C (cukup)
10 – 19 Nilai: K (kurang)
E. KOMPETENSI DASAR
3.4 Menganalisis karya-karya musik dan kegiatan pagelaran musik.
4.4 Membuat tulisan tentang beragam musik dan lagu-lagunya.
F. INDIKATOR PEMBELAJARAN
3.4.1 Menjelaskan hasil pergelaran musik berdasarkan konsep, teknik, prosedur, dan tokoh pada kritik musik sesuai konteks budaya serta kritik
pagelaran musik.
3.4.2 Mengidentifikasi hasil pergelaran musik berdasarkan konsep, teknik, prosedur, dan tokoh pada kritik musik sesuai konteks budaya serta
kritik pagelaran musik.
3.4.3 Memahami perbedaan hasil pergelaran musik berdasarkan konsep, teknik, prosedur, dan tokoh pada kritik musik sesuai konteks budaya
serta kritik pagelaran musik.
4.4.1 Membuat tulisan tentang kritik pagelaran musik dan pencipta.
G. TUJUAN PEMBELAJARAN
Aspek Kognitif
4. Mendeskripsikan pengertian umum kritik.
5. Memahami tujuan kritik musik.
6. Menganalisi dengan pendekatan kritis yang meliputi aspek substansi musikalitas dan juga penyajian.
Aspek Psikomotor
Siswa aktif dalam kelompok dan dapat membuat tulisan tentang kritik pagelaran musik.
Aspek Afektif
5. Siswa dapat menampilkan perilaku disiplin pada saat masuk pembelajaran.
6. Siswa dapat menunjukkan sikap jujur dalam menjawab dan mengumpulkan hasil LKS (tugas) maupun saat ulangan.
7. Siswa dapat menunjukkan sikap teliti selama proses pembelajaran berlangsung.
8. Siswa dapat menunjukkan sikap tanggung jawab selama proses pembelajaran berlangsung.
H. MATERI PEMBELAJARAN
Fakta
Kritik dalam seni pertunjukan sebenarnya merupakan salah satu pendekatan dalam kerangka apresiasi seni. Istilah “apresiasi” berasal dari
bahasa Latin apreciatio, yang berarti mengindahkan atau menghargai.
Pendekatan kritik merupakan salah satu cara untuk memberikan penghargaan dan pemberian nilai terhadap pertunjukan musik yang dapat
digunakan sebagai acuan untuk memperbaiki atau mengembangkan karya pertunjukan musik.
Konsep
Tahapan yang biasanya dibuat oleh para kritikus seni saat melakukanpenelaahan karya :
Deskripsi merupakan salah satu bentuk pengumpulan data karya seni yang tersaji langsung pada kritikus.
Analisis teknik vokal, jangkauan suara, kefasihan, dan kualitas suara yang diciptakan.
Interpretasi, kritikus akan mencoba mengemukakan arti atau makna karya seni berdasarkan hasil deskripsi dan analisis.
Evaluasi, kritikus mencoba memberikan penilaian terhadap sebuah karya seni.
Kritik musik setidaknya harus mempunyai dua aspek bahasan, yaitu aspek substansi musikal dan penyajian.
Prinsip
Kritik ilmiah membutuhkan kajian atau analisis yang mendalam agar kritik tersebut dapat digunakan sebagai acuan pengembangan
kelompok musik yang dikritisi atau menjadi bahan masukan untuk pengembangan musik secara umum.
Prosedur
Langkah-langkah membuat tulisan kritik tentang pagelaran seni musik.
Kegiatan Awal
10 menit
Guru menciptakan suasana kelas yang religius dengan memberi
salam pembuka, berdoa bersama siswa sebelum melakukan
pelajaran, serta mengecek kehadiran siswa.
Apersepsi
Guru menanyakan kepada siswa tentang kritik pagelaran seni
musik.
Kegiatan Inti
f. Mengamati (Observing): 65 menit
4. Kognitif
d. Ulangan harian.
e. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR).
f. Tes formatif :
Contoh soal
3. Buatlah contoh tulisan kritik ilmiah dengan menggunakan metodologi penulisan ilmiah yang berisi tiga pokok bahasan!
4. Sebutkan dan jelaskan tahapan kritik terhadap karya seni musik!
5. Psikomotorik
Aktif dalam proses pembelajaran dan membuat kritik pagelaran seni musik.
