Anda di halaman 1dari 25

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

SATUAN PENDIDIKAN : SMA N 3 SAWAHLUNTO


MATA PELAJARAN : SENI BUDAYA ( SENI RUPA )
KELAS / SEMESTER :X/I
ALOKASI WAKTU : 6 X PERTEMUAN

A. KOMPETENSI INTI (KI)


Dengan mempelajari karya seni dua dimensi berdasarkan jenis, tema, dan nilai estetisnya,
peserta didik diharapkan untuk selalu mengaitkan materi dengan menghayati dan
mengamalkan ajaran agama yang dianutnya, dan dalam mempelajarai karya seni rupa tiga
dimensi. Peserta didik harus menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleransi, damai), santun, responsive dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social dan alam serta dalam menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia agar tercipta pembelajaran yang
lebih baik.

KI.3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan factual, konseptual,


prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan
teknologi,
seni budya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan dan peradapan terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI.4 : Mengolah, menalar dan menyajikan dalam ranah kongkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari pelajaran di sekolah sevcara mandiri dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR


KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
3.1. Memahami, konsep, unsur,  Mendeskripsi konsep, unsure,
prinsip,bahan, dan teknik dalam prinsip, bahan, dan teknik
proses berkarya seni rupa dua dalam proses berkarya seni
dimensi rupa dua dimensi tentang motif
ukiran rumah gadang minang
kabau
 Mendemontrasikan teknik
pembuatan karya seni rupa dua
4.1. Membuat karya seni rupa dua demensi dengan melihat model
dimensi menggunakan berbagai motif ukiran rumah gadang
bahan dan teknik dengan melihat minang kabau
model  Membuat karya seni rupa dua
dimensi menggunakan
berbagai bahan dan teknik
dengan melihat model tentang
motif ukiran rumah gadang
minang kabau.

C.Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran dengan menggunakan Model Pembelajaran
Discovery Learning serta pendekatan saintifik, peserta didik dapat merancang
konsep, prosedur dan makna motif ukiran rumah gadang minang kabau, secara
mandiri dan kelompok, serta peserta didik dapat mendisain dan membuat karya
ukiran motif rumah gadang minang kabau, dengan rasa ingin tahu, tanggung
jawab, disiplin selama proses pembelajaran dan bersikap jujur, percaya diri serta
pantang menyerah.

D.Materi Pembelajaran
Konsep, prosedur, fungsi dan makna dalam karya seni rupa
1. Konsep motif ukiran rumah gadang
2. Prosedur dalam pembuatan ukiran
3. Fungsi dan makna motif rumah gadang minang kabau

E.Penekatan, Metode dan Model Pembelajaran


1. Pendekatan
 Saintifik
2. Model
 Discovery Learning
3. Metode
 Ceramah
 Diskusi
 Tanya Jawab
 Penugasan
F.Media Pembelajaran dan Sumber Belajar
1. Media/alat/ Bahan
 Laptop
 Projector,
 Media Realia

2. Sumber Belajar
 Buku paket Seni Budaya kelas X
 Buku-buku penunjang yang relevan
 Media massa cetak/elektronik
 Bila memungkinkan dapat menggunakan internet untuk mengakses data

G.Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


Pertemuan Pertama: (2 X 45 menit)
Pendahuluan (15 menit)

1. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, berdoa, dan


memeriksa kehadiran peserta didik.
2. Guru menyiapkan peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran
tentang motif ukiran rumah gadang minang kabau.
3. Guru menjelaskan KI, KD dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
4. Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang materi yang sudah
dipelajari dan terkait dengan materi yang akan dipelajari.

5. Guru mengantarkan peserta didik kepada suatu permasalahan atau tugas


yang akan dilakukan untuk mempelajari materi konsep, prosedur dan fungsi
kritik dalam berkarya seni rupa
6. Pembagian kelompok belajar
7. Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan
langkah-langkah pembelajaran

Kegiatan Inti (60 menit)


1. Memberi Stimulus
 Peserta didik membaca buku siswa kelas X hal. 01 s.d. 23 tentang
pengertian makna, jenis, tujuan, manfaat, prosedur dan fungsi motif ukiran
rumah gadang minang kabau.

