Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PRAKTEK MERCHANDISING

Garment Merchandising

Dosen pengampu mata kuliah Merchandising :


Alex T Hidayat., A.T.

Disusun Oleh :
- Dian Dwi Widiasari (17040002)
- Fairuz Khoerunnisa (17040006)
- Galih Febianti (17040008)
- Ghina Faridah (17040009)
- Ismi Fauziyah Asri (17040012)
- Laras Kurniyando A (17040013)
- Mika Yudika (17040017)
- Miranda Amelia (17040018)
- Mutia Annisa Firdaus (17040020)

PROGRAM STUDI PRODUKSI GARMEN KONS. FASHION DESIGN


POLITEKNIK STTT BANDUNG
2019/2020
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Departemen Merchandising merupakan salah satu departemen kerja yang memiliki fungsi
dan tugas yang cukup penting dalam bisnis garmen. Karena melalui departemen
Merchandising, rantai bisnis garmen dapat berjalan dengan baik. Bagian Merchandising
bertugas untuk mengolah order baru dan berkomunikasi dengan pihak luar dari perusahaan
seperti buyer ataupun suplier dan di dalam perusahaan berhubungan dengan departamen
lain seperti logistic, purchasing, production, warehouse, accounting, dan juga shipping. Salah
satu departemen yang menjadi perhatian khusus yaitu departemen purchasing karena pada
departemen ini seorang merchandiser berhadapan langsung dengan pihak luar untuk
mengurus pesanan. Pada departemen ini, seorang merchandiser bertugas membuat
purchase order (PO).

Purchase order (PO) atau order sheet ini merupakan dokumen yang dibuat antara kedua
belah pihak, yaitu oleh pembeli untuk menunjukkan barang yang ingin mereka beli dan dari
pihak penjual. Purchase order juga sebuah kontrak yang membentuk kesepakatan antara
pembeli dan penjual mengenai barang yang ingin dibeli oleh pihak pembeli. Karena
berhubungan dengan pemasok, PO merupakan sebuah orderan yang berjumlah besar
karena seorang pengusaha membeli bahan baku secara bersamaan.

Selain detail pembayaran dan jenis produk yang akan diberikan, di dalam PO juga tertera
beberapa persyaratan transaksi yang melibatkan kedua pihak, yakni pengusaha dan
pemasok. Mungkin juga ada kontrak jalinan kerjasama yang akan dilakukan apabila mereka
telah sama-sama menyetujui setiap syarat yang diajukan.

Didalam PO tak hanya berisi informasi detail perusahaan yang terlibat dan tanggal pesanan,
purchase order juga berisi rincian penting tentang barang yang akan dibeli oleh pihak
pembeli termasuk nama produk, jumlah barang yang dibeli, harga, dan juga ketentuan
tambahan untuk penjualan seperti diskon. Purchase order adalah sebuat surat permintaan
barang dengan jumlah dan harga yang dicantumkan oleh pembeli. Tanpa adaya purchase
order maka merchandiser tidak dapat mengetahui tentang tanggal pengiriman, tujuan
pengiriman, serta jangka waktu pembayaran. Itulah mengapa dokumen purchase order
sangat penting.
1.2. Maksud dan Tujuan
1) Memahami penulisan deskripsi produk, model jahitan, dan perlengkapannya.
2) Membuat sketsa produk berdasarkan deskripsinya.
3) Membuat beberapa model blok marker berdasarkan base size dan kondisi kain yang
dipakai.
4) Menghitung dan menentukan model blok marker yang paling efisien dari beberapa
blok marker yang telah dibuat.
5) Melakukan perhitungan biaya (costing) untuk membuat suatu produk.
6) Menyusun style sheet atau LAP (Lembar Acuan Produksi) yang menjadi acuan
proses produksi.

1.3. Dasar Teori

Merchandising adalah pekerjaan penanganan order produksi baik pesanan ataupun order
sendiri berikut produk (merchandise) jadinya. Merchandiser merupakan jembatan
penghubung antara pemanufaktur dengan pembelinya (buyer). Pekerjaan merchandising
dikerjakan oleh seorang Merchandiser. Departemen merchandising berkewajiban untuk
menghubungkan dan melakukan koordinasi dengan semua departemen yang ada di sebuah
industri fesyen (cutting, produksi, packing, pengendali mutu, retail shop dsb.) demi
tercapainya tujuan akhir pembuatan produk yang sesuai dengan permintaan konsumen.