6. Afektif
Pengamatan sikap dan perilaku saat pembelajaran.
NIP................................ NIP.....................................
--------------------
LAMPIRAN
1.
2.
3.
4.
5.
Sikap
Rasa Ingin Tanggung Jumlah
No Nama Jujur Teliti
Tahu Jawab Skor
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1
2
3
4
..
Kriteria penilaian:
Rentang jumlah skor: 10 – 12 (baik)
7–9 (cukup)
4–6 (kurang)
Petunjuk pengisian:
Skor maksimum 4
Skor minimum 1
Kriteria penilaian:
Rentang jumlah skor: 36 – 40 Nilai: AB (amat baik)
30 – 35 Nilai: B (baik)
20 – 29 Nilai: C (cukup)
10 – 19 Nilai: K (kurang)
E. KOMPETENSI DASAR
3.3 Memahami rancangan musik barat.
4.3 Mempergelarkan pagelaran musik barat dengan memperhatikan nilai-nilai estetis.
F. INDIKATOR PEMBELAJARAN
3.3.1 Mengidentifikasi hasil rancangan pagelaran musik barat serta membaca notasi musik.
3.3.2 Memahami hasil rancangan pagelaran musik serta membaca notasi musik.
3.3.3 Memahami perbedaan hasil rancangan pagelaran musik barat serta membaca notasi musik.
4.3.1 Menyajikan pagelaran musik baratdengan memperhatikan nilai-nilai estetis secara individu maupun kelompok.
G. TUJUAN PEMBELAJARAN
Aspek Kognitif
6. Mendeskripsikan pengertian seni musik barat.
7. Mengidentifikasi seni musik barat.
8. Mendeskripsikan seni musik barat.
9. Membuat perencanaan pertunjukan seni musik barat.
Aspek Psikomotor
Siswa dapat membuat rancangan pagelaran musik barat secara individu maupun kelompok.
Aspek Afektif
5. Siswa dapat menunjukkan sikap jujur dalam menjawab dan mengumpulkan hasil LKS (tugas) maupun saat ulangan.
6. Siswa dapat menunjukkan sikap teliti selama proses pembelajaran berlangsung.
7. Siswa dapat menunjukkan sikap tanggung jawab selama proses pembelajaran berlangsung.
8. Siswa dapat menunjukkan rasa kerja sama dalam kelompok selama proses merancang pagelaran musik.
H. MATERI PEMBELAJARAN
Fakta
Manajemen organisasi seni musik adalah Pengaturan, penataan dan pengelolaan pada penyelenggaraan pertunjukan musik barat.
Naskah musik atau umum disebut partitur lagu merupakan panduan atau acuan untuk permainan musik.
Konsep
Notasi balok biasanya disimbolkan dengan huruf-huruf saat dibaca, untuk memudahkan pemain musik membaca notasi balok di dalam
sangkar nada.
Permainan musik sederhana biasanya menggunakan tangga nada natural, yaitu tangga nada C Mayor. Di dalam tangga nada tersebut, nada
dasar atau do (1) adalah nada C yang merupakan tangga nada satu oktaf, seperti berikut:
C D E F G A B c
1 2 3 4 5 6 7 і
Alat musik individu adalah alat musik yang dapat dimainkan seseorang, yang secara musikalitas sudah terasa indah dan enak didengar.
Alat musik yang dimainkan secara kelompok adalah alat musik yang sebaiknya disajikan secara kelompok karena kurang indah jika
disajikan secara individu.
Penambahan simbol “ ′ “ menunjukkan tangga nada itu semakin tinggi. Simbol ini sama seperti notasi angka yang dilambangkan dengan
titik di atas notasinya untuk menunjukkan bahwa nada yang dibunyikan lebih tinggi.
Prinsip
Gitar adalah salah satu alat musik petik yang tergolong paling popular, banyak digemari masyarakat dan dapat menyajikan permainan
musik dengan teknik akor, melodi, dan irama.
Keyboar dadalah sejenis alat musik elektrofon yang membutuhkan tenaga listrik agar dapat dibunyikan.
Djembe merupakan sebuah instrumen yang belakangan ini populer sebagai alat musik perkusi yang dapat dipakai sebagai pengganti drum.