 Guru mengajukan pertanyaan tentang pengertian makna, jenis, tujuan,


manfaat, prosedur dan fungsi seni ukir.
 Peserta didik mengamati gambar karya dua dimensi dan motif ukiran rumah
gadang minang kabau melalui PPT. Dibimbing oleh guru.
o Contoh Karya Seni Rupa Dua Dimensi (motif ukiran rumah gadang
minang kabau)
2. Identifikasi Masalah
 Guru bertanya ketika peserta didik melihat motif-motif ukiran rumah gadang
minangkabau , aspek apa saja yang kamu lihat? Mengapa peserta didik
meminati motif ukiran minang kabau, tetapi kurang meminati motif-motif di
luar minang kabau? Mengapa motif ukiran minangkabau di katakan “suka”
sedangkan karya daerah lain kalian sebut “tidak suka”?

 Siswa berdiskusi dengan rekan sekelompok berkaitan dengan


permasalahan yang disajikan, dan bertanya dengan guru seandainya ada
yang belum dipahami

3. Pengumpulan Data
 peserta didik mencari bahan referensi dari buku paket maupun internet
untuk dapat menjawab permasalahan yang berkaitan dengan konsep,
prosedur dan makna motif ukiran rumah gadang minang kabau.

4. Memverifikasi
 Membuat kesimpulan sementara dari hasil diskusi kelompok Peserta didik
membuat kesimpulan sementara hasil dari diskusi kelompok. Dibimbing
Guru

5. Mengolah Data
 Peserta didik membuat contoh permasalahan dan penyelesaiannya yang
berkaitan dengan konsep, prosedur dan makna motif rumah ukiran gadang
minang kabau dalam karya seni rupa dengan menganalisa hasil diskusi
kelompok maupun teori yang ada pada sumber referensi (buku paket atau
internet).
Penutup (15 menit)
1. Guru bersama peserta didik membuat kesimpulan pembelajaran.
2. Guru melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan secara konsisten dan terprogram.
3. Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.
4. Guru menyepakati rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
5. Guru memberikan tugas rumah untuk melakukan uji keterampilan dalam buku
Seni Budaya Kelas X Semester

Pertemuan 2(2 ×45 menit)


Pendahuluan (10 menit)

1. Memberi salam, berdoa, absen.


2. Mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan;
3. Mendiskusikan kompetensi yang sudah dipelajari dan dikembangkan
sebelumnya berkaitan dengan kompetensi yang akan dipelajari dan
dikembangkan, diantaranya melalui tanya jawab membahas kembali tentang
materi pengertian, jenis, tujuan, manfaat, prosedur dan makna motif ukiran
rumah gadang minang kabau.
4. Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya dalam
kehidupan sehari-hari berkaitan dengan penulisan .
5. Menyampaikan metode pembelajaran dan teknik penilaian yang akan
digunakan saat mempresentasikan hasil diskusi kelompok minggu
sebelumnya.

Kegiatan Inti (60 menit)


1. Mengkomunikasikan
 Mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas, dan kelompok
lain memberikan tanggapan dengan mengajukan pertanyaan ataupun
memberikan masukkan.

2. Generalisasi
 Membuat kesimpulan bersama tentang pengertian, jenis, tujuan, manfaat,
prosedur dan makna motif ukiran rumah gadang minang kabau
berdasarkan hasil pengamatan terhadap beberapa sumber informasi yang
diperoleh.
 Melakukan evaluasi/ tes akhir (UH ) berkaitan dengan materi yang telah
dipelajari yaitu tentang konsep, prosedur dan makna motif ukiran rumah
gadang minang kabau.

Penutup (15 menit)


1. Bersama dengan guru membahas soal evaluasi, untuk melihat ketercapaian
kompetensi berdasarkan materi yang telah dipelajari.
2. Memberikan tugas kepada peserta didik, dan mengingatkan peserta didik
untuk belajar kembali terutama bagi yang harus mengikuti pembelajaran
remedial.
3. Memberi tugas tentang disain motif ukiran rumah gadang minang kabau.
4. Memberi salam.