 Macam Produk Apparel (Merchandise)


1) Staple Merchandise
Adalah produk‐produk dasar yang selalu dibutuhkan konsumen tanpa terpengaruh
oleh waktu, musim atau peristiwa tertentu. Contohnya seperti : kaos kaki,
saputangan, kemeja putih, celana panjang hitam, seragam sekolah dsb.
2) Fashion Merchandise
Adalah produk‐produk fesyen yang menjadi tren dalam atau selama masa/waktu
tertentu. Contohnya : busana dengan model bahu terbuka, warna perak/emas, motif
polkadot. Permintaan atas produk ini biasanya cukup tinggi namun mempunyai daur
hidup terbatas.
3) Seasonal Merchandise
Adalah produk‐produk yang dibuat sesuai atau untuk musim‐musim tertentu. Misalnya
sweater untuk musim gugur dan dingin, jas hujan dikala musim hujan, padded jacket
untuk digunakan musim dingin.
4) Fad Merchandise
Produk‐produk yang diilhami oleh tren yang dikenakan dari para artis/aktor, film
tertentu atau peristiwa tertentu.

Pada sampel produk yang diteliti termasuk ke dalam produk staple merchandise karena
produk tersebut tidak terikat pada satu musim saja atau untuk beberapa waktu saja. Produk
yang berupa t-shirt ini dapat digunakan pada jangka waktu lama termasuk dapat dipasarkan
ke masyarakat tanpa harus mempertimbangkan waktu penjualan dan kapan barang tersebut
tidak dibutuhkan lagi oleh masyarakat. Karena pada dasarnya, produk t-shirt ini produk
paling stabil dan paling umum digunakan sehari-hari.

Bentuk daripada pesanan dari pembeli terhadap suatu produk yang ingin dibuat dan berikan
melalui seorang merchandiser disebut sebagai order sheet, yaitu kumpulan data yang dapat
berupa lembaran‐lembaran atau form‐form khusus yang akan menjadi acuan untuk
pelaksanaan produksi. Order sheet setidaknya berisi atau mencakup hal‐hal berikut:

1) Style Sheets
Lembaran kerja atau form yang merupakan panduan untuk pengerjaan suatu produk.
Isi dari style sheet antara lain:
 Nama atau kode pemesan
 Nomor style/artikel, nama model, jenis produk
 Sketch/gambar produk berikut rincian warna dan kombinasinya
 Jenis bahan berikut accessories
 Jenis dan model aplikasi (embroidery, printing, dsb)
 Size spesifikasi/measurement chart.
 Washing Instruction (bila diminta).

2) Sewing Details

Lembaran kerja atau form yang memuat rincian macam jahitan untuk pembuatan
suatu produk, baik jahitan dasar maupun jahitan tambahan dan jahitan dekorasi, SPI
serta arah pemotongan bahan.

3) Bill of Materials (BOM)


Merupakan lembaran atau form yang merupakan panduan bagi pengerjaan sebuah
order produksi. BOM berisi detail data mengenai :
 Nomor style/artikel, jenis produk dan waktu pengiriman
 Size breakdown pesanan dan toleransi jumlah pengiriman
 Jenis dan spesifikasi kain berikut kebutuhannya
 Jenis dan spesifikasi accessories berikut kebutuhannya
 Jenis dan spesifikasi bahan bantu berikut kebutuhannya
 Jenis dan spesifikasi perlengkapan packing berikut cara pakingnya
 Carton marking
 Peraturan umum dan cara pengiriman produk jadi.

Seorang merchandiser juga perlu memperhitungkan kebutuhan bahan dari order sheet yang
telah disampaikan oleh pembeli. Kebutuhan kain tersebut berupa perhitungan pemakaian
bahan baku yang dihitung untuk membuat satu buah garmen dengan spesifikasi ukuran yang
ditetapkan. Beberapa hal perlu diperhatikan dari perhitungan kebutuhan bahan ini, seperti
pada kain rajut memerlukan perhitungan gramasinya atau kain tenun diperlukan
pertimbangan terhadap lebar kain materialnya. Selain itu juga ukuran dan pola yang
digunakan, hal ini sangat mempengaruhi banyaknya kain yang dibutuhkan, termasuk besar
kampuh yang diberikan pada setiap bagian polanya. Hal yang mempengaruhi lainnya adalah
peletakkan pola diatas kain yang akan dipotong atau disebut sebagai marker. Semakin tinggi
efisiensi kain yang digunakan maka pemanfaatan kain juga semakin baik.