Alat musik melodis, seperti gitar, keyboard, dan recorder dapat memainkan nada lebih dari satu oktaf.
Prosedur
Langkah merancang pagelaran musik.
K. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Akhir
Guru bersama siswa membuat kesimpulan tentang pembelajaran
yang telah dilakukan secara komunikatif. 30 menit
L. PENILAIAN
4. Kognitif
d. Ulangan harian.
e. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR).
f. Tes formatif :
1. Sebutkan langkah-langkah dalam membuat pagelaran seni musik.
g. Laporan hasil pengamatan dan memainkan alat musik secara individu atau berkelompok.
5. Psikomotorik
c. Praktik memainkan alat musik secara individu atau berkelompok di depan kelas.
d. Diskusi kelompok.
6. Afektif
Pengamatan sikap dan perilaku saat belajar dan praktik membuat pagelaran musik.
Mengetahui, ….…………..., … 2017
...................................... ............................................
NIP................................ NIP.....................................
--------------------
LAMPIRAN
1.
2.
3.
4.
5.
Sikap
Rasa Ingin Tanggung Jumlah
No Nama Jujur Teliti
Tahu Jawab Skor
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1
2
3
4
..
Kriteria penilaian:
Rentang jumlah skor: 10 – 12 (baik)
7–9 (cukup)
4–6 (kurang)
No Kelompok ............
Aspek yang dinilai Nama Nama Nama Nama Nama Nama
siswa siswa siswa siswa siswa siswa
1 Aktif mendengar
2 Aktif bertanya
3 Mengemukakan pendapat
4 Mengendalikan diri
5 Menghargai orang lain
6 Bekerja sama dengan orang lain
7 Berbagi pengetahuan yang dimiliki
8 Mengatur waktu dengan tepat
Jumlah skor
Petunjuk pengisian:
Skor maksimum 4
Skor minimum 1
Kriteria penilaian:
Rentang jumlah skor: 28 – 32 Nilai: AB (amat baik)
20 – 27 Nilai: B (baik)
12 – 19 Nilai: C (cukup)
0 – 11 Nilai: K (kurang)
Petunjuk pengisian:
Skor maksimum 4
Skor minimum 1
Kriteria penilaian:
Rentang jumlah skor: 36 – 40 Nilai: AB (amat baik)
30 – 35 Nilai: B (baik)
20 – 29 Nilai: C (cukup)
10 – 19 Nilai: K (kurang)
E. KOMPETENSI DASAR
3.3 Memahami konsep, teknik dan prosedur dalam pagelaran tari kreasi.
4.3 Mempergelarkan ragam gerak dasar tari kreasi sesuai dengan unsur pendukung pertunjukan.
F. INDIKATOR PEMBELAJARAN
3.3.1 Memahami hasil pagelaran tari kreasi berdasarkan konsep, teknik, prosedur dan penyajian tari.
3.3.2 Mengidentifikasi hasil pagelaran tari kreasi berdasarkan konsep, teknik, prosedur dan penyajian tari kreasi dalam tata pentas.
4.3.1 Menyajikan pagelaran karya seni tari sesuai dengan tata pentas.
G. TUJUAN PEMBELAJARAN
Aspek Kognitif
5. Siswa dapat mengetahui hasil pagelaran tari berdasarkan konsep, teknik, prosedur dan penyajian tari kreasi.
6. Siswa dapat menjelaskan pengertian hasil pagelaran tari berdasarkan konsep, teknik, prosedur dan penyajian tari kreasi.
7. Siswa dapat menjelaskan perbedaan hasil pagelaran tari berdasarkan konsep, teknik, prosedur dan penyajian tari kreasi.
Aspek Psikomotor
Siswa aktif berdiskusi dalam kelompok dan dapat membuat pagelaran tari kreasi sesuai dengan prosedur.
Aspek Afektif
5. Siswa dapat menunjukkan sikap jujur dalam menjawab dan mengumpulkan hasil LKS (tugas) maupun saat ulangan.
6. Siswa dapat menunjukkan sikap teliti selama proses pembelajaran berlangsung.
7. Siswa dapat menunjukkan sikap tanggung jawab selama proses pembelajaran berlangsung.
8. Siswa dapat bekerja sama dalam kelompok saat melakukan pagelaran tari atau diskusi kelompok
H. MATERI PEMBELAJARAN
Fakta
Tarian dapat dikelompokkan berdasarkan bentuk penyajiannya atau jumlah penarinya, yaitu tari tunggal, tari berpasangan, dan tari
kelompok.