Pertemuan 3 (2 × 45 menit)
Pendahuluan (10 menit)

1. Memberi salam, berdoa, absen.


2. Mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan;
3. Mendiskusikan kompetensi yang sudah dipelajari dan dikembangkan
sebelumnya berkaitan dengan kompetensi yang akan dipelajari dan
dikembangkan, diantaranya melalui tanya jawab tentang tugas yang
diberikan.
4. Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya dalam
kehidupan sehari-hari berkaitan dengan penulisan.
5. Menyampaikan metode pembelajaran dan teknik penilaian yang akan
digunakan saat apresiasi karya motif ukiran rumah gadang minang kabau
yang sudah dipersiapkan.

Kegiatan Inti (60 menit)


1. Identifikasi Masalah
 Kamu mungkin pernah melakukan apresiasi dan membuat disain. Ketika
kamu diminta untuk memberikan tanggapan terhadap suatu benda,
disadari atau tidak kamu telah melakukan sebagian kegiatan disain dan
apresiasi. Beberapa tahapan berikut ini dapat digunakan dalam membuat
motif ukiran rumah gadangminangkabau.
- Cobalah buat motif ukiran rumah gadang minangkabau yang sudah kalian
bawa.
- Telusuri unsur-unsur seni dan prinsip-prinsip penataan atau
penempatannya dalam karya tersebut.
- cari makna motif ukiran rumah gadang minangkabau.
- Buatlah disain motif ukiran rumah gadang minang kabau.

2. Diskusikan dengan rekan kelompok dari disain motif ukiran rumah gadang
minangkabau.

3. Mengkomunikasikan makna motif ukiran rumah gadang secara berkelompok.

Penutup (15 menit)


1. Guru bersama peserta didik membuat kesimpulan pembelajaran.
2. Guru melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan secara konsisten dan terprogram.
3. Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.
4. Guru menyepakati rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
A. Penilaian
a. Teknik Penilaian:
 Penilaian Sikap : Observasi/pengamatan
 Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis
 Penilaian Keterampilan : Unjuk Kerja/Praktik, Portofolio
b. Bentuk Penilaian :
 Observasi : Lembar pengamatan aktivitas peserta didik
 Tes tertulis : Uraian dan lembar kerja
 Unjuk kerja : Lembar penilaian presentasi
 Portofolio : Pedomana penilaian portofolio

Sawahlunto, Juni 2018


Mengetahui
Kepala Sekolah, SMA N 3 Sawahlunto Guru Mata Pelajaran,

ERDIANI, S.Pd, M.Si ISMARITA ARIATI, S.Pd


NIP.197602032005012006 NIP.196412201987032005
Lampiran-lampiran:

INTRUMEN PENILAIAN SIKAP

Nama Satuan pendidikan : SMA Negeri 3 sawahlunto


Tahun pelajaran : 2018/2019
Kelas/Semester :X/1
Mata Pelajaran : Seni Budaya (Seni Rupa)

1. Lembar Observasi Sikap


 Sikap yang menjadi fokus penilaian adalah, rasa ingin tahu, tanggung jawab, disiplin selama
proses pembelajaran dan bersikap jujur, percaya diri serta pantang menyerah.
 Jurnal Penilaian Sikap:

KEJADIAN/ BUTIR
NO WAKTU NAMA +/- TINDAK LANJUT
PERILAKU SIKAP

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
dst

Catatann: Hasil penilaian sikap dalam jurnal akan direkap dalam satu semester dan
diserahkan ke wali kelas, untuk dipertimbangkan dalam penilaian sikap dalam rapor
(menunjang penilaian sikap dari guru PAI dan guru PPKN).
INSTRUMEN PENUGASAN

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 3 sawahlunto


Mata Pelajaran : Seni Budaya (Seni Rupa)
Kelas : X
Kompetensi Dasar : 4.1. Membuat karya dua dimensi mengunakan berbagai bahan dan teknik
dengan melihat model motif ukiran rumah gadang minang kabau.
Indikator :
4.1.1 Membuat karya dua dimensi mengunakan berbagai bahan dan teknik
dengan melihat model motif ukiran rumah gadang minang kabau.

Materi : Pembuatan motif ukiran rumah gadang minang kabau

Tugas (Individu):

Kumpulkan kliping motif ukiran rumah gadang minang kabau dari berbagai
media cetak. Jangan lupa cantumkan nama, tanggal, dan tahun media cetak
tersebut.

