PENELITIAN
MINGGU
TOPIK (SUB CPMK)
KE
1 RPS Metode Penelitian
2 Studi literatur
3 Merumuskan masalah
4 Merumuskan hipotesis
8 UTS
1-04
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER
MINGGU
TOPIK (SUB CPMK)
KE
9 Penentuan sampel dan teknik sampling
16 UAS
1-05
PUSTAKA
Pustaka Utama
1. Sekaran, U dan Bougie, R. (2017). Metode Penelitian untuk
Bisnis Pendekatan Pengembangan Keahlian. Edisi Keenam.
Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
2. Suharsimi, A. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
Praktis. Rineka Cipta, Jakarta.
3. Surakhmad, W. (2014). Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar,
Metode, dan Teknik. Tarsito, Bandung.
Pustaka Pendukung
4. Noelaka, A. (2014). Metode Penelitian dan Statistik untuk
Perkulihaan, Penelitian Mahasiswa Sarjana, dan Pascasarjana.
PT Remaja Rosdakarya, Bandung.
5. BAS A BAM
1-06
PUSTAKA
1-07
PUSTAKA UTAMA
1-08
BOBOT DAN PENILAIAN AKHIR
1-09
BOBOT DAN PENILAIAN AKHIR
1-12
PENGERTIAN PENELITIAN LAINNYA
1-13
ILMU DAN FILSAFAT
1-14
ILMU DAN FILSAFAT
1-15
ILMU DAN FILSAFAT
1-16
ILMU DAN FILSAFAT
1-17
CIRI PENELITIAN
1-18
CIRI PENELITIAN
Pertanyaan
belum
terjawab
Penyataan
Interpretasi yang jelas
Pengumpulan Pendefinisian
dan pengolahan Hipotesis masalah dan
data submasalah
1-19
SIFAT PENELITIAN
1-20
KESULITAN PENELITIAN
1-21
KESULITAN PENELITIAN
1-22
ILMULATAR
PENGETAHUAN
BELAKANG
UPAYA MEMPEROLEH
ILMU
Bagaimana
memperoleh
pengetahuan ...
Apa nilai
pengetahuan ...
2 1-23
ILMULATAR
PENGETAHUAN
BELAKANG
UPAYA MEMPEROLEH
ILMU
Bagaimana
memperoleh
Epistemologi
pengetahuan ...
Apa nilai Aksiologi
pengetahuan ...
2 1-24
FILSAFAT ILMU
1-25
FILSAFAT ILMU
1-26
TUGAS # 1
1. Penelitian
3. Produksi
4. Pemeliharaan mesin/peralatan
5. Pengendalian mutu
1-27
AKHIR BAB 1.0
JENIS PENELITIAN
1-23
JENIS PENELITIAN
o Berlaku spesifik;
1-24
THE BUILDING BLOCK OF SCIENCE
Identification of
problem area Theoretical framwork
or networks
Observation association
1-25
THE BUILDING BLOCK OF SCIENCE
Catatan:
Hypothetico-deductive: mulai dengan kerangka teoritis,
formulasi hipotesis, dan proses deduktif logis
Metode inductive: mulai dengan data (fakta),
kemudian proses pembangkitan hipotesis dan teori
Logico-hypotico-verifikatif: gabungan deduktif-induktif
1-26
MODEL DEDUCTIVE
1-27
MODEL INDUCTIVE
1-28
TEORI
1-29
SYARAT TEORI ILMIAH
1-30
SYARAT TEORI ILMIAH
1-31
METODE ILMIAH
1-32
METODE ILMIAH
1-33
STRUKTUR PENELITIAN ILMIAH
1. Penggambaran masalah
3. Pengajuan/perumusan hipotesis
4. Metodologi penelitian
5. Hasil penelitian
1-34
STRUKTUR PENELITIAN ILMIAH
1. PENGGAMBARAN MASALAH
Latar belakang: kaitan masalah yang satu dengan
masalah lain; state of the art
Identifikasi masalah: menemukenali masalah
1-35
STRUKTUR PENELITIAN ILMIAH
1-36
STRUKTUR PENELITIAN ILMIAH
3. PENGAJUAN/PERUMUSAN HIPOTESIS
Penyusunan postulat, asumsi, dan prinsip sebagai dasar
hipoteisis
Perumusan hipotesis
1-37
STRUKTUR PENELITIAN ILMIAH
4. METODOLOGI PENELITIAN
Tujuan operasional penelitian
Tempat/waktu penelitian
Metode penelitian
1-38
STRUKTUR PENELITIAN ILMIAH
5. HASIL PENELITIAN
Variabel yang diteliti
Analisis data
1-39
STRUKTUR PENELITIAN ILMIAH
1-40
BERPIKIR RASIONAL
1-45
BERPIKIR RASIONAL
1-46
BERPIKIR RASIONAL
1-47
BERPIKIR EMPIRIS
1-48
BERPIKIR EMPIRIS
1-49
BERPIKIR EMPIRIS
1-50
BERPIKIR EMPIRIS
1-51
BERPIKIR EMPIRIS
1-52
METODE KEILMUAN
1-53
METODE KEILMUAN
1-54
METODE KEILMUAN
1-55
BERPIKIR SECARA KEILMUAN
1-56
BERPIKIR SECARA KEILMUAN
1-57
BERPIKIR SECARA KEILMUAN
1-58
BERPIKIR SECARA KEILMUAN
Namun kenyataan ini tidak boleh menutup mata kita terhadap
berbagai kekurangan ilmu. Kekurangan-kekurangan ini bersumber
pada asumsi landasan epistemologis ilmu, yang menyatakan
bahwa kita mampu memperoleh pengetahuan yang bertumpu pada
persepsi, ingatan, dan penalaran.
Persepsi kita yang mengandalkan panca indra jelas mempunyai
kelemahan, sebab panca indera manusia tidak sempurna.
Demikian juga, bahwa ingatan manusia kurang bisa dipercaya
sebagai cara untuk menemukan kebenaran kiranya tidak usah
dipersoalkan dan diragukan lagi. Apalagi cara kita menalar untuk
sampai pada sebuah kesimpulan yang berupa pengatahuan jelas
sekali mempunyai kelemahan.
Cabang ilmu lahir sebagai pengetahuan yang berdasarkan
pengamatan, sehingga pada mulanya lebih mirip dengan kesenian
atau kejuruan.
1-59
PERKEMBANGAN KEILMUAN
1-60