Tari tunggal adalah tarian yang dibawakan oleh satu orang penari saja.
Tari berpasangan adalah tarian yang dibuat untuk ditarikan oleh dua orang.
Tari kelompok adalah tarian yang sejak awal pembuatannya memang direncanakan untuk dibawakan secara beregu/berkelompok.
Konsep
Tari tunggal bebas/lepas adalah tari tunggal yang tidak menggambarkan tokoh dengan jelas, tetapi seseorang secara umum, seperti seorang
gadis, jejaka, atau gerak alam (tumbuhan, angin, air dan lain-lain).
Tari tunggal terikat adalah tarian yang menggambarkan seorang tokoh.
Tarian dari tari berpasangan bebas tidak menggambarkan seorang tokoh, tetapi gambaran secara umum, seperti muda-mudi.
Tari berpasangan terikat merupakan tari berpasangan yang menggambarkan tokoh dengan jelas.
Tari kelompok terikat adalah tari yang dibawakan oleh sejumlah penari, tetapi dengan peran dan posisi yang berbeda dan tidak dapat
ditukar-tukar tempat dan perannya.
Tari kelompok bebas adalah tarian yang dibawakan oleh sejumlah penari, tetapi jumlah penarinya disesuaikan dengan kebutuhan.
Prinsip
Tata cahaya dalam penyajian tari adalah seperangkat penataan lampu untuk keperluan pementasan tari yang fungsinya untuk penerangan,
penciptaan suasana, dan memperjelas peristiwa pada suatu adegan tari.
Penataan suara adalah pengaturan bunyi dalam sebuah pertunjukan.
Prosedur
Langkah – langkah menyajikan karya seni tari.
K. KEGIATAN PEMBELAJARAN
L. PENILAIAN
4. Kognitif
d. Ulangan harian.
e. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR).
f. Tes formatif
Contoh soal :
Ada berapakah jumlah bentuk penyajian tari? Jelaskan secara terperinci satu-persatu!
5. Psikomotorik
Aktif dalam kegiatan pembelajaran dan praktik penyajian tari.
6. Afektif
Pengamatan sikap dan perilaku saat belajar dan praktik penyajian tari secara berkelompok.
...................................... ............................................
NIP................................ NIP.....................................
--------------------
LAMPIRAN
1.
2.
3.
4.
5.
Kriteria penilaian:
Rentang jumlah skor: 10 – 12 (baik)
7–9 (cukup)
4–6 (kurang)
Petunjuk pengisian:
Skor maksimum 4
Skor minimum 1
Kriteria penilaian:
Rentang jumlah skor: 28 – 32 Nilai: AB (amat baik)
20 – 27 Nilai: B (baik)
12 – 19 Nilai: C (cukup)
0 – 11 Nilai: K (kurang)
Indikator : Membuat penyajian tari dengan tambahan tata cahaya dan tata suara.
No Kelompok ............
Aspek yang dinilai Nama Nama Nama Nama Nama Nama
siswa siswa siswa siswa siswa siswa
1 Aktif mendengar
2 Aktif bertanya
3 Mengemukakan pendapat
4 Mengendalikan diri
5 Menghargai orang lain
6 Bekerja sama dengan orang lain
7 Berbagi pengetahuan yang dimiliki
8 Mengatur waktu dengan tepat
9 Terampil menyajikan tari
10 Laporan konsep penyajian tari
Jumlah skor
Petunjuk pengisian:
Skor maksimum 4
Skor minimum 1
Kriteria penilaian:
Rentang jumlah skor: 36 – 40 Nilai: AB (amat baik)
30 – 35 Nilai: B (baik)
20 – 29 Nilai: C (cukup)
10 – 19 Nilai: K (kurang)
E. KOMPETENSI DASAR
3.4 Menganalisis simbol, jenis, nilai estetis, fungsi, dan tokohnya dalam kritik tari.
4.4 Membuat tulisan kritik tari mengenai simbol, jenis, nilai estetis, fungsi, dan tokohnya berdasarkan hasil pengamatan.