Sawahlunto, Juni 2018


Mengetahui
Kepala Sekolah SMA N 3 Sawahlunto, Guru Mata Pelajaran,

ERNDIANI, S.Pd , M.Si ISMARITA ARIATI, S.Pd


NIP.197602032005012006 NIP.196412201987032005
RUBRIK PENILAIAN

Nama Peserta didik : …………………………………………………


Kelas : ………………………………………………….
Tanggal Pengumpulan : ................................................................

No Kategori Skor Alasan


1. 1. Apakah tugas dikerjakan lengkap dan
sesuaidenganwaktu pengumpulan yang
telah disepakati?
2. Apakah gambar didapat dengan tepat
dan sesuai dengan konsep?
3. Apakah bahasa yang digunakan untuk
menginterpretasikan tugas, sederhana,
runtut dan sesuaidengankaidah EYD?
4. Apakah penyelesaian yang dikerjakan
sesuai dengan konsep yang telah
dipelajari?
5. Apakah dibuat kesimpulan?
Jumlah

Kriteria:
5 = sangatbaik, 4 = baik, 3 = cukup, 2 = kurang, dan 1 = sangatkurang

𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝑺𝒌𝒐𝒓
𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 𝑷𝒐𝒓𝒕𝒐𝒇𝒐𝒍𝒊𝒐 = 𝑿𝟒
𝑺𝒌𝒐𝒓 𝑴𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒂𝒍

Sawahlunto, Juni 2018


Mengetahui
Kepala Sekolah, SMA N 3 Sawahlunto Guru Mata Pelajaran,

ERDIANI, S.Pd, M.Si ISMARITA ARIATI, S.Pd


NIP.197602032005012006 NIP.196412201987032005
INSTRUMEN TES TERTULIS

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 3 sawahlunto


Mata Pelajaran : Seni Budaya (Seni Rupa)
Kelas/ Semester : X/ 2
Kompetensi dasar : 3.1 Memahami konsep, unsur,prinsip,bahan dan teknik dalam proses
berkarya seni rupa dua dimensi tentang motif ukiran rumah gadang minang
kabau.
Indikator :
3.1.1 Menjelaskan pengertian karya seni rupa dua dimensi
3.1.2 Menjelaskan ragam motif ukiran rumah gadang
3.1.3 Menjelaskan makna motif ukiran rumah gadang
3.1.4 Menjelaskan prosedur pembuatan motif ukiran rumah gadang
3.1.5 Membedakan, jenis, fungsi, simbol, dan nilai estetika karya seni rupa dalam motif
ukiran rumah gadang minang kabau
Soal:
1. Dari uraian kamu tentang medium (bahan, teknik, dan alat), unsur-unsur rupa, dan obyek dalam
karya seni rupa adalah modal awal untuk membuat motif ukiran rumah gadang minang kabau.
Agar semakin mudah memahami tentang makna yang terkandung dari motif tersebut, pahamilah
konsep-konsep tentang pengertian, jenis, dan makna motif ukiran rumah gadang minang kabau.
Selanjutnya, kamu bisa mengamati disain dan lukisan motif ukiran karya seni rupa dua dimensi
yang ada di berbagai media cetak maupun elektronik, kemudian nanti dapat mencoba menulis
kritik karya seni rupa. Dari uraian di atas jawablah pertanyaan berikut dengan benar:
a. Jelaskan pengertian apresiasi karya seni rupa dua dimensi
b. jelaskan fungsi apresiasi karya seni rupa dua dimensi
c. Jelaskan pengertian makna dari motif ukiran rumah gadang minang kabau!
d. jelaskan macam-macam motif ukiran rumah gadang minang kabau!

2. Perhatikan gambar karya seni rupa dua dimensi berikut ini, buatlah disain motif ukiran rumah
gadang tersebut. Buatlah ulasan sederhana bagian-bagian dari motif ukiran rumah gadang minang
kabau tersebut.
a.