Setelah diketahui berapa banyak kain yang dibutuhkan, merchandiser juga perlu mengetahui
perhitungan harganya untuk memproduksi suatu produk. Perhitungan biaya/ongkos berikut
keuntungan yang dilakukan untuk mendapatkan harga jual sebuah produk. Komponen
perhitungannya antara lain adalah :

1) Biaya Bahan Baku (Main Material Cost)

Biaya yang dikeluarkan untuk pembelian bahan baku (kain) untuk pembuatan sebuah
garmen berikut besar kampuhnya.

2) Biaya Bahan Bantu (Additional Material / Accessories Cost)

Biaya yang dikeluarkan untuk pembelian bahan bantu/aksesories yang dipakai pada
sebuah garmen dari awal proses hingga paking berikut allowance‐nya. Seperti:
benang, kancing, zipper, label‐label, hang tag, boks berikut perlengkapannya.

3) Biaya Bahan Aplikasi (Applications / Appliques Cost)


Biaya yang dikeluarkan untuk melengkapi sebuah garmen seperti: embroidery,
printing maupun jenis aplikasi lain.
4) Upah Buruh Langsung (Direct Labour Cost)
Biaya yang dikeluarkan untuk membayar upah pekerja yang langsung berhubungan
dengan produksi produk bersangkutan.
5) Biaya Sample (Samples Cost) Biaya yang dikeluarkan untuk pembuatan sample‐
sample yang diminta pembeli dengan cuma‐cuma.
6) Biaya Overhead (Overhead Cost)
Biaya tidak langsung yang dikeluarkan rutin oleh perusahaan seperti : biaya bahan
penolong, biaya listrik, air dan BBM, besaran depresiasi, biaya perawatan,
perlengkapan dan perbaikan serta upah tidak langsung.
7) Biaya Komersial (Commercial Cost)
Biaya yang harus dikeluarkan dalam mendapatkan, menyelesaikan dan mengirimkan
produk seperti: biaya administrasi, pengiriman dan dokumentasi, biaya marketing,
biaya entertaining, agency fee, pajak‐pajak, bunga bank.
8) Keuntungan (Profit Margin)
Besaran keuntungan yang ingin diperoleh perusahaan dari penyelesaian order
produksi.
BAB II

KEGIATAN

2.1. Alat dan Bahan

Bahan yang digunakan berupa sampel produk t-shirt berbahan cotton 100 % bewarna hitam
yang berukuran size M dan L, berasal dari brand Logo. Alat-alat yang digunakan sebagai
berikut :

1) Alat tulis
2) Kalkulator
3) Millimeter blok
4) Pita Ukur

2.2. Kegiatan Penelitian


1) Menuliskan product description berikut sketch secara detail dari sample t-shirt.
2) Menuliskan sewing detail dan labelling dari sampel tersebut.
3) Berdasarkan hasil pengukuran sampel, buat 3 (tiga) macam blok marker yang
berbeda untuk size M produk tersebut jika diketahui lebar kainnya adalah 68 inci dan
Digambar dengan memakai kertas minimeter blok.
4) Hitung kebutuhan kain (fabric consumption) untuk masing-masing blok marker yang
dibuat dengan asumsi gramasinya adalah 140 gsm.
5) Menentukan konsumsi bahan yang paling efisien dari ketiga blok marker tersebut.
6) Membuat costing form berdasarkan data tersebut.
7) Membuat style sheet atau LAP (Lembar Acuan Produksi) yang berisi:
a) Product description dan sketch
b) Sewing detail
c) Accessories detail
d) Size specification
e) Bill of material
BAB III

PEMBAHASAN PRODUK

3.1. Product Description dan Detail Sketch pada Sampel


3.1.1. Product Description

Ladies plain color T-Shirt round collar with rib. Artwork printing at center font body. Plain back
body. Binding at back neckline. Top stitching 1/4" around neckline. Overdeck double stitching
1/4" at cuffs and botton hemming. Care label at bottom left inside body between front and
back body.