F. INDIKATOR PEMBELAJARAN
3.4.1 Mengumpulkan data berdasarkan simbol, jenis, nilai estetis, fungsi, dan tokohnya dalam kritik tari.
3.4.2 Menjelaskan simbol, jenis, nilai estetis, fungsi, dan tokohnya dalam kritik tari.
3.4.3 Menyebutkan simbol, jenis, nilai estetis, fungsi, dan tokohnya dalam kritik tari.
4.4.1 Membuat tulisan kritik tari sesuai dengan jenis dan estetikanya.
G. TUJUAN PEMBELAJARAN
Aspek Kognitif
1. Siswa dapat menuliskan dan memahami simbol, jenis, nilai estetis, fungsi, dan tokohnya dalam kritik tari.
2. Siswa mendeskripsikan perbedaan simbol, jenis, nilai estetis, fungsi, dan tokohnya dalam kritik tari.
3. Siswa dapat menjelaskan simbol, jenis, nilai estetis, fungsi, dan tokohnya dalam kritik tari.
Aspek Psikomotor
Siswa aktif berdiskusi dalam kelompok dan dapat membuat tulisan kritik tari.
Aspek Afektif
5. Siswa dapat menunjukkan sikap jujur dalam menjawab dan mengumpulkan hasil LKS (tugas) maupun saat ulangan.
6. Siswa dapat menunjukkan sikap teliti selama proses pembelajaran berlangsung.
7. Siswa dapat menunjukkan sikap tanggung jawab selama proses pembelajaran berlangsung.
H. MATERI PEMBELAJARAN
Fakta
Dari pose atau gerak tertentu, kita dapat mengetahui daerah asal tarian tersebut, ciri khas daerah dapat dikenali, seperti lirikan mata dan
pose tangan yang terbuka dan lain-lain. Begitu juga dengan musik iringan, tata rias, properti dan kostum yang digunakan dalam pergelaran
tari.
Konsep
Jenis kritik tari :
Kritik media massa (preview dan review)
Kritik langsung
Kritik tidak langsung
Priview merupakan kritik yang dilakukan sebelum pementasan tari dilakukan, sedangkan review adalah kritik yang dilakukan setelah
pementasan tari dilakukan.
Prinsip
Kritik secara tertulis yang langsung diterima sasaran kritik dapat menjadi catatan tersendiri bagi sasaran kritik untuk meningkatkan kualitas
karyanya.
Prosedur
Langkah – langkah membuat kritik estetika tari.
K. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Waktu
L. PENILAIAN
1. Kognitif
a. Ulangan harian.
b. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR).
c. Tes formatif
Contoh soal:
Cari dan amati salah satu tarian daerah, kemudian ungkapkan ciri khas yang diperlihatkan dalam tarian tersebut!
d. Laporan tulisan kritik tari.
2. Psikomotorik
Aktif dalam kegiatan pembelajaran dan praktik membuat kritik tari.
3. Afektif
Pengamatan sikap dan perilaku saat belajar dan praktik menulis kritik tari.
...................................... ............................................
NIP................................ NIP.....................................
--------------------
LAMPIRAN
1.
2.
3.
4.
5.
…
INSTRUMEN PENILAIAN AFEKTIF
Karakter Skor Indikator
Kriteria penilaian:
Rentang jumlah skor: 10 – 12 (baik)
7–9 (cukup)
4–6 (kurang)
INSTRUMEN PENILAIAN PSIKOMOTOR
No Kelompok ............
Aspek yang dinilai Nama Nama Nama Nama Nama Nama
siswa siswa siswa siswa siswa siswa
1 Aktif mendengar
2 Aktif bertanya
3 Mengemukakan pendapat
4 Mengendalikan diri
5 Menghargai orang lain
6 Bekerja sama dengan orang lain
7 Berbagi pengetahuan yang dimiliki
8 Mengatur waktu dengan tepat
Jumlah skor
Petunjuk pengisian:
Skor maksimum 4
Skor minimum 1
Kriteria penilaian:
Rentang jumlah skor: 28 – 32 Nilai: AB (amat baik)
20 – 27 Nilai: B (baik)
12 – 19 Nilai: C (cukup)
0 – 11 Nilai: K (kurang)
Petunjuk pengisian:
Skor maksimum 4
Skor minimum 1
Kriteria penilaian:
Rentang jumlah skor: 36 – 40 Nilai: AB (amat baik)
30 – 35 Nilai: B (baik)
20 – 29 Nilai: C (cukup)
10 – 19 Nilai: K (kurang)