Sumber: http://id.indonesian-craft.com/product/39/tahun/2009/bulan/09/tanggal/23/id/985/

RAGAM DAN JENIS MOTIF MINANGKABAU


mmm
Falsafah atau pandangan hidup masyarakat adat Minagkabau adalah "adat basandi syarak
syarak basandi kitabullah" (ABS-SBK) "syarak mangato, adat mamakai, alam takambang
jadi guru"
Dalam hal ini akal dan budi, keluasan perasaan budi sangat berperan, "manusia tahan kieh,
binatang tahan lacuik, kilek baliung alah ka kaki, kilek kaco alah kamuko, tagisia lah labiah
bak kanai, tasinggung labiah bak jadi". Pepatah tersebut menuntut kearifan dan
kebijaksanaan manusia dalam berkata bertindak dan bekerja. Sehingga disebut pula dalam
adat "nan bagarih babalabeh"sebagai hasil kearif bijaksanaan.

Seni ukir Minangkabau tidak bisa dilepaskan dengan masyarakat Minangkabau itu sendiri.
Karena seni ukir tradisional Minangkabau merupakan gambaran kehidupan masyarakat yang
dipahatkan pada dinding rumah gadang, merupakan wahana komunikasi dengan memuat
berbagai tatanan sosial dan pedoman hidup bagi masyarakatnya. Marzuki Malin Kuning
(1897 – 1987) ahli ukir dari Ampat Angkat Candung menjelaskan “Seni ukir yang terdapat
pada rumah gadang merupakan ilustrasi dari masyarakatnya dan ajaran adat yang
divisualisasikan dalam bentuk ukiran, sama halnya dengan relief yang terdapat pada candi
Borobudur”.

Tetapi kenyataan yang ada, bahwa seni ukir tradisional pada rumah gadang telah kehilangan
jati diri dan peranannya di masa sekarang. Masyarakat Minangkabau tidak banyak lagi yang
mengetahui tentang nilai estetikanya, apa lagi makna filosofi yang terkandung di dalamnya.
Hal ini disebabkan karena kurangnya kepahaman pada nilai-nilai estetika dan makna-makna
adat yang terkandung dalam seni ukir tersebut. Untuk itu perlu dikaji ulang dan digali
kembali, agar jangan kehilangan nilai dan makna seni ukir tradisional itu di tengah-tengah
masyarakat pendukungnya.

Ragam Ukiran Minangkabau tersebut adalah :

1. Kaluak paku kacang balimbiang

Kaluak paku kacang balimbiang

Tampuruang lenggang lenggokan

Bawo manurun ka Saruaso

Tanam siriah jo gagangnyo

Anak dipangku kamanakan di bimbiang


Urang kampuang dipatenggangkan
Tenggang nagari jan binaso
Tenggang sarato jo adatnyo

Ukia nak rang Saruaso


Dibuek anak Balai Salasa
Sonsong runuik Sungai Pagu
Baitu curiang barih rang dahulu
Anak bapangku kamanakan babimbiang
Samo dibawo kaduonyo
Arif manganduang bijak bicaro
Kini basuo dalam ukia
Latak di rasuak paran dalam
Disalasa balai-balai
Baitu tutua rang dahulu

