Anda di halaman 1dari 9

PELAKSANAAN PELAYANAN PRIMA PADA COFFE SHOP

DI HOTEL PENGERAN PEKANBARU

Oleh : Alfirza Kadriansyah Putra


Email : alfirza.kadrian@gmail.com
Pembimbing : Andi M Rifiyan Arief
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Program Studi Pariwisata
Univesitas Riau
Kampus Bina Widya KM.12,5
Simpang Baru Pekanbaru 282903
Telp/Fax. 0761-63277

Abstract

In this recent years, coffee becomes a trend. Drinking coffee in a coffee shop has
been life style. As we can see, nowadays, there are a lot of coffee shops built,
franchised from outside Indonesia and the local ones. Some of us do not realize
that Javanese coffee has been famous since years ago. We can see the Java script
computer program has a coffee cup logo. So, coffee has been very populer and we
are familiar with it.

Keywords :Coffee Shop, Life Style

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah persaingan yang semakin tinggi


dalam mendapatkan pelanggan.
Fenomena perkembangan
dunia bisnis yang semakin pesat Persaingan pelayanan
dewasa ini menimbulkan terhadap pelanggan semakin ketat,
bertambahnya perusahaan yang unit-unit pelayanan perusahaan yang
memasuki pasar jasa. Hal tersebut dahulu hanya terkesan memberikan
ditandai dengan munculnya pelayanan dengan seadanya sekarang
perusahaan baru yang dituntut mampu memberikan
menghasilkan produk jasa yang pelayanan yang prima kepada
hampir sejenis, dampaknya adalah pelanggan. Unit layanan yang
semakin banyak produk jasa yang mampu melayani kebutuhan dan
ditawarkan dalam bentuk pelayanan keinginan pelanggan dengan prima
yang beragam. Kondisi yang memiliki daya saing untuk
demikian membuat pelanggan mampu berbicara dalam bisnis jasa.
dihadapkan kepada berbagai Hal tersebut dijadikan tolok ukur
alternatif pilihan pembelian dalam untuk meningkatkan kepercayaan
rangka memenuhi kebutuhannya, pelanggan kepada perusahaan dalam
sementara dipihak perusahaan hal layanan pelanggan.
menimbulkan iklim

JOM FISIP Vol 2 No. 2 Oktober 2015 1


Suatu kualitas pelayanan kemampuan menangani keluhan
merupakan kualitas yang harus pelanggan secara profesional.
dihubungkan dengan harapan
pelanggan dan memuaskan Dengan demikian dapat
pelanggan, dengan kata lain adalah dilihat bahwa untuk memberikan
penting mendengarkan suara sebuah pelayanan yang prima kepada
pelanggan kemudian membantunya pelanggan bukanlah pekerjaan yang
untuk memformulasikan mudah. Tetapi bila beberapa hal yang
kebutuhannya. Kemampuan tersebut diatas dapat dilakukan, maka
profesional para pemberi jasa diuji perusahaan yang bersangkutan akan
pada bagian ini, sehingga unit dapat meraih manfaat yang besar,
layanan dalam menghasilkan produk terutama berupa kepuasan dan
jasa harus sesuai dengan harapan loyalitas pelanggan yang besar.
pelanggan. Pelangganlah yang Dalam memberikan pelayanan yang
berhak menilai kualitas dengan prima sebagai usaha untuk mencapai
membandingkan apa yang diterima kepuasan dan loyalitas pelanggan,
dan yang diharapkan. pihak produsen jasa dapat
berpedoman pada variabel pelayanan
Dalam perkembangan dunia prima (service excellence) yang
jasa dewasa ini dikenal istilah dijelaskan oleh beberapa penulis.
pelayanan prima (service excellence). Menurut Barata (2004 : 31)
Definisi pelayanan prima pelayanan prima (service
mengandung tiga hal pokok, yaitu excellence) terdiri dari 6 unsur
adanya pendekatan sikap yang pokok, antara lain :
berkaitan dengan kepedulian kepada
pelanggan, upaya melayani dengan 1. Kemampuan (Ability)
tindakan yang terbaik dan ada tujuan 2. Sikap (Attitude)
untuk memuaskan pelanggan dengan 3. Penampilan (Appearance)
berorientasi pada standar layanan 4. Perhatian (Attention)
tertentu (Swastika 2005 : 3). Untuk 5. Tindakan (Action)
mencapai suatu pelayanan yang 6. Tanggung Jawab
prima pihak perusahaan haruslah (Accounttability)
memiliki keterampilan tertentu,
diantaranya berpenampilan baik, Sedangkan menurut
rapi, bersikap ramah, Tjiptono (2002 : 58)
memperlihatkan gairah kerja dan pelayanan prima (service excellence)
sikap selalu siap untuk melayani, terdiri dari 4 unsur pokok, antara lain
tenang dalam bekerja, tidak tinggi :
hati karena merasa dibutuhkan,
menguasai pekerjaannya baik tugas 1. Kecepatan
yang berkaitan pada bagian atau 2. Ketepatan
departemennya maupun bagian 3. Keramahan
lainnya, mampu berkomunikasi 4. Kenyamanan
dengan baik, mampu mengerti dan
memahami bahasa isyarat (gesture) Dalam sebuah penelitian
pelanggan serta memiliki yang dilakukan oleh Swastika (2005)