I. KOMPETENSI DASAR
3.3 Memahami pagelaran teater modern berdasarkan konsep, teknik, dan prosedur.
4.3 Mempergelarkan teater modern sesuai dengan tata pentas.
J. INDIKATOR PEMBELAJARAN
3.3.1 Memahami tentang konsep, teknik, prosedur dan tata pentas teater moderen.
3.3.2 Menjelaskan pengertian tentang konsep, teknik, prosedur dan tata pentas teater moderen.
3.3.3 Mengumpulkan data tentang konsep, teknik, prosedur dan tata pentas teater. moderen
4.3.1 Menyajikan teater moderen sesuai dengan tata pentas.
K. TUJUAN PEMBELAJARAN
Aspek Kognitif
5. Siswa dapat mengetahui konsep, teknik, prosedur dan tata pentas teater moderen.
6. Siswa mendeskripsikan konsep, teknik, prosedur dan tata pentas teater moderen.
7. Siswa dapat menjelaskan konsep, teknik, prosedur dan tata pentas teater moderen.
Aspek Psikomotor
Siswa dapat menyajikan teater moderen sesuai dengan tata pentas.
Aspek Afektif
5. Siswa dapat menunjukkan sikap jujur dalam menjawab dan mengumpulkan hasil LKS (tugas) maupun saat ulangan.
6. Siswa dapat menunjukkan sikap teliti selama proses pembelajaran berlangsung.
7. Siswa dapat menunjukkan sikap tanggung jawab selama proses pembelajaran berlangsung.
8. Siswa dapat bekerja sama dalam kelompok saat melakukan percobaan, pembuatan pentas teater.
L. MATERI PEMBELAJARAN
Fakta
Elemen visual yang terdapat pada sebuah pertunjukan meliputi tata panggung atau scenery, properti, tata busana, tata rias, tata cahaya, dan
tata suara.
Konsep
Tata panggung adalah semua latar belakang dan benda-benda yang ada di panggung yang bertujuan menunjang peran dalam memainkan
lakon. Tata panggung seringkalin disebut juga scenery atau set dekorasi.
Properti atau perlengkapan panggung meliputi, perlengkapan dekoratif, perlengkapan lantai dan perlengkapan tangan.
Tata busana atau kostum adalah segala sesuatu yang disandang oleh pemain dan sangat berpengaruh terhadap penonton.
Tata rias yang dimaksud dalam pementasan teater adalah tata rias pentas, jadi segala sesuatu yang harus ditujukan sehingga membentuk
nuansa artistik yang mendukung karakter aktor atau aktris dalam sebuah pementasan lakon.
Tata cahaya adalah kerja pengaturan sinar di atas pentas dengan menggunakan peralatan tata cahaya.
Prinsip
Hal yang perlu diperhitungkan dalam tata rias pentas adalah jarak antara penonton dan pemain serta intensitas penyinaran lampu.
Fungsi tata cahaya secara umum adalah untuk membentuk situasi, menyinari gerak pelaku, perpindahan adegan, dan mempertajam ekspresi
demi penciptaan karakter.
Prosedur
Langkah – langkah mempergelarkan teater hasil memodifikasi sesuai dengan tata pentas.
K. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan Pertama (2JP)
Alokasi
Kegiatan
Waktu
Kegiatan Awal 10 menit
Guru menciptakan suasana kelas yang religius dengan memberi
salam pembuka, berdoa bersama siswa sebelum melakukan
pelajaran, serta mengecek kehadiran siswa.
Kegiatan Inti 60 menit
f. Mengamati (Observing):
Siswa menggali informasi dengan cara membaca/ melihat/
mengamati/ menyimak tentang konsep, teknik, prosedur dan
tata pentas teater.
g. Menanya (Questioning)
Siswa mengajukan pertanyaan tentang konsep, teknik,
prosedur dan tata pentas teater.
h. Mengumpulkan data (Experimenting)
Siswa mendiskusikan konsep, teknik, prosedur dan tata
pentas teater.
Siswa mengumpulkan data tentang konsep, teknik, prosedur
dan tata pentas teater.