2. Lumuik hanyuik

3. Bungo Panca matohari jo rantak malam

4. Singo Mandongkak jo Takuak Kacang goreng

4. Carano Kanso
5. Siriah Gadang

6. Bada Mudiak Itiak Pulang patang

7. Tatandu Manyasok Bungo jo Buah Nibuang

8. Buah palo patah

9. Taji Siarek

10. Paruah Anggang

11. Salangko
12. Aka Tangah Duo gagang

13. Kuciang lalok jo saik galamai

14. Pesong aia ba buih

15. Sikumbang Manih1

Sikumbang Manih2
Sikumbang Manih3

Sikumbang Manih4

Sikumbang Manih5

16. Lapiah batang jarami


17. Aka duo gagang

18. Ruso Balari dalam ransang

19. Bungo duo tangkai jo buah pinang-pinang

20. Bungo taratai dalam aia


21. Daun Bodi

22. Daun puluik-puluik

23. Gajah badorong


24. Rajo Nan tigo Selo

25. Tupai Managun 1

Tupai Managun 2
26. Ayam mancotok dalam talam

27. Saluak laka

28. Pisang sasikek


29. Kudo manyipak dalam kandang

30. Salimpat 1

Salimpat 2

31. Tangguak lamah


32. Harimau dalam parangkok

33. Jarek Takambang

34. Jalo Taserak

35. Jambua Cawek rang pitala


36. Ramo-ramo inggok di ujuang kayu

37. Labah Mangirok

38. Kijang lari untuak manyuruak


39. Siku-siku jo Bungo Lado 1

Siku-siku jo Bungo Lado 2

40. Tirai Rang Ampek Angkek

41. Siku Kalalawa Bagayuik

42. Aka barayun


Makna Ukiran Rumah Gadang Dari Tanah Minang

SARIBUNDO.BIZ – Ornamen ukiran tradisional Rumah Gadang Minangkabau semuanya


berwujudkan alam flora, yang tidak hanya berperan sebagai penghias belaka, melainkan juga
merupakan simbol yang mempunyai makna ukiran rumah Gadang itu.

Setelah diteliti ornamen ularan Rumah Gadang mempunyai hubungan yang erat dengan adat
di Minangkabau. Situs pribadi arearumah.com menyebutkan Adat Minangkabau berpengaruh
terhadap ornamen ukiran Rumah Gadang, sehingga ornamen mempakan simbol dari perwu-
judan adat. Pengadaan ornamen ukiran selalu berhubungan dengan prinsip adat basandi
syarak (adat bersendikan syarak) Yang mempunyai filosofi alun lakambang jadi guru (alam
terkambang jadi guru) dengan kousep alue jo patuik (alur dan patut), ukue jo jangka (ukur
dengan jangka) dan raso jo pariso (rasa dan periksa) dengan dasar pola geometris.

Adat Minangkabau adalah satu dari sebagian kecil warisan budaya lokal yang masih bertahan
hingga hari ini. Sebagai kekhasan yang paling menonjol adalah seni ukir. Kekayaan aset
berupa seni ukir masih terus dipertahankan hingga hari ini. Bukan hanya secara lahiriah,
namun juga secara lebih mendalam, makna- makna filosofis yang terkandung pada ukiran ter-
sebut masih tetap diupayakan untuk dipegang teguh sebagai falsafah hidup masyarakat
Minangkabau.

Bentuk- bentuk ukiran dikembangkan dengan mengambil inspirasi dari tiga hal yaitu nama
tumbuh-tumbuhan, nama hewan dan nama benda-benda yang dipakai dalam kehidupan
sehari-hari. Dalam masyarakat Minangkabau dikenal tiga macam jenis ukiran. Ketiga ukiran
tersebut terinspirasi dari alam.

Makna Ukiran Rumah Gadang

Perbedaannya didasarkan kepada inspirasi dari motif ukiran. Pertama, ukiran yang
terinspirasi dari nama tumbuh-tumbuhan seperti Aka Duo Gagang, Aka Barayun dan Kaluak
Paku jo Kacang Balimbiang. Kedua, ukiran yang terinspirasi oleh nama hewan seperti Itiak
Pulang Patang, Ruso Balari dalam Ransang dan Tupai Managun.

Ketiga, ukiran yang terinspirasi dari nama benda dalam kehidupan sehari-hari seperti
Ampiang Taserak, Limpapeh dan Ambun Dewi. Penulisan ini bertujuan untuk membahas dan
menginterpretasikan makna filosofis yang terkandung dalam ukiran “Itiak Pulang Patang”
yang mencerminkan pola kehidupan masyarakat Minangkabau.

Ukiran ini pada umumnya banyak terdapat di dinding Rumah Adat Minangkabau yang
terkenal dengan nama “Rumah Gadang”. Pada ukiran ini terkandung makna filosofis yaitu
menggambarkan keselarasan dan keserasian kehidupan masyarakat Minangkabau dengan
alamnya, tata pergaulan dalam kehidupan sehari-hari antar individu dalam masyarakat,
tatanan sistem pemerintahan, hubungan sinergis pada hubungan sistem kekerabatan antara
mamak dan kemenakan, keteguhan dalam menjalankan prinsip-prinsip hidup serta keber-
samaan dan kekompakan dalam masyarakat Minangkabau.

Anda mungkin juga menyukai