T-Shirt wanita berwarna polos dengan bentuk kerah yang bulat dan menggunakan rib.
Sablon Artwork berada di bagian tengah pada badan depan. Bagian belakang atau bagian
punggung polos. Binding di bagian garis leher belakang. Jahitan atas sebesar 1/4" di
sekeliling garis leher. Jahitan ganda dobel 1/4" di bagian lengan bawah dan badan bawah.
Label perawatan di bagian kiri bawah tubuh bagian dalam antara badan depan dan
belakang.

3.1.2. Detail Sketch


Gambar 3.1 Detail Sketch Sample

3.2. Sewing Detail dan Labelling


3.2.1. Sewing Detail

Gambar 3.2 Detail Sewing Sample

a) Assembling/Joining
- Shoulder : 4 threads overdeck.
- Underarm : 4 Threads overlock.
- Sideseam : 4 Threads overlock.
- Armholes : 4 Threads overlock.
b) Bindings and Pippings
- Binding : double chain stitching 1/4"
c) Neck and Collar
- Round rib, 4 threads overlock, top stitching 1mm at front and 1/4" at back
d) Cuffs and Bottom Hemming
- Cuffs : Non cut & sewn - 3 threads overlock - overdeck double
stitching 1/4"
- Bottom hemming : Non cut & sewn - 3 threads overlock - overdeck double
stitching 1/4"
e) Cutting
- Body : Normal cutting. Consider shrinkle of fabrics
3.2.2. Labelling

Inserted main label at centre back neck. Care label at bottom left inside body between front
and back body.
Label utama diletakkan di leher tengah belakang. Sementara label perawatan di bagian kiri
bawah tubuh bagian dalam antara tubuh depan dan belakang. Sehingga label yang ada pada
busana ini terdiri atas dua jenis label seperti berikut:

 Main label (size 2,5 cm x 5 cm): terletak di centre back neck line

Label Utama umumnya mencantumkan merek dagang produk dan atau produsennya. Label
ini ditempatkan di bagian yang membuatnya terlihat jelas bahkan ketika produk tersebut
dalam keadaan terlipat (packed).

Gambar 3.3 Main Label

 Care label (size 7.5 cm x 3.5 cm) : left inside side seam

Label khusus yang mencantumkan informasi komposisi bahan baku, cara penanganan
produk dengan kata‐kata dan/ atau simbol‐simbol hingga kode produk. Label ini biasa
ditempatkan pada bagian dalam sideseam produk walaupun ada juga yang menempatkan
label ini bersamaan dengan penempatan brand label ataupun di front clousure.

Label penanganan yang ada pada baju ini yaitu: cara pencucian, pengeringan, larangan
penggunaan pemutih, dan menyetrikaan.
Gambar 3.4 Care Label

3.3. Blok Marker


Lebar kain = 172,72 cm
Lebar efektif kain = 167,64 cm
1) Blok Marker Pertama

Gambar 3.5 Blok Marker Pertama


2) Blok Marker Kedua

Gambar 3.6 Blok Marker Kedua

3) Blok Marker Ketiga

Gambar 3.7 Blok Marker Ketiga


3.4. Fabric Consumption
3.4.1. Blok Marker 1
Fabric consumption/pc = (lebar kain × panjang kain)– sisa 1 – sisa 2
= (172,72 x 66) – (19 x 33) – (43,64 x 66) cm2
= 11399,52 - 627 – 2880,24 cm2
= 7892,28 cm2 ≈ 0,79 m2
Fabric consumption/pc = 0,79 m2 x 140 g/m2
= 110,60 gram/pc
Total kebutuhan kain = 110,60 gram/pc × 1000 pc
= 110600 g
= 110,60 kg
3.4.2. Blok Marker 2
Fabric consumption/pc = (lebar kain × panjang kain)– sisa 1 – sisa 2
= (172,72 x 82,5) - (67 x 16,5) - (62,64 x 82,5) cm2
= 14249,9 – 1105,5 – 5167,8 cm2
=7976,6 cm2 ≈ 0,80 m2
Fabric consumption/pc = 0,80 m2 x 140 g/m2
= 112 gram/pc
Total kebutuhan kain = 112 gram/pc x 1000 pc
= 112000 g
= 112 kg
3.4.3. Blok Marker 3
Fabric consumption/pc = (lebar kain × panjang kain)– sisa 1 – sisa 2
= (172,72 x 66) - (38 x 49,5) - (24,64 x 66)
= 11399,52 - 1881 – 1626,24 cm2
= 7892,28 cm2 ≈ 0,79 m2
Fabric consumption/pc = 0,79 m2 x 140 g/m2
= 110,60 gram/pc
Total kebutuhan kain = 110,60 gram/pc x 1000 pc
= 110600 g
= 110,60 kg