Siswa mendiskusikan konsep dan tema pentas teater.
i. Mengasosiasi (Associating)
Siswa menghubungkan teater modern dengan teater lakon.
j. Mengomunikasikan (Communicating)
Siswa mempresentasikan informasi yang diperoleh tentang
konsep, teknik, prosedur dan tata pentas teater.
Kegiatan Akhir 10 menit
Kegiatan Alokasi
Waktu
4. Kognitif
c. Ulangan harian.
d. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR).
e. Tes formatif
Contoh soal :
1. Sebutkan tahapan pementasan teater secara detail dengan penjelasannya.
f. Laporan konsep dan penataan pentas teater.
5. Psikomotorik
Aktif dalam kegiatan pembelajaran dan pementasan teater dengan tata pentas.
6. Afektif
Pengamatan sikap dan perilaku saat pembelajaran dan pentas teater.
NIP................................ NIP.....................................
--------------------
LAMPIRAN
2.
3.
4.
5.
Sikap
Rasa Ingin Tanggung Jumlah
No Nama Jujur Teliti
Tahu Jawab Skor
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1
2
3
4
..
Kriteria penilaian:
Rentang jumlah skor: 10 – 12 (baik)
7–9 (cukup)
4–6 (kurang)
No Kelompok ............
Aspek yang dinilai Nama Nama Nama Nama Nama Nama
siswa siswa siswa siswa siswa siswa
1 Aktif mendengar
2 Aktif bertanya
3 Mengemukakan pendapat
4 Mengendalikan diri
5 Menghargai orang lain
6 Bekerja sama dengan orang lain
7 Berbagi pengetahuan yang dimiliki
8 Mengatur waktu dengan tepat
Jumlah skor
Petunjuk pengisian:
Skor maksimum 4
Skor minimum 1
Kriteria penilaian:
Rentang jumlah skor: 28 – 32 Nilai: AB (amat baik)
20 – 27 Nilai: B (baik)
12 – 19 Nilai: C (cukup)
0 – 11 Nilai: K (kurang)
Petunjuk pengisian:
Skor maksimum 4
Skor minimum 1
Kriteria penilaian:
Rentang jumlah skor: 36 – 40 Nilai: AB (amat baik)
30 – 35 Nilai: B (baik)
20 – 29 Nilai: C (cukup)
10 – 19 Nilai: K (kurang)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Mata Pelajaran : Seni Budaya
Kelas / Semester : XI / 2
Materi Pokok : Analisis Pementasan Teater
Sub Materi : Pengertian teater, Fungsi analisis seni teater,Bentuk dan penyampaian analisis teater, Etika dalam seni teater, Membuat analisis
teater.
Alokasi Waktu : 2 JP
Jumlah pertemuan : (2 kali pertemuan)
A. KOMPETENSI DASAR
3.4 Memahami simbol, jenis, nilai estetis dan fungsinya dalam analisis teater.
4.4 Membuat tulisan analisis teater mengenai simbol, jenis, nilai estetis, fungsi, dan tokohnya berdasarkan hasil pengamatan.
B. INDIKATOR PEMBELAJARAN
3.4.1 Menjelaskan simbol, jenis, nilai estetis, fungsi, dan tokohnya dalam analisis teater serta posisi, tempat, relevansi dan pandangan baik
tentang analisis teater.
3.4.2 Mengidentifikasi simbol, jenis, nilai estetis, fungsi, dan tokohnya dalam kritik teater serta posisi, tempat, relevansi dan pandangan baik
tentang analisis teater.
3.4.3 Memahami perbedaan simbol, jenis, nilai estetis, fungsi, dan tokohnya dalam analisis teater serta posisi, tempat, relevansi dan pandangan
baik tentang analisis teater.
4.4.1 Membuat tulisan analisis teater.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Aspek Kognitif
1. Siswa dapat mengetahui simbol, jenis, nilai estetis, fungsi, dan tokohnya dalam kritik teater serta posisi, tempat, relevansi dan pandangan
baik tentang analisis teater.
2. Siswa dapat membedakan simbol, jenis, nilai estetis, fungsi, dan tokohnya dalam kritik teater serta posisi, tempat, relevansi dan pandangan
baik tentang analisis teater.
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian simbol, jenis, nilai estetis, fungsi, dan tokohnya dalam analisis teater serta posisi, tempat, relevansi dan
pandangan baik tentang analisis teater.