JOM FISIP Vol 2 No. 2 Oktober 2015 2


pelayanan prima dapat diwakili oleh Permasalahan yang akan
6 variabel yang terdiri dari dibahas dalam penelitian ini adalah
kemampuan (ability), tentang pelaksanaan pelayanan prima
sikap (attitude), Coffee Shop Pangeran yaitu tampilan
penampilan (appearance), menu makanan dan minuman,
perhatian (attention), pelayanan yang cepat dan
tindakan (action) dan tanggung tepat,penampilan,sikap
jawab (accounttability). Berdasarkan perhatian,keramahan dan peralatan
pendapat kedua penulis dan Coffee Shop Pangeran.
penelitian terdahulu tersebut dapat
disimpulkan bahwa untuk mencapai Tujuan Penelitian
tingkat pelayanan yang prima maka
produsen jasa harus mampu melayani Adapun tujuan penelitian ini
pelanggan secara memuaskan, baik adalah setelah penulis berhasil
dengan keterampilan yang dimiliki mengidentifikasi masalah,
oleh karyawan (kemampuan, sikap, diharapkan agar nantinya pihak
penampilan, perhatian, tindakan, Manajemen Coffee Shop Pangeran
tanggung jawab, kecepatan, dapat meningkatkan kualitas menu
ketepatan, keramahan) maupun dan pelayanan di masa mendatang.
dengan memaksimalkan fasilitas-
fasilitas penunjang (gedung, desain Manfaat Penelitian
interior dan eksterior serta peralatan
atau perlengkapan) yang mampu Sedangkan manfaat penelitian
menimbulkan kenyamanan bagi ini adalah :
konsumen. Atau dengan kata lain
dapat dikatakan bahwa titik tumpu a. Sumber informasi bagi
pelayanan prima terletak pada peneliti yang berminat
kemampuan produsen jasa untuk untuk meneliti lebih dalam
memberikan pelayanan secara tentang permasalahan yang
optimal kepada konsumennya sama pada masa yang akan
dengan menggabungkan kemampaun datang.
dari para staf dan memaksimalkan
fasilitas-fasilitas penunjang. b. Bahan pertimbangan bagi
pimpinan hotel untuk
Rumusan masalah menerapkan kebijakan
selanjutnya, berhubung
Berdasarkan latar belakang penghasil makanan
yang telah diuraikan diatas, maka merupakan sumber
rumusan masalah yang dikemukakan pendapatan kedua hotel
yaitu Bagaimanakah Pelaksanaan setelah kamar.
Pelayanan Prima Pada Coffee Shop
Di Hotel Pangeran Pekanbaru ?. c. Dengan adanya perbaikan
kualitas pelayanan,
Batasan Masalah diharapkan jumlah
konsumen yang datang ke

JOM FISIP Vol 2 No. 2 Oktober 2015 3


Coffee Shop akan pelanggan atau konsumen yang ingin
meningkat. dicapainya. Ditegaskan pelayanan
yang berkualitas terhadap
TINJAUAN PUSTAKA masyarakat adalah sesuai dengan
sendi-sendi sebagai berikut.
Dalam memberikan yang
prima sebagai usaha untuk mencapai a. Kesederhanaan dalam arti
kepuasaan dan loyalitas pelanggan, bahwa prosedur atau tata cara
pihak produsen jasa dapat pelayanan diselenggarakan
berpedoman pada pelayanan prima secara mudah, lancar, cepat
(service excellent) yang dijelaskan dan tidak berbelit-belit serta
oleh beberapa penulis. Menurut mudah dipahami dan
Barata (2004 : 31) pelayanan prima dilaksanakan.
(service excellent) terdiri dari enam
unsur pokok, antara lain sebagai b. Kejelasan dan kepastian terdiri
berikut : dari :