3.5. Blok Marker yang paling efektif


Konsumsi bahan yang paling efisien untuk memproduksi sebanyak 1000 pieces T-
shirt adalah blok marker 3 (tiga) yaitu 110,6 kg, hal ini dilihat berdasarkan hasil
perhitungan fabric consumption dimana nilai total kebutuhan kain yang paling kecil
adalah yang paling efisien. Maka penempatan pola pada marker haruslah sesuai
dengan arah serat sehingga marker dapat ditempatkan dimana saja.

3.6. Costing Form

No. Deskripsi Unit Harga Kuantitas Jumlah


Bahan Baku
1. Katun Spandex 100% m Rp 30.000,- 1 Rp 30.000,-
2. Rib Katun Kgs Rp 7.500,- 1 Rp 7.500,-
Total Harga Biaya Bahan Baku Rp 37.500,-

No. Deskripsi Unit Harga Kuantitas Jumlah


Bahan Bantu
1. Hang Tag   Rp 150,- 1 Rp 150,-
2. Size Label   Rp 500,- 1 Rp 500,-
3. Benang jahit   Rp 2.500,- 1 Rp 2.500,-
4. Jarum jahit   Rp400 1 Rp 400,-
5. Poly Bag   Rp 4500,- 1 Rp 4.500,-
6. Benang Obras   Rp 2000,- 1 Rp 2.000,-
7. Jarum obras   Rp 2.500,- 1 Rp 2.500,-
8. Care Label : Satin   Rp 300,- 1 Rp 300,-
Total Harga Biaya Bahan Bantu Rp 12.850,-

No. Deskripsi Unit Harga Kuantitas Jumlah


Bahan Aplikasi
1. Sablon Beludru   Rp 25.000,-   1 Rp 25.000,-
Total Harga Biaya Bahan Aplikasi Rp 25.000,-

No. Deskripsi     Unit Harga   Kuantitas Jumlah  


Upah Buruh Langsung
1. Upah Karyawan 4 orang Rp 10.000,- 1 Pcs Rp 40.000,-
Total Upah Buruh Langsung Rp 40.000,-

No. Deskripsi     Unit Harga   Kuantitas Jumlah  


Biaya Produksi
1. Biaya Administrasi   Rp 450.000,- 1 bulan Rp 450.000,-
2. Biaya Kebutuhan Produksi   Rp 1.250.000,- 1 bulan Rp 1.250.000,-
Total Biaya Produksi Rp 1.700.000,-
No. Deskripsi     Unit Harga   Kuantitas Jumlah  
Biaya Overhead
1. Biaya Listrik Rp 750.000,- 1 bulan Rp 750.000,-
2. Biaya Transportasi Rp. 650.000,- 1 bulan Rp. 650.000,-
3. Biaya Perawatan Alat   Rp 450.000,-   1 bulan Rp 450.000,-
Total Harga Biaya Overhead Rp. 1.850.000,-

No. Deskripsi     Unit Harga   Kuantitas Jumlah  


Biaya Komersial
1. Gaji Direksi 1 orang Rp 4.500.000,- 1 bulan Rp 4.500.000,-
2. Gaji Pegawai 1 orang Rp 2.800.000,- 1 bulan Rp 2.800.000,-
Total Biaya Komersial Rp 7.300.000,-

No. Deskripsi     Unit Harga   Kuantitas Jumlah  


Harga Jual
1. HPP   Rp 107.050,- 500 Pcs Rp 53.525.500,-
2. keuntungan Rp 10.705,- 500 Pcs Rp 5.353.500,-
Total Harga Jual Rp 58.877.500,-
3.7. Style Sheet atau LAP (Lembar Acuan Produksi)

3.7.1. Product description and sketch

Information
Combo/ Fabric Accessories
part
1 2 3 4 5 6 7 8
Fabric 1 Fabric 2 Fabric 3 Thread Main Label Size Label Care Label Print
Cotton Rib Matching Red/White Red / White White
3.7.2. Sewing detail
Tabel 3.1 Descriptions dan sewing details

DESCRIPTION & SEWING DETAILS


DESCRIPTION Ladies plain color T-Shirt round collar with rib
Artwork printing at center font body. Plain back body
Binding at back neckline
Top stitching 1/4" around neckline. Overdeck double stitching 1/4"
at cuffs and bottom hemming.
Care label at bottom left inside body between front and back body.