2. Siswa dapat menjelaskan perbedaan simbol, jenis, nilai estetis, fungsi, dan tokohnya dalam analisis teater serta posisi, tempat, relevansi dan
pandangan baik tentang analisis teater.
Aspek Psikomotor
Siswa dapat aktif dalam kelompok dalam berdiskusi atau membuat tulisan analisis teater.
Aspek Afektif
1. Siswa dapat menampilkan perilaku disiplin pada saat masuk pembelajaran.
2. Siswa dapat menunjukkan sikap jujur dalam menjawab, mengumpulkan hasil LKS (tugas) maupun saat ulangan, dan pembuatan analisis
teater.
3. Siswa dapat menunjukkan sikap teliti selama proses pembelajaran berlangsung.
4. Siswa dapat menunjukkan sikap tanggung jawab selama proses pembelajaran berlangsung.
5. Siswa dapat bekerja sama dalam kelompok dalam melakukan analisis teater atau diskusi kelompok.
D. MATERI PEMBELAJARAN
Fakta
Menyaksikan dan menikmati teater memerlukan pengetahuan atau pendalaman terlebih dahulu, terlebih lagi jika seseorang ingin menulis
analisis tentang sebuah pementasan.
analisis seni berada dalam posisi yang rawan karena faktanya tidak ada seorang pun yang suka dikritik sekalipun ia seseorang itu dikenanl
berpikiran terbuka.
Konsep
analisis muncul sebagai jembatan antara pentas dan masyarakat umum. Banyak penonton yang memutuskan menonton sebuah pertunjukan
karena kritik yang ditulis di media massa.
analisis merupakan sumber data dalam menyusun sejarahnya, seperti data waktu dan tempat pentas diselenggarakan, nama aktor dan aktris,
sutradara, jalannya pentas, sisi yang dipilih sutradara dan produser atas naskah yang dipilih, gaya pentas, cara menggarap staging, dan
seterusnya.
analisis yang dianggap baik oleh seniman adalah kritik yang menonjolkan sisi kebaikan dari karyanya.
Prinsip
analisis akan menjadi aktual apabila dapat memancing tanggapan kritikus lainnya untuk menulis analisis.
Bagi penonton, kritik berfungsi membangkitkan sikap kritis terhadap seni pertunjukan.
Bagi aktor dan sutradara, kritik akan membantu pentas untuk mengontrol mengenai misinya yang mungkin tersampaikan atau tidak.
Kritikus tidak hanya menonton dan menikmati (enjoying), tetapi juga membuat studi tentang pentas yang dihadapi. Artinya, seorang
kritikus tidak hanya dituntut kritis kepada fenomena teatrikal yang dilihatnya, tetapi juga kritis kepada dirinya sendiri.
Prosedur
Langkah – langkah membuat pementasan teater dengan tata pentas dan hasil modifikasi.
O. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan Pertama (2JP)
Alokasi
Kegiatan Waktu
P. PENILAIAN
1. Kognitif
a. Ulangan harian.
b. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR).
c. Tes formatif
Pertemuan Pertama
1. Jelaskan hal yang dapat menjadi penyebab rapuhnya posisi seorang kritikus!
2. Jelaskan kapan kritik dianggap baik dalam sudut pandang seniman, pesaing seniman, dan penonton!
d. Laporan penulisan kritik teater.
2. Psikomotorik
1. Praktik membuat kritik teater.
2. Diskusi kelompok
3. Afektif
Pengamatan sikap dan perilaku saat belajar dan praktik membuat tulisan kritik teater.
...................................... ............................................
NIP................................ NIP.....................................
LAMPIRAN
Sikap
Rasa Ingin Tanggung Jumlah
No Nama Jujur Teliti
Tahu Jawab Skor
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1
2
3
4
..
Kriteria penilaian:
Rentang jumlah skor: 10 – 12 (baik)
7–9 (cukup)
4–6 (kurang)
Petunjuk pengisian:
Skor maksimum 4
Skor minimum 1
Kriteria penilaian:
Rentang jumlah skor: 36 – 40 Nilai: AB (amat baik)
30 – 35 Nilai: B (baik)
20 – 29 Nilai: C (cukup)
10 – 19 Nilai: K (kurang)