1. Kemampuan (Ability) 1. Prosedur atau tata cara


2. Sikap (Attitude) pelayanan umum.
3. Penampilan (Appearance) 2. Persyaratan pelayanan umum,
4. Perhatian (Attention) baik teknis maupun
5. Tindakan (Action) administratif.
6. Tanggung Jawab 3. Unit kerja atau pejabat yang
(Accounttability) bertanggung jawab dalam
memberikan pelayanan
Sedangkan menurut Tjiptono umum.
(2002 : 58) pelayanan prima (service 4. Rincian biaya atau tarif
excellence) terdiri dari 4 unsur umum dan tata cara
pokok, antara lain : pembayarannya.
5. Jadwal waktu penyelesaian
1. Kecepatan umum.
2. Ketepatan 6. Hak dan kewajiban baik dari
3. Keramahan pemberi maupun penerima
4. Kenyamanan pelayanan umum berdasarkan
bukti penerimaan
Penerapan prinsip-prinsip permohonan atau
pelayanan prima bertujuan untuk perlengkapan sebagai alat
meningkatkan pelayanan pada untuk memastikan
pelanggan atau konsumen agar lebih pemprosesan pelayanan
maksimal dan berhasil. Prinsip umum.
pelayanan prima dalam kegiatan 7. Pejabat yang menerima
pemasaran dapat dipahami sebagai keluhan pelanggan
suatu pedoman bagi perusahaan atau (masyarakat).
organisasi, untuk melaksanakan
suatu kegiatan pelayanan prima, c. Keamanan dalam arti proses
yang ingin diterapkan pada para serta hasil pelayanan umum

JOM FISIP Vol 2 No. 2 Oktober 2015 4


dapat memberikan keamanan dengan pendistribusian yang
dan kenyaman. merata dan diperlakukan secara
adil
d. Keterbukaan dalam arti bahwa
prosedur atau tata cara h. Ketepatan waktu dalam arti
persyaratan, satuan kerja atau pelaksanaan pelayanan umum dapat
pejabat dan hal-hal lain, yang diselesaikan dalam periode waktu
berkaitan dengan proses yang telah ditentukan.
pelayanan umum wajib
diinformasikan secara terbuka METODE PENELITIAN
agar mudah diketahui dan
dipahami masyarakat, baik Desain Penelitian
diminta maupun tidak diminta.
Desain artinya rencana, tetapi
e. Efesien meliputi persyaratan apabila dikaji lebih lanjut kata itu
umum hanya dibatasi pada hal- dapat berarti pula pola, potongan,
hal berkaitan langsung dengan bentuk, model, tujuan dan maksud
pencapaian sasaran pelayanan (Echols dan Hasan Shadily 1976 :
dengan tetap memperhatikan 177 ). Dalam metode penelitian ini
keterpaduan antara persyaratan penulis menggunakan metode
dengan produk pelayanan penelitian kualitatif. Penelitian
umum yang diberikan. kualitatif menurut Norman K.
Denzim, Profesor Sosiologi
f. Ekonomis Universitas Illionis dan Yvonna S.
Lincoln, Profesor Higher
Berikut merupakan hal-hal Education Texas A & M University
yang diperhatikan dalam sendi (2009 : 2) adalah merupakan fokus
ekonomi : perhatian dengan beragam metode,
yang mencakup pendekatan
1. Nilai barang atau jasa interpretatif dan naturalistik
pelayanan umum dengan terhadap subjek kejadiannya.
tidak menuntut biaya yang Artinya penelitian kualitatif
tinggi diluar kewajaran. mempelajari benda-benda didalam
konteks alamiahnya, yang berupa
2. Kondisi dan kemampuan untuk memahami, atau
pelanggan (masyarakat) menafsirkan, fenomena dilihat dari
untuk membayar secara sisi makna yang dilekatkan pada
umum. manusia (peneliti) kepadanya. Hal
yang menjadi catatan bahwa
3. Ketentuan peraturan penelitian kualitatif mencakup
perundang-undangan yang berlaku. penggunaan subjek yang dikaji dan
kumpulan berbagai data empiris
g. Keadilan yang merata dalam studi kasus, pengalaman pribadi,
arti cakupan atau jangkauan introspeksi, perjalanan hidup,
pelayanan umum harus wawancara, teks-teks hasil
diusahakan seluas mungkin pengamatan, historis, interaksional,

