Maksud
Mengidentifikasi salah satu jenis anyaman Leno
II. Tujuan
Gunting
Mistar
Loop
Timbangan dengan skala gram dan miligram
Anyaman Leno
Pencucukan
D = doup, dicucuk lusi silang
F = gun silang depan, berhubungan dengan doup
B = gun silang belakang, dicucuk lusi silang
S = gun standar, dicucuk lusi standar
E = easer, mengendorkan dan menegangkan kembali lusi silang
Bentuk Mulut Lusi
Cross shed
Pada saat Cross shed keaadaan D dan F naik, dan A juga naik.
Open shed
Pada saat Open shed keadaan D dan B naik, A turun.
Ordinary shed
Pada saat Ordinary shed maka S naik dan membentuk anyaman polos.
Prinsip Kerja Gun Leno
Cross shed
Pada saat Cross shed keaadaan H1, Doup dan E naik sedangkan S turun.
Open shed
Pada saat Open shed keadaan H2, Doup dan C naik sedangkan S turun.
Plain shed
Pada saat Plain shed maka S naik sedangkan H1, H2, C dan Doup turun.
GUN LENO DENGAN DOUB BAJA PIPIH BERLUBANG SATU SISI (SLOTTED DOUB)
Open Normal shed
Pada saat Open normal shed keaadaan H2, Doup naik, gun silang F naik, S1 naik.
Open shed
Pada saat Open shed keadaan H2, Doup naik sedangkan gun silang F turun (F
dimungkinkan turun karena benang lusi silang dicucuk pada doub beralur S 1 dan S2
salah satu naik).
Plain shed
Pada saat Plain shed maka H1 dan doub naik H2, C dan gun silang F turun
sehingga lusi silang Lf menyilang kekiri S2 naik, S1 turun (salah satu S harus turun).
DOUB BAJA PIPIH DGN DUA LUSI SILANG PD SLOT-NYA
Pada gbr diagram anyaman (I) terlihat membentuk anyaman bervariasi. Crossed shed,
terjadi pada penyisipan pakan ke-2, 4 dan 6. Open shed, terjadi pd penyisipan pakan
ke-1, 3 dan 7. Special effect, terjadi pada pakan ke-5, salah satu lusi silang membentuk
open shed spt biasa, sementara satunya lagi tetap dibawah, dan karena ada diantara 2
crossed shed, benang lusi silang tsb tetap berada di bagian sisi crossed shed, shg satu
benang lusi silang berada disisi kiri dari lusi-lusi standar dan satunya lagi di sisi kanan.
Pada pakan ke-8, 9 dan 10, benang-benang lusi silang membentuk open shed secara
bergantian membentuk anyman polos.
VII. Perhitungan
Dengan Penimbangan
Berat kain 10cm x 10cm = 130 g/m2
Dengan perhitungan
Panjang seluruh benang lusi dalam 1m2 kain dibagi dengan Nm lusi
100
Tetal(helai/cm )100 cm 100
100Mlusi/ pakan
=
Nm lusi100
100
4 . 26100 cm 100
1001. 47
= =59. 63 g/m
7. 25100
Panjang seluruh benang pakan dalam 1m2 kain dibagi dengan Nm pakan
100
Tetal(helai/cm )100 cm 100
100Mlusi/ pakan
=
Nm pakan100
100
2100 cm 100
1003 . 66
= =68 .06 g /m
3 . 05100
Berat kain = Berat lusi + Berat Pakan
= 59.63 g/m + 68 .06 g/m
127 .69 g/m
=
Selisih Berat
130127 . 69
100 =1. 77
= 130
Anyaman kain
VIII. Diskusi
Pada percobaan dekomposisi anyaman leno, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan,
diantaranya :
1. Sebelum praktikum diharuskan mentukan arah lusi dan arah pakan.
2. Pada saat menetukan tetal, pengamatan menggunakan loop dilakukan secara diagonal
untuk mendapat hasil yang maksimal.
3. Memotong kain sesuai ukuran dengan menggunakan gunting yang tajam.
4. Pastikan 10 helai benang lusi dan pakan diambil 5 helai lusi bagian atas dan lima helai
lusi bagian bawah begitu juga dengan pakan.
5. Mengamati tetal kain, dilakukan dengan teliti agar data menjadi akurat.
6. Saat penimbangan pastikan skala pada titik 0 karena mempengaruhi keakuratan data.
7. Menentukan Contraction atau mengkeret dengan cara menekan benang searah benang
diatas penggaris.
8. Selisih berat m2 antara berat penimbangan dan perhitungan tidak lebih dari 5 % , jika
lebih maka praktikum harus diulang kembali.
Selisih berat kain dengan perhitungan sebesar 1.77%.
IX. Kesimpulan
Anyaman Leno memiliki lusi dasar dan lusi silang. Anyaman leno dipakai biasanya pada
kegiatan berkebun sebagai jaring tanaman dan pekerjaan teknik sipil seperti untuk
membuat alas atau jaring sebelum membuat jalan dan bisa juga untuk jaring sebelum
memperbaiki sesuatu yang bocor karena di design dengan benang filamen yang dibuat
lebih kaku atau keras.
Setelah praktikum didapatkan hasil
Berat Penimbangan : 130 g/m2
Berat Perhitungan : 127.69 g/m2
Mengkeret lusi : 1.47%
Nm lusi : 7.25
Ne lusi : 4.2775
Mengkeret pakan : 3.66%
Nm pakan : 3.05
Ne pakan : 1.80
Selisih berat : 1.77%
NPM : 13010035
Group : 3T2
2. Tjiptodi
POLITEKNIK STTT
BANDUNG
2015