ASSEMBLING/JOINI
NG
Shoulder 4 threads overlock
Under arm 4 threads overlock
Side seam 4 threads overlock
Arm holes 4 threads overlock

BINDINGS AND
PIPINGS
Neckline Binding - double chain stitching 1/4"

NECK AND COLLAR


Neckline Round rib - 4 threads overlock - top stitching 1mm at front and 1/4" at back

CUFFS AND BOTTOM


HEMMING
Cuffs Non cut & sewn - 3 threads overlock - overdeck double stitching 1/4"
Bottom hemming Non cut & sewn - 3 threads overlock - overdeck double stitching 1/4"

CUTTING
Body Normal cutting. Consider shrinkle of fabrics
3.7.3. Accessories detail
Main label : Center back neck
Size label : Back neck at left side of main label
Care label : At bottom left inside body between front and back body.
Ukuran Sablon : a = 16 cm c = 9 cm
b = 5 cm d = 9 cm

Gambar 3.8 Ukuran sablon


3.7.4. Size specification
Tabel 3.2 Size spesification

Measurement S M L XL
A. Shoulder Spread 41 42 42 43
B. Half Shoulder (Center Back) 20,5 21 21  21,5
C. Shoulder  10,5 11.5 11.5  11,5
D. Chest Width  50 50.5 51  51,5
E. Chest Width (1" below)  48,5 49 49  50
F. Bottom Width  50 50.5 51  51,5
G. Armhole Width (Curved)  20,5 22 23.5  25
H. Armhole Width (Straight)  19,5 21 22.5  24
I. Upper Arm Width  15,5 17 18.5  20
J. Sleeves Length (Center Back)  35 35.5 35.5  36
K. Sleeves Length (High Point Shoulder)  24,5 25.5 26.5  26,5
L. Sleeves Length (Low Point Shoulder)  13,5 14.5 13.5  15,5
M. Cuffs Opening Width  15 16 17  18
N. Body Length (High Point Shoulder)  62 64 65  65
O. Body Length (Center Back)  60 62 63  63
P. Neck Width  19,5 20.5 20.5  20,5
Q. Neckdrop Front  10,5 10.5 11  11
R. Neckdrop Back 2 2 2 2
Z. Bottom Hemming Width 2 2 2 2
Ab. Neck Rib 1 1 1 1

3.7.5. Bill of material

Kuantita
No. Deskripsi Unit Harga s Jumlah
1. Katun Spandex 100% m Rp 30.000,- 1 Rp 30.000,-
2. Rib Katun Kgs Rp 7.500,- 1 Rp 7.500,-
3. Hang Tag   Rp 150,- 1 Rp 150,-
4. Size Label   Rp 500,- 1 Rp 500,-
5. Benang jahit   Rp 2.500,- 1 Rp 2.500,-
6. Jarum jahit   Rp400 1 Rp 400,-
7. Poly Bag   Rp 4500,- 1 Rp 4.500,-
8. Benang Obras   Rp 2000,- 1 Rp 2.000,-
9. Jarum obras   Rp 2.500,- 1 Rp 2.500,-
10. Sablon Beludru   Rp 25.000,- 1 Rp 25.000,-
11. Care label : satin   Rp 300,- 1 Rp 300,-
TOTAL BILL OF MATERIAL Rp 75.350,-

Daftar Pustaka

1. Hidayat, Alex T. (2020). Garment Merchandising. Tersedia di : STTT-2020/MK:


Merchandising dan Distribusi Garmen/Merchandising Garmen/Alex_T_Hidayat
(Diakses : 23 April 2020)
2. https://www.jurnal.id/blog/pengertian-purchase-order/, diakses 24-04-2020.

Anda mungkin juga menyukai