JOM FISIP Vol 2 No. 2 Oktober 2015 5


Variabel Sub Indikator Skala
dan visual yang menggambarkan Pelayanan
Variabel
a.Ability 1. Kenyamanan
Ukur
Ordinal
saat-saat dan makna keseharian dan Prima
2. Keramahan
problematis dalam kehidupan 3. Kecepatan
Waktu
seseorang. 4. Ketepatan
Waktu
b. Attitude 1. Gaya Bicara Ordinal

2. Sikap Badan

3. Sopan Santun
c. 1. Kebersihan Ordinal
Lokasi Penelitian Appearance Badan

2. Kulit

3. Rambut
Adapun lokasi yang ingin 4. Kumis dan
penulis teliti tentang pelaksanaan Jenggot

5. Tangan dan
pelayanan prima pada coffee shop di Kuku

Hotel Pangeran Pekanbaru. 6. Mulut dan Gigi

7. Kaki, Kaus Kaki


dan Sepatu

Populasi & Sampel 8. Emas dan


Perhiasan

9. Pakaian

a. Populasi d. Attention
Seragam
1. Dilarang keras Ordinal
makan dan minum

2. Tidak
Populasi menurut diperbolehkan
berdiri

(Sugiyono2007:90) dalam buku


Statistika Untuk Penelitian adalah Tekhnik Pengukuran Data
wilayah generalisasi yang terdiri dari
objek atau subjek yang mempunyai Tekhnik Analisa Data
kuantitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk Dalam penelitian ini penulis
dipelajari dan kemudian ditarik suatu menggunakan teknik analisis
kesimpulannya. Populasi penelitian kualitatif deskriptif. Menurut
ini adalah Food & Beverage Sugiono (2012 : 147) menyebutkan
Manager, Supervisor, dan 12 bahwa teknik analisis data pada
Pramusaji yang bekerja di Coffee penelitian kualitatif menggunakan
Shop Pangeran Pekanbaru. teknik statistik deskriptif dengan
bentuk penelitian analisis deskriptif.
Operasional Variabel Menurut Sugiono (2012 : 148)
statistik deskriptik adalah statistik
yang digunakan untuk menganalisa
data dengan cara mendeskripsikan
atau menggambarkan data yang telah
terkumpul sebagaimana adanya tanpa
bermaksud membuat kesimpulan
yang berlaku untuk umum atau
generalisasi. Menurut Sugiono (2003
: 25) penelitian deskriptif adalah
suatu metode pengambilan data yang
menggambarkan keadaan yang
sebenarnya, khususnya mengenai
aspek-aspek yang diteliti, di mana

JOM FISIP Vol 2 No. 2 Oktober 2015 6


data yang diperoleh dikumpulkan, enam indikator yaitu ability,
disusun, dan diuraikan kemudian attitude, appearance,
dianalisis untuk mengambil attention, action,
keputusan. accounttability. Jadi yang
penulis lihat disini adalah
HASIL PENELITIAN & kurangnya tindakan (action)
PEMBAHASAN yang dilakukan karyawan
coffee shop sehingga sering
Berdasarkan hasil penelitian sekali terjadi kesalahan yang
Pelaksanaan Pelayanan Prima Pada dilakukan oleh pramusaji
Coffee Shop di Hotel Pangeran kepada tamu atau pengunjung
Pekanbaru maka yang penulis lihat hotel. Oleh karena itu, penulis
adalah kurangnya keinginan menambahkan sedikit agar
pramusaji mengedepankan falsafah pihak manajemen atau
memberikan pelayanan yang terbaik, karyawan khususnya yang
pembinaan semangat atau latihan bekerja di coffee shop
oleh Food & Beverage Manager pangeran agar selalu
kepada seluruh pramusaji, masih memperhatikan pelayanan
kurangnya kehandalan pramusaji prima kepada tamu atau
dalam melaksanakan pekerjaan, pengunjung hotel.
masih kurangnya kesediaan dari 2. Adapun faktor penghambat
pramusaji untuk memberikan Pelayanan Prima Pada Coffee
pelayanan kepada pengunjung. Shop Di Hotel Pekanbaru
Sedangkan usaha-usaha dalam antara lain :
meningkatkan Pelayanan Prima Pada
Coffee Shop di Hotel Pangeran a. Kurangnya keinginan dari
Pekanbaru adalah dengan karyawan coffee shop
meningkatkan kondisi sarana dan mengedepankan falsafah
prasarana yang dimiliki, lebih memberikan pelayanan
menanamkan rasa tanggung jawab yang terbaik kepada tamu
pada diri pramusaji untuk atau pengunjung hotel.
memberikan pelayanan prima. b. Pembinaan semangat atau
latihan oleh Food &
PENUTUP Beverage Manager kepada
seluruh waiter atau
Kesimpulan waitress dan pihak kitchen
untuk memberikan
Berdasarkan hasil pelayanan yang terbaik
penelitian, maka dapat ditarik kepada tamu atau
beberapa kesimpulan dan saran pengunjung hotel.
penelitian sebagai berikut :
c. Masih kurangnya
1. Berdasarkan hasil penelitian kehandalan karyawan
Pelaksanaan Pelayanan Prima dalam melaksanakan
Pada Coffee Shop Di Hotel pekerjaan khususnya
Pekanbaru yang terdiri dari dalam memberikan

JOM FISIP Vol 2 No. 2 Oktober 2015 7


pelayanan kepada tamu b. Perlunya penambahan latihan
atau pengunjung hotel. kepemimpinan diri kepada
seluruh karyawan khususnya
d. Masih kurangnya di coffee shop pangeran, agar
kesediaan dari karyawan lebih meningkatkan
untuk memberikan pelayanan kepada tamu atau
pelayanan kepada pengunjung hotel.
pengunjung sesuai dengan c. Selalu mengoptimalkan
kebutuhan pengunjung. pelayanan prima kepada tamu
atau pengunjung hotel.
3. Sedangkan usaha-usaha
d. Kritik dan saran dari pembaca
dalam meningkatkan
sangat diharapkan demi
Pelayanan Prima Pada
kesempurnaan penulisan
Coffee Shop Di Hotel
Tugas Akhir ini dikemudian
Pekanbaru antara lain :
hari.
a. Meningkatkan kondisi
sarana dan prasarana yang Daftar Pustaka
dimiliki pihak coffee shop
atau kitchen. Act, Hotel Proprietors. 1956.
Pengertian Akomodasi.
b. Lebih menanamkan rasa
tanggung jawab pada diri Adzany, Kurnia. 2011. Psikologi
karyawan untuk Pelayanan Prima
memberikan pelayanan
prima demi Bagyono. 2007. Pengantar
mengedepankan kecepatan Akomodasi
dan ketepatan waktu dan
memberikan pelayanan Barata. 2004. Pelayanan Prima
yang handal.
Engel. 2006. Kepuasan Konsumen
c. Bagi karyawan yang memiliki
pengalaman kerja yang minim, Gumehsoson. 1987. Pelayanan
hendaknya pihak hotel lebih Prima
meningkatkan ketangkasan dan
ketelitian pelaksanaan pelayanan Industry, United State Lodging.
prima pada karyawannya. 1995. Pengantar Akomodasi

Saran Kotler. 2000. Kepuasan Konsumen

a. Untuk pengembangan lebih Kotler dan Keller. 2009. Kepuasan


lanjut maka penulis Konsumen
memberikan saran yang
sangat bermanfaat dan dapat Lehtinen. 1983. Pelayanan Prima
membantu pihak manajemen
hotel pangeran untuk masa Manurung dan Tarmoezi. 2011.
yang akan datang yaitu : Pengantar Akomodasi

JOM FISIP Vol 2 No. 2 Oktober 2015 8


Marsum. 2000. Restoran dan Segala
Permasalahannya

Marsum. 2001. Pengantar


Akomodasi dan Restoran

Ninemair dan Hayes. 2006. Restoran


dan Segala Permasalahannya

Powers. 2003. Restoran dan Segala


Permasalahannya

Schnaars. 1991. Kepuasan


Konsumen

Tjiptono. 2002. Pelayanan Prima

Walker. 2004. Restoran dan


Permasalahannya

Yamit, Zulian. 2005. Kepuasan


Konsumen

Yuhniani, Akmal. 2011. Pelayanan


Prima

JOM FISIP Vol 2 No. 2 Oktober 2015 9

Anda mungkin juga menyukai